Page 1 of 2

Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Thu Oct 06, 2005 10:09 am
by MuridMurtad
Uraian dibawah ini bukan untuk membela Kristen, kerena tidak ada ayat-ayat Bibel sesungguhnya yang dikutip.

Pada umumnya Muslim menganggap cerita-cerita dibawah ini "asli" berasal dari Allah sendiri. Apakah benar ?

Injil Arab mengenai masa kanak-kanak Yesus dan Injil Kelahiran Maria, adalah apocrypha (yang diragukan kebenarannya / palsu dan isinya DONGENG). Kitab ini tersebar di daerah Arab sekitar abad ke 6 Masehi.

Maria (Siti maryam) dan pohon Kurma.

Surah Maryam (Q19)
.............................................

[23] Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan".
[24] Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
[25] Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
[26] Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada
hari ini".

Gospel of the Birth of Mary

Pasal 20 (terjemahan bebas)
Mereka berjalan lewat 3 hari, sementara berjalan Maria merasa lelah oleh teriknya matahari gurun; dan melihat sebuah pohon Kurma. Maria mengajak Yusuf beristirahat dibawah pohon. Yusuf membimbingnya Maria duduk. Maria melihat ke daun korma, dan dilihatnya penuh dengan buah-buah. Yusuf berkata bahwa pohonnya tinggi. Melihat itu bayi Yesus segera memerintahkan pohon korma itu melengkung............Setelah diambil buahnya, pohon itu siperintahkan lagi untuk tegak. Yesus juga memerintahkan pangkal pohon kurma terangkat, sehingga keluar mata air........


Tidak serupa tapi mirip........entah kenapa Yusuf tidak pernah disebut?

Isa berbicara waktu diayunan.

Surah Maryam

[29] maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"
[30] Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberikuAl Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.


The Arabic Gospel of The Infancy of The Saviour

1. We find (1) what follows in the book of Joseph the high priest, who lived in the time of Christ. Some say that he is Caiaphas.
(2) He has said that JESUS SPOKE, and, indeed, when HE WAS LYINGIN THE CRADLE said to Mary His mother: I am Jesus, the Son of God,the Logos, whom thou hast brought forth, as the Angel Gabriel announced to thee; and my Father has sent me for the salvation of the world.


Muhammad mengambil dongeng bayi Yesus bicara dan memasukannya ke Qur'an, tapi entah mengapa ia mengganti ucapan nya (Yesus).


Kanak-kanak Yesus membuat burung dari tanah liat!!

Al-Maaidah 5:110

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:"Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada Ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia diwaktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) diwaktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadiburung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) diwaktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) dikala kamumengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata:"Ini tidak lain sihir yang nyata".

The Arabic Gospel of The Infancy of The Saviour

46. Again, on another day, the Lord Jesus was with the boys at a stream of water,and they had again made little fish-ponds. And the Lord Jesus had made twelve sparrows, and had arranged them round His fish-pond, three on each side. And it was the Sabbath-day.
Wherefore a Jew, the son of Hanan, coming up, and seeing them thus engaged, said in anger and great indignation: Do you make figures of clay on the Sabbath-day?
And he ran quickly, and destroyed their fish-ponds. BUT WHEN THE LORD YESUS
CLAPPED HIS HANDS OVER THE SPARROWS WHICH HE MADE, THEY FLEW away CHIRPING.



Dalam Qur'an biasanya menyebut Isa dengan embel=embel anak Maryam, perhatikankutipan Injil Arab :
He cried out with a loud voice: What have I to do with thee, O Jesus, SON OF MARY?


KESIMPULAN :

Beberapa kisah di atas, menunjukkan, dalam Quran ada cerita-cerita "Urban Legends"yang dimasukan oleh Muhammad ke dalam Al Qur'an.

Masih terdapat kisah-kisah yang lain, yang tidak berhubungan dengan kejadian histories tetapi lebih merupakan "legenda Sangkuriang", tapi diceritakan seolah-olah cerita sungguhan.

Muhammad sebenarnya tidak tahu isi Injil yang beredar dilingkungannya, oleh kerena itu tidak pernah bilang palsu (padahal BENAR-BENAR palsu), tapi mungkin waktu kanak-kanaknya sering "didongengin" oleh pamannya. Masalahnya kenapa Allah juga tidak tahu sehingga dalam qur'an tidak mempersoalkannya kepalsuannya ?.


LINK and RESOURCE.

http://www.comparative-religion.com/chr ... apocrypha/

Kisah penciptaan burung terdapat juga pada Infancy Gospel of Thomas ( abad ke 2)
http://www.earlychristianwritings.com/



Posted: Sat Oct 08, 2005 1:19 pm
by Farishi
38:29. Kitab kami turunkannya kepadamu penuh keberkatan. Supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

17:89.Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia didalam ini alQuran dari tiap-tiap perumpamaan maka enggan manusia kecuali ingkar.

perumpamaan

Posted: Mon Oct 10, 2005 10:22 am
by MuridMurtad
some imagery.

[2.17] Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api,.....

[2.171] Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah .....

[62.5] Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian .....

........................

Posted: Wed Oct 12, 2005 4:41 am
by Farishi
7:150.Dan setelah kembali Musa kepada qaumnya dalam keadaan marah sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya kamu menggantiku dari sesudahku. Apakah kamu hendak mendahului perintah Robbmu?”. Dan dia melemparkan batu tulis dan dia mengambil dengan kepala saudaranya. Dia menariknya kepadanya, dia berkata, “Anak ibu. Sesungguhnya qaum itu mereka menjadikan aku lemah dan hampir-hampir mereka membunuh aku. Maka janganlah kamu menjadikan gembira denganku musuh-musuhku dan jangan kamu menjadikan aku beserta qaum orang-orang yang zalim”.

20:94.Dia berkata, “Hai anak ibuku. Jangan kamu ambil dengan janggutku dan jangan kepalaku. Sesungguhnya aku, aku takut bahwa kamu berkata, ‘Kamu membuat perpecahan diantara Bani Isroil dan tidak kamu menjaga perkataanku’”.
Anda bisa membedakan tidak apa maksudnya? Ini adalah ayat perumpamaan selain yang anda kutipkan diatas.

Alkitab palsu yang diberi nama "Al Quran"

Posted: Wed Apr 12, 2006 8:53 am
by Hari
Alkitab atau "Kitab Suci" yang ada pada umat Islam sekarang bukanlah Alkitab yang asli. Alkitab yang asli tertulisnya dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Alkitab palsu yang diberi nama "Al Quran" yang anti Yahudi dan Nasrani ini bukan dari bahasa aslinya yaitu Ibrani dan Yunani. Kalau umat Islam tidak percaya bisa tanya ke orang Yahudi dan Nasrani. Apakah benar nabi-nabi berbahasa arab?

