Page 1 of 1

Ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikata Jibril

Posted: Tue Nov 17, 2009 3:29 am
by tamim pardede
Ternyata Nabi ‘Isa itu Malaikat Jibril yang akan melawan ya’juj-ma’juj (alien) yang akan menyerang bumi
Oleh : Muhammad Tamim Pardede
Hp: 0813 832 832 34 , 0817 0856 282.
Email : [email protected][email protected]

bagian 1.

Disini dalam menjelaskan tentang perihal Nabi ‘Isa Saya juga mengutip pendapat berbagai kalangan Ahli Ilmu, karena eksistensi ‘Ulama tidak dapat diremehkan begitu saja. Dalam QS Al Maidah:44, eksistensi ‘Ulama diakui dengan jelas. Terlepas dari kesalahan dalam menetapkan pendapat atau kedengkian yang mungkin timbul dari beberapa diantara Meraka, tapi walau bagaimanapun, ‘Ulama adalah lentera Umat. Dalam hal ini tidaklah bijak jika menggolongkan ‘Ulama saat ini sebagai manifestasi ahli taurat & imam farisi pada masa perjanjian baru. Pernyataan ini tidak muncul kecuali dari orang yang membenci akan Kebenaran Ilmu Pengetahuan. Karena pernyataan Kebenaran dari imam farisi atau ahli taurat harus diterima, bukan karena dia tapi karena Kebenaran yang disampaikanNya. Berdasarkan pula nash berikut ini :

“ Karena itu setiap Ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Jannah ini seumpama Tuan Rumah yang mengeluarkan harta yang baru, dan yang lama dari perbendaharaannya” ( matius 13 : 52 )
“…kalau demikian mengapa Ahli Ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang terlebih dahulu, jawab Yahushua (Isa / bukan yesus atau jesus ) memang Eliyah akan datang…” ( matius 17 : 10-11 )

Nash diatas mengesankan pembenaran Yahushua terhadap pernyataan Ahli Taurat, Yahushua yang Bijaksana tetap mengakui Kebenaran walau Kebenaran itu datang dari sering memusuhiNya sekalipun. Beliau akan datang kedua kalinya, dengan tujuan mewujudkan Kerajaan ALLAAH dialam semesta ini. Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan Itu Sebagai Tanda Hari Kiamat
Tentang turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam telah disebutkan oleh ayat Al-Qur`an yang sekaligus menunjukkan bahwa itu sebagai salah satu tanda hari kiamat. Di antara dalil yang menunjukkan demikian adalah:

إِنْ هُوَ إِلاَّ عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلاً لِبَنِي إِسْرَائِيلَ. وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلاَئِكَةً فِي اْلأَرْضِ يَخْلُفُوْنَ. وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلاَ تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ
“Isa tidak lain hanyalah seorang Hamba yang KAMI berikan kepadaNya nikmat dan KAMI jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan ALLAAH) untuk Bani Israil. Dan kalau KAMI kehendaki benar-benar KAMI jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar adalah tanda bagi hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)

Al-Hasan rahimahuLLAAH mengatakan: “Maksudnya sebelum kematian Isa. Demi ALLAAH, sungguh dia sekarang hidup di sisi ALLAAH, tapi bila beliau turun nanti semuanya akan beriman.” (Tafsir Ath-Thabari, dinukil dari Asyrathus Sa’ah hal. 346)

“Dan sesungguhya Isa itu adalah tanda bagi hari kiamat”, maksudnya adalah bahwa turunnya Isa termasuk tanda-tanda hari kiamat, dan dengan itu diketahui bahwa kiamat sudah dekat. Demikian menurut penafsiran Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi. (Zadul Masir, 7/325, Al-Qurthubi, 16/105). Dan Ibnu Abbas membacanya dengan لَعَلَمٌ yang berarti tanda.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Nabi ShallaLLAAHU ‘alaihi wa sallam, tentang tafsir “Dan sungguh Isa itu adalah tanda bagi hari kiamat’, Beliau menyatakan:
نُزُوْلُ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مِنْ قَبْلِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Itu adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Bab Al-Bayan bi anna Nuzul Isa ibni Maryam min A’lamis Sa’ah, 15/228 no. 6817)

Kalam ALLAAH :
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisa`: 159)
Telah lewat tafsir Al-Hasan rahimahuLLAAHU terhadap ayat ini.
Adapun hadits-hadits Nabi SAW, maka cukup banyak yang menunjukkan akan turunnya Isa bahkan sampai kepada derajat mutawatir, sebagaimana disebutkan oleh para ulama hadits dan yang lain, seperti Ibnu Jarir, Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Shiddiq Hasan Khan, Anwar Syah Al-Kasymiri, Al-Azhim Abadi, Asy-Syaikh Al-Albani

1. Dari Abu Hurairah Ia mengatakan: RasuluLLAAH SAW bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ بْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ حَتَّى تَكُوْنَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا. ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَاقْرَؤُوا إِنْ شِئْتُمْ {وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا}
“Demi Yang jiwaku ada di tangan-NYA, hampir-hampir akan turun di tengah-tengah kalian Ibnu (putra) Maryam, sebagai Hakim yang Adil. Ia memecahkan salib, membunuh babi, dan meletakkan (tidak memungut, pent.) jizyah, dan harta ketika itu melimpah tidak seorang pun menerimaNya, sehingga satu sujud menjadi lebih baik daripada dunia dan apa yang ada padanya.” Abu Hurairah mengatakan: Bacalah bila kalian mau, ayat (artinya): Dan tidaklah seorang pun dari ahlul kitab kecuali akan benar-benar beriman kepadanya sebelum kematianNya, dan di hari kiamat nanti Ia akan menjadi saksi bagi mereka.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 3264, 3/1272. Bab 50 Nuzul Isa bin Maryam ‘alaihissalam; Muslim no. 155, 1/135 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad. Ini adalah lafadz Al-Bukhari)

2. Dari Abu Hurairah Ia mengatakan, RasuluLLAAH SAW bersabda:
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ بْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
“Bagaimana kalian bila turun Putra Maryam di tengah-tengah kalian dan Imamnya dari kalian.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Ahaditsul Anbiya` Bab 49 Nuzul Isa ibn Maryam no. 3449; Muslim Kitabul Iman 1/135 no. 390, Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad cet. Darul Ma’rifah)
Dari Jabir bin AbdiLLAAH ia mengatakan: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلىَ الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلىَ بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatKu mereka berperang di atas kebenaran, mereka unggul sampai pada hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin kaum Muslimin mengatakan: ‘Kemari, jadilah Imam Kami.’ Maka Ia menjawab: ‘Sesungguhya sebagian Kalian Pemimpin atas sebagian yang lain sebagai kemuliaan ALLAAH atas umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an yakuna ‘Isa Imamahim fi Dzalika Az-Zaman)

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari , Ia berkata:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ؛ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
RasuluLLAAH melihat Kami dalam keadaan Kami sedang saling mengingat, maka Beliau mengatakan: “Sedang saling mengingatkan apa Kalian? Mereka menjawab bahwa kami sedang saling mengingat hari kiamat. Beliau mengatakan: Kiamat tidak akan bangkit sehingga kalian melihat 10 tanda, lalu Beliau menyebut: Asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, 3 peristiwa tenggelamnya (suatu daerah, -pent) ke dalam bumi, di daerah barat, di daerah timur, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang muncul dari negeri Yaman yang menggiring insan ke tempat berkumpulnya mereka.” (Shahih, HR. Muslim, Kitabul Fitan Wa Asyrathus Sa’ah, Bab Fil Ayat Allati Takunu Qabla As-Sa’ah, 18/234 no. 7214. Cet. Darul Ma’rifah. Hadits ini diriwayatkan pula oleh yang lain)

Atas dasar dalil-dalil diatas maka disepakatilah akan turunnya Nabi Isa SAW di akhir zaman, sebagaimana keterangan para ulama berikut ini:
Ibnu ‘Athiyyah mengatakan: “Umat telah berijma’ atas apa yang terkandung dalam hadits yang mutawatir, bahwa Isa hidup di langit dan bahwa ia akan turun di akhir zaman. Lalu ia akan membunuh babi dan memecah salib, membunuh dajjal, melimpahkan keadilan dan Din akan unggul –yaitu Din Nabi Muhammad SAW– dan Beliau akan haji dan tinggal di bumi selama 24 tahun, dan dikatakan pula selama 40 tahun.” (Tafsir Al-Muharrar Al-Wajiz, 3/143)

As-Safarini mengatakan: “Umat telah berijma’ akan turunnya Isa dan tidak ada yang menyelisihinya dari ahlu syariah (pengikut syariah). Yang mengingkari hanyalah para filosof dan atheis, yang tidak diperhitungkan penyelisihannya. Dan telah terdapat ijma’ pula bahwa Ia turun dan berhukum dengan syariat Nabi Muhammad SAW bukan dengan syariat yang tersendiri saat turunnya.” (Lawami’ Al-Anwar, 2/94-95)
Di antara yang menukilkan ijma’ juga adalah Al-Munawi dalam kitabnya Faidhul Qadir. (Lihat Iqamatul Burhan)

Kepastian akan turunnya Nabi ‘Isa nanti telah menjadi sebuah kepastian yang tak dapat dibantah secara ilmiah, hal ini pasti akan terjadi. Berkata Syaikh Ahmad Syakir رحمه الله: “Turunnya Isa عليه السلام di akhir zaman adalah perkara yang tidak diperselisihkan sedikit pun oleh kaum muslimin, karena tersebutnya berita-berita yang shahih dari Nabi صلى الله عليه وسلم tentangnya. Ini perkara yang sudah dimaklumi dalam agama secara aksiomatis, dan tidak beriman orang yang mengingkarinya. (Footnote Tafsir ath-Thabari dengan tahqiq Mahmud Syakir, cet. Daarul Ma’arif, Mesir, juz 6 hal. 460)

Berkata Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani رحمه الله: “Ketahuilah bahwa hadits-hadits tentang dajjal, dan turunnya Isa عليه السلام adalah berita-berita yang mutawatir, waka kita wajib beriman dengannya. Jangan tertipu dengan orang-orang yang menyatakan hadits-hadits tersebut adalah hadits aahaad, karena mereka adalah orang-orang yang **** tentang ilmu ini. Tidak ada di antara mereka yang menelusuri dan meneliti hadits-hadits tersebut dengan jalan-jalannya. Kalau saja ada yang mau menelitinya, niscaya dia akan mendapati hadits-hadits tentang ini mutawatir, sebagaimana telah dipersaksikan oleh para ulama seperti Ibnu Hajar dan lain-lainnya.

Sungguh sangat disayangkan munculnya orang-orang yang lancang, terlalu berani berbicara pada perkara-perkara yang bukan pada bidangnya. Apalagi urusannya adalah urusan aqidah dan Din. (Takhrij Syaikh al-Albani terhadap Syarh Aqidah ath-Thahawiyah oleh Ibnu Abil Izzi al-Hanafi, hal. 501)


Ibnu Katsir رحمه الله berkata: “Telah mutawatir hadits-hadits dari RasuluLLAAH SAW bahwa Nabi Isa SAW akan turun sebelum hari kiamat sebagai Imam yang Adil dan Hakim yang Bijaksana (Tafsir Ibnu Katsier, juz 7 hal. 223)

Berkata Shiddiq Hasan Khan: “Hadits-hadits tentang turunnya Isa عليه السلام sangat banyak. Telah disebutkan oleh Imam Asy-Syaukani, di antaranya ada 29 hadits antara shahih, hasan dan hadits lemah yang terdukung. Di antaranya ada yang disebut bersama kisah Dajjal, ada pula yang disebut bersama hadits-hadits tentang Imam Mahdi, ditambah lagi atsar-atsar yang diriwayatkan oleh para shahabat yang tentunya memiliki hukum marfu’ (sampai kepada RasuluLLAAH صلى الله عليه وسلم), karena perkara dajjal bukanlah masalah ijtihad”. Kemudian beliau menyebutkan semua hadits tentang dajjal. Setelah itu beliau رحمه الله berkata: “Seluruh apa yang kami nukilkan ini telah mencapai derajat mutawatir sebagaimana dipahami oleh orang-orang yang memiliki ilmu” (Al-Idza’ah, hal. 160, melalui nukilan Yusuf al-Waabil dalam Asyratu as-Sa’ah)

Telah ditulis oleh para ulama hadits tentang Isa عليه السلام, ternyata didapati dari 25 para shahabat dinukil dari mereka oleh 30 tabiin dan dinukil dari tabi’in oleh atba’ut tabi’in lebih banyak lagi. Berkata Abu Thayyib Muhammad Syamsul Haq al‘Adhim Abadiy: “Telah mutawatir berita-berita dari Nabi صلى الله عليه وسلم tentang turunnya Isa عليه السلام dari langit dengan jasadnya ke bumi ketika telah dekat hari kiamat. Ini merupakan madzhab yang benar. (Aunul Ma’bud, 11/457)

