Sains Dalam Quran: Dua Tempat Terbit dan Terbenam Matahari

User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

luv_nice wrote:Lha iya, terbitnya matahari ya ada dalam garis pergeseran itu. Tiap hari geser dikit. Makanya dua titik terbenam/terbit matahari gak masuk akal. Lebih masuk akal orang bilang matahari terbit di timur terbenam di barat. Beres.
Betul sekali. Muhammad di dalam Al Quran memahami terbit dan terbenamnya matahari di suatu titik/tempat tetap, spt misalnya di bawah kolong tahta Allah, di kedua sisi kepala iblis, atau di laut berlumpur hitam.

Gambar berikut memberikan diagram pergerakan matahari, Sun Path, untuk mendukung penjelasan bahwa matahari terbit/terbenam tidak hanya di dua tempat, tetapi bergerser dari timur/barat ke arah utara/selatan setiap harinya.

Image

Image

Image Image


With Best Regards,
NoMind
Last edited by NoMind on Thu Feb 22, 2007 3:20 pm, edited 2 times in total.
tongtong
Posts: 3546
Joined: Wed Jan 24, 2007 10:52 am

Post by tongtong »

perpindahan matahari pada garis edarnya setiap hari itu tidak drastis, tapi sangat perlahan, jadi kayaknya agak ga masuk akal jika dianggap terbitnya dari 2 tempat yang berbeda.
User avatar
yabedabedoo
Posts: 558
Joined: Fri Dec 22, 2006 1:11 pm

Post by yabedabedoo »

bisa diterangkan secara detail bagi setiap diagram nggak?


adakah manusia yg tinggal di negara2 barat tidak pernah melihat matahari terbit?
adakah manusia yg tinggal di negara2 timur tidak pernah melihat matahari terbenam?
User avatar
El islaam
Posts: 759
Joined: Thu Dec 07, 2006 2:04 pm

Post by El islaam »

Imtiyaz wrote:Jika elo pernah berkunjung mekkah, madinah ( tentu elo ngga bs karena kafir !!!)
Eh ****! Sodara gue Kristen bisa tuh. Dia masuk ke masjidil haram, mekah, medinah dll. Dia bilang di mesjidil haram, keran2 buat sembahyangnya dilapis emas, dan keran2 tsb terpasang dgn kuat sehingga susah utk dilepas. :lol: :lol: :lol: di mesjid aja ga aman! kok aloh ga bisa ngejaga rumahnya sendiri ya? :lol: :lol: :lol:
Imtiyaz wrote:Nah... khan.... inilah jika **** digotong kemane2....
Ayat diatas dlm konteks jazirah arab...dimana matahari terbit dari dua tempat...
ngga masaalah khan..misalnya quran menceritakan kisah yusuf dinegeri mesir....
Masak dibilang Quran untuk orang mesir doang... :wink:
Jawaban lu ngaco! Dah jelas eloh ente salah, masih aje dibelain.
Mestinye aloh tuh paham klo dunia ga cuma arab doang! :lol: :lol: :lol:
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

yabedabedoo wrote:bisa diterangkan secara detail bagi setiap diagram nggak?


adakah manusia yg tinggal di negara2 barat tidak pernah melihat matahari terbit?
adakah manusia yg tinggal di negara2 timur tidak pernah melihat matahari terbenam?
Eh flinstone, pertanyaanmu kok gak relevan sih...jaka sembung banget
User avatar
yabedabedoo
Posts: 558
Joined: Fri Dec 22, 2006 1:11 pm

Post by yabedabedoo »

luv_nice wrote:Eh flinstone, pertanyaanmu kok gak relevan sih...jaka sembung banget
nggak relevan bagi yg tidak dapat memikirkan dgn baik!
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Karena negara barat atau timur itu hanya pengasosiasian saja. Pertanyaanmu gak ada hubungannya dengn pergeseran tempat terbitnya matahari atau pergeseran tempat terbenamnya matahari
User avatar
Imtiyaz
Posts: 281
Joined: Tue Oct 03, 2006 7:00 am

Post by Imtiyaz »

NoMind wrote:Gambar berikut memberikan diagram pergerakan matahari, Sun Path, untuk mendukung penjelasan bahwa matahari terbit/terbenam tidak hanya di dua tempat, tetapi bergerser dari timur/barat ke arah utara/selatan setiap harinya.
Khan gue udah bilang jangan lihat terbit matahari per hari tapi permusim...

