Oke kita trima ilustrasi dari dunia penerbangan,YONGIS :
sebenarnya kenapa sih guru saya mesti mencontohkan dunia penerbangan?...karena memang kenyataanya dunia penerbangan diseluruh dunia memang mesti pake instruktur, belum pernah ada kejadian orang bisa nerbangin pesawat sendiri, bahkan kejadian nenek2 mendaratkan pesawat kecil yg pilotnya meninggal di kokpit itu semua atas panduan instruktur dari darat secara hati2, bahkan terbukti juga siswa2 penerbang yg belajar sendiri dirumah pake flight simulator ,dan pernah mencoba simulator asli, saat duduk di cessna yg kecil itu pertama kali pasti gelagepan....dijamin, mungkin sebagai pembuktianya orang2 yg ga percaya silahkan membuang duit beberapa juta untuk sekedar ikut aptitude test di setiap pembukaan batch baru sekolah penerbangan2 yg ada di indonesia ini, anda akan sadar bahwa gak akan bisa kita pertama kali terbang langsung nyalain mesin sendiri tancap gas sendiri untuk terbang, bahkan pilot airline profesional pun setiap 6 bulan mesti recurent dan diawasi ketat oleh DSKU,DKUPPU , jadi situasinya memang sangat mirip dengan ummat muhammad yg ingin menjaga aqidahnya dan selalu menambah ilmu agamanya.........mesti kontinyu diawasi dan dibimbing....
kalo davinci dan einstein adalah contoh manusia yg dikasi ilham agak lebih dibanding manusia lain...
lalu kita telaah sejauh mana kebenaran analogi tsb diterapkan dalam kehidupan beragama islam,
khususnya dalam menjaga aqidah (atau bertemu awlo serta momad) .....
Dalam hal menjaga aqidah,
analogi di atas sudah gugur,
karena tanpa bimbingan sekalipun,
orang mampu menjaga aqidah2xnya karena itu bisa didapat / dicros check cukup dengan membaca ....
Dan Kalo memang mo kita ikuti terus petunjuk dalam buku dengan sungguh2x,
haqul yakin kita bisa menjalankan aqidah dengan benar,
tanpa perlu pembimbing.
Sementara dari dunia penerbanang,
jika hanya dengan membaca manual atau teori penerbangan,
walau kita sudah merasa hafal sekalipun tapi tanpa bimbingan dan latihan,
pada prakteknya pasti akan lain .....
Tapi Apakah anda saat menerbangkan pesawat, anda harus terus2x - an dibimbing instruktur anda ?
Tentu tidak bukan .....
Lalu kita beranjak dengan asumsi ke 2,
dimana bimbingan untuk menemui awlo dan momad ....
Dalam dunia penerbangan,
tujuan anda belajar dari instructor adalah supaya anda bisa menerbangkan pesawat.
Dan apakah tujuan anda sudah tercapai dengan baik dan benar atau belum,
pembuktiannya adalah anda bisa atau tidak menerbangkan pesawat dengan baik dan benar,
it is that simple,
dan semua orang bisa menjadi saksinya ....
Bagaimana dengan bimbingan mursid anda untuk menemui awlo dan momad ?
Apakah tujuan anda sudah tercapai dengan baik dan benar atau belum,
yang bisa membuktikan mungkin hanya mursid anda,
mungkin hanya anda sendiri,
dan itupun masih berupa kemungkinan .....
Jadi sungguh tidak tepat analogi instructur dunia penerbangan diterapkan dalam bimbingan untuk menjaga aqidah,
dan/atau menemui awlo dan momad .....