Genetika, murtadin, muslim (head fixer) dan mualaf

[AntiFanatik]

Saya bukan ahli genetika, tapi yg saya ketahui erat hubungannya antara gen dan prilaku manusia dan mungkin juga pola pikir.
Ada yang menarik dari apa yg telah diungkapkan oleh teman2 di thread sub topik "Mengapa saya murtad?" , "Mualaf2 barat yg jadi teroris" serta tipikal pikiran-pikiran muslim yg semi fundamentalis, katakanlah Head Fixer atau Pembawa Pedang.
Sepertinya ada gen yg mempengaruhi mengapa seseorang menjadi muslim atau keluar dari muslim.
Hampir seluruh teman2 murtadin yg menceritakan pengalaman hidupnya, bahkan Ali Sina sendiri memiliki kesamaan yaitu: mengkiritisi aturan2/ayat2/prinsip2 dalam islam yang mengandung kekerasan bahkan ketika mereka masih menjadi muslim. Saya pikir gen yg membuat mereka sensitif terhadap prilaku "melanggar prinsip kemanusiaan" tersebut membuat mereka gelisah dan mempertanyakan hal2 tersebut. Dengan mempelajari lebih mendalam, akhirnya teman2 itu menyatakan keluar dari Islam demi nilai2 yang lebih sesuai dengan kemanusiaan.
Hal sebaliknya adalah pada muslim2 yg semi fundamentalis (lebih2 yg fundamentalis), mereka tidak (hanya sedikit?) merasa terusik dengan prilaku yang "melanggar prinsip kemanusiaan". Contohnya kalimat sdr Head Fixer dalam salah 1 thread yg menganggap tidak ada kekeliruan untuk pernyataan bahwa orang yg menghina nabi itu halal darahnya. Atau pada thread lain, bahwa budak seperti harta yg dapat diperjual belikan tersebut tidak masalah (dalam menanggapi bhwa seorang budak perempuan halal ditiduri). Disini mungkin gen yg dimilikinya mempengaruhi pola pikirnya. Mungkin, itu juga sebabnya beberapa orang barat yg mualaf (pada thread "Mualaf2 Barat yang jadi Teroris) dengan mudahnya membantai orang lain ketika mereka memeluk muslim. Ada gen yg mempengaruhi pola pikir keagresifannya bahkan sebelum mereka menjadi muslim. Dan ketika tidak menemukannya pada agama lama, mereka menemukan Islam dapat memfasilitasinya.
Mungkin hanya sedikit orang, seperti Paulus misalnya (dalam sejarah kekristenan) yg dapat berubah 180 derajat dimana "miracle" bekerja.
Tapi saya percaya juga pada sains yg berkesimpulan bahwa prilaku yg keluar adalah fungsi dari genetika dan juga lingkungan. Oleh krn itu, pada orang2 yg punya gen "agresif" dan "primitif" yg dominan apabila dg tekun dan terus-menerus diperkenalkan pada nilai2 kemanusiaan yg benar maka prilakunya dapat berubah. Seperti sejarah kemanusiaan kita juga sudah menunjukkannya. Ini pendapat saya, mungkin teman2 punya pendapat lain?

Salam..

[Umar bin Khatab]

BAGUS JUGA NIH

[GLUESTICK]

Menurut saya, pola pikir dan kepribadian (yg mengakibatkan perilaku) dapat "ditransfer" melalui ajaran.
Berhasil tdknya transfer tersebut tergantung dari seberapa takut dan seberapa percayanya orang yg akan menerima transfer tsb. Saya pernah membaca bhw rasa takut dan rasa percaya bersumber pada titik yg sama di otak manusia (amygdala?).
Dalam kasus pengikut ajaran kepercayaan islam, jika tingkat kepercayaan mereka kuat sebelum mempelajari ajaran islam (krn termakan iklan islam lewat pengajarnya) maka transfer pola pikir dan kepribadian muhammad melalui buku quran+hadist akan berhasil dgn baik. Sehingga org2 ini akan memiliki pola pikir dan kepribadian spt muhammad.
Bisa saja mereka menjadi orang yg sopan, lembut di satu sisi, namun jg merasa oke2 saja dgn apa yg dilakukan oleh muhammad yg bagi non islam adlh perbuatan biadab, bahkan pada saatnya, mereka jg bisa melakukan perbuatan2 biadab tsb.
Dan sama spt pola pikir muhammad/allah, mrk menjadi org2 yg berdalih dgn pembenaran2 sehingga menghasilkan inkonsistensi.
Tdk semua pengikut islam spt ini, hanya orang2 yg sdh termakan iklan muhammad/allah dan menerima transfer kepribadian muhammad/allah melalui buku quran dan hadis.

