Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by DHS »

wongBanyumas wrote: Gw percaya ga bakal ada sejarahnya Seorang Muslim berani jadi Kafir Mode ON!!!!
abubakar wrote:
Ini baru top. ayo mon kamu bisa, jgn jadi kenyataan itu omongan wongbanyumas.
What a good idea! Image
C'mon Mont, you can do it. Please use "Kafir Mode ON". [-o<
User avatar
kapal_kertas
Posts: 538
Joined: Wed Nov 05, 2008 5:39 pm
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by kapal_kertas »

Head Fixer wrote:contoh sodara kita yang lain, Om Gaston, kemoderatan dan ketenangannya dalam berfikir merubah dia menjadi di atas angin, dari hembusan-hembusan angin kencang netter FFI yang kapir. kadang aku juga suka tertawa sendiri liat Gaston mem-pecundangi nalar mereka.
Moga @Silancah yang arif dan berbudi pekerti (layaknya seorang kafir) tidak akan menjadi sedangkal seperti 2 orang di tersebut di atas. Amin.
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

bukan maksud mendahului bro silancah ... ada sedikit koreksi buat SH
suara_hati wrote:2). Mencungkil mata (tidak ada dalam hukum Allah)
[5:45] Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya bahwasanya jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
3). Menjemur di panas matahari dan menolak memberikan minum sampai ajal (tidak ada dalam hukum Allah)
sorry gue lupa dimana paste sumbernya, disebutkan mereka tdk diberi air karena di al harra tidak ada air.

Coba anda bandingkan sikap Muhammad dan hukum Allah di Q5:33/38 itu dengan apa yang dinyatakan di Q5:28 berikut:
(S 5:28)"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
ini ayat bukan ttg Nabi MUhammad, ini cerita anak2 Adam. liat ayat 27 nya..

[5: 27] Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua dan tidak diterima dari yang lain . Ia berkata : "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa".
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

suara_hati wrote:HF,
Kelihatannya stempel Allah dengan mudah merubah wajah semua tindakan “sebiadab” apapun di mata kafir menjadi kisah teladan sejuta makna di mata muslim. Stempel ini pula yang dengan mudah mematikan akal dan hati nurani manusia.
Rasanya, saya harus setuju dengan anda. Hanya manusia dengan pemaham holistik (kebanggan anda) yang mampu melihat kebesaran Allah dan Muhammad dalam setiap “kebiadaban” yang dicontohkan. Orang kafir tidak mampu mencerna ini, tidak mampu melihat “keindahan” dari sesuatu tindakan yang menurut akal dan hatinya “biadab”.
Saya jadi ingat cerita kaisar telanjang. Hanya orang “bijak” dan “pandai” saja yang bisa melihat keindahan busana kaisar. Mata anak kecil polos tidak mungkin mampu melihat keindahan itu.
Salam
tepat sekali anda memang tdk berfikir holistik ... rancu.
sekarang saya mau tanya dan tolong bahas, apakah tindakan orang2 banu ukl thd muslim yg jadi korban mereka bukan tindakan biadab ?
bgm perasaan anak dan istri korban, siapa yg akan membiayai hidup mereka kini ?
rasa keadilan apa yg bisa ente berikan pada keluarga korban atas perlakuan banu ukl pada anggota keluarga mereka ?

Qisos itu hanya bisa dilaksanakan atas izin keluarga korban, silakan baca ayatnya :

[5:45] Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya bahwasanya jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak) nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

jadi jika keluarga korban melepaskan hak (hak untuk membalas dgn perlakuan serupa) maka eksekusi BATAL.


sekarang saya ingin tau ente yg ngaku pejuang perikemanusia, bagaimana cara ente bicara dgn keluarga korban ..
suara_hati
Posts: 199
Joined: Fri Feb 01, 2008 11:13 pm

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by suara_hati »

Head Fixer wrote:bukan maksud mendahului bro silancah ... ada sedikit koreksi buat SH…
HF,
Mengenai “mencungkil mata” dalam qisas, saya rasa teman kita Silancah tidak sebodoh itu.

Bukankah anda sudah menjelaskan hal ini sebelumnya. Ini yang anda tulis:
Head Fixer wrote:sekarang kita liat hukuman pada masing2 tindakan pidahan di atas :
1. hukum mencuri = potong tangan
2. hukuman mencungkil mata = Qisos (dicungkil lagi)
3. hukuman membunuh = Qisos (bunuh lagi atau uang darah atau dimaafkan dan keputusan di pihak keluarga korban)
4. hukuman murtad dgn motif pengkhianatan = hukuman mati (kecuali murtad tanpa pengkhianatan)
Hukuman Muhammad ini jauh lebih barbar dibanding hukum Allah yang juga barbar untuk kasus itu seperti di nyatakan di Q5:33. Di hukum Allah ini, tidak ada “mencungkil mata”. Juga tidak ada “memotong kedua tangan dan kedua kaki secara bersamaan”.
Head Fixer wrote:3). Menjemur di panas matahari dan menolak memberikan minum sampai ajal (tidak ada dalam hukum Allah)

sorry gue lupa dimana paste sumbernya, disebutkan mereka tdk diberi air karena di al harra tidak ada air.
Komentar anda itu menggelikan saya. Cuma pembenaran tindakan biadab.
Head Fixer wrote:
  • "suara_hati" wrote: Coba anda bandingkan sikap Muhammad dan hukum Allah di Q5:33/38 itu dengan apa yang dinyatakan di Q5:28 berikut:

    (S 5:28)"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam." [end]


ini ayat bukan ttg Nabi MUhammad, ini cerita anak2 Adam. liat ayat 27 nya..

