Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Mengungkapkan cara berpikir Muslim pada umumnya dan Muslim di FFIndonesia pada khususnya.
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

There have been three great inventions since the beginning of time: fire, the wheel, and central banking. [Will Rogers]. (Dikutip dari buku "Macroeconomics, Private and Public Choice, Second Edition, 1980, hal. 231).
Apakah karena pernyataan Will Rogers tersebut, para mullah dari Arab berambisi punya andil dalam salah satu inovasi yang mengubah dunia, melalui penerapan bank/perekonomian syariah?
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

rosetwo wrote:muslim itu memiliki cara hidup yg beda dgn kafir,setiap aspek kehidupan ada tata caranya sendiri yg disebut secara syariah,hidup secara Islami sesuai quran dan tuntunan nabi. sistem perekonomian syariah terbukti mensejahterakan masyarakat muslim maupun non muslim dijaman pemerintahan kekhalifahan nabi Muhammad,seluruh rakyat hidup sejahtera,tentram bahagia. beda dg sistem ekonomi yahudi skrg ini yg terbukti tdk adil,timpang dan menimbulkan resesi ekonomi scr berkala. think!
Apakah anda ingin mengatakan bahwa hasil rampokan Muhammad berhasil menyejahterakan masyarakat muslim dahulu kala? Di negara muslim mana perekonomian syariah telah terbukti menyejahterakan rakyat di era modern ini?

Yang diharapkan adalah tanggapan terhadap artikel karangan Dave Clark yang agak teknis. Argumen umum seperti yang anda kemukakan, hanya pantas untuk konsumsi para santri di pesantren.
I__Muslim
Posts: 981
Joined: Tue Jul 13, 2010 4:18 pm
Location: Antara ada dan tiada....

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by I__Muslim »

Mungkin maksud rose adalah seperti negara Malaysia yang menerapkan sistim syariah, Brunei Darussalam yang sukses juga karena sistim syariah, Inggris yang menerima keberadaan sistim syariah, Arab Saudi yang makmur karena sistim syariah, UEA yang makmur karena sistim syariah, de el el.


:goodman:
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

@ Bung I_Muslim,

Tidak satu pun negara yang Anda sebutkan rada makmur karena sistem perekonomian/bank syariah. Malaysia maju karena di bidang ekonomi muslim bukan mayoritas (perekonomian dikuasai oleh turunan Cina dan India). Brunai Darusalam makmur karena penduduk hanya setengah juta orang, dan hasil minyak cukup menghidupi mereka walau makan tidur. Di kedua negara itu peranan bank syariah masih sangat kecil. Negara-negara Arab makmur (bedakan dengan maju) juga karena hasil minyak yang melimpah (harganya yang meroket). London menerima bank syariah karena mengharapkan dana petrodollar, bukan karena sistem dan prosedurnya yang lebih baik dan efisien.
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

@ Rosetwo,

Tolong jangan merecoki dengan komentar-komentar tololmu. Seribu kali pun anda ganti nickname, tetap saja mutunya rendah. Yang saya harapkan muncul di thread ini adalah orang yang mengaku ahli perbankan syariah. Biar kita lihat apa kelebihan dan kebaikan bank syariah itu dibanding bank konvensional secara agak ilmiah.
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

