Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Ttg surga, neraka, hari kiamat, bidadari, 72 perawan, houri.
Post Reply
User avatar
drinz
Posts: 301
Joined: Wed Aug 17, 2011 12:04 am
Contact:

Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by drinz »

http://sabdalangit.wordpress.com/catego ... suk-surga/


Ivan Iwanovitch meninggal hari Sabtu – pukul lima. Begitu juga Abdul Rahman dan Martin Christian. Bertiga mereka berjalan ke tempat hari akherat. Tidak bisa melihat siapa Iwan, siapa Abdul atau siapa Martin, karena ruh tidak ada pakaian – tidak ada raut muka. Dari jauh mereka melihat cahaya. Itulah Jesus, kata Martin, sebentar lagi kelihatan cahaya lagi, itulah Nabi Muhammad kata Abdul dan untuk ketiga kalinya dilihat warna lagi, itulah Sanctus Carolus Marx kata Ivan Iwanovitch – seorang komunis yang sejati. Sampai akhirnya mereka melihat cahaya begitu kuat dan terang sehingga ketiga ruh dipenuhi cahaya dan kemuliaan. Hic es Deus kata Martin, Prinsip Hoffnung kata Iwan, itulah Tuhan Allah kata Abdul. Tapi yang dilihat adalah hal yang sama dan tidak ada satu orangpun diantara mereka yang masih hidup yang bisa menjelaskan apa yang dilihat tiga ruh itu. Karena cahaya yang dilihat adalah baru, tidak ada perbandingan dan tidak ada kata yang memungkinkan melukiskan hal itu. Dan hal yang tidak dapat dipikirkan, tidak bisa dibicarakan. Dan tentang hal yang tidak bisa dibicarakan tentang hal itu, lebih baik tutup mulut, kata Wittgenstein.



Karya MAW Brouwer





Artikel lain: Agama Saya Cinta



Paradoks, itulah judul yang diberikan terhadap kecenderungan kekinian dalam kehidupan. John Naisbitt adalah salah satu tokoh yang berkontribusi besar terhadap populernya terminologi paradoks. Fundamental dalam pikiran orang- orang seperti Naisbitt, bila ada kecenderungan yang keluar dari rel akal sehat, dengan mudah masuk ke kotak paradoks. Sebagian dari manusia yang memberi judul paradoks kemudian kecewa, sebagian lagi malah bertumbuh justru karena paradoks.