[5: 27] Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua dan tidak diterima dari yang lain . Ia berkata : "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa".
Bukankah saya hanya minta Silancah untuk membandingkan Allah dan Muhammad di 5:33/38 itu dengan apa yang dinyatakan di 5:28?

Apa anda ingin bilang bahwa Muhammad memang jauh dibawah standard Habil?

Komentar-komentar anda itu menunjukkan betapa “holistik”nya pemahaman anda dalam menyikapi suatu isu.
Head Fixer wrote:tepat sekali anda memang tdk berfikir holistik ... rancu.
sekarang saya mau tanya dan tolong bahas, apakah tindakan orang2 banu ukl thd muslim yg jadi korban mereka bukan tindakan biadab ?
bgm perasaan anak dan istri korban, siapa yg akan membiayai hidup mereka kini ?
rasa keadilan apa yg bisa ente berikan pada keluarga korban atas perlakuan banu ukl pada anggota keluarga mereka ?
Sangat-sangat biadab. Mereka yang melakukan pembalasan serupa sama biadabnya. Dan untuk Muhammad, hukuman yang dia berikan jauh melebihi perbuatan mereka yang biadab itu.
Head Fixer wrote:Qisos itu hanya bisa dilaksanakan atas izin keluarga korban, silakan baca ayatnya :

[5:45] Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya bahwasanya jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak) nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
jadi jika keluarga korban melepaskan hak (hak untuk membalas dgn perlakuan serupa) maka eksekusi BATAL.
Qisas adalah hukum barbar.

Anda tentu mengenal arti kata “memaafkan”. Saya tahu gampang ngomongnya, tapi sulit melaksanakannya, apalagi untuk memaafkan perbuatan biadab.

Mampu “memaafkan” itulah benchmarknya. Itu yang seharusnya kita, manusia tuju. Kalau ada perbuatan orang gila kita balas dengan perbuatan gila, sama saja kita menjadi gila seperti mereka.

Hukum Allahmu melegalkan itu, mengijinkan manusia untuk melampiaskan “sifat” setannya.

Saya yakin anda tidak akan segila itu untuk memilih “jiwa untuk jiwa, mata untuk mata, hidung untuk hidung dsb” jika di beri pilihan qisas. Ada pilihan untuk memaafkan. “Barangsiapa yang melepaskan (hak) nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya”. Sekali lagi, Inilah benchmarknya. Bagi orang gila, biadab, kejam, tentu akan sangat sulit memilih "memaafkan". Dan hukum Allahmu ini memberi peluang bagi mereka untuk mengumbar kebiadaban, untuk menyalurkan rasa sakit hati mereka.
Head Fixer wrote:sekarang saya ingin tau ente yg ngaku pejuang perikemanusia, bagaimana cara ente bicara dgn keluarga korban ..
Kalau mereka muslim, saya akan menyarankan mereka untuk melepaskan hak qisasnya. Sesederhana itu.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Duladi »

Head wrote:sekarang saya mau tanya dan tolong bahas, apakah tindakan orang2 banu ukl thd muslim yg jadi korban mereka bukan tindakan biadab ?
bgm perasaan anak dan istri korban, siapa yg akan membiayai hidup mereka kini ?
rasa keadilan apa yg bisa ente berikan pada keluarga korban atas perlakuan banu ukl pada anggota keluarga mereka ?
Kenapa pertanyaan seperti itu tidak sampeyan ajukan pula pada keluarga non-muslim yang dibantai orang-orang Anshar dan Muhajirin?

Kenapa yang sampeyan pikirkan cuma perasaan anak dan istri muslim, sedangkan perasaan anak dan istri kafir yang suaminya dibantai Muhammad tidak sampeyan pikirkan?

Sesuci apakah Muhammad sehingga sampeyan demikian gigihnya membela semua kelakuannya yang jahat?

