Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Segala kutipan dari Quran dan Hadis yg menyangkut WANITA & hubungan sexual di dunia maupun di akhirat. Juga segala urusan higiene badan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by Adadeh »

maulanax wrote:Dari permasalahan tersebut didapat KATA KUNCI yaitu : “Bercocok Tanam”
Apa sih bercocok tanam itu?
——-> Bercocok Tanam dapat diartikan “Menanam bibit tanaman di TANAH agar tumbuh dan berkembang biak”
Dimanakah TANAH tempat bercocok tanam itu?
Kalau memang benar begitu, mengapa Muhammad gak pernah punya anak dari istri² yang segerobak banyaknya di Medinah? Lima anak²nya dari Khadijah SEMUA mati muda, bahkan yang laki MATI SEMUA di bawah usia dua tahun. Knafa tuh usaha cocok tanam si Mamad SAW di Medinah terhadap 20 istri² mudanya di Medinah gagal semua? Pasti karena cocok tanamnya di dubur istri sih. :rolling:

Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?
Mirror
Faithfreedom forum static
maulanax
Posts: 15
Joined: Sat Oct 26, 2013 7:29 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by maulanax »

Sumpah ane ngakak gan liat pemahaman ente semua disini, uda jelas2 dilarang gitusama Al-qur'an dan hadits malah berargumen yg kesannya maksa banget lagi sampe ga masuk akal, contoh :
Adadeh wrote: . . . Orang² Yahudi sering berkata: "Jika seseorang berhubungan sex dengan istrinya lewat belakang, maka istri itu akan melahirkan anak bermata juling." Maka ayat ini diturunkan: 'Isteri-isterimu adalah ladangmu, maka datangilah ladangmu itu bagaimana saja kamu kehendaki.' (2:223)

Jadi Q 2:223 adalah ijin dari Allah bagi Muslim untuk ngesex dengan istri mereka sesukanya, tanpa rasa takut bahwa anak yang lahir bakal juling.
Lihat tuh ayat yang saya BOLD , mana mungkin kalau beretubuh lewat DUBUR akan melahirkan anak ?? wkwkwk =D>
berarti kesimpulannya apa ? Kalimat Lewat belakang itu artinya tetap bercocok tanam di *maaf VAGINA namun dari posisi belakang, bukan DUBUR.

Males banget ah debat disini, maaf bukannya takut tapi argumen kalian lo maksa banget, coba deh cari di google "hukum islam berhubungan melalui dubur" GA ADA SATUPUN YANG MENYATAKAN BOLEH, MALAH HARAM :lol:

Cukup ya, ane rasa sudah jelas hukumnya seks lewat dubur, dan anda2 disini sebenrnya paham kok, cuma nyari2 argumen yg maksa doang untuk ngebantah :rolling:
maulanax
Posts: 15
Joined: Sat Oct 26, 2013 7:29 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by maulanax »

Ayat Al-Baqarah : 223

"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." (al-Baqarah: 223)

Sebab Turunnya Ayat

Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir, dia berkata, "Orang-orang Yahudi berkata bahwa jika seseorang menggauli istrinya dari arah belakang, maka anaknya akan bermata juling."

Maka turunlah firman Allah, "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai..."

Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Pada suatu hari, Umar mendatangi Rasulullah lalu berkata, 'Celaka saya wahai Rasulullah!' Rasulullah pun bertanya, 'Apa yang membuatmu celaka?' Umar berkata, 'Semalam saya menggauli istri saya dari arah belakang.' Namun Rasulullah tidak menjawab. Lalu Allah menurunkan ayat, 'Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai....'

Rasulullah bersabda,

'Gaulilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang, dan hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid.""

Ibnu Jarir, Abu Ya'la dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yassar dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa seseorang menjima' istrinya dari arah belakang. Maka, orang-orang pun menyalahkan karena hal itu. Lalu turunlah firman Allah swt.,

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai..."

Al-Bukhari juga meriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata, "Ayat ini turun pada masalah menjima' istri dari arah belakang."

