Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
Post Reply
TRImbiLL
Posts: 493
Joined: Tue Mar 31, 2009 8:47 am

Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by TRImbiLL »

Ketahuilah bahwa dien ini hanya tegak di atas pundak orang-orang yang memiliki ‘azam (kemauan) yang kuat. Ia tidak akan tegak di atas pundak orang-orang yang lemah dan suka berhura-hura, tidak akan pernah!

Dien yang agung ini hanya akan tegak di pundak orang-orang yang agung pula. Tanggung jawab besar yang sempat dienggani oleh langit dan bumi, pasti hanya akan dipikul oleh ahlinya.

Bagaimana mungkin Islam akan tegak tanpa ‘azam (kemauan) seteguh ‘azam (kemauan) Anas bin Nadlar yang pernah berkata, “Sekiranya Allah memberi kesempatan kepadaku untuk memerangi orang-orang musyrik, niscaya Dia akan melihat apa yang aku lakukan.”

Lalu ia mengikuti perang uhud, berperang, dan gugur di sana. Pada tubuhnya didapati lebih dari 80 luka bekas anak panah, pedang, dan tombak. Tubuhnya terkoyak tak terkenali lagi. Hanya saudara perempuannya yang mengenalinya, dari jari-jemarinya.

Bagaimana mungkin Islam akan tegak, kembali jaya dan mulia tanpa ‘azam (kemauan) sekokoh ‘azam (kemauan) Abu Bakar ash-Shiddiq saat terjadi gerakan murtad massal. Saat itu, ia yang telah lanjut usia dan sangat gampang menangis, dengan ketegaran batu karang berkata, “Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan antara shalat dan zakat. Sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi Allah sekiranya mereka tidak membayarkan satu iqal yang mereka bayarkan kepada Rasulullah saw niscaya aku akan benar-benar memerangi mereka karenanya.”

Ia juga berkata, “Demi Allah yang tiada Ilah yang haq selain Dia, kalaupun anjing-anjing menyeret kaki istri-istri Rasulullah saw, aku tidak akan menarik mundur pasukan yang telah diberangkatkan oleh Rasulullah saw dan aku pun tidak akan melipat panji yang telah dikibarkan oleh Rasulullah saw”
Bagaimana mungkin Islam akan tegak dan kembali mendapatkan ‘izzahnya (kemuliaan) tanpa tekad baja seperti tekad Mush’ab bin ‘Umeir. Tekad yang membuatnya meninggalkan kehidupan masa muda, masa hura-hura , menuju kehidupan yang keras, fakir, dan bersahaja. Tekad yang telah menjadikan Mush’ab sebagai pintu masuk Islamnya kebanyakan penduduk Madinah.

Bahkan Anda akan merasakan bahwa Mush’ab adalah seorang pemilik tekad, sampai di saat kematiannya! Ia yang memegang panji dalam perang Uhud, tangan kanannya terputus, sehingga ia memegangnya dengan tangan kiri. Tangan kirinya pun terputus, maka ia memegang panji dengan kedua lengannya. Dalam keadaan seperti itu, Ibnu Qum’ah (yang terlaknat) menyabetkan pedangnya, dan Mush’ab pun gugur, semoga Allah merahmatinya. Bahkan lagi, mungkin Anda akan merasakan betapa tekad Mush’ab melekat erat padanya. Mush’ab, seorang pemuda perlente, para sahabat tidak mendapati kain yang cukup untuk mengkafaninya selain secarik kain, jika bagian atasnya ditutup akan tampaklah kakinya, dan jika kakinya yang ditutup akan tampaklah kepalanya! Maka Rasulullah saw memerintahkan mereka supaya menutup bagian kepalanya, dan menutupi kedua kakinya dengan rumput idzkhir.

Bagaimana mungkin Islam akan tegak dan kembali mendapatkan kemuliaan dan ‘izzahnya tanpa tekad baja seperti tekad Shalahuddin al-Ayyubi. Tekad yang telah memporak-porandakan pasukan salib di Hiththin dan mengembalikan ummat Islam kepada aqidah yang benar setelah hampir saja tenggelam di kegelapan lautan Syi’ah dan kesesatan Bathiniyyah.

