BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Kembali temuan temuan kesalahan pada forum ini akan saya akumulasikan dan temuan sementara sebagai berikut:
1. Kesalahan sudut pandang dari sudut mana Ali Sina memandang dan menilai Islam dan alquran adalah dari sudut Naturalisme yang individualis, sekuler dll. Artinya tempat duduk Ali Sina berseberangan dengan tempat duduk alquran.

Yang benar dalam memandang dan menilai Islam dan alquran adalah dari diri alquran itu sendiri dengan cara mensisitimatik atau mengklasifikasikan dan menspesialisasikan seluruh ayat ayatnya kedalam ikatan sejenis yang berbicara tentang kasus apa saja yang akan di tuang. Artinya kalau Ali sina mau mencari dan menilai kesalahan alquran , Dia harus memandang kesalahan alquran itu menurut ayat ayat alquran yang saling salah menyalahkan.

2. Kesalahan object jawaban yang tidak pas dengan object pertanyaannya
pusing wrote:
(object)Apa yang anda fikirkan ketika anda sedang memikirkan sesuatu (object)yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya tentang sesuatu (object)yang anda fikirkan tersebut??
object pertanyaan diatas tidak pas dengan object jawaban dibawah ini:
Tanpa Nama wrote:
Bertanya. Karena dengan bertanya, manusia bisa menemukan banyak hal.
Dapat kita buktikan bersama bahwa sebuah object baru bisa kita fikirkan kalau data data tentang object tersebut sudah ada dalam alam fikir kita.

Data data yang belum ada dalam alam fikir kita, kita tanyakan kepada orang dengan jalan mengolah data data yang sudah ada dalam alam fikir kita dan kemudian mencari data data lain untuk dijadikan sebagai rangkaian keterangan. Itulah yang disebut dengan "BERTANYA".

Jadi object jawaban yang benar dari pertanyaan "(object)Apa yang anda fikirkan ketika anda sedang memikirkan sesuatu (object)yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya tentang sesuatu (object)yang anda fikirkan tersebut??" adalah:
Data data yang sudah ada dalam alam fikir saya
dimana data data yang belum ada di alam fikir belum bisa saya fikirkan.

3. Kesalahan Ali Sina atau anak buahnya dalam memahami perintah dalam alquran.
pada surat(10;94), (12;82),(17;101),(23;113),(25;59),(43;45),(12;50),(7;163),(4;32),(16;43),(21;7),(60;10),(21;63),(33;53),(68;40) bermakna perintah untuk bertanya.

Tapi Ali Sina atau anak buahnya mengatakan:
Tanpa nama wrote Thu Jun 30, 2011 12:33 am
Anyway, kalau anda ingin membahas masalah ini, di hold saja dulu. One topic at a time. Kita bahas ini kalau anda sudah menuntaskan masalah pertama, Islam melarang umatnya banyak bertanya. Monggo dibahas ayat Alquran dan hadith yang saya bawa, jangan mengeluarkan ayat Alquran lain untuk membahas masalah matahari sebagai pusat tata surya dan bumi itu bulat. :green:
artinya ajaran Allah itu berisi perintah dan larangan. Berarti Allah mengajarkan dengan jalan memberi perintah dan larangan.
Jadi ayat ayat mana pun walaupun ditujukan untuk orang orang terdahulu dan mengandung perintah, Maka nilainya sama saja dengan ajaran untuk si pembaca saat ini berupa perintah dan larangan. tapi kalau Ali Sina merubah perintah menjadi Larangan, ya itulah kesalahan. Karena tidak bisa diterima. Sesuatu yang tidak bisa diterima oleh sesuatu yang seharusnya, berarti ada sebuah kesalahan.

4. kesalahan menempatkan posisi / proporsi.
Tanpa Nama wrote:See? QS 3:191 sama sekali tidak berhubungan dengan QS 5:101 jika kita mengacu pada tafsir Ibn Kathir. QS 3:191 berbicara tentang orang-orang yang mengerti tauhid sementara QS 5:101 berbicara tentang Muhammad yang marah karena orang bertanya kepadanya. Jadi, mengaitkan antara QS 3:191 dengan QS 5:101 adalah tindakan yang tidak tepat karena kedua ayat ini berdiri sendiri-sendiri. Dan yang ingin saya bahas disini adalah kenyataan bahwa Islam melarang umatnya banyak bertanya tentang agama.
Kalimat tebal dan berwarna merah diatas adalah sebuah kesalahan fatal, Karena telah memutar balik proporsi sebenarnya dimana memposisikan ibnu katsir sebagai imam dan alquran sebagai ma `mumnya.
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

oglikom wrote:
Setuju, ayo pusing bin njlimet budak awloh yang konsisten ya... :green:
Njawabnya harus seperti tulisan ente
Saya sudah mensisitimatik puluhan ayat kedalam ikatan sejenis yang berbicara tentang "berfikir" dan " bertanya". Sekarang giliran anda selanjutnya dan jangan mampunya cuma menjadi tukang sorak dan tukang maki saja :lol:
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

biksu sonje wrote:dikatakan salah pun forum ini, kenyataan tak akan berubah bahwa slimET tuh agama DUSTA mi ayan nyang mengakibatkan budak budak slimET berpenyakit otak opor ayan
Semua pembaca dapat melihat betapa dengki dan bengisnya syahwat para kafir disini tanpa mampu menjawab sesuai kasus ayat yang saya beberkan :rofl:
oglikom
Posts: 3375
Joined: Tue May 04, 2010 11:33 pm

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by oglikom »

pusing wrote:Saya sudah mensisitimatik puluhan ayat kedalam ikatan sejenis yang berbicara tentang "berfikir" dan " bertanya". Sekarang giliran anda selanjutnya dan jangan mampunya cuma menjadi tukang sorak dan tukang maki saja :lol:
Semua pembaca pasti teu bahwa slimet HARUS menerima kesalahan fakta sejarah dan fasilitas sex nabi Arab yang berhak meniduri semua muslimah yang menawarkan diri bukan hal yang memalukan.... :finga:
Ini yang anda katakan adalah 'berpikir' ala islam.... :lol:
pusing wrote:Yang benar dalam memandang dan menilai Islam dan alquran adalah dari diri alquran itu sendiri
Makanya kagak maju-maju. :toimonster:
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

pusing wrote:yo wes anggap saja saya sekarang sedang chatting dengan pak ibnu katsir :lol:

Bagaimana pak ibnu katsir?? Anda mengakui tidak kalau tafsir ayat bil ayat kedudukannya jauh lebih tinggi dari pada ayat bika(pak ibnu katsir)??
Jelas tidak donk, karena jika anda menggunakan tafsir ayat bil ayat, sama saja anda merubah makna dari Alquran pada saat diturunkan kepada Muhammad. Bukankah kalian muslim sendiri yang sering koar-koar bahwa Alquran dijaga keasliannya, termasuk di dalamnya makna sesungguhnya dari setiap ayat. Tafsir ayat bil ayat hanyalah akal-akalan muslim dalam melakukan pembenaran terhadap Islam. Jika anda merasa bahwa Alquran sudah tidak sesuai dengan jaman modern seperti ini, tinggalkanlah Islam. Bukan melakukan tafsir ayat bil ayat untuk membenarkan pendapat anda terhadap Alquran, karena dengan menggunakan tafsir ayat bil ayat, anda sama saja merubah makna sesungguhnya dari Alquran.
pusing wrote:Kalimat yang saya pertebal dan berwarna merah diatas adalah sebuah kesalahan fatal, Karena anda telah memposisikan ibnu katsir sebagai imam dan alquran sebagai ma `mumnya. :lol: Artinya kalau pun ibnu katsir mengacu pada ayat ayat alquran, yang Mana ayatnya? dan kalau pun ada ayat yang menjadi acuan ayat tersebut , yang mana ayat lainnya lagi yang menjadi acuannya?, Begitu juga ayat yang menjadi acuannya tersebut, yang Mana lagi ayat acuannya. begitulah seterusnya. Jadi alquran tidak bisa ditafsirkan berdiri sendiri sendiri kecuali (maaf) oleh anda yang ****.
Kalau anda meragukan tafsir Ibn Kathir yang sudah diakui dalam dunia Islam, mengapa saya harus mempercayai tafsiran anda yang tidak diakui sama sekali oleh dunia Islam? Apakah anda berani menjamin bahwa tafsiran anda tidak merubah makna Alquran pada saat diturunkan? Apakah anda seorang mufasir?

