silancah wrote:Kepada Tanpa Nama Yth,
Saya masih melihat kalau tafsiran saya (didukung M. Husin Haekal dalam bukunya Sejarah Kehidupan Muhammad) dan Ibnu Katsir tidak berbeda. Kami semua sama2 tidak menafsirkan ini sebagai ayat abadi untuk menyatakan peperangan kepada kaum non muslim di mana saja dan kapan saja.
Ok, kalau begitu, jawab saja pertanyaan saya, apakah tafsiran anda terhadap ayat-ayat Alquran dibawah ini sama dengan tafsir Ibn Kathir :
QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
Saya minta anda jawab dengan tegas...
Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?
HF sudah lari dari thread tersebut, dan memang hal ini sudah sering dibahas. Saya membahas masalah ini kembali, karena pertanyaan anda apakah saya tahu asbabun nuzul dan atau tafsir dari ayat tersebut. Saya tanya kepada anda...
Apakah tafsiran anda sama dengan tafsir Ibn Kathir di atas?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus memerangi kafir dimana saja dan kapan saja?
Apakah tafsir Ibn Kathir di atas tidak menyatakan bahwa muslim harus terus berperang sampai Islam menjadi agama yang dominan?
silancah wrote:Saya lihat perdebatan kita tentang fatwa perang ini akan terus berputar2 karena saya memahami tafsir Ibnu Katsir seperti ini dan anda memahami tafsir Ibnu Katsir sebaliknya.
Iya, karena yang bisa dilakukan muslim ketika terpojok hanya :
1. Berputar-putar
2. OOT ke Kristen
3. Kabur.....
silancah wrote:Mengenai bom bunuh diri, para pelaku ini jelas2 mengarahkan tindakannya kepada orang2 yang tidak memerangi kaum muslimin. Ini adalah pelanggaran dari ayat2 Al Quran yang memperbolehkan kaum muslimin untuk menyerang bila diperangi seperti yang tercantum di Surat Al Hajj : 39
“Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,"
Lagi-lagi anda tidak membaca ayat-ayat yang sudah saya berikan beserta tafsir Ibn Kathir :
QS 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
This is the Ayah of the Sword...These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations.
QS 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
The Order to fight People of the Scriptures until They give the Jizyah...This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah
QS 8:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
The Order to fight to eradicate Shirk and Kufr...Do you know what Fitnah refers to Muhammad was fighting against the idolators, and at that time, attending (or residing with) the idolators was a Fitnah (trial in religion).
silancah wrote:Kalau dari kutipan Ibn Ishaq yang anda sajikan di postingan anda, saya tidak melihat kata2 kasar dan penghinaan yang diucapkan Rasululloh SAW. Di situ hanya disebutkan kalau Rasululloh menafikan Tuhan2 mereka lalau kaum Quraisy mengklaim "keponakanmu telah mengutuk tuhan-tuhan kita, menistakan agama kita, mencela jalan hidup kita, dan menuduh nenek moyang kita telah melakukan kesalahan"
Tabari
Ibn Humayd- Salamah- Ibn Ishaq: The Messenger of God proclaimed God’s message openly and declared Islam publicly to his tribesmen. When he did so, they did not withdraw from him or reject him in anyway, as far as I had heard, UNTIL he spoke of their gods and denounced them. When he did this, they took exception to it and united in opposition and hostility to him,
terjemahan :
Ibn Humayd – Salamah – Ibn Ishaq : Rasulullah menyatakan firman Tuhan secara terbuka dan menyatakan Islam dihadapan publik kepada sukunya. Ketika dia melakukan hal ini, mereka tidak meninggalkan atau menolaknya, sejauh yang saya dengar, hingga ketika dia mencela ilah-ilah mereka. Ketika Muhammad melakukan hal tersebut, mereka tidak dapat menerimanya dan bersatu untuk menolak dan melawannya.
silancah wrote:Kutukan seperti apa yang diucapkan Rasululloh SAW? Beliau hanya menunjukkan bahwa tindakan menyembah patung2 adalah salah dari patung2 itu tidak akan memberikan manfaat. Apakah hal itu membuat kaum Quraisy berhak untuk menyiksa kaum muslimin bahkan hendak membunuh Rasululloh SAW?
