Islam Benar vs. Islam Salah
Muslim dan non-Muslim harus bersatu untuk mengalahkan ideologi Wahhabi
OLEH ABDURRAHMAN WAHID
Jum’at, 30 Desember 2005 12:01 a.m. EST
JAKARTA–Agen-agen berita melaporkan bahwa Osama bin Laden telah mendapat fatwa dari seorang ulama Saudi yang salah, yang membenarkan pengunaan senjata nuklir melawan Amerika dan membunuh orang-orang tak berdosa. Dibutuhkan kekuatan emosional yang luar biasa untuk melawan dampak-dampak potensial fakta ini. Tapi bisakah siapa pun meragukan bahwa mereka yang dengan suka cita memusnahkan penghuni bangunan perkantoran, angkutan kota, hotel-hotel dan klab-klab malam akan tiba-tiba menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan kerusakan perbuatannya berlipat ganda?
Bayangkan pengaruh satu bom nuklir yang diledakkan di New York, London, Paris, Sydney atau L.A.! Apa jadinya jika dua atau tiga? Seluruh bangunan besar peradaban modern yang dibangun di atas dasar ekonomi dan teknologi yang ingin para teroris hancurkan dengan serangan-serangan nuklir seperti banyak rumah nelayan saat dilanda tsunami.
Hanya dua bom kecil, diletakkan dengan tepat telah bisa menghancurkan ekonomi wisata Bali pada tahun 2002 dan mengirim kebanyakan penduduknya kembali ke ladang dan menangkap ikan, untuk mengisi perut mereka. Dampak apa yang akan terjadi terhadap krisis perekonomian global menyusul serangan-serangan yang jauh lebih dahsyat daripada bom-bom Bali atau 11/9?
Sekaranglah waktunya bagi orang-orang yang berhati tulus dari setiap agama dan bangsa untuk menyadari bahwa sebuah bahaya yang sangat mengerikan tengah mengancam umat manusia. Kita tidak bisa bersikap masa **** lagi untuk meneruskan “bisnis seperti biasa” di hadapan ancaman yang jelas ini. Bahkan, kita harus mengesampingkan remeh-temeh nasional dan internasional kita, dan bersama menghadapi bahaya yang terbentang di hadapan kita.
Sebuah ideologi yang ekstrem dan salah dalam pikiran kaum fanaik adalah apa yang secara langsung mengancam kita (secara khusus, ideologi Wahhabi/Salafi–sebuah kultur religius fundamentalis minoritas yang didanai oleh para ptrodolar). Namun yang melandasi, memungkikan, dan memperburuk ancaman ekstremisme religius ini adalah krisis kesalahpahaman global.
Sungguh amat banyak Muslim yang gagal memahami Islam, yang mengajarkan seseorang untuk bersikap lembut pada yang lain dan untuk memahami sistem-sistem nilai mereka, menyadari bahwa semua ini ditoleransi sebagai agama oleh Islam. Esensi Islam tersimpul dalam ayat-ayat al-Quran, “Bagimu, agamamu; bagiku, agamaku.” Itulah esensi toleransi. Kaum fanatik religius –secara sengaja atau karena ****– mengubah Islam menjadi sebuah dogma intoleransi, kebencian dan pertumpahan darah. Mereka membenarkan brutalitasnya dengan slogan seperti “Islam di atas segalanya.” Mereka berusaha mengintimidasi dan menundukkan siapa pun yang tidak berbagi pandangan-pandangan ekstremis mereka, tanpa memperhatikan kebangsaan atau agama. Sementara sedikit yang mudah menumpahkan darah diri mereka sendiri, tak terhitung jutaan lainnya yang simpati pada tindakan-tindakan keras mereka, atau ikut dalam ambil bagin secara diam.
Krisis kesalahpahaman –Islam oleh Muslim sendiri– ini didukung oleh kegagalan pemerintah, orang-orang dari agama lain, dan mayoritas Muslim yang secara sengaja menolak, mengisolasi dan mendiskreditkan ideologi yang berbahaya ini. Dengan demikian krisis ini mempengaruhi Muslim dan juga non-Muslim, dengan konsekuensi-konsekuensi tragis. Gagal memahami sifat Islam yang sebenarnya memungkinkan berlanjutnya radikalisasi Muslim di seluruh dunia, sementara tidak melihat umat manusia lainnya pada sebuah solusi yang bersembunyi di depan mata.