Dengan ini, maka hal ini menjadi aqidah Muslimin. Bahwa wajibnya mengimani bab turunnya Nabi Isa.. Al-Azhim Abadi mengatakan: “Telah mutawatir berita dari Nabi SAW dalam hal turunnya Isa bin Maryam SAW dari langit dengan jasadnya ke bumi saat mendekati terjadinya kiamat..” (‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, 11/457)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal dalam Ushulus Sunnah, Al-Barbahari Syarhus Sunnah, Abul Hasan Al-Asy’ari dalam Maqalat Islamiyyin, Ath-Thahawi dalam ‘Aqidah Thahawiyyah, Ibnu Abi Zaid Al-Qairuwani dalam , Abu Ahmad bin Husain Asy-Syafi’i yang dikenal dengan Ibnul Haddad dalam kitab Aqidah , serta Ibnu Qudamah dalam Aqidah . Nabi Isa mengajarkan Syahadat yang tidak berbeda dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad, maka tidaklah mungkin Nabi Isa meniadakan Syahadat yang memuat pengakuan terhadap Para Nabi yang lain juga, sebagaimana bimbingan Nabi Muhammad sebagai berikut : Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu ‘anhu juga disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلىَ مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tiada ILAAH yang benar kecuali ALLAAH satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-NYA, dan bahwa Muhammad hamba dan Rasul-NYA, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-NYA serta kalimat-NYA yang ALLAAH lontarkan kepada Maryam, dan bahwa surga itu benar dan neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Al-Jannah sesuai dengan amalnya.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya Nabi yang mulia ini memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Namun tidak diketahui oleh orang-orang yahudi dan nasrani atau mereka pura-pura **** terhadapNya dalam realita mereka, atau dalam keyakinan serta tulisan-tulisan mereka. Islam telah memenuhi kedudukan mulia tersebut, menetapkannya dengan sebaik-baiknya, serta menyempurnakannya. Islam juga bersikap obyektif dalam banyak ayat yang jelas dan mulia. Hanya apa yang ditetapkan Islam itulah yang dapat diterima oleh akal yang sehat, bukan selainnya. (Mauqiful Islam Min ‘Isa ‘alaihissalam, hal. 3)
Sikap ekstrem Nasrani
Orang-orang Nasrani yang mengaku sebagai pengikut Nabi Isa meyakini bahwa Nabi Isa adalah sebagai ALLAAH atau anak ALLAAH, atau merupakan salah satu dari tiga unsur trinitas, yaitu Bapak, Anak, dan Ruhul Qudus. Masing-masing berbeda dari yang lain, akan tetapi ketiganya merupakan suatu kesatuan yang padu
Keyakinan semacam ini terhadap Nabi Isa SAW tentu keyakinan ekstrem, yang teramat keliru menurut agama ALLAAH yang dibawa para Rasul, termasuk yang dibawa Nabi Isa itu sendiri. Di mana keyakinan semacam ini artinya mendudukkan Nabi Isa bukan pada tempatnya, melebihi posisinya sebagai seorang manusia. Nabi Isa sendiri sangat mengingkari keyakinan ini. Kalam ALLAAH menyatakan:
وَإِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُوْنُ لِي أَنْ أَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا مَا دُمْتُ فِيْهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika ALLAAH berKalam: “Hai Isa putera Maryam, adakah Kamu mengatakan kepada insan: ‘Jadikanlah Aku dan ibuKu dua orang sesembahan selain ALLAAH?’.” Isa menjawab: “MAHA SUCI ENGKAU, tidaklah patut bagiKu mengatakan apa yang bukan hakKu (mengatakannya). Jika Aku pernah mengatakannya maka tentulah ENGKAU telah mengetahuinya. ENGKAU mengetahui apa yang ada pada diriKu dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri ENGKAU. Sesungguhnya ENGKAU MAHA MENGETAHUI perkara yang ghaib-ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang ENGKAU perintahkan kepadaKu (mengatakan) nya yaitu: ‘Ibadahilah ALLAAH RABB Ku dan RABB mu’, dan adalah Aku menjadi saksi terhadap mereka, selama Aku berada di antara mereka. Maka setelah ENGKAU wafatkan (angkat) Aku, ENGKAU-lah yang mengawasi mereka. ” (Al-Ma`idah: 116-117). Justru pengakuan anak ALLAAH itu keluar dari lisan iblis, setan dan murid muridNya yang masih awam tentang Kebenaran, bukan dari Isa sendiri, Hal ini terlihat jelas pada nash bible berikut ini :
“ Lalu datanglah si pencoba (iblis) itu dan berkata kepadaNya : jika Engkau anak ALLAAH…..” (matius 4:3, lihat juga matius 4 : 4-10)….(apa urusanmu dengan kami hai anak ALLAAH…..” (matius 8:29)…..”dan orang orang yang ada diperahu itu menyembah Dia dan berkata Engkaulah anak ALLAAH “ (matius 4 : 32), bahkan dalam beberapa kisah Yahushua lebih sering menyatakan dirinya sebagai anak manusi (baca : insan. red), bukan anak ALLAAH.

Ini merupakan salah satu kekafiran dan kesesatan terbesar, karena hal itu merupakan puncak celaan terhadap kebesaran ALLAAH SWT, keagungan serta rububiyah-NYA. Tidak ada selain ALLAAH SWT melainkan makhluk-NYA yang tunduk kepada keagungan dan kebesaran-NYA serta terbebani beban ibadah kepada-NYA (Mauqiful Islam Min ‘Isa)
ALLAAH SWT berKalam :
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ
“Orang-orang yahudi berkata: ‘Uzair itu putera ALLAAH’ dan orang nasrani berkata: ‘Al-Masih itu putera ALLAAH.’ Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati ALLAAH-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?” (At-Taubah: 30)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوا إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيْحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيْلَ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِيْنَ مِنْ أَنْصَارٍ. لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوا إِنَّ اللهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلاَّ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya ALLAAH adalah Al-Masih putera Maryam’, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah ALLAAH RABB Ku & RABB mu.’ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAAH, maka pasti ALLAAH mengharamkan kepadanya Jannah, dan tempatnya ialah neraka (baca : Naar), tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya ALLAAH adalah salah satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada ILAAH (yang berhak disembah) selain ILAAH YANG TUNGGAL. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Al-Ma`idah: 72-73)
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا. لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا. تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ اْلأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا. أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا. وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا. إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا
“Dan mereka berkata: ‘RABB YANG MAHA PEMURAH mengambil (mempunyai) anak.’ Sesungguhnya kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa ALLAAH YANG MAHA PEMURAH mempunyai anak. Dan tidak layak bagi RABB YANG MAHA PEMURAH mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada RABB YANG MAHA PEMURAH selaku seorang hamba.” (Maryam: 88-93)
Dalam Injil-pun terdapat bantahan terhadap aqidah ini. Di mana disebutkan di dalam seluruh kitab bible bahwa Isa adalah putra Maryam dan menimpanya apa yang menimpa manusia. Di antaranya bahwa ia menjadi ada setelah ketiadaan, butuh makan dan minum, merasa letih dan ia tidur bahkan mati5, serta sifat-sifat kemanusiaan lainnya. (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf hal. 136)
Terdapat pula ucapan-ucapan Nabi Isa SAW dalam bible ( bukan Injil) bahwa Ia adalah seorang Rasul (utusan). Dalam surat matius (10/40) Nabi Isa mengatakan: ”Siapa yang menerima kalian berarti ia menerima Aku, dan siapa yang menerima aku berarti menerima yang mengutusku.” (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf, hal. 136)
Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan ALLAAH SWT dalam Al-Qur`an:
مَا الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُوْلٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيْقَةٌ كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ اْلآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ
“Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang membenarkan, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana KAMI menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (KAMI), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memerhatikan ayat-ayat KAMI itu).” (Al-Ma`idah: 75)
Ia juga mengajak untuk beribadah hanya kepada ALLAAH. Disebutkan dalam Matius (4/10) bahwa Nabi Isa mengatakan: “Untuk RABB yang kamu ibadahi kamu melakukan sujud, dan hanya kepada-NYA kamu beribadah.” (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf,hal. 138)

ternyata Nabi 'Isa adalah malaikat Jibril bag II

Posted: Tue Nov 17, 2009 3:34 am
by tamim pardede
Bagian 2. ‘Isa sebagai Alamasih dan Rasul ALLAAH

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam Di kamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap ALLAAH kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah Utusan ALLAAH dan (yang diciptakan dengan) kalimat-NYA yang disampaikan-NYA kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-NYA Maka berimanlah kamu kepada ALLAAH dan Rasul-Rasul-NYA dan janganlah kamu mengatakan: "(ALLAAH itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH RABB YANG MAHA ESA, MAHA SUCI ALLAAH dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-NYA. Cukuplah ALLAAH menjadi PEMELIHARA. Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi Hamba bagi ALLAAH, dan tidak (pula enggan) Malaikat-Malaikat yang terdekat (kepada ALLAAH) Barangsiapa yang enggan dari menyembah-NYA, dan menyombongkan diri, nanti ALLAAH akan mengumpulkan mereka semua kepada-NYA (QS an Nisaa’ : 171-172)
Disini Saya kumpulkan beberapa pendapat para ‘Ulama mengenai arti kata ‘Almasih, lalu saya pertemukan semuanya sehingga menjadi pemahaman yang mendekati Kebenaran. Menurut al Ubaid dan al Laits : Al Masih berarti berasal dari bahasa kata Masyiha yang aslinya berdialek ‘ajam, lalu di ‘irab oleh orang-orang ‘arab dan diubah lafalnya. Berdasarkan ini maka kalimat ini adalah kalimat tunggal yang tidak memiliki istiqaq atau pecahan anak kalimat.
Ada juga yang mengatakan al Masih itu berarti menciptakan , hal ini semakna dengan Nash berikut :
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (Yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya Aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari RABBmu, yaitu Aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian Aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin ALLAAH; dan Aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan Aku menghidupkan orang mati dengan seizin ALLAAH; dan Aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (QS Ali Imran : 49)
Imam an Nawawi banyak menuturkan tentang al Masih ini Syarah Shahih Muslim bab: Almasih Ibnu Maryam ‘Alaihissalam dan almasih dajjal 1/510. Lihat juga Fathul Bari bi Syarhih Shahih Bukhari oleh Ibnu Hajar al Asqalani, kitab tentang Cerita cerita Para Nabi VI/544.
Ada juga yang menyebutkan Al Masih dari kalimat Sayyaha yang berarti berjalan keliling karena Dia adalah orang yang sering kali berjalan keliling kemana-mana. Ada juga yang mengatakan Al Masih berarti orang yang diusap karena Dia adalah Orang yang diusap telapak kakiNya oleh ALLAAH sehingga menjadi rata dan tidak punya lekukan sama sekali, Hal ini senada dengan Nash berikut ini :
“ Dan ketika Yahushua sedang berjalan menyusur danau galilea” ( matius 4 : 18)
“ Yahushua pun berkeliling diseluruh tanah galilea” ( matius 4 : 23 )
“ Ketia Yahushua masuk ke Kapernaum” ( matius 8 : 5 )
Ada juga yang berkata Al Masih itu berarti Yang Diolesi, hal ini senada dengan nash berikut :
“ minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yahushua “ ( matius 26 : 6 )

Yang pasti Yahushua alias ‘Isa Almasih adalah Hamba ALLAAH, Rasul ALLAAH sebagaimana dituturkan oleh Nash berikut ini :

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya Aku adalah Utusan ALLAAH kepadamu, membenarkan kitab sebelumKu, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahKu, yang namaNya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS as Shaaf : 6 )

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul, dan Ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duaNya biasa memakan makanan Perhatikan bagaimana KAMI menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (KAMI), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat KAMI itu). ( QS al Maa’idah : 75 )

Sebagai Rasul ALLAAH Beliau selalu mengatakan yang benar, Beliau tidak akan pernah bertutr kata melainkan selalu bernilai Kebenaran. Nash menjelaskan :


Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. ( QS Maryam : 34 )
Begitulah Beliau dengan segenap Kebenaran yang dibawaNya, termasuk salah satunya memberi Injil ( arti Injil adalah kabar gembira)tentang akan datangnya seOrang Nabi yang bernama Ahmad ( Muhammad ). Maka Nabi Muhammad adalah bukti dari pada Injil itu sendiri, Karena Injil berarti kabar gembira, sedangkan kitab yang ada pada umat kristen pada umumnya sekarang bukanlah Injil yang sebenarnya, namun hal ini tidak disadari oleh orang-orang Nasrani yang sampai sekarang tidak mau beriman kepada ajaran Nabi Muhammad, Nash menjelaskan :
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." ( QS ash Shaaf : 6 )
Diriwayatkan Ibnu Ishaq dari beberapa Shahabat Nabi SAW sesungguhnya pada suatu hari mereka bertanya :
“ Wahai RasuluLLAAH, tolong ceritakan kepada Kami tentang Diri Anda : “ Panggilan AyahKu adalah Ibrahim, dan yang membawa kabar gembira tentang Aku adalah ‘Isa “ ( Riwayat Ahmad dalam al Musnad IV/127, 128, Hadits dari al Irbadh ibnu Sariyah, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban VIII/106, Hadite dari Al ‘Irbadh, Al Baihaqi dalam ad Dala’il 1/80,81 dari al ‘Irbadh , ada juga dari abu Umamah dalam al Musnad nya imam Ahmad V/262, al Hakim dalam Mustadrak II/600, ad Dala’il I/83 )


Nabi ‘Isa akan datang kedua kalinya nanti sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut nanti
Beliau Alaihissalam turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota Damaskus di Syam (Syiria). Beliau Alaihissalam menggunakan dua pakaian yang dicelup sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap dua Malaikat, apabila Beliau menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, apabila Beliau mengangkat kepala maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan akan mati padahal nafasnya sejauh mata memandang. (lihat HR. Muslim (no. 2937 (110)) dari Nawwas bin Sam’an RadhiyaLLAAHu 'anhu. Lihat Syarah Shahiih Muslim (XVIII/67-38), oleh Imam an-Nawawi).
Beliau turun di tengah golongan yang dimenangkan (ath-Thaaifatul Manshuurah) yang berperang di jalan haq dan berkumpul untuk memerangi Dajjal. ( HR. Muslim (no. 156 (247)), Ahmad (III/384), Abu ‘Awanah (I/106), Ibnul Jarud (no. 1031) dan Ibnu Hibban (no. 6780) dari Sahabat Jabir bin ‘Abdillah .) Beliau turun pada waktu didirikannya shalat Shubuh dan shalat di belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syari’at baru namun mengikuti syari’at yang dibawa oleh RasuluLLAAH SAW ( Qishshatul Masiih ad-Dajjaal wa Nuzuuli ‘Isa Alaihissalam wa Qatlihi Iyyaahu (hal. 142-143) oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani )


Bagian 3. Benarkah Isa Almasih SAW adalah kristus jesus?

Membenarkan atau menyalahkan perlu menggunakan timbangan ke Ilmuan. Yang jelas tidak ada satupun pengakuan dari Yahushua Ha Masiach (Yahushua the Messiah) atau Isa ibnu Maryam bahwa dia menjuluki dirinya sebagai yesus kristus anak daud. Yang ada justru sebaliknya, Yahushua menolak DiriNya disebut sebagai anak Daud : jadi jika Daud Daud menyebut Dia tuanNya maka bagaimana mungkin Dia anaknya pula? ( matius 22 : 41-46, lihat juga markus 12 :35-37, Lukas 20 : 41-44 ), ada pada wahyu 22 : 16 pengakuan tentang yesus adalah bintang timur keturunan daud, pengakuan anak Daud itu tidak datang kecuali dari orang orang awam yang tidak mengetahui Kitab Suci : “ hosana bagi anak Daud” (matius 21:15), namun mereka makin keras berseru “tuhan anak Daud..” ( matius 20 : 31) ternyata hal itu dapat tersingkap dalam nash yang lain bahwasanya itu adalah ulah sang bintang timur penyesat (dajjal / mesias palsu) yang memang akan mengaku sebagai Yahushua ( Isa SAW ) yang akan menyamai ALLAAH. dimasa yang akan datang, perhatikanlah dengan seksama yesaya 14 : 12-14. Dan inilah yang terjadi juga kepada iblis yang menyamar dan mengaku sebagai sebagai tuhan (yang disembah) perhatikan, 2 samuel 21:1 & 1 tawarikh 21 : 1. Perihal kisah tentang bintang timur di kitab matius, yang menjadi tanda kelahiran yesus (bukan Yahushua) adalah kisah dongeng isapan jempol belaka. Ini murni intri yahudi merusak Kitab Suci. Karena memang yahudi suka merubah Kitab Suci . Pembaca bisa melihat penjelasan rinci tentang eksistensi tesus kristus ini pada buku saya ALLAAH bukan tuhan terbitan cv darul ilmi bekasi, juga cd ceramah saya yang berjudul menyingkap misteri dajjal sai baba yang dikeluarkan oleh nubla advertising bekasi. Didalam perjanjian lama dijelaskan sebagai berikut :

“ Mengapa kalian berani berkata, kami bijaksana kami memiliki taurat. Sesungguhnya pena palsu penyurat telah membuatnya menjadi bohong “ ( yeremia 8 : 8 )
Apakah Kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Kalam ALLAAH, lalu mereka mengubah-nya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui (QS al Baqarah : 75).
Yaitu orang-orang yahudi, mereka mengubah (arti kata untuk menambah dan mengurangi) perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: "kami mendengar tetapi kami tidak mau menurutinya." Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah", sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa." Dan (mereka mengatakan): "Ra'ina" (sudilah kamu memperhatikan kami) dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi ALLAAH mengutuk mereka karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis (QS an Nisaa’ : 46).
Tetapi karena mereka melanggar janjinya, KAMI kutuki mereka, dan KAMI jadikan hati mereka keras membatu. mereka suka merubah perkataan (ALLAAH) dan tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan Kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan mereka kecuali sedikit yang tidak berkhianat, maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya ALLAAH menyukai orang-orang yang berbuat baik (QS al Maa’idah : 13).
Wahai Rasul, janganlah hendaknya Kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekufurannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan juga di antara orang-orang yahudi. (Orang-orang yahudi) itu amat suka mendengarkan berita bohong dan amat suka mendengarkan perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah diubah-ubah oleh mereka) kepadamu, maka terimalah dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah (QS al Maa’idah : 41)
Siapakah yesus sebenarnya ??? hal ini akan dapat anda dapatkan dalam ayat berikut, dia adalah sang bintang timur, dan siapakah bintang timur tersebut???, marilah kita simak penjabaran berikut ini. Didalam wahyu 22:16 dijelaskan:

"Aku, yesus, sudah mengirim malaikat-ku kepada kalian supaya ia memberitahukan hal-hal ini untuk kepentingan jemaat-jemaat. aku ini keturunan Daud; akulah bintang timur yang terang itu.

Didalam yesaya 14:12-14 dijelaskan mengenai bintang timur sebagai berikut :

Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai bintang timur, putera fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang ALLAAH, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai YANG MAHA TINGGI!

Ya….itu betul si bintang timur adalah sosok yang hendaj menjadi atau menyamai ALLAAH, dan tidak dapat lagi disangkal dia adalah iblis itu sendiri. Sesungguhnya iblis adalah dari golongan jin, mari kita lihat kemiripan ucapan sang bintang timur tersebut dengan pengakuan para jin yang pernah kelangit dan menduduki beberapa tempat disana, didalam al Jin:8-9 dijelaskan sebagai berikut :

dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).

Sekarang mari kita ungkap penyamaran iblis menjadi tuhan, sehingga ia disembah oleh beberapa orang yang tertipu oleh tipu dayanya, dijelaskan dalam 2 samuel 24:1 dan 1 tawarikh 21:1 sebagai berikut :

Bangkitlah pula murka tuhan terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: "Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda."
Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.

Ternyata tuhan penghasut yang memerintahkan diadakan penghitungan terhadap orang Israel, tuhan yang diibadahi oleh orang yahudi dan sebagian besar orang israel adalah iblis. Hal ini kemudian diperkuat lagi dengan wahyu 2:9 sebagai berikut:

Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah iblis.
Sebagaimana yang disebutkan diatas bahwa sang bintang timur mengaku sebagai keturunan Daud, benarkan Nabi ‘Isa bin Maryam adalah keturunan Daud ??? Padahal Yahushua sendiri menolak bila disebut anak Daud, dijelaskan dalam matius 22:41-46

Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yahushua bertanya kepada mereka, kata-Nya Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia ELOHIM berkata kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu takluk kepada-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Sesungguhnya Yahushua Hamasiah adalah keturunan Lewi, dalam berbagai argumentasi jelas menjelaskan Kebenaran itu


Tentang suku Lewi Ia berkata: "Dengan Urim dan Tumim KAUnyatakan kehendak-MU, melalui orang Lewi, hamba-MU yang setia. ENGKAU telah mencobai Mereka di Masa, dan berbantah dengan mereka di mata air Meriba yang berkata tentang ayahNya dan tentang ibuNya: aku tidak mengindahkan mereka; Ia yang tidak mau kenal saudara-saudaraNya dan acuh tak acuh terhadap anak-anakNya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-MU dan menjaga perjanjian-MU; Mereka setia kepada-MU melebihi segalanya, melebihi orang tua dan sanak saudara. Perintah-perintah-MU mereka taati, perjanjian-MU mereka tepati mereka mengajarkan peraturan-peraturan-MU kepada Yakub, hukum-MU kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-MU dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-MU. Mereka mengajar umat-MU mentaati semua perintah-MU dan mempersembahkan kurban di atas mezbah-MU Berkatilah, ya ELOH, kekuatanNya dan berkenanlah kepada pekerjaanNya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan Dia dan yang membenci Dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit." ELOH, tolonglah suku ini supaya kuat, semoga ENGKAU berkenan kepada pekerjaan Mereka. Binasakanlah semua musuh Mereka sehingga tak dapat bangkit lagi." ( Ulangan 33:8-11)

Sikap dan tabiat dasar Kaum Lewi ini terlihat jelas pada diri Yahushua, Yahushua Hamasiah mewarisi dengan baik sikap tersebut, dijelaskan sebagai berikut :

Maka ada seorang yang berkata kepada Yahushua, "Pak, ibu dan saudara-saudara Bapak ada di luar. Mereka ingin bertemu dengan Bapak Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman ALLAH dan melakukannya." Tetapi Yahushua berkata kepada mereka, "Orang-orang yang mendengar perkataan ALLAH dan melakukannya, merekalah ibu dan saudara-saudara-Ku.(Lukas 8:20-21)
Lalu seorang pengikut-Nya yang lain berkata, "Pak, izinkanlah saya pulang dahulu untuk menguburkan ayah saya Tetapi Yahushua berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."Tetapi Yahushua menjawab, Ikutlah Aku, dan biarkan orang mati menguburkan orang matinya sendiri.( Matius 8:21)
"Janganlah menyangka bahwa Aku membawa perdamaian ke dunia ini. Aku tidak membawa perdamaian, tetapi perlawanan Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya Aku datang menyebabkan anak laki-laki melawan bapaknya, anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Ya, yang akan menjadi musuh terbesar, adalah anggota keluarga sendiri.” ( Matius 10 : 34-36)

Ternyata memang benar Yahushua adalah keturunan Lewi dan Lewi adalah yang menurunkan Harun dan Musa, dijelaskan dalam Lukas 1:5 dan 36 sebagai berikut:

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu

Ya benarlah memang Elisabeth adalah keluarga Maria alias Maryam yang mereka adalah keturunan Harun, dan juga berarti keturunan Lewi yang berhak menjadi Imam bagi orang Israel. Dan benarlah apa yang dikatakan oleh al Qur’an dalam Surat maryam:28, sebagai berikut:

Hai saudara perempuan Harun ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

Seperti itulah kitab yang saat ini telah dirusak oleh orang yahudi, mereka menyelewengkan ajaran ALLAAH kepada kepatuhan atau penyembahan terhadap iblis, sebagaimana dijelaskan oleh yeremia 8:8 berikut ini:

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.

Tentang kegemaran merusak Kitab Suci tersebut telah dijelaskan oleh Al Qur’an sebagai berikut :

mereka merobah] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang ALLAAH menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada ALLAAH. mereka itu adalah orang-orang yang ALLAAH tidak hendak mensucikan hati mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.(QS 5:41)
Yaitu orang-orang yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. mereka berkata : "kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya(QS 4:46)
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.(QS 5:78)
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab ALLAAH supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).(QS 3:23)

Ketika masa ezra, terjadi kesulitan dalam menentukan siapakah yang berhak menjadi imam, karena untuk menjadi imam Ezra dan Nehemia, dua rabi memodifikasi Taurat awal memiliki motifasi untuk menyatukan bangsa Yahudi yang telah terpencar-pencar dan memiliki kepercayaan ala Babilonia dan Persia. Tentu saja langkah kedua rabi tersebut yang memiliki “Taurat Lisan” ini diikuti oleh rabi lain dengan pengklaiman yang sama: mendapat inspirasi dari Tuhan untuk menyampaikan “Taurat Lisan”.

Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam. Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.(ezra 2:62-63)

Ternyata ezra sendiri yang terposisikan sebagai imam besar melakukan beberapa pelanggaran yang sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh seorang imam besar.

Mendengar hal itu, aku merasa sangat kesal sehingga merobek pakaianku dan mencabuti rambut serta jenggotku, lalu duduk dengan hati yang hancur luluh Lalu berkumpullah kepadaku semua orang yang gemetar karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun sampai korban petang. Aku terus saja duduk begitu sampai waktu persembahan kurban sore. Kemudian datanglah orang-orang mengelilingi aku. Mereka ketakutan mengingat ancaman Allah Israel terhadap dosa orang-orang yang telah kembali dari pembuangan itu Pada waktu korban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku, Ketika kurban sore mulai dipersembahkan, bangkitlah aku dari tempat aku bersedih itu dan dengan pakaian yang robek, aku sujud dan mengulurkan tanganku kepada TUHAN Allahku.(ezra 9:3-5)

Dikenal bahwa orang yahudi tidak hanya memiliki kitab ajaran tertulis yang ditelah dimodifikasi ulang oleh Ezra dan Nehemia, tetapi mereka juga memiliki kita “Taurat Lisan” yaitu Talmud. yang terdiri dari dua bagian utama yaitu Mishnah dan Gemara meski masih ada lagi lampiran-lampiran dan tafsiran-tafsiran lain di luar dua bagian utama tersebut. Mengapa terjadi demikian? Hal ini disebabkan ada beberapa rabi yang mengklaim apa yang ia sampaikan juga merupakan “Taurat Lisan” Nabi Musa. Tidaklah mengherankan sebab sejarah awal Talmud ini berasal dari inspirasi manusia yang mana manusi sejatinya memiliki motif masing-masing. Ezra dan Nehemia, dua rabi memodifikasi Taurat awal memiliki motifasi untuk menyatukan bangsa Yahudi yang telah terpencar-pencar dan memiliki kepercayaan ala Babilonia dan Persia. Tentu saja langkah kedua rabi tersebut yang memiliki “Taurat Lisan” ini diikuti oleh rabi lain dengan pengklaiman yang sama: mendapat inspirasi untuk menyampaikan “Taurat Lisan”. Dan taurat lisan inilah yang merusak taurat yang sebenarnya, taurat yang asli, menjadi berita bohong yang tidak argumentatif.

Siapapun orang yang berakal pasti dapat memahami karakter yahudi sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Hal ini terlihat jelas pada matius 9 : 9-10, dimana terlihat jelas orang ketiga yang menceritakan perjumpaan matius dengan yesus, begitu jelas digunakan kata ganti orang ketiga, jadi bukanlah matius sendiri yang menceritakan pengalamannya saat bertemu yesus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab matius bukan ditulis oleh matius sendiri, melainkan merupakan rekayasa paulus semata. Ini adalah kebohongan yang mengatasnamakan Injil. Bahkan seorang micheal hart yang bukan Muslim sekali pun dengan tegas menyebutkan bahwa paul (paulus?) itulah sebenarnya pendiri agama Kristen dewasa ini, dan bukan nabi Isa. Karena esensi paling mendasar dari agama itu di hari ini, sudah tidak ada lagi yang sama dengan yang dibawa oleh nabi Isa.
Dalam bukunya 100: A Ranking of the Most Influental Person in History, michael hart menuliskan:“Pengaruh paul dalam perkembangan Agama Nasrani dapat diukur dari tiga hal. Pertama, sukses besarnya dalam penyebaran agama. Kedua, tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting perjanjian baru. Ketiga, peranannya dalam hal pengembangan teop. Meskipun ilmuwan modern berpendapat 4 atau 5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, namun tak diragukan lagi bahwa paul-lah orang terpenting secara pribadi menulis perjanjian baru. Pengaruh paul di bidang teologi Kristen betul-betul tak terperikan besarnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut: Isa tidak cuma nabi yang mengesankan tapi juga suci. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat membebaskan kita. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa-dosa hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera dalam Injil, tapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa sepenuh jiwa. Sebaliknya, apabila manusia menerima dan percaya Isa, segala dosa-dosanya akan dimaafkan. Paul juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai ihwal dosa (lihat Romans 5: 12:19).”Di dalam halaman lainnya, micheal hart menambahkan:“haul, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan agama nasrani dari sekte yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian Isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran kristen sepanjang abad-abad berikutnya.”
Perhatikanlah kejanggalan penuturan kata kata dari kitab matius yang menurut anggapan ditulis oleh matius sendiri :

“ Setelah Yahushua pergi dari situ, Ia melihat seorang bernama matius duduk dirumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya : Ikutlah Aku , maka berdirilah matius lalu mengilut Dia, kemudian ketika Yahushua makan dirumah matius…..” (matius 9 : 9-10)
seharusnya ketika menceritakan pengalaman perjumpaanya dengan Yahushua matius menggunakan kalimat seperti ini : “ setelah Yahushua pergi dari situ Ia melihatku duduk dirumah cukai, lalu Ia berkata kepadaku : Ikutlah Aku, maka berdirilah aku lalu mengikut Dia, kemudian ketika Yahushua makan dirumahku…..”
Disinilah terungkaplah pemalsuan kitab yang dilakukan oleh orang yahudi demi tujuan poltik penguasaan dunia dimasa depan yang akan dipimpin oleh dajjal yesus kristus nanti.

Arti kata kristus sendiri adalah : juruselamat, raja, tuhan, kaisar, dewa. Yang diambil dari kata kuriostus, lihat kamus bible pada abjad k (kuriostus). Bahkan istilah christ berarti juga marah atau terkejut, dan ini adalah keadaan dajjal ketika muncul nanti. Sedang Isa adalah Hamba ALLAAH bukan yang lainnya, hal ini terlihat dalam pernyataan Nasah Qur’an sebagai berikut:

إِنْ هُوَ إِلاَّ عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلاً لِبَنِي إِسْرَائِيلَ. وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلاَئِكَةً فِي اْلأَرْضِ يَخْلُفُوْنَ. وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلاَ تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ
“Isa tidak lain hanyalah seorang Hamba yang KAMI berikan kepadaNya nikmat dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan ALLAAH) untuk Bani Israil. Dan kalau KAMI kehendaki benar-benar KAMI jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar adalah tanda bagi hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)


3. Siapakah Nabi ‘Isa sebenarnya ???

Inilah inti daripada tulisan ini, sebuah upaya menyingkap siapa sebenarnya Nabi Isa ini. Berdasarkan Hadits berikut ini :
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]

Arti hadits / ترجمة الحديث :
Dari Umar juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi RasuluLLAAH SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (RasuluLLAAH SAW) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ILAAH ( yang disembah) selain ALLAAH, dan bahwa Nabi Muhammad Utusan ALLAAH, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian Dia bertanya lagi: “ Beritahukan Aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada ALLAAH, malaikat-malaikat-NYA, kitab-kitabNYA, rasul-rasul-NYA dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian Dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu Beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada ALLAAH seakan-akan engkau melihatNYA, jika engkau tidak melihatNYA maka DIA melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Muslim dalam Kitabul Iman)
Sekarang coba perhatikan Hadits diatas tersebut pada bagian yang dicetak tebal, yakni ketika Jibril bertanya tentang Kiamat, maka Nabi menjawab : Yang ditanya tidak lebih tau dari yang bertanya, maka disimpulkan bahwa Jinril lebih tahu mengenai hari Kiamat disbanding Nabi Muhammad. Lalu kita hubungkan dengan ayat berikut ini :
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)

Dijelaskan bahwa Nabi Isa lah yang memberitahukan tentang masa hari Kiamat secara global, bukan memberitahukan secara detail waktu tepatnya, karena itu hanya ALLAAH yang tahu. Begitu pula Jibril dalam Hadits tersebut memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat. Lalu siapakah Isa SAW dan siapakah Jibril ??? Sekarang mari kita lacak keberadaan Isa, sebelumnya kita tahu bahwa Jibril adalah Malaikat Pembawa Wahyu, sebagian besar Nabi ALLAAH menerima Wahyu dari Malaikat Jibril setelah Beliau Beliau itu dipandang cukup usia untuk menerima wahyu tersebut. Tapi berbeda denagn Nabi Isa, yang pada masa kecilnya sudah mengaku sebagai Nabi menerima Wahyu. Nash berikut ini menjelaskan :
Hai Saudara perempuan Harun, ayahMu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibuMu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anakNya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan Anak Kecil yang masih di dalam ayunan?"Berkata Isa: "Sesungguhnya Aku ini Hamba ALLAAH, DIA memberiKu Al Kitab (Injil) dan DIA menjadikan Aku seorang nabi (QS 19:28-30)
Dan ALLAAH mengajarkan kepadaNya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut.

Allah, tiada ada ILAAH melainkan DIA, YANG HIDUP KEKAL lagi senantiasa berdiri sendiri. DIA menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi insan, dan DIA menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat ALLAAH akan memperoleh siksa yang berat; dan ALLAAH MAHA PERKASA lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)

Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang diketahui oleh ‘Isa AS, Al Quran, Taurat dan Injil selama kehidupannya,
Petunjuk yang paling jelas tentang identitas Nabi ‘Isa adalah pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi ALLAAH, adalah seperti (penciptaan) Adam. ..." Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua Nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat ALLAAH pada zaman akhir nanti, demi memparipurnakan ajaran ALLAAH dan menegakkan Kerajaan ALLAAH di alam semesta ini.

Bayangkanlah, tanpa menunggu waktu dewasa, dan dalam kedaan masih bocah, Isa bisa menjelaskan status keNabianNya dan pemberian Wahyu kepadaNya. Lalu apakah Jibril telah memberkan Wahyu kepada Nabi Isa semenjak Beliau masih Bayi??? Atau Apakah Isa itu adalah Jibril itu sendiri???, mari Kita runut Nash berikut ini lagi :

Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya Aku ini hanyalah seorang utusan RABB Mu, untuk memberiMu seorang anak laki-laki yang suci".( QS 19: 19)

Simak baik baik apakah tugas Jibril kepada Maryam??? Untuk memberikan Anak kan??? Nah disitulah terjadi proses pembuahan janin dari Ruhul Qudus ( Jibril ) kepada Maryam dengan cara Jibril menghembuskan Ruh Nya kepada Maryam, sehingga bersemayamlah Jibril di rahim Maryam sebagai ‘Isa. Nash menjelaskan :

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam Din mu dan janganlah kamu mengatakan terhadap ALLAAH kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan ALLAAH dan (yang diciptakan dengan) kalimat-NYA, yang disampaikan-NYA kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-NYA Maka berimanlah kamu kepada ALLAAH dan rasul-rasul-NYA dan janganlah kamu mengatakan: "(ALLAAH) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAAH YANG MAHA ESA, MAHA SUCI ALLAAH dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah ALLAAH menjadi PEMELIHARA.(QS 4:171)

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu KAMI tiupkan ke dalam (tubuh)Nya Ruh dari KAMI dan KAMI jadikan Dia dan anakNya tanda (kekuasaan ALLAAH) yang besar bagi semesta alam. ( QS al Anbiyaa’ : 91 )

Jibril dengan kemampuanNya merubah diri menjadi Nabi ‘Isa di kandungan Maryam. Itulah rahasianya mengapa Nabi ‘Isa langsung dapat memahami Wahyu, karena Beliau sendiri adalah wujud insani dari Jibril itu sendiri. Lalu apakah benar ada Malaikat yang berubah menjadi insan ??? Hadits tentang Islam, Iman dan Ihsan diatas telah membuktikan bahwa Malaikat bisa berubah menjadi sosok insan. Coba renungkan Nash berikut ini :

“KAMI telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, KAMI sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.”(QS 76:28)

Pada ayat diatas, ALLAAH mengingatkan bahwa apabila dikehendaki olehNYA, maka ALLAAH akan ganti insan dengan mahkluk yang serupa bentuknya. Diperkuat lagi dengan ayat berikut ini :
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.(QS 56 : 61 )


Namun perbedaannya bahwa mahkluk pengganti itu akan lebih kuat daripada insan itu sendiri, dalilnya:

Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan KAMI sekali-kali tidak dapat dikalahkan.( QS 70 : 41)

Itulah Nabi ‘Isa yang mendapatkan Kekuatan dari ALLAAH berupa Ruhul Quddus alias Jibril. Kekuatan itulah yang membuatnya bertahan menghadapi pengkhianatan bani Israel ketika itu, dan juga yang memperpanjang usiaNya. Kemudian dengan kekuatan itulah Beliau akan memimpin peperangan melawan musuh-musuh ALLAAH nantinya :

Pernah RasuluLLAAH SAW bersabda kepada Hassan bin Tsabit : “ seranglah mereka karena Jibril selalu bersamaMu “ ( Bukhari : 1653 kitab adab, bab : serangan terhadap orang-orang musyrik dari al Barra’, Muslim : 2468 kitab keutamaan Para Shahabat dari al Barra’ )