Ath-Thabrani meriwayatkan di dalam al-Mu'jamul-Ausaath dengan sanad yang jayyid dari Ibnu Umar, dia berkata, "Ayat, 'Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai," turun pada Rasulullah sebagai keringanan untuk menjima' istri dar iarah belakang."

Ath-Thabrani juga meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa pada zaman Rasulullah, ada seorang lelaki yang menjima' istrinya dari arah belakang. Orang-orang pun mencela hal itu. Maka Allah menurunkan firman-Nya,

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai..."

Abu Dawud dan al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Sesungguhnya bukan yang dikatakan Ibnu Umar -semoga Allah mengampuninya dan para sahabat lainnya- (tentang sebab turunnya ayat ini). Akan tetapi dulu orang-orang Anshar, penduduk perkampungan ini, adalah penyembah berhala. Mereka hidup berdampingan dengan perkampungan orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu merasa mempunyai keutamaan ilmu melebihi orang-orang Anshar. Dan, orang-orang Anshar banyak meniru kebiasaan orang-orang Yahudi tersebut.

Di antara kebiasan orang-orang Yahudi atau para Ahli Kitab tersebut adalah menjima' istrinya dari arah samping dan dengan itu si wanita lebih tertutupi. Orang-orang Anshar pun banyak yang menirunya. Sedangkan orang-orang Quraisy menjima' istri mereka dalam keadaan terlentang. Ketika orang-orang Muhajirin datang ke Madinah, salah seorang dari mereka menikahi seorang wanita dari Anshar. Lalu dia menjimanya seperti cara orang-orang Quraisy ketika menjima' istrinya. Sang istri pun menyalahkannya, dan dia berkata, --'Kami hanya dijima' dari samping.' Lalu mereka mendiamkan masalah itu. Namun kemudian Rasulullah mendengar hal itu. Maka turunlah firman Allah ta'ala,

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai..."

("Kalo ente bilang berjima' dari belakang adalah dari dubur, berarti berjima' dari samping adalah dari pinggang dong? wkaka")

Maksudnya, gaulilah istrimu baik dari arah depan, dari arah belakang, ataupun dengan keadaan terlentang, selama pada kemaluannya.

Al-Hafidz Ibnu Hajjar dalam syarah Shahih Bukhari berkata, "Sebab turunnya ayat yang disebutkan oleh Ibnu Umar itu terkenal. Dan seakan-akan hadits tentang sebab turunnya ayat ini yang diriwayatkan dari Abu Sa'id tidak sampai kepada Ibnu Abbas. Sedangkan yang sampai kepadanya adalah yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, maka dia pun menyalahkan Ibnu Umar tentang sebab turunnya ayat itu."

Bagaimana wahai calon muallaf, sudah jelas kan ? Sekian terimakasih :rolling:

menjima' istrinya dari arah samping
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by JANGAN GITU AH »

hehehe...mata si maulanax gak bisa baca ngkali ya ayat al-qutang ini

QS 2 : 223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

yang merah itu apakah artinya dilarang/diharamkan?? :-k

kau mau ngikuti perintah ulama atau perintah si Owo a.k.a Muhammad?

saya malah ngakak lihat gaya pembenaranmu...koq bisa-bisanya argumenmu menentang Owo dan Muhammad!

Emangnya ada nada larangan dalam frasa ini: bagaimana saja kamu kehendaki.

lhaa...kalau gak suka ya jangan lakukan...kalau suka ya lakukan lewat dubur! Yang jelas tidak ada satupun keterangan al-qutang yang melarang...mengajurkan juga tidak. sikapnya neteral...elo mau sodomi, ya gpp...terserah ente...gak haram...mau dengan gaya apa saja menuju vagina...juga terserah kamu....daaaannn...kalau ada muslim yang doyan mensodomi istrinya...dikau gak boleh protes dengan mengatakan hal itu terlarang dan haram karena protesmu itu akan mencederai izin dari Owomu!

paham?

jika kau tidak suka...silakan tangisi kitab al-qutangmu yang tidak melarang apa-apa...