Jadi karena bukan dari bahasa aslinya maka tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, yang oleh karena banyaknya, sangat melelahkan kalau kita menghitungnya.

Posted: Wed Apr 12, 2006 9:47 am
by Hari
terima kasih, mari kita bahas lebih lanjut.



Jadi karena bukan dari bahasa aslinya maka tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, yang oleh karena banyaknya, sangat melelahkan kalau kita menghitungnya. Apalagi tulisan atau huruf-huruf Arab tidak ada huruf besar dan tidak ada huruf kecil. Masalah allah ditulis dengan A-nya huruf besar atau A-nya huruf kecil itu bukan menjadi masalah bagi orang Islam, karena baik allah yang ditulis dengan huruf (a) kecil dan Allah yang ditulis dengan huruf (a) besar/capital itu sama saja, karena bacaannya sama saja yaitu sama-sama allah.

Allah bukanlah dewa; allahlah dewa, tetapi dewa-dewa bukanlah Allah. Jadi janganlah percaya pada pembohong besar itu! Jikalau ada dewa yang dianggap dan disebut "Allah" itu bukanlah Allah melainkan "allah" dan ketahuilah bahwa tipuan penyesatan iblis yang paling berbahaya ialah menyebut "allah" itu "Allah" padahal allah bukanlah Allah. Janganlah kamu katakan : "allah" itu "Allah"! Sebab allah bukanlah Allah!

Muhammad tampil untuk menjadi nabi yang memproklamirkan bahwa ALLAH adalah satu-satunya yang berhak menerima hormat dan sembah. Hanya ALLAH yang diperbolehkan untuk disembah. Maka credo Islam yang utama adalah la ilah ha illallah.
Menurut Al Quran, ALLAH adalah :
Nama Tuhan (Qs 20:14, Qs 19:28 )
Nama Pencipta Langit dan Bumi (Qs 2:164)
Pemilik Ka'bah (Qs 106:3)
Menurunkan Torah, Injil, Al Quran (Qs 5:44,45,47)

Namun demikian, jika kita telaah lebih lanjut, ternyata ajaran Alquran bertentangan dengan ajaran Alkitab yang asli dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Prosesi haji dengan mengelilingi Ka'bah sambil mencium Hajar Aswad bukanlah suatu tradisi iman Abraham. Torah dan Injil tidak pernah mereferensikan pola penyembahan sedemikian. Jika Allah yang disembah Yahudi dan Nasrani tidak pernah mereferensikan ibadah sedemikian, mengapa orang Islam masih menganggap Allah adalah Tuhannya orang Yahudi, Nasrani dan Islam?! MASALAH BAHASA !!!

Kenyataan ini yang disebut dilematik problem atau eksistensial problem. Muhammad mengadopsi kata Allah menjadi oknum sesembahan tertinggi namun bukan berasal dari Kitab Suci Yahudi maupun Kekristenan melainkan berasal dari konteks paganisme Arab yang dipusatkan di Ka'abah Mekah dengan pelestarian tradisi mencium batu Hajar Aswad.

Hai kamu Penganut agama anti Allah! Janganlah kamu katakan: "allah" itu "Allah"! Sebab allah bukanlah Allah!

Posted: Mon Apr 17, 2006 10:36 pm
by pak_raden
http://answering-islam.org/Bahasa/index.html

Al-Kitab atau Al-Quran:
Yang mana satu mempunyai kesahihan dan sokongan sejarah yang lebih kukuh?
Bagaimanakah Untuk Membuktikannya dengan dalil-dalil yang pasti.?

Mukadimah

Kedua-dua Kitab Suci Injil dan Quran memperkatakan tentang umat-umat, tempat-tempat dan peristiwa-peristiwa yang tertentu, jadi sudah tentulah pengsahihan serta sokongan dari segi kebenaran sejarahnya bagi segala rujukan-rujukan diatas amatlah mustahak dan penting bagi mempastikan kewibawaan sejarahnya. Jikalau kesahihan fakta-fakta mereka tidak dapat dibuktikan secara memuaskan, misalnya Siapa yang telah melakukan sesuatu, pada satu masa yang tertentu di sesuatu tempat itu, apakah Kitab itu boleh dijadikan satu Panduan dan bahan rujukan bagi akidah dan kehidupan kita, yang merupakan satu perkara yang jauh lebih penting?

Konsep pengesahan dan sokongan sejarah ini lebih disenangi oleh cara fikiran al'a Barat daripada cara fikiran para Muslim. Oleh kerana para Muslim lebih cenderung kepada mengkagumi keindahan bahasa Kitab mereka serta kemuliaan ajarannya; dan seringkali mencurigai dan mengesyak analisa-analisa yang dibuat keatasnya oleh ahli-ahli sejarawan.

Perkara-perkara Pokok yang Harus Dipertimbangkan Terlebih Dahulu

Sebelumnya kita bermula mempersoalkan tentang Kitab yang mana lebih berwibawa dalam konteks nilai sejarah, kita seharusnya meneliti ciri-ciri khusus Kitab-kitab tersebut masing-masing, kerana Injil(al-Kitab) dan al-Quran tidak sama dari segi ciri-ciri gaya, bentuk dan kandungan masing-masing.

Al-Kitab umat Nasrani adalah lebih kurang empat kali lebih panjang berbanding dengan Al-Quran, justru itu tidak hairanlah al-Kitab mengandungi jauh lebih banyak pembutiran bersejarah daripada al-Quran. Lebih-lebih lagi perspektif (sudut pandangan) al-Kitab mengandungi lebih banyak unsur-unsur sejarah daripada yang terdapat di dalam al-Quran. Rekod-rekod peristiwa-peristiwa yang dicatit di dalam al-Kitab disertai dengan keterangan yang menjelaskan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut berhubung-kait dengan penglibatan Tuhan di dalam hal-ehwal Manusia,oleh kerana itu pembaca-pembacanya dapat mengambil iktibar daripada peristiwa-peristiwa itu dan juga pengajaran daripada kesilapan-kesilapan watak-wataknya. Sebaliknya al-Quran mengandungi lebih banyak bahan-bahan berunsur perundangan dan keputusan hukum-hukum fikahnya berbanding dengan al-Kitab. Perbezaan dari segi isi-kandungan yang ketara ini ialah satu sebab mengapa al-Kitab senang dikaji dengan jauh lebih teliti kerana ia mempunyai lebih banyak butiran sejarah yang boleh diuji dan dikaji-banding dengan sumber-sumber sejarah yang lain.

