AL QURAN, Tafsir dan Hadis
Agar dapat memahami mengapa Abd-al-Aziz ibn Abd-Allah ibn Baaz dapat menyimpulkan BUMI itu DATAR, maka saya sajikan dua hal pada anda yaitu:
Berapa ayat-ayat alqur'an yang menggunakan kata datar, membentangkan dan menghamparkan namun dalam bahasa arab yang berbeda:
wayawma nusayyiru aljibaala wataraa al-ardha baarizatan wahasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadaan
[18:47] Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
[Note: Baariza=datar/rata]
wahuwa alladzii madda al-ardha waja'ala fiihaa rawaasiya wa-anhaaran wamin kulli altstsamaraati ja'ala fiihaa zawjayni itsnayni yughsyii allayla alnnahaara inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna
[13:3] Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[Note: [15:19] & [50:7] ..ardha madadnaahaa..; Madda/Madadnaahaa = menarik benda hingga benda itu menjadi datar/pipih..seperti cara membuat martabak ditarik hingga gepeng, sehingga terjemahannya menggunakan kata membentangkan/menghamparkan; Menurut Tafsir al-Jalalayn dikatakan: Bumi di tarik, di jalarkan datar]
alladzii ja'ala lakumu al-ardha firaasyan waalssamaa-a binaa-an wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhraja bihi mina altstsamaraati rizqan lakum falaa taj'aluu lillaahi andaadan wa-antum ta'lamuuna
[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui.
[Note: [51:48]..:...ardha farasynaahaa, Firaasha/ Farashnaaha = matras/tempat/alas yang datar]
alladzii ja'ala lakumu al-ardha mahdan wasalaka lakum fiihaa subulan wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi azwaajan min nabaatin syattaa
[20:53] Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
[Note: [43:10]..ardha mahdan..; [78:6]..ardha mihaadaan..; Mahada / Mahdan / Mihaadaan = datar ratanya tempat tidur]
waallaahu ja'ala lakumu al-ardha bisaataan
[71:19] Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
[note: Bisata= datar; seperti pada lembaran, karpet]
wa-ilaa al-ardhi kayfa suthihath
[88:20] Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
[Note: Suthi/sateh = datar, suthihath/sutehat = di datarkan/hamparkan; Tafsir Al-Jalalyn menyatakan: And the earth, how it was laid out FLAT?..Untuk kalimatnya , ‘laid out flat’ (di datarkan), this on a literal reading suggests that the earth is flat (ini dalam bacaan literal disarankan bahwa bumi adalah DATAR), which is the opinion of most of the scholars of the [revealed] Law(yang merupakan opini hampir semua ahli hukum [yang dibukakan]), and not a sphere as astronomers (ahl al-hay’a) have it (dan
BUKAN BULATAN seperti astronomer punyai (ahl al-hay'a)]
waal-ardhi wamaa thahaahaa
[91:6] dan bumi serta penghamparannya,
[Note: Tahaha= Datarkan, hamparkan; Tafsir Al-Jalalyn menyatakan: dan bumi dan yang Ia sebarkan, di buat datar]
Surat Al Maidah, termasuk yang paling belakang diturunkan. Kita lihat ayat-ayat yang membenarkan kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Surat Al maidah diturunkan di sekitar haji Wada, 10 H [632 M], dekat dengan saat meninggalnya Nabi:
[5:68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
[5:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
[5:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Mengapa kutipkan 3 ayat Al Maidah di atas itu Penting sekali?
Al Qur’an sudah menyatakan ia membenarkan kitab2 sebelumnya. Kitab-kitab sebelum Al Qur’an [Taurat dan Injil ] juga menyatakan bahwa Bumi itu Datar.
Jadi, potongan ayat-ayat diatas seharusnya sudah lebih dari cukup untuk mendukung pendapat Ibn baaz bahwa BUMI itu DATAR. Namun demikian, mari kita lihat BULAT atau DATARNYA dari ayat-ayat Penciptaan Bumi dan Langit.