Tulisan ini berharap, mudah-mudahan lebih banyak sahabat yang dibuat bertumbuh oleh paradoks-paradoks berikut. Tidak menjadi niat tulisan ini agar paradoks-paradoks berikut menjadi awal permusuhan dan kecurigaan baru. Sebagian paradoks yang layak dicermati adalah apa yang terjadi di Bali, India, Tibet, sampai Timur Tengah. Bali, sebagaimana dikomunikasikan dalam waktu lama oleh industri pariwisata, adalah pulau kedamaian. Namun, di sini juga ribuan manusia dibantai karena judul komunis di tahun 1965. Di sini juga dua bom teroris meraung-raung memakan banyak jiwa manusia. Di sini juga sebuah kota terbakar karena calon presiden yang didukung tidak terpilih di tahun 1999. Di Bali juga terjadi orang yang sudah meninggal pun masih dihalangi agar pulang secara damai. India juga serupa. Di sini lahir dua agama dunia (Hindu dan Buddha), di sini juga terlahir tokoh-tokoh spiritual yang besar dan mengagumkan, dari Mahatma Gandhi, Ramakrishna, Svami Vivekananda, 0sho, Ramana Maharsi, sampai Buddha Gautama, Atisha, dan Acharya Shantidewa. Namun, di sini juga kebencian memacu permusuhan terus-menerus sehingga sahabat Hindu dengan sahabat Islam belum mengakhiri secara tuntas permusuhannya. Persoalan perbatasan masih memanas. Sejumlah tempat ibadah masih dijaga aparat. Tibet adalah atap dunia. Seperti kepalanya Bumi. Dengan demikian, mudah dimengerti di sini lahir banyak sastra kehidupan yang mengagumkan (salah satu contohnya The Tibetian Book of the Dead). Namun, di sini juga kesedihan berumur teramat panjang. Dari pemimpinnya Dalai Lama sudah di pengasingan selama puluhan tahun, nasib rakyat Tibet yang penuh dengan tangisan. Dan belum ada tanda-tanda kuat kalau negeri suci ini akan mengalami perubahan. Timur Tengah juga serupa. Di sini dua agama dunia (Islam dan Nasrani) pernah lahir. Namun, di sini juga mesin-mesin senjata meraung-raung terus memakan korban-korban manusia tidak berdaya. Israel dan Palestina belum menunjukkan tanda-tanda berdamai dalam jangka panjang. Belakangan malah semakin menyedihkan. Dengan demikian, dalam totalitas, mudah dimengerti kalau Naisbitt pernah membaca sebuah kecenderungan mendunia: ’religion no, spirituality yes’. Agama tidak, spiritualitas ya. Ini mirip dengan pengalaman seorang remaja Indonesia yang pernah kuliah di Melbourne, Australia. Suatu kali dalam kelas yang besar jumlah mahasiswanya, dosennya bertanya: any one of you who have religion? Siapakah yang memiliki agama di kelas ini? Dan yang menaikkan tangan hanya segelintir orang. Namun, mahasiswa yang tidak menaikkan tangannya kalau meminjam pensil tidak lupa mengembalikan. Bila bertemu ibu-ibu dosen membawa beban buku agak berat, mereka cepat memberikan pertolongan. Bila antre di mana pun sangat disiplin. Tatkala bertemu sahabat lain tersenyum sambil mengucapkan selamat pagi. Bila ada teman dalam kesulitan, refleknya bekerja amat cepat untuk membantu. Bila masuk pintu lift atau pintu kereta api mendahulukan orang tua. Karena itu, menimbulkan pertanyaan, apa agama orang-orang ini? Mirip dengan sejumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Ketika ditanya apakah Anda Nasrani, ia hanya menjawab dengan senyuman tidak bersuara. Namun, sopannya, ya ampun. Masuk rumah mengetuk pintu, lupa dipersilakan duduk, kemudian bertanya: boleh saya duduk? Bila tidak sependapat, memulai dengan kata ’maafkan kalau saya tidak sependapat’. Dan sejumlah sopan santun yang menyentuh hati. Ini juga yang membuat sejumlah sahabat di dunia spiritual mulai bergeser: dari pengetahuan spiritual menuju pencapaian spiritual. Belajar dari Buddha lengkap dengan welas asihnya tentu baik. Membaca puisi-puisi sufi yang bertema cinta dan hanya cinta tentu berguna. Kagum dengan doa Santo Fransiscus dari Asisi tentu bermakna. Jatuh cinta sama Bhagawad Gita tentu sebuah pertumbuhan jiwa. Mendalami kebijaksanaan-kebijaksanaan Confucius tentu saja bermanfaat. Namun, mengaktualisasikannya ke dalam pencapaian spiritual keseharian tentu memerlukan upaya yang jauh lebih keras lagi. Banyak guru yang sepakat, jembatan terpenting yang

menghubungkan antara pengetahuan spiritual dan pencapaian spiritual adalah latihan. Seperti menemukan keseimbangan bersepeda, hanya latihan yang paling banyak membantu. Dan waktu serta tempatnya tersedia di mana-mana secara berlimpah. Di rumah, tempat kerja, sekolah, jalan raya, tempat ibadah, sampai lapangan sepak bola, semuanya bisa menjadi tempat-tempat menemukan pencapaian spiritual. Seperti kalimat indah Kahlil Gibran: ’keseharian kita adalah tempat ibadah kita yang sebenarnya’. Menyayangi istri/suami, mendidik putra/putri, mencintai orangtua, menghormati tetangga, menghargai pendapat atau sikap yang berbeda, menghormati atasan, menghargai jasa pemerintah, berterima kasih kepada tukang sapu atau pembantu, dan bila mampu mencintai musuh adalah rangkaian pencapaian spiritual keseharian yang mengagumkan. Pengetahuan spiritual memang kaya kata-kata. Namun, pencapaian spiritual kaya akan pelaksanaan. Kagum dengan pencapaian spiritual Dalai Lama, Richard Gere pernah bertanya kepada pemimpin spiritual Tibet ini tentang agama yang sebenarnya dianut Dalai Lama dalam keseharian. Dengan senyuman penuh di muka, Dalai Lama menjawab: agama saya yang sebenarnya adalah kebaikan. Ini mirip dengan cerita tentang mahasiswa Melbourne di depan yang tidak menaikkan tangan ketika ditanya punya agama atau tidak. Namun, dalam kesehariannya mereka rajin membantu, sekaligus jarang menyakiti. Sebagian dari orang-orang ini sambil bergumam mengatakan: ’agama saya Cinta’.



