Kami Benci Syariah Islam

Pembelaan bahwa Islam adalah ajaran dari Tuhan.
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Post by swatantre »

Pokonya, di Indonesia mah, apa aja yang berlabel dg bau2 arab, pasti lakunya......

Dikira kalo udah arab dah pasti barokahnya.....
User avatar
telor
Posts: 994
Joined: Sat Oct 22, 2005 1:51 pm

Post by telor »

swatantre wrote:Dan logika yg dipake selalu: karena islam MAYORITAS, maka boleh dong aturan islam yang dipake.....
Mereka itu cuman penunggang2 aja itu, emang dalam mayoritas itu, apa semua setuju kalo ada syariatisasi....
Dasar antek arab...antek arab......
Jadi sumnya:
1. Islam sendiri terbukti gak beres. Masa mingsih mo pake aturan islam, yang bener aja!!
Hanya orang bodo yg masih mau menerapkan aturan ini.
Eh maaf ya, saya lupa. Maaf ya saya khilaf kalo muslim kan emang otaknya ga buat dipake.....

2. Banyak yg mendukung syariah. TAPI masih LEBIH banyak yang menolaknya. Adanya isu gak mutu ini aja dah menguras energi bangsa.
Daripada debat soal ini, ato buang2 suara di jalan pro maupun kontra syariat, kan lebih baik merenung di balik meja, berpikir positif, siapa tahu ngerti2 menemukan program komputer yang efisien, ato menemukan zat kimia baru dan dapet nobel, ato apa gitu kek, pokoknya produktif gitu lho.

Saya bilang, orang yg mendambakan syariah sebenarnya lebih mendambakan kekuasaan. Mereka ingin mengganti dasar negara dan seharusnya langsung ditangkap, sama kayak GAM yg ingin merdeka (dulu) ato RMS, ato jamannya DI/TII dan Timor timur dulu. Seharusnya mereka diperlakukan demikian krn ingin mengkhianati RI.

Saya jg bilang bhw org yg pingin pemerintahan syariah itu orang males. Katanya dengan syariah kita akan hidup lebih baik?
Mbok ya kalo gitu usahakan hidup yang lebih bermutu sedari sekarang dg cara yg lebih produktif, seperti belajar sains ato apa biar menemukan sesuatu yg berguna bt kemanusiaan dan kehidupan, gitu lho.

Ini tereak2 dema demo doang.
Ato belajar kimia tapi bisanya cmn nemuin bom doang.....
BETTULLLLL 100%

Usul gue mereka2 yang ngotot ingin syariah islam di kasih aja satu pulau yang lumayan gede buat kambing2 berjenggot beranak pinak melalui poligami.
Biarkan mereka ngurus tuh pulau.
gue pengen liat dalam 5 tahun mendatang entah jadi apa mereka.
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Post by swatantre »

Soal pulau ya?

Hm, Bali bisa disebut pulau hindu. Tp. kesenian dan kebudayaannya maju. Banyak turis datang. Duit masuk. Bali malah menyumbangkan devisa buat negara.

Islam dikasih satu pulau?
REMUK dah, dalam 5 th yg ada cuman peperangan, teror, ketakutan..
Kalo gak antar mereka sendiri, ya nyebar teroris ke pulo lain.....
Justine
Posts: 129
Joined: Fri Apr 21, 2006 12:10 am

untuk para MUSLIM MUNAFIK

Post by Justine »

Buat para MUSLIM MUNAFIK...ini ada cerita yang bisa membuat loe minimal menjadi Muslim yang sopan dan sedikit berguna buat orang lain...



Suatu saat, adzan Maghrib tiba. Kami bersegera shalat di sebuah mesjid yang dikenal dengan tempat mangkalnya aktivis Islam yang mempunyai kesungguhan dalam beribadah. Di sana tampak beberapa pemuda yang berpakaian “khas Islam” sedang menantikan waktu shalat. Kemudian, adzan berkumandang dan qamat pun segera diperdengarkan sesudah shalat sunat. Hal yang menarik adalah begitu sungguh-sungguhnya keinginan imam muda untuk merapikan shaf. Tanda hitam di dahinya, bekas tanda sujud, membuat kami segan. Namun, tatkala upaya merapikan shaf dikatakan dengan kata-kata yang agak ketus tanpa senyuman, “Shaf, shaf, rapikan shafnya!”, suasana shalat tiba-tiba menjadi tegang karena suara lantang dan keras itu. Karuan saja, pada waktu shalat menjadi sulit khusyu, betapa pun bacan sang imam begitu bagus karena terbayang teguran yang keras tadi.



