mbah.erott wrote:Hei karung beras, apa maksudmu dengan ini ?
muslim_netral wrote:Riwayat Shahih lain menjelaskan kasus, kejadian dan tempat yang sama dengan beda cerita
Yaelah, aku gak kemana-mana sumbernya kan yang kita bicarakan cuma satu, yakni : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ah-t38173/mbah.erott wrote:Kasus yang sama yang mana? Kejadian yang sama yang mana? Tempat yang sama yang mana?
Di sana kan dibahas latar belakang turunnya ayat dari keterangan beberapa hadits, lihat attachment saya, salah satunya adalah Ibnu Abbas yang diperkuat oleh Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, jadi peristiwa itu adalah bukan masalah pengeboran minyak tetapi sebab turunnya ayat adalah masalah pengharaman minum madu, ngerti gak sih? bikin gemes aja, jadi masalah pengeboran minyak itu kagak ada karena hadits dari Ibnu Abbas yang diperkuat oleh Bukhari Muslim lebih akurat.
muslim_netral wrote:Dan kesepakatan para ahli hadits adalah Bukhari dan Muslim kebenarannya lebih akurat, jadi yang diambil yah itu !, kalau beda kasus, maka engkau boleh jadi benar.
Ini loh urutannya :mbah.erott wrote:Kesepakatan ahli hadis? Sebutkan siapa saja ahli hadist yang kau maksud.
Di atas sudah saya sebutkan Al Hakim dan An Nasai yang tidak sepakat dengan kau.
1. Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H)
2. Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H)
3. Sunan Abu Daud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H)
4. Sunan at-Turmudzi, disusun oleh At-Turmudzi (209-279 H)
5. Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H)
6. Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273).
7. Imam Ahmad bin Hambal
8. Imam Malik
9. Ad-Darimi
Maaf, kita kan belum sepakat mengenai hubungan intim yang terjadi sewaktu turunnya ayat itu, jadi jangan memaksa saya menjawab statemenmu, aku ubah pertanyaannya : "Silakan kutip di sini hadist bukhari dan muslim yang menceritakan saat muhammad menikahi mariah";mbah.erott wrote:Silakan kutip di sini hadist bukhari dan muslim yang menceritakan saat muhammad menikahi mariah sebelum dia ngebor.
Walaupun saya belum menemukan keterangan pernikahan, tapi kita bisa melakukan forensik redaksional :
Sahih Bukhari Book 73. Good Manners and Form (Al-Adab)
Volumn 008, Book 073, Hadith Number 214.
Narated By Isma'il : I asked Abi Aufa, "Did you see Ibrahim, the son of the Prophet ?" He said, "Yes, but he died in his early childhood. Had there been a Prophet after Muhammad then his son would have lived, but there is no Prophet after him."
jelas status Ibrahim adalah BIN Muhammad..... berarti Maria dinikahi ..sebab kalo tidak maka Ibrahim adalah budak juga statusnya (tdk bernasab)