Pertalian di antara kedua-dua Kitab Suci ini dari segi jangka masa juga membawa pengaruh yang penting keatas diskusi ini.Al-Kitab Bible datang lebih awal daripada kemunculan Al-Quran, justru itu Al-Kitab tidak mempunyai apa-apa tali pergantungan kepada Al-Quran. Al-Quran pula muncul dalam situasi dimana Nabi Muhammad telah banyak mendapat peluang mempelajari isi kandungan dan sejarah Al-Kitab dari umat Yahudi dan Nasrani Kristian yang telah ditemuinya. Lebih-lebih lagi, Quran menyatakan ianya telah diturun sebagai satu pengesahan 'wahyu-wahyu sebelumnya' justru itu ia menyetujui dengan rekod-rekod sejarah Al-Kitab. Jadi,dari sudut ahli sejarawan, tidak ada peningkatan kepada kewibawaan (autoriti) Al-Quran kalau ia miliki rekod-rekod sejarah rapi yang sudah pun disebut didalam rekod-rekod Al-Kitab. Nilai sejarahnya hanya boleh dihargai pabila ia mengandungi catitan-catitan sejarah yang rapi yang tidak terkandung di dalam Al-Kitab, di sinilah al-Quran dapat dikaji dan dianalisa dengan sendirinya, secara objektif dan tepat.

Apakah Sejarah?

Kita senangi satu tafsiran Sejarah dimana segala-gala rekodnya adalah tepat dan kita hanya kena pergi mengutip semua rekod-rekod yang berkenaan itu. Itulah tafsirannya yang terunggul dan sempurna, dimana pendapat dan hemat kita setujui sepenuhnya dengan peristiwa-peristiwa yang telah berlaku. Tetapi sebenarnya ini jauh sekali daripada hakikat yang sebenar, kerana usaha untuk memperolehi rekod-rekod yang tepat seringkali menghadapi halangan-halangan yang tertentu.

Maklumat yang kurang tepat hanya dapat memenghasilkan pemahaman yang tidak sempurna. Sumber-sumber maklumat kita mungkin dicacati oleh salah-tafsiran, terpesong atau telah dicemari oleh prasangka-prasangka yang tidak tepat. Prasangka-prasangka inilah yang kerapkali (walaupun secara tidak langsung) mempengaruhi tafsiran-tafsiran kita yang dikenakan keatas sumber-sumber maklumat itu. Prasangka kita lazimnya menentukan kesimpulan-kesimpulan kita adalah satu hakikat yang utama dalam hal-hal keagamaan. Adalah sesuatu yang tidak disenangi bagi kita bila terjumpa dengan perkara yang bertentangan dengan dasar-dasar akidah kita. Walaupun begitu, kita seharusnya menerima dengan hati dan fikiran yang terbuka, hakikat bahawa salah satu daripada Kitab-kitab Suci yang kita miliki itu mempunyai landasan sejarah yang tidak begitu kukuh.

Kaedah-kaedah Pengesahan secara Sejarah

Ada tiga jenis sumber sejarah yang dapat dikategorikan. Yang pertama adalah pengesahan daripada masahif lain, atau sokongan masahif. Kaedah ini menolong kita mengesahkan apakah Kitab-kitab yang ada pada hari ini benar-benar mencerminkan isi-kandungan nas-nas (atau teks-teks) mereka yang asal.

Kategori kedua ialah sumber-sumber bertulis yang lain.Dalam bentuk ukiran, goresan, tulisan seperti prasasti dan sebagainya; yang dapat memberi penjelasan lanjut ke dalam abad atau zaman-zaman yang berkenaan.

Ketiga ialah maklumat dan data-data daripada kajibumi/kaji purbakala (arkeologi). Termasuk di dalam kategori ini ialah hasil daripada penggalian arkeologi yang menyokong kewujudan('keberadaan') sesuatu Kota lama/kuno pada zaman yang disebut-sebut di dalam teks yang tertentu. Atau tarikh lebih kurang bilamana kota itu telah dimusnahkan dsbnya.

Seterusnya dalam kertas ini saya akan memberikan contoh-contoh secara spesifik bagi setiap kategori diatas. Sememangnya ada banyak contoh-contoh yang boleh disediakan tetapi dihadkan oleh keperluan ruang.(1)

Sokongan daripada Masahif/Salinan Manuskrip-manuskrip

Memberi perhatian kepada nas al-Quran pula, saya kurang yakin kepada tuntutan para ulama' Muslim bahawa penghafalan al-Quran membukitkan kesahihannya. Tuntutan ini tidak membuktikan apa-apa kecuali bahawa kebanyakan orang Muslim hari ini membaca satu nas yang sama. Tetapi ini tidak mengambil kira situasi dan keadaan yang telah wujud pada abad ketujuh tahun Masehi, ataupun memberi apa-apa maklumat langsung bagi zaman itu.

Hadith-hadith sahih memaklumkan bahawa Abu Bakarlah yang mula-mulanya berusaha mengumpul semua teks/nas al-Quran kepada sebuah mushaf selepas kewafatan Nabi Muhammad. Ini dikatakan telah diberi kepada kalifah Umar dan lepas itu Siti Hafsah.Pada zaman kalifah Uthman pula, kita diberitahu bahawa para Muslim di Syam dan Iraq telah berganding untuk menakluki negeri Armenia dan Azerbaijan. Ketua angkatan perang yang bertugas telah berasa takut akan pertelagahan dan perselisihan di antara Muslim-muslim di Syam yang tidak menyetujui pembacaan al-Quran para Muslim di Iraq. Jadi dia menyeru kepada khalifah Uthman untuk menolongnya. Khalifah Uthman pula telah mengambil masahif yang dimiliki Hafsah dan keluar perintah supaya beberapa catitan-catitan dibuat daripada mushaf ini. Selepas itu kita diberitahu bahawa:

Uthman menghantar kepada setiap wilayah Muslim di zaman itu satu salinan Quran masing-masing. Dia perintahkan lagi supaya semua masahif dan bahan-bahan al-Quran yang lain dan yang masih wujud, walau dalam bentuk mushaf yang lengkap atau pun sebaliknya, untuk di bakar. (2)

Maklumat diatas mengesahkan kewujudan mashaf-mashaf yang berbedza-bedza dan berlainan pada masa itu. Kita mungkin tidak dapat menghitung secara tepat jumlah segala masahif yang telah dimusnahkan oleh Uthman, oleh kerana dalil-dalil yang berkenaan sudah pun dihapuskannya! Dalih yang dikemukakan para Muslim ialah - perbedaan-perbedaan yang wujud ialah perbedzaan dari segi kata-kata vokal sahaja tetapi bukan dari segi ejaan kosonan. TETAPI, mashaf-mashaf Quran yang paling awal sekali membuktikan kata-kata vokal sungguh JARANG sekali dipakai atau dituliskan kedalam mashaf tersebut. Pada hakikatnya tanda-tanda pemisah diantara konsonan-konsonan yang berbeza pun sungguh jarang diselitkan kedalam teks-teks Quran yang terawal!(3) Jadi, ketiadaan kata-kata vokal itu sudah tentu merupakan satu sifat begitu KETARA dan jelas dalam mashaf lama al-Quran.

