THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by kutukupret »

silancah wrote:Kepada Tanpa Nama Yth,

Saya masih melihat kalau tafsiran saya (didukung M. Husin Haekal dalam bukunya Sejarah Kehidupan Muhammad) dan Ibnu Katsir tidak berbeda. Kami semua sama2 tidak menafsirkan ini sebagai ayat abadi untuk menyatakan peperangan kepada kaum non muslim di mana saja dan kapan saja.
Dan tadi saya lagi iseng2 .. .ternyata hal ini sudah pernah dibahas di forum ini mungkin bisa dilihat di sini :
attaubah-5-kenapa-musyrikin-arab-dipera ... 20ayat%205
Saya lihat perdebatan kita tentang fatwa perang ini akan terus berputar2 karena saya memahami tafsir Ibnu Katsir seperti ini dan anda memahami tafsir Ibnu Katsir sebaliknya.
Anda baca nggak Link itu sampai Habis ??? daripada muter-muter nggak karuan :green:
di Link ityu sudah di bahas tuntas. si Head Fixer sebagai TS aja NGACIR.COM

yang jelas Akar Terorisme Dunia adalah Quran, memangnya pelakunya Orang BUDHA :green:
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

kutukupret wrote:
Anda baca nggak Link itu sampai Habis ??? daripada muter-muter nggak karuan :green:
di Link ityu sudah di bahas tuntas. si Head Fixer sebagai TS aja NGACIR.COM

yang jelas Akar Terorisme Dunia adalah Quran, memangnya pelakunya Orang BUDHA :green:
Emang muter2 aja ... justru itu yang mau saya hindari di sini.
Saya lihat pemikiran muslim dan non-muslim tentang masalah ini memang berada pada dua kutub yang berbeda sehingga tidak akan ada rekonsiliasi atau penyamaan pandangan. Menurut saya, kita biarkan saja di situ ... we agree to disagree ... kalau tidak, capek, bakalan muter2 terus. Tidak ada manfaatnya.
Bagaimana menurut anda?
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:Kepada Tanpa Nama Yth,

Saya masih melihat kalau tafsiran saya (didukung M. Husin Haekal dalam bukunya Sejarah Kehidupan Muhammad) dan Ibnu Katsir tidak berbeda. Kami semua sama2 tidak menafsirkan ini sebagai ayat abadi untuk menyatakan peperangan kepada kaum non muslim di mana saja dan kapan saja.
Ok, kalau begitu, jawab saja pertanyaan saya, apakah tafsiran anda terhadap ayat-ayat Alquran dibawah ini sama dengan tafsir Ibn Kathir :

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
Saya minta anda jawab dengan tegas...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?

silancah wrote:Dan tadi saya lagi iseng2 .. .ternyata hal ini sudah pernah dibahas di forum ini mungkin bisa dilihat di sini :
attaubah-5-kenapa-musyrikin-arab-dipera ... 20ayat%205
HF sudah lari dari thread tersebut, dan memang hal ini sudah sering dibahas. Saya membahas masalah ini kembali, karena pertanyaan anda apakah saya tahu asbabun nuzul dan atau tafsir dari ayat tersebut. Saya tanya kepada anda...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?

silancah wrote:Saya lihat perdebatan kita tentang fatwa perang ini akan terus berputar2 karena saya memahami tafsir Ibnu Katsir seperti ini dan anda memahami tafsir Ibnu Katsir sebaliknya.
Iya, karena yang bisa dilakukan muslim ketika terpojok hanya :

1. Berputar-putar
2. OOT ke Kristen
3. Kabur.....
silancah wrote:Mengenai bom bunuh diri, para pelaku ini jelas2 mengarahkan tindakannya kepada orang2 yang tidak memerangi kaum muslimin. Ini adalah pelanggaran dari ayat2 Al Quran yang memperbolehkan kaum muslimin untuk menyerang bila diperangi seperti yang tercantum di Surat Al Hajj : 39

“Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,"
Lagi-lagi anda tidak membaca ayat-ayat yang sudah saya berikan beserta tafsir Ibn Kathir :

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
silancah wrote:Kalau dari kutipan Ibn Ishaq yang anda sajikan di postingan anda, saya tidak melihat kata2 kasar dan penghinaan yang diucapkan Rasululloh SAW. Di situ hanya disebutkan kalau Rasululloh menafikan Tuhan2 mereka lalau kaum Quraisy mengklaim "keponakanmu telah mengutuk tuhan-tuhan kita, menistakan agama kita, mencela jalan hidup kita, dan menuduh nenek moyang kita telah melakukan kesalahan"
Tabari
Ibn Humayd- Salamah- Ibn Ishaq: The Messenger of God proclaimed God’s message openly and declared Islam publicly to his tribesmen. When he did so, they did not withdraw from him or reject him in anyway, as far as I had heard, UNTIL he spoke of their gods and denounced them. When he did this, they took exception to it and united in opposition and hostility to him,

terjemahan :

Ibn Humayd – Salamah – Ibn Ishaq : Rasulullah menyatakan firman Tuhan secara terbuka dan menyatakan Islam dihadapan publik kepada sukunya. Ketika dia melakukan hal ini, mereka tidak meninggalkan atau menolaknya, sejauh yang saya dengar, hingga ketika dia mencela ilah-ilah mereka. Ketika Muhammad melakukan hal tersebut, mereka tidak dapat menerimanya dan bersatu untuk menolak dan melawannya.
silancah wrote:Kutukan seperti apa yang diucapkan Rasululloh SAW? Beliau hanya menunjukkan bahwa tindakan menyembah patung2 adalah salah dari patung2 itu tidak akan memberikan manfaat. Apakah hal itu membuat kaum Quraisy berhak untuk menyiksa kaum muslimin bahkan hendak membunuh Rasululloh SAW?
Biasakan berbicara dengan FAKTA, jangan seperti anak kecil yang sedang berkhayal atau mendongeng. Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh?

Begitu RENDAHKAH dirimu sehingga kamu rela MEMBODOHI DIRIMU SENDIRI demi membela Muhammad? Begitu RENDAHKAH dirimu sehingga kamu rela MENUTUP MATA ATAS KEBOHONGAN yang SELAMA INI DITUTUP-TUTUPI?
silancah wrote:Apakah tindakan Yesus dahulu dianggap ofensif sampai berhak untuk dibunuh saat menyebarkan risalahnya kepada orang2 Yahudi?
Tidak perlu menyamakan Muhammad dengan Yesus, selain dari pribadi keduanya yang JAUH BERBEDA, pertanyaan anda ini juga bisa memancing OOT.
silancah wrote:Bukti permusuhan kaum Quraisy bisa dilihat dan dibaca2 pada buku Sirah Nabawiyah ... sayang saya tidak memegangnya saat ini jadi tidak bisa mengutipkan kata2 persisnya dari buku tersebut.
Saya sudah jelaskan bukan, bahwa pada saat Muhammad berdakwah secara terbuka, orang Quraish tidak menolaknya, mereka hanya bersikap biasa-biasa saja. Tetapi, Muhammad mencari gara-gara dengan menghina tuhan-tuhan mereka, mengancam mereka dengan tukang jagal.
silancah wrote:Tapi kalau paling gampang, dan kalau anda mau mempercayai, bisa buka di wikipedia mengenai Nabi Muhammad SAW:
Tradition records at great length the persecution and ill-treatment of Muhammad and his followers.[14] Sumayyah bint Khabbab, a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal, another Muslim slave, was tortured by Umayya ibn khalaf who placed a heavy rock on his chest to force his conversion.[65][66] Apart from insults, Muhammad was protected from physical harm due to belonging to the clan of Banu Hashim.
Semua ini dilakukan karena Rasululloh SAW mendakwahkan tentang, antara lain, ketauhidan.
Saya tanya kepada anda, peristiwa di atas terjadi sesudah Muhammad mengancam orang Quraish atau sebelum? Biasakan menelaah sesuatu dari akarnya, agar anda bisa dengan jelas melihat apa yang menyebabkan sesuatu terjadi.
silancah wrote:Bangsa Palestina yang memulai peperangan? Menurut sepengetahuan saya Israel yang sampai sekarang tidak pernah menaati resolusi PBB dengan masih menduduki tanah yang didaulatkan kepada bangsa Palestina. Belum lagi embargo yang dilancarkan Israel kepada bangsa Palestina sehingga mereka harus bersusah payah membuat lorong2 bawah tanah untuk membeli dan mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Kalau mau bahas masalah ini dengan saya, silahkan buat thread baru.
silancah wrote:Mengenai masalah orang2 yang menolak untuk mengakui Allah SWT dan RasulNya, kaum muslimin memegang pada ayat lakum diinukum waliyadiin yang, contrary to you, tidak pernah dibatalkan dengan ayat At Taubah 9:5.

