[Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

User avatar
murtad mama
Posts: 3972
Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
Contact:

[Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by murtad mama »

Tabari VIII:4

Suatu hari Muhammad pergi mencari Zayd. Ada satu penutup kain di atas lubang pintu, tetapi angin mengingkapkan tirai itu sehingga lubang pintu terbuka. Zaynab berada di kamarnya, telanjang, dan kekaguman terhadapnya memasuki hati Nabi. Setalah itu Allah membuatnya tidak menarik bagi Zayd.


busyet, romantika zaman muhammad, zaynab telanjang, muhammad kagum :lol: :lol:

anehnya ketertarikan muhammad si nabi *** pada zaynab gara2 tirai terbuka ditiup angin

Ini penjelasan kisah Muhammad menikahi menantunya Zainab dari buku Image, volume VIII, The Victory of Islam:
Image
Image
Image
Image
juraganlinglung
Posts: 1
Joined: Fri Oct 19, 2007 10:06 pm

Post by juraganlinglung »

sumbernya dari apa itu??
hadis??
dalam memahami hadis tidak cukup dengan penguasaan bahasa aja,, tapi banyak sekali ilmu2 yang membantu dalam memahaminya.
karena banyak sekali hadis2 yang di klaim sebagai hadis palsu,, maka para ulama mecoba memberi ilmu2 untuk mengetahui kepalsuan hadis, diantara ilmu2 yang membahas tentang matan dan sanad.
jadi sebuah hadis blom tentu shahih tanpa diteliti dahulu dari segi sanad ataupun matannya.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

juraganlinglung wrote:sumbernya dari apa itu??
Bukankah sudah ditulis oleh Murtad Mama bahwa sumbernya dari Tabari. Siapakah Tabari? Klik ini.
Buku2 Tabari yang paling terkenal dan diakui dalam dunia Islam:
Image
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

Ibnu Ishak dan Tabari merupakan perawi hadits yang mungkar dan diragukan otoritas kesahihan setiap haidts yang diriwayatkan oleh mereka, bukan karena ingatanya yang lemah tapi karena sering mengutip hadits dari orang yang tidak terpercaya.banyak hadits yang mereka riwayatkan PALSU.
silakan baca link ini
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

gaston31 wrote:Ibnu Ishak dan Tabari merupakan perawi hadits yang mungkar dan diragukan otoritas kesahihan setiap haidts yang diriwayatkan oleh mereka, bukan karena ingatanya yang lemah tapi karena sering mengutip hadits dari orang yang tidak terpercaya. banyak hadits yang mereka riwayatkan PALSU.
silakan baca link ini

http://faithfreedom.myforumportal.com/v ... c.php?t=62
gaston31 ternyata muslim MURTAD yg suka mengartikan hadis semaunya. GILE !!! Ibn Ishak dan Tabari dicap penipu oleh gaston !!! Awas ton ... kalau ada Arab timur tengah yg mendengar ini, elu dan teman2 elu di faithfreedom.myportal bisa dipenggal. :lol: :lol: :lol:
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

gaston31 wrote:Ibnu Ishak dan Tabari merupakan perawi hadits yang mungkar dan diragukan otoritas kesahihan setiap haidts yang diriwayatkan oleh mereka, bukan karena ingatanya yang lemah tapi karena sering mengutip hadits dari orang yang tidak terpercaya.banyak hadits yang mereka riwayatkan PALSU.
silakan baca link ini

http://faithfreedom.myforumportal.com/v ... c.php?t=62
Ya ampun, Ibn Ishaq itu kan yang pertama-tama menulis biografi nabi (Sirat Rasul Allah) dan SEMUA tulisan sejarah Islam bersumber dari tulisannya. Kok bisa2nya diragukan kesahihannya? Tulisan2 Tabari juga merupakan salah satu tulisan sejarah Islam tertua di dunia, banyak banget, dan jadi pedoman penulisan sejarah Islam berikutnya. Seluruh dunia Islam memakai tulisan2 Ibn Ishaq dan Tabari sebagai sumber yang sahih. Sudah jelas faithfreedom.myforumportal itu forum kafir.