Gede Prama Penulis 22 Buku; Bekerja di Jakarta; Tinggal

di Desa Tajun, Bali Utara

Dimuat di harian Kompas, Sabtu, 09 September 2006

Klik Alternatif Diskusi Kalau FFI Terblokir
Mirror
Mirror Rss Feed
jurusel1
Posts: 64
Joined: Thu Mar 07, 2013 9:57 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by jurusel1 »

yg masuk surga ya jelas HANYA MUSLIM.


yang LANGSUNG masuk surga, hanya menyeberang jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka, adalah muslim yg tak berdosa, atau yg amal baiknya melebihi dosanya.


yang harus MAMPIR ke neraka dulu, hanya muslim yang dosanya melebihi amal baiknya. itu cuma sementara, setelah habis dosanya maka ia akan diangkat ke surga kemudian.


sedangkan kafir langsung masuk neraka dan selamanya di neraka.
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by keeamad »

jurusel1 wrote:yg masuk surga ya jelas HANYA MUSLIM.


yang LANGSUNG masuk surga, hanya menyeberang jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka, adalah muslim yg tak berdosa, atau yg amal baiknya melebihi dosanya.


yang harus MAMPIR ke neraka dulu, hanya muslim yang dosanya melebihi amal baiknya. itu cuma sementara, setelah habis dosanya maka ia akan diangkat ke surga kemudian.


sedangkan kafir langsung masuk neraka dan selamanya di neraka.
Terus cerita ttg DOSA SEBESAR biji jarah sekalipun yg akan dibalas, gimana tong ... ?
User avatar
drinz
Posts: 301
Joined: Wed Aug 17, 2011 12:04 am
Contact:

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by drinz »

jurusel1 wrote:yg masuk surga ya jelas HANYA MUSLIM.


yang LANGSUNG masuk surga, hanya menyeberang jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka, adalah muslim yg tak berdosa, atau yg amal baiknya melebihi dosanya.


yang harus MAMPIR ke neraka dulu, hanya muslim yang dosanya melebihi amal baiknya. itu cuma sementara, setelah habis dosanya maka ia akan diangkat ke surga kemudian.


sedangkan kafir langsung masuk neraka dan selamanya di neraka.

surga dan neraka tidak hanya untuk muslim......


jembatan shiratal mutaqim adalah pengibaratan susahnya masuk surga.....
sodrun
Posts: 1957
Joined: Sat Apr 30, 2011 8:38 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by sodrun »

@drinz............
Istilah "MASUK" surga dan "MASUK" neraka sudah demikian lazim digunakan.
Ini menimbulkan anggapan (minimal pada saya pribadi) bahwa SURGA maupun NERAKA itu adalah semacam ruang-ruang terpisah, di mana satu ruang yang dinamakan SURGA adalah sebuah ruang yang penuh "kenikmatan" yang disediakan untuk orang yang saleh/beriman, sedangkan ruang lainnya yang bernama NERAKA adalah ruang yang berisi kesengsaraan, hukuman, siksaan,.. ini untuk orang kafir !
Nah,.. di antara kedua ruang itu tentunya terdapat ruang kosong yang bukan SURGA dan bukan NERAKA.
Lalu,.. untuk kelompok manakah ruang kosong itu disediakan ?
:-k
User avatar
OpoBener
Posts: 810
Joined: Sat Feb 25, 2012 12:54 am
Location: Di genteng rumah nabi ngintip doi nyipok onta

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by OpoBener »

jurusel1 wrote:yg masuk surga ya jelas HANYA MUSLIM.


yang LANGSUNG masuk surga, hanya menyeberang jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka, adalah muslim yg tak berdosa, atau yg amal baiknya melebihi dosanya.
Ya, kondisi surgamu kayak orang di pasar beli kepiting, ditimbang.
Mana yang kw 1, mana yang kw 2, mana yang kw 3, kecuali tentunya para bombarder, dapat tiket VIP langsung ke "doly" dan dikawinkan langsung oleh si Germo penguasa alam gaib disana dengan 72 houri yang tembus pandang macam plastik kresek dan berdada montok (tapi tetep aja, terawang) :rolling:

Kita ngga usa fokus ke proses masuk ke "syur-ga" Islam dulu deh....
Kita fokus apa sih didalam surga itu....disgusting, isn't it ?

