Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Ttg surga, neraka, hari kiamat, bidadari, 72 perawan, houri.
Post Reply
User avatar
fanaticus
Posts: 575
Joined: Fri Oct 29, 2010 11:37 pm

Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by fanaticus »

To moderator: kalau salah tempat atau tidak berkenan, silahkan di azab. :green:


User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by Dreamsavior »

Boleh saya tanya bung Fanatikus....
Siksa kubur itu terjadi dimana?
Apakah manusia di alam kubur memiliki kesadaran dan bisa merasakan rasa sakit?
Apa yang mereka lakukan selama menunggu hari kiamat??
Kenapa mereka yang berada dalam alam kubur dibangkitkan lagi dengan tubuh jasmani setelah kiamat kemudian dibunuh kembali oleh allah? bukankah ini prosedur pengadilan yang berbelat-belit??
katanya allah maha tahu, tetapi kenapa ia perlu mengutus malaikat munkar nakir untuk menginterogasi orang yang berada dalam kubur.
Apakah pengasih allah menyiksa seseorang di kubur?? ... sebelumnya melalui ajaran anda dikatakan malapetaka adalah ujian dari allah, kematian adalah ciptaan allah, di kubur pun seseorang tersiksa dengan siksaan kubur, dibangkitkan di padang Mahsyar pun seseorang tersiksa kembali, belum lagi mereka dibunuh untuk yang kedua kalinya, lalu dilemparkan ke dalam api neraka dimana mereka akan mengalami siksaan yang keji dan bengis. Apakah itu pengasih??
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by Captain Pancasila »

Dreamsavior wrote:Apa yang mereka lakukan selama menunggu hari kiamat??
menerima pasokan pahala yang berasal dari :
Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya”.

Hadits ini menunjukkan terputusnya amalan seseorang itu dengan kematiannya, dan waktu untuk beramal adalah selama dia masih berada dalam kehidupannya.
Maka wajib bagi seorang muslim untuk berhati-hati dari sikap lalai dan membuang-buang waktu, dan hendaklah bersegera melakukan ketaatan sebelum datang kematian, tidak mengakhirkannya sampai waktu yang mungkin tidak bisa dia gapai. Dalil-dalil yang menunjukkan perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bersegera dalam melakukan ketaatan dan bercepat-cepat untuk melakukan amalan banyak, menandakan bahwa kalau tidak segera dikerjakan hal itu akan luput dari tangan kita.

Hadits tadi menunjukkan dikecualikannya amalan kebaikan yang terus bisa dimanfaatkan setelah meninggalnya orang yang melakukannya, tidak terputus dengan kematian dia. Bahkan pahalanya akan terus mengalir selama bermanfaat meskipun bisa bertahan sampai lama.

Perkara-perkara itu adalah :

Pertama : shadaqah jariyah.
Para ulama telah menafsirinya dengan wakaf untuk kebaikan. Seperti mewakafkan tanah, masjid, madrasah, rumah hunian, kebun kurma, mushaf, kitab yang berguna, sumber-sumber air minum berupa sumur, bak, kran-kran minum dengan pendingin, dan lain sebagainya. Disini merupakan dalil disyariatkannya mewakafkan barang yang bermanfaat dan perintah untuk melakukannya, bahkan itu termasuk amalan yang paling mulia yang bisa dilakukan seseorang untuk kemuliaan dirinya di akhirat. Yang pertama ini bisa dilakukan oleh para ulama maupun orang awam.

Kedua : ilmu yang bermanfaat.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara seseorang mengajarkan ilmu kepada manusia perkara-perkara agama mereka. Ini khusus bagi para ulama yang menyebarkan ilmu dengan cara mengajar, mengarang dan menuliskannya. Orang yang awam juga bisa melakukannya dengan cara ikut serta di dalamnya berupa mencetak kitab-kitab yang bermanfaat atau membelinya lalu menyebarkannya atau mewakafkannya. Juga membeli mushaf lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan atau meletakkannya di masjid-masjid. Hal ini menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu dan mengajarkannya, menyiarkannya dan menyebarluaskan kitab-kitabnya agar bisa mengambil manfaat sebelum dan sesudah kematian dia.