Salam,
Too bad, apa yang saya katakan, itu semua berasal dari tafsir Ibn Kathir sendiri.
It abrogated every agreement of peace between the Prophet and any idolator, every treaty, and every term
See? QS 9:5 membatalkan semua perjanjian damai dengan para kafirun dalam semua kondisi dan semua persetujuan.


Best regards,


Tanpa Nama
vision
Posts: 27
Joined: Thu Apr 09, 2009 6:17 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by vision »

The correct form of Islam :
http://mediaislam-bushro.blogspot.com/
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by kutukupret »

kutukupret wrote:
Anda baca nggak Link itu sampai Habis ??? daripada muter-muter nggak karuan :green:
di Link ityu sudah di bahas tuntas. si Head Fixer sebagai TS aja NGACIR.COM

yang jelas Akar Terorisme Dunia adalah Quran, memangnya pelakunya Orang BUDHA :green:
silancah wrote: Emang muter2 aja ... justru itu yang mau saya hindari di sini.
Saya lihat pemikiran muslim dan non-muslim tentang masalah ini memang berada pada dua kutub yang berbeda sehingga tidak akan ada rekonsiliasi atau penyamaan pandangan. Menurut saya, kita biarkan saja di situ ... we agree to disagree ... kalau tidak, capek, bakalan muter2 terus. Tidak ada manfaatnya.
Bagaimana menurut anda?
sadarkah anda jika Quran adalah Virus mematikan ? dan Muslimin adalah Robot yg di program utk itu ? :green:
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote:[Saya minta anda jawab dengan tegas...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?


Too bad, apa yang saya katakan, itu semua berasal dari tafsir Ibn Kathir sendiri.

It abrogated every agreement of peace between the Prophet and any idolator, every treaty, and every term
See? QS 9:5 membatalkan semua perjanjian damai dengan para kafirun dalam semua kondisi dan semua persetujuan.

Best regards,
Tanpa Nama
Ayat2 pertama pada surat At Taubah diturunkan saat abu Bakar ra dan Ali ra melaksanakan haji ke Mekah dan untuk menyampaikan kepada orang2 musyrik dan para Ahlul Kitab kalau mereka tidak diperbolehkan lagi untuk berziarah, berhaji dan melakukan thawaf di Ka'bah dengan mengikuti kebudayaan jahiliyah.
Oleh karena itu Allah dan RasulNya memutuskan semua perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang non muslim yaitu perjanjian kalau mereka semua (muslim dan nonmuslim) boleh menunaikan ibadah haji dan berkunjung ke Tanah Suci kapan pun juga.
Tetapi karena Ka'bah telah dibersihkan dari berhala maka seharusnya Mekah suci dari kedatangan orang2 musyrik dan kafir. Sebagaimana kaum Nasrani tidak akan mengijinkan muslim untuk sholat di dalam Gerejanya atau umat Buddha tidak akan membiarkan kaum Nasrani menyanyikan Mazmur dan melakukan khotbah di kulinya. CMIIW.
Oleh karena itu turunlah surat At Taubah ini.

Oleh karena itu tafsir Ibnu Katsir itu merujuk kepada pernyataan pemutusan perjanjian dan peperangan kepada non muslim yang akan terus mengunjungi tanah suci dan menyebar fitnah dan permusuhan kepada kaum muslimin dengan, antara lain, terus menjalankan kebiasaan jahilyahnya di Ka'bah dan Mekah.
Bukan pernyataan perang dan memerangi kafir di mana saja dan kapan saja.

Mengenai sejarah permusuhan dan penyiksaan terhadap kaum muslimin oleh orang Quraisy bisa anda baca di Sejarah Hidup Muhammad karangan M. Husein Haikal. Tapi kalau anda tidak menganggapnya sebagaui sumber yang shahih, nanti saya carikan dari tafsir2 Quran atau hadits mengenai hal ini. Insya Allah, kalau sudah saya temukan, akan saya share di sini.

Salam hangat,
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:Ayat2 pertama pada surat At Taubah diturunkan saat abu Bakar ra dan Ali ra melaksanakan haji ke Mekah dan untuk menyampaikan kepada orang2 musyrik dan para Ahlul Kitab kalau mereka tidak diperbolehkan lagi untuk berziarah, berhaji dan melakukan thawaf di Ka'bah dengan mengikuti kebudayaan jahiliyah.
Oleh karena itu Allah dan RasulNya memutuskan semua perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang non muslim yaitu perjanjian kalau mereka semua (muslim dan nonmuslim) boleh menunaikan ibadah haji dan berkunjung ke Tanah Suci kapan pun juga.
Untuk yang saya bold, dapat referensi darimana anda? Sedang mengarang atau anda pikir saya tidak tahu? Anda salah orang, taktik anda tidak berguna untuk saya.

Pernyataan anda di atas terbalik. Saya sudah menjelaskan berkali-kali kepada anda dan disertai bukti bahwa apa yang dibatalkan oleh Muhammad adalah perjanjian Hudaybiya. Perjanjian Hudaybiya adalah perjanjian damai dimana orang Quraish memperbolehkan muslim untuk melakukan haji dan tawaf di Mekkah dan tidak ada peperangan di antara kedua kubu. Tampaknya, anda memang benar-benar tidak membaca setiap postingan saya dengan baik. Kenapa?

Muslim, apa yang membuat kalian begitu takut untuk membuka mata kalian?

Sekarang, saya minta jawaban tegas dari anda. Apakah tafsir anda terhadap ayat-ayat dibawah ini sesuai dengan tafsir Ibn Kathir untuk ayat-ayat ini :

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
Saya minta anda jawab dengan tegas...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?

silancah wrote:Tetapi karena Ka'bah telah dibersihkan dari berhala maka seharusnya Mekah suci dari kedatangan orang2 musyrik dan kafir. Sebagaimana kaum Nasrani tidak akan mengijinkan muslim untuk sholat di dalam Gerejanya atau umat Buddha tidak akan membiarkan kaum Nasrani menyanyikan Mazmur dan melakukan khotbah di kulinya. CMIIW.
Oleh karena itu turunlah surat At Taubah ini.
Hehehe...anda benar-benar licik, memutar balikkan fakta dan membodohi diri sendiri demi membela apa yang salah. Saya tanya kepada anda...

Apa isi perjanjian Hudaybiya?

Dan tolong jawab pertanyaan saya dengan tegas :

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
Saya minta anda jawab dengan tegas...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?

silancah wrote:Oleh karena itu tafsir Ibnu Katsir itu merujuk kepada pernyataan pemutusan perjanjian dan peperangan kepada non muslim yang akan terus mengunjungi tanah suci dan menyebar fitnah dan permusuhan kepada kaum muslimin dengan, antara lain, terus menjalankan kebiasaan jahilyahnya di Ka'bah dan Mekah.
Anda ini tidak konsisten dan benar-benar licik. Sebelumnya mengatakan pembatalan perjanjian ini dikarenakan orang Quraish melanggar perjanjian Hudaybiya(?), tetapi sekarang malah memutarbalikkan fakta bahwa isi perjanjian Hudaybiya adalah pembolehan kaum pagan untuk mengunjungi Mekkah(?).