Saya meyakini bahwa sebenarnya SWT itu satan yang menyamar sebagai Tuhan, bro
Di akhir jaman kelak, dia akan mendakwamu dengan segala perbuatanmu, dihadapan Tuhan yg sejati !
Apapun yang kau lakukan dalam Islam, TIDAK AKAN ADA YANG BENAR, SEMUANYA SALAH !!

Kenapa bisa demikian ? Karena Ayat2 dalam Quran saling bertentangan !
Ayat 1 bilang A+, ayat lain bilang A-, ayat 1 bilang B+, ayat lain bilang B-
Sehingga apapun yg kau lakukan akan selalu tidak ada benarnya, karena melakukan yang +, berarti melanggar yang -, dan sebaliknya. Dan bagi saya ini tipuan Islam terbesar yang dengan hebatnya tersamar walau ini semua ada dalam 1 kitab !!

Test case :
Di 1 sisi Islam mengatakan bagimu agamamu, bagiku agamaku, tapi di ayat lain dibantah dengan perangilah sampai tiada lagi fitnah dimuka bumi ini terhadap agama allah.
Apapun pilihan yang anda ambil disini, anda tetap menyalahi peraturan yg satunya !
Dengan adanya Tuhan penyesat macam begini (dan masih banyak ratusan ayat lainnya yang bermuatan sama), kamu bisa melihat dengan jujur, bahwa swt ternyata adalah penyesat.
Dia adalah pembohong dengan mengatakan bahwa agama islam adalah sebaik2nya agama di dunia, karena Islam itu adalah definisi dari ambigu itu sendiri.

Dengan demikian kau bisa melihat, sekali lagi, definisi dari surga yang dimaksud dalam Islam. Karena bagi sebagian besar manusia, kematian adalah garis finish, suatu kemenangan. Mereka sudah tidak peduli lagi dengan urusan keduniawian, yang mereka mau dalam kematian adalah kedamaian dan berkumpul dengan Tuhannya.

Bukannya toleh kanan kiri depan belakang yg kita lihat orang lagi bersenggama tanpa akhir, ga jelas mana ibu kita, mana bapak kita, mana saudara kita, bahkan mana Tuhan uda ga penting lagi karena semua lagi asik encus2an, menggilir 70++ bidadari yang lagi mekangkang menunggu giliran

Surgamu, bagi sebagian besar orang justru adalah penyiksaan tiada akhir
Justru kita berharap, anda tidak terjerumus ke "syur-ga" yang demikian....karena kita semua adalah saudara, dalam nama Tuhan sejati.....
User avatar
drinz
Posts: 301
Joined: Wed Aug 17, 2011 12:04 am
Contact:

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by drinz »

sodrun wrote:@drinz............
Istilah "MASUK" surga dan "MASUK" neraka sudah demikian lazim digunakan.
Ini menimbulkan anggapan (minimal pada saya pribadi) bahwa SURGA maupun NERAKA itu adalah semacam ruang-ruang terpisah, di mana satu ruang yang dinamakan SURGA adalah sebuah ruang yang penuh "kenikmatan" yang disediakan untuk orang yang saleh/beriman, sedangkan ruang lainnya yang bernama NERAKA adalah ruang yang berisi kesengsaraan, hukuman, siksaan,.. ini untuk orang kafir !
Nah,.. di antara kedua ruang itu tentunya terdapat ruang kosong yang bukan SURGA dan bukan NERAKA.
Lalu,.. untuk kelompok manakah ruang kosong itu disediakan ?
:-k

TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
memang ada sekat di antara keduanya.........saat anda merasa ada di antara [-( (checking PM)
sodrun
Posts: 1957
Joined: Sat Apr 30, 2011 8:38 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by sodrun »

sodrun wrote:@drinz............
Istilah "MASUK" surga dan "MASUK" neraka sudah demikian lazim digunakan.
Ini menimbulkan anggapan (minimal pada saya pribadi) bahwa SURGA maupun NERAKA itu adalah semacam ruang-ruang terpisah, di mana satu ruang yang dinamakan SURGA adalah sebuah ruang yang penuh "kenikmatan" yang disediakan untuk orang yang saleh/beriman, sedangkan ruang lainnya yang bernama NERAKA adalah ruang yang berisi kesengsaraan, hukuman, siksaan,.. ini untuk orang kafir !
Nah,.. di antara kedua ruang itu tentunya terdapat ruang kosong yang bukan SURGA dan bukan NERAKA.
Lalu,.. untuk kelompok manakah ruang kosong itu disediakan ?
:-k
drinz wrote: TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
memang ada sekat di antara keduanya.........saat anda merasa ada di antara [-( (checking PM)
Lha mbok ya dibahas secara terbuka di trit ini tanpa PM-PM an ... hehehehe....
Apa maksud kalimat :
TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
:-k
User avatar
drinz
Posts: 301
Joined: Wed Aug 17, 2011 12:04 am
Contact:

