Tulisan oleh Gede Prama buat JEruk..sory ya gw baru muncul!!!!kan kejaan gw bukannya cuma nyari kesalahan agama orang aja!!!
http://enlightenment.multiply.com/journ ... e_start=40
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/07 ... 031654.htm
Dalam banyak hal, Barat menyimpan tanda-tanda ke mana peradaban bergerak. Industrialisasi, demokrasi, kapitalisme, dan feminisme hanya sebagian hal yang awalnya terjadi di Barat, lalu menerjang ke seluruh dunia. Siapa saja yang rajin ke Barat di abad ke-21 boleh bertanya what is your religion? Dan siap-siaplah dijawab, stupid question. Seorang pengajar di perguruan tinggi di Melbourne pernah bertanya kepada mahasiswanya di kelas, any one of you who have religion? Yang menaikkan tangan hanya segelintir. Itu pun semua berwajah Asia. Dari salah satu segi terlihat, agama di Barat lebih dipandang sebagai beban ketimbang identitas yang membahagiakan. Pada saat sama, ada kecenderungan lain yang layak direnungkan.
Karen Amstrong—penulis buku Hystory of God—menulis, inilah zaman keemasan Buddha di Barat. Albert Einstein—fisikawan besar abad ke-20—berpendapat agama yang bisa memenuhi kebutuhan intelek manusia masa depan adalah agama Buddha. Lama Surya Das—penulis Awakening to the Sacred—menjumpai sejumlah anak muda di Barat yang mengaku, my parent hate me when they know that I am a Buddhist, but they love me when they know that I am a Buddha. 0rang tua kesal melihat putrinya masuk wihara. Namun, mereka cinta saat menyadari anaknya sabar, santun, penuh rasa hormat, dan rendah hati.
Dahaga akan kedamaian
Digabung menjadi satu, ada pintu kecenderungan yang terbuka. Di satu sisi ada rasa dahaga manusia akan kedamaian. Terutama karena materialisme di Barat sudah menunjukkan batas-batasnya. Di sisi lain, agama Buddha menyentuh komunitas Barat dengan kedamaian. Membaca tanda-tanda seperti ini, tantangan agama-agama sebenarnya bukan persaingan antaragama. Raja Asoka, murid Buddha, mewariskan, "siapa yang menghina agama orang, ia sedang mencaci agamanya sendiri. Siapa yang menghormati agama orang, ia sedang mencintai agamanya sendiri". Tantangan agama ke depan adalah memuaskan rasa dahaga manusia akan kedamaian. Tanpa kemampuan memuaskan dahaga akan kedamaian, lebih-lebih memperpanjang daftar kekerasan yang panjang, bukan tidak mungkin ada agama mengalami kepunahan di masa depan. selanjutnya........ (baca ndiri)
Gede Prama Bekerja di Jakarta, Tinggal di Perbukitan Desa Tajun Bali Utara
Gauthama Buddha berkata "Jangan percaya karna Kamu dibuat yakin dan diyakinkan, jangan percaya karna buku tua ditulis, jangan percaya karna itu keyakinan negaramu, tetapi percayalah, karna itu berasal dari kepalamu sendiri."
Krsna berkata "Rendah-diri, tidak berpura-pura, tidak menyakiti makhluk lainnya kesabaran, bertindak berdasarkan kebenaran, merawat dan bekerja demi guru-spiritual, pembersihan diri (raga dan pikiran), ketegaran dan kendali-diri. Bersikap tidak acuh pada benda-benda atau hal-hal yang berhubungan dengan indra-indra, tak mempunyai rasa egois, mengenal akan sifat-sifat buruk dari kelahiran, kematian, masa-tua, penyakit dan penderitaan. Tanpa keterikatan, tidak mengidentifikasikan dirinya dengan putra-putrinya, dengan istri dan rumahnya, dan selalu bersikap sama rata secara konstan terhadap hal-hal dan kejadian-kejadian yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan."
Jesus berkata "Kasih mengasihilah kamu sesama manusia, Orang yang paling mulya adalah orang yang mengorbankan diri diantara sahabat-sahabatnya, sarungkanlah Pedangmu dan berdoalah untuk musuhmu."
Muhammad berkata ":?: :?: :?: " :arrow: kamu tahu sendiri jawabannya, baca aja di buku tuamu, terus liat lagi kata2 diatas, pakai kepalamu, pakai hatimu,jangan bohongi nuranimu, kamu akan tahu sendiri dan tercerahkan dari kebodohan.
Saya orang penganut Dharma, minim bgt populasinya di bumi dan sering diserang karena kami menjalani apa yang ada di hati dan pikiran kami. Leluhurku menepi dari Jawa saat Majapahit runtuh, 602 tahun kemudian (Oktober 2002 setelah "Sirna Ilang Kerthaning Gumi"), bom diledakkan di salah satu tempat kami menepi. Bahkan kami menjauh sekalipun dari mereka, kami tidak diberi harapan untuk tenang selalu dikecam, direndahkan, dan dihina. Sindiran dibelakang mata, didepan mata, di kantor, di tempat kuliah.
Sungguh Mulya Agamamu JEruk, menanamkan bibit-bibit pemusnahan hati nurani dan halusnya perasaan. agama tertentu (tw kan maksud gw?!) berbahaya diajarkan pada semua orang, karena jika orang tidak bisa berpikir dalam, panjang, dan tidak memiliki perasaan halus, yang ada manusia itu BERUBAH jadi BINATANG..
Baguslah jika kamu belum jadi binatang. JEruk, semoga kamu g jadi binatang berwujud manusia mulai dari sekarang dan seterusnya. Dari akal Manusia percaya Tuhan, jangan batasi kepalamu untuk berpikir tentang-Nya (karna di ayatmu aku baca akal dibatasi sesuai aturan, inget baca2 semua tulisan di buku tua-mu biar kamu bisa nangkap sudut pandangku). Jika kepalamu buntu dengan pendapat sekaligus kritik orang yang berbeda sudut pandang, berarti kamu ga siap (atau tidak bisa) meluaskan hati dan pikiran, berarti kamu ga siap menerima kenyataan akal dan Tuhan. Bersyukurlah ada perbedaan, karna perbedaan membuat kita lebih paham, lebih membangun diri menjadi lebih kuat, lebih toleran dan lebih bisa menerima hidup. Saya bersyukur pada Tuhan kalo perbendaan sudut pandang, kritik, dan pendapat lain membuat kamu jadi manusia yang tulus menerima perbedaan sebagai warna.
damai di hati, damai di dunia, dan damai selalu bersama-Nya..