hobit wrote:
pada ayat diatas (18:86) kamu mendefinisikan auloh mendeskripsikan apa yang dilihat/dirasakan oleh orang (zulkarnain) pada saat itu terhadap fenomena tenggelamnya matahari..
kalau kamu KONSISTEN maka pada ayat berikut ini (Yassin 38):
seharusnya kamu juga harus mengakui : auloh mendeskripsikan fenomena pergerakan matahari seperti yang dilihat/dirasakan orang pada saat itu , yaitu : matahari mengelilingi bumi, bukan ?
sebab :
1. pada ayat tersebut tidak disebutkan titik pengamatan yang lain selain bumi, dan kita tahu dari bumi yang terlihat adalah matahari bergerak mengelilingi bumi.
2. penemuan bahwa bumi mengelilingi matahari adalah oleh saintis kafir yang TIDAK PERNAH punya sangkut pautnya dengan quran.
Coba perhatikan QS 18:86 di awal ayat terdapat kata "hatta", yg berarti "sehingga", yg menghubungkan dg ayat sebelumnya. Ini memebrikan pemahaman yg menjadi subjek pembicaraan adl zulkarnain.
Sdkn, Yassin 37-40 membicarakan mthr & bulan dlm perspektif Tuhan, Yang menciptakannya. Apalag di Yassin 38 memang tdk terdapat kata2 yg mengarahkan kita pd pemahaman "perspektif" dari bumi. di mana ada kata "bumi" di Yassin 38 ???
Jadi, ayat ini mengungkapkan fakta bahwa matahari bergerak tidak diam sj & memiliki tempat peredaran.
ayat ini berbicara dlm batas ini.
Kalau kita menuju ke sains, kita dpt memperoleh 3 pergerakan mthr:
1. gerak semu harian mthr.
2. gerak semu tahunan mthr.
3. gerak mthr mengelilingi pusat galaksi.
Jadi, Yassin 38 scr generik mengungkap adanya pergerakan mthr. sdkn, sains dlm hal ini merincinya.