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by drinz »

sodrun wrote:@drinz............
Istilah "MASUK" surga dan "MASUK" neraka sudah demikian lazim digunakan.
Ini menimbulkan anggapan (minimal pada saya pribadi) bahwa SURGA maupun NERAKA itu adalah semacam ruang-ruang terpisah, di mana satu ruang yang dinamakan SURGA adalah sebuah ruang yang penuh "kenikmatan" yang disediakan untuk orang yang saleh/beriman, sedangkan ruang lainnya yang bernama NERAKA adalah ruang yang berisi kesengsaraan, hukuman, siksaan,.. ini untuk orang kafir !
Nah,.. di antara kedua ruang itu tentunya terdapat ruang kosong yang bukan SURGA dan bukan NERAKA.
Lalu,.. untuk kelompok manakah ruang kosong itu disediakan ?
:-k
ruang kosong diantara keduanya adalah sikap labil manusia yang belum mampu membedakan keduanya itu apa....bahkan surga dan neraka sendiri itu apa........
Apa maksud kalimat :
TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
:-k
segala apa yag diakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu....., tapi PEMBUKTIAN ttg sebesar apa orang mengaku BERTUHAN adalah dari sikap sehari2 orang itu.......
sodrun
Posts: 1957
Joined: Sat Apr 30, 2011 8:38 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by sodrun »

drinz wrote:ruang kosong diantara keduanya adalah sikap labil manusia yang belum mampu membedakan keduanya itu apa....bahkan surga dan neraka sendiri itu apa........
Lha kok anda mendefinisikan "ruang-kosong" dengan "sikap" ?
OK,.. kalau saya mengartikan "ruang-kosong" yang anda hubungkan dengan "sikap-labil" itu adalah keadaan di mana manusia yang "labil" itu tidak MASUK ke NERAKA maupun MASUK ke SURGA.
Betulkah demikian ?
Kalau betul demikian, maka pilihan "sikap labil" ini akan sangat menarik, karena manusia tidak akan berada dalam kesengsaraan penyiksaan abadi (neraka) ataupun dalam hiruk-pikuk kenikmatan abadi (surga) yang digambarkan dalam islam, tapi ia akan berada dalam keadaan tenang, hening, kosong seperti sedang bermeditasi !
:green:
Apa maksud kalimat :
TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
:-k
drinz wrote:segala apa yag diakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu....., tapi PEMBUKTIAN ttg sebesar apa orang mengaku BERTUHAN adalah dari sikap sehari2 orang itu.......
Perlukah orang bertuhan agar ia dapat berakhlak dan bersikap baik ?
Perlukah orang beragama supaya ia mampu berbuat baik untuk sesama/masyarakat ?
:-k
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by nap.bon »

drinz wrote:
Apa maksud kalimat :
TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
:-k

segala apa yag diakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu....., tapi PEMBUKTIAN ttg sebesar apa orang mengaku BERTUHAN adalah dari sikap sehari2 orang itu.......
...termasuk para jihadis yang setia, pastilah Allah SWT tahu apa yang dilakukan mereka baginya dan seberapa pembuktian mereka.
=D> =D> =D>
User avatar
drinz
Posts: 301
Joined: Wed Aug 17, 2011 12:04 am
Contact:

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by drinz »

drinz wrote:ruang kosong diantara keduanya adalah sikap labil manusia yang belum mampu membedakan keduanya itu apa....bahkan surga dan neraka sendiri itu apa........
sodrun wrote:Lha kok anda mendefinisikan "ruang-kosong" dengan "sikap" ?
OK,.. kalau saya mengartikan "ruang-kosong" yang anda hubungkan dengan "sikap-labil" itu adalah keadaan di mana manusia yang "labil" itu tidak MASUK ke NERAKA maupun MASUK ke SURGA.
Betulkah demikian ?
Kalau betul demikian, maka pilihan "sikap labil" ini akan sangat menarik, karena manusia tidak akan berada dalam kesengsaraan penyiksaan abadi (neraka) ataupun dalam hiruk-pikuk kenikmatan abadi (surga) yang digambarkan dalam islam, tapi ia akan berada dalam keadaan tenang, hening, kosong seperti sedang bermeditasi !
:green:
ya gak lah mas,bukan sikapnya yang tenang hening dan kosong seperti meditasi.......tidak ada kenikmatan abadi dan penyiksaan abadi....yang ada adalah bagaimana kita menikmati setiap hal yang ada........