Terus mana lagi neeeh sumber Islam yang bakal ditolak sama kalian? Punya Bukhari yang isinya banyak mengisahkan perbuatan sadis nabimu?
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Jawaban untuk Gaston 31 dari situs Muslim (silahkan Muslim sama Muslim berantem, yang jelas sumber kafir di sini adalah Muslim sendiri):

http://secondprince.wordpress.com/2007/ ... mment-1054


PENOLAKAN TERHADAP MUHAMMAD BIN ISHAQ
Pemurnian Sejarah atau Penyimpangan Sejarah

Sejarah atau Sirah Nabi Muhammad SAW adalah wujud hidup dari ajaran Islam karena di dalamnya kita dapat mengetahui dengan jelas kehidupan Pribadi yang paling agung yaitu junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang tentu saja merupakan panduan bagi kita semua umat Islam dalam mengarungi kehidupan di dunia ini demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat,semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Beliau SAW dan KeluargaNya yang suci. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mendapatkan atau mempelajari sirah Nabi Muhammad SAW yang benar atau shahih.
Memang dalam kenyataannya sebagian besar kitab-kitab Sirah memuat riwayat-riwayat yang shahih, hasan, dhaif bahkan maudhu’ dengan kata lain memasukkan semua riwayat yang berkenaan tanpa memperhatikan kedudukannya. Hal inilah yang mendorong para ulama untuk terus melakukan kajian terhadap semua kitab sirah dan menyaring yang shahih agar nanti hasilnya dapat dipelajari oleh setiap umat Islam. Salah satu kajian ini adalah analisis terhadap sanad riwayat berdasarkan kaidah Jarh wat Ta’dil. Kajian ini diterapkan pada kitab-kitab Sirah yang masyhur seperti Sirah Ibnu Hisyam, Tarikh Ath Thabari, Tarikh Ibnu Asaqir, Tarikh Al Kamil, Ansab Al Asyraf Al Baladzuri, Muruj adz Dzahab Al Masudi dan kitab-kitab sirah yang lain. Kajian-kajian seperti ini mungkin bisa disebut usaha pemurnian sejarah karena melalui kajian ini akan didapatkan riwayat-riwayat Sirah yang shahih.

Usaha-usaha seperti ini jelas sangat diperlukan sekarang ini , apalagi sejarah atau sirah ini sekarang sering dijadikan argumentasi atau dalil dalam pertentangan mazhab atau keyakinan. Mungkin sebagai contoh hal ini akan sangat jelas terlihat dalam polemik yang berkepanjangan antara Islam Sunni dan Islam Syiah. Kedua belah pihak seringkali membawakan riwayat dalam kitab Sirah untuk menguatkan pendapat Mereka.
Walaupun begitu, usaha-usaha tersebut sebenarnya juga layak untuk dikritisi, apalagi jika hasil dari usaha pemurnian tersebut ternyata bertentangan dengan pendapat atau kajian banyak ulama lain baik dari generasi lalu maupun sekarang. Misalnya baru-baru ini kami mengetahui penolakan seorang penulis terhadap Muhammad bin Ishaq dan tuduhannya bahwa Muhammad bin Ishaq adalah seorang Syiah yang telah merusak dan menyimpangkan sejarah Islam. Beliau Muhammad bin Ishaq adalah salah satu pencatat Sirah awal dan terkenal dengan kitabnya Sirah Ibnu Ishaq yang telah disadur oleh murid beliau Ibnu Hisyam dalam Sirah Ibnu Hisyam. Oleh karena itu tulisan ini dibuat untuk perbandingan bagi pembaca bahwa terdapat banyak ulama yang telah menetapkan bahwa Muhammad bin Ishaq ini bisa dipercaya.

Jarh wat Ta’dil Terhadap Muhammad bin Ishaq
Kenyatannya memang terdapat perbedaan pandangan ulama-ulama terhadap Muhammad Ibnu Ishaq, ada yang menta’dilkannya, ada yang menjarhkannya dan ada yang dalam hal tertentu menerima riwayatnya tetapi dalam hal yang lain (halal dan haram misalnya) tidak memakai riwayatnya. Berikut ini beberapa pandangan yang menguatkan ta’dil Ibnu Ishaq
Muhammad bin Ishaq merupakan perawi dari kitab-kitab hadis Kutub As Sittah, Bukhari meriwayatkan dari beliau dalam Shahih Bukhari secara ta’liq, Muslim meriwayatkan dari Ibnu Ishaq dalam Shahih Muslim, Ibnu Ishaq juga merupakan perawi hadis dalam Sunan At Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan An Nasai dan Sunan Ibnu Majah. Hal ini telah dinyatakan oleh Prof.DR.Faruq Hamadah dalam bukunya Mashaadirus Siirah an Nabawiyah wa Taqwiimuhaa (terjemahannya Kajian Lengkap Sirah Nabawiyah hal 72).
Dalam Kitab Tahzib Al Kamal karangan Ibnu Zakki Al Mizzi, terdapat ulama-ulama yang menta’dilkan Ibnu Ishaq