Apakah pada saat perjanjian Hudaybiya, Mekkah sudah berada dalam penguasaan Muhammad sehingga anda mengatakan bahwa isi perjanjian Hudaybiya adalah pemutusan perjanjian yang memperbolehkan kaum Quraish mengunjungi Mekkah?
silancah wrote:Bukan pernyataan perang dan memerangi kafir di mana saja dan kapan saja.
Islam adalah apa yang diajarkan dan dicontohkan Muhammad, bukan apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh anda. Jika kita ingin mengetahui apa maksud dari ayat tersebut, lihatlah bagaimana Muhammad menjalankan ayat- tersebut semasa hidupnya. Karena bukankah kalian muslim harus mengikuti apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh Muhammad?
silancah wrote:Mengenai sejarah permusuhan dan penyiksaan terhadap kaum muslimin oleh orang Quraisy bisa anda baca di Sejarah Hidup Muhammad karangan M. Husein Haikal. Tapi kalau anda tidak menganggapnya sebagaui sumber yang shahih, nanti saya carikan dari tafsir2 Quran atau hadits mengenai hal ini. Insya Allah, kalau sudah saya temukan, akan saya share di sini.

Salam hangat,
Yang dijadikan sumber pegangan oleh FFI adalah literatur-literatur tertua dari Islam, sedangkan M. Husein Haikal itu baru menulis bukunya pada abad 20.


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
Bigman
Posts: 3186
Joined: Sat Jan 03, 2009 8:19 pm
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Bigman »

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman". (QS. Attaubah : 14).

"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, AKAN TETAPI ALLAHLAH YANG MEMBUNUH MEREKA, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi ALLAHLAH YANG MELEMPAR. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS. Al Anfal : 17).

"Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan ALLAH ITU MAHA PEMBUAT MAKAR". (QS. Ali Imron : 54).
================

Terlepas dari asli ato palsu Blog Mr. Noordin Muhammad Top,
ntuh ayat dipake untuk melegalkan tindakan2 membunuh manusia yang ngga tau urusan /ngga turut berperang.

Gw pernah baca pembelaan2 muslim di sini /IFF, kalo tafsir-in quran, ato pake ayat2 jangan se-potong2, jadi ngga bener.

Tapi ntuh penulis blog, juga pake ayat se-potong2 untuk menge-sah-kan tindakannya,
kalo pake sebuku quran-mah ngga ada yang mau baca !
Ustadz2 di mesjid juga pake ayat2 se-potong2,
kalo pake sebuku quran-mah pada tidur ntuh jemaat !
Trim's.
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote:
Untuk yang saya bold, dapat referensi darimana anda? Sedang mengarang atau anda pikir saya tidak tahu? Anda salah orang, taktik anda tidak berguna untuk saya.

Pernyataan anda di atas terbalik. Saya sudah menjelaskan berkali-kali kepada anda dan disertai bukti bahwa apa yang dibatalkan oleh Muhammad adalah perjanjian Hudaybiya. Perjanjian Hudaybiya adalah perjanjian damai dimana orang Quraish memperbolehkan muslim untuk melakukan haji dan tawaf di Mekkah dan tidak ada peperangan di antara kedua kubu. Tampaknya, anda memang benar-benar tidak membaca setiap postingan saya dengan baik. Kenapa?

Muslim, apa yang membuat kalian begitu takut untuk membuka mata kalian?

Saya minta anda jawab dengan tegas...

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?


Hehehe...anda benar-benar licik, memutar balikkan fakta dan membodohi diri sendiri demi membela apa yang salah. Saya tanya kepada anda...

Apa isi perjanjian Hudaybiya?

Dan tolong jawab pertanyaan saya dengan tegas :

Anda ini tidak konsisten dan benar-benar licik. Sebelumnya mengatakan pembatalan perjanjian ini dikarenakan orang Quraish melanggar perjanjian Hudaybiya(?), tetapi sekarang malah memutarbalikkan fakta bahwa isi perjanjian Hudaybiya adalah pembolehan kaum pagan untuk mengunjungi Mekkah(?).

Apakah pada saat perjanjian Hudaybiya, Mekkah sudah berada dalam penguasaan Muhammad sehingga anda mengatakan bahwa isi perjanjian Hudaybiya adalah pemutusan perjanjian yang memperbolehkan kaum Quraish mengunjungi Mekkah?

Yang dijadikan sumber pegangan oleh FFI adalah literatur-literatur tertua dari Islam, sedangkan M. Husein Haikal itu baru menulis bukunya pada abad 20.

Best regards,

Tanpa Nama
Kepada Tanpa Nama Yth,

Pertama-tama saya harus memprotes penggunaan kata-kata yang tidak nyaman dibaca seperti ‘licik’ yang telah Anda gunakan. Saya harapkan kita bisa berdiskusi tanpa mengeluarkan kata-kata seperti itu. Saya rasa agama Anda juga tidak mengajarkan hal seperti ini, ya kan?

Kedua, untuk meluruskan permasalahan, ijinkan saya untuk menyajikan kronologis dan penjelasan tentang sejarah Islam (yang mungkin sudah Anda ketahui, tetapi sekadar merefresh saja):

622 M = Kaum muslimin hijrah ke Madinah setelah mengalami permusuhan dan pembunuhan oleh Kaum Quraisy dengan puncak percobaan pembunuhan atas Rasululloh SAW (Tafsir Ibnu Katsir QS Al Anfaal 8:30)

628 M = Perjanjian Hudaibiyah dengan isi perjanjian, antara lain, There will be no fighting for ten years. Anyone who wishes to join Muhammad and to enter into any agreement with him is free to do so. Anyone who wishes to join the Quraish and to enter into any agreement with them is free to do so. This year Muhammad will go back without entering Mecca. But next year he and his followers can enter Mecca, spend three days, perform the circuit. During these three days the Quraish will withdraw to the surrounding hills. When Muhammad and his followers enter into Mecca, they will be unarmed except for sheathed swords which wayfarers in Arabia always have with them. (Sahih Muslim 19:4401).(Sejarah Hidup Muhammad, M. Husein Haikal, hal 402-403, http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya)

630 M = Beberapa orang pihak Khuzaah (sekutu kaum muslimin) dibunuh oleh banu Bakar (sekutu Quraisy) – pelanggaran perjanjian Hudibiyah (Sejarah Hidup Muhammad hal 450-451; http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya)

630 M = Pembebasan Mekah tanpa adanya pertumpahan darah sedikit pun http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya

632 M = Abu Bakar ra dan Ali ra memimpin Haji dengan membawa Surat Attaubah 1-36. Saat itu ada perjanjian antara Rasululloh SAW dan masyarakat Arab mengenai tidak bolehnya merintangi orang2 untuk datang beribadah ke Tanah Suci dan orang2 tidak boleh merasa takut selama dalam bulan2 suci (Sejarah Hidup Muhammad hal 524). Selama ada perjanjian ini maka orang2 yang mempersekutukan Allah SWT akan terus berziarah ke Tanah Suci.
Oleh itulah turunnya Surat Attaubah yang menyatakan “pemutusan hubungan daripada Allah dan RasulNya (yang dihadapkan) kepada orang2 musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)”

Semoga di sini jelas perjanjian Hudaibiyah dengan perjanjian yang dimaksudkan di Surat Attaubah itu berbeda karena perjanjian Hudaibiyah sudah dilanggar dan dibatalkan oleh kaum Quraisy saat sekutunya menyerang sekutu kaum muslimin.