Misalnya gue tanye...bulan berapa musim panas..sejuk...gugur..dan musim bunga dieropa???

Apa elo.... lantas bilang... ngga ade musim disini sbb musim bergeser pelan pelan setiap hari....
User avatar
yabedabedoo
Posts: 558
Joined: Fri Dec 22, 2006 1:11 pm

Post by yabedabedoo »

luv_nice wrote:Karena negara barat atau timur itu hanya pengasosiasian saja. Pertanyaanmu gak ada hubungannya dengn pergeseran tempat terbitnya matahari atau pergeseran tempat terbenamnya matahari

pertanyaan pertama gue : mengenai pergeseran yg dicopypaste tanpa kenyataan yg mendetail.

pertanyaan selanjutnya dari gue : mengenai dua tempat terbit dan terbenam matahari.

sangat2 diminta pada loe supaya berpikir waras dan saksama!
NoeMoetz
Posts: 1372
Joined: Fri Dec 08, 2006 9:32 am
Location: Indonesia

Post by NoeMoetz »

Imtiyaz wrote: Khan gue udah bilang jangan lihat terbit matahari per hari tapi permusim...

Misalnya gue tanye...bulan berapa musim panas..sejuk...gugur..dan musim bunga dieropa???

Apa elo.... lantas bilang... ngga ade musim disini sbb musim bergeser pelan pelan setiap hari....
Dengan Kemampuan IPA saya yang rendah,
seharusnya tempat terbit ( & terbenam) matahari tetap saja lebih dari 2.

Pertama, di sekitaran equator
Kedua, di utara equator(Belahan bumi Utara mengalami Summer)
Ketiga, di selatan equator(Belahan Bumi Utara mengalami WInter)

SO, seharusnya tetap saja lebih dari 2.

Iya ga sih? :roll:
User avatar
Imtiyaz
Posts: 281
Joined: Tue Oct 03, 2006 7:00 am

Post by Imtiyaz »

Dengan Kemampuan IPA saya yang rendah,
seharusnya tempat terbit ( & terbenam) matahari tetap saja lebih dari 2.

Pertama, di sekitaran equator
Kedua, di utara equator(Belahan bumi Utara mengalami Summer)
Ketiga, di selatan equator(Belahan Bumi Utara mengalami WInter) SO, seharusnya tetap saja lebih dari 2.

Iya ga sih?
Capek deh ngomongi pade elo2....

Dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenam matahari dlm konteks ayat diatas adalah untuk wilayah jazirah arab...
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Dimanapun posisnya suatu tempat..tetap saja tempat terbit atau terbenam matahari berupa rentang di anatar dua titik, bukan di dua titik.
Kalaupun ditanyakan bulan berapa suatu musim, jelas akan dijawab antara bulan ...sampai bulan ..... Kecuali ditanyakan awal musim atau akhir musimnya.
So, klaim bahwa matahari terbit atau tenggelam di dua titik (di manapun wilayah itu berada) adalah klaim yang tidak ilmiah.
User avatar
yabedabedoo
Posts: 558
Joined: Fri Dec 22, 2006 1:11 pm

Post by yabedabedoo »

luv_nice wrote:Dimanapun posisnya suatu tempat..tetap saja tempat terbit atau terbenam matahari berupa rentang di anatar dua titik, bukan di dua titik.
Kalaupun ditanyakan bulan berapa suatu musim, jelas akan dijawab antara bulan ...sampai bulan ..... Kecuali ditanyakan awal musim atau akhir musimnya.
So, klaim bahwa matahari terbit atau tenggelam di dua titik (di manapun wilayah itu berada) adalah klaim yang tidak ilmiah.