Betapa kita sangat membutuhkan tekad yang dimiliki oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Tekad yang telah menjadikan Sultan yang agung ini meninggalkan kemewahan hidup para raja, dan justru memilih kehidupan di bawah kemah yang terombang-ambing ditiup angin di tengah gurun sahara.
Seluruh hidupnya dia habiskan di bawah terpaan terik dan keringnya gurun pasir di musim panas serta dinginnya angin yang bertiup dan salju yang turun di musim dingin Ia bersama para mujahidin.

Betapa indah penuturan seorang sejarawan, Ibnu Syidad tentangnya, “Kecintaan dan rindu dendamnya terhadap jihad telah meluapi hati dan seluruh persendiannya. Semua pembicaraannya tentang jihad. Semua kajiannya tentang perlengkapan jihad. Semua perhatiannya tentang pasukan tempur. Semua kecenderungannya terhadap orang-orang yang mengingatkan dan mendorong kepada jihad. Demi cintanya kepada jihad fi sabilillah, ia telah meninggalkan keluarga, anak-anaknya, kampungnya, tempat tinggalnya, dan seluruh negerinya dan rela memilih hidup di bawah kemah yang bergoyang ke kanan dan ke kiri dihembus angin.”

Jikalau bukan karena Allah menganugerahkan tekad Shalahuddin al-Ayyubi kepada ummat ini, niscaya dien ummat ini dan juga buminya akan sama rata, tidak tersisa tempat untuk hidup baginya.

Bagaimana mungkin Islam akan tegak dan kembali mendapatkan kemuliaan dan ‘izzahnya tanpa tekad baja seperti tekad ‘Umar bin ‘Abdul‘aziz, yang lewat tangan ‘Umar Allah memperbaharui kondisi ummat dalam waktu dua setengah tahun saja; sampai-sampai dikatakan bahwa seekor serigala pun berdamai dengan seekor kambing pada masanya! Ini bukanlah suatu hal yang aneh atau asing kecuali bagi orang-orang yang ilmunya tentang Allah dan sunnah-Nya terhadap wali-wali-Nya hanya sedikit.

Betapa Islam sangat membutuhkan tekad semacam tekad ‘Umar bin ‘Abdul‘aziz yang pernah dikirimi surat ‘protes’ oleh salah seorang pegawainya. Isi surat itu, “Sesungguhnya reformasi keuangan yang dilakukan oleh khalifah dan penghapusan jizyah dari orang-orang Barbar yang masuk Islam pasti akan mengakibatkan defisit pada kas negara.”

Maka ‘Umar pun membalasnya sebagai berikut, “Demi Allah, aku benar-benar menginginkan andai semua orang masuk Islam, lalu aku dan kamu ke sawah, membajak, dan makan dari hasil jerih payah tangan kita.”
Pada kesempatan lain ‘Umar berkata, “Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad sebagai pembawa petunjuk, bukan penarik pajak.”

Sehubungan dengan urgensi tekad inilah Rasulullah saw memohon kepada Rabb-nya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam melaksanakan perintah dan tekad yang utuh untuk memberi petunjuk.”

Ini adalah pengajaran bagi kita, pendidikan bagi ummat Islam pada umumnya, dan bagi para aktifis pada khususnya. Untuk itu, hendaknya kita banyak-banyak memanjatkan doa yang agung ini disertai dengan memenuhi faktor-faktor pendukungnya.

Himmah (cita-cita), semangat yang tinggi benar-benar menggelegak di dalam dada orang-orang yang memilikinya seperti air mendidih dalam kuali. Ia akan mendorong pemiliknya untuk terus-menerus bekerja dari pagi hingga sore hari, sehingga terwujudlah penuturan Imam Syafi’i, “Bagi rijal (perawi hadits) istirahat itu sama saja dengan lalai.”