• Muhammad bin Muslim Al Zuhri menyatakan “Madinah berada dalam ilmu selama ada Ibnu Ishaq,orang yang paling tahu tentang sirah”.
• Ibnu Hibban menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah tsiqah(dapat dipercaya)
• Yahya bin Ma’in menyatakan Muhammad bin Ishaq itu tsiqah dan hasanul hadis tetapi di tempat lain Beliau menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah dhaif.
• Muhammad bin Idris As Syafii(Imam mazhab Syafii) memuji Ibnu Ishaq dan menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah sumber utama sirah.
• Syu’bah bin Al Hajjaj berkata tentang Ibnu Ishaq “Dia adalah amirul mukminin dalam hadis”.
• Ali bin Al Madini menyatakan bahwa “Ibnu Ishaq adalah sumber hadis,hadisnya disisiku adalah shahih”.
• Asim bin Umar bin Qatadah menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah sumber utama ilmu.
• Salih bin Ahmad bin Abdullah bin Salih Al Ajiliy menyatakan bahwa Ibnu Ishaq seorang yang tsiqah.
• Abu Muawiyah menyatakan bahwa Ibnu Ishaq termasuk diantara orang yang paling kuat ingatannya.
• Muhammad bin Saad menyatakan Ibnu Ishaq tsiqah.
• Abdullah bin Mubarak menyatakan Ibnu Ishaq shaduq.
• Abu Zur’ah juga menyatakan Ibnu Ishaq shaduq.
• Abu Ya’la Al Khalili menyatakan Ibnu Ishaq tsiqah.
• Al Busyanji menyatakan Ibnu Ishaq tsiqah-tsiqah.
• Muhammad bin Abdullah bin Numai menyatakan “Ibnu Ishaq adalah hasanul hadis walaupun kadangkala meriwayatkan hadis-hadis batil yang diambil dari orang yang majhul. Beliau Ibnu Ishaq juga dituduh penganut Qadarriyah Sedangkan beliau amat jauh dari hal itu”.


Dalam kitab Taqribut Tahdzib, Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqallani menyatakan bahwa Muhammad bin Ishaq adalah Imam al Maghazi(sirah), Dalam kitab Zadul Ma’ad juz 1 hal 99 terdapat perkataan Al Baihaqi tentang Ibnu Ishaq”Muhammad bin Ishaq,jika dia menyebutkan sama’nya(bahwa dia mendengar langsung) dalam riwayat dan sanad, itu dapat dipercaya dan berarti sanadnya baik”. Selain itu Adz Dzahabi dalam Mizan Al Itidal mengatakan “hadis Ibnu Ishaq itu hasan di samping itu sikapnya baik dan jujur. Meskipun riwayat yang disampaikannya seorang diri dinilai mungkar karena hafalannya sedikit, banyak para imam hadis menjadikannya sebagai hujjah”.
Memang pada kenyataannya terdapat juga ulama-ulama yang menjarhkan Ibnu Ishaq, hal ini dapat dilihat dalam kitab Tahzib Al Kamal sebagai berikut

• Malik bin Anas menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah salah seorang dajjal.
• Hisyam bin Urwah menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah seorang penipu.
• Yahya bin Said Al Qattan menyatakan bahwa Ibnu Ishaq adalah seorang penipu.
• Wuhaib bin Khallid menyatakan Ibnu ishaq seorang penipu.
• Sulaiman Al Taimi menyatakan bahwa Ibnu Ishaq seorang pembohong.
• Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa Ibnu Ishaq bukanlah hujjah, tidak memilih dari siapa dia mengambil hadis, bukan hujjah pada sunan, dhaif ketika tafarrud. Tetapi Ahmad bin Hanbal juga menyatakan bahwa sebagian hadis Ibnu Ishaq hasan.
• An Nasai menyatakan bahwa Ibnu Ishaq tidak kuat.
• Al Daruquthni menyatakan Ibnu Ishaq bukan hujjah.
• Al Zanbari menyatakan Ibnu Ishaq dihukum karena menganut paham Qadariyah.
• Jauzajani menyatakan bahwa Ibnu Ishaq dituduh karena beberapa bid’ah.


