Jika anda bukan orangnya, tidak apa. Setidaknya anda semakin mengerti cara berpikir yang benar. Jangan lagi pakai logika ngawur kalau mau pintar dan menemukan kebenaran.
Berapa banyak muslim memiliki standar berpikir seperti ini? Cara berpikir muslim dengan penalaran melingkar. Apa maksud cara berpikir seperti itu? Kesalahan logika dimaksud dapat dijelaskan secara sederhana yaitu "mengasumsikan sebagai KEBENARAN apa yang seharusnya dibuktikan".
Benarnya, apa yang harus dibuktikan ya dibuktikan dulu. Muslim langsung menganggapnya kebenaran. Anda bisa temukan cara berpikir ini sewaktu menapaki bangku kuliah dimana anda harus di-OSPEK terlebih dahulu. Biasanya Panitia acara OSPEK akan memberi aturan begini:
(1) Panitia tidak pernah besalah
(2) Kalau ada kedapatan panitia yang melakukan kesalahan, kembali ke aturan pertama.
Suatu saat si Jems selaku panitia melakukan suatu kesalahan di depan peserta OSPEK. Lalu segera dibacakan:
(1) Panitia tidak pernah bersalah <-- KESIMPULAN
(2) Jems melakukan kesalahan
Kesimpulan: Jems tidak bersalah (Jems adalah seorang panitia, maka ia tak bersalah)
Si penalar meletakkan kesimpulannya ke dalam premisnya, dan kemudian memakai premis itu untuk membuktikan kesimpulannya. Jadi kesimpulan dan premisnya sama.
PENALARAN MELINGKAR PADA MUSLIM
Bagaimana dengan muslim memandang Islam (terutama Muhammad)?
Kebanyakan muslim cenderung berasumsi bahwa Islam (juga Muhammad) tak pernah bersalah/sempurna. Karena itu, apapun kelakuan Muhammad:
- Mengawini anak usia 6 tahun
- Meniduri budak
- Merampok
- Membunuh
- Asusila
- dst
Dianggap BENAR.
Kebanyakan muslim cenderung berasumsi bahwa Islam (perintah2 Allah SWT) = kebaikan. Karena itu, apapun perintah Allah SWT di Alquran:
- Bunuhi Kafir
- Bayar diat
- Mengutuki salah satu ras (JEWS - padahal katanya dia yg ciptain sendiri, dibenci sendiri)
- Menurunkan hukum perlakuan tidak adil terhadap wanita
- dst
Dianggap BAIK.
AKIBAT PENALARAN MELINGKAR BAGI MUSLIM
Muslim bisa punya standar berpikir seperti itu karena telah dibentuk semenjak ia Islam dari kecil. Muhammad - manusia sempurna, Allah SWT = baik. Karena cara berpikir seperti di atas maka muslim selalu MENGUPAYAKAN PEMBENARAN. Apapun kejelekan perbuatan Muhammad, sekejam apapun perintah Allah SWT di-usahakan supaya jadi benar.
Bagi dunia, Syekh Puji kawini gadis belia 11 tahun 8 bulan dianggap sakit pedofilia kemudian dijerat pasal hukum yang menyeretnya juga ke penjara. Bagi muslim, Muhammad dianggap BENAR. Kelakuannya mengawini Aisyah yang berusia 6 tahun (muslim ngotot 12 tahun -> Mengupayakan kelakuan Muhammad ini "menjadi" benar) juga dianggap WAJAR.
"Kalau jaman sekarang lu punya anak gadis usia 6 tahun lalu didatangi kakek usia 50 tahun ke rumah, mau ngawini anak lu, apa nggak lu siram pakai air mendidih tuh kakek-kakek?"
Itu baru satu contoh. Belum yang lain-lainnya.
- ★ Bagi muslim yang tidak pernah mengetahui kenyataan seperti ini, tidak bisa saya katakan mereka ****, tidak bisa saya katakan mereka jahat.
★ Bagi setiap muslim yang sudah membaca kenyataan ini, yang sudah mengerti kebenaran ini, namun mereka memilih untuk mengabaikan kenyataan & kebenaran ini, memilih untuk melakukan pembenaran atas segala kejahatan yang sudah dibentangkan lebar2 di hadapan nuraninya...; tidak salah jika saya mengatakan mereka adalah orang2 **** dan juga jahat. Dengan mengabaikan segala kebenaran menjadi bukti bahwa mereka lebih mencintai kebodohan dan kejahatan.
Wahai muslim, mana yang anda pilih?
AIR