Cara paling efektif untuk mengendalikan ekstremisme Islam adalah menjelaskan apa Islam sebenarnya kepada Muslim dan juga non-Muslim. Tanpa penjelasan itu, orang-orang akan cenderung menerima pandangan ekstremis yang tidak ditolak–yang membuat Muslim semakin radikal, dan mengubah dunia melawan Islam sendiri.
Menunaikan kewajiban ini tidaklah cepat pun mudah. Dalam beberapa dekade baru-baru ini, ideologi Wahhabi/Salafi telah menempuh jalan yang substansial di seluruh dunia Muslim. Kaum fundamentalis telah didanai dengan amat baik, menjadi gerakan global multi-wajah yang beroperasi bagaikan rangkaian-loko yang tak terkendali di banyak negara berkembang, dan bahkan di kalangan para imigran Muslim di komunitas-komunitas Barat. Untuk menetralisasi ideologi yang sangat berbahaya yang melandasi terorisme fundamentalis dan mengancam landasan peradaban modern ini, kita harus mengidentifikasi para pendukungnya, memahami tujuan-tujuan dan strategi-strateginya, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka, dan menghadapi setiap geraknya secara efektif. Apa yang sedang kita bicarakan adalah tak lain daripada sebuah perjuangan global demi jiwa Islam.
Tujuan-tujuan para fundamentalis Sunni (sebagaimana berlawanan dengan Syi’ah) secara umum termasuk: mengklaim untuk mengembalikan kesempurnaan Islam awal yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw. dan pata sahabatnya, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai al-Salaf al-Salih, “Para Pendahulu yang Tulus”; membangun masyarakat utopia yang didasarkan pada prinsip-prinsip Salafi ini, dengan memaksakan interpretasi mereka atas hukum Islam kepada semua anggota masyarakat; mengenyahkan varian-varian Islam lokal atas nama kesejatian dan kemurnian; mengubah Islam dari sebuah keyakinan personal menjadi sistem politik yang otoritarian; menegakkan kekhalifahan pan-Islam yang diperintah sesuai dengan dasar Islam Salaf yang kaku, dan kerap diyakini sebagai membentang dari Maroko hingga Indonesia dan Filipina; dan, akhirnya, membawa seluruh dunia di bawah kekuasaan ideologi ekstremis mereka.
Strategi fundamentalis kerap sederhana dan juga cerdas. Para ekstremis dengan cepat membusanai dirinya dalam jubah Islam dan menyatakan lawan-lawannya sebagai kafir, atau menyembah berhala, dan dengan demikian melapangkan jalan untuk membantai Muslim non-fundamentalis. Teologi mereka berpijak di atas sebuah pembacaan al-Qur’an dan al-Sunnah (tradisi nabawi) yang bersifat simplistik, literal, dan sangat selektif, yang melaluinya mereka berusaha menjebak komunitas Muslim di seluruh dunia ke dalam batas-batas pemahaman ideologis mereka yang dangkal. Secara alamiah ekspansionis, kebanyakan kelompok fundamentalis terus-menerus menyelidiki kelemahan dan peluang untuk menyerang, kapan pun dan di mana pun, untuk meraih tujuan-tujuan otoritarian mereka.