Walaupun terdapat ulama-ulama yang menjarhkan Ibnu Ishaq diatas, hal itu ternyata tidak menghalangi jumhur ulama untuk mengambil riwayat dari beliau. Hal ini dikarenakan banyak para ulama yang telah menilai jarh dan ta’dil ibnu Ishaq secara mendalam dan telah membantah keberatan terhadap Ibnu Ishaq. Bid’ah Ibnu Ishaq yang dimaksud Jauzani kemungkinan adalah paham Qadariyah yang dinyatakan oleh Al Zanbari tetapi hal ini telah dibantah oleh Muhammad bin Abdullah An Numai yang menyatakan bahwa Ibnu Ishaq jauh sekali dari paham Qadariyah.(lihat Tahdzib Al Kamal) . Selain itu Jauzani juga dikenal sebagai pembid’ah yang pernyataannya kurang bernilai dalam hal ini. (lihat Sunni Yang Sunni hal 33 Mahmud Az Za’by).

Sebagian ulama yang didakwa menjarhkan Ibnu Ishaq ternyata juga memberikan sifat ta’dil kepada beliau dan menerima sebagian riwayat Ibnu Ishaq seperti Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Muin, Ali Al Madini, Al Dzahabi, An Nasai, Abu Dawud, Sufyan bin Uyainah, dan Ibnu Hajar.
Dalam kitab Ad Duafa Wa Al Matrukin hal 41 karangan Ibnul Jauzi menyatakan bahwa ulama yang menolak Ibnu Ishaq seperti Wuhaib bin Khallid hanyalah mengikut terhadap pandangan ulama besar Madinah yaitu Malik bin Anas dan Hisyam bin Urwah,yang ternyata kedua ulama ini mempunyai persengketaan dengan Ibnu Ishaq.

Malik bin Anas mengkritik Ibnu Ishaq ketika beliau mengetahui bahwa Ibnu Ishaq telah mengkritik beliau dan kitab Al Muwatta karangan beliau,seperti yang tertera pada kitab Mu’jam al ‘Udaba jilid 18 hal 7 oleh Yaqut Al Hamawi dan Wafayat Al a’yan hal 227 oleh Ibnu Khallikan.
Wan Kamal Mujani dalam artikelnya Pandangan Ulama Terhadap Karya dan Ketokohan Ibnu Ishaq telah menulis bahwa

persengketaan antara Malik bin Anas dan Ibnu Ishaq bermula apabila Ibn Ishaq menafikan Malik bin Anas berasal daripada keturunan salah seorang raja Yaman iaitu Dhu Asbah. Ibn Ishaq menyatakan bahwa hubungan keluarga Malik bin Anas dengan raja tersebut hanyalah melalui ikrar taat setia sahaja dan bukannya pertalian darah. Ini telah menimbulkan rasa tidak puas hati kepada Malik bin Anas. Perang mulut antara mereka berterusan sehinggalah sampai kemuncaknya setelah Malik menulis Kitab al-Muwatta’ dan mendapat kritikan daripada Ibn Ishaq. Bagaimanapun, hubungan mereka berdua terjalin semula setelah Malik bin Anas mendengar berita bahwa Ibn Ishaq berhasrat untuk meninggalkan Madinah dan berhijrah ke Iraq. Malik bin Anas telah memberi sebanyak 50 Dinar kepada Ibn Ishaq
untuk menampung perbelanjaannya di sana (Ibn Ishaq 1981, 23). Malik bin Anas juga tidaklah menolak keseluruhan hadis Ibn Ishaq. Beliau hanya sekadar tidak menerima riwayat-riwayat Ibn Ishaq mengenai beberapa peperangan Rasulullah s.a.w. yang bersumberkan masyarakat Yahudi (Ibn Ishaq 1981, 23). Ibn Ishaq pula mempunyai hujah tersendiri ketika mencatatkan riwayat-riwayat tersebut kerana beliau mengambilnya daripada periwayat periwayat Yahudi yang telah memeluk agama Islam. Beliau berpandangan bahwa mereka adalah diantara sumber yang paling hampir dengan peristiwa peristiwa tersebut dan mempunyai kaitan yang rapat dengannya.

Adapun tentang persengketaan dengan Hisyam bin Urwah telah dijelaskan oleh Al Dazahabi dalam Mizan Al Itidal jilid 4 hal 469, bahwa

penolakan sebenarnya Hisham bin Urwah terhadap Ibn Ishaq karena beliau tidak menyetujui perbuatan Ibn Ishaq menemui isterinya Fatimah binti al Mundhir dan meriwayatkan hadis-hadis daripadanya.