sikap labil itu tidak bisa menentukan kemana dia mau pergi....tak punya tujuan.....
Apa maksud kalimat :
TUHAN tahu AKIDAHMU, tapi MASYARAKAT BUTUH AKHLAKMU............
:-k
drinz wrote:segala apa yag diakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu....., tapi PEMBUKTIAN ttg sebesar apa orang mengaku BERTUHAN adalah dari sikap sehari2 orang itu.......
sodrun wrote:Perlukah orang bertuhan agar ia dapat berakhlak dan bersikap baik ?
Perlukah orang beragama supaya ia mampu berbuat baik untuk sesama/masyarakat ?
:-k

bertuhan....ya perlu mas....kalau bertuhan hanya untuk dapat berakhlak dan memiliki sikap baik....ya gak lah......
beragama???? wiiiiiiiiii............gak......
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by swatantre »

drinz wrote: bertuhan....ya perlu mas....kalau bertuhan hanya untuk dapat berakhlak dan memiliki sikap baik....ya gak lah......
beragama???? wiiiiiiiiii............gak......
Gimana kalo gini:
Manusia perlu akhlak baik, bukan tuhan. Tapi, kalo demi mencapai akhlak baik itu manusia butuh sosok tuhan yg diasumsikan sbg sumber ajaran dan model peran akhlak baik itu, its OK. Lebih lagi, kepercayaan itu yg lalu dilembagakan dan lalu menjadi bungkus tuhan dan akhlak baik, itulah agama...
sodrun
Posts: 1957
Joined: Sat Apr 30, 2011 8:38 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by sodrun »

drinz wrote:ruang kosong diantara keduanya adalah sikap labil manusia yang belum mampu membedakan keduanya itu apa....bahkan surga dan neraka sendiri itu apa........
sodrun wrote:Lha kok anda mendefinisikan "ruang-kosong" dengan "sikap" ?
OK,.. kalau saya mengartikan "ruang-kosong" yang anda hubungkan dengan "sikap-labil" itu adalah keadaan di mana manusia yang "labil" itu tidak MASUK ke NERAKA maupun MASUK ke SURGA.
Betulkah demikian ?
Kalau betul demikian, maka pilihan "sikap labil" ini akan sangat menarik, karena manusia tidak akan berada dalam kesengsaraan penyiksaan abadi (neraka) ataupun dalam hiruk-pikuk kenikmatan abadi (surga) yang digambarkan dalam islam, tapi ia akan berada dalam keadaan tenang, hening, kosong seperti sedang bermeditasi !
:green:
drinz wrote: ya gak lah mas,bukan sikapnya yang tenang hening dan kosong seperti meditasi.......tidak ada kenikmatan abadi dan penyiksaan abadi....yang ada adalah bagaimana kita menikmati setiap hal yang ada........

sikap labil itu tidak bisa menentukan kemana dia mau pergi....tak punya tujuan.....
Bisa anda jelaskan bagaimana "sikap labil" itu ?
Saya kira kok justru ada sikap tegas yang memilih "ruang kosong" itu dan menolak "surga" dan "neraka" (khususnya versi islam yaaa....)
:green:
sodrun
Posts: 1957
Joined: Sat Apr 30, 2011 8:38 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by sodrun »

sodrun wrote:Perlukah orang bertuhan agar ia dapat berakhlak dan bersikap baik ?
Perlukah orang beragama supaya ia mampu berbuat baik untuk sesama/masyarakat ?
:-k
drinz wrote:bertuhan....ya perlu mas....
Apa perlunya "bertuhan" ?
Apakah kita perlu "tuhan" supaya ada sesuatu yang bisa disembah-sembah ?
Apakah kita perlu "tuhan" yang bisa "membenarkan" tindakan-tindakan kita sekalipun tindakan itu salah ?
drinz wrote:kalau bertuhan hanya untuk dapat berakhlak dan memiliki sikap baik....ya gak lah......
Jadi... agar bisa berakhlak dan memiliki sikap baik itu tidak perlu "tuhan" bukan ?
:-k
jurusel1
Posts: 64
Joined: Thu Mar 07, 2013 9:57 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by jurusel1 »

keeamad wrote: Terus cerita ttg DOSA SEBESAR biji jarah sekalipun yg akan dibalas, gimana tuan ... ?
Muslim yang masih berdosa, akan mampir neraka dulu, menjalani hukuman atas dosanya, hingga habis, baru jiak ia masih memiliki keimanan Islam , meski seberat biji wijen, maka ia akan diangkat ke surga sesudahnya.

