Hati-Hati Sama Hari Valentine!

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
User avatar
Thufgifar
Posts: 258
Joined: Sun Aug 20, 2006 4:04 am

Hati-Hati Sama Hari Valentine!

Post by Thufgifar »

KEBIJAKSANAAN ORANG TUA
DALAM MENYIKAPI VALENTINE’S DAY

Apa yang terbayang di benak anda ketika memasuki bulan Pebruari?
Jawabannya sangatlah banyak dan beragam. Bagi anda yang sudah berkeluarga,
bisa jadi bulan Pebruari akan mengingatkan kenangan indah saat pernikahan
dan bulan madu. Mungkin saja, bulan itu adalah bulan kelahiran putra
pertama anda atau bulan pertama kali anda mendapatkan pekerjaan dan
promosi jabatan. Namun, bila pertanyaan itu dilayangkan kepada putra atau
putri anda yang tengah beranjak dewasa, mereka akan menjawab bahwa, bulan
Pebruari adalah bulan kasih sayang dan cinta, atau valentine’s day. Bagi
keluarga muslim, jawaban itu tentunya akan membuat orang tua berfikir dan
merenung sejenak. Keresahan dan rasa khawatir pun menyergap hati kita.
Bukankah valentine’s day bukan berasal dari ajaran Islam? Bukankah kita
dilarang untuk merayakan dan terlibat di dalamnya? Apakah anak-anak kita
sudah terpengaruh, bahkan terlibat di dalamnya? Setidaknya, dari
jawabannya kita bisa menyimpulkan bahwa anak lebih mengenal valentine's
day dibandingkan hari-hari Islam yang lain. Bahkan, bisa jadi anak-anak
kita telah terpengaruh oleh perayaan tersebut. Jika iya, kekhawatiran
orang tua menjadi sangat beralasan dan wajar. Sebab, orang tua muslim
diberi amanah yang sangat berat oleh Allah swt untuk menjaga anak-anaknya
dari pengaruh-pengaruh negatif. Terutama, pengaruh-pengaruh non Islam yang
bisa merusak ‘aqidah dan kepribadian anak.

Pada dasarnya, orang tua muslim memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan
anak dan penjagaan terhadap ‘aqidah dan kepribadian (syakhshiyyah) anak.
Orang tua muslim akan sangat peka terhadap perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi pada anaknya. Kepekaan ini muncul tatkala dirinya sadar bahwa
tanggungjawab untuk memelihara keluarga merupakan amanah terbesar yang
dibebankan Allah swt di atas pundaknya. Untuk itu, orang tua muslim harus
berupa semaksimal mungkin untuk menjaga anak-anaknya agar tidak
terpengaruh dan terlibat dalam perayaan valentine’s day.

Namun demikian, orang tua harus bisa mengkomunikasikan aspek-aspek
normative di atas kepada anak. Sebab, tidak jarang penolakan terjadi bukan
karena anak membangkang atau tidak taat, akan tetapi lebih dikarenakan
cara kita dalam mengkomunikasikan sebuah gagasan tidak elegant dan wisdom
(dewasa). Rasanya tidaklah bijaksana, bila orang tua selalu menggunakan
pendekatan komando dan militer kepada anak. Bisa jadi, anak akan menurut
dan taat terhadap instruksi kita. Namun, di belakang kita, anak akan
segera berubah menjadi anak yang nakal dan bandel. Bila ini dibiarkan
berlarut-larut, anak akan merasa terasing dengan dirinya dan keluarganya.
Ia mengidap semangat untuk memberontak dan pengecut.

Kembali ke masalah valentine’s day. Selain disebabkan karena alasan-alasan
normative, valentine’s day tidak jarang menimbulkan dampak-dampak yang
negatif. Hura-hura, sex bebas, dan pesta minuman-minuman keras acap kali
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan tersebut. Untuk itu,
sudah selayaknya kita harus menjauhkan putra-putri kita dari perayaan
tersebut.


Asal-usul Valentine’s Day

Pada asalnya, valentine’s day adalah hari raya orang-orang Romawi untuk
memperingati Juno, yakni dewa wanita dan perkawinan dalam mitologi mereka.
Perayaan itu dinamakan Lupercalia dan jatuh pada tanggal 15 Pebruari. Di
dalam perayaan itu, kaum muda, laki-laki dan perempuan memilih pasangannya
masing-masing setelah sebelumnya dilakukan undian. Selanjutnya, pasangan
laki-laki dan wanita itu saling tukar-menukar hadiah sebagai simbol kasih
dan sayang mereka. Perayaan tersebut biasanya diakhiri dengan berbagai
macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing.