Dalam hal ini beberapa ulama telah memepertahankan kedudukan Ibnu Ishaq seperti Yahya bin Ma’in dan Ali bin Al Madini. Wan Kamal Mujani dalam artikelnya Pandangan Ulama Terhadap Karya dan Ketokohan Ibnu Ishaq telah menulis

“Jelas bahwa peristiwa ini berlaku disebabkan perasaan terlalu cemburu Hisham bin Urwah,sedangkan isterinya lebih tua (37 tahun) daripada Ibn Ishaq. Pertemuan Ibnu Ishaq dengan Fatimah binti al-Mundhir hanyalah sekadar untuk mengambil hadis-hadis sahaja, kerana Fatimah berkesempatan meriwayatkan daripada beberapa sahabat nabi. Di samping itu, beliau menganggap Fatimah sebagai salah seorang gurunya”.

Oleh karena itulah banyak ulama yang lebih menguatkan ta’dil terhadap Ibnu Ishaq dan tidak menerima Jarh terhadap Ibnu Ishaq. Hal ini seperti dikemukakan oleh Al Hafizh Abul Fath Ibnu Sayyidin Nas dalam kitabnya ‘Uyunul Atsar fi Fununil Maghazi was Siyar yang telah menyebutkan seluruh kritikan terhadap Ibnu Ishaq kemudian membatalkannya satu-persatu. Beliau condong untuk menguatkan Ibnu Ishaq dan keautentikannya dan berkata

”Ibnu Ishaq adalah pegangan dalam Maghazi(sirah) bagi kami dan bagi orang lain”.

Selain itu Al Hafizh Abu Ahmad bin Adiy dalam kitabnya Al Kamil telah meneliti tentang Ibnu Ishaq dan berkata

”Aku telah memeriksa hadis Ibnu Ishaq yang begitu banyak .Tidak kudapati sesuatu yang kelihatannya dapat dipastikan dhaif terkadang ia salah atau keliru dalam sesuatu sebagaimana orang lain juga dapat keliru” .

Jadi kami simpulkan bahwa Ibnu Ishaq dapat dipercaya dan dijadikan pegangan dalam masalah sirah. Adapun tentang tuduhan sebagian penulis bahwa Ibnu Ishaq seorang Syiah adalah tidak beralasan apalagi tuduhan beliau telah merusak sejarah islam(tuduhan ini sungguh sangat mengherankan karena banyak sekali sejarawan dan ulama yang telah mengutip dari Ibnu Ishaq) karena banyak ulama yang telah memberikan predikat dipercaya kepada beliau, seandainya beliau banyak
meriwayatkan banyak keutamaan Imam Ali itu tidak membuktikan bahwa Ibnu Ishaq adalah syiah lagipula jika ternyata beliau sangat condong ke Imam Ali itu hanya menunjukkan bahwa beliau tasyayyu dan tentu saja riwayat seorang tasyayyu tetap dapat diterima karena cukup banyak perawi hadis yang tasyayyu dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Ashabus Sunan

Wallahu A’lam.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by iamthewarlord »

naikkan lagi deh thread ini..
ICU
Posts: 858
Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by ICU »

Masalah yang seharusnya dipertanyakan juga oleh para Muslim dan non-Muslim adalah:
MENGAPA ALLAH SWT / MUHAMMAD NGOTOT MENIKAHKAN ZAYNAB DENGAN ZAID DI Q 33:36 (padahal Zaynab sudah tidak bersedia), SEDANGKAN DI Q 33:37 ALLAH SWT / MUHAMMAD MALAHAN MENCERAIKAN ZAYNAB DENGAN ZAID AGAR MUHAMMAD BISA MENIKAHI ZAYNAB!!

MENGAPA BERBEDA SATU AYAT SAJA, ZAINAB HARUS BERTUKAR SUAMI DENGAN SECEPAT ITU? DI Q 33:36 ZAINAB HARUS NGESEX DENGAN ZAID, SEDANGKAN DI Q 33:37 ZAINAB HARUS NGESEX DENGAN MERTUANYA SENDIRI YAKNI MUHAMMAD!!
ATURAN ILLAHI APAAN NEEEHHH?????