Gluestick
Recap after use

[JANGAN GITU AH]

Mungkin saja bisa terjadi dari faktor genetika, bisa pula tidak. (terus terang saya tidak dapat menjelaskannya-bukan bidang saya) namun Ali Sina sudah menjelaskan dari sisi psikologi apa yang disebut mental disorder. Mungkin kita dapat mereview kembali tulisan tulisan beliau.

Bahwa lingkungan seseorang dapat membentuk karakternya, itu benar. Ketika seseorang sejak kecil tumbuh pada lingkungan yang kurang tepat dalam mengembangkan kepribadian normal maka orang itu setelah dewasanya bisa menjadi bermentalitas kurang baik pula. Misalnya orang yang tumbuh dialam kekerasan besar kemungkinan akan meneruskan kekerasan itu. Bahkan mungkin akan lebih keras lagi untuk membuktikan bahwa dirinya adalah superior. Orang yang sering dilecehkan, diabaikan pun akan belajar untuk melecehkan dan mengabaikan orang lain...dst...dst.

Bisa saja kita harus melihat karakter dari orang-orang yang dimaksud pada judul trit ini berdasarkan latar belakang merka masing-masing, Ada yang sukar untuk mempercayai orang lain meski banyak bukti dan fakta disodorkan semata-mata karena alam dimana mereka datang telah terbiasa membohongi dirinya. Ini mengakibatkan mereka tidak mampu untuk mempercayai orang lain. Itu menurut saya. Mungkin yang lain dapat menambahkan.

Salam

[AntiFanatik]

@Jangan Gitu Ah
Ya, saya setuju bhw lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan karakter. Namun nampaknya gen juga merupakan faktor yg tak kalah penting. Seperti kisah Mark Gabriel dalam buku Jesus And Muhammad, walaupun ia dibesarkan dalam lingkungan yg islami tapi pada saat kuliah naluri berpikir bebasnya muncul (mgkn ini dipengaruhi oleh gen yg berhubungan dengan kebebasan berpikir atau kebranian?). Tapi nampaknya kalau bakatnya adalah kepatuhan yg luar biasa mgkn sampai saat ini beliau tidak murtad.

Salam..

[intanberlian]

Masalah murtad dari suatu agama saya rasa tidak ada hubungan dengan faktor genetika , masalah agama adalah masalah keyakinan dan dalam keyakinan itu bisa tertanam karena faktor lingkungan atopun warisan. Kalopun terjadi suatu penyangkalan/murtad itu karena pribadi masing2 manusia yg mungkin merasa kurang puas,kecewa akan apa yg diyakini atopun kurangnya pengetahuan dari apa yg diyakini.

Jd bagi saya masalah murtad atupun tidak murtad dari suatu agama adalah sama saja , yang penting kita harus bisa menggunakan akal , pikiran dan nurani kita secara positif dan baik.

[JANGAN GITU AH]

Lalu timbul pertanyaan...sifat egois yang keblinger ini dari mana? tentunya dalam diri tiap orang ini pasti selalu ada atau punya. Masing-masing memiliki kadar yang berlainan. Ada yang rasa egois-nya tidak menonjol karena mengalami sindroma inferior, ada yang normal dan ada yang berlebihan hingga menimbulkan sikap overacting. Pada dasarnya seperti muhammad ini, sebagaimana Ali Sina katakan, faktor lingkungannya sangat berperan. Ketika ia tumbuh sebagai kanak-kanak, ia mengalami kekeringan kasih sayang dari ibu yang melahirkan. Tidak ada pula sosok ayah asli yang biasanya selalu dirindukan oleh setiap anak. Bagaimanapun besarnya kasih sayang yang dia dapat dari kerabatnya, itu tidak lantas dapat mengisi kekosongan batin yang seharusnya diisi ayah ibu kandungnya. Dapat ditebak sewaktu muhammad kecil memperhatikan anak-anak lain yang berjalan berdampingan dengan ayah ibunya, ia akan merasakan batin yang kering. Keadaan ini yang pada gilirannya akan menimbulkan karakter memberontak dikemudian hari. Mungkin begitu...silakan ditambahkan....