Berdasarkan penjelasan di atas maka saya menarik kesimpulan bahwa surat Attaubah bukanlah pernyataan perang kepada seluruh umat non muslim di seluruh dunia, melainkan kepada kaum musyrikin yang masih ngotot melakukan ibadah jahiliyah di Tanah Suci.
Dan sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam:
QS Al Baqarah 2:190 “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”
QS Al Mumtahanah 60:8 “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
makin kuatlah keyakinan di dalam hati saya untuk menjawab pertanyaan dari Anda:

Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas? Ya, dalam artian perangi kaum musyirikin yang masih melakukan ibadah jahiliyah di Tanah Suci dan memerangi ideologi ideal yang menjadi dasar negara Islam serta menyebarkan permusuhan dan fitnah yang merusak.
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja? Tidak
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan? Tidak

Salam,
Last edited by silancah on Tue Aug 04, 2009 12:21 pm, edited 2 times in total.
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote: Biasakan berbicara dengan FAKTA, jangan seperti anak kecil yang sedang berkhayal atau mendongeng. Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh?

Best regards,
Tanpa Nama
Kepada Tanpa Nama Yth,

Bukti pernyataan saya bisa dilihat di artikel ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Persecutio ... he_Meccans

Kalau menurut anda, artikel dari wikipedia itu tidak layak untuk dipercayai, saya kutipkan dari situs online Tafsir Ibnu yang pernah anda berikan:

http://www.tafsir.com/default.asp?sid=16&tid=27649
The Reward of the Muhajirin (An Nahl 16:41)
Allah tells us about the reward of those who migrated for His sake, seeking His pleasure, those who left their homeland behind, brothers and friends, hoping for the reward of Allah. This may have been revealed concerning those who migrated to Ethiopia, those whose persecution at the hands of their own people in Makkah was so extreme that they left them and went to Ethiopia so that they would be able to worship their Lord.

http://www.tafsir.com/default.asp?sid=16&tid=28259
The One who is forced to renounce Islam will be forgiven if He does Righteous Deeds afterwards (An Nahl 16:11)
This refers to another group of people who were oppressed in Makkah and whose position with their own people was weak, so they went along with them when they were tried by them. Then they managed to escape by emigrating, leaving their homeland, families and wealth behind, seeking the pleasure and forgiveness of Allah. They joined the believers and fought with them against the disbelievers, bearing hardship with patience. Allah tells them that after this, meaning after their giving in when put to the test, He will forgive them and show mercy to them when they are resurrected.

Mengenai rencana pembunuhan Rasululloh SAW oleh kaum Quraisy:
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=9&tid=21186
Allah supports His Prophet
Allah said,
(If you help him not), if you do not support His Prophet , then it does not matter, for Allah will help, support, suffice and protect him, just as He did,
(when the disbelievers drove him out, the second of the two;) During the year of the Hijrah, the idolators tried to kill, imprison or expel the Prophet , who escaped with his friend and Companion, Abu Bakr bin Abi Quhafah, to the cave of Thawr. They remained in the cave for three days so that the pagans who were sent in their pursuit, returned (to Makkah), and they proceed to Al-Madinah.

Demikian sedikit contoh mengenai penyiksaan yang dialami kaum Muslimin dan percobaan pembunuhan terhadap Rasululloh SAW ... bukankah hal ini jelas2 melambangkan pernyataan perang (secara fisik) dari kaum Quraisy kepada kaum muslimin?

Salam,
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:Pertama-tama saya harus memprotes penggunaan kata-kata yang tidak nyaman dibaca seperti ‘licik’ yang telah Anda gunakan. Saya harapkan kita bisa berdiskusi tanpa mengeluarkan kata-kata seperti itu. Saya rasa agama Anda juga tidak mengajarkan hal seperti ini, ya kan?
Kalau anda tidak ingin saya menggunakan kata "licik", jangan bertingkah demikian. Apakah anda pikir saya bisa ditipu oleh taktik anda? Anda salah orang.
silancah wrote:622 M = Kaum muslimin hijrah ke Madinah setelah mengalami permusuhan dan pembunuhan oleh Kaum Quraisy dengan puncak percobaan pembunuhan atas Rasululloh SAW (Tafsir Ibnu Katsir QS Al Anfaal 8:30)
Ini sudah saya jelaskan berkali-kali, bahwa tidak ada upaya pembunuhan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish terhadap Muhammad dan para pengikutnya. Hadith yang digunakan tafsir Ibn Kathir tersebut hadith apa? Akan saya post kembali apa yang sebenarnya terjadi di Mekkah...

Ibn Ishaq, jilid I, halaman 176 :
Ketika Rasulullah secara terbuka mendakwahkan Islam, sebagaimana yang diperintahkan Tuhan, penduduk tidak menghindar ataupun mengganggunya, sepanjang yang saya dengar, sampai pada suatu saat Rasulullah menafikkan tuhan-tuhan mereka. Seketika itu mereka mengambil langkah sigap untuk memusuhi Rasulullah...

Tabari
Ibn Humayd- Salamah- Ibn Ishaq: The Messenger of God proclaimed God’s message openly and declared Islam publicly to his tribesmen. When he did so, they did not withdraw from him or reject him in anyway, as far as I had heard, UNTIL he spoke of their gods and denounced them. When he did this, they took exception to it and united in opposition and hostility to him,

terjemahan :

Ibn Humayd – Salamah – Ibn Ishaq : Rasulullah menyatakan firman Tuhan secara terbuka dan menyatakan Islam dihadapan publik kepada sukunya. Ketika dia melakukan hal ini, mereka tidak meninggalkan atau menolaknya, sejauh yang saya dengar, hingga ketika dia mencela ilah-ilah mereka. Ketika Muhammad melakukan hal tersebut, mereka tidak dapat menerimanya dan bersatu untuk menolak dan melawannya.

Namun orang Quraish tidaklah langsung menempuh jalan kekerasan, melainkan meminta kebijaksanaan dari Abu Thalib sang paman Muhammad SAW.

Ibn Ishaq, jilid I, halaman 176
...Maka beberapa pemimpin mereka menemui Abu Thalib...Mereka berkata, “Wahai Abu Thalib, keponakanmu telah mengutuk tuhan-tuhan kita, menistakan agama kita, mencela jalan hidup kita, dan menuduh nenek moyang kita telah melakukan kesalahan.; kamu harus menghentikannya atau kau biarkan kami menanganinya...

Tabari
a number of the nobles of Quraysh, consisting of such men as ‘Utbah b. Rabi‘ah, Shaybah b. Rabi‘ah, Abu al-Bakhtari b. Hisham, al-Aswad b. al-Muttalib, al-Walid b. al-Mughirah, Abu Jahl b. Hisham, al-‘As b. Wa’il and Nubayh and Munabbih, the sons of al-Hajjaj, went to Abu Talib and said, "Abu Talib, your nephew has reviled our gods, denounced our religion, derided our traditional values and told us that our forefathers were misguided. Either curb his attacks on us or give us a free hand to deal with him, for you are just as opposed to him as we are, and we will deal with him for you."

terjemahan :

Segolongan orang terhormat bani Quraish...datang menemui Abu Talib dan berkata, “Abu Thalib, keponakanmu telah mencaci-maki ilah-ilah kita, mencela agama kita dan tradisi kita dan menyatakan bahwa leluhur kita salah. Redamlah celaannya terhadap kami atau berikan kami kebebasan untuk menghadapinya...

Ternyata celaan Muhammad terhadap orang Quraish tidak berhenti, sehingga kaum Quraish harus datang kedua kalinya kepada Abu Thalib.