Pertama,
Tradisi Islam menyatakan bahwa penciptaan lagit dan bumi memerlukan 6 masa penciptaan [7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 32:4, 57:4] dan BUMI-lah yang diciptakan terlebih dahulu.
Surat Al Anbiyaa' 21:30, menunjukan keadaan Bumi dan langit saat yang awal mula:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Tafsir Ibn Kathir atas ayat 21:30:
...Tidakah mereka mengetahui bahwa Langit dan bumi dulunya bersatupadu yakni pada awalnya mereka satu kesatuan, terikat satu sama lain. Bertumpuk satu diatas yang lainnya, kemudian Allah memisahkan mereka satu sama lain dan menjadikannya Langit itu tujuh dan Bumi itu tujuh, meletakan udara diantara bumi dan langit yang terendah..
Saidbin Jubayr mengatakan ‘langit dan Bumi dulunya jadi satu sama lain, Kemudian Langit dinaikkan dan bumi menjadi terpisah darinya dan pemisahan ini disebut Allah di Al Qur’an’
Al hasan dan Qatadah mengatakan,’Mereka Dulunya bersatu padu, kemudian dipisahkan dengan udara ini’
Berikut detail dan penjelasan Surat [41:9-12]:
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya dalam empat masa. bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Tafsir Ibn Kathir untuk ayat-ayat diatas menyatakan bahwa: Allah menciptakan Bumi dahulu karena itu merupakan Fondasinya dan fondasi mesti di buat dahulu baru kemudian atap nya, yang berkaitan dengan ayat [2:29]:
Ia yang menjadikan segala sesuatunya untuk mu di Bumi. Kemudian Ia meninggikan (Iswata ila) langit dan dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ini berhubungan dengan ayat [79:27-33]:
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia menciptakannya, meninggikannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Jadi, Menurut Ibn Kathir, ayat di atas menyatakan bahwa:
- Penghamparan Bumi dilakukan SETELAH penciptaan Langit, NAMUN
- Bumi sendiri diciptakan SEBELUM penciptaan langit.
Berikut si bawah ini adalah respon Ibn ‘Abbas, yang direkam Bukkhari dalam tafsir Ibn kathir untuk QS 41:9-12:
Sa’id Bin Jubayr berkata: ‘Seseorang berkata pada Ibn ‘Abbas: Saya menemukan di Qur’an yang membingungkan ku:…Dan Allah berkata:
[Lihat: QS 79:27-30, di atas], Allah menyatakan bahwa Penciptaan Lagit dahulu baru kemudian penciptaan Bumi, kemudian Allah berkata:
[Lihat: QS 41:9-12, di atas], Allah menyatakan Penciptaan BUMI dahulu baru kemudian Penciptaan Langit..
Kemudian Ibn ‘Abbas menjawab:..
- Allah menciptakan Bumi dalam dua hari (masa),
- kemudian Dia menciptakan Langit, kemudian Dia (Istawa ila) meninggikan langit dan membentuknya dalam dua hari lagi.
- Kemudian Dia membentangkan Bumi, ini berarti bahwa Dia membawa, sejak saat itu, air dan makanan. Dan kemudian Dia menciptakan Gunung-gunung, Pasir, benda-benta tak bernyawa, batu-batu dan bukit-bukit dan semuanya dalam waktu dua hari lagi.
Inilah yang Allah katakan (Ia) menghamparkan (Bumi) (79:30) Dan Allah berkata :Ia ciptakan bumi dalam dua hari, jadi Dia menciptakan Bumi dan segala Isi didalamnya dalam empat hari dan Dia menciptakan Langit dalam dua Hari.