matahari tidak pernah terbenam atau terbit. sesuai dgn apa yg dilihat manusia, begitu jugalah yg diilhamkan dari Quran.
apabila matahari kelihatan terbit di negara2 timur, ia kelihatan tenggelam di negara2 barat. begitu juga, bila ia kelihatan terbenam di negara2 timur, maka negara2 sebelah barat melihat matahari terbit.

jadi istilah terbit dan terbenam itu sesuai dgn apa yg dilihat manusia
dan manusia yg tinggal di negara2 timur bisa melihat matahari terbit dan tenggelam .. begitu juga manusia yg tinggal di negara2 barat bisa melihat matahari terbit dan terbenam.

ini juga menggambarkan bahwa bumi berputar ke satu arah dan ia berputar di paksinya hingga memungkinkan negara2 yg berada di sebelah barat bisa beralih menjadi di sebelah timur .
dan sebaliknya.
abdann
Posts: 916
Joined: Fri Sep 08, 2006 2:08 pm

Post by abdann »

Halo, Min? Apa kabar!
Kamu tidak pernah membalas sapaan saya. Sekarang selain nomind, disini pake alias siapa?

Keren tampilan ilustrasinya. Gue kepingin bisa kayak begini, Cuma gak punya sponsor kayak lo.
Ngomong-ngomong kenapa forumer.nomind dimatiin. Sayang sekali banyak postingan gw disana belum sempat diarsipkan. Salah satunya model topik ini pernah gw jawab juga. Jadi untuk menjawab topik ulangan gw jawab dg ulangan lagi, dah… Capek deh… :D

Mau bikin gambar sederhana saja, biar bisa tampil diformat seperti ini pake apa? Gw udah coba pake format HTML, GIF, Corel, dll ilang melulu sewaktu di Submit? Jadi sekarang gw jawab lagi dg verbal lagi.
NoMind wrote: Betul sekali. Muhammad di dalam Al Quran memahami terbit dan terbenamnya matahari di suatu titik/tempat tetap, spt misalnya di bawah kolong tahta Allah, di kedua sisi kepala iblis, atau di laut berlumpur hitam.

Gambar berikut memberikan diagram pergerakan matahari, Sun Path, untuk mendukung penjelasan bahwa matahari terbit/terbenam tidak hanya di dua tempat, tetapi bergerser dari timur/barat ke arah utara/selatan setiap harinya.

Image

Image

Image Image


With Best Regards,
NoMind

Jika digmbarkan matahari sebagai suatu titik segitiga dan kutub magnet selatan dan utara Bumi menjadi dua sudut lainnya, maka terbentuklah segitiga samakaki yang selamanya berlaku dalam tarik-menarik antara matahari dengan Bumi. Hal inilah yang dimaksud dengan : Dan Kompas, dan dengan bintang (matahari) itu mereka mendapat petunjuk. (16/16). Itulah yang dimaksud dengan petunjuk pada akhir ayat 21/31:

“Dan Kami jadikan di Bumi batang magnet untuk memberi kekuatan pada mereka, dan Kami jadikan padanya garis orbit zigzag semoga mereka mendapat petunjuk. (QS 21/31)

hubungan yang berbentuk segitiga samakaki tsb tetap berlaku walaupun Bumi terdorong ke selatan dan ke utara garis ekliptik.
Sebelum banjir besar Nabi Nuh : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=80, semua planet mengorbit keliling matahari senantiasa berada dalam garis ekliptik. Hal ini dalam islam ditandai dengan Tawaf keliling Ka’bah di Mekkah dimana para haji beredar dan menempatkan Ka’bah di sebelah kiri, cocok dengan putaran bumi dari barat ke timur menempatkan kutub utara di sebelah kiri. Sesudah banjir besar nabi Nuh itu berlkulah gerak zigzag planet-planet dan orbitnya hingga keluar dari garis ekliptik ke arah selatan dan utara. Hal ini ditandai dengan dengan Sya’I yaitu tawaf antara Shafa dan Marwah dalam lingkungan Masjidil Haraam. Ibadah ini hanya dapat dilaksanakan sesudah tawaf keliling ka’bah sama dengan perpindahan kutub magnet itu di kutub utara bumi dalam sejarahnya. Maka sa’i tidak boleh mendahului tawaf.

