karena kamu golongan orang2 mumet maka mulai sekarang aku panggil kamu bukan romo lagi, tapi cah mumet
wongmumet wrote:
Kalau anda merasa cara yang anda pakai efektif teruskanlah tetapi yang saya khawatirkan justru kaum muslim akan jauh lebih memojokkan anda dengan pendapat-pendapat anda.
itu sudah resiko cah mumet, cah mumet saya ajak sejenak bagaimana wajah Islam ini yang sebenarnya ke masa silam, Islam ini pernah trauma pada perang Salib, meskipun kebanyakan kristen mengangap perang salib adalah suatu keputusan yang keliru, tapi baru pd saat itulah Islam benar ketar-ketir, merasa ngeri, karena fakta sebelumnya mereka melihat tidak ada yang lebih superior dari Islam dalam memusnahkan yang mereka anggap kafir. perkembangan Islam dalam menguasai dunia penuh dengan darah, mereka membantai musuh2nya yg tidak mau tunduk, mereka menjajah dan menaklukan jajahannya dengan ancaman mau tunduk dibawah pemerintahan Islam atau diperangi dan dibantai, mereka tidak akan menawarkan pilihan apapun,
bagi mereka yang ada adalah kau tunduk atau mati, tapi perbuatan2 demi perbuatan yang mereka lakukan dalam melenyapkan non Muslim sudah menyentuh batas akhir kesabaran kaum khatolik saat itu, pecahlah perang salib, mereka kaget, ternyata ada golongan lain yg selama ini mereka aniaya bisa sama sadisnya, dan Islampun dibersihkan dari Eropa, darah berceceran dimana2, sejarah mencatat bahwa jumlah korban Muslim jauh lebih besar selama masa perang, tetapi sebenarnya sama kalau dihitung mulai dari awal cerita itu mulai, runtuhlah kejayaan Islam itu, yaitu kejayaan pembantaian non Muslim.
jadi lihat faktanya bahwa ketika batas kesabaran itu sudah hilang maka non Muslim hanya perlu memperlihatkan bagaimana cara melakukan kesadisan yang sama dengan Islam. tapi hingga sekarang Muslim2 ini masih menaruh dendam dan rasa ketidak puasan, karena mereka pernah diperlakukan seperti anjing kaink2 ketika digebuk, mereka secara nyata ingin menciptakan kejayaan untuk membantai non Muslim itu, apakah batas kesabaran itu bisa bertahan terus... saya nga yakin anda sabar ketika keluargamu sudah mulai diancam...
wongmumet wrote:
Demikian teman apa yang saya utarakan ini tidak untuk menghambat cara-cara anda dalam memberikan pandangan dan teruskanlah jikalau anda anggap itu adalah keyakinan anda, dan saya doakan anda dapat memberikan yang terbaik dari dalam diri anda...
saya waktu joint kesini jauh lebih halus, lebih toleransi melebihi anda, bukti2nya masih ada koq dalam postingan2 saya yang lama, bukan cuma toleransi, lemah lembut dan sabar yang saya miliki, dan saya malah seringkali jadi lawan teman2 non muslim untuk menentang mereka (non Muslim yang kasar2), tapi sekali lagi fakta2 sekeliling mengatakan mereka (Muslim) tak memahami itu semua, hanya ada segelintir orang dan yang segelintir ini hilang lenyap oleh jongos2nya...
nah apakah dalam diri saya hanya ada kesadisan semata? tidak, saya adalah orang yang komplit, memiliki welas kasih, kesabaran dan kelemah-lembutan sekaligus memiliki sikap yg garang dan tak kenal belas kasihan bilamana sikap dasar saya sudah tidak lagi bisa berjalan...