Ini di rekaman oleh Al Bukhari:
- Dia menciptakan Bumi dalam Dua hari, artinya pada Minggu dan Senin [dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya, memberikan yang potensial untuk ditanam dan seterusnya berproduksi
- [Dia menentukan padanya kadar makanan-makanannya]yang manusia butuhkan dan tempat tempat untuk bercocoktanam dan memanennya pada Selasa dan Rabu [`Ikrimah dan Mujahid menyatakan menempatkan tanaman yang hanya cocok di tempat-tempat tertentu], jadi dengan dua hari sebelumnya menjadi empat hari [bagi orang-orang yang bertanya; Ibn `Abbas, Qatadah dan As-Suddi menyatakan, "untuk siapapun yang bertanya tentang itu]
- Kemudian Dia meninggikan (Istawa ila) langit dan dan langit itu masih merupakan asap..melengkap dan menyelesaikan ciptaannya seperti 7 langit dalam dua hari, artinya Kamis dan Jumat
Surat Al Raaf 7:54,
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, [..]
Dalam tafsir Ibn kathir untuk surat AQ 7:54:
Allah menyatakan bahwa Ia menciptakan semesta, Langit dan Bumi dan semua yang ada didalamnya dalam 6 hari. Enam hari yang dimaksud adalah Minggu, Senin, Selasa, rabu, kamis dan Jumat. Di hari Jum'at semua ciptaan telah di susun, Adam diciptakan. Kata "As=Sabt' artinya Stop.
Imam Ahmad mencatat
Abu Huraira berkata bahwa Nabi berkata padaku Allah menciptakan Debu/Abu pada hari Sabtu, Gunung-gunung pada hari Minggu, Pepohonan pada hari Rabu, Menyebarkan makhluk hidup pada hari Kams dan Menciptakan Adam pada hari Jum'at antara Asr dan Malam.
Di Hadis Muslim, 039.6707:
Abu Huraira meriwayatkan bahwa Nabi menggenggam tangan ku dan berkata: Allah yang Maha Agung dan Mulia menciptakan :
Tanah liat pada hari Sabtu, Gunung pada hari Minggu, Pepohonan pada hari Senin dan Segala yang berkaitan kelengkapan pekerjaan pada hari Selasa, cahaya pada hari Rabu, menyebarkan Binatang pada hari Kamis dan Adam setelah ashar pada hari Jum’at, ciptaan terakhir pada hari Jum’at antara Sore dan Malam [Di sahih muslim 4.1856, 4.1857, Abu dawud 3.1041, 3.1042 diriwayatkan Abu Huraira bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at]
Catatan untuk hadis 039.6707:
Ibn Taimiyyah, Majmu' Fatawa (37 vols., ed. `Abd al-Rahman b. Qasim & anaknya Muhammad, Riyadh, 1398), 18:18f. Ibn Taimiyyah menyatakan keautentikan Hadis Imam muslim di dukung oleh Abu Bakr al-Anbari & Ibn al-Jauzi sedangkan al-Baihaqi mendukung yang mengabaikan hadis ini. Al-Albani mengatakan bahwa Ibn al-Madini mengkritik hadis ini, sementara Ibn Ma'in tidak (Ibn Ma'in dikenal sangat ketat, keduanya adalah shaikhs of al-Bukhari). Ia menyatakan lebih lanjut bahwa hadis ini sahih, tidak kontradiksi dengan Qur'an, bertentangan dengan pandangan yang mungkin dipunyai ahli lainnya yang mengkritik hadis ini, Karena yang di maksudkan di qur'an adalah penciptaan langit dan bumi dalam 6 hari, yang setiap harinya seperti 1000 tahun, sementara hadis ini merefer pada penciptaan bumi saja, yang hari-harinya lebih pendek dari yang di refer di Qur'an (Silsilah al-Ahadith as-Sahihah, no. 1833).