Sewaktu bumi terdorong ke utara, kutub-kutub magnet bumi tetap membentuk segitiga samakaki dengan matahari, begitupula bila kebetulan berada di selatan garis ekliptik. Maka perubahan tempat kutub-kutub magnet yang selalu berpindah tempat menurut keadaan sekarang.

Kutub-kutub maget itu hanya berada pada tepat pada kutub putaran bumi yaitu pada tanggal 21 maret dan 22 september sewaktu bumi tepat pula pada garis ekliptik. Selain pada kedua tanggal tersebut, posisi kutub-kutub magnet bumi berpindah tempat maksimal 10 derajat atau kurang lebih 1.100 km dari kutub putaran, dan waktu itu tercatat tanggal 21 juni yaitu ketika bumi berada maksimal diselatan ekliptik dan tanggal 22 desember ketika bumi maksimal di utara ekliptik. Inilah yang dimaksud arti dua tempat terbenam matahari (magrib’ain) yaitu satu magrib (barat) sewaktu bumi di utara garis ekliptik, dan satu lagi magrib (barat) bumi di selatan garis ekliptik.

Tidakkah mereka melihat kepada apa yang ALLAH ciptakan dari sesuatu? Planet-planetnya (yang melakukan transit) melenggang dari selatan ke utara bersujud bagi ALLAH dan semuanya patuh. (QS 16/48)

Dan ALLAH menjadikan untukmu Bumi terulur (keluar garis ekliptik). (QS 71/19)

Agar kamu tempati daripadanya garis orbit yang zigzag. (QS 71/20)

Magrib = Barat = West N. 2/115 2/142 2/177 2/258 18/86 73/9

Magribu = Barat-barat = Wests (on many planets) N 7/137 70/40 73/9

Magrib’ain = Dua barat = Two wests (because of zigzagly orbiting planet or because of removing poles at the time of Nuah’s flood) N 55/17.

Bisaathaan = Dalam kedaan terlulur (pada orbit zigzag) = In stretching out (in zigzag orbit) Av. 71/19

Basatha ilaa = Ulurkan = stretch out V 5/28 60/2
ammadgedon
Posts: 56
Joined: Sat Dec 09, 2006 5:20 pm

Post by ammadgedon »

kog aku baca2 muslimnya pada dodol? maksa amat sih... tapi tdk apa2 harus begitu... biar mamad palsu harus tetap dibelain... gengsi dong..hihihihihi
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Bagaimana penjelasan ilmiah hubungan antara banjir masa Noah dengan garis edar zig-zag?
abdann
Posts: 916
Joined: Fri Sep 08, 2006 2:08 pm

Post by abdann »

luv_nice wrote:Bagaimana penjelasan ilmiah hubungan antara banjir masa Noah dengan garis edar zig-zag?
Makanya kalo mau ikutan masalah ilmiah seperti ini jangan sekedar jadi pesorak doang.

Nih, kalo males cari paragraf yg berkaitan dg soal ini di link ini gw bantu post ulang.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=80:

71/26 Dan berkatalah Nuh: “wahai Tuhanku janganlah engkau tinggalkan di atas bumi ini dari orang2 kafir selaku penduduk”.

11/40 Hingga ketika perintah KAMI datang dari daerah Tatasurya bergemuruh, KAMI katakan; “bawalah ke dalamnya dari setiapnya berpasang-pasangan dan keluargamu, kecuali yg terdahulu atasnya perkataan, dan siapa yg beriman.” Tiadalah yg beriman bersamanya kecuali sedikit saja.

Pd ayat 11/41, 11/44 menerangkan komet yg ribuan kali besarnya daripada matahari datang menghampiri tatasurya kita yg hampir saja terseret. Tetapi sesuai dg ketentuan Allah maka matahari hanya keluar dari statusnya semula lalu diikuti oleh planet-planet yg mengorbitnya (42/5).
Bumi yg berotasi dg kecepatan 1.665 km/jam dg seketika mengubah posisi mengakibatkan air laut yg diselatan bumi melambung tinggi menyapu seluruh daratan Pangaea hingga yg bernafas dg udara jadi musnah.