Seusai shalat, beberapa jemaah shalat tadi tidak kuasa menahan lisan untuk saling bertukar ketegangan yang akhirnya disimpulkan, mereka enggan untuk shalat di tempat itu lagi. Pada saat yang lain, sewaktu kami berjalan-jalan di Perth, sebuah negara bagian di Australia, tibalah kami di sebuah taman. Sungguh mengherankan, karena hampir setiap hari berjumpa dengan penduduk asli, mereka tersenyum dengan sangat ramah dan menyapa “Good Morning!” atau sapa dengan tradisinya. Yang semuanya itu dilakukan dengan wajah cerah dan kesopanan. Kami berupaya menjawab sebisanya untuk menutupi kekagetan dan kekaguman. Ini negara yang sering kita sebut negara kaum kafir.



Dua keadaan ini disampaikan tidak untuk meremehkan siapapun tetapi untuk mengevaluasi kita, ternyata luasnya ilmu, kekuatan ibadah, tingginya kedudukan, tidak ada artinya jikalau kita kehilangan perilaku standar yang dicontohkan Rasulullah SAW, sehingga mudah sekali merontokan kewibawaan dakwah itu sendiri.



Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dengan berinteraksi dengan sesama ini, bagaimana kalau kita menyebutnya dengan 5 (lima) S : Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.



Kita harus meneliti relung hati kita jikalau kita tersenyum dengan wajah jernih kita rasanya ikut terimbas bahagia. Kata-kata yang disampaikan dengan senyuman yang tulus, rasanya lebih enak didengar daripada dengan wajah bengis dan ketus. Senyuman menambah manisnya wajah walaupun berkulit sangat gelap dan tua keriput. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita termasuk orang yang senang tersenyum untuk orang lain? Mengapa kita berat untuk tersenyum, bahkan dengan orang yang terdekat sekalipun. Padahal Rasulullah yang mulia tidaklah berjumpa dengan orang lain kecuali dalam keadaan wajah yang jernih dan senyum yang tulus. Mengapa kita begitu enggan tersenyum? Kepada orang tua, guru, dan orang-orang yang berada di sekitar kita?



S yang kedua adalah salam. Ketika orang mengucapkan salam kepada kita dengan keikhlasan, rasanya suasana menjadi cair, tiba-tiba kita merasa bersaudara. Kita dengan terburu-buru ingin menjawabnya, di situ ada nuansa tersendiri. Pertanyaannya, mengapa kita begitu enggan untuk lebih dulu mengucapkan salam? Padahal tidak ada resiko apapun. Kita tahu di zaman Rasulullah ada seorang sahabat yang pergi ke pasar, khusus untuk menebarkan salam. Negara kita mayoritas umat Islam, tetapi mengapa kita untuk mendahului mengucapkan salam begitu enggan? Adakah yang salah dalam diri kita?



S ketiga adalah sapa. Mari kita teliti diri kita kalau kita disapa dengan ramah oleh orang lain rasanya suasana jadi akrab dan hangat. Tetapi kalau kita lihat di mesjid, meski duduk seorang jamaah di sebelah kita, toh nyaris kita jarang menyapanya, padahal sama-sama muslim, sama-sama shalat, satu shaf, bahkan berdampingan. Mengapa kita enggan menyapa? Mengapa harus ketus dan keras? Tidakkah kita bisa menyapa getaran kemuliaan yang hadir bersamaan dengan sapaan kita?



S keempat, sopan. Kita selalu terpana dengan orang yang sopan ketika duduk, ketika lewat di depan orang tua. Kita pun menghormatinya. Pertanyaannya, apakah kita termasuk orang yang sopan ketika duduk, berbicara, dan berinteraksi dengan orang-orang yang lebih tua? Sering kita tidak mengukur tingkat kesopanan kita, bahkan kita sering mengorbankannya hanya karena pegal kaki, dengan bersolonjor misalnya. Lalu, kita relakan orang yang di depan kita teremehkan. Patut kiranya kita bertanya pada diri kita, apakah kita orang yang memiliki etika kesopanan atau tidak.