Para pejuang bersenjata (pejuang Islam) yang menyerang dari New York hingga Jakarta, Istanbul, Baghdad, London dan Madrid hanyalah secuil dari gerombolan itu, baris depan dari orang-orang yang banyak dan sedang tumbuh yang berbagi pandangan-pandangan radikal dan tujuan-tujuan akhir mereka. Kekuatan-kekuatan yang harus diwaspadai dari gerakan fundamentalis seluruh dunia ini termasuk:
1) Sebuah program agresif dengan tujuan ideologis dan politis yang jelas; 2) dana luar biasa dari para pendukung Wahhabi yang kaya-minyak; 3) kemampuan menyebarkan dana di daerah-daerah miskin untuk membeli kesetiaan dan kekuasaan; 4) sebuah klaim pada dan aura otentisitas religius dan prestise Arab; 5) seruan pada identitas, kebanggaan, dan sejarah Islam; 6) kemampuan untuk berbaur dengan massa tradisional yang jauh lebh besar dan mengaburkan perbedaan antara Islam moderat dan ekstremisme religius; 7) komitmen full-time oleh para agen/pimpinannya; 8) jaringan sekolah Islam yang menyebarkan ekstremisme; 9) absennya oposisi yang terorganisasi di dunia Islam; 10) sebuah jaringan imam fundamentalis global yang membimbing jemaahnya pada fundamentalisme; 11) “mesin” yang diminyaki-dengan baik yang bekerja untuk menerjemahkan, menerbitkan dan membagikan propaganda Wahhabi/Salafi dan membiakkan ideologinya di seluruh dunia; 12) beasiswa bagi penduduk pribumi untuk belajar di Arab Saudi dan pulang dengan gelar-gelar dan indoktrinasi, untuk bekerja sebagai para pemimpin masa depan; 13) kemampuan untuk melintasi batas-natas negara dan kultur atas nama agama; 14) komunikasi internet; dan 15) keengganan banyak pemerintah nasional untuk memeriksa atau mengontrol semua proses ini.
Kita harus menggunakan strategi yang efektif untuk melawan setiap kekuatan fundamentalis ini. Tujuan ini hanya bisa dicapai dengan menggabungkan mayoritas Muslim dan juga non-Muslim cinta-damai seluruh dunia, untuk melakukan kampanye global yang terkoordinasi yang tujuannya adalah untuk menyelesaikan krisis kesalahpahaman yang mengancam seluruh dunia.
Sebuah kontra-strategi yang efektif haruslah didasarkan pada sebuah pertimbangan yang realistik atas kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kita sendiri di hadapan ekstremisme dan teror religius. Perpecahan, tentu, telah terbukti fatal pada tak terhitung masyarakat manusia yang dihadapkan pada ancaman eksistensial seperti itu. Kurangnya keseriusan dalam melawan bahaya yang mendadak juga terbukti fatal. Mereka yang berusaha mempromosikan sebuah pemahaman Islam yang damai dan toleran harus mengendalikan efek-efek berkurangnya kekuatan, dan mengerahkan sejumlah kekuatan aktual dan potensial, yang bisa memainkan peran kunci dalam menetralilsasi ideologi fundamentalis. Kekuatan-kekuatan ini merupakan aset dalam perjuangan melawan ekstremisme religius, tapi dalam bentuk cerminnya mereka menunjukkan kelemahan di pusat ideologi fundamentalis. Semua ini adalah:
1) Kehormatan manusia, yang menuntut kebebasan kesadaran dan menolak pemaksaan pandangan-pandangan religius; 2) kemampuan untuk memobilisai sumber daya yang luar biasa untuk mengatasi masalah ini begitu ia diidentifikasi, dan sebuah komitmen global yang dibuat untuk menyelesaikannya; 3) kemampuan untuk menggerakkan sumber-sumber daya dengan mendukung individu-individu dan oraganisasi-organisasi yang benar-benar menyambut Islam damai dan toleran; 4) hampir 1,400 tahun tradisi dan spiritualitas Islam, yang berbahaya bagi ideologi fundamentalis; 5) seruan pada kultur/tradisi/kebanggaan lokal dan nasional–sebagiamana juga Islam; 6) kekuatan semangat feminin, dan fakta bahwa separoh umat manusia adalah wanita, yang punya peran penting yang inhern dalam mempengaruhi perjuangan ini; 7) pimpinan dan massa tradisional dan sufi, yang belum mengalami radikalisasi (jumlah yang luar biasa: 85% hingga 90% dari 1.3 milyar Muslims dunia); 8) kemampuan mengendalikan jaringan sekolah Islam untuk menyebarkan Islam yang damai dan toleran; 9) kecenderungan netral orang-orang dan organisasi-organisasi yang berpikiran sama untuk bekerja sama ketika dihadapkan pada bahaya bersama; 10) kemampuan untuk membentuk jaringan global orang-orang, oraganisasi-oraganisasi, tokoh-tokoh penting terkemuka untuk mempromosikan gagasan moderat dan progresif di seluruh dunia Muslim; 11) eksistensi kontra-ideologi, dalam bentuk ajaran-ajaran Islam tradisional, sufi, dan modern, dan kemampuan untuk menerjemahkan karya-karya seperti itu ke dalam bahasa-bahasa kunci; 12) manfaat-manfaat modernitas, karena semua kesalahannya, dan menyebarnya seruan kultur pop; 13) kemampuan melintasi batas-batas negara dan kultur atas nama agama; 14) komunikasi internet, untuk membiakkan pandangan-pandangan proggresif–menghubungkan dan mengilhami individu-individu dan orang-orang yang berpikiran sama di seluruh dunia; 15) negara-bangsa; dan 16) hasrat manusia universal pada kebebasan, keadilan, dan hidup yang lebih baik dan orang-orang yang dicintai.