Q 33:36
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Silakan telaah asbab al-nuzul (latar belakang peristiwa, sejarah, kejadian dari ayat Qur'an) Q 33:36 di tafsir Jalalaini:
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMa ... nguageId=2

And it is not [fitting] for any believing man or believing woman, when God and His Messenger have decided on a matter, to have (read takūna or yakūna) a choice in their matter, in contravention of the decision of God and His Messenger. This [verse] was revealed regarding ‘Abd Allāh b. Jahsh and his sister Zaynab, whose hand the Prophet had asked for in marriage, but meaning on behalf of Zayd b. Hāritha. They were loathe to this [proposal] when they found out [that it was on the latter’s behalf], for they had thought that the Prophet (s) wanted to marry her himself. But afterwards they consented because of the [following part of the] verse: And whoever disobeys God and His Messenger has certainly strayed into manifest error. Thus the Prophet (s) gave her in marriage to Zayd. Then on one occasion he [the Prophet] caught sight of her and felt love for her, whereafter [when he realised that] Zayd lost his affection for her and so said to the Prophet (s), ‘I want to part with her’. But the Prophet said to him, ‘Retain your wife for yourself’, as God, exalted be He, says:

terjemahannya:

Dan tidak baik bagi Muslim atau Muslimah, saat Allah dan RasulNya telah menetapkan keputusan, untuk menentang keputusan Allah dan RasulNya. Ayat ini dinyatakan berhubungan dengan ‘Abd Allāh b. Jahsh dan saudara perempuannya Zaynab, yang mana Nabi telah meminang Zaynab bagi Zayd b. Hāritha. Mereka ( ‘Abd Allāh b. Jahsh dan Zaynab) benci atas pinangan ini karena tadinya mereka mengira Nabilah yang akan menikahi Zaynab. Tapi kemudian mereka tunduk menyerah karena ayat berikut: Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. Dengan demikian, Nabi memberikan Zaynab untuk dinikahi Zayd. Lalu di suatu kejadian, Nabi melihat diri Zainab dan jatuh cinta padanya, setelah itu Zayd tidak berselera lagi terhadap Zaynab dan berkata pada Nabi: 'Aku ingin menceraikannya.' Tapi Nabi berkata pada Zayd: 'Pertahankan istrimu bagimu,' sedangkan Allah berkata:

==============
Hanya gara2 Nabi JATUH CINTA pada menantunya, Allah SWT, pencipta seluruh jagad raya, menurunkan firman agar sang Nabi boleh halal ngesex dengan menantunya!!!
==============

Q 33:37
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.


Berikut tafsir Q 33:37 dari Jalalaini
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMa ... nguageId=2

And when (idh is dependent because of [an implied preceding] udhkur, ‘mention [when]’) you said to him to whom God had shown favour, by [guiding him to] Islam, and to whom you [too] had shown favour: by manumitting him — this was Zayd b. Hāritha, who had been a prisoner of war before [the coming of] Islam (in the period of al-jāhiliyya). The Messenger of God (s) purchased him before his call to prophethood, and then manumitted him and adopted him as his son — ‘Retain your wife for yourself and fear God’, before divorcing her. But you had hidden in your heart what God was to disclose, [what] He was to manifest of your love for her and of [the fact] that should Zayd part with her you would marry her, and you feared people, would say, ‘He has married his son’s wife!’, though God is worthier that you should fear Him, in all things, so take her in marriage and do not be concerned with what people say. Zayd subsequently divorced her and her [obligatory] waiting period was completed. God, exalted be He, says: So when Zayd had fulfilled whatever need he had of her, We joined her in marriage to you — the Prophet consummated his marriage with her without [the customary] permission [from her legal guardian] and gratified the Muslims with [a feast of] bread and meat — so that there may not be any restriction for the believers in respect of the wives of their adopted sons, when the latter have fulfilled whatever wish they have of them. And God’s commandment, that which He has decreed, is bound to be realised.

terjemahannya:

Dan ketika kau (Muhammad) katakan padanya (pada Zayd) yang diperkenan Allah, dengan membimbing Zayd pada Islam dan kau (Muhammad) sendiri berkenan kepadanya dengan memerdekakannya - yang dimaksud adalah Zayd b. Hāritha, yang dulu adalah tawanan perang sebelum jaman Islam (di masa Jahiliyah). Nabi membelinya sebelum dia jadi nabi, dan memerdekakannya dan mengangkatnya jadi putranya - 'Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah' sebelum menceraikan Zaynab. Tapi kau (Muhammad) telah menyembunyikan dalam hatimu sesuatu yang akan diungkapkan Allah, dan Dia akan mengumumkan cintamu (Muhammad) pada Zaynab dan fakta bahwa jika Zayd menceraikan Zaynab, maka kau akan menikahi Zaynab, dan kau takut orang2 akan berkata, 'Dia menikahi istri anaknya sendiri!', meskipun Allah harus lebih kau takuti di atas segalanya, maka nikahi Zaynab dan tak usah khawatir apa kata orang. Zayd akhirnya menceraikan Zaynab dan masa iddah Zaynab lalu berakhir. Allah berkata: Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia - Nabi ngesex dengan Zaynab tanpa ijin dari wali Zaynab dan merayakan ini bersama umat Muslim dengan roti dan daging - setelah itu tiada larangan bagi umat Muslim untuk menikahi istri dari anak2 angkat mereka, setelah anak2 angkat mereka menceraikan istri2 mereka. Ini adalah ketetapan Allah yang harus terjadi.