Pada tahun 496 masehi, ketika agama Kristen berhasil mempengaruhi kota
Roma, peringatan Lupercalia diganti menjadi Saint Valentine’s day oleh
Paus Galasius. Perayaan itu tidak lagi jatuh pada tanggal 15 Pebruari,
akan tetapi dipindahkan ke tanggal 14 Pebruari. Saint Valentine’s day
ditujukan untuk merayakan hari kasih sayang orang-orang suci dan untuk
memperingati seorang pendeta Kristen yang dihukum mati pada tanggal
tersebut.


Prinsip-prinsip Dasar Untuk Mengadopsi Sesuatu Yang Lahir dari Non Islam

Pada dasarnya, kaum muslim tidak dilarang dan diperbolehkan secara mutlak
mengambil perkara-perkara yang berasal dari non muslim.

Dalam perkara-perkara yang bebas nilai (free of value), seorang muslim
diperbolehkan mengadopsi, meniru, maupun mengambilnya, meskipun berasal
dari non muslim. Contohnya, sains dan teknologi, serta semua hal yang
lahir dari keduanya. Seorang muslim boleh saja mengambil ilmu-ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari barat. Seorang muslim juga
diperbolehkan mempelajari dan mengaplikasikan sains dan teknologi barat
beserta produk-produknya. Seorang muslim juga diperbolehkan belajar
manajemen perusahaan, cara peningkatan mutu barang, dan lain sebagainya.
Dalam perkara-perkara semacam ini --bebas nilai-- seorang muslim
diperbolehkan oleh syara’ untuk mengambil dan mengadopsinya.

Khalifah ‘Umar bin Khaththab pernah mengadopsi sistem pembukuan dan
administrasi dari Persia. Dalam kitab Futuh al-Buldan, disebutkan bahwa
Rasulullah saw dan juga para Khulafaur Rasyidin telah mengadopsi mata uang
dinar Romawi dan dirham Persia. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah saw
juga mengadopsi strategi pertahanan bangsa Persia, setelah mendapatkan
masukan dari shahabat Salman al-Farisi.

Ini menunjukkan bahwa dalam perkara-perkara yang bebas nilai (free of
value) seseorang boleh mengambil dan mengadopsinya, dan selama tidak
bertentangan dengan ajaran Islam.

Sedangkan hal-hal yang tidak bebas nilai, secara umum kaum muslim dilarang
mengambil maupun mengadopsinya. Contohnya, ilmu-ilmu social maupun ekonomi
yang memuat pandangan hidup maupun sistem hidup kaum sosialis dan
kapitalis. Seorang muslim dilarang mengadopsi dan memberlakukan sistem
ekonomi kapitalistik maupun sosialistik. Seorang muslim juga dilarang
mengadopsi pandangan hidup liberalisme dan pluralisme yang lahir dari
kapitalisme. Seorang muslim juga dilarang mengadopsi upacara-upacara
maupun ritual-ritual orang Hindu maupun Budha.

Namun demikian, seorang muslim diperbolehkan mempelajari peradaban maupun
pandangan hidup non muslim untuk tujuan menjelaskan kekeliruan dan
ketidaksesuaiannya dengan pandangan hidup Islam. Di sisi yang lain, orang
yang mempelajari peradaban-peradaban selain Islam disyaratkan telah mantap
‘aqidah dan pemahamannya tentang syariat Islam. Oleh karena itu, tatkala
seorang muslim mempelajari peradaban dan pandangan hidup non Islam bukan
ditujukan untuk diterapkan atau dipelajari semata, akan tetapi agar
pandangan dan peradaban non Islam itu bisa dijelaskan dan dikoreksi dengan
Islam. Semua ini ditujukan agar umat yang awam bisa terjaga dari
pengaruh-pengaruh jahat peradaban non Islam.


Aspek Normative Valentine’s Day

Sesungguhnya, ajaran Islam telah melarang kaum muslim untuk merayakan hari
raya orang-orang musyrik maupun ahlil kitab. Ketentuan semacam ini
didasarkan pada firman Allah swt;

"Dan mereka (mukmin) yang tidak menyaksikan hari raya orang-orang kafir
musyrik." [al-Furqan: 72

Dalam menafsirkan ayat ini sebagian shahabat, misalnya Ibnu 'Abbas,
'Abdullah bin 'Umar dan para tabi'in, seperti Mujahid, Mohammad Ibnu
Sirin, dan sebagainya, menyatakan, "Kaum mukmin dilarang merayakan hari
raya orang-orang musyrik" (Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, juz 13, hal.
79; Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, juz 3, hal. 329-330)