Soalan yang seterusnya ialah : Dimanakah salinan-salinan yang telah diselaraskan oleh khalifah Uthman itu? Para Muslim lazimnya merujuk kepada dua buah mashaf 'lama', satu di Topkapi, Istanbul dan satu lagi di Tashkent Uzbekistan. Walau bagaimanapun kebanyakan para ilmuwan dan ahli sejarawan sudah mentarikhkan dokumen-dokumen ini tidak lebih awal daripada 900 tahun Masehi(4). Sebaliknya, ahli-ahli sejarawan (bukan Islam) lazimnya menganggap nashkah Quran yang paling awal ialah nashkah berhuruf al-Ma'il disimpan di Perpustakaan British, bertarikh 790 T.M.

Dewasa ini, ada pengkajian keatas mashaf-mashaf yang baru ditemui di Sana'a, negeri Yaman. Kajian ini menunjukkan bahawa ada banyak lagi pindaan-pindaan yang telah dibuat keatas nas al-Quran yang wujud bagi tujuan penyelarasan lagi, selepas zaman khalifah Uthman! Manuskrip-manuskrip ini bertarikh dari abad ke-8 T.M. dan amat berbedza dengan teks Quran yang dipakai hari ini! Terdapat bahagian-bahagian besar yang hilang dan digantikan dengan bahan yang amat lewat dari zaman berkenaan! Nas-nas yang dalam teks hari ini bermula dengan 'Qul..'('Kata' Allah kepada Nabi Muhammad) sebenarnya dinampakkan sebagai bermula dengan ungkapan-ungkapan : 'dia telah berkata...' atau 'mereka berkata...'. Ini menunjukkan kemungkinan besar 'kata-kata Allah' itu pada hakikatnya adalah penggantian daripada kata-kata manusia sezaman itu sebenarnya! Lebih daripada 1,000 variasi (penyelewengan drpd.teks asal) telah dijumpai dalam 83 Surah-surah yang pertama.(5)

Menumpukan perhatian kita kepada Al-Kitab/Injil pula, adakah apa-apa perbezaan di dalamnya? Mashaf-nashaf Kitab Suci Injil yang terawal bertarikh dari abad ke-4 tahun Masehi, yaitu Kodeks Sinaiticus di Perpustakaan British dan Kodeks Vaticanus di perpustakaan Vatican, Roma. Kodeks Papyri Chester Beatty pula bertarikh dari 200 T.M. dan mengandungi sebahagian besar Kitab Suci Injil. Masahif lengkap Perjanjian Lama (Taurat, Zabur dan Nabi-nabi) yang paling awal ialah mashaf Babylonicus Petropolitanus (1000 T.M.). Walau begitu ada juga wujud mashaf-mashaf Al-Kitab yang lebih awal, seperti Masahif Laut Mati (Dead Sea Scrolls).(6).

Terdapat satu cabang ilmu pengkajian dan kaedah penyelidikan dikalangan para ilmuan Nasrani Kristian yang digelar ilmu Sains Kritik Masahif. Pengkajian ini berupaya memastikan kesahihan sesuatu mashaf Kiatb Suci yang tertentu. Jadi apakah pula kata-putus tentang Kitab Suci Injil dan Al-Kitab ? Adakah ia boleh diyakini dan dipercayai pembaca-pembacanya? Apakah mana-mana ajaran Kristian didapati tercela akibat daripada ilmu Sains Kritik Masahif ini ? Jauh sekali! Tetapi sebab-sebab untuk variasi atau kurangnya jumlah masahif yang terawal seharusnya diselidiki dengan rapi.

Bagi Kitab Suci Injil sebab-sebabnya adalah munasabah. Papyrus yaitu sejenis kertas tulisan yang wujud pada abad pertama Tahun Masehi, didapati bereput dengan mudah. Sebagai contoh, ada tiga tokoh-tokoh dan para ilmuan mashyur dari zaman yang sama yaitu Tacitus, Kaisar dan Pliny yang telah menghasilkan rekod-rekod bertulis. Tulisan mereka mempunyai jurang masa antara 750-1,200 tahun di antara tarikh pencatatan dan mashafnya yang terawal(7). Hakikatnya ialah : terdapat sejumlah yang amat besar masahif awal catatan-catatan Kitab Suci Injil berbanding dengan mana-mana karya bertulis atau Kitab lama yang lain! Akibatnya situasi ini melahirkan komen daripada para ahli sejarawan seperti berikut :

Jika ada kecurigaan yang serius terhadap Kitab Suci Injil hari ini, keyakinan dan penerimaan segala karya-karya bertulis zaman kuno dahulu terpaksa diketepikan dan dicurigakan juga! Kerana hakikatnya ialah tidak ada mana-mana masahif lama dari zaman dahulu yang memiliki sokongan sejarah dan pengesahan bibliografik yang boleh berbanding dengan masahif Kitab Suci Injil.(8)

Tidak dapat satu pun pengajaran Nasrani Kristian (doktrin-doktrinnya) yang bergantung kepada mana-mana variasi yang dicurigakan secara sejarah atau pun Sains Kritik Masahif, juga ilmu Sains ini telah dapat memastikan pembacaan yang betul dan tepat pada semua kes-kes yang berkenaan.

Lagipun perlu diingati bahawa iman Nasrani pada mulanya telah mengalami ujian yang runcing dan berat dengan penganiyaan dan penindasan yang besar keatasnya. Pada 300 tahun pertamanya, umat Kristian Nasrani tidak mendapat perlindungan daripada mana-mana pihak, kecuali Allah Ta'ala dan juga terbuka kepada rampasan dan pemusnahan keatas koleksi Kitab-kitab suci mereka.