Ibn Ishaq, jilid I, halaman 177
Kemudian mereka mendatangi Abu Thalib untuk kedua kalinya dan berkata, “Kamu memiliki kedudukan yang tinggi dan terhormat diantara kita, dan kami telah meminta kepadamu untuk menghentikan sepak terjang keponakanmu, tetapi kamu tidak melakukannya. Demi Tuhan, kami tidak terima jika nenek moyang kami dicemooh, adat kebiasaan kami dicela dan tuhan-tuhan kami diremehkan...

Tabari
Eventually they went to Abu Talib once again. "Abu Talib," they said, "we hold you in respect among us on account of your age, your nobility and your standing. We asked you to forbid your nephew TO ATTACK US, but you did not do so. By God, we can no longer endure this vilification of our forefathers, this derision of our traditional values and this abuse of our gods. Either you restrain him or we shall fight both of you over this until one side or the other is destroyed,"

terjemahan :

Akhirnya mereka mendatangi Abu Thalib lagi, “Abu Thalib”, mereka berkata, “kami menghormatimu karena usia tuamu dan kehormatanmu. Kami memintamu untuk melarang keponakanmu menyerang kami, tetapi kamu tidak melakukannya. Demi Tuhan, kami tidak dapat lebih lama lagi membiarkan celaan terhadap leluhur kami, tradisi kami dan ilah-ilah kami. Jika kamu tidak mengekang keponakanmu, kami akan melawan...

Pangkal pertikaian adalah karena Muhammad ingin meniadakan ilah-ilah lain selain allah swt.

Tabari
He replied, "I summon them to utter a saying through which the Arabs will submit to them and they will rule over the non-Arabs." Abu Jahl said from among the gathering, "What is it, by your father? We would give you it and ten like it." He answered, "That you should say, ‘There is no deity but God."... They rose up to leave in anger and said, "By God, we shall revile you and your god who commands you to do this!" "The chiefs among them hurried about, exhorting; Go and be staunch to your gods! This is a thing designed…" to the words "naught but an invention."

terjemahan :

Dia menjawab, “Aku menyeru mereka untuk mengucapkan satu kalimat dimana seluruh Arab akan tunduk kepada mereka dan mereka akan memerintah hingga kaum non Arab.” Abu Jahal berkata, “Apa kalimat itu, demi ayahmu? Kami akan memenuhinya, bahkan sepuluh kalimat seperti itu.” Muhammad menjawab, “Yang harus kamu katakan, ‘Tidak ada tuhan selain Allah"...Mereka bangkit dan pergi dengan marah, “Demi Allah, kami akan mengutuk kamu dan tuhanmu yang memerintahkan kami untuk melakukan hal ini.”

Namun ironisnya, “satu kalimat” ini ternyata kemudian berubah menjadi “dua kalimat” saat Muhammad sudah kuat secara militer yaitu dengan penambahan pengakuan bahwa “Muhammad adalah utusan Allah”. Jadi tampaknya ada pembelokan misi dari hanya meninggikan allah swt menjadi meninggikan allah swt dan diri sendiri.

Laporan ancaman secara terbuka justru tampaknya dimulai oleh Muhammad saat dia mengelilingi Kabah dan mencium batu hitam.

Ibn Ishaq, jilid I, halaman 191
...mereka mengatakan rasulullah telah berani menganggap jalan hidup mereka sebagai kebodohan, menghina nenek moyang mereka, menyalahkan agama merka, memecah belah masyarakat mereka, dan mengutuk sesembahan mereka. Mereka memuntahkan semua kebencian mereka dengan semua kata yang dapat mereka keluarkan.
Ketika mereka sedang membicarakan rasulullah, beliau datang dan kemudian mencium hajjar aswad, kemudian beliau melintas didepan mereka sambil mengelilingi Kabah. Seketika itu mereka mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan tentang Rasulullah …. Ketika Rasulullah melintas untuk ketiga kalinya, lagi-lagi mereka menyerang Rasulullah. Beliau berhenti dan berkata, “Maukah kalian mendengarkan aku wahai Quraish? Demi dia yang hidupku dalam genggamanNya, aku membawakan kalian seorang tukang jagal”


Tabari
Ibn Humayd- Salamah- Muhammad b. Ishaq- Yahya b. ‘Urwah b. al-Zubayr- his father ‘Urwah-‘Abdallah b. ‘Amr b. al-‘As: I said to him, "What was the worst attack you saw by Quraysh upon the Messenger of God when they openly showed their enmity to him?"...,the Messenger of God suddenly appeared and walked up and kissed the Black Stone. Then he passed by them while performing the circumambulation, and as he did so they made some slanderous remarks about him. I could see from the Messenger of God’s face that he had heard them, but he went on. When he passed the second time they made similar remarks, and I could see from his face that he had heard them, but again he went on. Then he passed them the third time, and they made similar remarks; but this time he stopped and said, ‘Hear, men of Quraysh. By Him in whose hand Muhammad’s soul rests, I have brought you slaughter."

terjemahan :

...Aku bertanya kepadanya, “Apa serangan paling hebat yang dilakukan oleh Quraish kepada Rasulullah?” ...Rasulullah tiba-tiba lewat dan mencium batu hitam. Kemudian dia melewatinya saat mengitari Kabah, saat itu mereka menghinanya. Aku dapat melihat dari wajah Rasulullah bahwa dia mendengarnya...Dan dia melewatinya untuk ketiga kalinya ...dan berkata, “Dengan orang-orang Quraish. Demi Dia dimana nyawaku berada, Aku telah membawa kepadamu penjagal.”.

Akibat ancaman Muhammad tersebut, orang Qiraish marah dan saat bertemu lagi mereka mengerumuninya dan mencengkeram jubahnya.

Ibn Ishaq, jilid I, halaman 192
...Berkata, “Engkaukah orang yang telah berani menentang dan melawan Tuhan-tuhan kami dan agama kami?” Rasulullah berkata, “Ya, akulah orangnya.” Aku melihat salah seorang dari mereka menarik jubah Rasulullah. Kemudian Abu Bakar menyela dan berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena mengakui Allah sebagai Tuhannya?” Kemudian mereka pergi meninggalkan Rasulullah. Itulah hal terburuk yang aku lihat dilakukan oleh Quraish terhadap Rasulullah.

Tabari
"The Prophet left, and the next day they gathered in the Hijr, and I (‘Abdallah b. ‘Amr b. al-‘As) was again present. They said to one another, ‘You were talking about the unpleasantness which you have endured and the things which Muhammad has done to you, but when he openly said something disagreeable you shrank from him.’ While they were saying this, the Messenger of God suddenly appeared, and they leapt upon him as one man and surrounded him, saying, ‘Is it you who says this and that?’ repeating what they had heard of his denunciation of their gods and their religion. The prophet said, ‘Yes, I am the one who says that.’"
"Then I saw one of them grabbing his cloak, but Abu Bakr stood in front of him weeping and saying, ‘Woe upon you all! Would you kill a man because he says, My Lord is God?’ Then they left him, and that is the worst thing I ever saw Quraysh do to him." (Ibid., pp. 101-102; bold and underline emphasis ours)


terjemahan :

Rasulullah pergi, dan keesokan harinya Quraish berkumpul...Ketika mereka sedang berbicara, Rasulullah datang, dan mereka mengerumuninya, berkata, “Apakah kamu yang berkata demikian?”...Rasulullah berkata, “Ya, akulah yang mengatakan.” Kemudian aku melihat satu orang memegang jubahnya, tetap Abu Bakar berdiri dihadapanya dan berkata, “Kasihan kamu semua! Apakah kamu akan membunuh orang hanya karena dia berkata, “Allah adalah Tuhanku?” Kemudian mereka meninggalkannya, dan ini adalah hal terburuk yang pernah aku lihat dilakukan oleh Quraish terhadap Muhammad.