S kelima, santun. Kita pun berdecak kagum melihat orang yang mendahulukan kepentingan orang lain di angkutan umum, di jalanan, atau sedang dalam antrean, demi kebaikan orang lain. Memang orang mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain, untuk kebaikan. Ini adalah sebuah pesan tersendiri. Pertanyaannya adalah, sampai sejauh mana kesantunan yang kita miliki? Sejauh mana hak kita telah dinikmati oleh orang lain dan untuk itu kita turut berbahagia? Sejauh mana kelapangdadaan diri kita, sifat pemaaf ataupun kesungguhan kita untuk membalas kebaikan orang yang kurang baik?



Saudara-saudaraku, Islam sudah banyak disampaikan oleh aneka teori dan dalil. Begitu agung dan indah. Yang dibutuhkan sekarang adalah, mana pribadi-pribadi yang indah dan agung itu? Yuk, kita jadikan diri kita sebagai bukti keindahan Islam, walau secara sederhana. Amboi, alangkah indahnya wajah yang jernih, ceria, senyum yang tulus dan ikhlas, membahagiakan siapapun. Betapa nyamannya suasana saat salam hangat ditebar, saling mendo’akan, menyapa dengan ramah, lembut, dan penuh perhatian. Alangkah agungnya pribadi kita, jika penampilan kita selalu sopan dengan siapapun dan dalam kondisi bagaimana pun. Betapa nikmatnya dipandang, jika pribadi kita santun, mau mendahulukan orang lain, rela mengalah dan memberikan haknya, lapang dada,, pemaaf yang tulus, dan ingin membalas keburukan dengan kebaikan serta kemuliaan.



Saudaraku, Insya Allah. Andai diri kita sudah berjuang untuk berperilaku lima S ini, semoga kita termasuk dalam golongan mujahidin dan mujahidah yang akan mengobarkan kemuliaan Islam sebagaimana dicita-citakan Rasulullah SAW, Innama buitsu liutammima makarimal akhlak, “Sesungguhnya aku diutus ke bumi ini untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.***
User avatar
pemburu murtadin
Posts: 41
Joined: Tue Oct 10, 2006 5:01 pm

Post by pemburu murtadin »

wah, agama yang tidak mengakui kalau semua manusia adalah sederajat, yang mewajibkan orang2 nasrani dan yahudi bayar pajak keamanan kalau mau hidup tenang, mana punya keindahan dan keagungan?

'mbok itu nalar dibuka, islam yang sebenarnya, quran, tidak membawa keindahan.

menurut quran, agama yang benar disisi Allah cuma islam. Yang lain2 silahkan di eliminasi. Atau di pajaki.

Nabinya pun tukang bunuh orang dan tukang kawin. Plus dia penganjur minum air kencing unta juga.

Mana keindahannya?
User avatar
Bang_Yes
Posts: 9
Joined: Wed Oct 18, 2006 1:37 pm

Post by Bang_Yes »

Adadeh wrote: Bukankah Muhammad sendiri melakukan perjinahan dengan meniduri Safiyah setelah memenggal kepala suami dan ayahnya di Kheibar? Bukankah seharusnya berdasarkan hukum Islam, Muhammad menunggu beberapa saat sampai wanita yang baru kehilangan istri ini layak kawin lagi? Tapi Muhammad ternyata tidak menunggu apa2 dan langsung menyetubuhi Safiyah di hari yang sama suami dan sanak keluarga pria Safiyah dipancung.