[JANGAN GITU AH]

Kalau tidak beragama, tapi bertuhan bagaimana bro?

[Akukomkamu]

Masalah murtad dari suatu agama saya rasa tidak ada hubungan dengan faktor genetika , masalah agama adalah masalah keyakinan dan dalam keyakinan itu bisa tertanam karena faktor lingkungan atopun warisan. Kalopun terjadi suatu penyangkalan/murtad itu karena pribadi masing2 manusia yg mungkin merasa kurang puas,kecewa akan apa yg diyakini atopun kurangnya pengetahuan dari apa yg diyakini.

Jd bagi saya masalah murtad atupun tidak murtad dari suatu agama adalah sama saja , yang penting kita harus bisa menggunakan akal , pikiran dan nurani kita secara positif dan baik.

Met kenal intanberlian , umur anda sebenarnya berapa gw salut dengan cara pikir anda dan gw juga setuju yg kalian tuliskan itu.Orang tua kalian beda agama ya...??? mungkin dr perbedaan agama yg mana satu sama laennya kurang bisa memahami tentang agama nya masing2 maka jadilah anak2 yg seperti kalian ini cara pandangnya.

Kalian sering2 kesini aja...karena forum ini akan memberikan pelajaran bagaimana sebenarnya agama itu.

[intanberlian]

Masalah murtad dari suatu agama saya rasa tidak ada hubungan dengan faktor genetika , masalah agama adalah masalah keyakinan dan dalam keyakinan itu bisa tertanam karena faktor lingkungan atopun warisan. Kalopun terjadi suatu penyangkalan/murtad itu karena pribadi masing2 manusia yg mungkin merasa kurang puas,kecewa akan apa yg diyakini atopun kurangnya pengetahuan dari apa yg diyakini.

Jd bagi saya masalah murtad atupun tidak murtad dari suatu agama adalah sama saja , yang penting kita harus bisa menggunakan akal , pikiran dan nurani kita secara positif dan baik.

Met kenal intanberlian , umur anda sebenarnya berapa gw salut dengan cara pikir anda dan gw juga setuju yg kalian tuliskan itu.Orang tua kalian beda agama ya...??? mungkin dr perbedaan agama yg mana satu sama laennya kurang bisa memahami tentang agama nya masing2 maka jadilah anak2 yg seperti kalian ini cara pandangnya.

Kalian sering2 kesini aja...karena forum ini akan memberikan pelajaran bagaimana sebenarnya agama itu.

[/quote]

Selamat kenal juga , saya member baru di IFF umur saya 23th dan adik cowok saya 20th, iya ortu kami memang beda agama.
Maksud anda tentang cara pandang kami itu apa??? Ortu kami selama ini cuman menanamkan hal2 yg positif pada kami dan mereka memang kurang memahami dalam agamanya baik dr Dad maupun Mom. Prinsip mereka selalu berbuatlah baik pada sesama dan mereka selama ini saling menghormati meski mereka beda agama.

Sebetulnya kami ingin juga mengetahui tentang agama tapi klo kami liat di forum ini sepertinya terlalu banyak konflik terutama antara islam dan kristen.
Kami jadi tambah bingung kok malah orang yg menganut agama malah lebih mengutamakan ke egoannya dan saling menghujat , menghina , melecehkan , yg semuanya justu semuanya saling menyakitkan.

Mungkin ini posting saya yg terakhir karena saya merasa tidak nyaman di Forum ini , lebih baik kami seperti sekarang ini tidak mengerti agama mungkin lebih baik. Saya juga setuju dengan tulisan anda tentang agama dan kami sangat suka itu karena rasanya lebih cocok buat kami.
Memang anda skr beragama apa??

Salam,

[Akukomkamu]

intanberlian:
Selamat kenal juga , saya member baru di IFF umur saya 23th dan adik cowok saya 20th, iya ortu kami memang beda agama.
Maksud anda tentang cara pandang kami itu apa??? Ortu kami selama ini cuman menanamkan hal2 yg positif pada kami dan mereka memang kurang memahami dalam agamanya baik dr Dad maupun Mom. Prinsip mereka selalu berbuatlah baik pada sesama dan mereka selama ini saling menghormati meski mereka beda agama.

Sebetulnya kami ingin juga mengetahui tentang agama tapi klo kami liat di forum ini sepertinya terlalu banyak konflik terutama antara islam dan kristen.
Kami jadi tambah bingung kok malah orang yg menganut agama malah lebih mengutamakan ke egoannya dan saling menghujat , menghina , melecehkan , yg semuanya justu semuanya saling menyakitkan.