Sebaliknya dengan masahif al-Quran situasinya amat berbeda. Diantara abad-abad yang memisahkan Al-Masih 'Isa dengan Nabi Muhammad telah muncul penggunaan kertas kulit secara besar-besaran, bahan ini jauh lebih bertahan lasak daripada kertas papyrus. Koleksi-koleksi masahif teragung Kitab Suci Injil dalam abad ke-empat TM semuanya wujud dalam bentuk ini terdapat dalam keadaan yang tidak tercemar dan terpelihara sehingga hari ini. Adalah sungguh memalukan bagi umat Islam jika para ilmuan Islam tidak dapat mengemukakan mashaf-mashaf al-Quran dari zaman khalifah Uthman.

Kedua, teks al-Quran yang berbeda-beda sudahpun wujud dari mashaf-mashaf yang terawal. Masahif dari Sana'a Yaman yang disebut di atas mungkin adalah manuskrip yang terawal sekali, dan sumber Hadith sahih juga menunjukkan kalifah Uthman bin Affan bertemu dengan banyak sekali koleksi-koleksi Quran yang terpaksa dihapuskan! Hari ini kita mungkin tidak dapat melihat mashaf-mashaf yang telah dihapuskan olehnya. Keadaan ini langsung tidak sama bagi koleksi teks Kitab Suci Injil. Bagi al-Quran pula, perbedaan-perbedaan itu semua telah diselaraskan dalam satu langkah!

Ketiga, Islam telah merampas kuasa politik sehabis sahaja peristiwa Hijrah di tanah hijaz. Ini memastikan kelebihan bagi pengikut-pengikut Islam, yakni pemeliharaan berbagai-bagai masahif Quran yang telah wujud di zaman itu, keadaan ini amat berbeza di zaman pengikut Isa Al-Masih di mana mereka dianiaya dan ditindas oleh musuh-musuh yang seringkali merampas mashaf-mashaf Kitab Suci Injil yang dimiliki mereka.

Pengesahan Daripada Sumber-sumber Manuskrip Yang Lain
Pada hakikatnya, sumber maklumat yang terbesar tentang keadaan di tanah Arab pada zaman Muhammad berpunca daripada koleksi Hadith-hadith para Muslim. Walau pun begitu, hadith-hadith yang dianggap Sahih sahaja semuanya datang seawal-awalnya 200 tahun selepas Muhammad, sementara Sira Ibn Hisham hanya bertarikh dari abad ke-9 T.M. Walau pun para cendekia Islam selalu merujuk kepada 'rangkaian isnad hadis yang ada', tidak ada apa-apa kepastian langsung bagi para pengkaji-pengkaji menentukan jaminan sahihnya sesuatu rangkaian pelapur-pelapur 'hadis sahih' itu. Lebih-lebih lagi, tidak ada jaminan daripada mana-mana sumber-sumber hadith; biar daif ataupun sahih, bahawa bahan-bahan itu telah digubah pada satu masa yang lewat dari segi jangka masa. Juga, kekurangan koleksi masahif yang berkenaan (oleh sebab sudah dimusnahkan oleh kalifah Uthman) juga banyak melemahkan kesahihan bahan-bahan Hadith yang ada pada hari ini. Pada hakikatnya, hari ini ramai para ilmuan Islam juga telah membantah penggunaan al-Hadith sebagai satu sumber yang diyakini, seperti Dr.Kassim Ahmad (Malaysia) dan Dr.Rashad Khalifa (USA) dan telah menyokong pendirian mereka dengan karya-karya mereka (9).

Kita boleh merujuk kepada sumber-sumber lain yang wujud.Didapati bahawa teks-teks yang boleh diharapkan telah diselidik oleh Dr.Yehuda Nevo daripada Hebrew University (10). Prasasti-prasasti dan ukiran-ukiran batu dalam bahasa Arab yang terdapat di padang pasir Negev bertarikh daripada abad ke-7 dan ke-8 T.M. Ada bukti yang terkesan daripada bahan-bahan ini kewujudan suatu agama yang mengamali syahadat tauhid, tetapi bukan secara Islam. Tidak terdapat apa-apa bahan yang menyebut tentang Nabi Muhammad sehingga 691 T.M.pula. Sebenarnya, tidak dapat apa-apa pengesahan langsung menegenai kerasulan Muhammad sebagai satu Nabi di mana-mana sebelum tahun 691 T.M. Hanya pada tahun itu sahaja gelaran ini mulanya dijumpai pada duit-duit syiling dan juga pada tembuk Masjid al-Aqsa di Baitul Muqqadis(11). Hakikat ini banyak lagi melemahkan landasan lazim Islam. Apabila kita meninggalkan rujukan daripada al-Hadis dan tumpukan kaji-selidik kita kepada dalil-dalil berkaitan dengan pertumbuhan al-Quran serta gerak-geri dan kehidupan Nabi Muhammad yang telah muncul dewasa ini, hakikat bukti-bukti yang timbul kebanykannya tidak memihak kepada rekod-rekod para Muslim tradisional seperti Hadis dan sebagainya, malah terdapat juga bukti-bukti baru yang menunjukkan percanggahan dan pertentangan dengan rekod-rekod tersebut!

Dalam kes Al-Kitab dan Injil pula, wujudnya banyak dalil dewasa ini dan semasa yang menyokong kesahihannya. Tulisan-tulisan Bapa-bapa Gereja ('church Fathers') mengandungi nas Kitab Suci Injil yang PENUH (kecuali 11 baris). Bukti-bukti yang ada menunjukkan teks ini sudah pun wujud sebelum bersidangnya Majlis Nicea pada 325 T.M.(12) Terdapa juga rekod-rekod daripada tokoh-tokoh dan ahli sejarawan (bukan Nasrani) seperti Tacitus, Lucian dan Josephus dari abad pertama dan kedua T.M. yang merujuk kepada,diantara lain, peristiwa Penyaliban Al-Masih 'Isa.(13)