Pemilik himmah (cita-cita) yang tinggi akan menjadikan syair yang selalu digemakan oleh Imam Syafi’i berikut ini sebagai motto hidupnya.
أَنَا إِنْ عِشْتُ لَسْتُ أَعْدِمُ قُوْتًا وَإِذَا مِتُّ لَسْتُ أُحْرَمُ قَبْرًاهِمَّتِي هِمَّةُ الْمُلُوْكِ وَنَفْسِي نَفْسُ حُرٍّ تَرَى الْمَذَلَّةَ كُفْرًا
Aku, jika aku masih hidup aku pasti akan bisa makan.
Dan jika aku mati aku pasti kebagian kuburan.
Semangatku adalah semangat para raja, jiwaku adalah
jiwa yang merdeka, yang melihat kehinaan hanya pada kekafiran
Betapa rijal harakah Islamiyyah membutuhkan himmah yang tinggi itu. Himmah yang tidak mengenal kata mustahil, yang tidak berhenti karena adanya aral melintang; apa pun itu.

Bukankah himmah telah menjadikan dua orang sahabat Nabi saw keduanya adalah saudara kandung dan terluka parah dalam perang Uhud, salah seorang dari keduanya mengisahkan sendiri tentang himmahnya yang tinggi, “Aku dan saudara kandungku sama-sama mengikuti perang Uhud bersama Rasulullah saw. Kami berdua pulang dalam keadaan terluka parah. Ketika seorang utusan Rasulullah saw mengumandangkan seruan untuk keluar kembali mengejar musuh, aku katakan kepada saudaraku -atau ia katakan kepadaku-, ‘Apakah kita akan kehilangan kesempatan berperang bersama Rasulullah saw?!’ Demi Allah, kami tidak memiliki tunggangan untuk berangkat padahal kami berdua benar-benar terluka parah. Kendati demikian, kami tetap berangkat bersama Rasulullah saw. Lukaku lebih ringan daripada luka saudaraku. Ketika ia benar-benar tidak mampu lagi berjalan, maka aku mengendongnya. Jika aku kelelahan menggendongnya, ia pun berjalan tertatih-tatih, dan begitu seterusnya sampai kami berdua tiba di tempat pemberhentian kaum muslimin.”

Perlu diketahui bahwa Hamra`ul Asad, tempat pemberhentian yang ditetapkan oleh Nabi saw berjarak lebih dari delapan mil dari kota Madinah!

Saya sendiri sangat takjub dengan himmah Waraqah bin Naufal. Seorang yang telah lanjut usia, lemah jasadnya, rapuh tulangnya, bungkuk punggungnya, dan memutih rambutnya kepada Rasulullah saw ia ber’azam, “Sungguh, jika aku nanti mendapati harimu, aku akan menolongmu dengan sebenar-benarnya!” Lalu ia mendekatkan kepala Nabi kepadanya dan menciumnya.
Waraqah yang telah renta itu pernah berharap mendapati masa turunnya wahyu sehingga ia berkesempatan untuk membantu dakwah Rasulullah saw

Sebenarnya, kata-kata Waraqah bin Naufal ini menyisakan pengaruh yang sangat kuat dalam diri saya dan banyak ikhwah. Seorang yang sudah sangat tua menantang dunia seisinya demi menolong Rasulullah saw. Bahkan ia sempat berharap menjadi orang yang pertama kali masuk Islam dan yang pertama kali mengikuti Rasul saw yang mulia, sampai ‘walau Mekah terguncang’. Itu pun tidak cukup! Ia masih meneriakkan dengan lantang di hadapan orang-orang musyrik, sekiranya Allah memanjangkan umurnya sampai hari itu tiba, niscaya akan dapat disaksikan upaya dahsyat darinya demi menegakkan kebenaran dan membela Rasul saw meski orang-orang kafir menghalangi. Ia tidak takut kepada celaan selagi berada di jalan Allah.
Kalimat-kalimat Waraqah benar-benar mengalirkan ‘darah muda dan semangatnya’ di dalam dada saya, sesuatu yang selama ini saya dan para aktifis selalu mencari-carinya, padahal saya masih muda. Saya merasa, Waraqah benar-benar siap untuk memerangi dunia seisinya sendirian demi menjaga dan membela Rasul saw yang mulia. Masih banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kisah Waraqah bin Naufal. Saya berharap semoga Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk menampilkannya dalam sebuah risalah khusus.