Beberapa fuqaha juga berpendapat senada mengenai firman Allah swt
al-Furqan: 72. Imam Ahmad bin Hanbal berkata:

"Kaum muslim telah diharamkan untuk merayakan hari raya orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Kaum muslim juga diharamkan memasuki gereja dan tempat-tempat
ibadah mereka." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim,
hal.201)

Imam Baihaqi menyatakan, "Jika kaum muslim diharamkan memasuki gereja,
apalagi merayakan hari raya mereka." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath
al-Mustaqiim, hal.201)

Imam al-Amidi dan Qadli Abu Bakar al-Khalal menyatakan," Kaum muslim
dilarang keluar untuk menyaksikan hari raya orang-orang kafir dan
musyrik." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim, hal.201-202)

Al-Qadliy Abu Ya'la al-Fara' berkata, "kaum muslim telah dilarang untuk
merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik". (Ibnu Tamiyyah,
Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim, hal.181)

Imam Malik menyatakan, "Kaum muslim telah dilarang untuk merayakan hari
raya orang-orang musyrik atau kafir, atau memberikan sesuatu (hadiah),
atau menjual sesuatu kepada mereka, atau naik kendaraan yang digunakan
mereka untuk merayakan hari rayanya. Sedangkan memakan makanan yang
disajikan kepada kita hukumnya makruh, baik diantar atau mereka mengundang
kita." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim, hal.230-231)

Pada masa-masa kejayaan Islam, pemerintahan Islam saat itu –sejak masa
Rasulullah saw --, kaum muslim tidak diperbolehkan merayakan hari raya
ahlul Kitab dan kaum musyrik. Rasulullah saw pernah bersabda mengenai hari
raya orang-orang kafir:

"Setiap umat memiliki hari raya sendiri-sendiri. Idul Fithri adalah hari
raya kita." (HR. Bukhari dari 'Aisyah ra)

Tatkala mengomentari hari raya bangsa Persia, Rasulullah saw bersabda:

"Allah swt telah mengganti dua hari yang lebih baik daripada kedua hari
itu (nairus dan naharjan: hari raya bangsa Persia), yaitu Idul Fitri dan
idul Adha.: (HR. Abu Dawud, Turmudzi, Nasaa'iy, dan Ibnu Majah)

Riwayat-riwayat ini menunjukkan dengan jelas, bahwa Rasulullah saw telah
melarang kaum muslim merayakan hari raya orang-orang kafir.

Pada masa pemerintahan khalifah 'Umar bin al-Khaththabb, beliau telah
melarang kaum muslim merayakan hari raya orang-orang kafir. Imam Baihaqiy
telah menuturkan sebuah riwayat dengan sanad shahih dari 'Atha' bin Dinar,
bahwa Umar ra pernah berkata, "Janganlah kalian mempelajari bahasa-bahasa
oraang-orang Ajam. Janganlah kalian masuk ke gereja-gereja orang-orang
musyrik pada hari raya mereka. Sesungguhnya murka Allah swt akan turun
kepada mereka pada hari itu.". (HR. Baihaqiy)

Walhasil, kaum muslim sejak masa awal-awal Islam telah melarang kaum
muslim untuk merayakan hari raya orang-orang musyrik, apapun bentuknya.

Pada dasarnya valentine's day adalah salah satu perayaan orang-orang
kafir. Atas dasar itu, seorang muslim diharamkan untuk ikut merayakan
ataupun terlibat di dalam perayaan tersebut.


Tanggungjawab Orang Tua Terhadap Anak

Tanggung jawab orang tua muslim adalah memberikan persuasi kepada
anak-anaknya untuk tidak melibatkan dirinya dalam perayaan-perayaan kaum
kafir dan musyrik. Persuasi harus dilakukan dengan cara yang baik dan
bijaksana. Orang tua bisa mengkomunikasikan hal-hal di atas dengan anak,
dengan cara menyentuh kesadaran dan keyakinan mereka. Orang tua harus
memberi contoh-contoh sederhana yang bisa dimengerti oleh anak.

Orang tua juga bisa memberikan ilustrasi bahwa, Rasulullah saw dan para
shahabat adalah seutama-utama manusia. Beliau dan shahabat adalah orang
yang memiliki akhlaq dan budi pekerti yang sangat agung. Beliau juga
terkenal ramah dan kasih sayang kepada orang-orang kafir. Akan tetapi,
sifat-sifat seperti ini tidak menghalangi beliau saw untuk bersikap tegas
kepada orang-orang kafir dan konsisten terhadap keyakinannya. Tatkala
beliau saw memutuskan untuk melarang kaum muslim merayakan hari raya orang
kafir, tidak boleh dipahami bahwa beliau saw tidak lagi lembut dan kasih
sayang kepada orang-orang kafir. Sikap ini justru lahir dari kepedulian
beliau akan nasib orang-orang kafir kelak di akherat. Selain itu, beliau
ingin menunjukkan bahwa kebenaran itu harus disampaikan dengan cara yang
tegas dan mudah dipahami.