Dan berhubung dosa syirik itu dosa TERbesar dan tak terampunkan, maka kafir akan kekal di neraka, untuk selamanya menjalani hidup penuh penderitaan selamanya di neraka.
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by nap.bon »

keeamad wrote: Terus cerita ttg DOSA SEBESAR biji jarah sekalipun yg akan dibalas, gimana tuan ... ?
jurusel1 wrote:
Muslim yang masih berdosa, akan mampir neraka dulu, menjalani hukuman atas dosanya, hingga habis, baru jiak ia masih memiliki keimanan Islam , meski seberat biji wijen, maka ia akan diangkat ke surga sesudahnya.

Dan berhubung dosa syirik itu dosa TERbesar dan tak terampunkan, maka kafir akan kekal di neraka, untuk selamanya menjalani hidup penuh penderitaan selamanya di neraka.

Yang buat seorang manusia kafir ya Allah mu, sekarang malah si kafir yg dijeblosin ke neraka. Maka demikian, mestinya Allah SWT lah yg menjebloskan dirinya sendiri ke neraka, karena dia sendiri yang membuat manusia tertentu menjadi kafir.
User avatar
harahap
Posts: 2129
Joined: Mon Sep 27, 2010 12:09 pm

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by harahap »

drinz wrote:
segala apa yag dilakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu....., tapi PEMBUKTIAN ttg sebesar apa orang mengaku BERTUHAN adalah dari sikap sehari2 orang itu.......
sikap sehari hari ...
bagaimana dengan cara berpakaian ?
maksud saya mereka yang kemana2 pakai baju dan berpenampilan yang menjadi CIRI agamanya ?

... ada cerita tentang ahli2 taurat yang memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar2 ..... supaya dilihat dan dianggap suci ....

anda BENAR : segala apa yag dilakukan untuk TUHAN pasti TUHAN tahu
tapi perlukah dengan berpenampilan dan kalimat2 doa yg diteriakan ? ..... TUHAN tidak buta dan tuli .... dan (kalo ada) pahalanya, maka pahalanya akan dibayar lunas dengan pujian orang yang mendengar dan melihatnya ...

semoga muslim2 tahu akan hal itu ....
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Siapa Saja Yang Masuk Surga?

Post by Dreamsavior »

jurusel1 wrote:Muslim yang masih berdosa, akan mampir neraka dulu, menjalani hukuman atas dosanya, hingga habis, baru jiak ia masih memiliki keimanan Islam , meski seberat biji wijen, maka ia akan diangkat ke surga sesudahnya.

Dan berhubung dosa syirik itu dosa TERbesar dan tak terampunkan, maka kafir akan kekal di neraka, untuk selamanya menjalani hidup penuh penderitaan selamanya di neraka.
Menurutku, allahmu sangat pendendam, bengis, dan tidak berpengertian.

Tidak berpengertian, dalam artian :
Udah tahu manusia itu tidak sempurna ... dan pasti pada suatu titik dalam hidupnya akan berbuat dosa, yang kebanyakan karena faktor ketidak sengajaan. Dan ia masih menyiksa orang di kamp konsentrasi "neraka" atas kesalahan sebesar biji wijen?
Sekarang, siapa sih di antara kita yang serta merta menjotos teman yang lalai menepati janjinya karena jalanan macet?

@Jurusel1
Coba bandingkan doktrin ajaranmu dengan apa yang ditulis Nabi Daud berikut :

Mazmur 103:13 - 14 Seperti seorang bapak memperlihatkan belas kasihan kepada putra-putranya, YHWH memperlihatkan belas kasihan kepada orang-orang yang takut akan dia.
Karena ia tahu benar bagaimana kita dibentuk, Ia ingat bahwa kita ini debu.



Bengis.
Kita sering membahas hal ini di sub forum ini. Bahwa menurut rekan-rekan muslim, allah terhibur dengan tindakan penyiksaan yang eksesif terhadap ciptaannya.