Mungkin ini posting saya yg terakhir karena saya merasa tidak nyaman di Forum ini , lebih baik kami seperti sekarang ini tidak mengerti agama mungkin lebih baik. Saya juga setuju dengan tulisan anda tentang agama dan kami sangat suka itu karena rasanya lebih cocok buat kami.
Memang anda skr beragama apa??

Salam,

Hi , intanberlian
Waaa...intanberlian rupanya gak biasa mendapatkan konflik ya...padahal ortu kalian beda keyakinan , gw salut ama ortu kalian mereka orang2 yg sangat bijak.
Ortu kalian memang cocok buat contoh , hidup berlainan keyakinan tapi bisa saling menyelaraskan tanpa membawa ke egoan masing2 itu sangat indah sekali.

klo nanya masalah agama nanti gw PM aja ke intanberlian .
ok,salam buat ortu kalian ya...om pingin belajar seperti ortu kalian hehehehe...

[AntiFanatik]

intanberlian wrote:
Masalah murtad dari suatu agama saya rasa tidak ada hubungan dengan faktor genetika , masalah agama adalah masalah keyakinan dan dalam keyakinan itu bisa tertanam karena faktor lingkungan atopun warisan. Kalopun terjadi suatu penyangkalan/murtad itu karena pribadi masing2 manusia yg mungkin merasa kurang puas,kecewa akan apa yg diyakini atopun kurangnya pengetahuan dari apa yg diyakini.

Jd bagi saya masalah murtad atupun tidak murtad dari suatu agama adalah sama saja , yang penting kita harus bisa menggunakan akal , pikiran dan nurani kita secara positif dan baik.

Saya tidak mengatakan bahwa agamanya langsung berhubungan dengan genetika lho.. Hanya saja prilaku bawaan dari setiap orang kemungkinan menjadi dasar untuk merasa sesuai dengan ajaran2 yang ada pada agama A atau B ...

[AntiFanatik]

Agama dan genetika: Benih dan Ladang

Saya mengibaratkan agama sebagai benih dan gen prilaku sebagai ladang.
Sebagaimana misalnya benih padi yang jatuh di ladang yg kering maka tumbuhnya akan sulit atau bahkan mati. Atau di lain pihak benih jagung yg jatuh di ladang yang terendam air hasilnya juga sama.

1. Ketika benih "KEKEJAMAN" jatuh pada ladang "keagresifan" maka tanaman yang tumbuh adalah "kebrutalan".
2. Tetapi ketika benih "KEKEJAMAN"ini jatuh di ladang yang "kedamaian" maka tanaman kekejaman sulit tumbuh bahkan dapat mati.
3. Ketika benih "CINTA" jatuh di ladang yang "keagresifan" maka tanaman CINTA sulit tumbuh bahkan dapat mati.
4. Tetapi ketika benih "CINTA" ini jatuh di ladang yang "kedamaian" maka tanaman CINTA akan tumbuh dan berbuah dengan baik.

Mungkin itu SALAH SATU penyebab mengapa orang menjadi MUALAF dan di satu pihak menjadi MURTADIN

Tapi kasus no 2 dan 3 bisa saja berbalik hasilnya ketika ada usaha yg luar biasa dari "pemeliharaan tanaman".

Salam..

[madnear]

Sebetulnya kami ingin juga mengetahui tentang agama tapi klo kami liat di forum ini sepertinya terlalu banyak konflik terutama antara islam dan kristen.
Kami jadi tambah bingung kok malah orang yg menganut agama malah lebih mengutamakan ke egoannya dan saling menghujat , menghina , melecehkan , yg semuanya justu semuanya saling menyakitkan.
Salam,

wkwkwk..
betul bgt..!
ada banyak hujatan terhadap agama bertebaran disini..

BUSYET DEH islam2, KALIAN BENAR2 GA PUNYA OTAK!

OLEH islam INTELEKTUALITAS MANUSIA BENAR2 JATUH KE TITIK YANG PALING HINA!

INNALILLAHI WAINALILLAHI ROLLING STONES

@Phoenix, GUE KAGAK NGARTI DEH NIX, KLO BUKAN YESUS, TAPI KOK DIBERIKAN ALKITAB?