ingat sekali lagi kata-kata si OWO : bagaimana saja kamu kehendaki

jika ada ulama kontemporer mencoba melarang mensodomi istri, mereka sebenarnya malu akan keterangan dari Tabari dan musfasirin lain yang setuju mengizinkan mensodomi istri....itu pendapat pribadi mereka, bukan firman si OWO...

lha si Owo aja gak keberatan...koq malah kamu keberatan...

apa kamu sudah mulai sakit karena ijin Owo ini? segera periksa ke dokter, cuy! #-o

Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by JANGAN GITU AH »

Wahai calon murtadin maulanax...

kau sendiri menuliskannya tapi matamu buta akan makna kalimat yang kau tulis...baca lagi nih tulisanmu:
maulanax wrote:Rasulullah bersabda,

'Gaulilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang, dan hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid."
apakah kau mengerti dengan yang kau tulis (dan saya bold di atas?). Kalau logikamu belum hancur-hancur betul...pasti kau tahu arti hindari...pada saat sedang haid

makna sesungguhnya kata hindari itu bukanlah pelarangan dalam arti mengharamkan...
saya misalkan seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit. Apakah artinya setelah si pasien sembuh, dokter tetap melarang si pasien menelan lemak/minyak goreng sampai selama-lamanya? pastinya tidak, bukan?

Jelas muhammad tidak mengharamkan menjima istri dari duburnya melainkan bilang...: "eits...selama istri ente haid, kagak boleh nyodomi...kalau dah selesai...ya terserah anda..." Masakkan si Mamad mau melawan kata-katanya sendiri dalam al-qutang 2 : 222?

masih kurang jelas?

NB: ini anak nulis sendiri, tapi kagak ngerti apa yang ditulisnya....kayaknya pake kaca mata anti cahaya ya ketik menulis perkataan si Mamad? :green:
maulanax
Posts: 15
Joined: Sat Oct 26, 2013 7:29 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by maulanax »

JANGAN GITU AH wrote: 'Gaulilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang, dan hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid."

apakah kau mengerti dengan yang kau tulis (dan saya bold di atas?). Kalau logikamu belum hancur-hancur betul...pasti kau tahu arti hindari...pada saat sedang haid

saya misalkan seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit. Apakah artinya setelah si pasien sembuh, dokter tetap melarang si pasien menelan lemak/minyak goreng sampai selama-lamanya? pastinya tidak, bukan?
Analogimu kemana bro? Sekali lagi gue ngakak liat logika lo =D> Nih gue contohin yang bener, MISAL ADA ORANG YANG BILANG "NAK, HINDARI MENGEMUDI PADA LAJUR KANAN DAN KETIKA KAMU MABUK"

Sekarang gue tanya, apa dalam kalimat itu berarti kita boleh mengemudi lewat lajur kanan ? TENTU TIDAK! Karena dalam kalimat itu KITA TIDAK BOLEH MENGEMUDI DI JALUR KANAN DAN TIDAK BOLEH JUGA MENGEMUDI SAAT KITA MABUK, Belajar tata bahasa dulu deh, MIRIS BANGET ANE =D>

UDAH JELAS KAN? WKWKWK SILAHKAN BANTAH TERUS BRO, KEBENARAN GA AKAN SURUT =D>
maulanax
Posts: 15
Joined: Sat Oct 26, 2013 7:29 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by maulanax »

JANGAN GITU AH wrote: QS 2 : 223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

yang merah itu apakah artinya dilarang/diharamkan?? :-k

kau mau ngikuti perintah ulama atau perintah si Owo a.k.a Muhammad?

saya malah ngakak lihat gaya pembenaranmu...koq bisa-bisanya argumenmu menentang Owo dan Muhammad!

Emangnya ada nada larangan dalam frasa ini: bagaimana saja kamu kehendaki.
Ckck masalah ini udah gue jelasin di komen2 gue yg di atas sebelumnya bro, mangkanya baca komen gue dulu sebelum bales, males yg mau jawab kalo gini, udah dijelasin masih nanya lagi, baca dulu noh komen2 gue yg sebelumnya di atas, ada lengkap ngebahas tentang bantahan ente tentang QS 2:223!

