yeyee wrote:kafirun mmg biangnya bingung n idiot. beda antara tukang menyesatkan dgn maha menyesatkan aja gak tahu. Kalau tukang menyesatkan itu msh bisa tersesat juga,spt setan dan kalian itu. Nah,kl maha penyesat itu tak akan bisa tertipu/dikibulin/disesatkan/tersesat. paham?! think!
sebaiknya kamu itu mingkem saja atau jari2mu itu di iket biar ga koment ngawur...
si yeyeye aka rosesi ini memang sebaiknya balik lagi ke pelajaran SD, banyak yg harus di pelajari lagi untuk pelajaran : bahasa Indonesia,matematika, biologi, dan lain sebagainya.
MENYESATKAN dan PENYESAT kata dasarnya adalah SESAT.
Mendapatkan imbuhan (prefiks dan sufiks) ME-KAN
Imbuhan me-kan benfungsi membentuk kata kerja.
Makna imbuhan me-kan yaitu :
a. menyatakan kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya proses.
Contoh: meninggikan, merendahkan, menyesatkan, dan sebagainya.
b. menjadikan sebagai atau menganggap sebagai
Contoh : memperhambakan, memperbudakkan dan sebagainya.
c. menyatakan intensitas, yaitu mengenaskan arti yang disebut dalam kata dasar, dapat pula berarti menyuruh.
Contoh : memperebutkan, mempendengarkan, mempentahankan, memperundingkan, dan sebagainya.
sekarang kata PENYESAT, dari kata dasar SESAT, mendapat imbuhan (presiks) PE.
Prefiks ini membentuk nomina yang menunjukkan oknum/orang/sesuatu/agen yang melakukan perbuatan dalam kalimat. Kata dengan prefiks ini juga bisa memiliki makna alat yang dipakai untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata dasarnya. Apabila kata dasarnya berupa kata sifat, maka kata yang dibentuk dengan prefiks ini memiliki sifat atau karakteristik kata dasarnya
PENYESAT maknanya adalah oknum/orang/sesuatu yang melakukan perbuatan sesat.
JADI PENYESAT ADALAH OKNUM/ORANG/SESUATU YANG MELAKUKAN PEKERJAAN MENYESATKAN....
MAHA PENYESAT = OKNUM/ORANG/SESUATU YANG SANGAT/PALING BESAR/TINGGI DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN MENYESATKAN