42/5 Hampir planet2 itu terseret dari atasnya dan malaikat tasbih dg memuja Tuhan mereka serta memintakan ampun bagi siapa yg di bumi. Bukanlah Allah pengampun lagi penyayang?

Akibat dari gerak matahari tertarik kearah layang komet, berpindahlah matahari di tempat yg baru. Planet2 yg mengitari terpaksa pula mengikuti matahari ke tempatnya yg baru (42/5) Topan yg demikian berlaku dipermukaan setiap planet. Hal ini dapat diteliti pd ayat 42/5, 53/16, 53/54. Ayat 11/49 memberi ketegasan sbb; “(persoalan topan Nuh) Itu dari perkabaran2 gaib yg KAMI wahyukan kepada engkau (Muhammad). Tidaklah engkau mengetahuinya. Begitupun kaum engkau sebelum (al quran) ini, maka tabahlah bahwa akibat (baik) adalah untuk orang2 yg insaf.

Planet2 lain dan bumi terpaksa mengubah arah rotasinya sebanding dg posisi batang magnet yg memutarnya (69/14). Ketika itu berlakulah perpindahan kutub utara dari mekkah ke arktik kini dan kutub selatan dari tuamoto ke antartik kini sebagaimana pd ayat 71/14, 3/96, 18/86, dan 11/41.

Bumi bukan berposisi miring terhadap matahari tetapi semenjak terjadinya pendekatan layang comet pada tatasurya ini, dan matahari keluar dari statusnya lalu diikuti oleh semua planet yg mengorbit, maka terjadilah pergantian musim karena setiap planet terdorong ke utara dan ke selatan dari garis ekliptik keliling matahari akibat efek pendulum, dan pengurangannya 0 derajat 75' setiap 100 tahun.
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

Sdr. Abdann,

Kabar saya baik saja. Bagaimana dengan Anda sendiri?

Saya masih melihat kebiasaan Anda menggunakan terjemahan/tafsiran Al Quran dari sumber yang tidak bisa dipercaya untuk mencocok-cocokan dan memaksakan ayat2 Al Quran supaya kelihatannya ilmiah.

Kita ambil contoh beberapa ayat Quran berikut ini. Bisa kita lihat bahwa terjemahan yang Anda gunakan dan terjemahan resmi Depag, sangatlah jauh maknanya, bagi bumi dan langit.
Abdann wrote:Dan Kompas, dan dengan bintang (matahari) itu mereka mendapat petunjuk. (16/16).
Terjemahan resmi Depag wrote:Quran 16:16
dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
Abdann wrote:“Dan Kami jadikan di Bumi batang magnet untuk memberi kekuatan pada mereka, dan Kami jadikan padanya garis orbit zigzag semoga mereka mendapat petunjuk. (QS 21/31)
Terjemahan resmi Depag wrote:Quran 21:31
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) guncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk
Abdann wrote:Tidakkah mereka melihat kepada apa yang ALLAH ciptakan dari sesuatu? Planet-planetnya (yang melakukan transit) melenggang dari selatan ke utara bersujud bagi ALLAH dan semuanya patuh. (QS 16/48 )
Terjemahan resmi Depag wrote:Quran 16:48
Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?
Abdann wrote:Dan ALLAH menjadikan untukmu Bumi terulur (keluar garis ekliptik). (QS 71/19)
Agar kamu tempati daripadanya garis orbit yang zigzag. (QS 71/20)
Terjemahan resmi Depag wrote:Quran 17:19-20
Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu".

Karena Anda menggunakan terjemahan yang cenderung menyestakan dengan cara merubah arti yang sebenarnya, maka penjelasan Anda menjadi tidak valid. Silahkan Anda menggunakan terjemahan Al Quran resmi untuk menjelaskan topik ini.


