BACA TUH LINK DARI SI MOMET!
Dalam beberapa sumber Muslim. Muhammad meninggal karena makan racun yang diberikan oleh seorang wanita Yahudi di Khaibar.
Dikutip dari :
Sejarah Hidup Muhammad – Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyur Rahman Mubarakfury,
Robbani Press, 1998, hal 714 – 715 :
Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh RACUN yang pernah beliau makan dari daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi ketika di Khaibar muncul, sampai-sampai beliau berkata, “Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang KUMAKAN DI KHAIBAR. Sekarang saatnya aku merasakan TERPUTUSNYA URAT NADIKU KARENA RACUN TERSEBUT.”
Atau disini :
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... hari/059.s bt.html#005.059.713
Volume 5, Book 59, Number 551:
Narrated Abu Huraira:
When Khaibar was conquered, a (cooked) sheep containing poison, was given as a present to Allah's Apostle
Dikisahkan oleh Abu Huraira :
Ketika Khaibar ditaklukkan, sepotong daging kambing yang mengandung racun, diberikan sebagai hadiah untuk Rasulullah.
Dan hadis yang berikut :
Volume 5, Book 59, Number 713:
Narrated Ibn Abbas:
'Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so 'AbdurRahman bin 'Auf said to 'Umar, "We have sons similar to him." 'Umar replied, "(I respect him) because of his status that you know." 'Umar then asked Ibn 'Abbas about the meaning of this Holy Verse:-- "When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . . ." (110.1)
Ibn 'Abbas replied, "That indicated the death of Allah's Apostle which Allah informed him of." 'Umar said, "I do not understand of it except what you understand."
Narrated 'Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to say, "O 'Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that poison."
Dikisahkan oleh Aisha : Rasulullah dalam keadaan sakit yang menyebabkan kematiannya, biasa berkata, "O, Aisha. Aku masih merasakan sakit akibat makanan yang aku makan di Khaibar, dan saat ini, aku merasa seolah-olah urat nadiku terputus akibat racun itu
-----
Sumber kuno berikut juga memperkuat laporan tentang Muhammad SAW memakan racun di Khaybar dan penderitaannya saat akan meninggal.
Ibnu Jarir at Tabari
Lahir di Thabrastan tahun 839 M, meninggal di Baghdad 932 M. Seorang ahli sejarah yang terkemuka, ahli tafsir dan seorang imam. Kitab tafsirnya telah menjadi rujukan bagi segala ulama tafsir.
Sumber :
The History of al-Tabari, Vol. 8
Ibnu Jarir at Tabari (diterjemahkan William M. Brenner)
State University of New York Press, Albany 1987, halaman 123 :
When the messenger of God rested from his labor, Zaynab bt. al-Harith, the wife of Sallam b. Mishkam, served him a roast sheep. She had asked what part of the sheep the messenger of God liked best and was told that it was the foreleg. So she loaded that part with poison, and she poisoned the rest of the sheep too. Then she brought it. When she set it before the messenger of God, he took the foreleg and chewed a bit of it, but he did not swallow it. With him was Bishr b. al-Bara b. Marur, who, like the messenger of God, took some of it; Bishr, however, swallowed it, while the messenger of God spat it out saying, "This bone informs me that it has been poisoned." He asked, "What led you to do this?" She said: "How you have afflicted my people is not hidden from you. So I said, "If he is a prophet, he will be informed; but if he is a king, I shall be rid of him"". The prophet forgave her. Bishr died of the food he had eaten.
Ketika Rasulullah beristirahat dari kerjanya, Zaynab bt al HArith, istri dari Sallam b. Mishkan, menghidangkan untuknya daging panggang domba. Dia bertanya bagian apa yang paling disukai Rasulullah dan dijawab adalah bagian kaki. Maka dia membubuhinya dengan racun, dan dia membubuhi daging sisanya dengan racun juga. Kemudian disajikannya. Rasulullah kemudian mengambil bagian kaki dan mulai mengunyahnya namun tidak ditelannya. …… Rasulullah memuntahkannya dan berkata, “Tulang ini memberitahuku dia telah diracun” Rasulullah berkata, “Apa yang menyebabkan kamu melakukan ini?” Dia berkata, “Apa yang telah engkau timpakan kepada kaumku tidak akan disembunyikan darimu ….. Bishr meninggal akibat racun yang dimakannya.
Sumber :
Ibid, halaman 124
The messenger of God said during the illness from which he died - the mother of Bishr had come in to visit him - "Umm Bishr, at this very moment I feel my aorta being severed because of the food I ate with your son at Khaybar."
Rasulullah selama sakitnya yang menyebabkan dia meninggal berkata, - ibunda Bishr datang mengunjunginya – “Umm Bishr, pada saat ini aku merasa urat nadiku sangat sakit karena makanan yang aku makan bersama anakmu di Khaybar."
-----
Tambahan informasi tentang peracunan dan sakitnya Muhammad SAW.
Sumber :
"Kitab al-Tabaqat al-Kabir" (Book of the Major Classes),
Ibn Sa'd
Volume 2, halaman 263 :
Verily during his illness the prophet recited "al-Mu'awwadhatayn" [Sura 113, and 114], and blow his breath upon his body while rubbing his face. [This was done in an effort to be healed].
Selama sakitnya Rasulullah membaca "al-Mu'awwadhatayn" [Sura 113 dan 114], dan menghembuskan nafasnya pada tubuhnya sambil menggosok wajahnya. (Ini dilakukan agar dapat disembuhkan.)
Bahkan konon Jibril ikut memohon kesembuhan Muhammad SAW
Sumber :
Ibid, halaman 265 :
The apostle of Allah fell ill and he i.e. Gabriel, chanted on him, saying, "In the name of Allah I chant on to ward off from you every thing that harms you and (to ward off you) against every envier and from every evil eye and Allah will heal you."
Rasulullah merasa sakit dan Jibril melafalkan dengan berkata, “Dalam nama Allah, aku melafal agar engkau terhindar dari segala yang membahayakan engkau, segala yang mengirikan engkau dan dari segala mata iblis dan agar Allah menyembuhkan engkau.
Rasulullah yang konon dibantu Jibril telah memohonkan kesembuhan, tetapi Muhammad SAW harus tetap mengalami kematian yang menyakitkan.
Bandingkan dengan nabi Musa, saat kematiannya, ia masih kuat.
* Ulangan 34:7
Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
(Sumber : VIVALDI)