Apa sih pesan moral dari Q 33:36 dan Q 33:37 yang sangat kontradiktif itu? Mengapa satu wanita harus berganti suami menikahi dua pria dalam waktu sangat singkat, lengkap dengan ayat2 Qur'an segala? Apakah wajar bagi mertua untuk jatuh cinta dan berahi terhadap menantu sendiri? Muhammad itu jatuh cinta pada Zaynab saat Zaynab masih jadi istri Zayd. Gimana jika babehmu jatuh cinta dan berahi terhadap istrimu? Apakah lalu kamu akan menceraikan istrimu agar babehmu bisa/boleh halal ngesex dengan istrimu sendiri?

Rusaaaakkk....
Moderator 3
Posts: 516
Joined: Tue Sep 13, 2005 8:53 pm

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by Moderator 3 »

Perdebatan dipindah ke sini:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... um-t37542/

Jangan berdebat di Resource Center!!
ICU
Posts: 858
Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by ICU »

Murtad Mama dulu menulis begini:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... um-t16462/
murtad mama wrote:Tabari VIII:4
Suatu hari Muhammad pergi mencari Zayd. Ada satu penutup kain di atas lubang pintu, tetapi angin mengingkapkan tirai itu sehingga lubang pintu terbuka. Zaynab berada di kamarnya, telanjang, dan kekaguman terhadapnya memasuki hati Nabi. Setalah itu Allah membuatnya tidak menarik bagi Zayd.
Apakah benar begitu?
Ternyata BENER!! Lihat nih sendiri Tabari, volume VIII, hal yang keempat:

Image
Image
Image
Image

Perhatikan kalimat dalam kotak kuning dan digarisbawah merah di halaman 4 di atas:
Zaynab was in her chamber, UNDRESSED, and admiration for her entered the heart of the Prophet.

artinya:

Zaynab berada di kamarnya, TELANJANG, dan rasa kagum terhadapnya merasuki hati Nabi.

Inilah yang mengakibatkan turunnya Q 33:37. Muhammad belum melihat Zaynab telanjang sewaktu mengatakan Q 33:36 yang memaksa Zaynab nikah dengan Zaid. Tapi hati Muhammad langsung berubah melihat kemolekan tubuh Zaynab yang telanjang di kamarnya. Mertua jatuh cinta pada menantu saat melihat menantu telanjang. Gitu lhooo isi pesan utama Q 33:37.

Jelas bukan, sodara2? :lol: :lol:
Nyampah
Posts: 180
Joined: Tue Feb 23, 2010 1:09 pm

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by Nyampah »

kata kagum harusnya diganti dengan konak
Phao
Posts: 452
Joined: Sun Jul 05, 2009 7:15 pm
Location: 'Atapiluloh Al Ajib' city - Arab Saudi

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by Phao »

Nyampah wrote:kata kagum harusnya diganti dengan konak
wkwkwk............. setuju dah bro...
Image saat Mamad liat Zainab bugil...mngkn sprt ini:

Image
wkwkwk.....



Phao Image
User avatar
murtad mama
Posts: 3972
Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
Contact:

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by murtad mama »

berarti bener donk "fitnah" mama :p
kuta bali
Posts: 2187
Joined: Tue Mar 02, 2010 3:55 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by kuta bali »

Edannn, murtad mama jelii banget, makasih mama.
Saif.Bahar
Posts: 1548
Joined: Thu Jul 29, 2010 7:41 pm

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by Saif.Bahar »