Itulah hebatnya muslim di FFI ini. Di saat tertentu berkoar-koar bahwa Islam dijaga keasliannya huruf per huruf, tetapi di saat lain dengan seenaknya merubah sendiri makna Alquran untuk melakukan pembenaran.
pusing wrote:Posisi Ibnu katsir telah anda jadikan penentu alquran. Ingat!..Itu sebuah kesalahan posisi.
Dengan argumen yang sama saya dapat mengatakan tafsir ayat bil ayat atau dengan kata lain, tafsir versi anda telah anda jadikan penentu Alquran. Ingat! Itu sebuah kesalahan posisi.
pusing wrote:Adapun dalam menilai hadits itu shahih atau tidaknya, Tetap alquranlah sebagai hakim tunggal yang agung.
Pembaca bisa menilai sendiri bagaimana muslim harus jungkir balik ketika membela ajaran busuk nabinya. Hadith yang jelas-jelas merupakan hadith sahih pun akan dianggap sebagai hadith palsu jika bertolak belakang dengan keinginan hatinya walaupun sama sekali tidak bertentangan dengan Alquran. :lol:
pusing wrote:KATA SIAPA?? :lol:
Lagi pula hanya mengandalkan satu ayat itu anda berani beraninya menyimpulkan?. [-X Maaf, Anda tidak tau malu ya?? Saya sudah memberikan puluhan ayat yang tersusun sesuai urutan kasusnya. Itu saja belum cukup untuk menyimpulkan. Ee berani beraninya anda hanya secuil ayat sudah langsung menyimpulkan [-X
Untuk ayat yang anda berikan, memang kesimpulannya tidak akan pernah bisa ditarik dari ayat-ayat yang anda berikan. Karena anda hanya asal comot saja dengan mencari ayat yang di dalamnya terdapat kata "tanya" atau "tanyalah" dan menganggapnya sebagai ajaran untuk bertanya. :lol:

Untuk ayat dan hadith yang saya bawa, jika anda meragukan tafsir Ibn Kathir yang sudah di akui dunia Islam. Apa yang membuat saya harus mempercayai tafsir anda yang tidak di akui dunia Islam? Anda seorang mufasir? Jika anda mengatakan saya telah menempatkan tafsir Ibn Kathir sebagai penentu Alquran, maka dengan argumen yang sama saya dapat mengatakan bahwa anda telah menempatkan tafsir versi anda sebagai penentu Alquran.
pusing wrote:Saya rasa sebelum saya menanggapi tulisan anda lainnya, anda harus belajar dulu dalam menafsirkan seluruh ayat ayat alquran secara benar.
Alquran sendiri yang mengatakannya bahwa ayat ayatnya saling jelas menjelaskan. Paham?? :lol:
Jadi anda merasa diri anda adalah seorang ahli tafsir yang kedudukannya di atas Ibn Kathir yang sudah diakui oleh dunia Islam sendiri? Begitu maksud anda? Silahkan dibaca baik-baik link yang saya berikan, cerna baik-baik dan pelajarilah mengapa tafsir Ibn Kathir dapat diakui sebagai tafsir yang paling sering dijadikan rujukan dalam dunia Islam.
pusing wrote:Bahkan alquran sendiri mengatakan bahwa dirinya sebaik baik tafsir وَاَحسَنَ تَفْسِيْرًا
Berarti, lebih tinggi dari tafsir anda, bukan? Jika demikian, tidak perlu anda mengait-ngaitkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran menafsirkannya sesuai keinginan anda. Cukup dengan membaca dan lakukan, tidak perlu dimengerti. Sama seperti perintah Alquran dan hadith yang saya bawa.
pusing wrote:Jadi belajar dulu ya dalam menafsirkan dan ingat!! jangan kira saya lari dari topic ataupun pertanyaan anda. Saya hanya ingin mendudukkan persoalan demi persoalan ke proporsi sebenarnya. :lol:

Silahkan yang lainnya saja tapi yang berbobot :lol:
Btw, entah saya atau anda yang harus belajar tafsir. Jelas kalau saya sih tidak perlu belajar, wong sudah ada tafsir Ibn Kathir yang diakui oleh dunia Islam sendiri kok, ngapain repot-repot. Silahkan anda baca sendiri bagaimana pandangan dunia Islam atas tafsir ayat bil ayat anda tersebut disini : http://www.inpasonline.com/index.php?op ... Itemid=104
pusing wrote:Dapat kita buktikan bersama bahwa sebuah object baru bisa kita fikirkan kalau data data tentang object tersebut sudah ada dalam alam fikir kita.

Data data yang belum ada dalam alam fikir kita, kita tanyakan kepada orang dengan jalan mengolah data data yang sudah ada dalam alam fikir kita dan kemudian mencari data data lain untuk dijadikan sebagai rangkaian keterangan. Itulah yang disebut dengan "BERTANYA".

Jadi object jawaban yang benar dari pertanyaan "(object)Apa yang anda fikirkan ketika anda sedang memikirkan sesuatu (object)yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya tentang sesuatu (object)yang anda fikirkan tersebut??" adalah:
Data data yang sudah ada dalam alam fikir saya
dimana data data yang belum ada di alam fikir belum bisa saya fikirkan.
Mengenai yang ini...ini benar-benar membuat saya tergelitik. Tidak kah anda sadar bahwa banyak pengunjung thread ini yang sudah menyindir anda dalam kemampuan anda menulis? Begini ya...coba anda jawab saja pertanyaan simple saya, mana yang lebih dulu, berpikir kemudian bertanya atau bertanya kemudian berpikir? Kalau anda tidak berani menjawab pertanyaan mudah ini, berarti anda sudah sadar bahwa anda melakukan kesalahan besar dan dengan tidak tahu malunya mengatakan saya yang berbuat salah.

Saya tunjukkan lagi (biar pembaca bisa melihat betapa pusingnya anda :green: ) bagaimana kemampuan anda menulis itu sangat minim.
pusing wrote:Apa yang anda fikirkan ketika anda sedang memikirkan sesuatu yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya tentang sesuatu yang anda fikirkan tersebut??
Pertama, anda pernah belajar logika ketika duduk di bangku kuliah? Yang anda lakukan di atas adalah kesalahan berpikir, karena pertanyaan anda tersebut bisa menyesatkan siapa saja yang membacanya dengan mengulang berkali-kali kata "pikir".

Kedua, perhatikan bagian yang saya bold merah dan hijau. Ini yang membuat saya tertawa dan membuat saya bertanya kepada anda, mana yang lebih dulu, berpikir kemudian bertanya atau bertanya kemudian berpikir? Sementara dalam penjelasan anda di atas, anda sendiri mengatakan tidak bisa berpikir jika data belum ada.


Tetapi muslim itu memang triumphalist dan tidak tahu malu, sama seperti nabinya. Dirinya sendiri yang salah, tetapi menganggap dirinya benar dan mengambil kesimpulan seenaknya. Dirinya sendiri yang salah, tetapi malah menyalahkan orang lain. Seperti Alquran yang penuh kesalahan jika dibandingkan dengan Alkitab dan ngaku-ngaku lebih sempurna, demikian juga pusing yang dengan percaya dirinya menganggap dirinya sudah membuktikan forum ini salah. Seperti Muhammad yang ngaku-ngaku sebagai nabi diragukan statusnya oleh Yahudi dan kemudian menyalahkan Yahudi, demikian juga pusing yang telah salah menulis kalimat tanya dan menyalahkan orang yang menjawab.


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

oglikom wrote:
Semua pembaca pasti teu bahwa slimet HARUS menerima kesalahan fakta sejarah dan fasilitas sex nabi Arab yang berhak meniduri semua muslimah yang menawarkan diri bukan hal yang memalukan.... :finga:
Ini yang anda katakan adalah 'berpikir' ala islam.... :lol:
Fakta sejarah tentang alquran dan hadits dalam buku buku yang ditulis orang bisa saja salah bahkan harus dinyatakan salah ketika siempunya sejarah itu sendiri menyatakan bertentangan dengan dirinya.Paham?? :lol:

Al-Quran merupakan kitab suci dari Allah yang menjadi pedoman bagi para muttaqin, dimana redaksi maupun susunannya tidak pernah berubah dan tetap terpelihara sepanjang zaman. Dari awal dan akhir turunnya al-Quran, hingga saat ini.

Yang ingin ditekankan disini ialah Acuan prinsip dasar sebuah penelitian adalah Jika orang Ingin Mengetahui Sesuatu secara benar, Maka ia harus mencari dari Sumber yang tepat dan benar", maka satu-satunya Acuan untuk mengetahui sejarah Al Qur an yang benar dan pasti, juga tidak terdistorsi sedikitpun, maka kita harus meneliti pada sumbernya yang tepat. Yaitu Al Qur an itu sendiri menurut sunnah rasulNya. Dengan begitu, maka mudah mudahan kita mendapatkan sebuah kebenaran yang haqiqi.

Banyak para penulis sejarah alquran, menulis dengan tanpa keterangan yang mengacu dari alquran itu sendiri. Seperti contoh:
karya tulis Professor Hossein Modarresi dari Princeton University, New Jersey, Amerika.
Beliau meneliti hasil karya ulama-ulama kuno mulai dari kumpulan hadis Bukhari Sahih (816 M – 870 M), Muslim Sahih (828 M – 883 M), Tirmidhi Sunan (824 M – 892 M), Ibn Maja Sunan (824 M – 887) dan Abu Dawud Sunan (817 M – 889 M) hingga era Suyuthi (1445 M – 1505 M).


Sangat lucu dan tidak `ilmiah kalau ada seorang professor atau siapapun meneliti sejarah alquran dengan mengacu pada ulama-ulama kuno, Sementara sejarah yang ingin ia tulis (dalam hal ini alquran), telah memberikan penjelasan akan sejarah dirinya sendiri.

Ibarat ia meneliti sebuah pertumbuhan pohon mangga yang ada dihadapannya, maka ia menelitinya dengan membedah sebutir jagung ditempat lain dengan meninggalkan pohon mangga tersebut. Lucu dan tidak ilmiah sekali bukan??

Penelitian cara professor tersebut diatas tidaklah bisa di terima,
Karena alquran sendiri sepanjang sejarah ia turun, tidak pernah menjelaskan bahwa seluruh ayat-ayatnya dinukilkan atau diriwayatkan secara mutawatir baik harus dinilai berdasarkan perawinya maupun berdasarkan kesepakatan dan pengesahan fatwa para sahabat dari dulu ataupun para ulama kuno hingga kini, atau bahkan pengesahannya dilakukan oleh nenek moyang juga seluruh kebanyakan manusia dimuka bumi.


وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Wa in tuthi` aktsara man fii l ardhi yudhilluuka `an sabiili llaahi in yattabi `uuna illa lzdhzdhanna wa in hum illaa yakh rushuuna
Yaitu jika anda mentaati kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan anda dari tatanan hidup dengan ajaran Allah menurut pola rasulNya. tidaklah yang mereka taati kecuali hanyalah kira kira belaka, dan tidak lain mereka kecuali hanyalah ber-omong kosong belaka(6;116)

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
Wa idzaa qiila lahumu ttabi `uu maa anzala llaahu qaaluu bal nattabi `u maa alfaina `alaihi aabaa anaa awa lau kanaa aabaa uhum la ya` qiluuna syai an walaa yahtaduuna.
Yaitu apabila diperintahkan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Allah telah menurunkannya ," mereka menjawab: ", tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati atas nenek moyang nenek moyang kami". "apakah walaupun nenek moyang nenek moyang mereka itu tidak memahami suatu apapun?, serta tidak berpedoman?".(2;170)

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلاَّ ظَنًّا إَنَّ الظَّنَّ لاَ يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللّهَ عَلَيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Wamaa yattabi `u aktsaruhum illaa zdhannan inna lzdhzdhanna la yughnii mina lhaqqi syai an inna Allaha `aliimun bima yaf `aluuna
Yaitu tidaklah yang kebanyakan mereka itu mengikuti, kecuali kira kira semata. Sungguh kira kira semata itu tidak sedikitpun mencukupi dari yang objectif . Sesungguhnya Allah dengan penurunan alquran menurut sunnah rasul adalah Maha pembina `ilmu prihal apa yang mereka kerjakan. (10;36)

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلاً لاَّ مُبَدِّلِ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Watammat kalimatu rabbika sidqan wa `adlan la mubaddila likalimaatihii wa huwa lssamii `u l `aliimu
yaitu kalimat pembimbing anda Telah sempurna menjadi kalimat yang benar dan adil. Tidak ada pengganti bagi kalimat- kalimat-Nya. yaitu Dia lah Maha pembina tanggapan hidup lagi pembina `Ilmu.(6;115)


AL QUR’AN SUMBER PEDOMAN HIDUP

Al Qur’an sebagai sebuah Kitab yang diciptakan Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta, berfungsi sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Dzaalika lkitaabu la raiba fiihi hudan lilmuttaqiina
Itulah alkitab(alquran) / ajaran yang dibukukan kedalam sebuah kitab menurut sunnah rasulNya yang isinya tidak ada keraguan, menjadi pedoman bagi kehidupan para pelaku yang berbuat patuh dan atau takut melanggarnya.(2;2)

Pedoman Al Qur’an meliputi segala sesuatu yang dijelaskan Allah atas manusia, baik mengenai diri alquran itu sendiri maupun tentang semesta nyata pasti alam.
isinya ayat ayat yang saling jelas menjelaskan atas segala sesuatu sehingga manusia tidak memerlukan sumber-sumber penjelas / penafsiran dari kitab lain untuk dapat menerapkan apa yang yang telah dihukumkan Allah atas manusia.
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
Walaa ya tuunaka bimatsalin illaa ji naaka bilhaqqi wa ahsana tafsiiran
Yaitu Tidaklah mereka mendatangkan berbagai ungkapan sebagai tantangan , kecuali Kami mendatangkan yang objectif sebagai jawaban menurut sunnah anda yaitu (alquran) sebaik baik tafsir(25;33)


سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Suuratun anzalnaahaa wa faradhnaahaa wa anzalnaa fiihaa aayaatin bayyinaatin la`allakum tadzakkaruuna
Sistimatik surat Kami telah menurunkannya dan menetapkannya, Yaitu menurunkan isinya ayat ayat yang saling jelas menjelaskan, Semoga kalian menjadi sadar. (24;1)


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Syahru ramadhaana lladzii unzila fiihi lqur aanu hudan lilnnaasi wa bayyinaatin mina lhuda walfurqaani
Bulan Ramadhan, yang di dalamnya Al Qur'an diturunkan menjadi pedoman bagi kehidupan massal manusia Yaitu menjadi rangkaian keterangan keterangan menurut satu pedoman dan pembeda pandangan itu (antara yang haq dan yang bathil). .(2;185)

MAKA VERSI SEJARAH AL QUR AN DILUAR AL QUR AN TIDAK ADA YANG DAPAT MEMPERTANGGUNG JAWABKAN AKAN KEBENARANNYA..... KARENA HANYA AL QUR ANLAH KITAB YANG BERHAK DAN MAMPU MENJELASKAN SEJARAH TENTANG DIRINYA SENDIRI......

كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ
Kallaa innahaa tadzkiratun
Sekali-kali tidak ! Sesungguhnya yang demikian(ajaran Allah menurut sunnah rasulNya) adalah pembina kesadaran hidup,(80;11)

فَمَن شَاء ذَكَرَهُ
Faman syaa a dzakarahu
maka siapa yang menghendaki, niscaya ia hidup sadar menurut yang demikian,(80;12)
http://www.dimensialquran.co.cc/2011/01 ... alqur.html

Jadi tidak ada alasan untuk tidak menerima kesalahan tersebut.Paham?? :lol:
Akhirnya Pembaca dapat melihat sendiri bagaimana paruh paruh mereka yang kufur ber cici cuit tanpa mampu menggunakan kemampuan berfikirnya. Mereka hanya bisa menjadi tukang sorak, tukang maki dan tukang fitnah. :rofl:

Dengan demikian kita sudah bisa pastikan kalau mereka tidak mampu menyanggah kalau seorang muslim membeberkan lagi fakta fakta alquran yang menjelaskan betapa tidak benarnya tuduhan mereka tentang "fasilitas sex nabi Arab yang berhak meniduri semua muslimah yang menawarkan diri bukan hal yang memalukan" :lol:
oglikom wrote:
Makanya kagak maju-maju. :toimonster:
Dengan anda yang hanya mampu bersorak tanpa dalil, memaki dan memfitnah tanpa alasan yang jelas serta tidak berkutik ketika ada muslim membeberkan ratusan bahkan ribuan ayat yang saling merangkai keterangan, Apakah pantas kalau anda disebut pemikir jempolan?? :lol:
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Tanpa Nama wrote:

Jelas tidak donk, karena jika anda menggunakan tafsir ayat bil ayat, sama saja anda merubah makna dari Alquran pada saat diturunkan kepada Muhammad. Bukankah kalian muslim sendiri yang sering koar-koar bahwa Alquran dijaga keasliannya, termasuk di dalamnya makna sesungguhnya dari setiap ayat. Tafsir ayat bil ayat hanyalah akal-akalan muslim dalam melakukan pembenaran terhadap Islam. Jika anda merasa bahwa Alquran sudah tidak sesuai dengan jaman modern seperti ini, tinggalkanlah Islam. Bukan melakukan tafsir ayat bil ayat untuk membenarkan pendapat anda terhadap Alquran, karena dengan menggunakan tafsir ayat bil ayat, anda sama saja merubah makna sesungguhnya dari Alquran.
Makna dalam alquran tidak akan pernah berubah. Yang anda lihat adalah kemampuan penterjemah atau penafsir dalam menterjemah dan menafsirkan yang bervariatif. Ingat! ini masalah kemampuan. Dari zaman nabi pun sudah begitu dimana para sahabatpun banyak yang belum memahami sebuah ayat,karena ayat ayat lainnya belum turun atau kalau pun sudah turun namun belum terjangkau. Padahal bahasanya sudah mereka pakai dalam pergaulan hidup sehari hari. Paham?? Jadi benar atau tidaknya terjemah ataupun tafsir harus kembali kepada cakupan atau ruang lingkup kata atau kalimat dalam alquran.

Muhammad atau pun Allah dalam alquran tidak pernah meng-alihbahasakan atau mendefenisikan sebuah kata ataupun kalimat secara langsung kecuali memberikan uraian ruang lingkup / batasan / cakupan dari kata ataupun kalimatnya. dari uraian tersebut lah kita bisa mendefenisikannya dan mengalihbahasakannya ke dalam padanan kata dalam berbagai bahasa dengan tidak lari dari cakupan kata atau kalimat tersebut, itulah keunggulan alquran dalam menjelaskan maksud ayat ayatnya dalam konteks bahasa percakapan sehingga tidak bisa dimonopoli oleh satu jenis bahasa yang dipakai manusia umumnya. Dan tidak ada satu buku pun yang menggunakan cara tersebut dalam menjelaskan makna dirinya.

Seperti yang sudah saya berikan contohnya dithread lain prihal arti kata "IMAN". Sampai saat inipun DEPAG belum menterjemahkan kata tersebut. Untungnya DEPAG mengembalikan ke kata asalnya yakni BER-IMAN

Saya ulang lagi Lafadzh اِيْمَانُ-iimaanun.

Dilihat dari ruang lingkupnya, Arti yang terbatas pada istilah / kata "iman" itu sendiri menurut berbagai referensi rujukan dari buku buku arab seperti - "Pelajaran agama islam", Jakarta 1960 ----> DR. Hamka.
- "Al islam", Jakarta 1955------------------> M. Hasby ash shiddiqi.
- "Risalah tauhid" terjemahan firdaus A.N. Jakarta 1965-----> Syech M. Abduh.
- Alkitab perjanjian baru terbitan lembaga alkitab Indonesia jakarta 1960.
- Surat kiriman kepada orang Ibrani (11;1)
- Surat kiriman yacob (2;19 & 23)
- Surat kiriman yang pertama (1) dari yahya(5;1, 5 & 10)
- Kamus almunjid Louis Ma`luf.
- Kamus al fikri
- Kamus almunawwir
Dll,

Memberikan arti yang sama walaupun redaksinya berbeda yaitu seputar اٰمَنَ - يُؤْمِنُ - اِيْمَانًا -aamana-yu minu-iimaanan = mengamankan.

Sedangkan idiomatiknya adalah اٰمَنَ بِ -aamana bi = percaya.