Sekalipun secara potensial amat penting, banyak dari keunggulan ini tetaplah tersembunyi atau tidak jelas, dan menuntut mobilisasi untuk bisa efektif dalam melawan ideologi fundamentalis. Bahkan, tidak ada usaha untuk mengalahkan ekstremisme religius yang bisa berhasil tanpa akhirnya memutus aliran petrodolar yang digunakan mendanai ekstremisme itu, dari Leeds hingga Jakarta.
Hanya dengan mengetahui masalah itu, menempatkan tujuan yang penting di dalam dan di antara negara-bangsa, dan mengadopsi rencana jangka-panjang yang kohern (yang dilaksanakan dengan pimpinan dan komitmen internasional) yang bisa kita mulai dengan menerapkan kendali pada menyebarnya gagasan ekstremisme yang tak terkendali dan berharap menyelesaikan krisis kesalahpahaman dunia sebelum ekonomi global dan peradaban modern sendiri mulai merangkak di hadapan serangan-serangan yang benar-benar mematikan.
Muslim sendiri bisa dan harus menyebarkan pemahaman Islam yang “benar”, dan dengan cara demikian mendiskreditkan ideologi ekstremis. Namun untuk melaksanakan kewajiban ini menuntut pemahaman dan dukungan dari individu-individu, organisasi, dan pemerintahan yang berpikiran sama di seluruh dunia. Tujuan kami adalah untuk mencerahkan hati dan pikiran umat manusia, dan menawarkan visi Islam alternatif yang meyakinkan, visi yang menghalau ideologi kebencian fanatik ke dalam kegelapan tempatnya muncul.[]
Gus Dur, mantan presiden Indonesia, adalah pelindung dan penasehat senior LibForAll Foundation (www.libforall.org), sebuah organisasi nirlaba berkedudukan di Indonesia dan AS. yang bekerja untuk mereduksi ekstemisme religius dan mendiskreditkan penggunaan terorisme.
gimana pendapat ini menurut teman2 di FFI ini?????
islam yang salah vs islam yang "benar"
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
Hanya dua bom kecil, diletakkan dengan tepat telah bisa menghancurkan ekonomi wisata Bali pada tahun 2002 dan mengirim kebanyakan penduduknya kembali ke ladang dan menangkap ikan, untuk mengisi perut mereka
bom kecil ?
Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di kota kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 209 yang lain
jd abu bakar baasyir termasuk muslim yg mana, yg salah atau yg benar ????
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
Sekedar masukan saja, Muslim Moderat merasa berhak mengutip ayat ini:Sungguh amat banyak Muslim yang gagal memahami Islam, yang mengajarkan seseorang untuk bersikap lembut pada yang lain dan untuk memahami sistem-sistem nilai mereka, menyadari bahwa semua ini ditoleransi sebagai agama oleh Islam. Esensi Islam tersimpul dalam ayat-ayat al-Quran, “Bagimu, agamamu; bagiku, agamaku.” Itulah esensi toleransi.
109:6 Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
T
A
P
I
Muslim Radikal juga berhak menggunakan ayat ini:
8:39 Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Saran saya: Muslim dan non-Muslim harusnya bersatu untuk mengalahkan ideologi Islam, minimal hapuskan saja ayat-ayat perangi kafir dalam Quran.
Plus hapus juga isi Hadist dan Sirah yang menunjukkan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Muhammad pada orang-orang yang menolak Islam, yang mengkritiknya dan yang tidak mengakuinya sebagai nabi.
Tapi jika Anda melakukan hal tersebut: Siap-siap saja Anda difatwa mati oleh para Ulama dan dibunuh oleh Muslim Radikal.
Jadi kesimpulannya?