Banu ukl mencuri, kamu anggap layak disiksa dan dibunuh.
Tapi tidakkah kamu juga tahu, Muhammad dan para pengikutnya malah merampok????????
Hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada Muhammad??????
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by DHS »

Duladi wrote:Banu ukl mencuri, kamu anggap layak disiksa dan dibunuh.
Tapi tidakkah kamu juga tahu, Muhammad dan para pengikutnya malah merampok????????
Hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada Muhammad??????
Nurani Montje sudah keras, hitam membatu.
Terus maju Mont..... semakin kau bela kekejaman nabimu, semakin banyak pembaca yang muak :vom: dan semakin banyak mereka yang diam-diam meninggalkan islam. You are da beast!!! :finga:
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

suara_hati wrote:HF,
Mengenai “mencungkil mata” dalam qisas, saya rasa teman kita Silancah tidak sebodoh itu. ... deleted....Hukuman Muhammad ini jauh lebih barbar dibanding hukum Allah yang juga barbar untuk kasus itu seperti di nyatakan di Q5:33. Di hukum Allah ini, tidak ada “mencungkil mata”. Juga tidak ada “memotong kedua tangan dan kedua kaki secara bersamaan”.
dari tulisan kau di atas, nampaknya kau tdk mengerti bahwa Quran 5:33 turun setelah eksekusi terjadi. sepertinya kau beranggapan Muhammad tdk memperdulikan ayat tsb dan lebih condong menghukum dgn hukuman selera beliau.
benar begitu ? ... silakan jelaskan supaya saya ga salah terka.

Q 5 :33 memang tidak bicara hukum Qisos, akan tetapi hukum Memerangi Allah dan rasul Nya. Q 5:33 menjelaskan bahwa kasus banu Ukl adalah bukan kasus Qisos atau pidana umum akan tetapi kasus peperangan, shg tidak ada yg namanya potong tangan (hingga maksimal tangan dan kaki), cukil mata balas cukil mata, serta bunuh balas bunuh. yang ada 4 opsi hukuman spt tercantum dalam ayat tsb.
hanya saja yang coba saya tekankan adalah Muhammad menjatuhi hukuman pada banu ukl bukan tanpa dasar, Muhammad hanya salah menganggap perbuatan banu ukl itu sbg pidana umum, padahal menurut Allah bukan demikian, akan tetapi sbg memerangi Allah dan Rasul.
Bukankah saya hanya minta Silancah untuk membandingkan Allah dan Muhammad di 5:33/38 itu dengan apa yang dinyatakan di 5:28?
Apa anda ingin bilang bahwa Muhammad memang jauh dibawah standard Habil?
Komentar-komentar anda itu menunjukkan betapa “holistik”nya pemahaman anda dalam menyikapi suatu isu.
sorry, tapi saya memang tidak melihat korelasi ayat tsb dgn apa yag sedang dibahas. apa dalam cerita habil ada unsur perbuatan pidana dan hukuman bagi terpidana ?? ... buat perbandingan itu dgn yang sederajat kasusnya.
Qisas adalah hukum barbar.
Anda tentu mengenal arti kata “memaafkan”. Saya tahu gampang ngomongnya, tapi sulit melaksanakannya, apalagi untuk memaafkan perbuatan biadab.
Mampu “memaafkan” itulah benchmarknya. Itu yang seharusnya kita, manusia tuju. Kalau ada perbuatan orang gila kita balas dengan perbuatan gila, sama saja kita menjadi gila seperti mereka.
kalo masalah memaafkan, Allah juga mengiming-imingi keluarga korban dgn ampunan dosa atau keutamaan jika sanggup melakukannya. tetapi memaafkan itu pilihan bukan kewajiban, pada dasarnya hak manusia jika HAK nya diambil dia berhak mengambilnya kembali setara dgn apa yg telah diambil. itulah Qisos. kalo HAK itu ente tiadakan maka tidak ada keadilan di sana. sederhananya "orang boleh ambil hak hidup kita, tapi kita tak boleh ambil hak kita yang terambil".
hukum harus bersifat universal. ente boleh bersuka hati thd orang yang dianiaya kemudian memaafkan penganiayanya, dan itu bisa dihitung jari, bagaimana dgn orang yang menuntut hak balas yang bisa gue jamin mayoritas manusia begitu ..

Hukum Allahmu melegalkan itu, mengijinkan manusia untuk melampiaskan “sifat” setannya.
Saya yakin anda tidak akan segila itu untuk memilih “jiwa untuk jiwa, mata untuk mata, hidung untuk hidung dsb” jika di beri pilihan qisas. Ada pilihan untuk memaafkan. “Barangsiapa yang melepaskan (hak) nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya”. Sekali lagi, Inilah benchmarknya. Bagi orang gila, biadab, kejam, tentu akan sangat sulit memilih "memaafkan". Dan hukum Allahmu ini memberi peluang bagi mereka untuk mengumbar kebiadaban, untuk menyalurkan rasa sakit hati mereka.
betul, tepat sekali memaafkan atau tidak adalah PILIHAN keluarga korban. memaafkan bukan kewajiban. apa ente setuju memaafkan bukan kewajiban ?
HAK MEMBALAS itu bisa mensuggesti manusia untuk TIDAK bertindak sewenang-wenang thd HAK ORANG LAIN. spt hak hidup, hak tidak dianiaya dsb.
dan rupanya anda mulai mengerti bahwa putusan eksekusi jadi atau tidak jadi bukan kehendak Hakim atau pemerintah akan tetapi kehendak keluarga korban. tugas hakim ataua pemerintah hanya menjalankan apa yang menjadi keinginan keluarga korban, meminta haknya kembali yg direnggut atau memaafkannya. dan dalam hal ini Nabi saw bukanlah keluarga korban, dia hanya hakim dan pemerintah saat itu.
Head Fixer wrote:sekarang saya ingin tau ente yg ngaku pejuang perikemanusia, bagaimana cara ente bicara dgn keluarga korban ..
Kalau mereka muslim, saya akan menyarankan mereka untuk melepaskan hak qisasnya. Sesederhana itu.
kok menyarankan ?... kalo menyarankan masih terbuka peluang keluarga korban tidak menerima saran sodara. yg tegas donk. misalkan mengharamkan membalas. bagaimana ?
atau mensuggesti orang2 untuk mengulangi tindakan2 serupa, karena tindakan kejam mereka tak akan dibalas.


