Hadits Rasullah SAW "Aku tinggalkan kepadamu Kitabullah dan Sunnahku, jika
kallian berpegang teguh kepadanya, kalian tidak akan pernah tersesat
selamanya"…., menurut pendapat Ulama-Ulama Islam dapat dianggap sebagai
satu-satunya jalan untuk meraih kebenaran dan mempersatukan umat dalam
mewujudkan kemenangan dan kebangkitan Islam kembali.
Sebagaimana juga dikatakan Hadist itu, hanya dengan cara mengikuti Al-Qur'an
dan Sunnah Rasulullah SAW itu kita senantiasa akan berada pada jalan
keselamatan dan terhindar dari segala jalan menuju kesesatan. Apa yang
diisyaratkan Hadist itu sepenuhnya memang mengandung unsur kebenaran dan
tidaklah bisa kita ingkari juga bahwa satu-satunya jalan untuk mempersatukan
umat Islam pada zaman ini ialah dengan mengamalkan Al-Qur'an dan Sunnah
Rasulullah SAW itu.
Persatuan dan kesatuan diantara kaum Muslimin sedunia memang menjadi damban
semua orang-orang dari kalangan orang-orang Islam dinegeri manapun mereka
berada. Dan mereka juga sama-sama sependapat bahwa jalan kearah sana adalah
dengan mengamalkan seutuhnya Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Hanya saja
sayangnya rencana itu tetap saja belum bisa diwujudkan secara nyata karena
hingga sekarang kita masih saja menunggu siapa yang akan memulai program itu
dan kita juga belum tahu bagaimana caranya rencana yang mulia akan
diwujudkan.
Kita sama-sama mengetahui bahwa Al-Qur'an memang masih tetap utuh dan
terpelihara sedari pewahyuannya 14 abad yang silam, namun suatu kenyataan
sejarah yang sama-sama tidak bisa kita pungkiri juga , bahwasanya kaum
Muslimin sejak semula pun telah berselisih paham satu dengan yang lainnya.
Dan sepeninggal Nabi Muhammad SAW dan khulafahurrasyidiin perselisihan itu
berlanjut terus dan merekapun mulai terpecah-pecah menjadi sekte dan
golongan-golongan. Perpecahan itu bukanlah hanya sekedar ekses-ekses kecil
tanpa kecendrungan apa-apa namun ia merupakan fenomena yang semakin lama
semakin menggumpal yang menggelinding cepat bergerak laju menuju kepada
kemunduran.
Hal demikian sebenarnya telah tampak sejak semula, yaitu segera setelah
kewafatan Rasulullah SAW, kendatipun yang namanya sunnah masih sangat jelas
dan Al-Qur'an masih memberikan pengaruhnya yang kuat, namun orang-orang
telah mulai berselisih satu sama lainnya , dan keadaan itu berlanjut terus
sehingga tiba waktunya khilafatpun terhapus, dan semenjak itulah terjadi
kemunduran tahap demi tahap sampai kezaman kita ini.
Setelah sekte-sekte dan kelompok-kelompok baru itu bermunculan maka
orang-orang pun mulai membicarakan Al-Qur'an dan memandang Al-Qur'an dengan
pandangan yang saling berbeda dan bertentangan pula satu sama lainnya.
Menurut beberapa orang Al-Qur'an memiliki pandangan ini, dan pada waktu
yang sama menurut yang lain Al-Qur'an memiliki pandangan itu dan kedua
pandangan itu saling betentangan.
Sejauh berkenaan dengan pentingnya kita bersatu dalam mengikuti petunjuk
Al-Qur'an dan Sunnah , hal itu memang sudah pasti dan tidak ada keraguan dan
tidak ada perselisihan tentang hal tersebut. Tetapi bagaimana caranya kita
melaksanakannya, siapa yang telah memulainya, inilah pertanyaan besarnya,
tanpa seorangpun yang bisa menjawab dan memecahkan masalahnya, sehingga
dilemma ini berlanjut terus seakan-akan tidak terselesaikan sepanjang
zaman.
Talangmaua, 26 Juni 2006