silancah wrote:628 M = Perjanjian Hudaibiyah dengan isi perjanjian, antara lain, There will be no fighting for ten years. Anyone who wishes to join Muhammad and to enter into any agreement with him is free to do so. Anyone who wishes to join the Quraish and to enter into any agreement with them is free to do so. This year Muhammad will go back without entering Mecca. But next year he and his followers can enter Mecca, spend three days, perform the circuit. During these three days the Quraish will withdraw to the surrounding hills. When Muhammad and his followers enter into Mecca, they will be unarmed except for sheathed swords which wayfarers in Arabia always have with them. (Sahih Muslim 19:4401).(Sejarah Hidup Muhammad, M. Husein Haikal, hal 402-403, http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya)

630 M = Beberapa orang pihak Khuzaah (sekutu kaum muslimin) dibunuh oleh banu Bakar (sekutu Quraisy) – pelanggaran perjanjian Hudibiyah (Sejarah Hidup Muhammad hal 450-451; http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya)

630 M = Pembebasan Mekah tanpa adanya pertumpahan darah sedikit pun http://en.wikipedia.org/wiki/Hudaibiya

632 M = Abu Bakar ra dan Ali ra memimpin Haji dengan membawa Surat Attaubah 1-36. Saat itu ada perjanjian antara Rasululloh SAW dan masyarakat Arab mengenai tidak bolehnya merintangi orang2 untuk datang beribadah ke Tanah Suci dan orang2 tidak boleh merasa takut selama dalam bulan2 suci (Sejarah Hidup Muhammad hal 524). Selama ada perjanjian ini maka orang2 yang mempersekutukan Allah SWT akan terus berziarah ke Tanah Suci.
Oleh itulah turunnya Surat Attaubah yang menyatakan “pemutusan hubungan daripada Allah dan RasulNya (yang dihadapkan) kepada orang2 musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)”

Semoga di sini jelas perjanjian yang dimaksud bukanlah perjanjian Hudaibiyah karena perjanjian itu sudah dilanggar dan dibatalkan oleh kaum Quraisy saat sekutunya menyerang sekutu kaum muslimin.


Hal ini juga sudah saya jelaskan berkali-kali, bahwa ketika Muhammad melakukan perjanjian Hudaybiya, para pengikutnya kecewa atas tindakannya itu. Dia mencari berbagai macam cara untuk membuat mereka kembali senang. Kesempatan itu datang pada saat seorang Quraish membunuh seorang dari bani Khuzaah di tempat pengambilan air di Mekkah. Muhammad menganggap hal ini sebagai pembatalan perjanjian, hanya karena seorang Quraish membunuh seorang bani Khuzaah. Meskipun Abu Sufyan sudah berusaha menenangkan Muhammad, Muhammad tidak menggubrisnya.

Kesimpulan anda itu salah, karena pembatalan perjanjian Hudaybiya terjadi saat turunnya surat At-Taubah. At-Taubah sendiri turun sebelum terjadinya penaklukan Mekkah. Penaklukan Mekkah sendiri bukan tanpa pertumapahan darah sedikit pun, karena pada kenyataannya, Muhammad memerintahkan Khalid bin Walid untuk memerangi mereka yang melawan.

silancah wrote:Berdasarkan penjelasan di atas maka saya menarik kesimpulan bahwa surat Attaubah bukanlah pernyataan perang kepada seluruh umat non muslim di seluruh dunia, melainkan kepada kaum musyrikin yang masih ngotot melakukan ibadah jahiliyah di Tanah Suci.


Berdasarkan tafsir Ibn Kathir yang saya baca, ayat-ayat yang saya berikan memang memerintahkan muslim untuk memerangi seluruh kafir di dunia.

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.


QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah


QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).


Berdasarkan hadith sahih yang saya baca juga, pada saat penaklukan Mekkah, Muhammad menyerukan :

Sahih Muslims: Book 020, Number 4597
Dikisahkan berdasarkan wewenang dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasul Allah berkata di hari penaklukkan Mekah: Tidak ada Hijrah sekarang, tapi yang ada adalah Jihad (perang demi Islam) dan ketulusan tujuannya (untuk dapat upah besar); jika kau diminta untuk melakukannya (dalam perang demi Islam) kau harus bersedia melakukannya.

Sahih Bukhari: Volume 4, Book 52, Number 42
Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas:
Rasul Allah berkata, "Tidak ada Hijrah (pindah dari Mekah ke Medinah) setelah penaklukkan (Mekah)
, tapi Jihad dan tujuan tulus tetap berlaku, dan jika kau dipanggil (oleh pemimpin Muslim) untuk berperang, pergilah segera.

Sahih Bukhari: Volume 4, Book 52, Number 311
Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas:
Sang Nabi berkata, di hari penaklukkan Mekah
, "Tidak ada Hijrah (setelah penaklukkan), tapi (yang tetap ada adalah) Jihad dan tujuan tulus, dan jika kau dipanggil untuk melakukan Jihad, kau harus segera melakukannya."

silancah wrote:Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas? Ya, dalam artian perangi kaum musyirikin yang masih melakukan ibadah jahiliyah di Tanah Suci


Memerangi musyrikin yang masih melakukan ibadah jahiliyah di tanah suci? Dibaca baik-baik tafsir Ibn Kathir yang saya berikan :

QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.


QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah


QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).


Dari tafsir Ibn Kathir di atas, di dapat kesimpulan bahwa :
1. QS 9:5 membatalkan semua perjanjian damai, dikenal sebagai AYAT PEDANG! Setelah turunnya ayat ini, tidak ada lagi damai bagi kaum musryikin sampai mereka masuk Islam dan melakukan semua kewajiban dan peraturannya.
2. QS 9:25 memerintahkan muslim untuk memerangi orang Yahudi dan Kristen, dengan ayat ini dibawah kepemimpinan Muhammad, mereka pergi menuju perang Tabuk, perang yang tidak pernah terjadi tetapi tongkat peperangannya masih terus berlanjut hingga sekarang.
3. QS 8:39 memerintahkan muslim untuk membasmi kafir agar tidak terjadi fitnah. Fitnah disini adalah keadaan dimana muslim duduk atau tinggal bersama kafir.

Ditambah lagi dengan hadith ini :

Sahih Bukhari Book 2.Belief. Hadith 24
Narrated Ibn 'Umar: Allah's Apostle said: "I have been ordered (by Allah) to fight against the people until they testify that none has the right to be worshipped but Allah and that Muhammad is Allah's Apostle, and offer the prayers perfectly and give the obligatory charity, so if they perform a that, then they save their lives an property from me except for Islamic laws and then their reckoning (accounts) will be done by Allah."

terjemahan :

Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar: Rasul Allah berkata, “Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”

Jadi, jawaban anda bahwa perang tersebut hanya berlaku pada masa itu dan hanya bagi kaum musryikin yang melakukan ibadah di Mekkah tidak sesuai dengan tafsir Ibn Kathir. Tafsir Ibn Kathir menyebutkan bahwa muslim harus dan wajib memerangi kafir sampai Islam menjadi agama yang dominan.

silancah wrote:Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja? Tidak
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan? Tidak

Salam,


Sama seperti di atas, jawaban anda tidak sesuai dengan tafsir Ibn Kathir, karena tafsir Ibn Kathir menyebutkan bahwa mslim harus dan wajib memerangi kafir sampai Islam mennjadi agama yang dominan.