Agar tidak ada lagi yang mengajukan perkembangan bank syariah di London sebagai suatu keberhasilan, baiklah saya uraikan sedikit lebih detail.
Industri perbankan adalah termasuk industri jasa. Sebagai suatu business entity, agar dapat survive apalagi unggul dalam persaingan yang begitu ketat, maka setiap bank harus berusaha menjadi "customer driven company" atau istilah pupuler lainnya, harus "cutomer oriented." Manajemen sisi asset (loan, kredit atau pinjaman) maupun liabilities (utang, terutama sumber dana atau tabungan/deposito) dan semua produknya harus di-tailored sesuai dengan dan mengikuti perubahan kebutuhan nasabahnya.
Sejak meroketnya harga minyak, maka negara-negara Arab penghasil minyak memiliki petrodollar yang luar biasa banyaknya. Bila semula mereka hanya dipandang sebelah mata oleh para bankir, keadaan berbalik terutama ketika terjadi krisis keuangan di negara-negara Barat (sumber dana "mengering" karena banyaknya bad loans/default).
Bargaining position para raja minyak menguat drastis. Sebelumnya mereka setuju saja apa pun yang dikatakan oleh para bankir dan money manager, yang penting duitnya aman. Setelah punya duit melimpah, sementara sumber dana konvensional bagi bank-bank mengering, mulai lah pra raja minyak itu menunjukkan taringnya dengan mengatakan bank akan diberi dana asal sesuai dengan hukum syariah. Terutama harus menghilangkan istilah suku bunga atau interest rate. Walaupun dalam kenyataannya yang disebut "bagi hasil" tetap berpatokan pada LIBOR (London Interbank Offering Rate).
Oleh karena bank maupun semua entitas bisnis tidak beragama, tidak berideologi atau tidak berpolitik, melainkan harus "cutomer oriented", maka keinginan para raja minyak itu dipenuhi saja. Mereka bentuklah unit-unit atau divisi syariah untuk meng-attract sebanyak mungkin petrodollar.
Bagaimana perkembangan selanjutnya?
Tergantung pada berbagai faktor: 1). Berapa lama lagi sumber minyak di Arab mengalir, 2). Kapan ditemukan bahan bakar substitusi minyak, 3). Perkembangan teknologi otomotif/mesin yang hemat bahan bakar. Bila sumber minyak Arab mengering, atau ditemukan bahan bakar pengganti, atau konsumsi minyak menurun drastis, maka bank-bank syariah tersebut akan menjadi sejarah, karena ruwet dan tidak efisien.
Satu hal yang belum diulas dalam artikel Dave Clark, "Keuangan Islam adalah Hukum Islam," yakni masalah agency problem karena adanya information asymmetry, yang merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup perbankan syariah.
Penabung atau deposan, dalam hal ini raja-raja minyak, akan mendapat imbalan sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank. Bank dengan mudah akan dapat mengurangi keuntungannya dengan seribu-satu cara, sehingga membayar "bagi hasil" yang lebih rendah kepada raja-raja minyak itu. Tidak mustahil loophole ini yang sedang atau akan dimanfaatkan oleh para bankir London itu. Sehingga mereka beramai-ramai membuka unit syariah, yang akan digunakan untuk "mengibuli" para Arab kaya raya itu. Inilah yang disebut agency problem, bank sebagai agent yang dipercayai oleh penabung/deposan (principal), tetapi bank lebih mengetahui keadaan yang sebenarnya (information asymmetry) sehingga dengan mudah dapat menipu penabung/deposan.

Oh, ya, bung Rajawajar.
Mohon maaf saya menulis sangat banyak di thread Anda ini, seolah-olah mengambil-alihnya. Saya yakin Anda tidak merasa tersinggung. Salam hangat untuk Anda.
rajawajar
Posts: 130
Joined: Sat Sep 18, 2010 6:48 pm

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by rajawajar »

gak papa ....

ntar jg ada judi syariah ko'.

konsepnya bukan mempertaruhkan uang,
tapi mengusahakan kemenangan (hadiah),
dengan menanamkan modal terlebih dahulu,
halal kan ????
:rofl:
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

@ rosie,

Apa anda kenal Moh Antonio Safii atau orang lain yang mengaku pakar bank syariah? Tolong minta mereka, kalau dapat semuanya sekaligus, untuk melawan saya berdebat di sini. Saya pensiunan bankir yang membutuhkan lawan debat yang sepadan, agar debatnya rada bermutu.

Postingan anda tanggal 20 Desember yang lalu di thread ini, sempat saya baca, tetapi entah mengapa menghilang sebelum saya balas, membuat saya tertawa. Anda menuduh saya meminta para pakar bank syariah masuk ke ruangan ini agar saya dapat belajar dari mereka. Kelihatan sekali otak Islammu yang penuh dengan prasangka buruk.