AYO MAU NGEBANTAH APA LAGI ? HAYO BINGUNG MAS!! BENTAR LAGI MASUK ISLAM MAS :rolling: :lol:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by JANGAN GITU AH »

JANGAN GITU AH wrote: 'Gaulilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang, dan hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid."

apakah kau mengerti dengan yang kau tulis (dan saya bold di atas?). Kalau logikamu belum hancur-hancur betul...pasti kau tahu arti hindari...pada saat sedang haid

saya misalkan seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit. Apakah artinya setelah si pasien sembuh, dokter tetap melarang si pasien menelan lemak/minyak goreng sampai selama-lamanya? pastinya tidak, bukan?
maulanax wrote:Analogimu kemana bro? Sekali lagi gue ngakak liat logika lo =D> Nih gue contohin yang bener, MISAL ADA ORANG YANG BILANG "NAK, HINDARI MENGEMUDI PADA LAJUR KANAN DAN KETIKA KAMU MABUK"

Sekarang gue tanya, apa dalam kalimat itu berarti kita boleh mengemudi lewat lajur kanan ? TENTU TIDAK! Karena dalam kalimat itu KITA TIDAK BOLEH MENGEMUDI DI JALUR KANAN DAN TIDAK BOLEH JUGA MENGEMUDI SAAT KITA MABUK, Belajar tata bahasa dulu deh, MIRIS BANGET ANE

UDAH JELAS KAN? WKWKWK SILAHKAN BANTAH TERUS BRO, KEBENARAN GA AKAN SURUT
wakakak...menjadi seorang muslim yang masih memiliki sedikit nilai moral sudah seharusnya malu dengan keputusan Muhammad yang mengatakan "TERSERAH PADAMU KARENA ISTRIMU ADALAH LADANG BERCOCOK TANAM". Memang keputusan sang nabi bejad itu membuat muslim kheki karena tidak ada ketegasan dalam nada bicara nabimu.

tapi sikap yang kamu tunjukkan sudah benar, melawan keputusan Muhammad yang ambigu ini. Muhammad dan Alloh perlu ditentang jika memang perkataannya tidak masuk akal. Saya acungi kamu jempol karena telah berani dengan gigih mengatakan haram keputusan nabimu. Saya mendukungmu!

Nah, berkaitan dengan logika analogi saya di atas dan yang kamu katakan salah, padahal tidak ada yang salah di situ karena semua dokter menerapkan hal-hal demikian kepada pasiennya...silakan kamu anggap salah. Dalam hal ini pun kamu sebenarnya ingin mengatakan saran-saran dokter itu salah semua..betul gak...jangan mengelak...itu konsekuensi perkataanmu sendiri....

Sama halnya dengan kamu, saya pun dapat mentertawakannya. Kau pasti bingung kalau saya mentertawakan contohmu...koq bisa ya?

Ya, bisa saja...masalahnya contohmu tidak berderajad sama dengan kasus istri. Perihal aturan lalu lintas jelas sudah tertulis dalam Undang-Undang dan Peraturan Lalu lintas secara tertulis (Hukum Positif)). Kau hanya didakwa melanggar hukum Positif tersebut dan dikenakan sanksi hukum sesuai aturan Perundang-undangan yang berlaku, bukan hukum moral menjeratmu. Hukum Moral tidak pernah tertulis huruf per huruf dalam undang-undang!

Berbeda dengan kasus sodomi istri, belum ada satu pasal pun dalam UU KUHP yang menuliskan delik sodomi istri secara resmi yang bisa menjerat pihak suami pelaku sodomi. Baru pelaku sodomi pria dengan pria yang dapat dijerat pasal hukum dalam UU, itu pun bukan berkaitan dengan tindak sodomi itu sendiri melainkan digolongkan dalam tindakan perkosaan atau perbuatan cabul.

Masih ingat kasus Robot Gedek yang mensodomi bocah-bocah jalanan? Dia dituntut bukan terhadap perbuatan sodomi, melainkan perbuatan tindak asusila kepada anak di bawah umur dan paling memberatkannya adalah karena Robot Gedek melakukan pembunuhan pada korban sodominya.