@Phoenix & Eneng Kusnadi, SING WARAS NGALAH DEH......

Begitu brojol juga langsung ngomong shahadat : ashaduanna muhammad phaedopiliyah

hi..hi..hi...isa syahadatnya lucu yah...ashaduanna muhammad phaedopiliyah ...ashaduanna jibril ditest koloriyah...ashaduanna muhammad menggenjotin mariyah budak si hafsa yah....he...he..he...

kl bagi gue udal jelas dr dulu isa=tokoh bualan si raja setan muhammad....TIDAK SAMA DENGAN YESHUA=JESUS...

dll..

dsb..

dkk..
ga mungkin di-putt semuanya..

cuapekk..

[Yehuda]

Hi , intanberlian
Waaa...intanberlian rupanya gak biasa mendapatkan konflik ya...padahal ortu kalian beda keyakinan , gw salut ama ortu kalian mereka orang2 yg sangat bijak.
Ortu kalian memang cocok buat contoh , hidup berlainan keyakinan tapi bisa saling menyelaraskan tanpa membawa ke egoan masing2 itu sangat indah sekali.
klo nanya masalah agama nanti gw PM aja ke intanberlian .
ok,salam buat ortu kalian ya...om pingin belajar seperti ortu kalian hehehehe...

Justru mereka orangtua **** menurut ane karena memaksakan keyakinan masing-masing dan tidak terlebih dahulu menyatukan visi mereka mengenai keyakinan tertentu setelah itu baru menikah...
Maaf kalau agak keras karena pengalaman ane berani berkata seperti ini....

Peace...

[AkalSehat]

wkwkwk..
betul bgt..!
ada banyak hujatan terhadap agama bertebaran disini..

emang ga ada hujatan muslim sama kafirun disini??? ha? bukan cuman hujatan malah ngancem" bunuh segala....
islam ngancem bunuh=gak papa
kafir nyindir islam=Menghujat

[MaNuSiA_bLeGuG]

Masalah murtad dari suatu agama saya rasa tidak ada hubungan dengan faktor genetika , masalah agama adalah masalah keyakinan dan dalam keyakinan itu bisa tertanam karena faktor lingkungan atopun warisan. Kalopun terjadi suatu penyangkalan/murtad itu karena pribadi masing2 manusia yg mungkin merasa kurang puas,kecewa akan apa yg diyakini atopun kurangnya pengetahuan dari apa yg diyakini.

Jd bagi saya masalah murtad atupun tidak murtad dari suatu agama adalah sama saja , yang penting kita harus bisa menggunakan akal , pikiran dan nurani kita secara positif dan baik.

pada awalnya, gila saya pikir bukan penyakit turunan/gnetik. yah paling cuma karena stress karena beban hidup ato pekerjaan.

tapi ternyata, sekarang telah diaktahui bahwa, penyakit GILA itu penyakit yg bisa diturunkan secara genetik.

bukan berarti gw membenarkan si TS, krn gw sendiri ga tahu. apa bener genetik bisa mempengaruhi kecenderungan seseorang murtad ? tapi tidak menutup kemungkinan juga bhw itu benar terjadi.

[Yehuda]

Cenderung berbuat jahat mungkin, tapi untuk murtad kayaknya tidak mungkin...

Peace...

[AntiFanatik]

Cenderung berbuat jahat mungkin, tapi untuk murtad kayaknya tidak mungkin...

Peace...

Ya setuju..tentu saja bukan gen murtad, tapi gen untuk kecenderungan anti sosial, kekerasan atau empati yg kurang. Apabila mendapat ajaran yg sesuai dapat mengeluarkan potensi tadi. Seperti yg telah kita ketahui: Sifat yg tampak = gen + pengaruh lingkungan

Salam..

[tekiro]

@atas.

Saya setuju.
Sebenarnya, kecenderungan manusia itu adalah jahat semata2. Hanya skalanya saja mungkin yg berbeda. Mari kita pikirkan sejenak ttg dirikita masing2, pasti pernah berpikir untk melakukan sesuatu; yg sebenarnya jahat. Nah, disinilah otak, akal dan pikiran sesta nurani akan bertarung untuk mengambil keputusan: apakah pikiran kita tadi akan kita kerjakan atau tidak.

Saya tidak tau apa itu berhubungan dengan genetik, tetapi jika ya maka semua manusia memilikinya. Hanya disini, umat muslim akan cenderung mengikuti kecenderungan hatinya karena islam.