eddie1984id wrote:Mas Rasionalis,
Bagaimana dengan asumsi saya Anjing yang diperintahi untuk dibunuh adalah anjing berpenyakit rabies /gila?,
karena sudah ada hadis yang mendukung untuk membunuh anjing bersifat buas menggigit dan tidak boleh membunuh binatang tanpa suatu alasan yang jelas.
anda mengambil dasar Nabi membunuh anjing dari hadis mengapa juga menolak alasan dibunuhnya anjing dari hadis lain?. Padahal jika kita berpikir rasional menggunakan sumber sumber yang sama (hadis dengan hadis) akan jauh lebih obyektif hasilnya daripada sekedar hadis dengan asumsi belaka.
Masih kurang jelaskah...?
salam,
Bung Eddie,
...Sebenarnya argumentasi anda ini, yakni alasan wabah rabies, sudah saya jawab dan saya nilai kurang meyakinkan. Entah bagaimana anda masih juga ngotot mengajukannya kembali. Tetapi baiklah saya ulangi jawaban saya secara lebih rinci dan runut, dengan harapan kali ini anda membaca dan mencernanya dengan lebih cermat.
Sahih Muslim Book 10, Number 3813 --
Abu Zubair mendengar Jabir b. 'Abdullah mengatakan:
Rasulullah (saw) memerintahkan kita utk membunuh anjing, dan kami begitu rajin melaksanakan perintahnya sampai anjing yg dibawa wanita dari gurun pasir juga kami bunuh. Lalu Rasulullah (saw) melarang pembunuhan mereka. Ia (Nabi) mengatakan: Adalah kewajibanmu utk membunuh anjing hitam dgn 2 noda di matanya, karena itulah setan.
...Isi dari hadist yang saya gunakan sebagai referensi menceritakan bahwa suatu saat Muhammad menyuruh para pengikutnya membunuhi semua anjing, tanpa pilih bulu. Sudah merupakan ciri umum, seorang otoriter hampir tidak pernah memberikan alasan atau latar belakang perintahnya. Para pengikutnya menurut saja melaksanakan perintah itu. Kita anggap saja perintah itu sudah cukup lama dan dilaksanakan secara luas. Kemudian, dalam suatu pertemuan dengan pengikutnya, termasuk Jabir b Abdulah, Muhammad merevisi perintah tersebut. Tidak semua anjing yang harus dibunuh, tetapi hanya anjing hitam dengan dua noda di matanya (mirip anjing yang jadi avatar saya).
...Sejauh ini, sepakat? Misalkan perintah semula karena adanya wabah rabies. Andaikan pula wabah telah reda,, maka perintah baru yang lebih logis adalah, "Hentikan pembunuhan anjing!" saja. Tetapi nyatanya tidak demikian. Perintah yang baru adalah, "Jangan semua anjing dibunuh, hanya anjing hitam dengan dua noda di matanya saja!" Sekarang mari kita bertanya, Apakah mungkin hanya anjing hitam dengan dua noda di matanya yang terus mengidap rabies, sedang anjing lainnya sudah tidak lagi? Saya tidak percaya bahwa Muhammad demikian ****, menganggap bahwa penyakit rabies dapat memilah-milah anjing yang dijangkitinya, hanya anjing hitam dan bernoda dua di matanya. Alasan yang disebutkan adalah bahwa anjing seperti itu adalah setan. Bagaimana sejauh ini, bung Eddie, apa kita masih sepakat?
...Bila alasan semula adalah karena rabies, maka ketika wabah reda, logisnya Muhammad memerintahkan penghentian total pembunuhan semua anjing. Apabila perintah membunuh anjing hitam dengan dua noda di matanya disampaikan oleh Muhammad kemudian atau pada kesempatan lain, maka alasan adanya wabah rabies dapat diterima. Menurut hadis yang di atas, perintah baru itu dilakukan dalam satu kesempatan.
...Jadi alasan pembunuhan anjing karena adanya wabah rabies amat sulit masuk akal. Pasti karena alasan lain. Salah satunya dan masih yang paling sensible adalah karena anjing mengganggu atau menghalangi kegiatan Muhammad sebagai pencuri atau maling.
...Sekarang mari kita teruskan dengan hadist-hadist yang anda ajukan.
Saya ambil kesimpulan saja dari hadis-hadis yang anda tulis pada Sat Mar 12, 2011 12:39 pm, sebagai berikut:
Kesimpulan sementara dari hadis diatas
Anjing boleh dipelihara tapi akan mengurangi pahala bila tidak dimanfaatkan (pemburu, penjaga)
Anjing tidak boleh dibunuh tanpa suatu alasan / manfaat
Anjing boleh dibunuh bila berwarna hitam dan berbintik 2 dimatanya karena itu syetan.
Demikian jadi tidak benar bila muslim tidak boleh menyayangi anjing. (jika dalam hal ini menyayangi dalam konteks memelihara).
...Dari ke-3 kesimpulan anda di atas, saya tidak melihat ada hubungannya dengan perintah pembunuhan semua anjing, apalagi memberikan alasan atau latar belakang perintah pembunuhan semua anjing itu.
...Mari kita sedikit berimajinasi. Pertama-tama kita sadari dulu bahwa komunikasi hanya berlangsung dari mulut ke mulut. Medannya juga sangat sulit dengan penduduk yang sering berpindah-pindah. Untuk menjangkau seluruh pengikut Muhammad, suatu berita atau perintah membutuhkan waktu yang cukup lama. Kita anggap bahwa perintah ini sudah diketahui umat dan dilaksanakan. Sejalan dengan perjalanan waktu, perintah itu dengan sendirinya menanamkan rasa benci kepada anjing, minimal menjadi norma pantang memelihara anjing.
...Revisi perintah, kita sebut saja perintah ke-2, juga membutuhkan waktu yang cukup lama mencapai seluruh umat. Sementara itu kebiasaan memantangkan pemeliharaan anjing sudah mendarah-daging bagi para pengikut Muhammad.
...Berita itu lambat atau cepat sampai kepada Muhammad, mungkin melalui para pembantu dekatnya. Mendengar atau mengetahui hal itu, Muhammad mulai memberikan perintah atau aturan yang melonggarkan pemeliharaan anjing, yang tertuang dalam hadis-hadis yang bung Eddie berikan itu.
...Oleh karena perintah-perintah ini dikeluarkan secara
sequential, maka satu perintah yang belakangan tidak dapat merupakan bukti bahwa perintah yang sebelumnya tidak ada. Jadi, karena ada perintah boleh memelihara anjing untuk menjaga dan berburu, anjing tidak boleh dibunuh tanpa alasan, dan perintah atau riwayat lainnya, tidak dapat digunakan untuk meyangkal bahwa Muhammad pernah memerintahkan pembunuhan semua anjing. Contoh gamblangnya: Sejak 17 Agustus 1945 kita merdeka, tidak menghapus sejarah bahwa negeri kita pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang sebelumnya.
...Ada baiknya bila saya ingatkan agar tidak terpengaruh atau terpaku pada judul
thread ini, karena yang sedang menjadi fokus adalah hipotesis pertama. Bukan membicarakan apakah muslim menyayangi atau membenci anjing.
...Semoga uraian di atas memadai bagi bung Eddie sehingga dapat memahami mengapa saya belum dapat menerima argumentasi anda untuk merubuhkan hipotesis yang saya ajukan.