Atau tahu kasus seorang Habaib di Jakarta Selatan yang dilaporkan sekitar 18 orang anggota jemaahnya karena mensodomi anak mereka? Apa si Habaib ditahan pihak kepolisian dengan dakwaan berdasarkan pasal-pasal sodomi? Gak tuh, yang bisa menjeratnya adalah pasal tindakan asusila, sebab setahu saya gak ada pasal sodomi lho.

Coba bayangkan jika pasal sodomi dicantumkan dalam Undang-Undang Hukum Pidana, saya jamin semua kaum gay di Indonesia terkena sweeping dan harus ditahan di lembaga pemasyarakatan atas perilaku kehidupan seksual sodomi mereka. :lol:

Oleh karenanya contohmu tidak dapat disamakan dengan kasus sodomi istri, apa lagi bila masalah sodomi isri ini berkaitan dengan Islam... #-o

Sekarang gini aja, dari pada kamu saya katakan tukang bohong...sebaiknya cari bukti pengharaman sodomi istri ada terdapat dalam Yurisprudensi Hukum (Fikih) Islam yang telah disetujui ulama Islam seantero jagad :rolling:

atau setidaknya sila cari dalil quran tentang pengharaman itu beserta keffarat...ups salah...kaffarat yang harus dibayar apabila terjadi pelanggaran.

Semudah itu kan?

Tapi yang pasti, kamu tidak dapat dengan tegas menjawab pertanyaan saya dari yang quran katakan: "TERSERAH PADAMU!" apakah merupakan isyarat pengharaman atau bukan! :lol:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by JANGAN GITU AH »

JANGAN GITU AH wrote: QS 2 : 223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

yang merah itu apakah artinya dilarang/diharamkan?? :-k

kau mau ngikuti perintah ulama atau perintah si Owo a.k.a Muhammad?

saya malah ngakak lihat gaya pembenaranmu...koq bisa-bisanya argumenmu menentang Owo dan Muhammad!

Emangnya ada nada larangan dalam frasa ini: bagaimana saja kamu kehendaki.
maulanax wrote:Ckck masalah ini udah gue jelasin di komen2 gue yg di atas sebelumnya bro, mangkanya baca komen gue dulu sebelum bales, males yg mau jawab kalo gini, udah dijelasin masih nanya lagi, baca dulu noh komen2 gue yg sebelumnya di atas, ada lengkap ngebahas tentang bantahan ente tentang QS 2:223!

AYO MAU NGEBANTAH APA LAGI ? HAYO BINGUNG MAS!! BENTAR LAGI MASUK ISLAM MAS
penjelasan apaan, wahai calon MURTADIN? lha kamu sendiri tidak melihat hal aneh dari ucapan nabimu sampai saya harus menunjukkan ke depan hidung perkataan nabimu itu...responmu di atas malah melupakan beberapa aspek yang membuatnya tidak sederajat...menyebabkan contohmu tidak konek...

Jika sebuah penjelasan masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan sanggahan, saya kira penjelasan seperti itu belum final. Artinya lagi penjelasanmu masih menyimpang dari yang seharusnya!

Saya heran padamu...kenapa kamu tidak berani menjawab pertanyaan saya perihal yang di bold merah itu? Nyalimu terlalu ciut ya berhadapan dengan kata-kata sang nabi bejad seperti ini ==>: bagaimana saja kamu kehendaki.. Apakah arti kalimat sang nabi bejad dapat diartikan sebagai PENGHARAMAN?

Hendaknya sebagai umat yang taat pada Allah dan Rasulnya, kamu harus waspada dari melakukan pengingkaran terhadap mereka berdua bila kelak tidak ingin terkena azab dan siksa maha pedih!

Pahami itu ya?