Bila di antara netter muslim ada yang merasa pakar bank syariah, dengan hormat saya undang untuk membela konsepsi bank syariah di forum ini. Mulai saja dengan mengritik artikel karangan Dave Clark yang sudah saya sadur dan muat dalam thread ini.

Para bankir konvensional enggan membuka perdebatan seperti ini di media massa, karena menganggapnya topik yang sensitif. Besar peluangnya bahwa ulama Islam dan umatnya yang dodol akan memlintirnya menjadi penghinaan agama. Itulah sebabnya orang-orang yang mengaku ahli bank syariah petantang-petenteng di layar kaca, tanpa lawan debat yang seimbang. Padahal argumentasi mereka paling tinggi setingkat jebolan sekolah lanjutan atas.

Di kampung halaman saya ada joke tentang pria etnik tertentu. Mereka menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya ketika kencing di tepi jalan. Kalau ditanya mengapa tidak menutupi kemaluannya, jawabannya adalah, "Kan wajah yang tau malu, ya wajah dong yang ditutupi!"

Mirip dengan burung onta. Kalau ada bahaya mengancamnya, kepalanya yang kecil dengan otak yang secuil dibenamkan ke dalam pasir. Sedang badannya yang besar terpapar di atas pasir. Mirip dengan itu pulalah bank syariah. Hanya untuk menghindari kata bunga atau interest rate yang masih debatable, dikaranglah sistem dan prosedur tiruan yang menggunakan kosa-kata Arab, yang berbelit, ruwet, memusingkan, tidak efisien/efektif dan menuntut pengubahan peraturan/undang-undang yang sudah sangat rasional.

Apa yang pantas dikagumi dari karangan manusia padang pasir yang pola pikirnya seperti burung onta itu?
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by duren »

Rasionalis wrote:Bila di antara netter muslim ada yang merasa pakar bank syariah, dengan hormat saya undang untuk membela konsepsi bank syariah di forum ini.
Lebih baik bung Rasionalis membuat trit baru aja .. agar banyak yang menyimak . =D>
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

@ Bung Rajawajar,

Terima kasih atas pengertian Anda. Benar sekali. Tidak mustahil sebentar lagi akan ada judi syariah. Yang diperlukan cuma kosa-kata Arab saja. Semoga para pakar ekonomi Syariah kita keluar dengan "ide-ide cemerlangnya". Saya jadi rada curiga, jangan-jangan budaya eufemis kita berasal dari agama Islam juga.

Sayang sekali semakin punah pemimpin seperti Ali Sadikin. Di awal Orde Baru, Gubernur DKI Jakarta itu membungkam mulut para ulama dengan mengatakan, "Mana yang lebih berdosa, membiarkan anak-anak tidak bersekolah karena kekurangan ruangan atau melokalisasi perjudian? Biarkan saya sendiri yang menanggung semua dosanya, menarik duit dari perjudian untuk membangun sekolah dan kepentingan umum lainnya." Dari perjudian di Petak IX, Jakarta Kota, beliau lancarkan Proyek M Husni Thamrin, yang sangat berhasil memperbaiki lingkungan kumuh, menanam pohon pelindung sepanjang jalan dan membangun ruangan sekolah dasar.

Kita lihat gagasan lama yang terus terkatung-katung, yakni menjadikan salah satu dari gugusan pulau Seribu menjadi arena kasino. Pertama, karena kemunafikan umat Islam, terutama para ulamanya. Apa salahnya meniru Malaysia yang melarang muslim memasuki kasino di Genting Highland. Kedua, karena perjudian gelap menjadi sumber uang bagi para petinggi kepolisian (menjadi pelindung). Botol ketemu tutupnya: yang satu kambing bandot dan yang satu lagi koruptor alias maling.