Biasakan berbicara dengan FAKTA, jangan seperti anak kecil yang sedang berkhayal atau mendongeng. Mana bukti dari pernyataan anda bahwa kaum muslim disiksa dan Muhammad ingin dibunuh?
Begitu RENDAHKAH dirimu sehingga kamu rela MEMBODOHI DIRIMU SENDIRI demi membela Muhammad? Begitu RENDAHKAH dirimu sehingga kamu rela MENUTUP MATA ATAS KEBOHONGAN yang SELAMA INI DITUTUP-TUTUPI?
silancah wrote:Apakah tindakan Yesus dahulu dianggap ofensif sampai berhak untuk dibunuh saat menyebarkan risalahnya kepada orang2 Yahudi?
Tidak perlu menyamakan Muhammad dengan Yesus, selain dari pribadi keduanya yang JAUH BERBEDA, pertanyaan anda ini juga bisa memancing OOT.
silancah wrote:Bukti permusuhan kaum Quraisy bisa dilihat dan dibaca2 pada buku Sirah Nabawiyah ... sayang saya tidak memegangnya saat ini jadi tidak bisa mengutipkan kata2 persisnya dari buku tersebut.
Saya sudah jelaskan bukan, bahwa pada saat Muhammad berdakwah secara terbuka, orang Quraish tidak menolaknya, mereka hanya bersikap biasa-biasa saja. Tetapi,
Muhammad mencari gara-gara dengan menghina tuhan-tuhan mereka, mengancam mereka dengan tukang jagal.
silancah wrote:Tapi kalau paling gampang, dan kalau anda mau mempercayai, bisa buka di wikipedia mengenai Nabi Muhammad SAW:
Tradition records at great length the persecution and ill-treatment of Muhammad and his followers.[14] Sumayyah bint Khabbab, a slave of Abu Jahl and a prominent Meccan leader, is famous as the first martyr of Islam, having been killed with a spear by her master when she refused to give up her faith. Bilal, another Muslim slave, was tortured by Umayya ibn khalaf who placed a heavy rock on his chest to force his conversion.[65][66] Apart from insults, Muhammad was protected from physical harm due to belonging to the clan of Banu Hashim.
Semua ini dilakukan karena Rasululloh SAW mendakwahkan tentang, antara lain, ketauhidan.
Saya tanya kepada anda, peristiwa di atas terjadi sesudah Muhammad mengancam orang Quraish atau sebelum?
Biasakan menelaah sesuatu dari akarnya, agar anda bisa dengan jelas melihat apa yang menyebabkan sesuatu terjadi.
silancah wrote:Bangsa Palestina yang memulai peperangan? Menurut sepengetahuan saya Israel yang sampai sekarang tidak pernah menaati resolusi PBB dengan masih menduduki tanah yang didaulatkan kepada bangsa Palestina. Belum lagi embargo yang dilancarkan Israel kepada bangsa Palestina sehingga mereka harus bersusah payah membuat lorong2 bawah tanah untuk membeli dan mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Kalau mau bahas masalah ini dengan saya, silahkan buat thread baru.
silancah wrote:Mengenai masalah orang2 yang menolak untuk mengakui Allah SWT dan RasulNya, kaum muslimin memegang pada ayat lakum diinukum waliyadiin yang, contrary to you, tidak pernah dibatalkan dengan ayat At Taubah 9:5.
Salam,
Too bad, apa yang saya katakan, itu semua berasal dari tafsir Ibn Kathir sendiri.
It abrogated every agreement of peace between the Prophet and any idolator, every treaty, and every term
See? QS 9:5
membatalkan semua perjanjian damai dengan para kafirun dalam semua kondisi dan semua persetujuan.
Best regards,
Tanpa Nama