Siapa sih di antara kita yang menghukum anak kita yang bandel dengan memasukkan tangannya ke penggorengan panas?
tuhan manapun yang menyiksa ciptaannya dalam suatu tempat siksaan jelaslah bukan pribadi yang bisa dijadikan teladan dalam hal kasih dan kebaikan hati...
Kalau seseorang mengikuti teladan allah semacam ini secara totalitas, bisa kita bayangkan kebrutalan apa yang akan terjadi. Mereka mungkin secara literal akan menggoreng anak-anak mereka yang nakal.



Pendendam
Lebih dari agama lainnya Islam menggambarkan sosok allah yang penuh dendam. Awloh adalah maha pendendam! Ia dengan cepat mengazab para pelaku kesalahan dengan bencana dan musibah yang memedihkan hati. Kadang-kadang orang-orang yang tidak berdosa pun ikut menjadi korban dari musibah tersebut. Tidak jarang pula, kesalahan satu oknum dibalas dengan kematian bukan hanya oknum bersangkutan tapi semua ras... itulah yang terjadi dengan spesies malang bernama cicak.
Tidak cukup dengan musibah dan kemalangan yang diberikan selama masa manusia itu hidup, awloh memastikan bahwa orang tersebut akan mendapatkan siksaan di alam kubur. Tidak berhenti sampai di situ, ketika mereka dibangkitkan di padang mahsyar pun dendam awloh belum juga padam ... ia menimbang semua kesalahan mereka (yang mustinya sudah terbayar dengan azab dan kematian mereka), dan sembari menunggu proses penimbangan itu berlangsung awloh membuat mereka merasa tersiksa dengan panas matahari yang konon berjarak satu jengkal di atas kepala.
Rupanya awloh masih juga belum puas ... ia kemudian memasukkan mereka ke fasilitas penyiksaan yang ia banggakan.

Adakah manusia di bumi ini yang punya dendam lebih besar daripada awloh?
Adakah manusia di bumi ini ... sejahat apapun ... yang melakukan tindakan sejauh awloh untuk membalas dendamnya?

Sekarang, coba renungkan ini ...
Siapa sih diantara kita yang masih menyimpan dendam pada seseorang setelah ia mati? Kabanyakan manusia yang bermoral akan segera melupakan perilaku tidak menyenangkan yang sudah dilakukan seseorang terhadapnya ketika mendengar berita duka bahwa si pelaku kesalahan telah meninggal. Kita tidak akan terus mengingat kesalahan orang itu dengan kemarahan yang tidak dapat dikendalikan, dan kita tidak akan menggali makam orang itu lalu memukuli mayatnya untuk melampiaskan amarah. Siapapun diantara kita yang melakukan hal ini ... cocok dengan deskripsi "makhluk penuh dendam kesumat"!. Awloh melakukan itu! Maka Awloh cocok dengan deskripsi "makhluk penuh dendam kesumat"!

Lagipula, siapa sih diantara kita yang mencatat kemudian menghitung perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh teman-teman kita dalam buku diari kita? Tapi awloh melakukannya! ia benar-benar tidak mau melewatkan satupun kesempatan untuk membalas seseorang.



Sebagian besar dari kita, pastilah lebih suka untuk melupakan saja pelangaran atau perlakuan yang tidak menyenangkan yang dilakukan orang lain terhadap kita... dan memilih untuk memikirkan atau melakukan hal-hal yang lebih konstruktif, mengenai bagaimana cara memperbaiki hubungan dengannya atau apa hal-hal baik yang sudah pernah ia lakukan pada kita.
Kalau kita sebagai manusia tidak sempurna saja tahu caranya bersikap masuk akal terhadap pelanggaran orang lain, terlebih lagi allah kita. Allah yang sejati berfokus pada hal baik yang kita lakukan bukan pada dosa yang kita perbuat.

Daud beberapa ribu tahun yang lalu pernah menuliskan kebenaran sederhana ini:
Mazmur 130:3 Jika kesalahan-kesalahanlah yang engkau perhatikan, oh, Yah, Oh, YHWH, siapakah yang dapat tahan?
Mazmur 103:12 Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam, Sejauh itulah pelanggaran kita dijauhkannya dari kita.
kalau anda masih menghargai Daud dan tulisan-tulisan terilhamnya, sebaiknya anda evaluasi ulang doktrin yang anda peluk mengenai prilaku allah anda yang pendendam tersebut.
Post Reply