Berikut ini adalah dari The History of al-Tabari, Volume 1 - General Introduction and from the Creation to the Flood (trans. Franz Rosenthal, State University of New York Press, Albany 1989), pp. 187-193 [Tidak saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia]:
"..Now then, this being so, there is (also) a sound tradition from the Messenger of God told us by Hannad b. al-Sari, who also said that he read all of the hadith (to Abu Bakr)- Abu Bakr b. 'Ayyash- Abu Sa'd al-Baqqal- 'Ikrimah- IBN ABBAS:
The Jews came to the Prophet and asked him about the creation of the heavens and the earth. He said:
God created the earth on Sunday and Monday.
He created the mountains and the uses they possess on Tuesday.
On Wednesday, He created trees, water, cities and the cultivated barren land.
These are four (days).
He continued (citing the Qur'an): ‘Say: Do you really not believe in the One Who created the earth in two days, and set up others like Him? That is the Lord of the worlds. He made it firmly anchored (mountains) above it and blessed it and decreed that it contain the amount of food it provides, (all) in four days, equally for those asking’- for those who ask.
On Thursday, He created heaven.
On Friday, He created the stars, the sun, the moon, and the angels, until three hours remained.
In the first of these three hours He created the terms (of human life), who would live and who would die.
In the second, He cast harm upon everything that is useful for mankind.
And in the third, (He created) Adam and had him dwell in Paradise. He commanded Iblis to prostrate himself before Adam, and He drove Adam out of Paradise at the end of the hour.
When the Jews asked: What then, Muhammad?
He said: ‘Then He sat straight upon the Throne.’
The Jews said: You are right, if you had finished, they said, with: Then He rested.
Whereupon the Prophet got very angry, and it was revealed: ‘We have created the heavens and the earth and what is between them in six days, and fatigue did not touch Us. Thus be patient with what you say.’"
dan:
"According to al-Muthanna- al-Hajjaj- Hammad- 'Ata' b. al-Sa'ib- 'Ikrimah:
The Jews asked the Prophet: What about Sunday? The Messenger of God replied: On it, God created the earth and spread it out.
They asked about Monday, and he replied: On it, He created Adam.
They asked about Tuesday, and he replied: On it, He created the mountains, water, and so on.
They asked about Wednesday, and he replied: Food.
They asked about Thursday, and he replied: He created the heavens.
They asked about Friday, and he replied: God created night and day.
Then, when they asked about Saturday and mentioned God's rest(ing on it), he exclaimed: God be praised! God then revealed: ‘We have created the heavens and the earth and what is between them in six days, and fatigue did not touch Us.’"
Komentar dari Tabari:
"The two reports transmitted by us from the Messenger of God have made it clear that the sun and the moon were created after God had created many things of His creation.
That is because the hadith of Ibn Abbas on the authority of the Messenger of God indicates that God created the sun and the moon on Friday.
If this is so, earth and heaven and what was in them, except the angels and Adam, had been created before God created the sun and the moon.
All this (thus) existed while there was no light and no day, since night and day are but nouns designating hours known through the traversal by the sun and the moon of the course of the sphere.
Now, if it is correct that the earth and the heaven and what was between them, except what we have mentioned, were in existence when there was no sun and no moon, the conclusion is that all existed when there was no night or day.
The same (conclusion results from) the following hadith of Abu Hurayrah reported on the authority of the Messenger of God:
God created light on Wednesday- meaning by 'light' the sun, if God wills."
Laporan-laporan mengenai penciptaan langit dan bumi di atas, menyimpulkan bahwa Bumi diciptakan terlebih dahulu baru kemudian langit, yang permulaannya dalam keadaan bertumpuk satu diatas yang lain dan kemudian langit di angkat ketas, yang semuanya tercipta dalam 6 masa [masa = hari, yang bernilai 1000 tahun, seperti yang dilaporkan Mujahid, Imam Ahmad bin Hanbal, dan dari Ibn Abbas menurut Riwayat Ad-Dahhak's darinya.]
Kedua,
Tradisi Islam menyatakan bahwa Allah meninggikan Langit, menahan langit agar tidak jatuh ke bumi dengan tiang-tiang yang tidak kelihatan dan menjadikan langit sebagai atap.
