Patah Salero wrote:
Gw SMU di Sumbar. Abis itu kuliah pindah-pindah. 2010 ambil kehutanan. 2011 ambil psikologi. Terakhir tahun ini ambil Syari'ah UIN. Gw udah test UIN dari tahun lalu, tapi enggak lulus karena kayaknya bahasa Arab kurang mantap.
loh pindah2 toh... pantesan
, terus yang sudah diselesaikan itu yang mana ?
Patah Salero wrote:
Contohnya tentang 41:11, sama duren gw berkeras bahwa ayat itu berbicara tentang awal penciptaan langit, akan tetapi kata "thumma" di awal ayat tidak menunjukkan urutan waktu. Belakangan gw baru tahu bahwa ayat itu tidak berbicara tentang awal penciptaan langit, tapi penciptaan benda langit setelah penciptaan bumi.
Makanya si JGA ngamuk-ngamuk waktu gw berubah posisi.
begitu juga dalam trit ini, ide treason baru gw dapat belakangan.
selama kamu membawa bukti/novum yang baru, kamu bebas mengajukan pembelaanmu sesuai dengan NOVUM/BUKTI yang baru itu.
sedangkan yang para kafir protes (yang kamu sebut "berubah posisi" ) itu adalah :
- penerapan logika yang salah/kebalik2
- penerapan standar janda eh..... ganda
- plin plan (pendapat yang tidak konsisten/berubah2 atas 1 novum)
jadi tolong kamu pahami protes kafir disini atas kelakuanmu itu.
kami para kafir juga gak akan sembarang protes kecuali itu sudah jauh melanggar kewarasan dalam berlogika .
Patah Salero wrote:
Buat gw soal berubah posisi dalam debat bukan hal yang pantang, Waktu SMU gw harus berubah posisi setiap 15 menit.
terus aku harus bilang wow... sambil koprol begitu ya ?
tapi, it's okay selama logikanya masuk, nah kalau logikanya gak masuk ?? kamu akan tetap menjadi bahan tertawaan orang seplanet, paham patah ?
Patah Salero wrote:
Bro, gw banyak ikut forum diskusi tentang islam di Internet. Hanya di FFI gw berani posting. Di tempat lain, yang tentu saja banyakan muslimnya, gw hanya berani jadi pembaca pasif.
Bisa gak loe tebak kenapa ??
patah, kamu pernah dengar gak kalau diluar oarng pada menjuluki faithfreedom ini sebagai KAWAH cANDRADIMUKA bagi muslim ??
bisa gak loe tebak kenapa ?
kau masih utang ucapan syahadat murtad, kapan akan kau ucapkan itu ?