Piring bekas daging babi, mengapa harus dicuci 7 kali?murid-andy wrote: sebelum gw menjelaskan lebih jauh...maksud dicuci 7 kali adalah dibasuh dengan tanah campur air 7 kali...
Nah, sekarang ditambah pernyataan konyol kamu bahwa dibasuh pakai tanah dicampur air.
Apa alasan ilmiah dicampur dgn tanah?
Jangan mengalihkan topik.murid-andy wrote: dalam perkara membasuh kotoran (dalam hal ini kotoran dari babi) ada banyak sekali faktor yg mempengaruhi...
antara lain :
-kuantitas kotoran (konsentrasi taek babi, kepekatan taek babi)
-kualitas kotoran (zat2 yg terkandung dalam taek babi)
-struktur fisik kotoran
Aku membahas piring bekas daging babi, bukan piring bekas kotoran babi.
Sekalipun piring bekas kotoran babi dgn kreteria spt yg kamu sebutkan di atas, pernyatan QURAN tetap tidak ilmiah ttg pencucian 7 kali menggunakan tanah dicampur air.
Aku ulang lagi pertanyaannya, apa alasan ilmiah pencucian piring bekas babi sebanyak 7 kali menggunakan tanah dicampur air?
Tidak pusing kok. Pernyataan kamu malah menimbulkan dilema baru spt berikut ini.murid-andy wrote: -kuantitas tanah yg dipake membasuh (banyak atau sedikit)
-jenis tanah yg dipake membasuh
-mekanika kita ketika membasuh (apakah pake kekuatan 500 N atau 450 N, atau 444 N)
-dll...
pusing kan liatnya?
Menurut Quran,
1. berapa banyak tanah yg dibutuhkan untuk membasuh?
2. apa jenis tanah untuk membasuh?
3. berapa kekuatan untuk membasuh?
4. selain itu apa lagi yg harus dilakukan?
Semua posting kamu belum memberikan alasan mengapa harus digeneralisasi dibasuh 7 kali dengan tanah dicampur air. Apa alasan ilmiah harus dibasuh 7 kali dengan tanah dicampur air?murid-andy wrote: mungkin dalam beberapa kasus 1 kali membasuh bisa memberikan hasil yg bersih...namun dalam setiap kasus "taek babi" faktor2 di atas tidak selalu sama...
jadi untuk melakukan generalisasi, dalam Islam pembasuhan dilakukan 7 kali...
apa yg salah dengan yg ini?
Apakah membasuh 7 kali dgn tanah dicampur air lebih higienis dibandingkan cara berikut?
Misalkan ada gelas pyrex bekas darah babi.
1. pertama gelas dibilas dengan air mengalir.
2. gelas dicuci menggunakan sabun cuci merk SUNLIGHT atau MAMA LEMON.
3. gelas dikeringkan menggunakan pembakar bunsen, lihat gambar di bawah.

dengan nyala api spt gambar di bawah.

sekali lagi, apakah membasuh 7 kali dgn tanah dicampur air lebih higienis dibandingkan cara di atas? Berikan alasan yang ilmiah !!!
Aku setuju, akan banyak muslim setuju dgn penjelasan kamu yg tidak ilmiah itu.murid-andy wrote: pertama...mengapa saya harus koar2 di depan umum...tantangan anda jelas sangat provokatif...:)
kedua...kalau sahabat2 muslim melihat masalah ini dengan kepala dingin dan lebih obyektif...pasti akan sependapat dengan saya...
Mereka sudah buta segalanya. Syukur2 kalau dibahas dgn kepala dingin, umumnya kepala akan lepas dari badan. Maklumlah, ini tabiat diktator warisan dari nabi palsu junjungannya.
OK. Nanti kalau ada sapi impor yg disuntik hormon babi dan MUI melarangnya, kamu harus berunjuk rasa menentang keputusan MUI. Katakan pada MUI, hormon babi sudah berubah susunan kimiawinya di dalam tubuh sapi sehingga HALAL untuk dikonsumsi, sesuai pernyataan kamu ini:murid-andy wrote: ketiga...jika anda menawarkan sapi berhormon babi sementara saya masih bisa dengan mudah mendapatkan sapi asli halal...saya lebih memilih yg kedua...
murid-andy wrote: alasannya ilmiahnya adalah (sbenernya ga perlu alasan ilmiah untuk ini, karena terlalu konyol kalau hal seperti ini dipermasalahkan)...setelah melalui proses kimiawi yg rumit dalam tubuh, zat2 babi dalam tubuh wanita tersebut sudah berubah susunan kimia nya...titik...