Seandainya anak kita berdalih, jika tidak ikut merayakan akan dicap
estrimis dan ekstrim, anda bisa menjawab bahwa, Rasulullah saw yang mulya
dan berbudi luhur saja tetap konsisten untuk tidak merayakan hari raya
orang kafir. Bahkan, sikap Rasulullah saw ini tidak berdampak negatif
terhadap hubungan beliau dengan orang-orang kafir. Orang-orang kafir
justru semakin menghormati prinsip-prinsip beliau dan semakin hormat
kepadanya. Justru tatkala ada seorang muslim toleran dalam hal-hal
prinsipil (aqidah), orang kafirpun menilai bahwa dirinya adalah
orang-orang yang tidak konsisten dan memiliki sikap kejiwaan yang kurang
baik.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menanamkan sikap
bangga dan cinta kepada ajaran Islam. Sikap ini, jika tumbuh pada diri
anak, akan mampu membentengi dirinya dari sikap inferior dan rendah diri.
Keterpengaruhan anak kepada perkara-perkara di luar Islam, awalnya
disebabkan karena sikap yang inferior. Keinferioran anak akan berujung
pada sikap meniru-niru dan rendah diri.

Untuk itu, menanamkan kebanggaan dan kecintaan kepada Islam merupakan
salah satu langkah penting untuk membentengi anak dari pengaruh-pengaruh
negatif. Lalu, apakah keluarga kita dan anak-anak kita sudah memiliki
kecintaan dan kebanggaan kepada Islam? Sudah selayaknya kita merenung dan
mengkaji kembali. [Syamsuddin Ramadlan, SE]

Di Kirim Oleh : Fanny Aditya
dari mailis : [email protected]
jatidiri
Posts: 15
Joined: Tue Jul 04, 2006 2:40 pm

Post by jatidiri »

diajak membudayakan kasih sayang diharamkan..
t
a
p
i
diajak membenci dan membunuhi sesama dihalalkan..
aneh tenan wong islam iki..
SQUALL LION HEART
Posts: 2155
Joined: Thu Nov 23, 2006 8:56 am
Location: ujung langit

Re: Hati-Hati Sama Hari Valentine!

Post by SQUALL LION HEART »

Thufgifar wrote:Walhasil, kaum muslim sejak masa awal-awal Islam telah melarang kaum
muslim untuk merayakan hari raya orang-orang musyrik, apapun bentuknya.

Pada dasarnya valentine's day adalah salah satu perayaan orang-orang
kafir. Atas dasar itu, seorang muslim diharamkan untuk ikut merayakan
ataupun terlibat di dalam perayaan tersebut.
apa-apa juga dilarang... daripada ikutin kebudayaan arab tempo doeloe..
ya lebih baik ikutlah yg modern... toh ini adalah hari kasih sayang...
tak ada yg aneh kan ???? hal yg baik toh... islam... islam...
User avatar
ndramus
Posts: 1517
Joined: Fri Nov 17, 2006 4:43 pm

Post by ndramus »

orang tua yg melarang vaelntinan bkn org tua yg primitif tapi kurang dewasa dalam menyikapi kepernoannya terhadap budaya barat

dasar islam.....sakit jiwa akut
endfinal
Posts: 3811
Joined: Tue May 16, 2006 4:50 pm
Contact:

Post by endfinal »

ISLAM TIDAK KENAL KASIH SAYANG, KARENA :

1. MUHAMAD SEDARI KECIL SUDAH YATIM PIATU SEHINGGA TIDAK KENAL KASIH SAYANG ORANG TUA.

2. AWAL BERKELUARGA DGN JANDA KAYA DAN BERKUASA KHADIJAH SELAMA 28 THN TIDAK BERPOLIGAMI DAN TERTEKAN SEBAGAI SUAMI YANG TAKUT ISTRI. MUHAMAD TIDAK KENAL KASIH SAYANG TAPI SELALU TERTEKAN OLEH ISTRI.

3. ANAK2 BIOLOGIS MUHAMAD BANYAK YANG TEWAS SAAT MASIH BAYI. MUHAMAD TIDAK KENAL APA ITU KASIH SAYANG TERHADAP ANAK KECIL. BUKTINYA, ANAK KECIL 6 THN PUN DIJADIKAN ISTRI DAN OBJEK SEX NAFSU BINATANGNYA.