Lalu kenapa harus ada penggantian ??? kesalahan apa yang telah dilakukan oleh sebagian besar orang pada zaman ini??? Hal ini terjadi karena insan yang mengaku Muslim sudah tidak mau lagi berjihad ( berperang) kecuali hanya sedikit saja dari golongan terakhir nanti. Baik mereka yang beralasan harus adanya tanzim atau yang lain, itu semua adalah kebathilan yang sebathil bathilnya. Apalagi mereka yang mengaku atau masuk kepada organisasi Mujahidin, tapi seekor kafir busuk saja belum pernah dibunuh oleh mereka. Hal ini di perlihatkan oleh Nash berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan ALLAAH" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya ALLAAH menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-NYA sedikitpun. ALLAAH MAHA KUASA atas segala sesuatu.(QS 9 :38-39)
Dari Jabir bin AbdiLLAAH ia mengatakan: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلىَ الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلىَ بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatKu mereka berperang di atas kebenaran, mereka unggul sampai pada hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin kaum Muslimin mengatakan: ‘Kemari, jadilah Imam Kami.’ Maka Ia menjawab: ‘Sesungguhya sebagian Kalian Pemimpin atas sebagian yang lain sebagai kemuliaan ALLAAH atas umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an yakuna ‘Isa Imamahim fi Dzalika Az-Zaman)
Al Mahdi akan memerintah bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman
(Ibn Hajar al-Haitsami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)


Maka kesimpulannya bahwa Nabi ‘Isa adalah juga Jibril yang kuat yang akan memimipin barisan kaum Mujahidin dalam menghadapi musuh musuh ALLAAH diakhir zaman nanti, karena pada saat itu orang sudah banyak murtad dari Islam karena tidak mau lagi berperang membela Islam. Karena memang Jihad adalah perintah dari ALLAAH, qaidah ushul fiqh menjelaskan bahwa perintah lebih didahulukan daripada larangan, maka daripada itu iblis dinyatakan kafir karena menolak perintah untuk sujud, sedangkan Adam tidak sampai dikafirkan karena hanya melanggar batasan larangan saja. Bila perintah Jihad yang telah pasti ditinggalkan oleh orang yang mengaku Muslim, maka tak ayal lagi dia telah murtad dari perintah yang telah ALLAAH tetapkan tersebut, dalilnya:

Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.“Ta'at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap ALLAAH, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka itulah orang-orang yang dila'nati ALLAAH dan ditulikan-NYA telinga mereka dan dibutakan-NYA penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk (perang) itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”(QS 47 : 20-25)

Coba perhatikanlah secara seksama, segala ayat tentang tentang tidak ada paksaan dalam Din, atau bagimu Din kamu bagiku Din Aku telah dihapus oleh ayat saif, ayat perang. Dan ini adalah disiplin ilmu nasikh wa mansukh ( lihat tafsir Quran Jalaluddin as Suyuthi bab Nasik Mansukh, atau tafsir Ibnu Katsir bab tafsir surah al Baqarah:106). Maka keadaan meninggalkan Jihad sat ini, berarti menjelaskan bahwa orang tersebut telah kafir, kecuali mereka yang punya uzur tertentu, karena sakit dan sejenisnya. Saat ini apakah para ustadz dan kaum Muslimin sebagian besar punya uzur??? Tidak…tidak…tidak sama sekali. Mereka adalah pendusta yang mengatas namakan Islam. Yang hanya menjual Islam ini dengan menghasilkan uang bagi mereka. Padahal bila mereka menginginkan banyak uang….hmmmm sesungguhnya pahala ghanimah lebih banyak dan lebih nikmat……hmmmmm, berjihad ????? siapa takut !!!!!!!!!!



4. Nabi ‘Isa Almasih Sang al Mahdi Paripurna
Sebagaimana dijelaskan oleh banyak para Ahli ‘Ilmu bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam. Maka Nabi ‘Isa tak lain adalah Sang al Mahdi yang memparipurnakan atas apa yang telah dibawakan oleh Imam Mahdi sebelumnya. Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadits Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442]
hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas dar RasuluLLAAH SAW.
Banyak orang yang menyatakan bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan "Al-Azdi berkata mungkar haditsnya". dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, "majhul" Dan saya sendiri -Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]

Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]

Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam." [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-hadits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya." [2]
Sebenarnya al Mahdi itu hanyalah sebutan yang ditujukan kepada Orang yang mendapat petunjuk dari ALLAAH. Sebagaimana hadits beriukut ini :
مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ [رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Dari Abu Najih, Al ‘Irbad bin Sariyah”Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran”. kami bertanya ,”Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat” Rasulullah bersabda, “Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin al mahdiyyin (mendapat petunjuk) dan berpeganglah kamu dengan kepada sunnah-sunnah itu dengan kuat. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat.” ( HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih )

Maka sudah dapat dipastikan bahwa Nabi ‘Isa adalah al Mahdi yang memparipurnakan petunjuk. Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafi’i” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan shalat dibelakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas,”Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.
Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadits “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadits yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)




5. Nasikh dan Mansukh sebagai petunjuk dalam beramal

Adapun penting memahami nasikh dan mansukh agar Muslimin dapat memahami bagaimana caranya Mereka beramal pada saat ini, apakah harus tetap berpegangan pada ayat yang sudah di hapus hukumnya atau tidak, hal ini belum difahami banyak orang secara baik. ALLAAH SWT berKalam dalam Al Quran:
”Ayat mana saja yang KAMI nasakhkan atau KAMI jadikan insan lupa kepadanya, KAMI datangkan yang lebih baik dari padanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya ALLAAH MAHA KUASA atas segala sesuatu”[al-Baqarah;106].
“Dan apabila KAMI letakkan seatu ayat di tempat yang lain sebagai penggantinya, padahal ALLAAH lebih mengetahui apa yang diturunkan-NYA, mereka berkata:sesungguhnya kami orang yang mengada-ada”, bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui”[an-Nahl:10].
Kedua ayat ini turun dengan satu Illat. Mufassirin menyebutkan bahwa sesungguhnya kaum musyrik, mereka mengatakan apakah kamu sekalian melihat Muhammad, ia memerintahkan kepada sahabtnya satu perintah kemudian melarangnya kemudian memerintahkan mereka lagi berbeda dari perintah yang lalu, maka turunlah ayat pertama,[an-Nisabury, Asbabun Nuzul].
Diriwayatkan juga dari Ibn Abbas ra: …kaum Quraisy berkata:Tiadalah Muhammad melainkan menyihir sahabat-sahabatnya. Ia memerintahakan hari ini satu perintah, besok melarangnya lagi. Tiadalah Muhammad melainkan orang yang mengada-ada, maka turunlah ayat kedua,[tafsir Ruhul ma’ani jld I:350].

kalau dengan alasan bahwa itu semua mengindikasikan adanya aib dan kebatilan didalam Al Quran, sehingga diingkari eksistensinya, itu berarti adanya sebuah krisis atau ketidak tahuan atau bahkan kebodohan atau bahkan kekafiran dalam mengimani AlQur’an dan kemudian memahamiNya baik makna ataupun lafadznya. Setelah dicermati secara ilmiah, ternyata tidak ada yang mengindikasikan -baik implisit maupun eksplisit- adanya aib atau kebatilan atas konsekuensi nasikh mansukh. kalaupun perbedaan itu hanya sebatas perbedaan lafadz, bukan esensi (jauhar), mengapa harus menolak keberadaan Al Quran setelah Al Quran menetapkan hal ini secara nyata, masih adakah seleksi setelah seleksi ALLAAH SWT? masih adakah prioritas setelah Al Quran?. ALLAAH berKalam
”Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’min, apabila ALLAAH dan Rasul-NYA menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Maka barangsiapa yang mendurhakai akan ALLAAH dan RasulNYA sungguhlah ia telah sesat yang nyata”[al-Ahzab:36].

Tidak sedikit orang bahkan yang mengaku ahli Quran mengingkari adanya nasikh dan mansukh ini. Sebagaimana Abu Muslim al-Asfahani, yang mengingkari nasikh secara dalil naqli. Abu Mutaa’ al-jabiri, dia mengingkari baik secara aqli dan naqli (lih. la Naskha fil Quran, oleh Abdul Muta’al al-Jabiri :15). namun secara umum, bantahan Al-jabiri terhadap jumhur, nampak ekspresi kefanatikannya lebih aktif, ketimbang unsur mutu argumen dan keilmuan yang shahih yang dikembangkannya, sehingga tidak menampakkan kwalitas keilmuannya yang bermutu. Seperti takala ia menyebutkan jumlah ayat yang di nasikh dengan berlebih-lebihan untuk mendistorsi opini umum di kalangan jumhur, dan nampak juga kekurangan dan kebodohan metodologisnya ketika ia menuduh kedhaifan dalil jumhur, sementara justru disaat yang seketika itu juga ia mendatangkan dalil yang lebih dhaif lagi. terkadang juga terkesan terlalu memaksa teks dan mengada-ada terhadap teks Al Quran menerima makna yang tidak punya indikasi, salah satu contohnya, ia memahamkan ayat kedua tersbut di atas “Wa idzaa baddalna..”, “kami tidak mengganti sesuatu pun dalam Al Quran karena kalau kami menggantinya maka orang-orang kafir menjadikan alasan bahwa Engkau (Muhammad) mengada-ada, maka kami tidak menggantinya saddan liszari-ah”. Bahkan terjadi kontradiksi antara dirinya sendiri ketika ia mengatakan dalam bukunya:”nasikh fii Syariatil islam kamaa af-hammuuhu”, bahwa mengingkari nasikh bukan berarti mengingkari tabdil ahkam. Padahal lafadz tabdil itu sendiri berarti nasikh. jadi tulisan al-jabiri penuh dengan penukar-balikan ditambah dengan argumen-argumen yang tak menarik dan tidak memuaskan, yang tidak bisa dijadikan sandaran untuk menandingi pendapat jumhur.[lihat an-Nasikh bainal itsbat wa nafyi, Dr.Muhammad mahmud fargali I:121-123]. Sebab Mengetahui Nasikh dan Mansukh Ayat ataupun Hadits merupakan kaidah dalam memahami Dinul Islam ini, baik
Hadits Nasikh adalah hadits yang menghapus kandungan hadits yang lain, sedangkan Mansukh adalah hadits yang dihapus kandungannya.
Naskh ( penghapusan hukum) dalam hadits memang terjadi. Seorang muslim yang mengamalkan suatu hadits tanpa mengetahui kalau hadits itu mansukh berarti dia telah terjatuh kedalam yang tidak diperintahkan untuk mengamalkannya, karena kita tidak diperintahkan untuk mengamalkan hadits yang mansukh. Dan Naskh adalah satu penyebab dilarangnya beramal dengan satu hadits yang telah dimansukh.
Seseorang tidak boleh tergesa – gesa dalam masalah ini, dan mengatakan hadits ini mansukh, kecuali setelah mengetahui dalil – dalil dan tanda – tanda yang menunjukkan adanya naskh. Kitab yang bisa membantu untuk mengetahui hadits – hadits yang mansukh adalah : Ittihaf Dzawiir Rusukh, oleh al-Ju’buri dan an-Nasikh wal Mansukh oleh Ibn al-Jauzi . Saya lebih merekomendasikan pada kitabnya yang ditulis Ibnul Jauzi. Berkaitan tentang telah dihapusnya ayat-ayat yang menyatakan tidak memerangi orang kafir, lalu bagaimanakah keadaan kita sekarang ini,….haruskah kita kembali pada keadaan tidak memerangi mereka hanya dengan alasan –alasan lemah yang sebenarnya terbangun diatas rasa takut yang berlebihan terhadap musuh-musuh ALLAAH ???????

ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 3:40 am
by tamim pardede
6. ya;juj & ma’juj umat yang lampau yang akan menginvasi bumi dengan tekhnologi yang super canggih


Tentang ya’juj dan ma’juj ini telah dijelaskan beberapa ayat dan hadits tentangnya. Nash menjelaskan:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj dan ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)

Sesungguhnya ya’juj dan ma’juj adalah sebuah bangsa besar yang akan membuat kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan ALLAAH SWT sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka? Kata ya’juj dan ma juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab. ya’juj wa-ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. Daripada itu maka mereka adalah dari golongan jin terdahulu yang juga tercipta dari api, yang mana mereka telah berhasil menguasai saints dengan sangat melampaui apa yang telah ditemukan insane zaman sekaran sekalipun. Keberadan orang tempo dulu yang memiliki kemampuan saints telah digambarkan oleh ALLAAH dengan sangat jelas sebagaimana berikut ini :
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka YANG mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)

Dengan menggunakan piring terbang atau ufo, ya;juj dan ma;juj akan turun dari galaksi luar menyerang bumi ini, dalilnya : dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya'juj dan ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”

Alat transportasi piring terbang inilah yang pernah digunakan oleh Dzulqarnain dan juga oleh Nabi Sulaiman setelah para Jin membuatkan baginya kendaran yang dapat berjalan dengan cepatnya, dalilnya :

Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah KAMI, KAMI rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima kasih. ( QS Saba’ :12-13)

Sesungguhnya tujuan utama ya’juj ma’juj adalah menguasai sumber air dibumi, yang dengan air itulah mereka akan membuat senjata pemusnah missal melalui penguraian oksigen-hidrogen. Dijelaskan sebagai berikut :
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu...” (HR. Muslim)


Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya ya`juj dan ma`juj.
Berita tentang keluarnya ya`juj dan ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya'juj dan ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
.
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj wa ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya ya`juj wa ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan ALLAAH SWT pada ayat ke-98:
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ
“Ini adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku, DIA akan menjadikannya hancur luluh…..”
adalah juga yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah ya’juj dan ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyaLLAAHU ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا …
ALLAAH SWT berKalam kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “LabbaikKA wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-MU).” Kemudian ALLAAH SWT berKalam : “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” ALLAAH berKalam: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab ALLAAH SWT yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai RasuluLLAAH?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari ya’juj dan ma’juj seribu….” (HR. Al Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382)

Sifat-sifat Ya`juj dan Ma`juj
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, Dia berkata:
خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لاَ عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
RasuluLLAAH SAW berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya ya’juj dan ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)


ALLAAH berKalam:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj dan ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah Aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah Aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)


Kesombongan ya`juj dan ma`juj

ya`juj dan ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, mereka menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari ya`juj wa ma`juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْـخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي اْلأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka ALLAAH SWT kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)

Binasanya ya'juj dan ma'juj dengan doa Nabi Isa ‘Alaihissalam
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu...” (HR. Muslim)

Wajib Beriman dengan berita ya`juj wa ma`juj
Berita tentang ya`juj wa ma`juj adalah berita dari ALLAAH dan Rasul-NYA, sehingga seorang Muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh ALLAAH dan RasulNYA ? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman . Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam.
Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissalam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang dajjal -yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang ya`juj wa ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:
Ahmad bin Sinan Al-Qaththan berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)
Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits hal. 302)
Al-Imam Ahmad bin Hambal menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi , maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)
Al-Imam Al-Barbahari menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keIslamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.” (Syarhus Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-Ashbahani menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keIslamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)
Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari ALLAAH keterangannya, RasuluLLAAH SAW yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249)
Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan ALLAAH dan RasulNYA, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200). Wallahu a’lam.

7.Misteri masa lalu mahkluk ALLAAH



Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Kembali saya mengutarakan ayat ini demi mengungkap apa yang sebenarnya belum dapat terungkap secara jelas. Yang saya maksudkan disini adalah mahjluk zaman dulu yang telah memiliki teknologi super canggih. Namun karena keberadaan kita sat ini yang serba terbatas atau terbentur pada suatu sisi yang menutup kita, maka keberadaan mereka ini tak lebih hanya sebagai “mahluk yang terlupakan”. Dan mahkluk ini memilki klebihan peralatan rumah tangga yang lebih bagus dibanding insan pada saat ini.. Adapun dulu mereka telah ALLAAH binasakan karena telah membuat kerusakan dibumu dengan berperang antar sesamanya dengan menggunakan tekhnologi tersebut, sehingga musnahlah juga mahkluk mahkluk purba diakibatkan pertempuran itu. Hal ini dapat dilihat dari surat berikut ini :

Ingatlah ketika RABB Mu berKalam kepada para Malaikat: "Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU?" KalamNYA: "Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak Kamu ketahui." (QS al Baqarah : 30)

Ayat tersebut diatas adalah dialog ALLAAH dengan para Malaikat ketika DIA hendak menciptakan Nabi Adam. Khalifah berarti yang menggantikan, maka berarti Nabi Adam menggantikan mahkluk yang sebelumnya, yang telah merusak bumi ini dengan kerusakan yang besar berat dan membahayakan. Peperangan antar kelompok dengan menggunakan tekhnologi tersebut membuat bumi ini rusaka ketika itu, dari yang sebelumnya, mereka telah berhasil membangun peradaban tekhnologi yang tinggi di bumi ini pula, Nash menjelaskan :


Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)

Hal ini terlihat dari sisa sisa penambangan nuklir zaman dahulu kala. Yakni yang dikenal orang sebagai Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun di Oklo, Republik Gabon

tahun 1972, sebuah perusahaan (perancis) yang mereka mengimpor biji mineral uranium dari oklo, republik gabon untuk diolah. Ternyata mereka sangat terkejut dengan fakta penemuan di lokasi tersebut, karena biji uranium impor tersebut ternyata dulu kala sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta yang uraniumnya dengan limbah reaktor nuklirnya hampir sama. Penemuan ini sangat memikat para ilmuwan yang datang ke situ untuk suatu penelitian, dari hasil riset yang mereka lakukan menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium yang terdapat di enam wilayah, diduga dari proyek tersebut dapat dihasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt suatu hasil yang sangat mengejutkan bukan???


Keberadaan sisa tambang reaktor nuklir tersebut sangat terpelihara dengan baik, dengan system lay-out yang sangat cerdas, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Beberapa hal yang membuat mereka lebih tercengang lagi bahwasanya limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas atau merembes keluar di dalam areal yang kira kira berjarak 40 meter dari sekitar pertambangan. Itu semua menjadi bukti bahwasanya peradaban zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk mengalokasikan limbah nuklir secara aman hingga tak merusak lingkungan.


Menurut beberapa penelitian………bahwasanya tambang uranium di oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun yang lalu, Mensikapi hasil riset yang telah dilakukan secara detail dan teliti maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat orang tempo dulu yang secara struktural dan system kerjanya sangat rapi sekali .

Hal yang patut kita renungkan secara mendalam pada saat ini bagaimanakah orang zaman prasejarah tersebut telah berhasil mengolah ini sedemikian rupa ??????
Nash dibawah inilah yang menegaskan, bahwa mereka orang zaman dulu telah berhasil lebih banyak dalam memahami ilmu saints dan tekhnologi, Nash menjelaskan:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Saya akan membuat ilustrasi tentang peperangan masa lalu yang saya fahami dari kisah peperangan mahabrata, yang saya yakini itu adalah perang angkasa terbesar. Di dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana/vimana yang saya anggap itu adalah mesin perang angkasa yang mampu mendarat di tengah air, dia menembakkan rudal yang disebut Gendewa, yang memiliki nyala api yang luar biasa yang bereaksi diwilayah lawan, bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi sampai ke langit, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu. Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri dimana dia bergerak seperti sebuah ufo, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaitu Samaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kenderaan ini dibentuk. Dan hal ini sangat bersesuaian dengan Nash berikut ini :

Dan (telah KAMI tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah KAMI MAHA MENGETAHUI segala sesuatu. ( QS 21 : 81 )
Sesungguhnya KAMI telah memberi kekuasaan kepadaNya (Dzulqarnain) di (muka) bumi, dan KAMI telah memberikan kepadaNya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, ( QS 18 : 84 )
Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah KAMI, KAMI rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima kasih. ( QS Saba’ :12-13)


Itulah ufo yang dibuatkan oleh para jin bagi Nabi Sulaiman, sebagaimana yang dimaksud dengan ayat diatas, karena memang para jin sebagai mahkluk terdahulu sebelum Nabi ‘Adam diciptakan sebagai Khalifah ( Pengganti ), mereka telah berhasil menjelajahi beberapa tempat diluar angkasa, dan mereka pernah juga ditemui oleh panah-panah api seperti yang digunakan oleh arjuna, dijelaskan sebagai berikut :
“ dan sesungguhnya kami (para jin ) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” ( QS 72 : 8-9 )
Sesungguhnya kemampuan atau kemungkinan terbang ke angkasa luar telah dijelaskan oleh Al Qur’an sebagai berikut ini :
Hai jama'ah jin dan insan, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan ( QS 55 : 33 )
Didalam beberapa peninggalan kuno dijelaskan betapa dulu pernah terjadi peperangan antar kaum yang bertekhnologi tinggi, itulah perang bintang atau yang dimaksud dengan starwars. Saya berkenan membawakan artikel yang saya dapatkan dari situs ‘fakta unik‘ di internet yang ditulis pada minggu 26 Feb 2006 23:00:24 -0800, dan saya membiarkannya begitu saja sesuai dengan tulisan aslinya, saya sangat berterimakasih kepada sang penulis artikel ini.

Banyak para penyelidik UFO ingin mengetahui suatu fakta penting. Ketika UFO disebut sebagai kendaraan milik makhluk asing, atau mungkin asalnya dari tentera kerajaan, muncul satu lagi kemungkinan yang mungkin tentang UFO yaitu benda itu berasal dari India dan Atlantis Kuno.Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya daripada sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang datangnya dari turun-temurun.
Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi “Sembilan Lelaki Misterius” yang merupakan para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains.

Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri.“Sembilan lelaki misteri” telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain. Buku bertajuk “Rahasia Rahasia Gravitasi” amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi.
Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan.Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa!Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai “Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia “antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana untuk menjadi seberat gunung). Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka! Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.

Walaupun manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana (atau “Astra”). Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat “Asvin” (atau Atlantean). Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India.
Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam. Pada masa itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan lanscape sampai saluran air. Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis.Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu.
Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagai “Vimanas!”Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah pesawat dan menara pada bagian atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi pesawat Vimana; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut). Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bagian manuskrip yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana. Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di antara burung-burung! Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya.
Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kitab itu menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra (atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur.
Ia juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan ini dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana. Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber energi “anti-gravitasi”. Vimana lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter moden. bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah hilang. vimana telah disimpan di sebuah vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri. Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin penggerak dan malah mesin jet saraf.
Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kakitangan hitler dan nazi juga dikatakan berminat dengan india kuno dan tibet sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika dikatakan pihak nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini. Merujuk pada dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks mahabarata dan ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber india lain yaitu samaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kenderaan ini dibentuk.







Bagaimana Dzulqarnain berjuang membuat dinding di atmosfer untuk menghadang kedatangan ya’juj ma’juj???

Pada zaman dulu ya’ju ma’juj dari kalangan jin kafir, sering menginvasi mahkluk bumi, kerusakan terjadi dengan sangat akibat ulah mereka. Beruntun ada pria yang memiliki dua tanduk ( Dzulqarnanin ) yang juga dari kalangan jin tapi Muslim menolong orang bumi ketika itu., Dzulqarnain yang mampu pulang pergi ke planet planet asing berdialog dengan orang bumi itu dengan mengan menggunakan semacam alat penterjemah bahasa, Dijelaskan oleh ayat berikut ini:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj dan ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)

Ariel Anbar, seorang professor di Departemen Kimia dan biokimia dan Sekolah Eksplorasi Bumi dan Antariksa ASU di College of Liberal Arts and Sciences, ia menekankan pada sebuah saran dari koleganya, Professor Roger Buick dari University of Washington, kalau perubahan dalam ketersediaan tembaga dapat mempengaruhi jumlah gas nitrous oksida – ‘gas tertawa’ – di atmosfer. Gagasan ini berangkat dari fakta kalau tembaga ada dalam pusat rekasi enzim yang dipakai bakteri untuk merubah nitrous oksida menjadi gas nitrogen biasa. Buck mengajukan kalau samudera miskin tembaga akan menjadi atmosfer ‘gas tertawa’ antara 1,8 hingga 0,7 miliar tahun lalu.”Ironismya, ini bukan hal yang lucu,” kata Anbar. ”Nitrous oksida adalah gas rumah kaca yang kuat. Mungkin kelangkaan tembaga yang membuat bumi hangat saat itu.” Dan mampunya ya’juj ma’juj tersebut menembus lapisan atmosfer pada saat itu adalah karena atmosfer telah berlubang karena bentukan gas rumah kaca. Hal itu dijelaskan secara tegas dalam Alquran, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya'juj dan ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”

Selain daripada itu keberadaan besi dan tembaga dalam ukuran tertentu, juga diperlukan oleh banyak jenis tanaman. Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , dan berperan dalam funsi reproduksi. Kekurangan tembaga akan berakibat Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.Kelebihan akan tembaga akan berakibat Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal dan berwarna gelap
Fungsi penting Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentangan atau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA. Kekurangan akan besi berakibat Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.Kelebihan akan besi berakibat Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal dan berwarna gelap. Begitulah super canggihnya mahkluk zaman dulukala, yang tingkat kecanggihan insane pada zaman sekarang ini bahkan belum mampu mencapai sepersekian persen dari mereka. Akhirnya kita tinggal menunggu serangan ya’juj ma’juj itu kebumi sewaktu waktu. Selamat menikmati kekacauan pada masa itu.