1. Aku setuju dgn pernyataan kamu bahwa "Piring tercemari babi secara fisik".murid-andy wrote: jawabannya...piring memang harus dibasuh 7 kali...
tapi onderdil istri ga perlu...
piring tercemari babi secara fisik...
istri TIDAK tercemari babi baik secara fisik maupun kimia...
2. Namun aku tidak setuju dgn pernyataan kamu yg kedua, "istri TIDAK tercemari babi baik secara fisik maupun kimia...". Apa dasar pemikiran kamu pada pernyataan kedua ini? Bagaimana mungkin mulut istri tidak menyentuh secara fisik daging babi jika ia memakan daging babi?
Aku kasih contoh lagi nih:
Seorang cewek kafir adalah pemakan daging babi. Cewek ini punya pacar seorang muslim.
Jika si cewek berciuman dgn si cowok 1 jam setelah si cewek makan daging babi tanpa sikat gigi. Apakah si cewek harus berkumur dengan tanah dicampur air 7 kali?
Sebetulnya aku SAMA SEKALI tidak menganggap si cewek memiliki sifat2 babi. Aku bermaksud membandingkan logika muslim, quran, mohamed yg sangat konyol ttg pembasuhan 7 kali dengan tanah dicampur air. Jadi kubandingkan perabotan bekas babi dan vagina cewek mantan pemakan babi. Aku ulang lagi nih.murid-andy wrote: apa yg membuat lw yakin bahwa kulit istri pemakan babi masih memiliki sifat2 yg sama dengan kulit babi?
Piring bekas babi dicuci 7 kali dgn tanah dicampur air.
Mulut bekas makan babi harusnya dikumur 7 kali dgn tanah dicampur air sebelum dicium.
Unsur-unsur bereaksi menghasilkan sifat baru. Aku setuju.murid-andy wrote: kalo ga ada sifat yg sama berarti babi yg dimakan oleh istri sudah berubah susunan kimia/bersenyawa nya menjadi sesuatu yg bukan zat babi...
anda pasti taw bahwa garam adalah gabungan dari dua macam racun...natrium(Na) dan klorida(Cl)...
namun setelah bersenyawa menjadi natrium klorida (NaCl), zat tersebut tidak membawa sifat2 racun...
cukup ilmiah ngga?
sebenarnya anda fanatik karena menyamakan perabot terkena babi dengan orang pemakan babi...
Penjelasan kamu ini tetap tidak menjawab perbandingan perabotan bekas babi dan mulut bekas makan babi. Mengapa piring bekas babi harus dicuci 7 kali dengan tanah + air, sedangkan mulut habis makan babi tidak dicuci 7 kali pakai tanah + air sebelum dicium?
TAMBAHAN:
Gue pernah ngobrol ama muslim2, sebagian besar dari mereka mengaku pernah memakan babi karena tidak tahu. Beberapa dari mereka mengaku tahu bahwa itu daging babi hanya berselang beberapa jam kemudian. Nah, pertanyaan gue cukup sederhana?
Setelah tahu bahwa daging babi telah "TERMAKAN" paling tidak sejam sebelumnya, apa yang harus muslim lakukan?
Apakah melakukan prosedur seperti ini?
- Menggaruk langit-langit di mulut agar babi termuntahkan.
- Menelan tanah + air.
- Melompat-lompat agar lambung terkena tanah secara merata.
- Menggaruk langit-langit di mulut untuk memuntahkan tanah + air tadi.
- Menelan air untuk membilas.
- Melompat-lompat agar lambung terbilas dengan merata.
- Menggaruk langit-langit di mulut agar air bilasan termuntahkan.
- Mengulang langkah 2 hingga 7 sebanyak 7 kali.
- Makan ulang.