Hehehe...
ICU,NYampah ma yg laen bener.
Andai Muhamad ( nih andai harap di pahami ) bener2 liat tuh cewe telanjang trus andai ( nh andai jg) jd tertarik ya gk heran..
Apalagi gw ma lo smua wah bs2 lgsung ke...kmn nh hehehe
0mg2..lo smua dah liat si luna tlanjang blom?pd napsu smua deh kalian..prsis kyk gw hehehe
aq adalah D3viL..
Penipu dan pembujuk tanpa belas kasih..
Hahahaha...
Tadi diatas mnyinggungg soal keabsahan sumber sjarah kan?
Aneh2 saja..
Coba deh kita tetapkan dulu metode pnelitian keabsahan sumber sejarah.
Kalau sudah baru kita tetapkan standar keabsahan.
Kalau sudah baru kita kaji smua sumber sjarah atau kita tetapkan batasannya.
Tdk prlu srumit metode imam Bukhori atau imam Muslim,
yg pnting bs di prgunakan utk mmbedah dan menganalisa sumber2 itu.
Kita smua jauh lebih buruk dari org2 dahulu.
Nah...sudah...?
Sudah bikin metodenya...?
Blum...?
Ya memang sih kita mesti kritis sama sumber sjarah,
tp ya mesti kira2 dong....!!
Melempar isu ini kan sama dgn mngkonfrontasikan 2 golongan besar umat islam.
Yaitu syiah dan sunni.
Keculi kalau kita sudah mnemukan metode yg lebih baik dr org2 dulu.
Makanya umat islam prlu mngembang ilmu2,ilmu umum modern dan ilmu agama.
Ulumu al hadits org2 jaman dulu itu adalah sumbangsih n jihad trbaik mereka dgn pena.
Ya tdk prlu deh nulis disini soal sanad,perawi,derajat..yg dhoif yg maudlu' yg shahìh yg mutawatir...dll
eh diatas kayaknya ada bedah ayat
..
Asyik donk...yuk kita kumpulin dulu alat2nya tapi aq gk bawa sma skali...?
Kalian gmn nh nyampah ma ICU...?Sudah bawa smua alat blum...?yuk kita cek alat2nya..
A.1.Ilmu balaghoh :
- badi'
-ma'ani
-bayan...sudah smua?
2.tata bhs :
- nahwu
-shorof
-i'rob...sdh smua
B.sjarah n bahasa
- lama mcm muslm n yg lain
- modern n smua cabang arkeologi utk meniliti arsip
antropologi utk mneliti kondisi keadaan wktu itu sosiologi utk meneliti hubgan antar manusia wktu itu n lain2 tetapi tetapkan dulu..
-etimologi..dll sdh?
C.ilmu Quran n cabangnya
- tafsir
-ushul ad din
-ushul al fiqh
-fiqh
..eh ni ja ya gk usah bnyk2 krn dlm dunia islam blm ada kspakatan umum soal bgnian pi di barat sdh..eh yg ni smua sdh blum?kalau sdh..yuk mulai
Nah km smua bedah donk ayat diatas ma tuh alat2...
trutama buat ICU ma nyampah.
Gw cuman mampir n liat2 krn gw gk punya tuh alat2 apalagi ketrampilan menggunakannya.
Eh yg sistematis n pkai bhs ilmu biar yg baca sueneeeng bgt..
Salam.
babi halal
Posts: 196
Joined: Thu Apr 29, 2010 9:05 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by babi halal »

@muhammad.saw: xixixi kelakuan lo mirip yang ada di lagu keong racun mad :))



Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
.......dst


Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau "ngaku NABI"
Aku dianggap j*blay
Dasar koboy kucai
...dst

:rolling: :rolling: :rolling:
ICU
Posts: 858
Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by ICU »

Saif.Bahar wrote:Kalian gmn nh nyampah ma ICU...?Sudah bawa smua alat blum...?yuk kita cek alat2nya.
Alat2 lo gak ada yang mempan untuk menutupi kenyataan Muhammad berahi terhadap menantunya sendiri. Nih dari Tabari:

Muhammad Menghancurkan Pernikahan Zaid
Image
Image
Image
ICU
Posts: 858
Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by ICU »

Saif.Bahar wrote:Andai Muhamad ( nih andai harap di pahami ) bener2 liat tuh cewe telanjang trus andai ( nh andai jg) jd tertarik ya gk heran..
Memang benar: perbuatan terangsang pada istri anak sendiri itu TIDAK MENGHERANKAN bagi orang bejad moral seperti Muhammad dan ELO. Tapi pria2 waras yang berakhlak tentunya akan merasa sangat malu jika sampai berahi melihat menantu atau istri putra sendiri, apalagi sampai timbul niat menikahi menantu sendiri, terlebih lagi jika lalu pake ayat2 illahi untuk menghalalkan pernikahan nista seperti itu.

Ngarti lo?
F-22x
Posts: 775
Joined: Tue Sep 09, 2008 9:07 am

Re: [Tabari] Zaynab telanjang, Nabi kagum

Post by F-22x »

Nyampah wrote:kata kagum harusnya diganti dengan konak
Muslim mode ON
Wajar muhammad konak krn beliau adalah seorang laki2 normal yg banyak disukai wanita. Beda dg Tuhan agama sebelah yg nggak bisa konak. :heart:
Muslim mode OFF
Post Reply