Lain artinya kalau kata اِيْمَانُ-iimaanun " kita lihat artinya dari semua ayat ayat mengenai kata tersebut salah satunya Surat albaqarah(2;285)


ءامَنَ الرَّسولُ بِما أُنزِلَ إِلَيهِ مِن رَبِّهِ وَالمُؤمِنونَ ۚ كُلٌّ ءامَنَ بِاللَّهِ وَمَلٰئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَينَ أَحَدٍ مِن رُسُلِهِ ۚ وَقالوا سَمِعنا
وَأَطَعن


Perhatikan kata kata yang saya beri warna merah.
Nah, arti kata اِيْمَانُ-iimaanun bisa kita dapat dari situ.
ءامَنَ -aamana = سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا -sami`naa wa atha` naa.

Kembali, Maka ruang lingkup arti kata menurut ayat tersebut tidak terbatas hanya percaya / yakin saja, Tapi ada unsur kepatuhan berbuatnya juga.

Secara tekhnis dan agar tidak salah paham, Hadits mengomentarinya sebagai berikut.اَلْاِيْمَانُ عَقْدٌ بِالْقَلْبِ وَ اِقْرَارٌ بِالِّسَانِ وَ عَمَلٌ بِالْاَرْكَانِ -al iimaanu `aqdun bil qalbi wa iqraarun billisaani wa `amalun bil arkaani
Artinya: Iman adalah Ikatan hati, Ucapan lisan, laku perbuatan anggota badan.

Sengaja saya beri warna warni agar pembaca mudah memahami ruang lingkup arti kata اِيْمَانُ-iimaanun.

Untuk pembaca muslim khususnya, Dan FFI umumnya yang ingin menguak wajah Islam sebenarnya :lol: , Perlu saya tegaskan Alasan - alasan kenapa saya memilih contoh bahasan tentang arti kata "Iman".
1. Kata "Iman" adalah salah satu istilah sentral dan strategis yang paling banyak ditemukan dalam Alquran, sehingga jika satu saja istilah yang ada dalam Alquran diputarbalik atau disalahtafsirkan, Pasti akan salah paham memahami makna satu ayat bahkan satu surat, akhirnya bisa salah paham satu Alquran, apalagi jika ada banyak istilah - istilah Alquran disalahpahami, Pasti menjadi sumber bencana.

2. Kata "Iman" adalah istilah pertama yang perlu dipertanyakan bagi manusia yang mau benar - benar beriman. Itu sebabnya Muhammad rasulullah pernah ditanya Jibril : maa huwal imaan ? = Apa itu Iman ?

Salam bagi semua yang berfikir jernih :lol:
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

pusing wrote:Makna dalam alquran tidak akan pernah berubah. Yang anda lihat adalah kemampuan penterjemah atau penafsir dalam menterjemah dan menafsirkan yang bervariatif. Ingat! ini masalah kemampuan. Dari zaman nabi pun sudah begitu dimana para sahabatpun banyak yang belum memahami sebuah ayat,karena ayat ayat lainnya belum turun atau kalau pun sudah turun namun belum terjangkau. Padahal bahasanya sudah mereka pakai dalam pergaulan hidup sehari hari. Paham?? Jadi benar atau tidaknya terjemah ataupun tafsir harus kembali kepada cakupan atau ruang lingkup kata atau kalimat dalam alquran.
Makanya saya katakan, kalau makna Alquran tidak pernah berubah, seharusnya anda tidak boleh seenaknya melakukan tafsir sesuai dengan keinginan anda hanya untuk mendukung opini anda. Karena dengan menafsirkan Alquran sesuai dengan keinginan anda, anda telah merubah makna Alquran. Masalah kemampuan, ini juga yang menjadi alasan mengapa saya membawa tafsir Ibn Kathir, karena tafsir Ibn Kathir adalah tafsir yang paling sering digunakan dan diakui dalam dunia Islam, bukan tafsir versi anda. Paham?

Kalau anda merasa tafsir anda tentang Alquran lebih benar ketimbang tafsir Ibn Kathir, apa ini berarti anda merasa kemampuan anda sudah lebih baik dari orang yang tafsir Alquran nya sudah diakui sendiri oleh para ahli Islam?
pusing wrote:Jadi benar atau tidaknya terjemah ataupun tafsir harus kembali kepada cakupan atau ruang lingkup kata atau kalimat dalam alquran.
Benar atau tidaknya tafsir itu dilihat dari....sesuaikah tafsir tersebut dengan pandangan Muhammad terhadap ayat tersebut/maksud pada saat ayat tersebut diturunkan. Bukan seperti yang anda katakan. Karena jika benar atau tidaknya tafsir dilihat dari ruang lingkup kata/kalimat dalam Alquran, semua orang bisa menafsirkan dan menghubung-hubungkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran untuk mendukung opininya. Dan ini berarti, makna asli daripada Alquran sudah dirubah-rubah.

Bukankah untuk menghindari masalah ini, dunia Islam memerlukan adanya tafsir dari orang yang benar-benar mengerti tentang Islam? Sudah saya berikan juga situs yang mendukung pendapat saya. Jadi, tafsir ayat bil ayat itu tidaklah tepat karena bisa merubah kemurnian ajaran Islam yang tertuang di dalam Alquran.

Kita membahas tafsir untuk meng-clearkan masalah Islam melarang umatnya banyak bertanya. Untuk melihat mana yang benar menurut pemahaman dunia Islam, tafsir versi anda atau tafsir Ibn Kathir yang anda tolak dan ragukan hanya karena berbeda dengan pendapat anda. Jika anda berkata bahwa saya menempatkan tafsir Ibn Kathir sebagai penentu Alquran, maka dengan argumen yang sama saya dapat mengatakan bahwa anda telah menempatkan tafsir anda sebagai penentu Alquran. Selebihnya tidak saya tanggapi, karena anda sudah lari kemana-mana dan tidak fokus.

Btw, anda itu tidak malu ya mengklaim anda telah membuktikan kesalahan forum ini sementara bantahan dari kafir pun belum selesai dibahas...kesimpulan itu ditarik ketika diskusi telah selesai. Gak nabi, gak umatnya...sama aja, triumphalist dan tidak tahu malu!


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Tanpa nama wrote:
Mengenai yang ini...ini benar-benar membuat saya tergelitik. Tidak kah anda sadar bahwa banyak pengunjung thread ini yang sudah menyindir anda dalam kemampuan anda menulis? Begini ya...coba anda jawab saja pertanyaan simple saya, mana yang lebih dulu, berpikir kemudian bertanya atau bertanya kemudian berpikir? Kalau anda tidak berani menjawab pertanyaan mudah ini, berarti anda sudah sadar bahwa anda melakukan kesalahan besar dan dengan tidak tahu malunya mengatakan saya yang berbuat salah.
Saya sudah menjawabnya melalui uraian yang saya urut menggunakan ayat ayat alquran. Hanya saja andalah mungkin(maaf) tidak mampu untuk mencernanya dalam alam fikir anda :lol:

Untuk melihat kenyataan faktanya anda harus melihatnya dari kesamaan prinsip semua orang dari mulai ia dilahirkan sampai seterusnya. Bayi yang baru lahir tidak bisa berfikir apalagi bertanya. Apa yang dilakukan bayi tersebut ketika baru pertama tama mulai bisa mendengar, melihat dan menyimpannya dalam tanggapan hatinya??Berfikir atau bertanya?? Begitu saja kok dipertanyakan. :lol:

Kalau anda masih juga tidak mampu mengurutkan, apakah perlu saya bantu??. :lol:
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

tanpa nama wrote:
Berarti, lebih tinggi dari tafsir anda, bukan? Jika demikian, tidak perlu anda mengait-ngaitkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran menafsirkannya sesuai keinginan anda. Cukup dengan membaca dan lakukan, tidak perlu dimengerti. Sama seperti perintah Alquran dan hadith yang saya bawa.
Melihat dari klaim anda, Jelas mencerminkan orang yang tidak berfikir akan maksud tulisan orang lain.

Saya tegaskan ya!! saya bukan menafsirkan ayat ayat alquran. Saya hanya berusaha mengalih bahasakan saja padanan kata ataupun kalimat kedalam bahasa indonesia prihal apa yang dicakup oleh kata ataupun kalimat dalam alquran.PAHAM?? :lol:
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

pusing wrote:Untuk melihat kenyataan faktanya anda harus melihatnya dari kesamaan prinsip semua orang dari mulai ia dilahirkan sampai seterusnya. Bayi yang baru lahir tidak bisa berfikir apalagi bertanya. Apa yang dilakukan bayi tersebut ketika baru pertama tama mulai bisa mendengar, melihat dan menyimpannya dalam tanggapan hatinya??Berfikir atau bertanya?? Begitu saja kok dipertanyakan. :lol:

Kalau anda masih juga tidak mampu mengurutkan, apakah perlu saya bantu??. :lol:
:rolling:

Kata siapa bayi tidak bisa berpikir atau bertanya ketika lahir? Anda itu tidak pernah belajar dari kesalahan anda rupanya. Dari usia sembilan minggu di dalam rahim, fetus yang masih dalam tahap bertumbuh sudah bisa berinteraksi dengan dunia luar.
- By nine weeks, a developing fetus can hiccup and react to loud noises. By the end of the second trimester it can hear.
- Just as adults do, the fetus experiences the rapid eye movement (REM) sleep of dreams.
- The fetus savors its mother's meals, first picking up the food tastes of a culture in the womb.
- Among other mental feats, the fetus can distinguish between the voice of Mom and that of a stranger, and respond to a familiar story read to it.
- Even a premature baby is aware, feels, responds, and adapts to its environment.
- Just because the fetus is responsive to certain stimuli doesn't mean that it should be the target of efforts to enhance development. Sensory stimulation of the fetus can in fact lead to bizarre patterns of adaptation later on.
Sumber : http://www.leaderu.com/orgs/tul/psychtoday9809.html