[88:18] Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
[31:10] Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
[22:65] Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.
[52:5] dan atap yang ditinggikan (langit),
[21:32] Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Tafsir Ibn kathir berkenaan dengan ayat 2:22,29,
Ayat ini mengindiksikan bahwa Allah memulai penciptaan dengan menciptakan BUMI baru kemudian membuat LANGIT menjadi 7 langit. Ini adalah bagaimana bangunan biasanya di mulai, lantai dulu baru kemudian bagian atapnya [juga dikatakan oleh Mujahid, Ibn Abbas bahwa bumi duluan diciptakan]
[40:64] Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.
[13:2] Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Tafsir Ibn kathir untuk ayat [13:2],
- Allah, mengangkat para langit tanpa pilar & mengangkat para langit tinggi jauh diatas Bumi
- berkenaan dengan kalimat (menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan) adalah seperti yang Allah maksudkan di surat 36:38 (dan matahari berjalan ditempat peredarannya) Ada dua pendapat dan semuanya mengatakan Matahari dan bulan yang bergerak. 'arsy adalah atap dari ciptaan dan tidak berbentuk BULAT seperti banyak di klaim oleh astronomer. Lebih seperti KUBAH yang di topang oleh pilar. Menurut Nabi sebagaimana diriwayatkan Abu Dharr:
Ketika senja [magrib], Nabi bertanya padaku, "Apakah kau tau kemana Matahari itu pergi (saat Magrib)?! Aku jawab, "Allah dan rasulnya yang lebih tau." Ia jawab, "Ia berjalan [travel] hingga kelelahan [bersujud] sendiri dibawah 'Arsy dan mohon ijin untuk terbit kembali, dan di ijinkan dan kemudian (waktunya akan tiba) ketika hendak bersujud tapi sujudnya ngga diterima dan memohon ijin untuk bergerak di jalurnya namun ngga di ijinkan, ia diperintahkan untuk kembali ketempatnya dateng dan ia akan terbit dari barat. Itulah penafsiran dari sabda Allah "dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (AQ 36:38) [Bukhari Vol.4 Book 54 No.421; Vol. 6, Book 60, No.327; Vol. 9, Book 93, No.520, No.528, juga di Sahih Muslim Book 001 No.0297]
'Ada pilar namun tidak dapat kamu lihat' menurut Ibn `Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan beberapa lainnya.
Iyas bin Mu`awiyah, "Langit itu seperti kubah di atas bumi', artinya tanpa tiang. Serupa seperti Qatadah katakan
Ibn Kathir menyatakan bahwa pendapat terakhir [Iyas bin Mu'awiyah] adalah lebih baik mengingat Allah juga menyatakan di ayat lainnya [22:65] yaitu ‘Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?’
Penjelasan langit berbentuk kubah dan daratan datar ada di Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs untuk surat 65:12, yang mengatakan (Allah-lah yang menciptakan tujuh langit) satu di atas yang lainnya seperti KUBAH, (dan seperti itu pula bumi) tujuh bumi tapi mereka DATAR.
Penjelasan-penjelasan di atas, memberikan kita informasi bahwa menurut tradisi Islam, Bumi diciptakan terlebih dahulu, Langit dinaikkan, langit sebagai atap yang berbentuk Kubah dan allah menahannya agar tidak jatuh ke BUMI serta dibentangkannya BUMI.
Karena Langit berbentuk Kubah, maka bentuk Bumi haruslah datar, dengan bumi yang bulat maka lagit tidak akan pernah berbentuk kubah
Bisa jadi 'tiang' merupakan metapora mengingat Allah-lah yang menahan langit tidak jatuh kebumi...tapi langit jatuh??
Sampai sejauh ini, fakta-fakta AQ, tafsir dan hadis yang kita kumpulkan, SANGAT SULIT mengambil kesimpulan bahwa BUMI itu BULAT malah justru sangat MENDUKUNG pendapat bahwa BUMI itu DATAR..
http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/ ... ahari.html