Ughhhh, ampuuuun! Melelahkan dan menjengkelkan sekali menggunakan flash-modem. Dari Telkomsel pindah ke Indosat. Kinerjanya sama saja. Katanya di websitenya kecepatan hingga 2 mbps, tetapi nyatanya tidak pernah melampaui 40 kbps. Bahkan lebih lama pada kecepatan di bawah 1.0 kbps (1/2000 yang dijanjikan!). Dari tadi malam gagal terus melakukan uploading. Apa karena penduduk negeri ini mayoritas muslim yang dibolehkan menipu?
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

duren wrote:Lebih baik bung Rasionalis membuat trit baru aja .. agar banyak yang menyimak .
Bung Duren, terima kasih atas saran Anda.

Semula memang saya niatkan membuka thread tersendiri. Rupanya, ketika saya sedang menyadur artikel karangan Dave Clark, saya terdahului oleh Bung Rajawajar. Lalu saya pikir lebih baik menumpang saja di sini, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Bung Rajawajar.

Biarlah tetap di sini, karena judul yang dibuat oleh Bung Rajawajar sudah amat sensible dan menggelitik.

Salam.
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Pop Eye »

Rasionalis wrote:@ Rosetwo,

Tolong jangan merecoki dengan komentar-komentar tololmu. Seribu kali pun anda ganti nickname, tetap saja mutunya rendah. Yang saya harapkan muncul di thread ini adalah orang yang mengaku ahli perbankan syariah. Biar kita lihat apa kelebihan dan kebaikan bank syariah itu dibanding bank konvensional secara agak ilmiah.

Dear Rasionalis
Gw ngerti perasaan loe. Muslim yg satu itu emang agak tolol kalo berargumen.
Sabar ya, jangan buang tenaga untuk lawan debater dongo model kaya dia.

Mari kita konsentrasi berhadapan dengan Muslim yg masih jalan otaknya.
maemunah
Posts: 225
Joined: Tue Feb 23, 2010 11:56 pm

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by maemunah »

ada koperasi yang memberikan pinjaman bebas bunga
umtuk mengajukan pinjaman, harus membeli formulir pengajuan pinjaman
untuk pinjaman 1 juta, membeli formulir seharga rp. 200.000,-
untuk pinjaman 500 ribu , membeli formulir seharga rp. 100.000,-
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

Pop Eye wrote:Dear Rasionalis
Gw ngerti perasaan loe. Muslim yg satu itu emang agak tolol kalo berargumen.
Sabar ya, jangan buang tenaga untuk lawan debater dongo model kaya dia.
Mari kita konsentrasi berhadapan dengan Muslim yg masih jalan otaknya.
Dear Pop Eye,
Nggak apa-apa. Muslim seperti itu ada juga gunanya. Lumayan untuk hiburan atau bahan tertawaan semua netter, muslim maupun kafir. Mungkin dia tidak sadar bahwa postingannya mempermalukan Islam maupun rekannya muslim.
Sekali-sekali dilayani, bila ada pesan yang ingin disampaikan kepada netter muslim yang lain dengan menjadikannya sebagai tumbal. Makanya pernah saya ingatkan kepada semua rekan, agar menulis di sini jangan disamakan dengan chatting, yang hanya dibaca oleh lawan chatting kita. Sejumlah pembaca muslim lain yang bersikap pasif justru yang harus lebih kita utamakan dan pertimbangkan.
maemunah wrote:ada koperasi yang memberikan pinjaman bebas bunga
umtuk mengajukan pinjaman, harus membeli formulir pengajuan pinjaman
untuk pinjaman 1 juta, membeli formulir seharga rp. 200.000,-
untuk pinjaman 500 ribu , membeli formulir seharga rp. 100.000,-
Bung Maemunah,
Terima kasih atas informasi yang Anda berikan. Itu merupakan contoh lain dari pola pikir burung onta: membenamkan kepalanya ke dalam pasir kalau merasa terancam. Di benak pembuat rancangan atau skema itu pastilah suku bunga yang pantas sebagai dasar penentuan uang formulir.
Sayang tidak Anda sebutkan jangka waktu dan cara pengembaliannya, yang sangat menentukan tingkat suku bunga yang dikenakan.
Mari kita hitung tingkat bunga yang dikenakan pada pinjaman itu. Ambil contoh pertama, pinjaman Rp 1 juta dengan biaya formulir Rp 200.000. Dalam hal ini pokok pinjaman (principal) adalah Rp 800.000 (Rp 1.000.000 - Rp 200.000) dengan bunga Rp 200.000. Misalkan jangka waktunya adalah satu tahun.
Bila pengembaliannya sekaligus di akhir tahun, maka bunga sebenarnya adalah Rp 200.000 : Rp 800.000 = 0.25 atau 25% per tahun.
Sedang apabila pengembaliannya dicicil setiap bulan Rp 83.333,33 (Rp 1.000.000 : 12), yang disebut pinjaman anuiteit/anuitas (annuity instalment), maka dalam hal ini ada dua jenis bunga. Yang sering ditonjolkan oleh pemberi kredit (misalnya rumah atau kendaraan) adalah flat rate, yakni Rp 200.000 : Rp 800.000 x 100% = 25%. Ini merupakan penipuan, karena suku bunga yang sebenarnya (the real rate) jauh di atasnya, yakni hampir dua kali lipat, mungkin sekitar 40% per tahun. Sayang kalkulator finansial saya sudah hilang karena jarang dipakai. Menggunakan Excel juga dapat dihitung suku bunga sebenarnya dengan input: Present Value (PV) = 800.000, Future Value (FV) = 1.000.000, instalment = 83.333,33. Sekali lagi sayang, tidak ada Excel dalam laptop yang sedang saya gunakan ini, sehingga tidak dapat saya berikan suku bunga yang sebenarnya.
Saya duga pengembaliannya adalah secara menyicil Rp 83.333.33 per bulan, karena suku bunga atau keuntungan yang diperoleh menjadi jauh lebih tinggi. Sementara peminjam (biasanya rada ****) mengira suku bunga pinjamannya hanyalah 25% per tahun.