banyak pakar hukum berkata "hukuman yang ringan menyebabkan tindakan kejahatan serupa terulangi"
hukum yang baik adalah hukum yang memberi efek jera dan takut berbuat... lagi2 ini alasan kenapa Gue melihat kehebatan Islam
gedebul
Posts: 120
Joined: Sun Feb 01, 2009 6:07 pm

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by gedebul »

Head Fixer wrote:sekarang saya ingin tau ente yg ngaku pejuang perikemanusia, bagaimana cara ente bicara dgn keluarga korban ..
suara_hati :

Kalau mereka muslim, saya akan menyarankan mereka untuk melepaskan hak qisasnya. Sesederhana itu.
Klo pada KUHAP kan setiap pembunuhan berencana kan bisa saja dikenakan hukuman mati. Pejuang kemanusiaan tdk mempermasalahkan hal itu asal melalui pengadilan yg fair dan eksekusi mati bukan dgn balas penyiksaan. Bayangkan bila pelaku pembunuhan dgn cara memotong2 korbanya seperti beberapa kasus yg tjadi di negara kita kemudian di hukum qisos, apa eksekusinya dilakukan dgn cara memotong2 tubuh terpidana? Sadis banget! Tapi nggak tahu klo di saudi atau Iran. Hukum rajam yg jg salah satu bentuk penyiksaan masih tetap dijalankan
..
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

gedebul wrote: Bayangkan bila pelaku pembunuhan dgn cara memotong2 korbanya seperti beberapa kasus yg tjadi di negara kita kemudian di hukum qisos, apa eksekusinya dilakukan dgn cara memotong2 tubuh terpidana? Sadis banget! Tapi nggak tahu klo di saudi atau Iran. Hukum rajam yg jg salah satu bentuk penyiksaan masih tetap dijalankan
..
ya ga gitu juga pengertian Qisosnya, bukan dalam artian diperkosa balas memperkosa ..gimana caranya ?
jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
ini memang keliatan SADIS, tapi justru ini mensuggesti orang lain agar tidak melakukan hal serupa, Qisos menjadi REM.

hukuman pidana itu kan harus terlihat SERAM, shg orang membayangkannya saja sudah merinding, efeknya dia menahan diri untuk melakukan tindakan pidana.
newbie
Posts: 664
Joined: Thu Mar 19, 2009 9:39 pm
Location: TIM HORE-HORE (COROLEADER) BASECAMP
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by newbie »

@Silancah
Selamat datang kembali..
silancah wrote:Subhanalloh, saya setuju bahwa Allah SWT adalah Maha segalanya dan Al Quran adalah kitab yang berisi hal2 yang tidak diragukan kebenarannya. Namun apakah Rasululloh SAW adalah manusia sempurna? Di sini saya berbeda pendapat dengan SH. Insya Allah, tidak ada manusia yang sempurna. Nabi dan Rasul bahkan termasuk Rasululloh SAW pun tidak sempurna. Dan hal itu diabadikan di dalam Al Quran. Ya Robbi, ampuni saya kalau pemahaman saya ini salah..
Saya tidak sependapat dengan anda. Tuhan punya Pendirian. Tuhan itu Memihak, bukan netral atau dikatakan bisa apa saja. Taukah anda lambang Yin dan Yang dimana unsur berlawanan saling melengkapi? Baik versus jahat.
Sayang sekali, unsur alam yang terkandung berlawanan namun saling melengkapi itu, bukanlah representasi dr karakter Tuhan. Saya tidak setuju dengan Tuhan plin-plan. Di suatu saat Ia baik namun Ia juga memiliki sisi buruk. Pernahkah anda mendengar istilah dualisme? Berita buruknya Tuhan itu tidak dualisme, atau mungkin Dia berdiri di zona gencatan senjata. Dia tidak netral. Dia memihak sisi yg sesuai dengan karakter-Nya.
Ia baik.. Maka Ia mampu mengambil keputusan adil dengan memberi berkah bagi orang yg Dia anggap baik. Ia juga mampu mengambil keputusan untuk memberi peringatan, teguran, sampai pada hukuman setimpal pada perbuatan-perbuatan orang yg Ia anggap tidak sesuai azas kebaikan-Nya.
Bayangkan, bila konsep Tuhan anda dualisme. Tuhan yang baik lagi jahat. Saya percaya anda mampu menjabarkan tulisan saya setelah ini. Dan Ia akan kebingungan menghakimi orang baik dan orang jahat, di mata-Nya.
silancah wrote:Pertanyaan pertama yang keluar adalah dari mana cerita itu berasal, kalau dari hadits apakah sahih atau tidak, sanadnya teruji atau tidak, apakah ada penjelasan (tafsir) mengenai hadits tersebut atau tidak. Dan bila semuanya belum terbukti maka saya belum mau mempercayai cerita/fakta tersebut. Saya berhudznudzon dulu, memiliki prasangka baik terhadap Rasululloh SAW.
Saya sudah berencana membuat thread seperti ini, memungkinkan kita membahas kesahihan hadist. Tetapi saya belum sempat karena waktu pekerjaan masih padat. Bila telah saya launching, kiranya sudi anda turut berdiskusi disana. Bang montir ikut juga ya..
silancah wrote:Dan, Insya Allah, turunnya ayat QS Al Maiidah 5:33 merupakan tuntunan dari Allah SWT yang ingin menunjukkan cara yang lebih baik dalam menghukum orang2 yang memerangi Allah dan RasulNya (termasuk ke dalamnya, kejahatan yang dilakukan orang2 Uraina tersebut).
Dari tulisan anda yg saya kutip, saya menggarisi "cara yang lebih baik". Saya sendiri kebingungan apa tidak ada cara lebih baik dari pada menyiksa orang dengan mutilasi seperti itu?


