JGA wrote:Ayat yang kau suodoori iku gak nyambung....
yang saya tanya adalah adakah cara Allah swt sepertinya Tuhan Israel lakukan untuk memberikan legitimasi kenabian pada Muhammad saw? Dengan kuasa mujijat adikodrati, misalnya...! dengan nubuat yang terlaksana misalnya???
khanaya wrote:Ituu...membelah bulan
idiiihhh...gak malu...pake joget-joget kegirangan...
menarilah dikau di atas "KETINGGIAN" pengetahuanmu
Sudah saya komentari sebelumnya tentang mujijat ngibul Muhammad saw cs (& dayang-dayangnya)...
Membelah bulan adalah mujijat isapan jempol tanpa tujuan. TKP-nya sengaja dikarang jauh di luar planet bumi. Artinya mujijat itu bisa diistilahkan tidak membumi, tidak aplicabel, tidak mendatangkan mashlahat bagi umat Arab. Tidak pula membuat orang Quraisy takjub dan gemetar serta dengan sukarela mengakuinya sebagai nabi.
Saya juga sudah katakan mengapa Muhammad saw dan dayang-dayangnya menempatkan mujijatnya di bulan. Satu hal agar orang-orang **** tak perlu pergi menyelidikinya ke bulan, membuktikan kebenaran klaim Muhammad saw. Biarlah orang **** tinggal tetap **** dan menelan semua klaimnya tanpa perlu berfikir lebih kritis. Mujijat karangan Muhammad saw ini pun dapat dipandang sebagai bukti kearoganan Muhammad saw. Dia pikir dia makluk Maha Hebat yang tidak boleh disodori pertanyaan, "Hei Muhammad saw...apakah gunanya mujijatmu itu bagi kami?". Jika ada yang berani bertanya seperti itu, Muhammad saw pasti membalas..."Awas lu, jangan tanya macam-macam pada nabi Allah, sebab Allah akan melaknati engkau." Kurang ajar sekali si Muhammad saw ini...!
Dikau boleh periksa secara seksama pada mujijat nabi-nabi Israel. Adakah dari sekian banyaknya mujijat itu diturunkan dengan maksud sekedar pamer kesaktian belaka? Tidak ada manfaatnya? Tidak! tidak sama sekali. Semua mujijat yang dilakukan para nabi Israel punya satu tujuan..."Tuhan hendak menunjukkan kemurahan-Nya kepada manusia dengan menolong manusia mengatasi persoalan hidup kita. Tuhan ingin dikenal sebagai Tuhan yang Maha Kasih, Maha Mencintai, Maha Perduli" Tuhan tidak bermaksud untuk pamer kekuatan. Sifat ini jauh dari pada-Nya!
Namun apa yang dilakukan Allah swt milik Muhammad saw sangat berbeda...Allah swt selalu menunjukkan dan menampilkan sosoknya sebagai sosok yang Maha Kejam, Maha Penyiksa...dan segala Maha kengerian yang diancamkan lewat mulut Muhammad saw. Allah swt tidak pernah perduli dengan kehidupan orang Arab. Tidak ada sejarah keterlibatan Allah swt sebelum maupun ketika Muhammad saw hidup yang mengambil posisi sebagai pemberi rahmat. Tidak pernah Allah swt menurunkan manna dan salwa bagi makanan orang Arab maupun Muhammad saw cs ketika mengalami paceklik, tetapi sudah berani sombong hendak menghakimi orang Arab yang tidak mengikuti perintahnya. Apakah jasa Allah swt bagi orang Arab itu sehingga ia berhak menagih pamrih untuk dirinya? Ia tidak pernah menabur ribuan kebaikan kepada bangsa Arab, tetapi dengan paksa ia ingin menuai apa yang tidak ditaburnya. Jadi ia tidak punya hak satu inci pun pada bangsa Arab, apalagi bertindak sebagai hakim mereka.
Dengan halnya Muhammad cs pun demikian. Tidak satu kali pun Muhammad saw menabur kebaikan kepada seluruh bangsa Arab sehingga ia sah memiliki hak terhadap orang Arab. Kesombongan Muhammad saw-lah yang membuatnya menjadi tebal muka menuntut hak kenabian kepada orang Arab. Silakan bandingkan dengan para nabi Israel yang terlebih dahulu menabur kebaikan. Dengan begitu mereka layak pula menuai pengakuan.