Tuhanku cuma satu dialah yang menciptakanku, dan nanti juga yang mematikan aku, dan semua yang aku kerjakan pasti aku pertanggungjawabkan kepadaNya, jadi gak ada alasannya aku mematuhi/mentaati selain Allah. Jadi kagak ada yang namanya standar ganda.mikimos wrote: # Untuk menguji apakah anda standar ganda atau tidak.
Kalau anda tidak standar ganda, maka anda akan menerima argumen saya bahwa karena tidak ada ayatnya dalam Quran yang mengatakan manusia tidak boleh mengikuti/mempercayai hadist, ya anda tidak boleh menolak apa kata hadist.
# Supaya semua pembaca bisa lihat apakah logikamu itu memang logika bener atau logika jebot. Kalau logikamu itu bener, anda tidak akan susah menjawab pertanyaan saya yang saya buat berdasar logikamu.
Bisa ndak jawab pertanyaan saya yang saya buat berdasar logikamu? Yuk jawab:
Jadi, berdasar logikamu, karena tidak ada ayatnya yang melarang ngikutin hadist ya anda jangan sungkan mengikuti hadist dong..
jadi seperti perintahNya bahwa aku harus memurnikan ketaatan hanya kepada Allah,
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. 98:5)
Islam tidak mengenal sekte2an, seperti yang anda lihat, ini dasarnya :Lalu sektemu apa? Sholatnya sektemu bagaimana? Rincian gerakan2 sholatnya sektemu sumbernya darimana?
Uraikan disini. Silakan.
Sesungguhnya ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.(QS 23:52)
Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka.(QS 23:53)
Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.(QS 23:54)
Jadi jelas bahwa agama ini terpecah belah menjadi beberapa sekte adalah berkat "jasa" orang2 yang ngaku pengikut rasul, sekte2 ini tak lebih hanya menimbulkan arogansi golongan yang kuat terhadap golongan yang lemah. Dan sekte2 ini menurut ayat 23:54 diatas tak lebih hanyalah kelompok2 yang sesat.
Shalat yang anda lihat itu tak lebih shalat yang diajarkan oleh sekte ASWJ, AQ tidak perngajarkan seperti itu anda bisa cek sendiri di AQ.Soalnya anda yang bilang bahwa anda cuma ngikut apa kata Quran. Untuk menguji apakah anda memang benar hanya ngikut apa kata Quran, ya saya harus bertanya petunjuk rincian gerakan sholatmu itu sumbernya dari Quran bukan? Kalau dari Quran, copaskan dong ayatnya yang berisi rincian gerakan sholatmu itu. Kalau dari Quran memang ada, anda tidak akan susah2 menjawab pertanyaan ini sampai sekian page to?
ya.. meneketehe, yang pasti aku ngikuti petunjuk dari AQ, tidak dari yang lain2.Ya udah. Kan anda sudah bilang sendiri Kalau ndak ada di Quran lalu adanya dimana? Jadi anda selama ini ngikuti petunjuk dari mana? Katanya anda cuma ngikut petunjuk Quran... hayoo...
hahaha...
ya, karena bukan kitab suci makanya, gak ada perintah ngikuti Allah mengikutinya, kalo gendeng ya gendengku sendiri kalo anda mau ngikut gendeng ya monggo, pantasnya orang gendeng diskusi ama orang gendeng, ya gak ?, gak mungkin orang waras mau diskusi sama orang gendeng. ha...ha...ha...Botol!
Sejak awal yang ngatain hadist itu kitab suci ya siapa??? Ndak ada yang ngomong gitu kok anda ngeyel gitu tu anda ngeyel sama siapa? Gendeng ni orang..
Muter2 doang kayak gasing tapi ndak maju2 mikirnya..
lantas siapa yang bilang ada di AQ, anda kan yang gendeng, wong anda bisa baca AQ kok bilang begitu.Kitab suci kek, bukan kitab suci kek, karangan orang kek, karangan monyet kek, yang pasti sholatnya muslim itu mengikuti rincian petunjuk yang HANYA ADA DALAM HADIST! BUKAN MENGIKUTI PETUNJUK QURAN!
itu kan kata anda, orang gendeng gak wajib ngikuti orang gendeng.Dengan mempercayai petunjuk rincian sholat dalam hadist sebagai tata cara ibadah, seharusnya pulalah anda mempercayai catatan riwayat hidup Muhammad di dalam hadist sahih. Termasuk bahwa Muhammad itu memang memaksa orang untuk masuk Islam.
ha...ha....ha..... slow sajalah, supaya gak kelihatan gendengnya, kadang sewot, kadang tertawa, kadang mesem, kalo ada pembaca FFI gak puas kan bisa nanya langsung ke gue, jadi anda gak perlu mengatasnamakan pembaca FFI deh. oke.Tidak ada yang peduli dengan pertanggungjawabanmu pada Allah.
Yang pasti omonganmu di FFI ini dibaca seluruh pembaca FFI dan seharusnya pula anda mempertanggungjawabkan argumen2mu pula disini. Itu kalau anda waras dan punya malu.
Kalau yang ndak punya malu sih memang akan sebodo amat dengan ucapan2nya yang ngawur, yang asbun, yang berilmu "pokoknya", Dan muslim memang rata2 begitu kok. Saya sih ndak heran...