Newbie avatar Foxhound (NewFox)
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by kutukupret »

Head Fixer wrote:ya ga gitu juga pengertian Qisosnya, bukan dalam artian diperkosa balas memperkosa ..gimana caranya ?
jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
ini memang keliatan SADIS, tapi justru ini mensuggesti orang lain agar tidak melakukan hal serupa, Qisos menjadi REM.

hukuman pidana itu kan harus terlihat SERAM, shg orang membayangkannya saja sudah merinding, efeknya dia menahan diri untuk melakukan tindakan pidana.
Sadis mana dgn Paham "siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." :green:
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by DHS »

Head Fixer wrote:ya ga gitu juga pengertian Qisosnya, bukan dalam artian diperkosa balas memperkosa ..gimana caranya ?
jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
Orang matanya sudah dicungkil dan kaki-tangannya sudah dibuntungi, mana bisa ngebales, Mont? Trus kalau ga bisa bales, kau bilang dia memilih mengampuni? #-o #-o Ck..ck...ck... [-X
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by robint »

wah trit yg sangat menarik.

1. Ttg Ibrahim:

saya setuju dgn SH ,dan tidak setuju dng mas Duladi. sbg referensi bisa dibaca dr wiki dibawah ini, ada kutipan menarik dr satire ttg buku fear and trembling dr soren k :

http://en.wikipedia.org/wiki/S%C3%B8ren_Kierkegaard
The man who lies in self-excuse, by saying "Everyone will not do it" must be ill at ease in his conscience, for the act of lying implies the universal value which it denies. By its very disguise his anguish reveals itself. This is the anguish that Kierkegaard called "the anguish of Abraham." You know the story: An angel commanded Abraham to sacrifice his son; and obedience was obligatory, if it really was an angel who had appeared and said, "Thou, Abraham, shalt sacrifice thy son." But anyone in such a case would wonder, first, whether it was indeed an angel and secondly, whether I am really Abraham. Where are the proofs? A certain mad woman who suffered from hallucinations said that people were telephoning to her, and giving her orders. The doctor asked, "But who is it that speaks to you?" She replied: "He says it is God." And what, indeed, could prove to her that it was God? If an angel appears to me, what is the proof that it is an angel; or, if I hear voices, who can prove that they proceed from heaven and not from hell, or from my own subconsciousness or some pathological condition? Who can prove that they are really addressed to me?

– Jean-Paul Sartre, Existentialism is a Humanism[40]
yg artinya kurang lebih sbb (maaf ya kalo terjemahannya ada yg gak bener, mohon koreksinya):

Seorang yg hidup dlm pembenaran diri,dng mengatakan "setiap orang tidak akan pernah melakukannya" , tentulah orang yg 'sakit' diujung kesadarannya, krn 'tindakan bohongnya' termasuk dlm nilai universal yg disangkal. Dlm kedok-nya justru penderitaannya diungkapkan.Tipe 'penderitaan' spt ini lah yg dinamakan kirkegard " penderitaan abraham". Km tau ceritanya:Seorang malaikat memerintahkan abraham mengorbankan anaknya dan ketaatan adalah sebuah keharusan, jika sungguh yg datang adalah malaikat dan berkata" abraham , km harus mengorbankan anakmu".

tapi siapapun, yg menghadapi hal yg sama, pertamakali akan bertanya2 apakah benar yg datang adalah seorang malaikat ataukah, apakah saya abraham ??. Mana buktinya ? seorang wanita gila yg sembuh dr halusinasi, berkata bahwa orang2 menelepon dia dan memberikan dia perintah2. Lalu dokternya menanyakan," tp siapa orang yg bicara dengan mu ditelepon?, perempuan itu menjawab: " dia bilang dia Tuhan ".

dan lalu, apa yg dapat membuktikan kpd perempuan itu bahwa yg meneleponnya adalah Tuhan?. Jika seorang malaikat menampakkan diri kepada saya, apakah bukti nya bahwa dia adalah seorang malaikat ?, atau jika saya mendengar suaranya,apa yg dapat membuktikan bahwa malaikat itu bersuara dr surga dan bukan neraka atau bukan dr alam bawah sadar saya atau krn penyakit saya ? atau siapa yg dapat membuktikan bahwa perintah itu dialamatkan kepada saya?


