OK, sebagai dasarnya, kita gunakan ayat yang sudah kita kenal bersama :
"Suatu kali Rasulullah pernah ditanya sahabat tentang hal ini. "Apakah penghuni surga melakukan persetubuhan?" Beliau menjawab, "Ya, dengan penyemburan yang keras, dengan kemaluan yang tidak lemas dan dengan syahwat yang tidak terputus, tetapi tidak keluar air mani sedikitpun, baik dari lelaki atau perempuan. Apabila selesai, perempuan kembali bersih dan kembali perawan." (HR. Ibnu Hibban).
Sebenarnya masih banyak lagi bukti yang menunjukkan bahwa memang awloh memberikan bidadari sebagai hadiah bagi umat muslim yang taat. Tapi untuk kerapian saya hanya mengutip 2 diantaranya.QS 52: 17 - 20
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
Sekarang mari kita lihat apa hakekat hubungan sex itu sendiri.
Tidak ada yang menyangkal kalau hubungan sex antara suami istri adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan dengan maksud agar manusia dapat mempunyai keturunan, berkeluarga dan meneruskan generasinya.
Dan benar! Itulah makna hubungan sex! .... untuk berkeluarga dan meneruskan generasinya! Semua mahluk hidup di bumi yang berkembang biak secara seksual melakukan hubungan seks untuk melanjutkan generasinya.
Hubungan sex adalah fitrah bumiah, fitrah mahluk jasmani, bukan rohani. Jadi seharusnya hubungan seks hanya ada di BUMI dan bukan di SYURGA.
Fakta ini segera mengarahkanku pada segudang pertanyaan lainnya yang membingungkan...
Apakah memang hubungan SEX adalah fitrah mahluk roh?
Apakah para malaikat juga berhubungan SEX?
Apakah awloh juga berhubungan SEX?
Apakah bidadari itu adalah varitas baru dari "MANUSIA" atau ia adalah organisme yang benar-benar diciptakan berbeda?
Apakah di surga memang seseorang perlu melakukan hubungan seksual?
Apakah di surga seseorang akan punya anak dan diperanakkan?
Salam.