Captain Pancasila wrote:kaya gini nih, Golden Rule seharusnya :
Coparal Pancasila :green: wrote:5:31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal. ---> yang sudah mati pun, tetap harus diperlakukan secara baik/pantas!
sorry, saya sebenarnya tidak berminat dengan ayat-ayatmu di atas. Hanya saja ketika saya baca komentarmu yang biru, saya jadi ngakak gak karuan. Heran melihat cara berfikirmu yang menutupi hal-hal yang pada dasarnya sangat esensial!
Pembunuhan, apa pun alasannya, adalah salah dalam pandangan non muslim. Maka ketika Kain membunuh kabil, Tuhan marah kepada kabil dan menuntut pertanggung jawaban dari kain atas kematian adiknya. Itu yang dipahami dari kitab sebelah.
Dan yang tidak dapat kau lihat adalah, Allah swt ternyata
menyukai pembunuhan itu sehingga mengirimkan burung gagak untuk mengajar Kain bagaimana mengubur kabil yang dibunuhnya. Bukannya menuntut pertanggung jawaban dari Kain yang dilakukan Allah swt!
oleh karena itu, alasan memperlakukan secara baik sangat diluar konteks kisah. Dan argumenmu rejected