Contoh perzinahan Muhammad yang lain juga tampak pada saat dia diam2 meniduri Mariyah, budak istrinya yang bernama Hafsah. Lalu ketahuan sama Hafsah dan seluruh istri2 Muhammad jadi marah sekali dan tidak mau berkumpul dengannya (Hadis Sahih Bukhari Volume 3, Book 43, Number 648). Muhammad pun marah dan mengeluarkan ayat2 tentang pisah ranjang, pemukulan pada istri di Q 4:34 dan tentang perselisihannya dengan istri2nya di Q. 66: 1-5. Dia pun tetap saja berjinah dengan Mariyah sampai Mariyah hamil dan melahirkan bayi pria bagi Muhammad, tapi anak ini kemudian mati.
Bukan ruas jarinya yang dipotong, tapi seluruh tangan dan kaki.
Hadis Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4396:

Disampaikan oleh Jabir ibn Abdullah:
Seorang pencuri dihadapkan pada sang Nabi. Nabi berkata: bunuh dia. Orang2 berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Lalu kata Nabi: Potong tangannya. Maka tangan kanannya dipotong. Ia dibawa keduakalinya pada sang Nabi dan
Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang2 berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki kirinya dipotong.
Orang itu dibawa ke hadapan Nabi untuk ketigakalinya dan
Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang2 berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong tangannya. (Maka tangan kirinya dipotong)
Orang itu dibawa lagi untuk keempatkalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang2 berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki (kanannya) dipotong.
Orang itu dibawa lagi untuk kelimakalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Lalu kami membawa dia pergi dan membunuhnya. Kami lalu menyeret dia dan melemparkan dia ke dalam sumur dan menimbuni batu2 di atas tubuhnya.


Tampaknya Muhammad menentukan hukuman hanya melalui apa yang dia dengar tentang kasus itu, dan tidak diperlukan saksi siapapun. Juga dengan memotong tangannya, orang itu tidak bisa lagi mencari makan kecuali dengan mengemis, dan ini pun sulit karena dia sudah dicap sebagai pencuri dan dibenci orang2. Karena itu ia terpaksa mencuri lagi untuk bisa terus hidup.
Pemerkosaan dihalalkan dalam Islam dengan melihat perlakuan terhadap para tawanan wanita dalam Islam. Setiap kali selesai merampok dan menjarah suatu suku atau daerah, tentara Muslim memenggali dan membunuh para prianya, sedangkan para wanita dan anak2 dibagi-bagikan diantara tentara Islam untuk dijadikan budak. Nah, wanita2 ini lalu diperkosa oleh para tentara dan Muhammad pun mengijinkannya dan bahkan menganjurkan untuk mengeluarkan sperma di dalam tubuh wanita itu. Lihat Hadisnya:
Hadis Sahih Bukhari Vol. 7-#137
Dikisahkan oleh Abu al-Khudri:
"Kami mendapatkan tawanan2 wanita dari penjarahan perang dan kami melakukan coitus interruptus (pengeluaran sperma di luar tubuh wanita) dengan mereka. Maka kami menanyakan pada Rasul Allah tentang hal itu dan dia berkata,”Apakah kalian benar2 melakukan itu?” dan mengulangi pertanyaan ini tiga kali, “ Jika jiwa ditakdirkan untuk tidak ada, maka jiwa ini tidak akan menjelma menjadi ada, sampai di Hari Kebangkitan.’”

Di sini orang2 Muslim telah mengambil beberapa budak wanita, dan melakukan hubungan seks dengan mereka. Muhammad memperbolehkan ini. Dia hanya menganjurkan mereka untuk tidak melakukan coitus interruptus.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#459 [Hadis ini serupa dengan Hadis di atas, tapi keterangannya lebih lengkap].
Dikisahkan oleh Ibn Muhairiz:
Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus. Abu berkata, “Kami pergi bersama Rasul Allah untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan2 perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakukan hubungan seksual dan kami suka melakukan coitus interruptus. Maka ketika kami bermaksud melakukan coitus interruptus kami berkata: “Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanyakan Rasul Allah yang ada diantara kita?” Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: “Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.’”


