abujahal wrote:
Hehehe... nggk ada tuh muslim terbelenggu/berat dgn Haramnya BABI?!!
Anda nggk bisa mencerna penjelasan saya diatas...
- muslim banyak yg berpendapat orang kafir pemakan babi juga najis, memangnya itu tidak menghina?
- muslim menolak vaksin yang susah payah dibuat kafir untuk peningkatan standar hidup, memangnya itu tidak merepotkan?
- muslim menolak peternakan babi, padahal sudah jelas2 peternakan itu legal, dan jelas2 tidak menjual dagingnya pada muslim, memangnya itu tidak kurang ajar?
- muslim menuntut produk2 yang dijual bebas harus bersertifikasi halal terlebih dahulu, memangnya itu tidak egois?
apa yang tidak bisa dicerna dari permaparan saya ini??
abujahal wrote:Muslim Percaya bahwa Manusia adalah ciptaan Tuhan. Krn percaya itu, maka Muslim percaya bahwa Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia.
Tuhan mengharamkan BABI, muslim percaya dan yakin akan itu, krn muslim jg percaya dan yakin bahwa Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia. ( Al Kitab pun juga menharamkan babi ingat itu ya....tp sayang, hal ini nggk pernah kalian singgung). Ilmu manusia terbatas dan berkembang dr zaman ke zaman. Dan kemudian Ilmu manusia mengetahui bahwa ternyata dlm Babi terkandung berbagai keburukan. Itu bukan dasar utama dr ketaatan muslim ttg pengharaman babi, krn sebelum Ilmu itu mencapai hal itu, muslim sudah tau dan percaya bhw Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia.
Faham?
kalau ternyata dalam babi malah terkandung banyak kebaikan, apa babi menjadi halal?? tidak kan?
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ya-t30096/
bagaimana kalau sapi yang ternyata memberi mudharat, apakah muslim berani menyinggungnya?? selain bisa mengandung cacing, penyakit kuku & mulut sapi, ternyata menyumbang global warming juga
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ng#p889451
abujahal wrote:Kalo kemudian muslim menerapkan standart kehalalan bagi makanan yg mau dimakan, sah2 aja to? krn itu adalah bagian dr usaha yg menjalankan ajarannya.
Kenapa kafir harus repot ketika muslim berhasil menemukan vaksin yg halal? bukannkah kalo mau jualan tinggal anda membuat vaksin yg sama? kan kami tdk repot lagi membuatnya...
Tuduhan egois adalah tuduhan kekanak2an... Kalo tahu ini haram itu haram, ya jngan dijual kepada kami. Buatlah ini dan itu yg halal bagi kami, pasti akan kami beli. Justru anda mjd sangat egois kalo anda memaksakan diri utk membeli ini itu yg anda tau itu haram bagi kami.
Helow, saya tidak sedang bicara persaingan, banyak kasus produk jika belum diberi label halal tidak bisa dijual bebas.. Apa muslim tidak cukup pintar saat ditawarkan dagangan dan melihat labelnya jika tidak ada cap halal ya ga usah dibeli..
abujahal wrote:
Nggak juga kok kami rugi klo anda makan Babi atau apapun, kami jg nggk ribut2 kok klo anda makan babi... silahkan aja....
2 Kata : OMONG DOANG!!!
Masalah babi itu dagingnya atau apanya kayaknya udah ada yg menjawab, anda perlu jeli utk membaca lagi jawaban dr temen2 yg lain.
Lagian kalo masalah Haramnya babi itu diurai 1 per satu, mungkin ayat haramnya babi bisa 100 halaman penuh jg nggk cukup, krn utk memuaskan nafsu anda, klo ada 1 aja bagian tubuh babi yg nggk kesebut, tentu anda akan protes juga...
( bayangkan aja, Isi dada Binatang itu aja ada ratusan organ... belum isi perut, organ luar dll )...
nah coba anda rangkum pada saya, saya ingin tahu jawaban pribadi anda secara fikih..
- Apakah koas yang berbahan rambut babi kemudian digunakan untuk mengoles mentega menjadi haram??
- Apakah vaksin dari stem imunitas babi yang sudah jelas2 berubah sifat secara kimiawi dan sangat bermanfaat bisa menjadi halal??
- Apakah sayuran yang diberi pupuk kotoran babi dan menyerap nutrisi unsur babi tersebut nantinya akan menjadi haram??
- Apakah ekstraksi asam linoleat Babi untuk tambahan kandungan susu itu haram?? padahal secara gugus kimia zat tersebut adalah identik dengan asam linoleat yang diekstraksi dari ikan misalnya??