Nabi 'Isa adalah malaikat Jibril

Posted: Tue Nov 17, 2009 4:58 am
by tamim pardede
3. Siapakah Nabi ‘Isa sebenarnya ???

Inilah inti daripada tulisan ini, sebuah upaya menyingkap siapa sebenarnya Nabi Isa ini. Berdasarkan Hadits berikut ini :
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]

Arti hadits / ترجمة الحديث :
Dari Umar juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi RasuluLLAAH SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (RasuluLLAAH SAW) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ILAAH ( yang disembah) selain ALLAAH, dan bahwa Nabi Muhammad Utusan ALLAAH, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian Dia bertanya lagi: “ Beritahukan Aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada ALLAAH, malaikat-malaikat-NYA, kitab-kitabNYA, rasul-rasul-NYA dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian Dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu Beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada ALLAAH seakan-akan engkau melihatNYA, jika engkau tidak melihatNYA maka DIA melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Muslim dalam Kitabul Iman)
Sekarang coba perhatikan Hadits diatas tersebut pada bagian yang dicetak tebal, yakni ketika Jibril bertanya tentang Kiamat, maka Nabi menjawab : Yang ditanya tidak lebih tau dari yang bertanya, maka disimpulkan bahwa Jinril lebih tahu mengenai hari Kiamat disbanding Nabi Muhammad. Lalu kita hubungkan dengan ayat berikut ini :
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)

Dijelaskan bahwa Nabi Isa lah yang memberitahukan tentang masa hari Kiamat secara global, bukan memberitahukan secara detail waktu tepatnya, karena itu hanya ALLAAH yang tahu. Begitu pula Jibril dalam Hadits tersebut memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat. Lalu siapakah Isa SAW dan siapakah Jibril ??? Sekarang mari kita lacak keberadaan Isa, sebelumnya kita tahu bahwa Jibril adalah Malaikat Pembawa Wahyu, sebagian besar Nabi ALLAAH menerima Wahyu dari Malaikat Jibril setelah Beliau Beliau itu dipandang cukup usia untuk menerima wahyu tersebut. Tapi berbeda denagn Nabi Isa, yang pada masa kecilnya sudah mengaku sebagai Nabi menerima Wahyu. Nash berikut ini menjelaskan :
Hai Saudara perempuan Harun, ayahMu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibuMu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anakNya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan Anak Kecil yang masih di dalam ayunan?"Berkata Isa: "Sesungguhnya Aku ini Hamba ALLAAH, DIA memberiKu Al Kitab (Injil) dan DIA menjadikan Aku seorang nabi (QS 19:28-30)
Dan ALLAAH mengajarkan kepadaNya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut.

Allah, tiada ada ILAAH melainkan DIA, YANG HIDUP KEKAL lagi senantiasa berdiri sendiri. DIA menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi insan, dan DIA menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat ALLAAH akan memperoleh siksa yang berat; dan ALLAAH MAHA PERKASA lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)

Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang diketahui oleh ‘Isa AS, Al Quran, Taurat dan Injil selama kehidupannya,
Petunjuk yang paling jelas tentang identitas Nabi ‘Isa adalah pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi ALLAAH, adalah seperti (penciptaan) Adam. ..." Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua Nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat ALLAAH pada zaman akhir nanti, demi memparipurnakan ajaran ALLAAH dan menegakkan Kerajaan ALLAAH di alam semesta ini.

Bayangkanlah, tanpa menunggu waktu dewasa, dan dalam kedaan masih bocah, Isa bisa menjelaskan status keNabianNya dan pemberian Wahyu kepadaNya. Lalu apakah Jibril telah memberkan Wahyu kepada Nabi Isa semenjak Beliau masih Bayi??? Atau Apakah Isa itu adalah Jibril itu sendiri???, mari Kita runut Nash berikut ini lagi :

Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya Aku ini hanyalah seorang utusan RABB Mu, untuk memberiMu seorang anak laki-laki yang suci".( QS 19: 19)

Simak baik baik apakah tugas Jibril kepada Maryam??? Untuk memberikan Anak kan??? Nah disitulah terjadi proses pembuahan janin dari Ruhul Qudus ( Jibril ) kepada Maryam dengan cara Jibril menghembuskan Ruh Nya kepada Maryam, sehingga bersemayamlah Jibril di rahim Maryam sebagai ‘Isa. Nash menjelaskan :

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam Din mu dan janganlah kamu mengatakan terhadap ALLAAH kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan ALLAAH dan (yang diciptakan dengan) kalimat-NYA, yang disampaikan-NYA kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-NYA Maka berimanlah kamu kepada ALLAAH dan rasul-rasul-NYA dan janganlah kamu mengatakan: "(ALLAAH) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAAH YANG MAHA ESA, MAHA SUCI ALLAAH dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah ALLAAH menjadi PEMELIHARA.(QS 4:171)

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu KAMI tiupkan ke dalam (tubuh)Nya Ruh dari KAMI dan KAMI jadikan Dia dan anakNya tanda (kekuasaan ALLAAH) yang besar bagi semesta alam. ( QS al Anbiyaa’ : 91 )

Jibril dengan kemampuanNya merubah diri menjadi Nabi ‘Isa di kandungan Maryam. Itulah rahasianya mengapa Nabi ‘Isa langsung dapat memahami Wahyu, karena Beliau sendiri adalah wujud insani dari Jibril itu sendiri. Lalu apakah benar ada Malaikat yang berubah menjadi insan ??? Hadits tentang Islam, Iman dan Ihsan diatas telah membuktikan bahwa Malaikat bisa berubah menjadi sosok insan. Coba renungkan Nash berikut ini :

“KAMI telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, KAMI sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.”(QS 76:28)

Pada ayat diatas, ALLAAH mengingatkan bahwa apabila dikehendaki olehNYA, maka ALLAAH akan ganti insan dengan mahkluk yang serupa bentuknya. Diperkuat lagi dengan ayat berikut ini :
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.(QS 56 : 61 )


Namun perbedaannya bahwa mahkluk pengganti itu akan lebih kuat daripada insan itu sendiri, dalilnya:

Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan KAMI sekali-kali tidak dapat dikalahkan.( QS 70 : 41)

Itulah Nabi ‘Isa yang mendapatkan Kekuatan dari ALLAAH berupa Ruhul Quddus alias Jibril. Kekuatan itulah yang membuatnya bertahan menghadapi pengkhianatan bani Israel ketika itu, dan juga yang memperpanjang usiaNya. Kemudian dengan kekuatan itulah Beliau akan memimpin peperangan melawan musuh-musuh ALLAAH nantinya :

Pernah RasuluLLAAH SAW bersabda kepada Hassan bin Tsabit : “ seranglah mereka karena Jibril selalu bersamaMu “ ( Bukhari : 1653 kitab adab, bab : serangan terhadap orang-orang musyrik dari al Barra’, Muslim : 2468 kitab keutamaan Para Shahabat dari al Barra’ )

Lalu kenapa harus ada penggantian ??? kesalahan apa yang telah dilakukan oleh sebagian besar orang pada zaman ini??? Hal ini terjadi karena insan yang mengaku Muslim sudah tidak mau lagi berjihad ( berperang) kecuali hanya sedikit saja dari golongan terakhir nanti. Baik mereka yang beralasan harus adanya tanzim atau yang lain, itu semua adalah kebathilan yang sebathil bathilnya. Apalagi mereka yang mengaku atau masuk kepada organisasi Mujahidin, tapi seekor kafir busuk saja belum pernah dibunuh oleh mereka. Hal ini di perlihatkan oleh Nash berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan ALLAAH" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya ALLAAH menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-NYA sedikitpun. ALLAAH MAHA KUASA atas segala sesuatu.(QS 9 :38-39)
Dari Jabir bin AbdiLLAAH ia mengatakan: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلىَ الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلىَ بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatKu mereka berperang di atas kebenaran, mereka unggul sampai pada hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin kaum Muslimin mengatakan: ‘Kemari, jadilah Imam Kami.’ Maka Ia menjawab: ‘Sesungguhya sebagian Kalian Pemimpin atas sebagian yang lain sebagai kemuliaan ALLAAH atas umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an yakuna ‘Isa Imamahim fi Dzalika Az-Zaman)
Al Mahdi akan memerintah bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman
(Ibn Hajar al-Haitsami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)


Maka kesimpulannya bahwa Nabi ‘Isa adalah juga Jibril yang kuat yang akan memimipin barisan kaum Mujahidin dalam menghadapi musuh musuh ALLAAH diakhir zaman nanti, karena pada saat itu orang sudah banyak murtad dari Islam karena tidak mau lagi berperang membela Islam. Karena memang Jihad adalah perintah dari ALLAAH, qaidah ushul fiqh menjelaskan bahwa perintah lebih didahulukan daripada larangan, maka daripada itu iblis dinyatakan kafir karena menolak perintah untuk sujud, sedangkan Adam tidak sampai dikafirkan karena hanya melanggar batasan larangan saja. Bila perintah Jihad yang telah pasti ditinggalkan oleh orang yang mengaku Muslim, maka tak ayal lagi dia telah murtad dari perintah yang telah ALLAAH tetapkan tersebut, dalilnya:

Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.“Ta'at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap ALLAAH, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka itulah orang-orang yang dila'nati ALLAAH dan ditulikan-NYA telinga mereka dan dibutakan-NYA penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk (perang) itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”(QS 47 : 20-25)

Coba perhatikanlah secara seksama, segala ayat tentang tentang tidak ada paksaan dalam Din, atau bagimu Din kamu bagiku Din Aku telah dihapus oleh ayat saif, ayat perang. Dan ini adalah disiplin ilmu nasikh wa mansukh ( lihat tafsir Quran Jalaluddin as Suyuthi bab Nasik Mansukh, atau tafsir Ibnu Katsir bab tafsir surah al Baqarah:106). Maka keadaan meninggalkan Jihad sat ini, berarti menjelaskan bahwa orang tersebut telah kafir, kecuali mereka yang punya uzur tertentu, karena sakit dan sejenisnya. Saat ini apakah para ustadz dan kaum Muslimin sebagian besar punya uzur??? Tidak…tidak…tidak sama sekali. Mereka adalah pendusta yang mengatas namakan Islam. Yang hanya menjual Islam ini dengan menghasilkan uang bagi mereka. Padahal bila mereka menginginkan banyak uang….hmmmm sesungguhnya pahala ghanimah lebih banyak dan lebih nikmat……hmmmmm, berjihad ????? siapa takut !!!!!!!!!!



4. Nabi ‘Isa Almasih Sang al Mahdi Paripurna
Sebagaimana dijelaskan oleh banyak para Ahli ‘Ilmu bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam. Maka Nabi ‘Isa tak lain adalah Sang al Mahdi yang memparipurnakan atas apa yang telah dibawakan oleh Imam Mahdi sebelumnya. Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadits Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442]
hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas dar RasuluLLAAH SAW.
Banyak orang yang menyatakan bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan "Al-Azdi berkata mungkar haditsnya". dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, "majhul" Dan saya sendiri -Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]

Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]

Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam." [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-hadits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya." [2]
Sebenarnya al Mahdi itu hanyalah sebutan yang ditujukan kepada Orang yang mendapat petunjuk dari ALLAAH. Sebagaimana hadits beriukut ini :
مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ [رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Dari Abu Najih, Al ‘Irbad bin Sariyah”Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran”. kami bertanya ,”Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat” Rasulullah bersabda, “Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin al mahdiyyin (mendapat petunjuk) dan berpeganglah kamu dengan kepada sunnah-sunnah itu dengan kuat. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat.” ( HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih )

Maka sudah dapat dipastikan bahwa Nabi ‘Isa adalah al Mahdi yang memparipurnakan petunjuk. Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafi’i” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan shalat dibelakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas,”Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.
Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadits “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadits yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)




5. Nasikh dan Mansukh sebagai petunjuk dalam beramal

Adapun penting memahami nasikh dan mansukh agar Muslimin dapat memahami bagaimana caranya Mereka beramal pada saat ini, apakah harus tetap berpegangan pada ayat yang sudah di hapus hukumnya atau tidak, hal ini belum difahami banyak orang secara baik. ALLAAH SWT berKalam dalam Al Quran:
”Ayat mana saja yang KAMI nasakhkan atau KAMI jadikan insan lupa kepadanya, KAMI datangkan yang lebih baik dari padanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya ALLAAH MAHA KUASA atas segala sesuatu”[al-Baqarah;106].
“Dan apabila KAMI letakkan seatu ayat di tempat yang lain sebagai penggantinya, padahal ALLAAH lebih mengetahui apa yang diturunkan-NYA, mereka berkata:sesungguhnya kami orang yang mengada-ada”, bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui”[an-Nahl:10].
Kedua ayat ini turun dengan satu Illat. Mufassirin menyebutkan bahwa sesungguhnya kaum musyrik, mereka mengatakan apakah kamu sekalian melihat Muhammad, ia memerintahkan kepada sahabtnya satu perintah kemudian melarangnya kemudian memerintahkan mereka lagi berbeda dari perintah yang lalu, maka turunlah ayat pertama,[an-Nisabury, Asbabun Nuzul].
Diriwayatkan juga dari Ibn Abbas ra: …kaum Quraisy berkata:Tiadalah Muhammad melainkan menyihir sahabat-sahabatnya. Ia memerintahakan hari ini satu perintah, besok melarangnya lagi. Tiadalah Muhammad melainkan orang yang mengada-ada, maka turunlah ayat kedua,[tafsir Ruhul ma’ani jld I:350].