Benarlah kata orang,
إِذَا كَانَتِِِ النُّفُوْسُ كِبَارًاتَعِبَتْ فِيْ مُرَادِهَا اْلأَجْسَامُ
Apabila jiwa-jiwa itu besar
Tubuh ‘kan lelah memenuhi keinginannya

Semoga Allah merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut, “Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki ‘sepeser’ pun semangat, jangan Anda bermimpi, jangan Anda bermimpi! Telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa tinggallah pahitnya penyesalan.”

Benar juga Ibnul Qayyim yang telah berkata, “Wahai orang yang bersemangat banci! Ketahuilah, yang paling lemah di papan catur adalah bidak. Namun jika ia bangkit, ia bisa berubah menjadi menteri.”
User avatar
a_man
Posts: 4294
Joined: Mon Sep 01, 2008 5:12 pm
Location: http://code.google.com/p/a-manffi/downloads/list
Contact:

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by a_man »

Masih banyak tempat buat perang di neraka, buruan berangkat gih.

Klo aku jadi Tuhan, akan kupisah yg suka perang, ke neraka, yg gak suka, ke surga.
Di neraka masih ada pilihan, mau perang lawan 1 perjaka ato 72 perawan.
MasTom
Posts: 2581
Joined: Thu Apr 23, 2009 11:34 am

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by MasTom »

betuuuuul setuju
memang perlu semangat baja untuk din islam

perlu semangat untuk berjalan diatas genangan darah di atas jalan tol menuju sorga
dimana 72 bidadari menunggu lingga berkekuatan lebih dari 30 laki-laki perkasa
dan sungai minuman khamar berkilo-kilo liter memerlukan usus stainless steel

perlu semangat baja
untuk memperkosa perempuan-perempuan cantik
yang suaminya barusan kita penggal kepalanya dan kita jarah rumah halamannya

perlu semangat baja
untuk menghaturkan bocah perempuan ingusan berumur 9 tahun
untuk kenikmatan seksual panglima junjungan kita yang sangat mulia

hidup dien islam :vom: :vom:
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by walet »

Salam om Tom,

Islam harus!!!!!

Bermuka Baja, udah babak belur dalam berdebat melawan Kafir, masih bilang menang.

Gak pernah nemuin apa2 saja ngeklaim macam. Belum pernah ada produk yang berguna dari Arab dan negara Islam.

Padahal kafir disini gak pernah mengklaim dirinya menang. Mereka membiarkan orang lain menilai.
User avatar
SUAMI MURTAD
Posts: 401
Joined: Thu Apr 16, 2009 2:43 am

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by SUAMI MURTAD »