Best regards,


Tanpa Nama
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:
Kepada Tanpa Nama Yth,

Bukti pernyataan saya bisa dilihat di artikel ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Persecutio ... he_Meccans

Kalau menurut anda, artikel dari wikipedia itu tidak layak untuk dipercayai, saya kutipkan dari situs online Tafsir Ibnu yang pernah anda berikan:

http://www.tafsir.com/default.asp?sid=16&tid=27649
The Reward of the Muhajirin (An Nahl 16:41)
Allah tells us about the reward of those who migrated for His sake, seeking His pleasure, those who left their homeland behind, brothers and friends, hoping for the reward of Allah. This may have been revealed concerning those who migrated to Ethiopia, those whose persecution at the hands of their own people in Makkah was so extreme that they left them and went to Ethiopia so that they would be able to worship their Lord.

http://www.tafsir.com/default.asp?sid=16&tid=28259
The One who is forced to renounce Islam will be forgiven if He does Righteous Deeds afterwards (An Nahl 16:11)
This refers to another group of people who were oppressed in Makkah and whose position with their own people was weak, so they went along with them when they were tried by them. Then they managed to escape by emigrating, leaving their homeland, families and wealth behind, seeking the pleasure and forgiveness of Allah. They joined the believers and fought with them against the disbelievers, bearing hardship with patience. Allah tells them that after this, meaning after their giving in when put to the test, He will forgive them and show mercy to them when they are resurrected.

Mengenai rencana pembunuhan Rasululloh SAW oleh kaum Quraisy:
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=9&tid=21186
Allah supports His Prophet
Allah said,
(If you help him not), if you do not support His Prophet , then it does not matter, for Allah will help, support, suffice and protect him, just as He did,
(when the disbelievers drove him out, the second of the two;) During the year of the Hijrah, the idolators tried to kill, imprison or expel the Prophet , who escaped with his friend and Companion, Abu Bakr bin Abi Quhafah, to the cave of Thawr. They remained in the cave for three days so that the pagans who were sent in their pursuit, returned (to Makkah), and they proceed to Al-Madinah.

Demikian sedikit contoh mengenai penyiksaan yang dialami kaum Muslimin dan percobaan pembunuhan terhadap Rasululloh SAW ... bukankah hal ini jelas2 melambangkan pernyataan perang (secara fisik) dari kaum Quraisy kepada kaum muslimin?

Salam,
Sudah dibaca post saya mengenai KEBOHONGAN ancaman penduduk Mekkah terhadap Muhammad? Baca dulu post saya di atas, sumber yang saya punya berasal dari sumber Islam sendiri dan merupakan literatur-literatur Islam tertua.


Best regards,


Tanpa Nama
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote: Sudah dibaca post saya mengenai KEBOHONGAN ancaman penduduk Mekkah terhadap Muhammad? Baca dulu post saya di atas, sumber yang saya punya berasal dari sumber Islam sendiri dan merupakan literatur-literatur Islam tertua.

Best regards,
Tanpa Nama
Jadi anda sekarang mau menolak kutipan Ibnu Katsir yang anda berikan sendiri situsnya?
Di sana sudah jelas mengenai penyiksaan yang dilakukan kaum Quraisy dan ancaman pembunuhan terhadap Rasululloh SAW.

Baiklah kalau begitu, saya kutipkan lagi bukti dari Sirat Rasoul Allah: The earliest biography of Muhammad, by ibn Ishaq:
Satan himself greeted them at the door of their meeting‑place in the guise of an aged sheikh, dressed in a cloak. When they asked him who he was, he replied, �A sheikh who has heard of your intended discussion and has come to listen to what you say; and perhaps my opinion and advice will not be lost upon you.� So he entered with them....... Abu Jahl at last exclaimed, �By Allah I I have a plan which none of you has yet thought of�, and they asked, �What is it, o father of wisdom?� He said, �I propose that from every tribe we should take one young, powerful, well‑born man. To each of these, we should give a good sword with which to strike Muhammad. So we shall be delivered of him, his blood will be divided among all the tribes, and his followers will not have the strength to make war on so many.� The sheikh said, �I see no other plan and the people adopted the proposal and then dispersed.

Bagaimana?
Apakah sekarang sudah terbukti bahwa kaum Quraisy berniat untuk membunuh Rasululloh SAW?
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Wah, ternyata Tabari pun meng-amin-i rencana pembunuhan terhadap Rasululloh SAW ini:

90The following is the general narrative of tradition, given with some variations by the Katib al Wackidi and Hishami ;- Tabari following mainly the latter.

The Coreish, irritated by hearing of the warm reception the converts experienced at Medina, held a council to discuss the matter. The Devil, in the shape of an old man, shrouded in a cloak, stood at the door, saying that he was a Sheikh from Najd, who had heard of their weighty consultation, and had come, if haply he might help them to a right decision. So they inivited him to enter.

One proposed to imprison, another to expel, Mahomet. The old man from Najd warmly opposed both suggestions. Then said Abu Jahl ;-"Let us choose one courageous man from every family of the Coreish, and place in their hands sharp swords, and let the whole slay him with the stroke of one man; so his blood will be divided amongst all our families, and the relatives of Mahomet will not know how to revenge it." The old man of Najd applauded the scheme, saying :- May God reward this man; this is the right advice, and none other." And they separated, having agreed to follow it.
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:Jadi anda sekarang mau menolak kutipan Ibnu Katsir yang anda berikan sendiri situsnya?
Di sana sudah jelas mengenai penyiksaan yang dilakukan kaum Quraisy dan ancaman pembunuhan terhadap Rasululloh SAW.
Pertama, siapa yang menolak? Apakah saya pernah mengatakan bahwa saya menolak? Saya hanya mengatakan, bahwa apa yang dijadikan pegangan kafir FFI itu berdasarkan literatur-literatur tertua Islam.

Kedua, saya sudah jelaskan bahwa yang mencari gara-gara dengan kaum Quraish adalah Muhammad sendiri. Karena Muhammad mencela ilah-ilah mereka dan mengancam akan membawa mereka kepada tukang jagal.
silancah wrote:Baiklah kalau begitu, saya kutipkan lagi bukti dari Sirat Rasoul Allah: The earliest biography of Muhammad, by ibn Ishaq:
Satan himself greeted them at the door of their meeting‑place in the guise of an aged sheikh, dressed in a cloak. When they asked him who he was, he replied, �A sheikh who has heard of your intended discussion and has come to listen to what you say; and perhaps my opinion and advice will not be lost upon you.� So he entered with them....... Abu Jahl at last exclaimed, �By Allah I I have a plan which none of you has yet thought of�, and they asked, �What is it, o father of wisdom?� He said, �I propose that from every tribe we should take one young, powerful, well‑born man. To each of these, we should give a good sword with which to strike Muhammad. So we shall be delivered of him, his blood will be divided among all the tribes, and his followers will not have the strength to make war on so many.� The sheikh said, �I see no other plan and the people adopted the proposal and then dispersed.

Bagaimana?
Apakah sekarang sudah terbukti bahwa kaum Quraisy berniat untuk membunuh Rasululloh SAW?
silancah wrote:Wah, ternyata Tabari pun meng-amin-i rencana pembunuhan terhadap Rasululloh SAW ini:

90The following is the general narrative of tradition, given with some variations by the Katib al Wackidi and Hishami ;- Tabari following mainly the latter.

The Coreish, irritated by hearing of the warm reception the converts experienced at Medina, held a council to discuss the matter. The Devil, in the shape of an old man, shrouded in a cloak, stood at the door, saying that he was a Sheikh from Najd, who had heard of their weighty consultation, and had come, if haply he might help them to a right decision. So they inivited him to enter.