Ingat ayat ini:

"Apa yang diberikan (ditetapkan-red) Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. " Al-Hasyr 59 : 7

Semua yang telah ditetapkan dan dilarangkan wajib kamu taati...jika Muhammad mengatakan BAGAIMANA KEHENDAKMU...artinya kamu boleh melakukan atau tidak melakukan, tidak ada dosa padanya! #-o Sifatnya 1/2 Makruh...! :butthead: Kamu ngerti kan Makruh? Tidak dosa jika dilakukan, dan berpahala jika tidak dilakukan...Bila kamu tidak mensodomi istrimu, pahala kamu peroleh, tetapi bila kamu sodomi, tiada dosa bagimu! :butthead:

Yang jadi dosa jika kamu mengarang bebas mengatakan apa yang telah diserahkan sang nabi bejad kepada keputusan pribadi Muslim sebagai sesuatu yang haram. Dosanya karena kamu sudah menempatkan keputusan nabi bejad di bawah telapak kakimu! Seolah-olah pemahamanmu lebih baik dari pada sang nabi bejad sendiri!

waspadalah...waspadalah...laknat Ollo menantimu :lol:
maulanax
Posts: 15
Joined: Sat Oct 26, 2013 7:29 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by maulanax »

JANGAN GITU AH wrote: Saya heran padamu...kenapa kamu tidak berani menjawab pertanyaan saya perihal yang di bold merah itu? Nyalimu terlalu ciut ya berhadapan dengan kata-kata sang nabi bejad seperti ini ==>: bagaimana saja kamu kehendaki.. Apakah arti kalimat sang nabi bejad dapat diartikan sebagai PENGHARAMAN?
Ente gimana sih, uda ane bilang baca penjelasan ane yang di komen2 sebelumnya bro, itu semua udah ngejawab pertanyaan2 ente. Jangan males bacanya mangkanya =D>
JANGAN GITU AH wrote: responmu di atas malah melupakan beberapa aspek yang membuatnya tidak sederajat...menyebabkan contohmu tidak konek...

Jika sebuah penjelasan masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan sanggahan, saya kira penjelasan seperti itu belum final. Artinya lagi penjelasanmu masih menyimpang dari yang seharusnya!
Lah menyimpang yg mana sih wkwk, tolong dong sebutin dimana kalimat ane yang tidak sederajat dan tidak sepola, nih lihat haditsnya :
"hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid"
sekarang lihat analogi saya :
"hindari mengemudi pada lajur kanan dan ketika kamu mabuk" sama persis kan, bahkan sepola dan sederajat hayoo
Jadi kesimpulannya gini (hindari menjima' istri pada duburnya,dan hindari menjima' istri ketika dia sedang haid), itu namanya kalimat majemuk setara ditandai oleh kata penghubung lalu, dan, kemudian, dan sejenisnya. silahkan buka GOOGLE kalo ga percaya wkwk :rolling:
Coba bandingkan dengan kalimat analogi ente :

"seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit" #-o

wkakaka nyambung ga analogi ente dengan hadits di atas? Sepola ga ? Sederajat ga? Malah amburadul gitu, malah analogi ane yang dibilang ga nyambung haha, baca tuh logika ente sendiri wkwk. Mangkanya ngaca sebelum ngomong, jadi malu sendiri kan wkakaka =D>

Silahkan terus bantah bro, kebenaran itu ga akan pernah surut kok, atas izin Allah swt semoga saya bisa menjawab segala pertanyaan2 anda, yg sepertinya tertarik ingin mengetahui islam, asik nih jadi muallaf yo :lol:
philipus
Posts: 215
Joined: Thu Aug 08, 2013 3:44 pm
Location: adadeh

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by philipus »

kok kaya gak asing ya netter maulanax nih :-k
philipus
Posts: 215
Joined: Thu Aug 08, 2013 3:44 pm
Location: adadeh

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by philipus »

maulanax wrote: Silahkan terus bantah bro, kebenaran itu ga akan pernah surut kok, atas izin Allah swt semoga saya bisa menjawab segala pertanyaan2 anda, yg sepertinya tertarik ingin mengetahui islam, asik nih jadi muallaf yo :lol:

menggelikan :bear:
philipus
Posts: 215
Joined: Thu Aug 08, 2013 3:44 pm
Location: adadeh