Terdapat sangat banyak bahan masahif hari ini yang membuktikan kesahihan peristiwa-peristiwa yang tercatit di dalam Al-Kitab dan Injil. Dalam Muzium British sendiri dipaparkan banyak sekali pamiran-pamiran kuno yang berkaitan secara langsung dengan umat-umat dan peristiwa yang disebut oleh Al-Kitab dan Injil. Misalnya, terdapat prasasti hitam (obelis) bersurat Shalmaneser III yang menggambarkan Jehu, seorang Raja Bani Israel. Ada juga ukiran-ukiran dari tembok instana raja Sennacherib di Nineveh yang menceritakan tentang penaklukan beliau keatas keturunan umat Yahuda (Judah) pada tahun 701 Sebelum Masehi (S.M.)(14). Bahan-bahan ini mengandungi tanda-tanda bakar daripada api pembakaran yang telah memusnahkan Kota Niniveh sepertimana telah dinubuat oleh Nabi Nahum.(15). Mungkin dalil yang memuaskan sekali ialah dua prasasti berkaitan raja Nabonidus, Raja terakhir empayar pra-Babylon. Daniel menyatakan bahawa raja Belshazzar memerintah diatas takhta wilayahanya apablia tentera Mede dan Parsi telah menyerangnya.(16). Tetapi rekod-rekod lain menyebut bahawa Nabonidus adalah Raja terakhir. Lebih lagi Herodotus, seorang lagi tokoh dan karyawan yang bertulis pada abad ke-5 S.M.tidak menyebut tentang raja Belshazzar. Ramai pengkritik Al-Kitab telah buat tuntutan kononnya Buku Daniel dalam Al-Kitab adalah satu pemalsuan dan buta kepada hakikat sejarah. Walau bagaimanapun, prasasti yang pertama adalah satu doa raja Nabonidus bagi puteranya, Belshazzar. Prasasti yang kedua memberi keterangan bahawa Nabonidus telah menghabiskan pemerintahan beliau di kota Tema, tanah Arab. Inilah keterangannya yang memberi penjelasan bagaimana raja Belshazzar memerintah di empayarnya, dan hanya dapat menganugerah nabi Daniel kepada kedudukan pangkat yang ketiga tertinggi dalam kerajaannya-hakikat sejarah ini adalah satu pengesahan dramatik dan sokongan kukuh bagi kesahihan dan kebenaran Al-Kitab.

Maklumat Kaji Purbakala yang Lain

Malangnya, kini tidak ada apa-apa pengkajian atau penggalian purbakala yang diadakan di Makkah mahupun di kota Madinah. Di luar tanah Arab pula terdapat kewujudan Masjid-masjid yang terawal yang herannya tidak berkiblat menghala kearah Kota Makkah seperti yang akan lazim dijangkakan.(17,18). Sebab-sebab yang telah ajukan ialah: umat Islam di abad ke-7 T.M. tidak tahu, atau kurang pasti menentukan arah Kiblat mereka itu adalah dalih yang begitu lemah sekali! Masakan perkara ini akan menjadi satu masalah kepada umat Islam Arab yang mempunyai ramai ahli-ahli ilmu Falak (astronomi) dan tidak kurang juga ahli-ahli matematik di kalangan mereka untuk membetulkan kesilapan arah Kiblat bagi mereka! Hakikat ini menimbulkan tanda-tanya yang besar dan serius keatas tarikh sebenar bila al-Quran dikitabkan.

Sebaliknya, dalil-dalil bagi Kitab Suci Injil jauh lebih kukuh! Kerja-kerja penggalian di Kota Baitul Muqqadis dewasa ini telah menemukan batu-batan kaki lima yang dijalani Al-Masih 'Isa sendiri sambil baginda berjalan memasuki Bait Suci di Kota Baitul Muqqadis! Juga, pada suatu masa dahulu ahli-ahli sejarawan telah menganggap kota Ur, yaitu kampung halaman nenek moyang Nabi Ibrahim sebagai satu cerita dongeng dan mitos! Akan tetapi kota Ur ini telah dikaji-gali dengan jayanya pada tahun 1920-an dan banyak barang peninggalan dan bahan-bahan hasil penggalian tersebut dipamirkan secara terbuka di Muzium British di kota London dari ini.

Maklumat dan data-data yang dapat dikesan sehingga zaman pemerintahan kerajaan bersatu Israel sudah pun dikenali selama ini, tetapi menjadi lebih rumit dan sulit pabila pengkaji-pengkaji cuba memperolehi data-data tentang zaman yang lebih awal daripada itu. Walau bagaimanapun dewasa ini penyelidikan dan kajian yang dilakukan oleh seorang bangsa British, En.David Rohl yaitu juga seorang pakar kaji purbakala sejarah Mesir, telah banyak menerangi bidang yang agak 'gelap' ini dengan pelita penyelidikan dan kajian-kajiannya. Setelah beliau selaraskan kebanyakan salasilah dalam sejarah kuno Mesir-yang tentukan kebanyakan tarikh-tarikh utama dalam sejarah kawasan Timur-tengah -pakar Dr.Rohl ini telah memperolehi banyak bukti tentang masa usiran Yahudi (Hebrew exile) di negeri Mesir dan juga rekod-rekod mengenai penawanan tanah Kanaan. Pengkajian dan buku-buku David Rohl ini mempunyai masa depan yang amat cerah dalam bidang pengkajian ini.(19).

Kesimpulan

Seperti yang telah terhurai di atas, tafsiran kita mengenai hal-hal keagamaan kita senang sekali dipengaruhi oleh prasangka dan salah-tanggapan. Walaupun begitu. kebenarannya sememangnya wujud di luar sana. Marilah kita menggulung kajian kita dengan meninjau ketiga-tiga kategori dalil-dalil di atas sekali lagi.

Tentang mekwujudan Masahif yang lama, Al-Kitab merupakan kekurangan mashaf-mashaf asalnya tetapi memiliki banyak teks variasi sebagai satu 'sumber alternatif/kedua'. Tetapi dengan menyelidikinya secara lebih teliti, terdapat banyak sebab-sebab yang wajar yang mengesahkan keadaan tersebut dan didapati Kitab Suci Injil mempunyai keyakinan yang terbaik sekali di antara kitab-kitab kuno yang lain. Ia 'lulus ujian-ujian runcing' yang diadakan oleh Sains Kritik Masahif keatasnya.

Al-Quran, sebaliknya, pada mulanya merupakan tidak tercela, dengan ahli-ahli penghafalnya dan juga Hadis-hadis yang cuba berkesan kata-kata Nabi sehingga ke puncanya. Akan tetapi, apabila fenomena ini diselidiki dengan lebih dekat dan runcing lagi adalah didapati bahawa penghafalan itu sebenarnya tidak relevan dan tidak dapat memastikan kesahihan mana-mana nas al-Quran kerana terdapat kewujudan bukti-bukti kukuh adanya teks-teks, koleksi-koleksi dan masahif yang berbedza-bedza dan juga bertentangan secara ketara di zaman Islam yang terawal. Lagipun proses selarasan al-Quran telah diadakan oleh tangan manusia. Sememangnya mashaf-mashaf yang telah muncul di Yaman membuktikan kewujudan nas-nas Quran yang masih berbeda-beda pada masa yang lebih lewat lagi! Juga, perubahan dalam kaedah penulisan (selitan kata2 vokal) dan dalam bahan tulisan (papyrus, keping-keping kayu, tulang bahu binatang, kertas kulit, dll.) serta pencubaan kalifah selaraskan teks Quran melemahkan dan memudaratkan lagi posisi dan keberkeyakinan teks Quran yang ada hari ini.