4. SETELAH KHADIJAH WAFAT, MUHAMAD LANGSUNG JOR-JORAN KAWININ BANYAK WANITA. MUHAMAD TIDAK KENAL KASIH SAYANG TAPI NAFSU BINATANG SYAHWAT SEMATA.

5. MUHAMAD TERBUKTI JINAHI BUDAK WANITA, EMBAT ISTRI ORANG, DLL. MUHAMAD TAK KENAL KASIH SAYANG TAPI PIKIRAN CABUL SEMATA.

6. MUHAMAD TERBUKTI BUNUH MANUSIA PADA SAAT PERANG MAUPUN DAMAI. MUHAMAD TAK KENAL KASIH SAYANG TAPI NAFSU PEMBUNUH.

MAKA ITU TIDAK HERAN UMATNYA MUSLIM ANTI KASIH SAYANG.
berani_murtad
Posts: 2496
Joined: Sat May 19, 2007 3:11 pm
Location: Surga 72 bidadari

Post by berani_murtad »

thugifar, anda yakin tidak kalau quran itu perkataan allah? dan apa bukti yang telah mendasar keberadaan allah swt yang anda rasakan? sebelum saya lebih lanjut!
doski
Posts: 1259
Joined: Fri Oct 05, 2007 8:41 am
Location: maunya di SURGA bukan SYUURGA

Post by doski »

SETUBUH en SETUJU same tulisan non islam diatas....
User avatar
moe
Posts: 510
Joined: Sat Mar 18, 2006 12:46 pm

Re: Hati-Hati Sama Hari Valentine!

Post by moe »

Thufgifar wrote: Aspek Normative Valentine’s Day

Sesungguhnya, ajaran Islam telah melarang kaum muslim untuk merayakan hari
raya orang-orang musyrik maupun ahlil kitab. Ketentuan semacam ini
didasarkan pada firman Allah swt;
Tapi ngapain ya kog masih pakai kalender dngan nama2 hari klendernya orang musyrik?

Kenapa ya kog nulis thread ini pake teknologinya orang musyrik?

Thufgifar wrote: Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menanamkan sikap
bangga dan cinta kepada ajaran Islam. Sikap ini, jika tumbuh pada diri
anak, akan mampu membentengi dirinya dari sikap inferior dan rendah diri.
Mungkin redaksionalnya perlu diubah kali ya :

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menanamkan sikap
bangga dan cinta kepada ajaran Islam. Sikap ini, jika tumbuh pada diri
anak, akan mampu bertahan dalam benteng diri sikap inferior dan rendah diri.
User avatar
Nurlela
Posts: 862
Joined: Wed Feb 14, 2007 8:50 am
Location: Earth

Post by Nurlela »

Valentine-nan kagak boleh, nonton sinetron kristen kagak boleh.

Huh .. Coba lihat deh.., sudah banyak muslimah-muslimah ABG yang pada valentinan.

Image

Yang ini kecil-kecil ( Masih SD Lagi ) sudah di-brain wash untuk anti barat dan Kafir.

Ratusan siswa SD Muhammadiyah 4 di Jalan Pucang Anom Timur Surabaya melakukan aksi mengingatkan peringatan valentine's day yang jatuh tanggal 14 Februari ini. "valentine's mu, bukan valentine's ku."


Image

Muslim ..Muslim payah banget tuh ajaran-mu.
Last edited by Nurlela on Thu Feb 14, 2008 11:57 am, edited 1 time in total.
hinadina
Posts: 445
Joined: Sat Jan 12, 2008 1:54 pm

Post by hinadina »

gue bingung kok romawi yang menyembah dewa2 mengenal arti kasih sayang tp yang mengaku agama yang sah dari Tuhan kok malah mengharamkan kasih sayang :?: :?: :?:
User avatar
anshori2007
Posts: 226
Joined: Thu Sep 27, 2007 2:01 pm
Location: Surga 72 Bidadari Betis Transparan
Contact:

Post by anshori2007 »

Yang anda harus ketahui, Valentine bukan hari raya NASRANI, karena tidak pernah dirayakan di Gereja. saya PRIBADI sebagai pengikut Isa AS juga TIDAK MAU merayakan Valentine Day karena kecenderungannya urusan laki dan perempuan.