Yah dlm alkitab sebenarnya masalah Abraham ini sangat kompleks, dan dr sinilah saya bisa tau bahwa islam adalah agama palsu krn sementara pihak kristen meragukan bahwa yg bicara kpd Abraham adalah Tuhan sendiri dan apa bukan setan? eh malah islam mengklaim itu adalah suara Allah.

Hanya tampaknya penulis kristen spt Paulus menganggap itu adalah bukti kesetiaan Abraham , seolah indirectly mengatakan perintah itu berasal dr Allah , tp jangan lupa bahwa dlm kasus penulisan itu sebenarnya ada pembahasa mengenai iman dan perbuatan , jadi tidak benar2 menyinggung kasus Abraham ini secara penuh.

Dlm konsep kristen , pandangan ttg Allah itu terjadinya bertahap sehingga persoalan siapa yg menyuruh Abraham mengorbankan anaknya ini tidak pernah dianggap sbg hitam putih.

dan kesalahan quran, dng menempatkan perintah pembunuhan ini sbg perintah langsung dr Allah yg salahsatunya menyebabkan saya langsung yakin , quran adalah kitab hasil imajinasi muhamad.

Karena muhamad spt perempuan gila diatas yg menyangka bahwa dia menerima telepon dr Tuhan, dan bodo*hlah orang yg langsung mempercayai cerita tanpa bukti.

2.
Head wrote:
kalian bilang Tuhan ga mungkin jahat ... lah kata siapa ?... bukankah membunuh itu pekerjaan TUhan ? bukankah Tuhan menyiksa ? bukankah Tuhan yg menurunkan tsunami, badai, gempa dan lain sebagainya ... ente tolak sejuta kali tidak tidak jahat juga ga ngaruh ..!
ini tipe kesalahan muslim yg laen, bahwa tsunami, badai , gempa dianggap sbg tanggung jawab dr Tuhan. Kebiasaan muslim selalu menyalahkan Tuhan, sbg contoh dlm kasus sodom dan gomora, apakah Tuhan yg membunuh atau mereka mati krn dosa2mereka sendiri ? dlm kasus Tsunami , apakah mereka mati krn dosa2 mereka , ataukah Iblis yg menimbulkan bencana alam begitu hebat dan Tuhan berpaling dr mereka , krn bukan tangan Tuhan kurang panjang menolong tp dosa2 mereka lah yg menutupinya ??

dan jika Tuhan bisa mengambil hidup seseorang , tanpa perlu dibantu manusia , mengapakah dia memerlukan tangan muhamad ? dan sekalipun memang manusia diberi kuasa utk mengadili sesamanya ,dan memberikan hukuman, hukuman apakah yg setimpal sehingga Muhamad bisa melakukan tindakan sekeji itu ? lagipula muhamad adalah seorang yg tidak berdosa , tak mungkinlah dia sekeji itu ( muslim mode on)

salam,
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Duladi »

Head Fixer wrote:jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
Muhammad merampok Kaybar dan melakukan penyiksaan terhadap Kinanah. Apakah Muhammad sudah di-qisos atas perbuatannya tersebut?
Head wrote:ini memang keliatan SADIS, tapi justru ini mensuggesti orang lain agar tidak melakukan hal serupa, Qisos menjadi REM.
Lalu apa REM untuk Muhammad supaya tidak lagi merampok??

Head wrote:hukuman pidana itu kan harus terlihat SERAM, shg orang membayangkannya saja sudah merinding, efeknya dia menahan diri untuk melakukan tindakan pidana.
Kenapa yang seram itu hanya berlaku untuk diterapkan pada orang lain, tetapi tidak berlaku untuk Muhammad? Apakah Muhammad kebal hukum?
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