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
ndramus wrote: Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di kota kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 209 yang lain
jd abu bakar baasyir termasuk muslim yg mana, yg salah atau yg benar ????
kalo dia itu menurut saya tetep aja salah.........kenapa nurut aja ama arab.......dengan hukumnya yang bar bar.....
gw heran kok orang macam ABB sama habib berisik kagak di buang aja dari indonesia ini bikin kotor indonesia aja.......
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
kalau saya di fatwa mati....buat apa takut...kalo memang waktunya mati ya mati......infidel wrote: T
A
P
I
Muslim Radikal juga berhak menggunakan ayat ini:
8:39 Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Saran saya: Muslim dan non-Muslim harusnya bersatu untuk mengalahkan ideologi Islam, minimal hapuskan saja ayat-ayat perangi kafir dalam Quran.
Plus hapus juga isi Hadist dan Sirah yang menunjukkan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Muhammad pada orang-orang yang menolak Islam, yang mengkritiknya dan yang tidak mengakuinya sebagai nabi.
Tapi jika Anda melakukan hal tersebut: Siap-siap saja Anda difatwa mati oleh para Ulama dan dibunuh oleh Muslim Radikal.
Jadi kesimpulannya?
nah itu yang susah menghilangkan ideologi wahabi....
ayat yang di gunakan sebagai acuan itu kan ayat perang.....dari surat yang isinya perang.....memang aneh kalo baca qur'an....kadang ada kalimat yang kontradikisi....
jadi ya gitu namanya juga kitab garing(bukan cuman qur'an bro tapi semua kitab suci).....
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
paling gampang ....Krisis kesalahpahaman –Islam oleh Muslim sendiri– ini didukung oleh kegagalan pemerintah, orang-orang dari agama lain, dan mayoritas Muslim yang secara sengaja menolak, mengisolasi dan mendiskreditkan ideologi yang berbahaya ini.
cari kambing hitam....nyalahin orang lain
"chocolate coated camel's dung"Cara paling efektif untuk mengendalikan ekstremisme Islam adalah menjelaskan apa Islam sebenarnya kepada Muslim dan juga non-Muslim. Tanpa penjelasan itu, orang-orang akan cenderung menerima pandangan ekstremis yang tidak ditolak–yang membuat Muslim semakin radikal, dan mengubah dunia melawan Islam sendiri.
kampanye kebohongan ni yeee
ini ulama (malu hati) apa tukang kridit?
- Momad Narsis
- Posts: 3461
- Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
@Drinz
Seharusnya anda lebih mau legowo lagi bro terhadap ajaran islam..! mengapa? sebab yg bermasalah itu ajaran alquran & muhammad muslim yg anda katakan radikal hanyalah "korban" dari ajaran yg banyak mengandung "kotradiksi". pernah gak anda dengar istilah ini bro :
"DAPATKAH MATA AIR YG SATU MENGANDUNG DUA JENIS AIR..? AIR BERACUN DAN AIR YG TIDAK BERACUN..?" Sangat mustahil bro..! kalau anda nyadar & keluar dari ajaran ini maka anda sudah menyelamatkan satu jiwa sebagai calon pelaku TEROR.
Salam Damai
Seharusnya anda lebih mau legowo lagi bro terhadap ajaran islam..! mengapa? sebab yg bermasalah itu ajaran alquran & muhammad muslim yg anda katakan radikal hanyalah "korban" dari ajaran yg banyak mengandung "kotradiksi". pernah gak anda dengar istilah ini bro :
"DAPATKAH MATA AIR YG SATU MENGANDUNG DUA JENIS AIR..? AIR BERACUN DAN AIR YG TIDAK BERACUN..?" Sangat mustahil bro..! kalau anda nyadar & keluar dari ajaran ini maka anda sudah menyelamatkan satu jiwa sebagai calon pelaku TEROR.
Salam Damai
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
dalam QS.8:39: memakai kata qaatiluu, yang bermakna defensif (membela diri), bukan uqtuluu yang bermakna opensif (perangi), dan jangan perangi orang yang tidak menghalangi dari jalan Allah, perangi dengan tujuan laa takuuna fitnah.infidel wrote:8:39 Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Tidak perlu jadi radikal untuk menjadi tidak pengecut jika harus ada perang. Tapi perangi hanya jika ada yang mengganggu umat Islam dan agama Islam.