Salam.
Last edited by Rasionalis on Tue Jan 04, 2011 9:02 am, edited 1 time in total.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

rationalist wrote:Adanya bank syariah ini mencerminkan miskinnya innovasi dunia Islam. Mungkin kaum muslimin berharap bank syariah ini akan dilihat orang sebagai innovasi yang hebat. Padahal sebenarnya tidak mengandung hal baru sama sekali. Malahan yang sederhana (simple) dibuat menjadi ruwet (complicated).

Jelas membuat hal yg baru :D ...Ada contoh2 awal di hal. 1 yg dibuka oleh netter rajawajar. Saking pinternya, muslim di lilit oleh tali mereka sendiri.

Tujuannya ya tetap sama yaitu utk cari cara berpromosi kayak yg dimaksud netter2 dibawah ini:
rosedee2 wrote:masayarakat pebisnis london merasakan manfaat sistem syariah, kl tdk gak bakalan bisa berkembang pesat di london. akan lbh maksimal manfaatnya jika sdh menyeluruh diterapkan di seluruh dunia, mengeliminir ketidakadilan sistem yahudiisme yg skrg. tak akan ada lagi resesi ekonomi.
Terus masuk deh muslim yg patut dipertanyakan otaknya.
rosesi wrote:Sistem sebagus apapun kl manusianya bejad yg rusak. hrs bisa hidup scr Islami dulu.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Enak ya bank syariah merangkap toko/dealer :D

KALAU BANK KONVENSIONAL YANG MENJADI PELOPOR, PASTI DIKUTUK ABIS OLEH MUSLIM2 YANG RAJIN SHOLAT DAN YANG ANTI ISRAEL/YAHUDI.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Mosok harga kredit motor syariah lebih mahal dari konvensional (cuma gara2 alasan bunga bank tdk diperoleh melalui usaha kerja keras).

hak...hak...hak...hak!

Udah itu ada infaq nya lagi. Emang utk apaan sih! Mau bangun synago? pura? Vihara? Gereja? Mesjid? Panti asuhan? Panti jompo?