kalau dengan alasan bahwa itu semua mengindikasikan adanya aib dan kebatilan didalam Al Quran, sehingga diingkari eksistensinya, itu berarti adanya sebuah krisis atau ketidak tahuan atau bahkan kebodohan atau bahkan kekafiran dalam mengimani AlQur’an dan kemudian memahamiNya baik makna ataupun lafadznya. Setelah dicermati secara ilmiah, ternyata tidak ada yang mengindikasikan -baik implisit maupun eksplisit- adanya aib atau kebatilan atas konsekuensi nasikh mansukh. kalaupun perbedaan itu hanya sebatas perbedaan lafadz, bukan esensi (jauhar), mengapa harus menolak keberadaan Al Quran setelah Al Quran menetapkan hal ini secara nyata, masih adakah seleksi setelah seleksi ALLAAH SWT? masih adakah prioritas setelah Al Quran?. ALLAAH berKalam
”Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’min, apabila ALLAAH dan Rasul-NYA menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Maka barangsiapa yang mendurhakai akan ALLAAH dan RasulNYA sungguhlah ia telah sesat yang nyata”[al-Ahzab:36].

Tidak sedikit orang bahkan yang mengaku ahli Quran mengingkari adanya nasikh dan mansukh ini. Sebagaimana Abu Muslim al-Asfahani, yang mengingkari nasikh secara dalil naqli. Abu Mutaa’ al-jabiri, dia mengingkari baik secara aqli dan naqli (lih. la Naskha fil Quran, oleh Abdul Muta’al al-Jabiri :15). namun secara umum, bantahan Al-jabiri terhadap jumhur, nampak ekspresi kefanatikannya lebih aktif, ketimbang unsur mutu argumen dan keilmuan yang shahih yang dikembangkannya, sehingga tidak menampakkan kwalitas keilmuannya yang bermutu. Seperti takala ia menyebutkan jumlah ayat yang di nasikh dengan berlebih-lebihan untuk mendistorsi opini umum di kalangan jumhur, dan nampak juga kekurangan dan kebodohan metodologisnya ketika ia menuduh kedhaifan dalil jumhur, sementara justru disaat yang seketika itu juga ia mendatangkan dalil yang lebih dhaif lagi. terkadang juga terkesan terlalu memaksa teks dan mengada-ada terhadap teks Al Quran menerima makna yang tidak punya indikasi, salah satu contohnya, ia memahamkan ayat kedua tersbut di atas “Wa idzaa baddalna..”, “kami tidak mengganti sesuatu pun dalam Al Quran karena kalau kami menggantinya maka orang-orang kafir menjadikan alasan bahwa Engkau (Muhammad) mengada-ada, maka kami tidak menggantinya saddan liszari-ah”. Bahkan terjadi kontradiksi antara dirinya sendiri ketika ia mengatakan dalam bukunya:”nasikh fii Syariatil islam kamaa af-hammuuhu”, bahwa mengingkari nasikh bukan berarti mengingkari tabdil ahkam. Padahal lafadz tabdil itu sendiri berarti nasikh. jadi tulisan al-jabiri penuh dengan penukar-balikan ditambah dengan argumen-argumen yang tak menarik dan tidak memuaskan, yang tidak bisa dijadikan sandaran untuk menandingi pendapat jumhur.[lihat an-Nasikh bainal itsbat wa nafyi, Dr.Muhammad mahmud fargali I:121-123]. Sebab Mengetahui Nasikh dan Mansukh Ayat ataupun Hadits merupakan kaidah dalam memahami Dinul Islam ini, baik
Hadits Nasikh adalah hadits yang menghapus kandungan hadits yang lain, sedangkan Mansukh adalah hadits yang dihapus kandungannya.
Naskh ( penghapusan hukum) dalam hadits memang terjadi. Seorang muslim yang mengamalkan suatu hadits tanpa mengetahui kalau hadits itu mansukh berarti dia telah terjatuh kedalam yang tidak diperintahkan untuk mengamalkannya, karena kita tidak diperintahkan untuk mengamalkan hadits yang mansukh. Dan Naskh adalah satu penyebab dilarangnya beramal dengan satu hadits yang telah dimansukh.
Seseorang tidak boleh tergesa – gesa dalam masalah ini, dan mengatakan hadits ini mansukh, kecuali setelah mengetahui dalil – dalil dan tanda – tanda yang menunjukkan adanya naskh. Kitab yang bisa membantu untuk mengetahui hadits – hadits yang mansukh adalah : Ittihaf Dzawiir Rusukh, oleh al-Ju’buri dan an-Nasikh wal Mansukh oleh Ibn al-Jauzi . Saya lebih merekomendasikan pada kitabnya yang ditulis Ibnul Jauzi. Berkaitan tentang telah dihapusnya ayat-ayat yang menyatakan tidak memerangi orang kafir, lalu bagaimanakah keadaan kita sekarang ini,….haruskah kita kembali pada keadaan tidak memerangi mereka hanya dengan alasan –alasan lemah yang sebenarnya terbangun diatas rasa takut yang berlebihan terhadap musuh-musuh ALLAAH ???????





6. ya;juj & ma’juj umat yang lampau yang akan menginvasi bumi dengan tekhnologi yang super canggih


Tentang ya’juj dan ma’juj ini telah dijelaskan beberapa ayat dan hadits tentangnya. Nash menjelaskan:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj dan ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)

Sesungguhnya ya’juj dan ma’juj adalah sebuah bangsa besar yang akan membuat kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan ALLAAH SWT sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka? Kata ya’juj dan ma juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab. ya’juj wa-ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. Daripada itu maka mereka adalah dari golongan jin terdahulu yang juga tercipta dari api, yang mana mereka telah berhasil menguasai saints dengan sangat melampaui apa yang telah ditemukan insane zaman sekaran sekalipun. Keberadan orang tempo dulu yang memiliki kemampuan saints telah digambarkan oleh ALLAAH dengan sangat jelas sebagaimana berikut ini :
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka YANG mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)

Dengan menggunakan piring terbang atau ufo, ya;juj dan ma;juj akan turun dari galaksi luar menyerang bumi ini, dalilnya : dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya'juj dan ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”

Alat transportasi piring terbang inilah yang pernah digunakan oleh Dzulqarnain dan juga oleh Nabi Sulaiman setelah para Jin membuatkan baginya kendaran yang dapat berjalan dengan cepatnya, dalilnya :

Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah KAMI, KAMI rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima kasih. ( QS Saba’ :12-13)

Sesungguhnya tujuan utama ya’juj ma’juj adalah menguasai sumber air dibumi, yang dengan air itulah mereka akan membuat senjata pemusnah missal melalui penguraian oksigen-hidrogen. Dijelaskan sebagai berikut :
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu...” (HR. Muslim)


Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya ya`juj dan ma`juj.
Berita tentang keluarnya ya`juj dan ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya'juj dan ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
.
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj wa ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya ya`juj wa ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan ALLAAH SWT pada ayat ke-98:
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ
“Ini adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku, DIA akan menjadikannya hancur luluh…..”
adalah juga yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah ya’juj dan ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyaLLAAHU ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا …
ALLAAH SWT berKalam kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “LabbaikKA wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-MU).” Kemudian ALLAAH SWT berKalam : “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” ALLAAH berKalam: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab ALLAAH SWT yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai RasuluLLAAH?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari ya’juj dan ma’juj seribu….” (HR. Al Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382)

Sifat-sifat Ya`juj dan Ma`juj
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, Dia berkata:
خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لاَ عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
RasuluLLAAH SAW berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya ya’juj dan ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)


ALLAAH berKalam:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً. قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا. آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya`juj dan ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah Aku dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah Aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh; dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)


Kesombongan ya`juj dan ma`juj

ya`juj dan ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, mereka menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari ya`juj wa ma`juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْـخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي اْلأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka ALLAAH SWT kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)

Binasanya ya'juj dan ma'juj dengan doa Nabi Isa ‘Alaihissalam
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH. Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu...” (HR. Muslim)

Wajib Beriman dengan berita ya`juj wa ma`juj
Berita tentang ya`juj wa ma`juj adalah berita dari ALLAAH dan Rasul-NYA, sehingga seorang Muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh ALLAAH dan RasulNYA ? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman . Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal. mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam.
Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissalam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang dajjal -yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang ya`juj wa ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:
Ahmad bin Sinan Al-Qaththan berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)
Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits hal. 302)
Al-Imam Ahmad bin Hambal menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi , maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)
Al-Imam Al-Barbahari menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keIslamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.” (Syarhus Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-Ashbahani menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keIslamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)
Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari ALLAAH keterangannya, RasuluLLAAH SAW yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249)
Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan ALLAAH dan RasulNYA, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200). Wallahu a’lam.

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 5:03 am
by Akukomkamu
Ini ILUSI apalagi ya...??? :roll:

Bagi gw dunia mau hancur kek...kiamat kek...yg penting gw dah hidup dengan cara "CINTA KASIH" pada sesama dan pada seluruh isi bumi ini itu dah lebih dr cukup. :rock:

Re: Nabi 'Isa adalah malaikat Jibril

Posted: Tue Nov 17, 2009 5:07 am
by Akukomkamu
Hahahaha....muslim rupanya dah bener2 mumeeet.... :lol: :lol: :lol:

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 5:47 am
by tamim pardede
ini bukan ilusi,tapi sesuatu yang saya bangun dari disiplin ilmu yang argumentatif, sebab dasar kita berbuat adalah ilmu, tanpa ilmu semua hanya menjadi prasangka yang tdk terjamin kebenarannya. cinta kasih....bagus lah,memang kita harus saling menebarkan cinta kasih diantara sesama tak terbatas oleh dinding golongan atau kelompok apapun dia.Baguslah bila anda sudah merasa memiliki modal yang cukup menghadapi hari kimat nanti

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 5:51 am
by Akukomkamu
tamim pardede wrote:ini bukan ilusi,tapi sesuatu yang saya bangun dari disiplin ilmu yang argumentatif, sebab dasar kita berbuat adalah ilmu, tanpa ilmu semua hanya menjadi prasangka yang tdk terjamin kebenarannya. cinta kasih....bagus lah,memang kita harus saling menebarkan cinta kasih diantara sesama tak terbatas oleh dinding golongan atau kelompok apapun dia.Baguslah bila anda sudah merasa memiliki modal yang cukup menghadapi hari kimat nanti
Kalo dah memang mau kiamat lo mau menghadapi bagaimana lagi???? :roll: pake disiplin ilmu lo??? :lol:

Peace... :heart:

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 6:15 am
by tamim pardede
karena itu berjaga jagalah (matius 24:42), perumpamaan gadis **** & bijak lihat matius 25:1-11...itu adalah bukti displin ilmu digunakan utk menghadapi kiamat nanti

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 6:44 am
by Akukomkamu
tamim pardede wrote:karena itu berjaga jagalah (matius 24:42), perumpamaan gadis **** & bijak lihat matius 25:1-11...itu adalah bukti displin ilmu digunakan utk menghadapi kiamat nanti
Berjaga jagalah.....ok , itu memang benar tapi dr semua keadaan berjaga-jaga cuman jaga2 dengan cara "CINTA KASIH" pada sesama maupun pada isi bumi ini bro...jadi gak perlu disiplin ilmu lagi bro...ilmu itu juga gak sempurna bro... :heart:

ada tertulis " ....sekarang kamu belum sempurna nanti kalo yg SEMPURNA datang yang gak sempurna akan di SEMPURNA kan..."

Peace... :heart:

Re: ternyata Nabi 'Isa adalah Malaikat Jibril bag III

Posted: Tue Nov 17, 2009 7:29 am
by tamim pardede
di ayat mna ada bhasan tentang sempurna & disempurnakan itu ????? terus apa menurutmu perbandingan gadis bijaksana - **** itu bukan perbandingan pengetahuan & kebodohan ??? mana ayat yang menanti atau menunggu dgn cinta kasih itu ada dimana, cb berikan argumentasinya