Oh, saya tahu mengapa anda mengatakan bayi tidak bisa bertanya atau berpikir, karena menurut Alquran, bayi itu hampa budaya pada saat dilahirkan. Lihat betapa bodohnya allah swt mu dengan mengatakan bayi itu hampa budaya ketika baru lahir. Bagaimana bisa dikatakan hampa budaya jika dari di dalam perut saja fetus sudah bisa bertanya dan berpikir di dalam otaknya? :lol:
pusing wrote:Melihat dari klaim anda, Jelas mencerminkan orang yang tidak berfikir akan maksud tulisan orang lain.
Bukan saya tidak berpikir, tetapi anda yang tidak bisa menyampaikan maksud anda kepada orang lain dengan benar. Tidak kah anda baca di thread ini beberapa netter mengeluhkan cara menulis anda? Kok bisa-bisanya mengatakan saya yang salah padahal kesalahan ada pada anda.
pusing wrote:Saya tegaskan ya!! saya bukan menafsirkan ayat ayat alquran. Saya hanya berusaha mengalih bahasakan saja padanan kata ataupun kalimat kedalam bahasa indonesia prihal apa yang dicakup oleh kata ataupun kalimat dalam alquran.PAHAM?? :lol:
VS
pusing wrote:Bagaimana pak ibnu katsir?? Anda mengakui tidak kalau tafsir ayat bil ayat kedudukannya jauh lebih tinggi dari pada ayat bika(pak ibnu katsir)??
Bukannya sebelumnya, anda sendiri yang mengatakan bahwa yang anda lakukan adalah tafsir ayat bil ayat? Bukannya anda sendiri yang sedang berusaha menghubungkan QS 3:101 dengan QS 5:191 dengan penjelasan anda yang panjang lebar itu? Kalau anda hanya ingin mentranslate dari bahasa Arab ke Indonesia, tidak perlu anda lakukan disini. Toh Depag sudah memudahkannya untuk anda dan saya, right? Kalau anda masih mau berkelit yang anda lakukan bukanlah tafsir, akan saya quote semua penjelasan anda yang panjang lebar itu agar bisa dinilai sendiri oleh pembaca apakah anda hanya berusaha mentranslate atau menafsirkan. :green:

Dan sampai detik ini, anda belum bisa membuktikan bahwa Islam melarang umatnya banyak bertanya adalah kesimpulan yang salah. Karena anda menggunakan tafsir anda sendiri sementara saya menggunakan tafsir Ibn Kathir.


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Tanpa Nama wrote:

Makanya saya katakan, kalau makna Alquran tidak pernah berubah, seharusnya anda tidak boleh seenaknya melakukan tafsir sesuai dengan keinginan anda hanya untuk mendukung opini anda. Karena dengan menafsirkan Alquran sesuai dengan keinginan anda, anda telah merubah makna Alquran. Masalah kemampuan, ini juga yang menjadi alasan mengapa saya membawa tafsir Ibn Kathir, karena tafsir Ibn Kathir adalah tafsir yang paling sering digunakan dan diakui dalam dunia Islam, bukan tafsir versi anda. Paham?
Ternyata hasil alih bahasa saya membuat anda menjadi memfitnah. :lol:
Begini saja. Berhubung kemampuan berfikir anda (maaf)terbatas, Mari kita urut satu persatu.
Misalnya saya ingin mencari arti kata "IMAN" menurut alquran.

Saya taro kata iman disebelah kanan. dan ruang lingkup arti kata tersebut saya taro disebalah kirinya seperti ini"
اٰمَنَ = سَمِعْنَا وَ اَطَعْنَا

anda lihat yang menafsirkan kata اٰمَنَ diatas tafsir ibnu katsir, tafsir saya atau tafsir menurut alquran pada kalimat lain?? JAWAB!!

Nah anda kan tidak ngerti huruf huruf keriting tersebut nih. Salah tidak kalau saya mengalih bahasakannya untuk anda menurut tafsir diatas??
Tanpa Nama wrote:
Kalau anda merasa tafsir anda tentang Alquran lebih benar ketimbang tafsir Ibn Kathir, apa ini berarti anda merasa kemampuan anda sudah lebih baik dari orang yang tafsir Alquran nya sudah diakui sendiri oleh para ahli Islam?
Kalimat yang mana kalau saya merasa lebih baik dari mereka?? JAWAB??
Alquran sudah menjelaskan tentang itu. Kebenaran alquran, Didukung atau tidak didukung oleh seluruh manusia dijagad raya ini tetap saja kalau benar ya benar. Paham??
Tanpa Nama wrote:
Benar atau tidaknya tafsir itu dilihat dari....sesuaikah tafsir tersebut dengan pandangan Muhammad terhadap ayat tersebut/maksud pada saat ayat tersebut diturunkan. Bukan seperti yang anda katakan. Karena jika benar atau tidaknya tafsir dilihat dari ruang lingkup kata/kalimat dalam Alquran, semua orang bisa menafsirkan dan menghubung-hubungkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran untuk mendukung opininya. Dan ini berarti, makna asli daripada Alquran sudah dirubah-rubah.
Lihat saja contoh yang saya berikan tentang arti kata "iman" yang diberikan ulama ulama dengan ruang lingkup kata "iman" yang sudah saya sampaikan. menurut alquran, Benar yang mana ??
menghubung-hubungkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran justru akan terlihat makna aslinya. Semakin banyak hubungan ayat ayat yang orang ketahui, maka semakin bulat dan sempurna pengertiannya. Itulah yang namanya keaslian maknanya. Paham??
Bukankah untuk menghindari masalah ini, dunia Islam memerlukan adanya tafsir dari orang yang benar-benar mengerti tentang Islam? Sudah saya berikan juga situs yang mendukung pendapat saya. Jadi, tafsir ayat bil ayat itu tidaklah tepat karena bisa merubah kemurnian ajaran Islam yang tertuang di dalam Alquran.
Merubah arti kata / kalimat secara tata bahasa arab ia, Tapi tidak merubah kemurnian Islam yang tertuang di dalam Alquran.
Orang yang benar benar mengerti tentang Islam adalah orang orang yang mengerti tentang konsep islam yang benar menurut alquran. Situs yang mendukung anda belum tentu didukung oleh alquran. :lol:
Tidak tepat itu menurut anda agar anda bisa dengan mudah memecah belah umat islam. Ayat ayat alquran itu ibarat sebuah tenunan yang kalau di tarik hanya satu persatu benangnya, Maka menjadi benang kusut. paham??

Atau diayat lain dijelaskan seperti api unggun. Kalau satu persatu tumpukan bahan bakar api unggun diambil untuk penerang hidupnya maka akan habis cahayanya. Nah itulah kerjaan orang orang seperti anda. :lol:
Kita membahas tafsir untuk meng-clearkan masalah Islam melarang umatnya banyak bertanya. Untuk melihat mana yang benar menurut pemahaman dunia Islam, tafsir versi anda atau tafsir Ibn Kathir yang anda tolak dan ragukan hanya karena berbeda dengan pendapat anda. Jika anda berkata bahwa saya menempatkan tafsir Ibn Kathir sebagai penentu Alquran, maka dengan argumen yang sama saya dapat mengatakan bahwa anda telah menempatkan tafsir anda sebagai penentu Alquran. Selebihnya tidak saya tanggapi, karena anda sudah lari kemana-mana dan tidak fokus.
Sudah saya tegaskan sebelumnya kalau saya bukan penafsir alquran jadi tidak ada istilah tafsir versi saya. tapi saya hanya mengalih bahasakan kata ataupun kalimat yang maknanya sudah diberikan alquran itu sendiri dalam ruang lingkup kata ataupun kalimatnya masing masing. paham??

Kalau pun ada perbedaan, Allah menyuruh untuk kembali ke alquran. Dan saya sudah kembalikan semua masalahnya ke alquran. Tapi berhubung anda saja yang tidak berfikir. :lol: , Jadi tidak pernah nyambung. :lol:
Btw, anda itu tidak malu ya mengklaim anda telah membuktikan kesalahan forum ini sementara bantahan dari kafir pun belum selesai dibahas...kesimpulan itu ditarik ketika diskusi telah selesai. Gak nabi, gak umatnya...sama aja, triumphalist dan tidak tahu malu!
Beginilah kalau orang sudah kehabisan akal dalam berfikir. Sudah diberi pemahaman tentang arti kata "BUKTI" dan bagaimana sesuatu dikatakan "TERBUKTI" saja masih juga tidak mampu menghubungkannya. :lol:
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

pusing wrote:anda lihat yang menafsirkan kata اٰمَنَ diatas tafsir ibnu katsir, tafsir saya atau tafsir menurut alquran pada kalimat lain?? JAWAB!!

