AkuAdalahAing wrote:
sebelumnya saya boleh tahu gak bunyi Surat Al-Baqarah ayat 2 ???
Terima kasih bro.
( Alif Lam Mim )
Para ulama berbeda pendapat di dalam menafsirkan huruf muqoththo’ah ini .
1/ Pendapat pertama, – sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Abdullah bin Mas’ud, – mengatakan bahwa huruf muqoththo’ah ini adalah rahasia Allah di dalam Al Qur’an, kita tidak mengetahui maksud dan artinya. Akan tetapi kita tetap harus membacanya dan beriman bahwa huruf muqoththo’ah tersebut diturunkan oleh Allah swt,
Tujuan Allah menurunkan huruf muqoththo’ah ini adalah untuk menguji para hambanya, apakah mereka akan beriman atau ragu-ragu dan mengingkarinya. Huruf muqaththo’h ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat .
2/ Pendapat kedua, mengatakan bahwa kita harus menggali rahasia yang tekandung di dalamnya, karena Al Qur’an ini diturunkan kepada manusia untuk dijadikan petunjuk. Hal ini tidak akan bisa terwujud tanpa memahami apa yang ada di dalamnya.
Kelompok kedua ini berbeda pendapat di dalam menafsirkan huruf muqaththa’ah tersebut. Sebagian mereka mengatakan bahwa huruf-huruf tersebut merupakan nama- nama Allah yang Agung, sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas.
Sebagian dari mereka mengatakan bahwa huruf muqaththa’ah ini terdiri dari huruf –huruf hijaiyah yang telah diketahui orang- orang Arab pada waktu itu. Tetapi kenapa mereka tidak mampu mendatangkan seperti Al Qur’an ini ? Sebagian lagi mengatakan bahwa huruf–huruf tersebut diturunkan agar orang- orang Arab memperhatikan apa yang akan dibacakan di dalam Al Qur’an. Karena ketika diturunkan Al Qur’an , orang –orang Arab berpaling dan tidak mau mendengarnya, dan ketika mereka mendengar huruf muqaththa’ah ini, mereka tertarik dengannya, setelah mereka diam memperhatikannya, Allah meneruskannya dengan ayat-ayat yang menyatakan bahwa Al Qur’an ini diturunkan dari Allah sebagai petunjuk manusia. Pendapat ini diriwayatkan dari Al Farra’ .
Dari berbagai pendapat di atas, maka pendapat pertama-lah yang mendekati kebenaran, walaupun tidak menutup kemungkinan, bahwa pendapat lain, bisa dijadikan bahan pertimbangan. Wallahu a’lam.
<< ذَلِكَ الْكِتَابُ >>
Para ulama berselisih pendapat di dalam menafsirkan ” Al Kitab ” :
1/ Al Kitab di sini adalah Kitab yang ditulis di dalamnya nasib semua makhluq di dunia ini, apakah bahagia atau celaka, kapan matinya, berapa banyak rizqinya, dan lain-lainnya. ” Tidak ada keraguan di dalamnya ” , yaitu ketetapan tentang taqdir tadi, tidak akan berubah lagi.
2/ Al Kitab di sini berarti ketetapan yang pernah ditetapkan oleh allah di azal. ( bahwa Rahmat Allah mengalahkan murka-Nya )
3/ Al Kitab di sini berarti Lauhul Mahfudh .
4/ Al Kitab di sini berarti Al Qur’an yang ada di langit dan belum diturunkan di bumi ini.
Disana banyak lagi pendapat tentang arti Al Kitab dalam ayat ini . Namun menurut hemat kami, bahwa Al Kitab dalam ayat ini adalah Al Qur’an secara keseluruhan yang di dalamnya tidak ada keraguan . Karena sebagaimana kita ketahui juga, bahwa di dalam Al Qur’an banyak surat-suratnya yang di dahului dengan huruf muqaththa’ah, setelah itu diikuti dengan pembicaaran tentang Al Qur’an, seperti di dalam surat Ali Imran, surat Al A’raf, surat Yunus, surat Yusuf dan lain-lainnya. Hal yang serupa berlaku juga di dalam surat Al Baqarah ini.
<< لاَ رَيْبَ فِيهِ >>
Tidak ada keraguan bahwa di dalam Al Qur’an ini mengandung kebenaran . Atau bisa diartikan juga, bahwa Al Qur’an ini tidak diragukan bahwa ia diturunkan dari Allah swt, sebagaimana dalam firman Allah swt :
<< الم تَنزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِن رَّبِّ الْعَالَمِينَ >>
” Alif Laam MiimTurunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam ” ( QS As Sajdah : 1-2 )
Di dalam membacanya, ada dua pilihan : Yang paling tepat kalau berhenti pada ” fiihi ” . Boleh juga dibaca dengan berhenti pada ” la raiba ” .
<< هُدًى >>
Hidayah di dalam Al Qur’an ada dua macam :
Pertama : Hidayah Penjelasan.
Hidayah ini bisa dilakukan oleh para rasul, nabi dan para da’ I . Karena maksud dari Hidayah Petunjuk ini adalah memberikan hidayah dengan cara memberikan petunjuk kepda jalan yang lurus, menerangkan kebenaran, menyampaikan ayat dan hadist , mengajar dan lain-lainnya.
Orang yang mendapatkan atau menerima hidayah petunjuk ini, belum tentu ia menjadi baik.
Hidayah macam ini telah disebutkan di dalam Al Qur’an diantaranya adalah :
<< وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ >>
“Dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.(QS ar Ra’du : 7 )
<< وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ >>
” Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus ” ( QS Al Syura : 52 ) .
Kedua : Hidayah Taufiq
Hidayah Taufik ini hanya milik Allah swt dan tidak ada yang mampu melakukannya kecuali Allah swt . Hidayah Taufiq ini adalah keimanan dan petunjuk yang diciptakan Allah di dalam hati hamba-Nya. Jika seseorang yang sesat atau berbuat maksiat mendapatkan hidayat ini, maka Allah akan menciptakan keimanan di dalam hatinya, sehingga ia mempunyai keinginan untuk bertaubat dan berbuat baik , serta meninggalkan segala larangan Allah.
Hidayah ini juga disebutkan Allah di dalam firman-Nya :
<< أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ >>
” Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb mereka . ” ( QS Al Baqarah : 5)