Setuju thread diatas, jangan ikut-ikutan, itu tidak ISLAMI, kembalilah ke SUNNAH Rosul.
Karena didalam diri Rosul sudah ada TELADAN yang baik bagi org yg mengharapkan Rahmat Alloh (Al Ahzab : 21). Klo Rosul TIDAK PERNAH menggunakan komputer, tidak pernah putar televisi, tidak pernah menggunakan internet, tidak pernah menggunakan mobil, agar hidup anda lebih ISLAMI jangan menggunakan alat-alat tersebut. Ingatlah AFGANISTAN waktu dibawah kekuasaan TALIBAN, mereka murni tidak menggunakan alat-alat tersebut? Melarang rakyatnya mengunakan TV, apalagi Komputer + Internet, karena dianggap tidak islami. MEMANG BETUL PERINTAH ITU, karena agar hidupnya sesuai sunnah rosul.
Pertanyaannya :
KENAPA kalian masih menggunakan alat-alat tersebut yang adalah produk orang kafir ?
User avatar
yihaa
Posts: 106
Joined: Mon Feb 26, 2007 2:42 pm
Location: Between 2 worlds

Post by yihaa »

orang muslim jadi paranoid.

karena tidak bisa jadi trendsetter, maka mulailah melarang ini melarang anu, tapi tidak melarang anuan.

intinya
1. sekali terbelakang, tetep aja terbelakang (untuk muslim2 dimanapun)
2. orang muslim memang tidak punya kasih, adanya perang dan nafsu

itu ajah dulu...
berani_murtad
Posts: 2496
Joined: Sat May 19, 2007 3:11 pm
Location: Surga 72 bidadari

Post by berani_murtad »

hinadina wrote:gue bingung kok romawi yang menyembah dewa2 mengenal arti kasih sayang tp yang mengaku agama yang sah dari Tuhan kok malah mengharamkan kasih sayang :?: :?: :?:
karena islam bukan bersumber dari tuhan. tetapi dia bersumber dari iblis, walau para muslim belum menyadari. tetapi yakinlah belang keiblisan islam akan terlihat jelas dari hari kehari. berapa banyak manusia akan berfikir tentang sangat tidak waras dan menjijikkan pikiran negatif islam.
User avatar
moe
Posts: 510
Joined: Sat Mar 18, 2006 12:46 pm

Post by moe »

Nurlela wrote:Valentine-nan kagak boleh, nonton sinetron kristen kagak boleh.

Huh .. Coba lihat deh.., sudah banyak muslimah-muslimah ABG yang pada valentinan.

Image

Yang ini kecil-kecil ( Masih SD Lagi ) sudah di-brain wash untuk anti barat dan Kafir.

Ratusan siswa SD Muhammadiyah 4 di Jalan Pucang Anom Timur Surabaya melakukan aksi mengingatkan peringatan valentine's day yang jatuh tanggal 14 Februari ini. "valentine's mu, bukan valentine's ku."


Image

Muslim ..Muslim payah banget tuh ajaran-mu.
Wah aku kog binun ya :)

agamamu bukan agamaku

ya jelas lah, lha wong agamku bukan islam kog

sedang agammu islam



valentin mu bukan valentin ku

nah disininya aku jd binun

aku punya valentin, namanya ya tetap valentin...

trus, maksudloe, lu punya valentin juga? :D

valentin yang mana?
johnlegend
Posts: 1893
Joined: Fri Dec 21, 2007 2:14 am

Post by johnlegend »

tentu saja.. siapa yang mo ikutin trendsetter macam arabs?

apa bagus nya? negara yang tak memiliki kebudayaan selain tari perut, kaum perompak..

ingat gimana sejarah berdiri nya arab saudi?

bin saud sang perompak yang bekerja sama dengan wahab?
User avatar
Garin laksana
Posts: 1112
Joined: Mon Sep 24, 2007 5:07 pm
Location: Al-Quds

Post by Garin laksana »

@Tufgipar
,.... valentine’s day tidak jarang menimbulkan dampak-dampak yang negatif. Hura-hura, sex bebas, dan pesta minuman-minuman keras acap kali telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan tersebut. Untuk itu, sudah selayaknya kita harus menjauhkan putra-putri kita dari perayaan tersebut.


Dibanding dengan Musik Rapp yang ente mainkan di Mesjid2 itu lebih berdampak negatif yg mane ’Par?! Kok segala bentuk budaya dari barat selalu ente kait2kan dgn hal2 yg negatif seeh?! Kalau yg perempuan membungkus full body dgn burka item; laki2nye mbungkus mata hati / Akal budinye dgn burka item pekat yak?