Manfaat ilmu akan tetap ada selama di permukaan bumi ini masih ada seorang muslim yang sampai kepadanya ilmu tersebut. Berapa banyak ulama yang meninggal semenjak ratusan tahun yang lalu tetapi ilmunya masih ada dan dimanfaatkan melalui kitab-kitab yang telah dikarangnya lalu dipakai dari generasi ke generasi sesudahnya dengan perantara para muridnya kemudian para pencari ilmu setelah mereka. Dan setiap kali kaum muslimin menyebutkan nama dia, mereka selalu mendoakan kebaikan dan mendoakan agar Allah merahmati dia. Ini adalah fadhilah dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Berapa banyak generasi yang diselamatkan Allah dari kesesatan dengan jasa seorang alim, maka alim itu mendapatkan seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

Ketiga : anak shalih
Anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk ibu bapak mereka. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut. Seringkali orang yang mendapatkan kebaikan dari seseorang dia mengatakan : “Semoga Allah merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka”.

Disini juga menunjukkan anjuran untuk menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Ini dikarenakan kebodohan mereka terhadap ilmu agama dan ketidaktahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman.

Dalam hadits tadi juga terdapat anjuran untuk mendidik anak agar menjadi shalih dan menumbuhkan mereka dalam ajaran Islam dan dalam keshalihan agar mereka menjadi generasi yang shalih buat orang tua mereka yang nantinya mendoakan kebaikan kepada mereka setelah meninggal. Dan terus menerus kebaikan pahala akan mengalir meskipun telah terputus amalan orang tua.

Pada zaman ini banyak sekali orang yang melalaikan permasalahan tersebut. Tidak memperhatikan kepada pendidikan anak-anaknya, justru mendidik anaknya agar rusak, dan tidak berusaha untuk memperbaikinya. Melihat anak-anaknya melakukan larangan dan meninggalkan kewajiban serta meninggalkan shalat, dia tidak memerintahkan mereka atau melarang. Atau melihat anak-anaknya bermain di jalanan, bergaul dengan teman-teman jelek, bahkan kadang pergi ke tempat-tempat yang disitu ada kerusakan, sama sekali tak menjadi pikirannya. Padahal kalau anaknya merusakkan salah satu benda yang dimilikinya, dia pasti akan menjadi lelaki tegas dan pahlawan pembela, membela harta dunianya namun sama sekali tak membela agamanya. Perhatiannya hanya untuk perbaikan harta dan tidak ada perhatian untuk kebaikan anak-anak dalam hidupnya, bagaimana setelah mati?

Maka bertaqwalah kalian wahai para bapak dalam perkara yang berkenaan dengan anak-anakmu agar mereka menjadi simpanan untukmu dan jangan sampai mereka menjadikan kalian rugi. Ketahuilah bahwa keshalihan anak tak akan terwujud begitu saja tanpa mengupayakan sebab, tanpa kesabaran dan kesusahan.

Hadits diatas juga menunjukkan bahwa anak disyariatkan mendoakan orang tuanya bersamaan dengan doa untuk dirinya di dalam maupun di luar sholat. Dan ini termasuk perbuatan berbakti yang akan terus ada setelah meninggalnya para orang tua.

Perkara-perkara yang tersebut di dalam hadits tadi adalah inti dari firman Allah Subhanahu wa ta’ala :

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”. (QS Yaasiin : 12)

Apa yang telah mereka kerjakan disini maksudnya adalah apa yang mereka lakukan secara langsung dalam hidupnya berupa amal-amal yang baik maupun yang buruk. Sedang bekas-bekas yang mereka tinggalkan maksudnya hasil dari amalannya yang terus terwujud setelah kematiannya yang baik maupun yang buruk.
Bekas-bekas amalan yang sampai kepada seorang hamba setelah meninggalnya ada tiga perkara :
Pertama : amal shalih yang dilakukan orang lain sebagai hasil upaya si mayit, berupa dakwah dan pengarahannya kepada orang itu sebelum meninggal.
Kedua : beberapa perkara yang digunakan orang lain berupa usaha-usaha kebaikan yang bermanfaat yang telah didirikan si mayit sebelum dia meninggal. Atau wakaf yang diwakafkannya pada saat masih hidup yang kemudian diambil hasilnya setelah dia meningga dunia.
Ketiga : amalan-amalan yang dilakukan orang yang masih hidup kemudian pahalanya dihadiahkan kepada si mayit berupa doa, shadaqoh dan amalan kebajikan yang lain.

Ibnu Majah meriwayatkan :

“Sesungguhnya amal kebaikan yang akan sampai kepada mayit setelah meninggalnya adalah : ilmu yang dia sebarkan, anak shalih yang dia tinggalkan, mushaf yang dia wariskan, masjid yang dia dirikan, rumah yang dipakai para musafir yang telah dia bangun, sungai yang dia alirkan, atau shadaqoh yang dia keluarkan dari hartanya pada saat dia masih hidup dan sehat, semua akan sampai kepadanya setelah dia meninggal”.