Air yang sama bisa memberikan reaksi yang berbeda pada orang yang berbeda. Airnya tetap sama, tapi akibat atau reaksi pada orang yang kena air itu bisa beda. Contoh mudahnya, orang yang punya penyakit yang tidak boleh kena air akan membuat sakitnya lebih paray jika kena air dari mata air yang sama, berbeda dengan orang yang sehat.Momad Narsis wrote:"DAPATKAH MATA AIR YG SATU MENGANDUNG DUA JENIS AIR..? AIR BERACUN DAN AIR YG TIDAK BERACUN..?"
- CRESCENT-STAR
- Posts: 8225
- Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
@ TS,
menurut saya FFI mencoba melestarikan pemahaman ekstrim.
menurut saya FFI mencoba melestarikan pemahaman ekstrim.
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
ya tapi air itu ga menjadi masalah jika diminum, karena memang manusia pasti minum air...Afand wrote:Air yang sama bisa memberikan reaksi yang berbeda pada orang yang berbeda. Airnya tetap sama, tapi akibat atau reaksi pada orang yang kena air itu bisa beda. Contoh mudahnya, orang yang punya penyakit yang tidak boleh kena air akan membuat sakitnya lebih paray jika kena air dari mata air yang sama, berbeda dengan orang yang sehat.
lagipula itu berarti yang menjadi masalah adalah orangnya, bukan airnya...
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
Afand wrote:Air yang sama bisa memberikan reaksi yang berbeda pada orang yang berbeda. Airnya tetap sama, tapi akibat atau reaksi pada orang yang kena air itu bisa beda. Contoh mudahnya, orang yang punya penyakit yang tidak boleh kena air akan membuat sakitnya lebih paray jika kena air dari mata air yang sama, berbeda dengan orang yang sehat.
setuju, yang masalah orangnya, bukan airnya.Bagol5 wrote:ya tapi air itu ga menjadi masalah jika diminum, karena memang manusia pasti minum air...
lagipula itu berarti yang menjadi masalah adalah orangnya, bukan airnya...
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
@afand
maksud saya, orang pasti minum air. masalah tentang air sejauh ini hanya jika terkena kulit pada orang2 yang punya alergi tertentu.
jika memang air itu bersih, tidak mengandung apapun, yah tentunya baik jika dikonsumsi. bahkan untuk orang yang terkena alergi air di kulitnya sekalipun.
kalau airnya beracun jika dikonsumsi, maka siapapun orangnya pasti keracunan.
maksud saya, orang pasti minum air. masalah tentang air sejauh ini hanya jika terkena kulit pada orang2 yang punya alergi tertentu.
jika memang air itu bersih, tidak mengandung apapun, yah tentunya baik jika dikonsumsi. bahkan untuk orang yang terkena alergi air di kulitnya sekalipun.
kalau airnya beracun jika dikonsumsi, maka siapapun orangnya pasti keracunan.
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
@Bagol5
Setuju, kalau racun, semua orang akan keracunan, kecuali orang yang sangat kuat misalnya sehingga kebal terhadap racun.
Ada juga orang yang menskipun airnya bersih dan jernih, untuk diminum harus di masak dulu, kalau tidak maka akan menyebabkan sakit batuk misalnya.
ya misalnya saja.
Setuju, kalau racun, semua orang akan keracunan, kecuali orang yang sangat kuat misalnya sehingga kebal terhadap racun.
Ada juga orang yang menskipun airnya bersih dan jernih, untuk diminum harus di masak dulu, kalau tidak maka akan menyebabkan sakit batuk misalnya.
ya misalnya saja.
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
Afand wrote:@Bagol5
Setuju, kalau racun, semua orang akan keracunan, kecuali orang yang sangat kuat misalnya sehingga kebal terhadap racun.
Ada juga orang yang menskipun airnya bersih dan jernih, untuk diminum harus di masak dulu, kalau tidak maka akan menyebabkan sakit batuk misalnya.
ya misalnya saja.
itu kan semua andai2 yang ada di kepalamu... ya sekarang saya balik, kalau racunnya diperkuat, dosis 5kali lipat,...? mao hercules juga pasti modar... namanya juga racun. coba aja tuh arsenik.
air yang bersih buat apa harus dimasak? wong udah di vonis bersih. batuk itu belum tentu penyakit lho... batuk itu bisa karena reaksi tubuh mengeluarkan racun, semacam mekanisme pertahanan tubuh...
jadi dari pikiran mu yang mengandai2, manusia batuk karena mimik air bersih, ya karena air itu "membantu" mengeluarkan "sampah" yang ada di dalam tubuhmu...
dan juga , ketika kamu minum air bersih lalu kemudian terbatuk, itu karena sesungguhnya tubuhmu belum siap meminum air. tubuhmu masih ingin bernafas. karena terburu2, lalu kemudian terbatuk a.k.a tersedak...