With Best Regards,
NoMind
abdann
Posts: 916
Joined: Fri Sep 08, 2006 2:08 pm

Post by abdann »

Originally posted by NoMind
Kabar saya baik saja. Bagaimana dengan Anda sendiri?
Saya juga baik-baik saja. Senang ketemu teman lama. :D
Originally posted by NoMind
Saya masih melihat kebiasaan Anda menggunakan terjemahan/tafsiran Al Quran dari sumber yang tidak bisa dipercaya untuk mencocok-cocokan dan memaksakan ayat2 Al Quran supaya kelihatannya ilmiah.
Ah, bisa saja. Kayak baru tahu sekarang-sekarang. Kan hal ini sudah sering kita bahas. Tetapi mungkin buat netter lain di FFI ini kebiasaan saya “Aneh”. Malah anda yg aneh, sejak dulu belum bisa melepas kebiasaan aneh masih terus "ngempeng" dot seperti itu. :D :D

Gak ada yg aneh sebenarnya pd saya, justru kalo mau aneh adalah terjemahan dari DEPAG sendiri. Karena terjemahan seperti itu gak ada apa-apanya, terjemahan seperti itu malah jadi bulan-bulanan dan cemoohan Anda Cs.
Dikasih terjemahan yg benar malah bilang mencocok-cocokkan dan memaksakan ayat-ayat Quran supaya kelihatan ilmiah.

Nah, supaya kelihatan bohong atau gaknya harus dibantah dg yg ilmiah “benerannya” gimana katanya? Saya dari dulu sangsi sama kamu, punya background ilmiah gak? atau sekedar main copy-paste seperti netter non muslim lainnya.

Para pejabat di DEPAG itu sendiri bilang bahwa terjemahan itu bukan satu-satunya yang sempurna, itu hasil ikhtiar sejauh mereka mampu menerjemahkan dari tafsir/analisa team Raja Fadh, Bagdadh. Jadi jangan ngadu-ngadu terjemahan DEPAG dg terjemahanku terus deh. Capeek… deh!
Originally posted by NoMind
terjemahan resmi Depag, sangatlah jauh maknanya, bagi bumi dan langit.
Ingatlah, bahwa Al Qur’an itu banyak mengandung pokok keilmuan, disamping Nahwu (gramatika arab), sastra, Kedokteran, Biologi. Juga Bidang Fisika dan Astronomi.

Seorang sastrawan akan menilai suatu ayat mutasyabihat cenderung terpengaruh dg latar belakang sentuhan sastra. Seorang Dokter bisa memahami ayat-ayat Al Qur’an yg mengandung pokok keilmuan bidang kedokteran.
Cuma susahnya kalo seorang sastrawan menganalisa/menafsirkan ayat-ayat yg mengandung pokok keilmuan bidang Fisika dan astronomi jadinya terjemahannya gak nyambung alias gak tepat sasaran.
Yg lebih fatal, kalo 'para ahli' yg ngaku-ngaku muslim ikutan menganalisa/manafsirkan ayat sekenanya latar belakang budaya atau tradisi mereka. mis. seorang paranormal/sufi ikut-ikutan menganalisa ayat-ayat tentang fisika atau astronomi, hasilnya malah jadi urusan klenik, para dedemit yg diburu oleh para pemburu hantu, mitos, takhayul, kurafat, dan lain-lain sebagainya.

Nah, orang-orang DEPAG itu katanya Alim-Ulama dan notabene bukan berlatar belakang masing-masing disiplin ilmunya. Malah kata Ulama itu sendiri sudah salah pasang, menyimpang dari arti sebenarnya. Hal ini sudah saya tulis di link ini juga : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=60, mengenai arti istilah Ulama sebenarnya.

Jadi Ayat-ayat di atas yg sedang kita bahas itu memang bukan salah DEPAG hanya tidak tepat! Itu adalah ayat-ayat mengenai Fisika, Geologi, dan Astronomi, jadi bisa di analisa dan dipahami oleh para ahli dibidangnya masing-masing. Lalu, dipublikasikan untuk dipahami oleh masyarakat luas untuk diambil manfaatnya.

