@ Bro Fay
Beberapa Gereja juga mengharamkan rokok dengan pertimbangan yang berbeda al: tubuh kita adalah bait Roh Kudus, jadi jangan dicemari dengan hal2 yang tak berguna; segala sesuatu yang membuat kacanduan dan merusak tubuh (narkoba termasuk di dalamnya); dll.
Untuk hadiahnya, nanti saat Bro benar2 berhenti merokok hadiahnya datang sendiri berupa; kesehatan yang lebih baik, dan berat badan bisa naik sampai 10 kg lho.
odetojoy wrote:
saya udah pernah nyoba saran2 yg di share sama om pigsy, kecuali yang nomor 2. Soalnya bisa dikemplang saya sama orang serumah klo buang2 asbak.. ... secara bonyok saya juga perkok berat
menurut saya tantangan yang paling berat klo mau berhenti merokok adalah LINGKUNGAN om..
Justru itu Bro Ode, anda harus melewati fase dimana ketika anda mencium bau asap rokok itu anda akan pusing, maka setelah itu lingkungan tidak akan berpengaruh banyak, apalagi jika ditambah tekat bahwa ini semua untuk kesehatan anda dan keluarga. Makanya jika belum sampai tahap ini, anda harus menghindar dulu dari lingkungan kawan2 yang perokok. Sekalian saja tantang bonyok anda berhenti merokok juga, hingga nantinya asbak itu hanya jadi pajangan di lemari ruang tamu.
Ada saat ketika merokok itu suatu kebanggaan, macho dan gaul, dan dengan merokok kita bisa banyak teman sesama perokok, menjadi akrab dengan orang yg sebelumnya tidak kita kenal hanya gara2 tawarkan rokok atau pinjamkan korek api, apalagi jika korek apinya zippo, bangga banget. Tapi ada saat bahwa perokok menjadi pengganggu lingkungan karena polusi asap dan bau, dikucilkan sebab sebagian besar kawan di kantor bukan perokok, merokok dinilai masyarakat sebagai kebiasaan buruk dan merugikan.
Ada kelakar saya buat kawan2 dahulu saat saya sudah bukan perokok; saya selalu bilang sama kawan2 perempuan agar jangan cari pacar yang perokok; Mengapa?
Karena kalau ciuman sama dia, sama aja ciuman sama asbak!!