Nah anda kan tidak ngerti huruf huruf keriting tersebut nih. Salah tidak kalau saya mengalih bahasakannya untuk anda menurut tafsir diatas??
Seperti yang saya katakan, tidak perlu anda repot-repot menerjemahkan huruf keriting tersebut kepada saya. Tinggal sebutkan ayatnya atau quote terjemahan versi depag itu sudah beres. Lagipula, bukan ini yang saya permasalahkan.
pusing wrote:Kalimat yang mana kalau saya merasa lebih baik dari mereka?? JAWAB??
Alquran sudah menjelaskan tentang itu. Kebenaran alquran, Didukung atau tidak didukung oleh seluruh manusia dijagad raya ini tetap saja kalau benar ya benar. Paham??
VS
pusing wrote:Artinya kalau pun ibnu katsir mengacu pada ayat ayat alquran, yang Mana ayatnya? dan kalau pun ada ayat yang menjadi acuan ayat tersebut , yang mana ayat lainnya lagi yang menjadi acuannya?, Begitu juga ayat yang menjadi acuannya tersebut, yang Mana lagi ayat acuannya. begitulah seterusnya. Jadi alquran tidak bisa ditafsirkan berdiri sendiri sendiri kecuali (maaf) oleh anda yang ****.
Bukankah pertanyaan dan pernyataan anda di atas adalah bentuk penolakan anda terhadap tafsir Ibn Kathir yang saya bawa? Dan bukankah dengan penolakan tersebut, anda sama saja mengatakan bahwa tafsir Ibn Kathir salah dan merasa penjelasan-penjelasan/tafsir anda terhadap ayat yang anda bawa lebih benar? JAWAB!!!
pusing wrote:menghubung-hubungkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran justru akan terlihat makna aslinya. Semakin banyak hubungan ayat ayat yang orang ketahui, maka semakin bulat dan sempurna pengertiannya. Itulah yang namanya keaslian maknanya. Paham??
Bukankah mengubung-hubungkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran adalah tafsir ayat bil ayat yang anda katakan kedudukannya lebih tinggi dari tafsir Ibn Kathir?
pusing wrote:Bagaimana pak ibnu katsir?? Anda mengakui tidak kalau tafsir ayat bil ayat kedudukannya jauh lebih tinggi dari pada ayat bika(pak ibnu katsir)??
pusing wrote:Merubah arti kata / kalimat secara tata bahasa arab ia, Tapi tidak merubah kemurnian Islam yang tertuang di dalam Alquran.
Orang yang benar benar mengerti tentang Islam adalah orang orang yang mengerti tentang konsep islam yang benar menurut alquran. Situs yang mendukung anda belum tentu didukung oleh alquran. :lol:
Nah kan, disini sekali lagi anda merasa diri anda lebih benar ketimbang Ibn Kathir dan dunia Islam sendiri tentang bagaimana metode tafsir yang benar. Kalau anda terjebak dalam mencari pembenaran, akhirnya seperti ini. Perkataan anda akan saling berbenturan dengan perkataan anda yang lain, bahkan dalam satu post yang sama. Tidak sadar? Post anda di atas itu secara tidak langsung mengatakan bahwa pendapat di situs tersebut dan tafsir Ibn Kathir tidak lebih benar ketimbang pendapat anda. Post anda di atas ini, adalah jawaban atas pertanyaan anda ini :
pusing wrote:Kalimat yang mana kalau saya merasa lebih baik dari mereka?? JAWAB??
Alquran sudah menjelaskan tentang itu. Kebenaran alquran, Didukung atau tidak didukung oleh seluruh manusia dijagad raya ini tetap saja kalau benar ya benar. Paham??
pusing wrote:Tidak tepat itu menurut anda agar anda bisa dengan mudah memecah belah umat islam. Ayat ayat alquran itu ibarat sebuah tenunan yang kalau di tarik hanya satu persatu benangnya, Maka menjadi benang kusut. paham??
Oleh sebab itu membutuhkan tafsir kan? Paham?
pusing wrote:Sudah saya tegaskan sebelumnya kalau saya bukan penafsir alquran jadi tidak ada istilah tafsir versi saya. tapi saya hanya mengalih bahasakan kata ataupun kalimat yang maknanya sudah diberikan alquran itu sendiri dalam ruang lingkup kata ataupun kalimatnya masing masing. paham??
Kalau hanya menerjemahkan, tidak perlu anda jelaskan makna nya. Cukup terjemahkan saja. Untuk mengerti makna, dibutuhkan tafsir. Kalau and menjelaskan panjang lebar makna dari sebuah ayat, itu bukan menerjemahkan tetapi menafsirkan. Paham?
pusing wrote:Kalau pun ada perbedaan, Allah menyuruh untuk kembali ke alquran. Dan saya sudah kembalikan semua masalahnya ke alquran. Tapi berhubung anda saja yang tidak berfikir. :lol: , Jadi tidak pernah nyambung. :lol:
Apanya yang dikembalikan ke Alquran? Anda saja tidak berani membahas ayat dan hadith yang saya bawa. Kemampuan anda hanya mengeluarkan ayat lain untuk mendukung opini anda dan menafsirkannya sesuka hati.
pusing wrote:Beginilah kalau orang sudah kehabisan akal dalam berfikir. Sudah diberi pemahaman tentang arti kata "BUKTI" dan bagaimana sesuatu dikatakan "TERBUKTI" saja masih juga tidak mampu menghubungkannya. :lol:
:rolling:

Yang anda lakukan bukanlah pembuktian, tetapi self proclaim...pembuktian anda agar bisa terbukti itu harus melalui sebuah ujian. Dan saya disini hadir untuk menguji pembuktian anda, sampai sekarang saja anda tidak bisa membuktikan bahwa kesimpulan Islam melarang umatnya banyak bertanya itu adalah kesimpulan yang salah. Yang anda lakukan hanya ngalor ngidul ke masalah bayi tidak tahu apa-apa ketika lahir menurut Alquran yang juga salah kaprah, asal comot ayat yang di dalamnya terdapat kata "tanya" atau "tanyalah" untuk mendukung opini anda bahwa Islam mengajarkan bertanya tanpa melihat konteks dari ayat tersebut. :lol:


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Tanpa Nama wrote:

:rolling:

Kata siapa bayi tidak bisa berpikir atau bertanya ketika lahir? Anda itu tidak pernah belajar dari kesalahan anda rupanya. Dari usia sembilan minggu di dalam rahim, fetus yang masih dalam tahap bertumbuh sudah bisa berinteraksi dengan dunia luar.
Kalaupun menurut anda fetus yang masih dalam tahap bertumbuh sudah bisa berinteraksi dengan dunia luar, Apakah itu yang disebut berfikir?? :lol: Lucu sekali anda
Jangankan bayi, anda saja tidak bisa berfikir tentang detik keberapa dan dijengkal bumi mana anda akan mati??
Karena apa?? karena Sang pencipta tidak memberikan ilmunya. Atau Ali sina Punya Ilmunya?? Didetik keberapa dan dijengkal bumi yang mana saya akan mati??JAWAB??

Oh, saya tahu mengapa anda mengatakan bayi tidak bisa bertanya atau berpikir, karena menurut Alquran, bayi itu hampa budaya pada saat dilahirkan. Lihat betapa bodohnya allah swt mu dengan mengatakan bayi itu hampa budaya ketika baru lahir. Bagaimana bisa dikatakan hampa budaya jika dari di dalam perut saja fetus sudah bisa bertanya dan berpikir di dalam otaknya? :lol:
Yang dimaksud dengan "Hampa budaya" = tidak tau apa apa = tidak berilmu dan penjelasan ayat tersebut memposisikan bayi ketika keluar dari perut ibunya bukannya ketika umur 9 minggu. Tolol banget ya anda. :lol:

Interaksi organ organ tubuh seperti menangis dan dikalangan hewan seperti contoh ular ketika lahir bisa cari makan sendiri dan sebagainya itupun sudah saya jelaskan tentang gerak biologis menurut rancangan dan kepastian sang pencipta. Itu bukan dalam rangka sedang bertanya dan berfikir. Paham??

Kalau saja tidak ada terjemahan google, sudah saya ajak anda pakai bahasa alquran tanpa saya terjemah. Pastinya anda tidak bisa berfikir tentang bahasa alquran tersebut karena belum ada ilmu tentang cara menterjemahkannya dialam fikir anda. Ya tidak??


Bukan saya tidak berpikir, tetapi anda yang tidak bisa menyampaikan maksud anda kepada orang lain dengan benar. Tidak kah anda baca di thread ini beberapa netter mengeluhkan cara menulis anda? Kok bisa-bisanya mengatakan saya yang salah padahal kesalahan ada pada anda.
Pertanyaan saya, saya tambahkan kata object dalam kurung itu guna membantu anda agar mudah memahami bahwa "yang anda fikirkan" itu adalah sebagai objectnya. Ketika saya tambahkan, kenapa anda bila salah??
Bukankah "yang anda fikirkan" adalah sebagai object?? atau sebagai subject?? :lol:
Bukannya sebelumnya, anda sendiri yang mengatakan bahwa yang anda lakukan adalah tafsir ayat bil ayat? Bukannya anda sendiri yang sedang berusaha menghubungkan QS 3:101 dengan QS 5:191 dengan penjelasan anda yang panjang lebar itu? Kalau anda hanya ingin mentranslate dari bahasa Arab ke Indonesia, tidak perlu anda lakukan disini. Toh Depag sudah memudahkannya untuk anda dan saya, right? Kalau anda masih mau berkelit yang anda lakukan bukanlah tafsir, akan saya quote semua penjelasan anda yang panjang lebar itu agar bisa dinilai sendiri oleh pembaca apakah anda hanya berusaha mentranslate atau menafsirkan. :green:

Dan sampai detik ini, anda belum bisa membuktikan bahwa Islam melarang umatnya banyak bertanya adalah kesimpulan yang salah. Karena anda menggunakan tafsir anda sendiri sementara saya menggunakan tafsir Ibn Kathir.
tafsir ayat bil ayat adalah seprti yang dikatakan ayat dan hadits ini:
وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Yaitu Kami menurunkan didalamnya adalah ayat ayat yang saling jelas menjelaskan sesama.

Diayat lain juga mengatakan bahwa penjelasannya dari petunjuk alquran وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى.
Bahkan alquran sendiri mengatakan bahwa dirinya sebaik baik tafsir وَاَحسَنَ تَفْسِيْرًا

jadi Wajar rasul yang lebih mengerti dari anda juga mengatakan:
اَلْقُرْاٰنُ يُفَسِّرُ بَعْضُهُ بَعْضًا. Alquran, bagian satu oleh bagian lainnya saling menafsirkan.(al hadits)
Dan posisi saya hanya memasang ayat ayat yang berkaitan lalu mengalihbahasakannya agar anda bisa memahaminya. Jadi pemasangannya pun tidak menurut maunya saya.

Mudahnya begini:
Seperti orang sedang bongkar pasang motor tau tidak??

Busi dilepas dan dipasangkan ke tempat lampu ternyata motor ga jalan. Kasus ini berarti tempat lampu tidak mau menerima busi.