Di Hadis ini diceritakan bahwa para Muslim menyerang Banu Mustaliq dan mendapat budak2. Budak2 wanita dibagi-bagikan sebagai jarahan perang kepada para tentara Muslim. Karena jauh dari tempat tinggalnya (istri2nya), para prajurit itu merasa terangsang dan ingin berhubungan seks dengan budak2 wanita yang baru saja ditangkap. Mereka pergi ke Muhammad dan menanyakan tentang coitus interruptus. Tapi dia mengatakan pada mereka untuk tidak melakukan coitus interruptus itu, tapi memperbolehkan melakukan hubungan seks penuh dengan para budak itu. Hadis lain menerangkan bahwa para prajurit Muslim tidak ingin membuat para budak wanita hamil karena mereka ingin bisa menjual mereka lagi di lain waktu. Di bawah hukum Islam, Muslim tidak boleh menjual budak2 wanita yang sedang hamil. Efek dari Hadis ini adalah Muhammad memperbolehkan perkosaan atas tawanan2 perang wanita.
Muhammad juga menghalalkan perampokan. Justru inilah yang dilakukannya untuk menafkahi dirinya sendiri dan para tentaranya yang miskin di Medina. Setelah hijrah dari Mekah ke Medina, Muhammad dan pengikutnya tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak di Medina dan akibatnya mereka menjadi sangat miskin. Setelah 1/2 tahun terus menerus hidup dalam keadaan seperti itu, maka akhirnya dia mengambil keputusan untuk merampok kafilah Quraish saja. Dalam kegiatan perampokan inilah ke luarlah ayat2 pembagian harta jarahan rampokan, tidak boleh lari dalam perang, Allah akan menguatkan mereka dan melemahkan musuh, mengiming-imingi surga bagi yang mati dalam perampokan, dll, Ini misalnya (di perampokan Badr) Q 8:45, Q 8:46, Q 2:42-44, Q 3:18, Q 8:65, 66, Q 8:15-16.

Muhammad pun berkata terus terang bahwa memang merampok itu adalah mata pencahariannya:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
ref.“The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. [Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan
Bung..... anda salah besar.... justru budak itu sudah ada sebelum muhammad jadi rasul. budak jaman waktu itu arti diartikan sebagai hamba yang bisa di apakan aja oleh tuannya. dan budak telah di hapus sejak muhammad menjadi rasul. jadi wanita2 yang anda maksud adalah budak
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Bang_Yes wrote: dan budak telah di hapus sejak muhammad menjadi rasul. jadi wanita2 yang anda maksud adalah budak
darimana anda tahu itu? muhammad sendiri punya budak!

Sahih Bukhari
Vol 8, Book 73. Good Manners And Form (Al-Adab). Hadith 221.
Narrated By Anas : Once Um Sulaim was (with the women who were) in charge of the luggage on a journey, and Anjashah, the slave of the Prophet, was driving their camels (very fast). The Prophet said, "O Anjash! Drive slowly (the camels) with the glass vessels (i.e., ladies)."
decky
Posts: 13
Joined: Thu Oct 12, 2006 1:22 pm

Post by decky »

Aragorn wrote:wakakakakakakakakakka!!!!!!
shelionline, anda bener2 sangat menghibur saya, anda lebih kocak daripada srimulat!!!! Anda cocok ikut audisi API!

"ISLAM HANYA DAPAT DITERIMA OLEH ORANG YANG BERPIKIRAN CERDAS DAN WARAS....."

Iya2....hanya orang2 cerdas & waras seperti Salik Firdaus, Misno & teman2 bisa mencerna keagungan Quran, dan rela menyetor nyawa mereka dan orang2 tak berdosa disekitarnya demi imbalan 72 bidadari cantik di surga.

Sampe mati kecerdasan dan kewarasan gua ngak bakal nyampe kayak mereka2. Gpp dah, wa rela kok di cap kafir / munafik sama eloe orang. Yang penting wa ngak pernah rugiin orang lain.

Btw, berapa banyak yah peraih nobel di bidang Ilmu pengetahuan yang backgroundnya muslim????
Kayaknya bisa dihitung dengan jari deh!

Jadi maluw aye!
Nobel bukan jaminan akhirat,

Eh yg jelas forum ini gak bakalan bisa bikin Muslim jadi murtad...semua jg dah tau..

Tamara Blezinsky, Sandrina Malakiano, Anton Medan, Prof Dr Hembing, Paquita Wijaya, Dr Antonio, Titi DJ, Cahyono (Jayakarta Group), Dian Sastrowardoyo, Dewi Hughes, Erik Meijer (Telkomsel), Dougharty, Julia Perez, Angel Lelga, Irene Handoko (mantan biarawati), Napoleon Bonaparte, Muhammad Ali (petinju), Cat Steven (Yusuf Islam), Hakim Olajuwon (pebasket), Neil Armstrong (asronot), masih banyak lagi..semuanya terkenal....