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
CRESCENT-STAR wrote:@ TS,
menurut saya FFI mencoba melestarikan pemahaman ekstrim.
cs dan drinz
cuba membungkus kotoran unta dengan coklat
dan menawarkan kepada orang matanya buta dan hidungnya pilek
- Momad Narsis
- Posts: 3461
- Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
@Afand
Loh kok anda malah membahas masalah air..? itu hanya sebuah perumpaan.
Coba anda tanggapin aja pernyataan drinz..apakah anda setuju atau tidak..
@CS
Bersikaplah dewasa bung CS kalaulah FFI ingin melestarikan ekstrimisme buat apa capek2 bikin situs..? kalau anda katakan buat mengcounter "ekstrimisme" islam, anda salah tempat.. sebab semua pikiran FFI berasal dari "rahim" islam itu sendiri..mau bantah..? ya bantah quran dan muhammad donk..!
mengapa penganut islam banyak yg jadi TERORIS..?
Salam Damai
Loh kok anda malah membahas masalah air..? itu hanya sebuah perumpaan.
Coba anda tanggapin aja pernyataan drinz..apakah anda setuju atau tidak..
@CS
Bersikaplah dewasa bung CS kalaulah FFI ingin melestarikan ekstrimisme buat apa capek2 bikin situs..? kalau anda katakan buat mengcounter "ekstrimisme" islam, anda salah tempat.. sebab semua pikiran FFI berasal dari "rahim" islam itu sendiri..mau bantah..? ya bantah quran dan muhammad donk..!
mengapa penganut islam banyak yg jadi TERORIS..?
Salam Damai
- iamthewarlord
- Posts: 4375
- Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
- Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
Drinz, CS dan Afand termasuk Islam yang salah atau yang benar ya?
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
cs & drinz
termasuk pengikut muhammad yang sakarepe dhewe
klo perintah qurannya (hadisnya) enak...(cam pligami) ....ikut...
klo gak enak...merem...pura-pura kagak tahu
ato lebih parah lagi disetip saja perintah qurannya ..ato hadisnya dhoif
termasuk pengikut muhammad yang sakarepe dhewe
klo perintah qurannya (hadisnya) enak...(cam pligami) ....ikut...
klo gak enak...merem...pura-pura kagak tahu
ato lebih parah lagi disetip saja perintah qurannya ..ato hadisnya dhoif
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
MasTom wrote:cs & drinz
termasuk pengikut muhammad yang sakarepe dhewe
klo perintah qurannya (hadisnya) enak...(cam pligami) ....ikut...
klo gak enak...merem...pura-pura kagak tahu
ato lebih parah lagi disetip saja perintah qurannya ..ato hadisnya dhoif
saya menyukai komentar ini...kalo sekarepe dhewe ya ada benernya juga....tapi mas kalo yang poligami saya gak mau ikut2.....
cukup satu aja istri buat sampe ntar TUHAN yang misahin saya mas.......terlanjur sayang banget sama pacar saya....hehehehehehe..lagian satu aja gak habis.....
Re: islam yang salah vs islam yang "benar"
bukan cuman pligami saja
segala urusan, selain pakai bahasa dua jari (jempol dan telunjuk)
atau bahasa tiga jari (jempol, telunjuk dan jari tengah)
akan jadi lebih mudah klo pakai "bahasa arab"
ayam yang kagak tahu artinya bahasa arab itu saja
langsung manggut-manggut setuju...amiiiiinnnnn....
segala urusan, selain pakai bahasa dua jari (jempol dan telunjuk)
atau bahasa tiga jari (jempol, telunjuk dan jari tengah)
akan jadi lebih mudah klo pakai "bahasa arab"
ayam yang kagak tahu artinya bahasa arab itu saja
langsung manggut-manggut setuju...amiiiiinnnnn....