Begitu Om, Nomind :D
User avatar
AkuAdalahAing
Posts: 6093
Joined: Sat Oct 28, 2006 5:20 pm
Contact:

Post by AkuAdalahAing »

abdann wrote: Saya juga baik-baik saja. Senang ketemu teman lama. :D
Ah, bisa saja. Kayak baru tahu sekarang-sekarang. Kan hal ini sudah sering kita bahas. Tetapi mungkin buat netter lain di FFI ini kebiasaan saya “Aneh”. Malah anda yg aneh, sejak dulu belum bisa melepas kebiasaan aneh masih terus "ngempeng" dot seperti itu. :D :D

Gak ada yg aneh sebenarnya pd saya, justru kalo mau aneh adalah terjemahan dari DEPAG sendiri. Karena terjemahan seperti itu gak ada apa-apanya, terjemahan seperti itu malah jadi bulan-bulanan dan cemoohan Anda Cs.
Dikasih terjemahan yg benar malah bilang mencocok-cocokkan dan memaksakan ayat-ayat Quran supaya kelihatan ilmiah.

Nah, supaya kelihatan bohong atau gaknya harus dibantah dg yg ilmiah “benerannya” gimana katanya? Saya dari dulu sangsi sama kamu, punya background ilmiah gak? atau sekedar main copy-paste seperti netter non muslim lainnya.

Para pejabat di DEPAG itu sendiri bilang bahwa terjemahan itu bukan satu-satunya yang sempurna, itu hasil ikhtiar sejauh mereka mampu menerjemahkan dari tafsir/analisa team Raja Fadh, Bagdadh. Jadi jangan ngadu-ngadu terjemahan DEPAG dg terjemahanku terus deh. Capeek… deh!
Ingatlah, bahwa Al Qur’an itu banyak mengandung pokok keilmuan, disamping Nahwu (gramatika arab), sastra, Kedokteran, Biologi. Juga Bidang Fisika dan Astronomi.

Seorang sastrawan akan menilai suatu ayat mutasyabihat cenderung terpengaruh dg latar belakang sentuhan sastra. Seorang Dokter bisa memahami ayat-ayat Al Qur’an yg mengandung pokok keilmuan bidang kedokteran.
Cuma susahnya kalo seorang sastrawan menganalisa/menafsirkan ayat-ayat yg mengandung pokok keilmuan bidang Fisika dan astronomi jadinya terjemahannya gak nyambung alias gak tepat sasaran.
Yg lebih fatal, kalo 'para ahli' yg ngaku-ngaku muslim ikutan menganalisa/manafsirkan ayat sekenanya latar belakang budaya atau tradisi mereka. mis. seorang paranormal/sufi ikut-ikutan menganalisa ayat-ayat tentang fisika atau astronomi, hasilnya malah jadi urusan klenik, para dedemit yg diburu oleh para pemburu hantu, mitos, takhayul, kurafat, dan lain-lain sebagainya.

Nah, orang-orang DEPAG itu katanya Alim-Ulama dan notabene bukan berlatar belakang masing-masing disiplin ilmunya. Malah kata Ulama itu sendiri sudah salah pasang, menyimpang dari arti sebenarnya. Hal ini sudah saya tulis di link ini juga : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=60, mengenai arti istilah Ulama sebenarnya.

Jadi Ayat-ayat di atas yg sedang kita bahas itu memang bukan salah DEPAG hanya tidak tepat! Itu adalah ayat-ayat mengenai Fisika, Geologi, dan Astronomi, jadi bisa di analisa dan dipahami oleh para ahli dibidangnya masing-masing. Lalu, dipublikasikan untuk dipahami oleh masyarakat luas untuk diambil manfaatnya.

Begitu Om, Nomind :D
kalau ayat-ayat tentang jihad sama gak ???
kalau ayat-ayat tentang allah yang menyesatkan sama gak ???
kalau ayat-ayat tentang allah yang menipu sama gak ???
kalau ayat-ayat tentang darah kafir yang halal sama gak ???

kalau ayat-ayat di atas, antara versi abdann dan depag TIDAK SAMA sama, berarti (kata abdann) depag memang suka salah tafsir dan telah menyesatkan buanyak sekale orang indonesia.

kalau ayat-ayat di atas, antara versi abdann dan depag SAMA, berarti ??? he he he...
Post Reply