Pada dasarnya, kaum muslim tidak dilarang dan diperbolehkan secara mutlak mengambil perkara-perkara yang berasal dari non muslim.
Dalam perkara-perkara yang bebas nilai (free of value), seorang muslim diperbolehkan mengadopsi, meniru, maupun mengambilnya, meskipun berasal dari non muslim. Contohnya, sains dan teknologi, serta semua hal yang lahir dari keduanya. Seorang muslim boleh saja mengambil ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari barat. Seorang muslim juga diperbolehkan mempelajari dan mengaplikasikan sains dan teknologi barat beserta produk-produknya. Seorang muslim juga diperbolehkan belajar manajemen perusahaan, cara peningkatan mutu barang, dan lain sebagainya. Dalam perkara-perkara semacam ini --bebas nilai-- ...
Lihat yg digaris bawahi, ternyata islam mengakui telah menjiplak berbagai ilmu2 pengetahuan dari barat!!; Kontradiktif dgn pendapat2 Alley bukan?
..(Bebas Nilai ki opooo??!.)
Khalifah ‘Umar bin Khaththab pernah mengadopsi sistem pembukuan dan administrasi dari Persia. Dalam kitab Futuh al-Buldan, disebutkan bahwa rasulullah saw dan juga para Khulafaur Rasyidin telah mengadopsi mata uang dinar Romawi dan dirham Persia. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah saw juga mengadopsi strategi pertahanan bangsa Persia, setelah mendapatkan masukan dari shahabat Salman al-Farisi.
.
Coba, apa seh yg bener2 Orisinil dari Islam itu?!
Sudah kerja’annya hiru-niru, masih pake Hujat pulak!


Ini menunjukkan bahwa dalam perkara-perkara yang bebas nilai (free of value) seseorang boleh mengambil dan engadopsinya, dan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Sudahlaahh, mau nyontek aje pake bilang2 “Free of Value” segala?! (Takut terkena Royalty??). Gak usah kawatir Kafir gak kenal Jiyzah!
Bener2 dech tak mau menghargai HAKI org lain?! Sudah maunya dapetin Gratis, gak mikir, pake klaim2 penemuan sendiri, Hujat pulak?! Bener2 tak tahu malu.!
Sedangkan hal-hal yang tidak bebas nilai, secara umum kaum muslim dilarang mengambil maupun mengadopsinya. Contohnya, ilmu-ilmu social maupun ekonomi
yang memuat pandangan hidup maupun sistem hidup kaum sosialis dan kapitalis. Seorang muslim dilarang mengadopsi dan memberlakukan sistem ekonomi kapitalistik maupun sosialistik. Seorang muslim juga dilarang mengadopsi pandangan hidup liberalisme dan pluralisme yang lahir dari kapitalisme. Seorang muslim juga dilarang mengadopsi upacara-upacara maupun ritual-ritual orang Hindu maupun Budha.


Apa sehh Kapitalis itu? Sosialistik itu yg gimana seh?
Apa pula pandangan hidup Liberalisme itu? Dan juga ttg Pluralisme??
Adakah pelarangan thdp ritual agama Hindu & Budha tertuang di qur’an / hadits?

Namun demikian, seorang muslim diperbolehkan mempelajari peradaban maupun pandangan hidup non muslim untuk tujuan enjelaskan kekeliruan dan ketidaksesuaiannya dengan pandangan hidup Islam. Di sisi yang lain, orang yang mempelajari peradaban-peradaban selain Islam disyaratkan telah mantap ‘aqidah dan pemahamannya tentang syariat Islam. Oleh karena itu, tatkala seorang muslim mempelajari peradaban dan pandangan hidup non Islam bukan ditujukan untuk diterapkan atau dipelajari semata, akan tetapi agar pandangan dan peradaban non Islam itu bisa dijelaskan dan dikoreksi dengan Islam.
Yang sebenernya keliru & perlu diluruskan & dikoreksi itu islam atau ajaran2 lain spt Kristen, Hindu, Budha?!
"Kaum muslim telah diharamkan untuk merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani. Kaum muslim juga diharamkan memasuki gereja dan tempat-tempat ibadah mereka." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim, hal.201)
Coba cermati yg bold grs.bawah;
2 minggu lebih yg lalu di Jakarta banjir, di Kampung Malayu, ada sekolah St.Maria & kapel nya dipake sebagai penampungan korban2 banjir; Katanya setiap ada banjir (setiap tahun) di situ, selalu deh ruang2 sekolah & fasilitas2 do’a lainnya dijadikan penampungan sementara..*
Aneh yak?
Kalau sedang Banjir, tempat2 ibadah agama lain dicap tidak Haram dikunjungi.
Kalau sedang ”bermusuhan” (di klaim sedang perang), membantai orang tidak haram.
Inconsistent bener dech ajaran ini?!
Imam Malik menyatakan, "Kaum muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang musyrik atau kafir, atau memberikan sesuatu (hadiah), atau menjual sesuatu kepada mereka, atau naik kendaraan yang digunakan mereka untuk merayakan hari rayanya. Sedangkan memakan makanan yang disajikan kepada kita hukumnya makruh, baik diantar atau mereka mengundang kita." (Ibnu Tamiyyah, Iqtidla' al-Shiraath al-Mustaqiim, hal.230-231)