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by philipus »

maulanax wrote: Maksudnya, gaulilah istrimu baik dari arah depan, dari arah belakang, ataupun dengan keadaan terlentang, selama pada kemaluannya.
woi darimana ayat ini.? :finga:
jadi ustad kok bikin tafsir sendiri , kualat nanti sama quran ente :finga:
philipus
Posts: 215
Joined: Thu Aug 08, 2013 3:44 pm
Location: adadeh

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by philipus »

maulanax wrote: Bagaimana wahai calon muallaf, sudah jelas kan ? Sekian terimakasih :rolling:
ih sory ye Kafir-kafir disini ogah nyembah berhala hajar aswad.
aku berani taruhan bila hajar aswad dihancurkan ato diambil.
maka islam kehilangan TUHANNYA, itulah namanya berhala.!

kalo gak suka hidup sama kafir atau niat menjadi indonesia islam pergi aja ke ARAB sono.
sekalian ganti wajah arab .
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by Adadeh »

maulanax wrote:Lihat tuh ayat yang saya BOLD , mana mungkin kalau beretubuh lewat DUBUR akan melahirkan anak ?? wkwkwk =D>
berarti kesimpulannya apa ? Kalimat Lewat belakang itu artinya tetap bercocok tanam di *maaf VAGINA namun dari posisi belakang, bukan DUBUR.
Itu memang sindiran orang Yahudi agar tidak menyodomi istri. Dalam Islam, senggama dengan istri tidak selalu bersangkutan dengan usaha punya anak, sebab meng-azl istri juga halal dalam Islam. Elo ajah yang engga' tahu. Lihat keterangan Thabari di hadis no. 4318 ttg. azl dan sodomi. Halal bagi Muslim utk azl (mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita). Azl atau sodomi itu adalah usaha agar ngesex tidak menghasilkan bayi.

Image

Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA? BOLD
Mirror
Faithfreedom forum static
philipus
Posts: 215
Joined: Thu Aug 08, 2013 3:44 pm
Location: adadeh

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by philipus »

om adadeh memang bisa aja.
kita tunggu si bocah mualanx :snakeman:
:drinkers:
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by gema »

maulanax wrote:sekarang lihat analogi saya :
"hindari mengemudi pada lajur kanan dan ketika kamu mabuk" sama persis kan, bahkan sepola dan sederajat hayoo
Jadi kesimpulannya gini (hindari menjima' istri pada duburnya,dan hindari menjima' istri ketika dia sedang haid), itu namanya kalimat majemuk setara ditandai oleh kata penghubung lalu, dan, kemudian, dan sejenisnya. silahkan buka GOOGLE kalo ga percaya wkwk :rolling:
Coba bandingkan dengan kalimat analogi ente :

"seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit" #-o

wkakaka nyambung ga analogi ente dengan hadits di atas? Sepola ga ? Sederajat ga? Malah amburadul gitu, malah analogi ane yang dibilang ga nyambung haha, baca tuh logika ente sendiri wkwk. Mangkanya ngaca sebelum ngomong, jadi malu sendiri kan wkakaka =D>

Silahkan terus bantah bro, kebenaran itu ga akan pernah surut kok, atas izin Allah swt semoga saya bisa menjawab segala pertanyaan2 anda, yg sepertinya tertarik ingin mengetahui islam, asik nih jadi muallaf yo :lol:
Ane heran ame si Maulanax, yang ditanya kafiers ada tidak ayat diAlquran yang melarang perbuatan SODOMI?
jawab YA or TIDAK
Tidak ada penegasan larangan disana, malah ente pake Analogi-analogi segala lagi, puter-puter trus.
User avatar
SegeN
Posts: 131
Joined: Tue Oct 08, 2013 1:26 am
Location: Manokwari Papua

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by SegeN »

@gema
Muslim paling suka bikin-bikin analogi :green:
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by gema »

SegeN wrote:@gema
Muslim paling suka bikin-bikin analogi :green:
Roger Gen.. Muslimers diotaknya dah dicap stempel dibawah

Image

:rofl: :rofl:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Q 2:223 Pilih DUBUR atau VAGINA?

