Balik ke taqiyah.
Taqiyah adalah bohong untuk melindungi diri sendiri hanya
kerena Allah. Bohong untuk mencari
keuntungan diri sendiri tidak termasuk dalam taqiyah.
Dasar Taqiya adalah an Nahl ayat 106 :
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
Ayat di atas turun setelah kejadian Ammar bin Yasir yang ditangkap kemudian disiksa dan disuruh menyembah berhala / MENGUTUK MUHAMMAD. Ammar menceritakan kepada Muhammad peristiwa itu. Muhammad berkata apakah Ammar hatinya tetap setia kepada imannya, Ammarpun menjawab "ya" dan kemudian Muhammad berkata kalau mereka datang kembali, maka lakukan hal yang sama..dan lalu turun ayat di atas.
Dasar yang lain adalah Ali Imran ayat 28:
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliyah (teman/wali) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
Penjelasan yang di bold lihat tafsir Ibnu Katsir :
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8052
(unless you indeed fear a danger from them) meaning, except those believers who in some areas or times fear for their safety from the disbelievers. In this case, such believers are allowed to show friendship to the disbelievers outwardly, but never inwardly. For instance, Al-Bukhari recorded that Abu Ad-Darda' said, "We smile in the face of some people although our hearts curse them.'' Al-Bukhari said that Al-Hasan said, "The Tuqyah is allowed until the Day of Resurrection.''.......
Terjemahan yang dibold :
Sebagai contoh. al Bukhori mencatat bahwa Abu Ad-Darda berkata, "
KAMI TERSENYUM DI MUKA BEBERAPA ORANG MESKI HATI KAMI MENGUTUK MEREKA." Al Bukhori berkata bahwa Al Hasan berkata, " TAQIYAH DIIJINKAN SAMPAI HARI KEBANGKITAN......"
Lebih lanjut dalam Quran jelas Allah menyebut dirinya sebagai AHLINYA AHLI MAKAR (TIPU MUSLIHAT) dan Muhammad berkata bahwa perang adalah
tipu menipu, sementara Islam selalu dalam keadaan darurat perang selama masih ADA KEKAFIRAN.
JADI DALAM MENGHADAPI KAFIR dan demi membangun khilafah, selama HATI seorang muslim tetap pada imannya, maka dia boleh melakukan KEBOHONGAN PUBLIK..baik dengan mengaku kafir (supaya bisa menyusup) maupun menceritakan kabar burung.
Jadi JANGAN LANGSUNG percaya kalau ada sesorang yang
KELIHATANNYA mendeskriditkan Muhammad dan mengaku kafir untuk mencari informasi.
Jadi meski Gaston tidak setuju bertaqiyah, tidak menjamin tidak ada muslim lain yang sedang bertaqiyah.
Contoh-contoh taqiyah :
http://www.islam-watch.org/IW/IslamicDeception.htm