One proposed to imprison, another to expel, Mahomet. The old man from Najd warmly opposed both suggestions. Then said Abu Jahl ;-"Let us choose one courageous man from every family of the Coreish, and place in their hands sharp swords, and let the whole slay him with the stroke of one man; so his blood will be divided amongst all our families, and the relatives of Mahomet will not know how to revenge it." The old man of Najd applauded the scheme, saying :- May God reward this man; this is the right advice, and none other." And they separated, having agreed to follow it.
Saya sudah katakan sebelumnya, bahwa anda harus melihat permasalahan dari akarnya, agar anda bisa melihat dengan jelas apa yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi. Sekarang, silahkan anda baca-baca kembali Sirah Nabawiyah yang ada di tangan anda, dan anda teliti, apakah benar yang mencari gara-gara adalah Muhammad sehingga orang Quraish merasa gerah dengan tingkahnya? Anda teliti, siapa yang mengancam terlebih dulu, Muhammad atau orang Quraish?


Best regards,


Tanpa Nama
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote: "silancah"Jadi anda sekarang mau menolak kutipan Ibnu Katsir yang anda berikan sendiri situsnya?
Di sana sudah jelas mengenai penyiksaan yang dilakukan kaum Quraisy dan ancaman pembunuhan terhadap Rasululloh SAW.

Pertama, siapa yang menolak? Apakah saya pernah mengatakan bahwa saya menolak? Saya hanya mengatakan, bahwa apa yang dijadikan pegangan kafir FFI itu berdasarkan literatur-literatur tertua Islam.

Best regards,
Tanpa Nama
Kalau begitu apa yang dimaksud dengan posting anda ini?
"Biasakan berbicara dengan FAKTA, jangan seperti anak kecil yang sedang berkhayal atau mendongeng. Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh? "
"Ini sudah saya jelaskan berkali-kali, bahwa tidak ada upaya pembunuhan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish terhadap Muhammad dan para pengikutnya
. Hadith yang digunakan tafsir Ibn Kathir tersebut hadith apa? Akan saya post kembali apa yang sebenarnya terjadi di Mekkah..."

Saya minta jawaban yang jantan dari Anda (berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir, kutipan Ibn Ishaq dan Tabari yang saya paparkan):
Apakah sekarang Anda percaya dan yakin kalau kaum Quraisy pernah ingin membunuh Rasululloh SAW? Ya/Tidak!
Apakah sekarang Anda meyakini kalau kaum Quraisy pernah menyiksa bahkan membunuh pengikut Nabi Muhammad SAW? Ya/Tidak!
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by kutukupret »

cara ngeles islami :green:

apakah anda sudah menjawab pertanyaan netter Tanpa Nama ?
Tanpa Nama wrote:apakah benar yang mencari gara-gara adalah Muhammad sehingga orang Quraish merasa gerah dengan tingkahnya? Anda teliti, siapa yang mengancam terlebih dulu, Muhammad atau orang Quraish?
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

kutukupret wrote:cara ngeles islami :green:

apakah anda sudah menjawab pertanyaan netter Tanpa Nama ?

apakah benar yang mencari gara-gara adalah Muhammad sehingga orang Quraish merasa gerah dengan tingkahnya? Anda teliti, siapa yang mengancam terlebih dulu, Muhammad atau orang Quraish?
Sabaaaar .... saya cari dulu di literatur yang saya punya.
Bersedia kan untuk bersabar?
Sementara itu saya tunggu jawaban Tanpa Nama ...
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by Tanpa Nama »

silancah wrote:Kalau begitu apa yang dimaksud dengan posting anda ini?
"Biasakan berbicara dengan FAKTA, jangan seperti anak kecil yang sedang berkhayal atau mendongeng. Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh? "
"Ini sudah saya jelaskan berkali-kali, bahwa tidak ada upaya pembunuhan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish terhadap Muhammad dan para pengikutnya
. Hadith yang digunakan tafsir Ibn Kathir tersebut hadith apa? Akan saya post kembali apa yang sebenarnya terjadi di Mekkah..."

Saya minta jawaban yang jantan dari Anda (berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir, kutipan Ibn Ishaq dan Tabari yang saya paparkan):
Apakah sekarang Anda percaya dan yakin kalau kaum Quraisy pernah ingin membunuh Rasululloh SAW? Ya/Tidak!
Apakah sekarang Anda meyakini kalau kaum Quraisy pernah menyiksa bahkan membunuh pengikut Nabi Muhammad SAW? Ya/Tidak!
Hehehe, akan saya jawab. In return, you have to answer my questions. Btw, anda membaca post saya mengenai apa yang terjadi sebenarnya di Mekkah tidak? Kalau saja anda mau bersabar dan membaca postingan saya, anda tidak akan bertanya mengenai hal ini.

Saya mengeluarkan pernyataan di atas, karena pada kenyataannya, Muhammad yang memulai untuk mencari gara-gara, dengan mencela ilah-ilah mereka dan mengancam akan membawa mereka kepada tukang jagal. Inilah sebabnya saya katakan bahwa upaya pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish adalah isapan jempol, karena Muhammad yang memulai untuk mencari gara-gara, tetapi kalian muslim selalu mengatakan bahwa yang memulai kebencian adalah orang Quraish. Apa yang dilakukan orang Quraish hanyalah reaksi sebab-akibat.

Now is your turn, answer my questions :

Apakah benar yang mencari gara-gara adalah Muhammad sehingga orang Quraish merasa gerah dengan tingkahnya?
Anda teliti, siapa yang mengancam terlebih dulu, Muhammad atau orang Quraish?



Best regards,


Tanpa Nama
silancah
Posts: 392
Joined: Sat Jul 18, 2009 1:58 pm

Re: THE CORRECT FORM OF ISLAM itu yang bagaimana ?

Post by silancah »

Tanpa Nama wrote:
Hehehe, akan saya jawab. In return, you have to answer my questions. Btw, anda membaca post saya mengenai apa yang terjadi sebenarnya di Mekkah tidak? Kalau saja anda mau bersabar dan membaca postingan saya, anda tidak akan bertanya mengenai hal ini.

Saya mengeluarkan pernyataan di atas, karena pada kenyataannya, Muhammad yang memulai untuk mencari gara-gara, dengan mencela ilah-ilah mereka dan mengancam akan membawa mereka kepada tukang jagal. Inilah sebabnya saya katakan bahwa upaya pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish adalah isapan jempol, karena Muhammad yang memulai untuk mencari gara-gara, tetapi kalian muslim selalu mengatakan bahwa yang memulai kebencian adalah orang Quraish. Apa yang dilakukan orang Quraish hanyalah reaksi sebab-akibat.

Now is your turn, answer my questions :

Apakah benar yang mencari gara-gara adalah Muhammad sehingga orang Quraish merasa gerah dengan tingkahnya?
Anda teliti, siapa yang mengancam terlebih dulu, Muhammad atau orang Quraish?[/size]


Best regards,
Tanpa Nama
Entah karena hari ini saya kurang fokus atau sedang lelet, kok saya tidak menemukan jawaban yang tegas dari pernyataan anda di atas ya? Kita tidak mempermasalahkan siapa yang memulai tetapi sedang membicarakan pernyataan anda bahwa kaum Quraisy tidak menyiksa kaum muslim dan tidak merencanakan pembunuhan kepada Rasululloh SAW --> Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh? --- Ini sudah saya jelaskan berkali-kali, bahwa tidak ada upaya pembunuhan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh orang Quraish terhadap Muhammad dan para pengikutnya.

Oleh karena itu saya ulangi pertanyaan saya:
Apakah sekarang Anda percaya dan yakin kalau kaum Quraisy pernah ingin membunuh Rasululloh SAW? Ya/Tidak!
Apakah sekarang Anda meyakini kalau kaum Quraisy pernah menyiksa bahkan membunuh pengikut Nabi Muhammad SAW? Ya/Tidak!


Jawab dulu yang jelas sebagaimana saya sudah menjawab pertanyaan anda tentang Ibnu Katsir (walaupun jawaban yang saya berikan, anda katakan tidak sesuai dengan Ibnu Katsir - tapi itu hak anda) then I will answer your question. Fair kan?
Post Reply