Dari segi kaedah dokumentasi semasa pula, teks Kitab Suci Injil khususnya memiliki sokongan dalil-dalil yang kukuh daripada rekod dan mashaf-mashaf peninggalan Bapa-bapa Gereja, dan perkara-perkara sejarahnya diperjelaskan dan disahkan oleh sumber-sumber sejarah bebas yang lain. Disini pula, Al-Quran rupa-rupnya mempunyai sokongan daripada kelompok penghafal-penghafalnya, AKAN TETAPI ini sesungguhnya adalah dalil 'lapuk' yakni sudah terbukti ketinggalan zaman dan dengan mudah boleh curigai keyakinannya. Sumber-sumber dalil di luar Islam pula adalah jauh lebih dekat kepada peristiwa peristiwa utama yang telah berlaku dari segi jangka masa. Tetapi sumber-sumber ini menggambarkan keadaan yang amat berlainan daripada apa yang diceritakan oleh sumber tradisional Islam, lebih-lebih lagi ada juga yang bertentangan dengannya!

Akihrnya, dari segi arkeologi dan sains kaji purbakala, Al-Kitab mempunyai jauh lebih banyak dan berjenis-jenis bukti dan dalil-dalil yang memberi sokongan mereka kepada kesahihannya. Sebaliknya, tidak dapat banyak dalil-dalil seperti ini yang menyokong kesahihan dan keberkeyakinan al-Quran. Lebih pelik lagi adalah pengkajian purbakala ini menimbulkan banyak kecurigaan dan tanda-tanya keatas ketepatan cerita-cerita dalam al-Quran, contohnya soalan arah kiblat-kiblat masjid terawal yang berlainan.

Jadi, kesimpulannya adalah mudah sekali. Al-Kitab dan Injil mempunyai lebih banyak sokongan dan pengesahan daripada sumber-sumber sejarah berbanding dengan Al-Quran. Kitab Suci Injil sudah jelasnya adalah satu rekod yang lebih berwibawa dan berkeyakinan tentang kerja Tuhan Allah yang melibatkan DiriNya dalam sejarah Manusia, jauh lebih daripada mana-mana rekod atau pun Kitab suci yang lain.

Posted: Thu Apr 20, 2006 4:54 am
by anti islam
Penjabaran yang bagus sekali Bapak Raden..sungguh amat baik terperinci..(Kayak Anda orang Malay......ah peduli amat ))


Nach gimana Muslim-muslim dan Wongmuslim dongok..apakah kalian bisa MENJELASKAN KEBENARAN KEASLIAN ISLAM YANG TIDAK BERUBAH SEJAK MUHAMAD SAMPE SEKARANG ??

ADAKH BUKTI YANG BISA ANDA SAMPAIKAN UNTUK MEMBANTAH PENJABARAN PAK RADEN INI ?????

JANGAN NGALOR GIDUL TERUTAMA SHITNA FF DAN WONG MUSLIM YANG LAIN...KITA TUNGGU YACH KOMENTAR ANDA

:D :D :prayer:

Posted: Thu Apr 20, 2006 8:17 am
by suluap77
Pak Raden, anda banyak sekali membaca SEJARAH ISLAM dan TOKOH2 awal Islam , sangat menarik ulasan anda. Apakah anda sebelumnya juga seorang Muslim dan kemudian meninggalkan iman anda pada Muhammad dan allah nya itu.
Saya banyak menemui "apa2" yang anda tuliskan itu pada website lainnya "sarapan pagi view topic", "laman web bahasa melayu dan indonesia".Terima kasih Pak Raden atas sumbang saran tulisan anda disini.

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Fri Feb 20, 2009 5:27 pm
by Busyet Daaahh
Kalo saja dari pihak islam bisa menunjukkan Alkitab/Injil yang asli,yang belum pernah dirubah oleh manusia sama sekali,maka ini adalah tamparan keras ke arah wajah Keristen/Nasrani....

Gue juga penasaran dengan injil yang ASLI yang dibilang pihak islam...Gue pingin memiliki barang satu jilid aja...kalo ga bisa memiliki yang berupa kitab...ya yang berupa digital (e-book) juga mau.

Setahu Gue Alkitab kuno (Taurat) yang ASLI ditulis dalam bahasa Ibrani kuno,sedangkan Injil yang ASLI ditulis dalam bahasa Yunani,lantas diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia termasuk ke dalam bahasa arab.

Adakah pihak islam (Negara islam) mempunyai semangat untuk menerbitkan Alkitab/Injil yang ASLI untuk membungkam kepalsuan Alkitab/Injil yang beredar jaman sekarang...

Gue benar2 penasaran pingin liat Alkitab/Injil yang ASLI neehhhh.... (bukan yang terjemahan dalam bahasa arab.)

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Sat Jun 06, 2009 3:12 pm
by RyoBapt
MuridMurtad wrote:
KESIMPULAN :

Beberapa kisah di atas, menunjukkan, dalam Quran ada cerita-cerita "Urban Legends"yang dimasukan oleh Muhammad ke dalam Al Qur'an.

Masih terdapat kisah-kisah yang lain, yang tidak berhubungan dengan kejadian histories tetapi lebih merupakan "legenda Sangkuriang", tapi diceritakan seolah-olah cerita sungguhan.[/b]
Al-Quran gak sama dengan al-Kitab zaman sekarang,.elo abis baca dongeng2 Al-kitab(kejadian2) makanya elo memandang Al-quran sama kayak Al-kitab elo...
banyak koq gw temuin cerita dongeng nabi2 di Al-kitab....masak tuhan berfirman kek dongeng?? :lol:


Muhammad sebenarnya tidak tahu isi Injil yang beredar dilingkungannya, oleh kerena itu tidak pernah bilang palsu (padahal BENAR-BENAR palsu), tapi mungkin waktu kanak-kanaknya sering "didongengin" oleh pamannya. Masalahnya kenapa Allah juga tidak tahu sehingga dalam qur'an tidak mempersoalkannya kepalsuannya ?.
Al-Quran adalah kitab penyempurna kitab sebelumnya(Zabur,Taurat dan injil)..sama kayak Injil diwahyukan pada nabi Musa adalah Penyempurna Kitab Taurat.

umat muslim percaya dengan Allah telah kitab sebelum Al-quran,menurunkan kitab Zabur pada Nabi daud,Taurat Pada Nabi Musa dan Injil pada Nabi Isa(jesus).