Ketika tempat busi mau menerima busi dan motor bisa jalan, berarti busi sesuai / cocok / pas dengan tempat busi.

Jadi posisi saya seperti itu. Hanya memasang komponen komponen ayat pada tempat yang seharusnya.

Kalau terjadi macet dalam arti tidak berfungsi karena salah pasang, Berarti itu namanya salah pasang. Dan itu juga bukan maunya saya, Tapi maunya alquran yang tidak menerima.
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

pusing wrote:Kalaupun menurut anda fetus yang masih dalam tahap bertumbuh sudah bisa berinteraksi dengan dunia luar, Apakah itu yang disebut berfikir?? :lol:
:rolling:

Slim, pernah dengar kenapa wanita hamil sering mengerjakan soal matematika, mendengarkan musik, dll? Itu merupakan anjuran dokter...apakah anda pikir hal tersebut sia-sia? Proses belajar seorang manusia itu dimulai dari sejak dia di dalam kandungan. Btw, itu bukan menurut saya ya...itu menurut para dokter yang ahli di bidangnya. Para dokter ini lebih tahu daripada allah swt mu yang **** itu. :lol:
pusing wrote:Yang dimaksud dengan "Hampa budaya" = tidak tau apa apa = tidak berilmu dan penjelasan ayat tersebut memposisikan bayi ketika keluar dari perut ibunya bukannya ketika umur 9 minggu. Tolol banget ya anda. :lol:
Tong kosong nyaring bunyinya...makanya saya tanya, bagaimana bisa disebut tidak tahu apa-apa/tidak berilmu jika dari usia sembilan minggu saja dia sudah bisa berinteraksi dengan dunia luar? Apa yang dia pelajari selama dalam perut ibu nya hilang seketika ketika dia dilahirkan, begitu menurut anda?

Pembaca bisa menilai sendiri siapa yang tolol disini... :lol:
pusing wrote:Interaksi organ organ tubuh seperti menangis dan dikalangan hewan seperti contoh ular ketika lahir bisa cari makan sendiri dan sebagainya itupun sudah saya jelaskan tentang gerak biologis menurut rancangan dan kepastian sang pencipta. Itu bukan dalam rangka sedang bertanya dan berfikir. Paham??
Pernah dengar wanita hamil mengerjakan soal matematik, mendengarkan musik classic, dll? Tanyakan kepada dokter, kenapa mereka melakukan itu? Berguna kalau istri anda suatu saat nanti hamil, agar anak anda tidak pusing seperti anda. Paham? :green:
pusing wrote:Pertanyaan saya, saya tambahkan kata object dalam kurung itu guna membantu anda agar mudah memahami bahwa "yang anda fikirkan" itu adalah sebagai objectnya. Ketika saya tambahkan, kenapa anda bila salah??
Bukankah "yang anda fikirkan" adalah sebagai object?? atau sebagai subject?? :lol:
Makanya slim, saya dan juga pembaca mengatakan tulisan anda itu membuat orang yang membacanya pusing. Pernah belajar logika di bangku kuliah? Coba anda copy paste pertanyaan anda tersebut dan anda tunjukkan kepada dosen logika anda, dan tanya bagaimana pendapatnya? :lol:
pusing wrote:tafsir ayat bil ayat adalah seprti yang dikatakan ayat dan hadits ini:
Dan posisi saya hanya memasang ayat ayat yang berkaitan lalu mengalihbahasakannya agar anda bisa memahaminya. Jadi pemasangannya pun tidak menurut maunya saya.
Lho, kan, pertama anda mengatakan bahwa anda tidak menafsirkan, tetapi sekarang bilang melakukan tafsir ayat bil ayat. Makanya saya katakan, usaha anda untuk mengaitkan QS 3:101 dengan QS 5:191 berdasarkan ilmu Islam sendiri tidak benar. Sudah saya bawa situsnya...kalau masih ngeyel, ya terserah :lol:
pusing wrote:Mudahnya begini:
Seperti orang sedang bongkar pasang motor tau tidak??

Busi dilepas dan dipasangkan ke tempat lampu ternyata motor ga jalan. Kasus ini berarti tempat lampu tidak mau menerima busi.

Ketika tempat busi mau menerima busi dan motor bisa jalan, berarti busi sesuai / cocok / pas dengan tempat busi.

Jadi posisi saya seperti itu. Hanya memasang komponen komponen ayat pada tempat yang seharusnya.

Kalau terjadi macet dalam arti tidak berfungsi karena salah pasang, Berarti itu namanya salah pasang. Dan itu juga bukan maunya saya, Tapi maunya alquran yang tidak menerima.
Tafsir ayat bil ayat kan? Terus, kenapa anda ngomel ketika saya mengatakan anda telah memposisikan tafsir ayat bil ayat sebagai penentu Alquran? Anda merasa diri anda lebih paham tentang Islam sehingga merasa berhak memposisikan ayat-ayat agar sesuai? Makanya, allah swt mu yang **** itu kamu suruh sekolah dulu...biar bisa menyusun Alquran dengan baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan tidak membuat pusing dirimu dan jutaan pengikutnya di dunia. :lol:


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Rasionalis »

@ Bung Tanpa nama,

. Saya menyukai gaya Anda berargumentasi. Jelas, lurus dan konsisten. Yang lebih saya kagumi lagi, Anda sangat sabar.
. Sebenarnya saya sangat tergelitik ikut nimbrung menanggapi jalan pikiran si Pusing yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau ini. Tetapi saya lihat Anda menanganinya dengan sangat baik. Terus lah dengan sabar meladeni si congkak yang tidak tau diri ini. "Pelihara" dia untuk terus mempermalukan hasil didikan agamanya, teman seukuwahnya dan dirinya sendiri.
. Salam.
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Rasionalis wrote:@ Bung Tanpa nama,

. Saya menyukai gaya Anda berargumentasi. Jelas, lurus dan konsisten. Yang lebih saya kagumi lagi, Anda sangat sabar.
. Sebenarnya saya sangat tergelitik ikut nimbrung menanggapi jalan pikiran si Pusing yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau ini. Tetapi saya lihat Anda menanganinya dengan sangat baik. Terus lah dengan sabar meladeni si congkak yang tidak tau diri ini. "Pelihara" dia untuk terus mempermalukan hasil didikan agamanya, teman seukuwahnya dan dirinya sendiri.
. Salam.
Orang lain sedang membahas bukti bukti, Tapi anda hanya sibuk menilai diri saya dan bukan isi tulisannya. Kasihan... :goodman:
Silahkan anda nimrung sekalian saya mau tanya. Bagian bagian yang mana dari semua tulisan saya yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau itu.

Dipersilahkan.. :lol:
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Tanpa Nama »

Rasionalis wrote:@ Bung Tanpa nama,

. Saya menyukai gaya Anda berargumentasi. Jelas, lurus dan konsisten. Yang lebih saya kagumi lagi, Anda sangat sabar.
. Sebenarnya saya sangat tergelitik ikut nimbrung menanggapi jalan pikiran si Pusing yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau ini. Tetapi saya lihat Anda menanganinya dengan sangat baik. Terus lah dengan sabar meladeni si congkak yang tidak tau diri ini. "Pelihara" dia untuk terus mempermalukan hasil didikan agamanya, teman seukuwahnya dan dirinya sendiri.
. Salam.
Halo pak Rasionalis,

Terimakasih...tetapi sejujurnya saya seringkali merasa jengkel melihat tingkah laku muslim yang congkak, membuat saya ingin menabok kepala mereka yang sudah dibenamkan kedalam pasir. Tapi sayang, ini di dunia maya, dan kalau di dunia nyata saya melakukan ini, kepala saya yang bisa dibenamkan mereka ke dalam pasir. :green: Satu-satunya cara hanyalah menelanjangi semua kekonyolan cara berpikir mereka yang di akibatkan oleh ajarannya, Islam.


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
pusing
Posts: 659
Joined: Wed Sep 08, 2010 6:10 am

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by pusing »

Tanpa Nama wrote:

Kalau anda meragukan tafsir Ibn Kathir yang sudah diakui dalam dunia Islam, mengapa saya harus mempercayai tafsiran anda yang tidak diakui sama sekali oleh dunia Islam? Apakah anda berani menjamin bahwa tafsiran anda tidak merubah makna Alquran pada saat diturunkan? Apakah anda seorang mufasir?
Kalau syahwat anda menganggap ayat ayat yang saya bawa itu salah, berarti yang benar adalah tafsir Ibn Kathir? begitu?? Kalau anda tidak ragu terhadap tafsir ibnu katsir dan menganggap itu benar, Kenapa anda tidak jadikan pedoman untuk hidup anda?? :lol:

Itulah hebatnya muslim di FFI ini. Di saat tertentu berkoar-koar bahwa Islam dijaga keasliannya huruf per huruf, tetapi di saat lain dengan seenaknya merubah sendiri makna Alquran untuk melakukan pembenaran.
Memangnya yang berubah atau dirubah itu apanya?? terjemahnya atau redaksinya??
Kalau saya berikan sebuah contoh arti kata dalam bahasa yang mungkin bagi anda asing begini:
System is a set of interacting or interdependent components forming an integrated whole.http://en.wikipedia.org/wiki/System
Kalau saya alih bahasakan untuk orang yang belum memahaminya boleh tidak?? Dan apakah anda akan mengatakan arti sistem itu adalah bikin bikinan saya ketika saya sudah alihbahasakan kedalam bahasa Indonesia??
Pembaca bisa menilai sendiri bagaimana muslim harus jungkir balik ketika membela ajaran busuk nabinya. Hadith yang jelas-jelas merupakan hadith sahih pun akan dianggap sebagai hadith palsu jika bertolak belakang dengan keinginan hatinya walaupun sama sekali tidak bertentangan dengan Alquran. :lol:
Kalau menurut anda, Ayat yang mana yang menjelaskan bahwa nabi muhammad marah ketika orang bertanya soal agama??
Kalau ada ayatnya, pasti saya ikuti..
Dipersilahkan...
Untuk ayat yang anda berikan, memang kesimpulannya tidak akan pernah bisa ditarik dari ayat-ayat yang anda berikan. Karena anda hanya asal comot saja dengan mencari ayat yang di dalamnya terdapat kata "tanya" atau "tanyalah" dan menganggapnya sebagai ajaran untuk bertanya. :lol:
Bisa jabarkan dihadapan saya bagaimana yang seharusnya tidak asal comot saja??
Dan kalimat larangan pada ayat yang anda bawakan itu apakah berarti bukan ajaran yang berisi larangan??
juga apakah ayat ayat yang saya beberkan yang ternyata tedapat perintah perintah bertanya juga bukan sebuah ajaran yang berisi perintah??
Apakah ayat dibawah ini tidak menunjukkan bahwa alquran itu adalah sebuah ajaran??
عَلَّمَ الْقُرْآنَ
Dia(Allah)yang telah mengajarkan alquran.
dipersilahkan..
Jadi anda merasa diri anda adalah seorang ahli tafsir yang kedudukannya di atas Ibn Kathir yang sudah diakui oleh dunia Islam sendiri? Begitu maksud anda? Silahkan dibaca baik-baik link yang saya berikan, cerna baik-baik dan pelajarilah mengapa tafsir Ibn Kathir dapat diakui sebagai tafsir yang paling sering dijadikan rujukan dalam dunia Islam.
Kalimat yang mana yang menunjukkan kalau saya adalah seorang ahli tafsir yang kedudukannya di atas Ibn Kathir yang sudah diakui oleh dunia Islam sendiri?
Dan tujukkan ayat yang mana yang menyuruh agar umat islam harus mengakui kalau tafsir ibnu katsir sebagai tafsir yang paling sering dijadikan rujukan dalam dunia Islam?
Berarti, lebih tinggi dari tafsir anda, bukan? Jika demikian, tidak perlu anda mengait-ngaitkan setiap ayat yang ada di dalam Alquran menafsirkannya sesuai keinginan anda. Cukup dengan membaca dan lakukan, tidak perlu dimengerti. Sama seperti perintah Alquran dan hadith yang saya bawa.
Yang mana yang sesuai keinginan saya??
Tunjukkan ayat yang mana yang menyuruh Cukup dengan membaca dan lakukan, tidak perlu dimengerti dan sama seperti perintah Alquran dan hadith yang anda bawa.
Btw, entah saya atau anda yang harus belajar tafsir. Jelas kalau saya sih tidak perlu belajar, wong sudah ada tafsir Ibn Kathir yang diakui oleh dunia Islam sendiri kok, ngapain repot-repot. Silahkan anda baca sendiri bagaimana pandangan dunia Islam atas tafsir ayat bil ayat anda tersebut disini : http://www.inpasonline.com/index.php?op ... Itemid=104
Saya sudah baca jauh sebelum anda minta dan saya juga pakai hadits. Sebenarnya Itu soal kedudukan dan fungsi alquran dan hadits. Kita akan dapat tau kedudukan dan fungsi keduanya kalau sudah memahami alquran secara bulat dan menyeluruh, setelah itu baru bisa memandang dan menilai hadits mana yang shahih dan tidaknya. Posisi alquran tentu tetap sebagai subject dan hadits sebagai objectnya dalam hal menghakimi. Banyak orang yang salah dalam menempatkan posisinya seperti yang anda lakukan. :lol: Wah kalau saya beberkan sangat panjang sekali ceritanya. Bisa bisa saya dibilang oot lagi. :lol: Begini saja. Yang benar seharusnya bagaimana? Alquran pemberi kepastian hukum atau haditskah?? atau kedua duanya ya??
Mengenai yang ini...ini benar-benar membuat saya tergelitik. Tidak kah anda sadar bahwa banyak pengunjung thread ini yang sudah menyindir anda dalam kemampuan anda menulis? Begini ya...coba anda jawab saja pertanyaan simple saya, mana yang lebih dulu, berpikir kemudian bertanya atau bertanya kemudian berpikir? Kalau anda tidak berani menjawab pertanyaan mudah ini, berarti anda sudah sadar bahwa anda melakukan kesalahan besar dan dengan tidak tahu malunya mengatakan saya yang berbuat salah.
berpikir kemudian bertanya. Ada yang salah?? :lol:
Saya tunjukkan lagi (biar pembaca bisa melihat betapa pusingnya anda :green: ) bagaimana kemampuan anda menulis itu sangat minim.

pusing wrote:Apa yang anda fikirkan ketika anda sedang memikirkan sesuatu yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya tentang sesuatu yang anda fikirkan tersebut??

Pertama, anda pernah belajar logika ketika duduk di bangku kuliah? Yang anda lakukan di atas adalah kesalahan berpikir, karena pertanyaan anda tersebut bisa menyesatkan siapa saja yang membacanya dengan mengulang berkali-kali kata "pikir".

Kedua, perhatikan bagian yang saya bold merah dan hijau. Ini yang membuat saya tertawa dan membuat saya bertanya kepada anda, mana yang lebih dulu, berpikir kemudian bertanya atau bertanya kemudian berpikir? Sementara dalam penjelasan anda di atas, anda sendiri mengatakan tidak bisa berpikir jika data belum ada.
Tata bahasa indonesia tersebut apa perlu saya jelaskan begini?
anda==> subject

sedang memikirkan sesuatu[/color] yang anda sendiri belum mendapatkan ilmunya==>kalimat yang menunjukkan keterangan kerja

tentang sesuatu yang anda fikirkan tersebut===> object.

Dimana letak salahnya?? :lol:



Tetapi muslim itu memang triumphalist dan tidak tahu malu, sama seperti nabinya. Dirinya sendiri yang salah, tetapi menganggap dirinya benar dan mengambil kesimpulan seenaknya. Dirinya sendiri yang salah, tetapi malah menyalahkan orang lain. Seperti Alquran yang penuh kesalahan jika dibandingkan dengan Alkitab dan ngaku-ngaku lebih sempurna, demikian juga pusing yang dengan percaya dirinya menganggap dirinya sudah membuktikan forum ini salah. Seperti Muhammad yang ngaku-ngaku sebagai nabi diragukan statusnya oleh Yahudi dan kemudian menyalahkan Yahudi, demikian juga pusing yang telah salah menulis kalimat tanya dan menyalahkan orang yang menjawab.

Jadi, anda mengaku salah menjawab ya?? :lol:
Makanya kalau belum ngerti tanya dulu :rofl:
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: BUKTI BUKTI FORUM INI SALAH

Post by Rasionalis »

pusing wrote:Orang lain sedang membahas bukti bukti, Tapi anda hanya sibuk menilai diri saya dan bukan isi tulisannya. Kasihan... :goodman:
. Penilaian diri anda dan penilaian jalan pikiran anda, adalah dua hal yang berbeda. Saya tidak mengenal anda sehingga tidak mungkin menilai diri anda. Yang bisa saya dan pembaca lainnya lakukan hanyalah menilai jalan pikiran anda, dengan membaca tulisan anda.
. Tetapi sebagian dari karakter anda tercermin dalam tulisan anda. Misalnya karakter congkak, sudah terlihat sejak awal thread ini. Terkecuali anda memang tidak memahami apa yang anda tulis.
pusing wrote:Silahkan anda nimrung sekalian saya mau tanya. Bagian bagian yang mana dari semua tulisan saya yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau itu.

Dipersilahkan.. :lol:
. Saya tidak bermasuk terlibat terlalu jauh. Karena seperti saya katakan saya mengagumi bung Tanpa nama, yang saya nilai lebih handal melayani anda. Namun untuk memuaskan permintaan anda, akan saya berikan satu contoh saja, yakni yang berikut ini.
pusing » Tue Jun 28, 2011 2:12 pm menulis:
Kesalahan sudut pandang dari sudut mana Ali Sina memandang dan menilai Islam dan alquran adalah dari sudut Naturalisme yang individualis, sekuler dll.

Yang benar dalam memandang dan menilai Islam dan alquran adalah dari diri alquran itu sendiri dengan cara mensisitimatik atau mengklasifikasikan dan menspesialisasikan seluruh ayat ayatnya kedalam ikatan sejenis yang berbicara tentang kasus apa saja yang akan di tuang.

. Anda menyalahkan Ali Sina karena melihat Islam dari sudut pandang yang berbeda dengan yang anda inginkan. Dari siapa atau dari mana anda mendapat hak dan authority menyalahkan orang yang menggunakan sudut pandang yang berbeda dengan anda? Sikap seperti itu, yang merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat mencolok, ingin kami lawan dan hilangkan dari muka bumi ini.
. Pemikiran anda bahwa dalam memandang dan menilai Islam dan Al Quran harus dari Al Quran itu sendiri baru benar, adalah absurd, menertawakan dan tidak ilmiah. Justru Al Quran baru bisa dikatakan sempurna - seperti yang kalian kleim secara membebek pada yang dikatakan oleh Al Quran sendiri - apabila tegar menghadapi berbagai aliran pemikiran. Apakah tidak pernah anda tonton di tv bahwa ratu kecantikan dinilai dari segala sudut pandang dan berbagai kriteria? Atau apakah pembeli mobil hanya memandang mobil yang ditaksirnya dari satu sudut saja?
. Itu lah antara lain jalan pikiran anda yang jungkir-balik, up-side down dan kacau-balau. Selebihnya sudah banyak yang dengan gamblang ditunjukkan oleh bung Tanpa nama. Dan saya yakin akan lebih banyak lagi bila perdebatan ini kalian teruskan. Saya mau duduk di bangku penonton saja.
Post Reply