Head Fixer wrote:ya ga gitu juga pengertian Qisosnya, bukan dalam artian diperkosa balas memperkosa ..gimana caranya ?
jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
ini memang keliatan SADIS, tapi justru ini mensuggesti orang lain agar tidak melakukan hal serupa, Qisos menjadi REM.
hukuman pidana itu kan harus terlihat SERAM, shg orang membayangkannya saja sudah merinding, efeknya dia menahan diri untuk melakukan tindakan pidana.
kutukupret wrote:Sadis mana dgn Paham "siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." :green:
wah pret... alih-alih kalian mengklaim paling punya yg namanya GOLDEN RULE tapi justru aplikasi nyatanya ada di ISLAM.
apakah TAMPAR PIPI spt itu merupakan aplikasi dari Golden rule ?? .... woo jauh banget kontradiktif.
asal kalian tau ESSENSI dari GOLDEN RULE ternyata jiwanya ada di hukum QISOS.
spt yg gue utarakan tujuan dari QISOS adalah mensuggesti orang agar berfikir bahwa segala perlakuan dia pada orang lain, maka orang lain pun berhak melakukan hal yg sama thd nya. jika orang lain tak ingin mencungkil mata mu, maka jangan cungkil mata orang lain. jangan perlakukan orang lain dgn keji, jika engkau tidak ingin orang lain berlaku keji padamu. artinya perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan.

konsep tampar pipi itu sampah dlm bingkai Golden rule ...!!
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

Head Fixer wrote:ya ga gitu juga pengertian Qisosnya, bukan dalam artian diperkosa balas memperkosa ..gimana caranya ?
jika kematian, maka Qisosnya dihukum mati. namun jika penyiksaan dlm kondisi hidup, seperti dicukil tadi maka HAK korban adalah melakukan hal yg sama, terserah kalo dia memilih mengampuni.
DHS wrote:Orang matanya sudah dicungkil dan kaki-tangannya sudah dibuntungi, mana bisa ngebales, Mont? Trus kalau ga bisa bales, kau bilang dia memilih mengampuni? #-o #-o Ck..ck...ck... [-X
ini lagi nih cewe ..diskusi terlalu banyak pake perasaan. jadi aja ga ngerti-ngerti ....
hakim dan pemerintah itu memfasilitasi korban, atau keluarga korban jika sang korban mati dlm kasus pidana ini.
hukum Islam dan hukum acara pidana dalam Islam itu tdk sama dgn sistem tata hukum anglosaxon dan eropa kontinental yg dianut Indonesia. dalam hukum yg dianut Indonesia ketika ada pidana maka yang terlibat hanya 2 pihak. yakni tersangka dan pemerintah/penegak hukum, sedangkan korban atau keluarga korban sama sekali tdk dilibatkan.
nah di sistem tata hukum Islam, korban itu mempunyai andil sangat besar di dalam terlaksana atau tdk terlaksananya eksekusi. misal ada kasus pembunuhan. dan pemerintah menangkap pembunuhnya lalu diputuskan untuk QISOS. maka eksekusi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak korban. apakah setuju dihukum mati karena kasusnya pembunuhan, atau mau uang darah saja dan si terdakwa tdk dieksekusi, atau mau memaafkan. jika pihak keluarga korban memaafkan, maka pemerintah HARAM melakukan eksekusi, dan bebaslah sang terdakwa.

wah perlu minimal 2 tahun ente belajat sistem hukum Islam yg diajarkan rasulullah saw ini, kompleks euy... kalo terus2 nongkrong di FFI gak bakalan maju2 neng !!
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Duladi »

Head Fixer wrote:asal kalian tau ESSENSI dari GOLDEN RULE ternyata jiwanya ada di hukum QISOS.
spt yg gue utarakan tujuan dari QISOS adalah mensuggesti orang agar berfikir bahwa segala perlakuan dia pada orang lain, maka orang lain pun berhak melakukan hal yg sama thd nya. jika orang lain tak ingin mencungkil mata mu, maka jangan cungkil mata orang lain. jangan perlakukan orang lain dgn keji, jika engkau tidak ingin orang lain berlaku keji padamu. artinya perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan.

konsep tampar pipi itu sampah dlm bingkai Golden rule ...!!
Sebenarnya sudah dijawab dengan cukup bagus oleh Sdr Suara Hati.
  • Hukum Allahmu melegalkan itu, mengijinkan manusia untuk melampiaskan “sifat” setannya.
    Saya yakin anda tidak akan segila itu untuk memilih “jiwa untuk jiwa, mata untuk mata, hidung untuk hidung dsb” jika di beri pilihan qisas. Ada pilihan untuk memaafkan. “Barangsiapa yang melepaskan (hak) nya, maka melepaskan hak itu penebus dosa baginya”. Sekali lagi, Inilah benchmarknya. Bagi orang gila, biadab, kejam, tentu akan sangat sulit memilih "memaafkan". Dan hukum Allahmu ini memberi peluang bagi mereka untuk mengumbar kebiadaban, untuk menyalurkan rasa sakit hati mereka.
Qisos itu artinya BALAS DENDAM. Dengan adanya suatu agama yang mengijinkan balas dendam, berarti sama dengan memberi tempat pada kejahatan agar tumbuh subur dan berkembang biak. Khan sudah bukan rahasia lagi, sifat dasar manusia, bahwa kecenderungan hatinya adalah jahat. Seharusnya agama meredam atau menekan kecenderungan tersebut, bukannya malah menyiramkan minyak ke atasnya agar semakin ganas.

Gunakan juga logika ini:
Kalau kamu dijahati oleh seseorang, lalu kamu balas juga dengan kejahatan, lalu apa bedanya kamu dengan orang tersebut?