Post by JANGAN GITU AH »

JANGAN GITU AH wrote: Saya heran padamu...kenapa kamu tidak berani menjawab pertanyaan saya perihal yang di bold merah itu? Nyalimu terlalu ciut ya berhadapan dengan kata-kata sang nabi bejad seperti ini ==> bagaimana saja kamu kehendaki.. Apakah arti kalimat sang nabi bejad dapat diartikan sebagai PENGHARAMAN?
maulanax wrote:Ente gimana sih, uda ane bilang baca penjelasan ane yang di komen2 sebelumnya bro, itu semua udah ngejawab pertanyaan2 ente. Jangan males bacanya mangkanya
Dasar buodhoooohhh....ditanya apa, di jawab apa...nggak nyambung jek!

baca pertanyaan ane yang ijo itu...dan jawab dengan tegas! Muhammad mengatakan TERSERAH BAGAIMANA KAMU!
Apakah artinya DIHARAMKAN??
Kaidah dari mana tuh?


JANGAN GITU AH wrote: responmu di atas malah melupakan beberapa aspek yang membuatnya tidak sederajat...menyebabkan contohmu tidak konek...

Jika sebuah penjelasan masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan sanggahan, saya kira penjelasan seperti itu belum final. Artinya lagi penjelasanmu masih menyimpang dari yang seharusnya!
maulanax wrote:Lah menyimpang yg mana sih wkwk, tolong dong sebutin dimana kalimat ane yang tidak sederajat dan tidak sepola, nih lihat haditsnya :
"hindari menjima' istri pada duburnya dan ketika dia sedang haid"
dodol...udah saja jelaskan...eh malah nanya lagi...baca penjelasan saya lagi sebelumnya, cong!
maulanax wrote:sekarang lihat analogi saya :
"hindari mengemudi pada lajur kanan dan ketika kamu mabuk" sama persis kan, bahkan sepola dan sederajat hayoo
Jadi kesimpulannya gini (hindari menjima' istri pada duburnya,dan hindari menjima' istri ketika dia sedang haid), itu namanya kalimat majemuk setara ditandai oleh kata penghubung lalu, dan, kemudian, dan sejenisnya. silahkan buka GOOGLE kalo ga percaya wkwk :rolling:
wakakakak...berdalih...tidak ada kaitan pola majemuk atau apa...
masalahnya haid dianggap penyakit dan saya memberi analogi sesuai dengan maunya hadits, yaitu penyakit...
yang tak nyambung itu jika penyakit disamakan dengan pelanggaran UU lalu lintas...gak pake akal tuh namanya!
maulanax wrote:Coba bandingkan dengan kalimat analogi ente :

"seorang dokter menyarankan pasiennya agar menghindari makanan berlemak ketika si pasien terserang penyakit yang mengharuskan dirinya jangan makan lemak sementara dia sakit"

wkakaka nyambung ga analogi ente dengan hadits di atas? Sepola ga ? Sederajat ga? Malah amburadul gitu, malah analogi ane yang dibilang ga nyambung haha, baca tuh logika ente sendiri wkwk. Mangkanya ngaca sebelum ngomong, jadi malu sendiri kan wkakaka =D>

Silahkan terus bantah bro, kebenaran itu ga akan pernah surut kok, atas izin Allah swt semoga saya bisa menjawab segala pertanyaan2 anda, yg sepertinya tertarik ingin mengetahui islam, asik nih jadi muallaf yo
tetap tidak nyambung analogimu... [-X

sekali lagi saya ulangi...
hadits membicarakan "penyakit" haid, tentu saja analogi yang paling tepat adalah membandingkannya dengan penyakit...
istilah kerennya perbandingan appel to appel...

lha bagaimana membandingkan appel dengan jeruk, dua jenis buah berbeda? tentu saja berbeda karena masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

akan lebih tepat bila "penyakit" haid versi Allah swt dibandingkan dengan penyakit lain!
Post Reply