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan....(Al-Maida 5:4)[/color][/b]

apa yang dimaksud dengan batu ujian ,: Al-Qur’an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
coba aja bandingkan ayat2 isi alquran dan injil..didalam injil ada banyak koq ditemui pertentangan isi2 kitab itu sendiri,

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur?an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya? (QS. 15: 9)

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."(An-nisa 82)

Alhamdulillah sampe sekarang saya belum menemukan pertentangan ayat2 didalam Al-quran.

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Sat Jun 06, 2009 6:10 pm
by walet
Muhammad itu tahu Kristen, ingat trio Muhammad, Pendeta Kristen Waraqah dan Kadijah. Muhammad belajar Kristen dari situ.

Soal Quran penuh pertentangan sudah ada disini, silakan lihat2.

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Wed Jun 10, 2009 2:54 pm
by OLLOH
RyoBapt wrote:

Alhamdulillah sampe sekarang saya belum menemukan pertentangan ayat2 didalam Al-quran.
byk jln2 di FFI gih newbie :lol:

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Thu Jun 11, 2009 5:01 am
by omkangkung
RyoBapt wrote:

Alhamdulillah sampe sekarang saya belum menemukan pertentangan ayat2 didalam Al-quran.
Ga usah sibuk2 nyari di quran... tiap taon nentuin idul fitri aja pertentangan terus....

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Thu Jun 11, 2009 7:10 am
by RyoBapt
omkangkung wrote:
Ga usah sibuk2 nyari di quran... tiap taon nentuin idul fitri aja pertentangan terus....
Apakah yang mereka pententangkan tentang al-quran???

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Thu Jun 11, 2009 7:16 am
by RyoBapt
OLLOH wrote:
byk jln2 di FFI gih newbie :lol:
yang dilakukan kafir karna kebodohan kalian blom tau ilmu tentang al-quran.bagi kami muslim Al-quran Adalah petunjuk bagi manusia untuk jalan lurus(kebenaran dari Allah) yang berasal dari Allah Yang Menciptakan Alam semesta.diwahyukan pada Nabi Muhammad Lewat Malaikat jibril.

tapi kalian kafir koq sewot sendiri. :lol:

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Thu Jun 11, 2009 10:48 am
by kutukupret
RyoBapt wrote:Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur?an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya? (QS. 15: 9)
AYAT2 RAJAM QUR'AN HILANG DIMAKAN KAMBING

Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah. Disebutkan dalam bahasa Arab “dajin”, yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba ataupun unggas.

Sumber :
• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan “shal” yang berarti domba
• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote
• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211
• Abd al Jalil al Qazwini, p 133

Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an akibat dimakan binatang sungguh menggelikan, menyedihkan dan membuktikan bahwa Allah SWT adalah pembohong kelas kakap karena tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan dalam ayat berikut :
QS 15:9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.

Sumber :
• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269
• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626
• Ibn Qutayba, Tawil, p 310
• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208

Menurut laporan dari Ibn Maja menceritakan bahwa Aisyah berkata : ayat al-Radha'ah sebanyak 10 kali telah diturunkan oleh Allah SWT dan ditulis dalam mushaf di bawah katilku, tetapi manakala wafat Rasulullah dan kami sibuk dengan pemakamannya maka ayat-ayat tersebut HILANG.

Satu contoh adalah laporan dari Suyuthi dalam Al-Itqan sbb :
Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33 : 56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG yaitu dibaca "Wa'ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal" selepas "Innalla ha wa Mala'ikatahu Yusalluna 'Ala al-Nabi..." Aisyah berkata,"Yaitu sebelum USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf."

Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah 3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.

Sumber :
• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434
• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180
• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Kutipan dari Suyuthi:
Aisyah berkata, "Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA."

Hadis Bukhori tentang hilangnya ayat rajam dalam Qur'an.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 8, Book 82, Number 816:
Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas:
'Umar berkata,"Aku khawatir di masa depan orang2 akan berkata, "Kita tidak menemukan ayat2 Rajam (hukum dilempari batu sampai mati) dalam Al Qur'an," dan karenanya mereka tidak melakukan kewajiban Allah yang telah disampaikan. Lihat! Aku menegaskan bahwa hukum Rajam dijatuhkan pada mereka yang melakukan hubungan seksual tidak sah, jika dia sudah menikah dan pelanggaran ini disaksikan oleh para saksi atau kehamilan atau kesaksian." Sufyan menambahkan, "Aku ingat kisahnya disampaikan seperti ini." 'Umar menambahkan, "Memang Rasul Allah melaksanakan hukum Rajam, dan karena itu kita lakukan hal yang sama." (Juga lihat: Vol. 8, No. 817 and Vol. 9, No. 424; Sahih Muslim, No. 4194)

Di manakah ayat Rajam bagi perzinahan yang seharusnya terdapat dalam Qur'an? Mengapa tiada lagi ayat Rajam dalam Qur'an?

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Sun Nov 28, 2010 3:08 am
by manazil
udach2 gk sach pada permasalahin hal kayak geto gak enak,,..jangan sulut perpecahan aq islam aq yakini alquraan kitab aq am nabi muhamad utusan tuhanq,,,.
aq juga percaya akan adanya yesus aq juga percaya akan adanya yesus aq percaya akan adanay injil ,,tapi hanya satu injil
INJIL BARNABAS
bt saudar aq yg nasrani
lok boleh mari kita kupas maslah injil berdua,..saya tidak akan menggunakan alquran sbagai dalil
saya akan menggunkan kitab yang sama sperti kalian semua pake ya injil
tapi saya pakai injil barnabas
:axe:

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Fri Dec 03, 2010 4:12 pm
by kutukupret
@manazil

menurut ente injil dah di palsukan, ngapain juga di bahas ?

Re: Kutipan Injil Palsu dalam Qur'an

Posted: Tue Dec 14, 2010 10:08 am
by batara
ANDA SAJA TIDAK TAU DAN TIDAK YAKIN, INJIL YG ANDA BACA ASLI. KARENA TIAP HARI PARA PENDETA DIGEREJA MEMBAHAS PERUBAHAN INJIL DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN PERUT MEREKA.
INJIL TIAP TAHUN BERUBAH, KARENA ITU, SAMPAI HARI INI, PIHAK GEREJA TIDAK PERNAH MEMBUAT BIBLE DIGITAL KARENA TAKUT KETAHUAN BOHONGNYA.