Qisos tidak memberi efek sugesti apa-apa untuk mencegah orang berbuat jahat.
Kamu tidak akan takut di-qisos, sewaktu kamu timbul niat merampok seorang nenek-nenek sendirian di malam hari.
Karena siapa yang bisa meng-qisos dirimu kalau perbuatanmu tidak diketahui orang lain dan kamu tidak tertangkap?

Tetapi seseorang dapat tersugesti lewat ajaran yang lemah lembut, yang bermaksud menggerakkan sifat welas asihnya. Kita akan timbul perasaan tidak tega melakukan perbuatan jahat kepada orang lain karena kita sudah ditanamkan suatu prinsip emas dalam hati kita: "Cintailah orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri."

Ajaran yang positif lebih men-sugesti alam bawah sadar seseorang daripada ajaran: "Potonglah tangan orang yang mencuri barangmu, dan cungkillah mata orang yang mengintip istrimu mandi." Karena itu mengarahkan kita pada kekerasan (menghakimi orang lain), bukan pada hal yang positif (cinta kasih).
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by DHS »

Head Fixer wrote:ini lagi nih cewe ..diskusi terlalu banyak pake perasaan. jadi aja ga ngerti-ngerti ....
Head Fixer wrote: hakim dan pemerintah itu memfasilitasi korban, atau keluarga korban jika sang korban mati dlm kasus pidana ini.
Oke, kauw katakan aku ga ngerti2. Skarang awas kauw jangan lari ya kalau kutanya.
hakim dan pemerintah itu memfasilitasi korban, atau keluarga korban jika sang korban mati dlm kasus pidana ini.
Kau ngomong ini berdasarkan negara yang berasaskan sharia kan? Baik, sekarang jawab kasusku:
Seorang biarawati, di bunuh oleh muslimin tanpa alasan di depan gereja (ini kejadian nyata di Mesir), apakah hakim dan pemerintah memfasilitasi keluarga korban dalam pengadilan?
Jawab yang jujur! Ini bulan puasa Mont. Kalau kauw perlu data kisahnya, ada di forum ini, ntar aku cari.
hukum Islam dan hukum acara pidana dalam Islam itu tdk sama dgn sistem tata hukum anglosaxon dan eropa kontinental yg dianut Indonesia. dalam hukum yg dianut Indonesia ketika ada pidana maka yang terlibat hanya 2 pihak. yakni tersangka dan pemerintah/penegak hukum, sedangkan korban atau keluarga korban sama sekali tdk dilibatkan.
nah di sistem tata hukum Islam, korban itu mempunyai andil sangat besar di dalam terlaksana atau tdk terlaksananya eksekusi. misal ada kasus pembunuhan. dan pemerintah menangkap pembunuhnya lalu diputuskan untuk QISOS. maka eksekusi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak korban. apakah setuju dihukum mati karena kasusnya pembunuhan, atau mau uang darah saja dan si terdakwa tdk dieksekusi, atau mau memaafkan. jika pihak keluarga korban memaafkan, maka pemerintah HARAM melakukan eksekusi, dan bebaslah sang terdakwa.
Tapi dalam prakteknya Montje manis, jika yang teraniaya itu kaum non-muslim di negara islam yang menggunakan sharia, maka teorimu ga laku! Pemerintah akan ikut2an ngebela pihak muslim yang seharusnya dijatuhi hukuman gantung!
Misi nanya Mont, kasih aja satttuuuuuuuu contoh dimana muslim dihukum mati di negara islam berdasarkan hukum islam karena mencabut nyawa non-muslim. Pliiis! [-o<
wah perlu minimal 2 tahun ente belajat sistem hukum Islam yg diajarkan rasulullah saw ini, kompleks euy... kalo terus2 nongkrong di FFI gak bakalan maju2 neng !!
Bagaimana aku bisa percaya kata2mu kalau rasulmu sendiri saja membunuh, merampok, menjarah, menyiksa duluan dengan alasan dihina duluan (DENGAN KATA2 DOANG LHO)? Bukti kelakuan nabimu berbicara lebih kuat daripada penilaianmu tentang diriku.
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Ngawurnya Ahli Islam: Quran 5:33-34 dan hadiths terkait

Post by Head Fixer »

DHS,

ya elaaaaah ... loe jangan asal liat mayoritas muslimnya dunk, coba periksa sistem tata hukum dan perundangan mesir memakai sistem apa ?...
mesir itu pake sistem Eropa kontinental yg datang dari francis ....
coba nih baca apengalaman mahasiswa yg kuliah di sana >>> http://law.desihanara.com/2008/05/brief ... w-and.html
Substansi Hukum Mesir banyak teradopsi dari Hukum Prancis, sehingga terdapat banyak perbedaan mendasar dengan Substansi Hukum Indonesia yang teradopsi dari Belanda, baik perbedaan-perbedaan dalam ranah Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi, Hukum Pidana, Hukum Perdata dan ranah hukum lainnya.
Post Reply