’Duh, parno-nyaaaa iblis2 ini?! Kalau kelaparan ,& terkena banjir, ...langsung dech tereak2 & ngemis-ngemis minta bantuan logistik!!
"Janganlah kalian mempelajari bahasa-bahasa
orang-orang Ajam. Janganlah kalian masuk ke gereja-gereja orang-orang musyrik pada hari raya mereka. Sesungguhnya murka Allah swt akan turun kepada mereka pada hari itu.". (HR. Baihaqiy)

Lihat pemaksaan ’Hegemoni Budaya Arab!!’
Para pengungsi (langganan) korban banjir di Kampung Malayu – Jakarta itu kok gak terkena Murka-murka seh?!!,
Pada dasarnya valentine's day adalah salah satu perayaan orang-orang kafir. Atas dasar itu, seorang muslim diharamkan untuk ikut merayakan ataupun terlibat di dalam perayaan tersebut.

Perajin pernik2 di daerah tegal (muslim) mendapat banyak order, hiasan2 / pernik2 untuk memeriahkan hari Valentine! Haram atau Halal nieh?. Perayaan Valentine membawa berkah atau laknat bagi sanak keluarga perajin2 pernak-pernik itu???
..... Sikap ini justru lahir dari kepedulian beliau akan nasib orang-orang kafir kelak di akherat. Selain itu, beliau ingin menunjukkan bahwa kebenaran itu harus disampaikan dengan cara yang tegas dan mudah dipahami.
Sok bener seh si Momed itu? Emangnya dia sdh dpt ijin dari Isa Almasih utk bisa masuk Surga?!!
Kebenaran macem apa pulak yg akan momed sampaikan itu??!!

,... anda bisa menjawab bahwa, Rasulullah saw yang mulya dan berbudi luhur saja tetap konsisten untuk tidak merayakan hari raya orang kafir. Bahkan, sikap Rasulullah saw ini tidak berdampak negatif terhadap hubungan beliau dengan orang-orang kafir. Orang-orang kafir justru semakin menghormati prinsip-prinsip beliau dan semakin hormat kepadanya.


Disini mengatakan Konsisten tdk merayakan hari raya org Kafir; tapi di atasnya adanya cawe2 terhadap acara agama lain.... yg hadir sbg Kepedulian terhadap nasib orang2 Kafir di Akherat nanti...?! Dimana Letak Konsistensinya???!!
Maaad...Maad!, ***** kok yaa dipelihara seehh?!!
User avatar
Busman
Posts: 2147
Joined: Fri Oct 19, 2007 9:26 pm

Post by Busman »

Kasihan muslim, mau-maunya dikadalin muhamad
User avatar
Bang Haji
Posts: 1401
Joined: Wed Oct 10, 2007 9:48 am
Location: ngumpet dikamar Inul

Post by Bang Haji »

moe wrote: Wah aku kog binun ya :)

agamamu bukan agamaku

ya jelas lah, lha wong agamku bukan islam kog

sedang agammu islam



valentin mu bukan valentin ku

nah disininya aku jd binun

aku punya valentin, namanya ya tetap valentin...

trus, maksudloe, lu punya valentin juga? :D

valentin yang mana?
memang agama gokil....anak sd aja udah dicekokin hal2 gak mutu kayak gini
User avatar
madison
Posts: 2276
Joined: Tue Sep 25, 2007 6:01 pm
Location: pentagon

Post by madison »

kasian siswa SD Muhammadiyah, kecil-kecil sudah muslim.
User avatar
murtad mama
Posts: 3972
Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
Contact:

Re: Hati-Hati Sama Hari Valentine!

Post by murtad mama »

SQUALL LION HEART wrote: apa-apa juga dilarang... daripada ikutin kebudayaan arab tempo doeloe..
ya lebih baik ikutlah yg modern... toh ini adalah hari kasih sayang...
tak ada yg aneh kan ???? hal yg baik toh... islam... islam...
kebudayaan arab tempoh doelo

1) tari telanjang keliling kaabah

2) cium hajar aswad

3) minum kencing onta

4) minum bekas dari sayap leler

5) cebok tahi pakai batu ganjil

siapa yang mahu tambahin :lol:

sila ...
Post Reply