Maka berusahalah -semoga Allah merahmatimu-, untuk mengerahkan semua sebab dan melakukan amalan yang bermanfaat yang akan terus ada manfaatnya dan mengalir pahalanya setelah wafatmu, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Harta dan anak-anak shaleh adalah perhiasan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al Kahfi : 46)

Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Muhammad, keluarga dan shahabatnya.

Sumber URL: http://www.salafyoun.com/showthread.php?t=756
begitu pula dengan pasokan dosa (dosa yang dilakukan ketika hidup, tapi masih saja mendatangkan madharat kepada orang lain yang masih hidup, bahkan setelah kematian orang/pendosa ybs)!
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by Dreamsavior »

Disini juga menunjukkan anjuran untuk menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Ini dikarenakan kebodohan mereka terhadap ilmu agama dan ketidaktahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman.
Apakah menjalankan KB itu salah menurut Islam?

Anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk ibu bapak mereka. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut.
...
...

Maka bertaqwalah kalian wahai para bapak dalam perkara yang berkenaan dengan anak-anakmu agar mereka menjadi simpanan untukmu dan jangan sampai mereka menjadikan kalian rugi. Ketahuilah bahwa keshalihan anak tak akan terwujud begitu saja tanpa mengupayakan sebab, tanpa kesabaran dan kesusahan.
Lho ... lho ... bung...
bukannya rekan seiman anda dengan gencarnya menyangkal bahwa tidak ada pahala & dosa yang bisa di serah terimakan ke orang lain??

Terus, apa manfaatnya dan akibatnya bagi si orang mati di alam kubur tadi mengenai pasokan dosa dan pahala ini?
Dan sekali lagi pertanyaannya, apa yang akan dilakukan orang mati selama menunggu hari kiamat?? Apakah ada kesadaran, apakah bisa kebosanan??

Dan banyak pertanyaan di postku di atas yang belum terjawab.... :
Siksa kubur itu terjadi dimana?
Apakah manusia di alam kubur memiliki kesadaran dan bisa merasakan rasa sakit?
Apa yang mereka lakukan selama menunggu hari kiamat??
Kenapa mereka yang berada dalam alam kubur dibangkitkan lagi dengan tubuh jasmani setelah kiamat kemudian dibunuh kembali oleh allah? bukankah ini prosedur pengadilan yang berbelat-belit??
katanya allah maha tahu, tetapi kenapa ia perlu mengutus malaikat munkar nakir untuk menginterogasi orang yang berada dalam kubur.
Apakah pengasih allah menyiksa seseorang di kubur?? ... sebelumnya melalui ajaran anda dikatakan malapetaka adalah ujian dari allah, kematian adalah ciptaan allah, di kubur pun seseorang tersiksa dengan siksaan kubur, dibangkitkan di padang Mahsyar pun seseorang tersiksa kembali, belum lagi mereka dibunuh untuk yang kedua kalinya, lalu dilemparkan ke dalam api neraka dimana mereka akan mengalami siksaan yang keji dan bengis. Apakah itu pengasih??
Pertanyaan tambahan lagi.
Kalau hanya dua malaikat yang tugasnya mengintrogasi orang yang mati ... bagaimana apabila ada banyak orang mati sekaligus, apakah yang mati ngantri untuk di interogasi satu persatu? ataukah si malaikat tadi "membelah diri" agar bisa melakukan tugasnya secara paralel?

Mohon pencerahannya.... :tonqe:
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by Captain Pancasila »