Orang sukses Dunia-Materi tp miskin iman, masuk Islam

TAPI KALO

Orang miskin harta, miskin iman, ****- tolol, ada di pedalaman bisa jd mau masuk kristen ...kalo dikasih sembako....

TAPI

mereka kaga bisa buka internet, jd kagak tahu program pemurtadan dari orang kristen..

he..he..he..
User avatar
telor
Posts: 994
Joined: Sat Oct 22, 2005 1:51 pm

Post by telor »

curious wrote: darimana anda tahu itu? muhammad sendiri punya budak!

Sahih Bukhari
Vol 8, Book 73. Good Manners And Form (Al-Adab). Hadith 221.
Narrated By Anas : Once Um Sulaim was (with the women who were) in charge of the luggage on a journey, and Anjashah, the slave of the Prophet, was driving their camels (very fast). The Prophet said, "O Anjash! Drive slowly (the camels) with the glass vessels (i.e., ladies)."

Momet bukannya menghapuskan perbudakan malahan memanfaatkan kekuasaannya untuk memuaskan nafsu sexnya melalui budak2 tsb.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

BangYes wrote:Bung..... anda salah besar.... justru budak itu sudah ada sebelum muhammad jadi rasul. budak jaman waktu itu arti diartikan sebagai hamba yang bisa di apakan aja oleh tuannya. dan budak telah di hapus sejak muhammad menjadi rasul. jadi wanita2 yang anda maksud adalah budak
Salah besar. Justru Islam menghalalkan dan mengabadikan perbudakan.
Q 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan budak2 wanita yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu.

Q 23:5
kecuali terhadap isteri2 dan budak2 wanita yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela

Q 24:33
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 3-#765
Dikisahkan oleh Kuraib: budak Ibn ‘Abbas yang dibebaskan
Maimuna bint Al-Harith mengatakan padanya (Kutaib) bahwa dia telah membebaskan seorang budak wanita tanpa meminta ijin kepada sang Nabi. Suatu hari ketika datang gilirannya untuk bersama sang Nabi, dia berkata, “Tahukah kau, O Rasul Allah, bahwa aku telah membebaskan budak wanitaku?” Dia berkata,”Benarkah itu?” Dia mengiakannya. Dia berkata, "Kau seharusnya bisa dapat anugrah lebih banyak jika kau berikan dia (budak wanita itu) kepada salah satu paman2mu.”

Di sini seorang budak wanita dimerdekakan, tapi Muhammad berkata bahwa dia (Maimuna) seharusnya bisa dapat lebih banyak anugrah jika dia memberikan budak itu kepada salah satu pamannya, dan ini berarti tidak memerdekakan budak itu.

Hadis Sahih Bukhari Vol. 7-#734 "....Seorang budak berdiri di dekat pintu kamar (Muhammad) dan aku datang padanya dan berkata,”Ijinkan aku masuk kamar” ….
Hadisnya panjang, tapi kutipan di atas menunjukkan bahwa Muhammad punya budak yang bekerja di rumahnya.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 7-#344
Dikisahkan oleh Anas: "Rasul Allah pergi ke rumah budaknya yang adalah seorang penjahit, dan dia ditawarkan sepiring labu manis yang lalu dimakannya. Aku jadi sangat suka labu manis sejak aku melihat Rasul Allah memakannya.”
Hadis ini menunjukkan budak lain milik Muhammad yang bekerja sebagai penjahit. #346 menambahkan keterangan yang lebih detail.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#54
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Ketika kami menaklukkan Khaibar, kami tidak mendapatkan emas atau perak sebagai barang jarahan, tapi kami mendapatkan sapi2, unta2, harta benda dan perkebunan. Dan kami lalu pergi bersama Rasul Allah ke lembah Al-Qira, dan pada saat itu Rasul Allah punya seorang budak bernama Midarn yang diberikan kepadanya dari seorang Banu Ad-Dibbab. Ketika budak ini sedang memasang pelana Rasul Allah, sebuah panah yang entah diluncurkan siapa, melesat dan menusuknya ….

Hadis ini menunjukkan bahwa Muhammad mempunyai seorang budak, yang tertusuk panah.

Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#637
Dikisahkan oleh Buraida:
Sang Nabi mengirim Ali kepada Khalid untuk membawa Khumus (seperlima jarahan perang) dan aku benci Ali dan Ali baru saja mandi (setelah melakukan hubungan seks dengan seorang budak wanita dari Khumus). Aku berkata kepada Khalid, “Tidakkah kau lihat dia (Ali)?” Ketika kami bertemu sang Nabi, aku menceritakan itu padanya. Dia berkata,”O, Buraida! Apakah kau membenci Ali?” Aku berkata, “Ya.” Dia berkata, “Apakah kamu membencinya karena dia berhak mendapatkan lebih daripada apa yang dia dapatkan dari Khumus?”

Hadis ini mengungkapkan bahwa “Buraida membenci Ali (menantu Muhammad) karena dia mengambil seorang budak wanita dari jarahan perang dan menganggap itu sebagai hal yang tidak baik.” Muhammad sungguh mertua idaman ya? Menantu ngeseks dengan budak wanita malah dipuji-puji.

Hadis Abu Daud, #1814
"(Abu Bakr) mulia memukuli budaknya dan sang Rasul Allah tersenyum dan berkata: “Lihatlah orang ini yang sedang dalam keadaan suci, apakah yang dilakukannya?”
(pesan bagi Hadis ini mengatakan “Abu Bakr memukuli budaknya untuk mengajarnya rasa tanggungjawab.”)

MUHAMMAD, MUWATTA IMAM MALIK, DAN PERBUDAKAN
Bagian2 yang disebutkan di bawah menunjukkan hakiki perbudakan dalam hidup Muhammad, dan kehidupan para Kalifah. Muwatta adalah buku hukum Islam yang isinya penuh dengan peraturan bagaimana berhubungan dengan para budak. Budak2 digunakan terus-menerus di seluruh dunia Islam. Dengan melihat banyaknya Hadis2 di sini, bisa dimengerti bahwa banyak orang Muslim yang punya budak2.
Bagian 368 - "Siapa yang memiliki harta milik seorang budak jika budak itu diberi kemerdekaan.”
Bagian 371 - "Budak2 tidak dapat dimerdekakan sebagai Kewajiban dalam membebaskan seorang budak”
Bagian 383 - "Hidup bersama sebagai pasangan seksual dengan seorang budak wanita setelah mengumumkan Mudabbir-nya (Mudabbir = bebas setelah majikannya mati)
Bagian 387 - "Siapa yang berhak atas harta milik seorang budak atau budak gadis remaja pada saat budak dijual.”
Bagian 388 - "Batasan tanggung jawab bagi pihak penjual dalam penjualan seorang budak atau budak gadis remaja.”
Bagian 390 - "Aturan penjualan seorang budak gadis remaja.”

Ada bagian2 tambahan yang berhubungan dengan budak2. Daftar di atas sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sangat banyak hubungan dengan para budak selama dan sesudah jaman Muhammad. Jadi jangan bilang Islam menghapuskan perbudakan, ya? Yang benar adalah Muhammad menghalalkan dan mengabadikan perbudakan lewat perbuatan dan kata2nya sendiri.
Last edited by Adadeh on Mon Oct 30, 2006 12:34 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Imtiyaz
Posts: 281
Joined: Tue Oct 03, 2006 7:00 am

Post by Imtiyaz »

Kami Benci Syariah Islam
Boleh benci syariat tapi ngga berhaq melarang orang lain mengamalkan syariat.

Meski benci ngga otomatis melemahkan kami memperjuangkan syariat.

Syariat kami untuk kami..syariat kamu untuk kamu...
User avatar
telor
Posts: 994
Joined: Sat Oct 22, 2005 1:51 pm

Post by telor »

Muslimmm... ngoceh dong
User avatar
Rainn Forestha
Posts: 591
Joined: Tue Apr 25, 2006 9:49 pm
Location: earth

Post by Rainn Forestha »

Ibarat antara pulau Bali dan Lombok.., mana yang maju dan mana yang tidak maju2????
Akibatnya, Bali dibanjiri pendatang pengagung syariah yang ingin memundurkan Bali menjadi seperti Lombok.
Post Reply