TRImbiLL wrote:.................
Lalu ia mengikuti perang uhud, berperang, dan gugur di sana. Pada tubuhnya didapati lebih dari 80 luka bekas anak panah, pedang, dan tombak. Tubuhnya terkoyak tak terkenali lagi. Hanya saudara perempuannya yang mengenalinya, dari jari-jemarinya.
............... murtad massal. Saat itu, ia yang telah lanjut usia dan sangat gampang menangis, dengan ketegaran batu karang berkata, “Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan antara shalat dan zakat. Sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi Allah sekiranya mereka tidak membayarkan satu iqal yang mereka bayarkan kepada Rasulullah saw niscaya aku akan benar-benar memerangi mereka karenanya.”
........ aku tidak akan menarik mundur pasukan yang telah diberangkatkan oleh Rasulullah saw dan aku pun tidak akan melipat panji yang telah dikibarkan oleh Rasulullah saw”
................Ia yang memegang panji dalam perang Uhud, tangan kanannya terputus, .....
.....Tekad yang telah memporak-porandakan pasukan salib di Hiththin dan mengembalikan ummat Islam kepada aqidah yang benar setelah hampir saja tenggelam di kegelapan lautan Syi’ah dan kesesatan Bathiniyyah.
.......
Betapa indah penuturan seorang sejarawan, Ibnu Syidad tentangnya, “Kecintaan dan rindu dendamnya terhadap jihad telah meluapi hati dan seluruh persendiannya. Semua pembicaraannya tentang jihad. Semua kajiannya tentang perlengkapan jihad. Semua perhatiannya tentang pasukan tempur............
Jikalau bukan karena Allah menganugerahkan tekad Shalahuddin al-Ayyubi kepada ummat ini, niscaya dien ummat ini dan juga buminya akan sama rata, tidak tersisa tempat untuk hidup baginya.
......................
Ini adalah pengajaran bagi kita, pendidikan bagi ummat Islam pada umumnya, dan bagi para aktifis pada khususnya. Untuk itu, hendaknya kita banyak-banyak memanjatkan doa yang agung ini disertai dengan memenuhi faktor-faktor pendukungnya.
Himmah (cita-cita), semangat yang tinggi benar-benar menggelegak di dalam dada orang-orang yang memilikinya seperti air mendidih dalam kuali.......
....... ‘Apakah kita akan kehilangan kesempatan berperang bersama Rasulullah saw?!’
........Saya merasa, Waraqah benar-benar siap untuk memerangi dunia seisinya sendirian demi menjaga dan membela Rasul saw yang mulia. ...............
Semoga Allah merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut, “Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki ‘sepeser’ pun semangat, jangan Anda bermimpi, jangan Anda bermimpi! Telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa tinggallah pahitnya penyesalan.”

Benar juga Ibnul Qayyim yang telah berkata, “Wahai orang yang bersemangat banci! Ketahuilah, yang paling lemah di papan catur adalah bidak. Namun jika ia bangkit, ia bisa berubah menjadi menteri.”
Membaca tulisan ini saya ambil kesimpulan :

1. Islam berisi perang dan kekerasan. (huruf tebal)
2. Semangat Islam adalah penghancuran dan balas dendam. (huruf tebal)
3. Perjuangan Islam semata-mata untuk Nabi, yang ditinggikan adalah Nabi, bukan untuk Pencipta Alam. (huruf tebal dan garis bawah)
4. Keindahan dalam Islam adalah jihad dan pertempuran (huruf hijau)
4. Awloh membekali Islam dengan kekerasan supaya tidak punah. (garis bawah)
5. Mitos.... khususnya tentang bidadari, memang dijadikan andalan menarik hati orang non-muslim agar masuk Islam.(huruf merah)
6. Kata-kata bijak (motto, kata mutiara, tips dsb) yang dijadikan pedoman bukan berasal dari kitab suci (ngawur lagi...). (warna biru)


Simpulkan sendiri deh....
User avatar
Nonsense
Posts: 171
Joined: Sun Sep 28, 2008 10:58 am

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by Nonsense »

Hanya untuk yang berDAHI BAJA :prayer: ](*,) :prayer: ](*,) :prayer:
MasTom
Posts: 2581
Joined: Thu Apr 23, 2009 11:34 am

Re: Dien islam hanya untuk orang yang bertekad baja

Post by MasTom »

haloo denmase sutrimbil kemana dikau sayang?

jan trembelane tenan kok arek sutrimbil iki
gawe omah anyar malah ditinggal golek rondho afghan
sambil belajar merakit bom

cenne rondho kembang afghan iku huayu-huayuuuu tenan kok
berkulit putih, berambut hitam dan kecoklatan,
bermata biru atau hijau
sing luwih penting maneh ... guedhe-guedhe bempere

gak rondho enom, entuk balita yo oke
buat diperkosa rame-rame sambil ber-azl ria
biar nggak bingung menentukan siapa ayah jabang bayi

oooh kasihan dikau afghanistan -
nasib anak-anakmu perempuan seperti perempuan banu musthaliq
Post Reply