Dreamsavior wrote:Apakah menjalankan KB itu salah menurut Islam?
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir"."
Tuhan tidak akan membebani manusia dengan jumlah anak yang melebihi kemampuannya!
QS. Al-Isra' : 31 wrote:“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kamu.”
yang akan menjamin rizki anak2mu, adalah Tuhan!
Dreamsavior wrote:Lho ... lho ... bung...
bukannya rekan seiman anda dengan gencarnya menyangkal bahwa tidak ada pahala & dosa yang bisa di serah terimakan ke orang lain??
diserahterimakan gimana? bukanlah semuanya adalah hasil/buah dari perbuatan ybs sendiri?
Anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk ibu bapak mereka. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut.
Dreamsavior wrote:Terus, apa manfaatnya dan akibatnya bagi si orang mati di alam kubur tadi mengenai pasokan dosa dan pahala ini?
ya (akan) mempengaruhi hasil perhitungan (final) di hari kiamat (yaumul hisab) kelak!
Dreamsavior wrote:Dan sekali lagi pertanyaannya, apa yang akan dilakukan orang mati selama menunggu hari kiamat?? Apakah ada kesadaran, apakah bisa kebosanan??
kalau ada siksa kubur, ya tentu saja ada juga nikmat kubur!
QS. Adz Dzariyat : 49 wrote:Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
QS. Yaasiin : 36 wrote:“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
Dreamsavior wrote:Siksa kubur itu terjadi dimana?
ya di alam kubur
Dreamsavior wrote:Apakah manusia di alam kubur memiliki kesadaran dan bisa merasakan rasa sakit?
tentu saja, bukankah ada siksa kubur?
Dreamsavior wrote:Apa yang mereka lakukan selama menunggu hari kiamat??
mengalami siksa kubur atau nikmat kubur!
Dreamsavior wrote:Kenapa mereka yang berada dalam alam kubur dibangkitkan lagi dengan tubuh jasmani setelah kiamat kemudian dibunuh kembali oleh allah? bukankah ini prosedur pengadilan yang berbelat-belit??
sudah saya jelaskan sebelumnya, perhitungan pahala maupun dosa pada alam kubur, belumlah perhitungan final!
Dreamsavior wrote:katanya allah maha tahu, tetapi kenapa ia perlu mengutus malaikat munkar nakir untuk menginterogasi orang yang berada dalam kubur.
bukankah dengan bersaksi, seseorang akan menyadari kesalahan/dosa2nya? ya intinya biar nggak penasaran, ketika dapet siksa kubur!
Dreamsavior wrote:Apakah pengasih allah menyiksa seseorang di kubur?? ... sebelumnya melalui ajaran anda dikatakan malapetaka adalah ujian dari allah, kematian adalah ciptaan allah, di kubur pun seseorang tersiksa dengan siksaan kubur, dibangkitkan di padang Mahsyar pun seseorang tersiksa kembali, belum lagi mereka dibunuh untuk yang kedua kalinya, lalu dilemparkan ke dalam api neraka dimana mereka akan mengalami siksaan yang keji dan bengis. Apakah itu pengasih??
siksa di alam kubur & siksa dipadang maksyar, tentunya sedikit banyak bisa/dapat mencicil/mengurangi siksa di neraka kelak!
Dreamsavior wrote:Pertanyaan tambahan lagi.
Kalau hanya dua malaikat yang tugasnya mengintrogasi orang yang mati ... bagaimana apabila ada banyak orang mati sekaligus, apakah yang mati ngantri untuk di interogasi satu persatu? ataukah si malaikat tadi "membelah diri" agar bisa melakukan tugasnya secara paralel?

Mohon pencerahannya.... :tonqe:
munkar & nakir, kemungkinan adalah golongan (bukan individu) malaikat! lagipula malaikat kan diciptakan dari cahaya, jadi wajar saja kalau :
QS. Al-Ma'arij : 4 wrote:"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
"
1 hari malaikat = 1/(50000x365) hari manusia
Last edited by Captain Pancasila on Thu Oct 27, 2011 9:05 pm, edited 1 time in total.
User avatar
kucinggarong
Posts: 963
Joined: Thu Aug 02, 2007 12:33 pm
Location: Kapir Aseli.., Mangstab !

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by kucinggarong »

:shock:

Kasihan tuh orang. Justru masuk Islam, dijamin akan menerima siksa kubur.
User avatar
omega phoenix
Posts: 1689
Joined: Sun Aug 21, 2011 6:39 pm

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by omega phoenix »

kucinggarong wrote::shock:

Kasihan tuh orang. Justru masuk Islam, dijamin akan menerima siksa kubur.
Bener sekali bro....kan siksa kubur cuman ada diajaran Eslam..... :lol: :lol:
User avatar
tukang ojek
Posts: 1527
Joined: Sun Sep 18, 2011 2:39 am
Location: Di hati kaum muslimin dan muslimah :)

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by tukang ojek »

Menyiksa itu adalah perbuatan setan.
Menyiksa itu adalah perbuatan jahat.
Setan itu adalah jahat.
Jadi..siapa saja yang melakukan perbuatan menyiksa adalah setan.
Aduh...kasihan sekali orang itu...
Semoga saja dia tidak menjadi setan.

Terima kasih...
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Siksa kubur berhasil mualafkan seorang atheist.

Post by keeamad »

Lag2xi konsep yang salah dari islam secara umum dan konsep siksa kubur islam secara khusus .....

Apakah DI alam kubur itu para penghuninya (baik yang disiksa maupun yang dinikmat) adalah ;
NTAYA / FISIK / TUBUH JASMANI atau
GHAIB / RUH ??

Tolong ceritakan dalil islamnya ttg hal itu bung CP dan bung CS ......
Post Reply