KALAU BANK KONVENSIONAL YANG MENJADI PELOPOR, PASTI DIKUTUK ABIS OLEH MUSLIM2 YANG RAJIN SHOLAT DAN YANG ANTI ISRAEL/YAHUDI.
Akukomkamu
Posts: 5517
Joined: Sat Jul 11, 2009 11:34 am
Location: "Mengajak onta2 arab unt bisa BERMARTABAT" IFF adalah TEMPAT nya.

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Akukomkamu »

Gw bekas orang perbankan , sebetulnya bank syariah itu ga punya sistem yg jelas dan konkrit ... ya cuman ikut2an saja meramaikan perbankan dengan cuman menonjolkan slogan2nya saja.
Islam itu kan cuman agama slogan doang.


Piss... :heart:
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

rosesi wrote:siapa yg maksa kafir u/ berbank syariah
Ketahuan tulalit. kagak nyimak

hak...hak...hak!

KENAPA BANK KONVENSIONAL TIDAK MAU MENJADI PELOPOR?

hak...hak...hak!

Karena negara komunis, islam & nazi dulu anti inovasi. Plus anti yahudi/israel yg disimbolkan perut buncit.

hak...hak...hak!

Sekarang muslim nyari celah utk promosi dgn memberikan ancaman bagi yg menghina syariah islam. Menghina syariah islam sama saja menghina muhammad/quran/hadis/allah swt

hak...hak...hak!

PASTI DIKUTUK ABIS OLEH MUSLIM2 YANG RAJIN SHOLAT DAN YANG ANTI ISRAEL/YAHUDI.

hak...hak...hak!
User avatar
Rasionalis
Posts: 1069
Joined: Sun Dec 19, 2010 12:29 am
Location: Whereever I want to be

Re: Bank Syariah, Ciri Cara Berpikir Muslim Yang Absurd

Post by Rasionalis »

Rasionalis wrote: Sedang apabila pengembaliannya dicicil setiap bulan Rp 83.333,33 (Rp 1.000.000 : 12), yang disebut pinjaman anuiteit/anuitas (annuity instalment), maka dalam hal ini ada dua jenis bunga. Yang sering ditonjolkan oleh pemberi kredit (misalnya rumah atau kendaraan) adalah flat rate, yakni Rp 200.000 : Rp 800.000 x 100% = 25%. Ini merupakan penipuan, karena suku bunga yang sebenarnya (the real rate) jauh di atasnya, yakni hampir dua kali lipat, mungkin sekitar 40% per tahun. Sayang kalkulator finansial saya sudah hilang karena jarang dipakai. Menggunakan Excel juga dapat dihitung suku bunga sebenarnya dengan input: Present Value (PV) = 800.000, Future Value (FV) = 1.000.000, instalment = 83.333,33. Sekali lagi sayang, tidak ada Excel dalam laptop yang sedang saya gunakan ini, sehingga tidak dapat saya berikan suku bunga yang sebenarnya.
Saya duga pengembaliannya adalah secara menyicil Rp 83.333.33 per bulan, karena suku bunga atau keuntungan yang diperoleh menjadi jauh lebih tinggi. Sementara peminjam (biasanya rada ****) mengira suku bunga pinjamannya hanyalah 25% per tahun.
Berikut ini adalah suku bunga sebenarnya dengan menggunakan spread-sheet MS Office Excel.
Kita pakai satu column A saja.
Pada row 1 (A1) isikan 12 (nper = berapa kali angsuran. Dalam hal ini mengansur setiap bulan selama setahun)
Pada row 2 (A2) isikan -83,333.33 (pmt = besarnya angsuran yang sama setiap bulan)
Pada row 3 (A3) isikan 800,000 (pv = pokok pinjaman, yakni Rp 1,000,000 - Rp 200,000)
Pada row 4 (A4) ketik =RATE(A1,A2,A3), kalau dienter atau kursor dipindah, akan keluar angka 0.0361 = 3.61%/bulan
Pada row 5 (A5) ketik =A4*12, akan keluar angka 0.4334 = 43.34%. Jadi pinjaman yang katanya tanpa bunga itu, tetapi dibebani biaya formulir, sebenarnya dibebani bunga selangit, yakni 43.34%/tahun.
Post Reply