Re: Menurut Islam Apakah Sidharta Gautama Masuk Neraka?
Posted: Sat Mar 06, 2010 1:48 pm
pada *** semua y? Disini logikanya sidharta itu adl nabi dzulkifli, trus saya nanya dia itu termasuk kategori rasul atau hanya nabi.
Dikelola oleh: Faithfreedom.org
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?f=81&t=35094
Khalifah Almahdi wrote:pada *** semua y? Disini logikanya sidharta itu adl nabi dzulkifli, trus saya nanya dia itu termasuk kategori rasul atau hanya nabi.
Khalifah Almahdi wrote:terima kasih sudah mw mengakui, kalo orang kafir itu masuk neraka
Tujuan hidupku adalah menikmati hidup.Khalifah Almahdi wrote:pasti orang seperti anda ini hidupnya tdk berkah. Trus apa tujuan hidup anda selama ini? Apa tujuan hidup anda setelah mati?
The Satanic God wrote: Tujuan hidupku adalah menikmati hidup.
Ogud tidak peduli apakah ada kehidupan sebelum lahir atau kehidupan setelah mati.
Mengkhawatirkan yang bukan2 saja kau!
bung, sidharta tidak termasuk kategori rasul maupun nabi ...makanya gw <---pada *** semua y? Disini logikanya sidharta itu adl nabi dzulkifli, trus saya nanya dia itu termasuk kategori rasul atau hanya nabi.
Yes, you are definetly right, but ...bagiku neraka dan surga itu sama saja.
useless!
The Satanic God wrote: Tujuan hidupku adalah menikmati hidup.
Ogud tidak peduli apakah ada kehidupan sebelum lahir atau kehidupan setelah mati.
Mengkhawatirkan yang bukan2 saja kau!
The Satanic God wrote: Tujuan hidupku adalah menikmati hidup.
Ogud tidak peduli apakah ada kehidupan sebelum lahir atau kehidupan setelah mati.
Mengkhawatirkan yang bukan2 saja kau!
itachi wrote:
aduuh. orang yang ini ga boleh kelewat nih nanti pas ane mau jalan2 liat neraka.
trnyata bneran ada ya orang yang akalnya sama sekali ga dipake, kirain cuma orang gila aja.
hmm.. tok tok tokThe Satanic God wrote:
Ada aliran kepercayaan yg percaya kalo kita makan babi akan selamat dari maut setelah kematian & yang tidak makan babi akan masuk dlm penjara penyiksaan abadi.
Kalau itachi khawatir akan surga neraka buatan bang mamad, kenapa ia nggak khawatir ama aliran di atas?
Dari segi kualitas keduanya sama aja, doktrin-doktrin kampungan!
Jadi kesimpulannya: Itachi konslet!
ngakak.com
The Satanic God wrote:
Ada aliran kepercayaan yg percaya kalo kita makan babi akan selamat dari maut setelah kematian & yang tidak makan babi akan masuk dlm penjara penyiksaan abadi.
Kalau itachi khawatir akan surga neraka buatan bang mamad, kenapa ia nggak khawatir ama aliran di atas?
Dari segi kualitas keduanya sama aja, doktrin-doktrin kampungan!
Jadi kesimpulannya: Itachi konslet!
ngakak.com
Ogud lahir tahun 81. Bulan dan tanggal rahasia.itachi wrote: hmm.. tok tok tok
boleh tau ga, bang setan usianya berapa ya? kok kebangetan gitu sih beg0nya?
aliran apa lagi tuh, yang bangga2in makan babi segala?
yang pasti, saya harus ktemuan ya sama ente nanti di akhirat(pake name tag, biar gampang saya carinya).
oh iya kesimpulannya: bang setan ya setan.
tidak kok.bluelotus wrote: komentar anda sangat ber tentangan, pertama anda kata
The Satanic God wrote:Ogud lahir tahun 81. Bulan dan tanggal rahasia.
Kamu itu go blog !
ngakak.com
The Satanic God wrote:Ogud lahir tahun 81. Bulan dan tanggal rahasia.
Kamu itu go blog !
ngakak.com
Auwloh Barbar!itachi wrote:
aduh aduh segitu tuanya tapi kok otaknya belum??
saran saya rajin2 minum susu lagi ya bang setan + vitamin dibanyak2in.
oh iye, jgn lupa nanti pake name tag! Ok
\tidak kok.
saya hanya tdk merasa memiliki bukti kuat bahwa apa yg tertulis adalah ajaran sesungguhnya dari sang budha.
apakah dengan "sapa" Tuhan dalam bentuk tidak real = menjauh dari Tuhan ?? seperti apa menurut anda cara sapa dalam bentu real = kongkrit (mohon koreksi kalau saya salah) ??bagi saya itulah keanehan agama budhisme. yakni malah menjauh dari Tuhan dan tdk berusaha "menyapa" Nya dalam bentuk2 yg kongkrit.
saya harus admit anda ada kebenaran dalam hal ini ...saya mengimani personifikasi (takwil) tanpa mencemarkan kesucian Nya sbg sosok yang jauh dari sifat2 makhlukiyah..
Sebenarnya cara pandangmu ini hanya melanjutkan 'Keyakinan dogmatis' Islam saja.C-S Wrote = tidak kok. saya hanya tdk merasa memiliki bukti kuat bahwa apa yg tertulis adalah ajaran sesungguhnya dari sang budha.
Sudut pandang saya saat ini.Agama yang ideal adalah agama yang logis, bisa dinalar dengan akal. Iman adalah awalnya…Pencarian dengan hati dan pikiran kemudiannya, untuk menambah ketebalan iman yang tadinya hanya diyakininya…. Agama ideal adalah agama dengan bukti-bukti kongkrit…
Idealnya, IMAN bukan “awal”, tetapi “HASIL”.
Jika anda meletakkan “iman” di awal, sebagai permulaan, maka hasilnya adalah pembenaran. Dan inilah yang sering terjadi. “Iman” seperti tidak mau kalah dan salah. Maunya benar melulu, dan para penganutnya kerap kali melakukan standar ganda untuk mempertahankan keimanannya.
Jika anda meletakkan “iman” di awal, maka: apa yang menjadi dasar iman anda? Ini pertanyaan fundamental yang serius.
Yang benar itu: “iman” adalah hasil, letaknya di ujung.
Yang disebut dasar berpikir itu adalah: analisa terhadap realita. Inilah yang kemudian “diolah” sehingga ujung-ujungnya menghasilkan “iman” (atau tidak beriman) terhadap teologi tertentu (tergantung bagaimana “proses”-nya). Itu adalah alur pikir yang valid.
Bukan iman dulu, terus dicari-cari pembenarannya! Itu mah alur pikir orang awam!!!
Ok, sekarang kita masuk pokok bahasan Tuhan.bagi saya itulah keanehan agama budhisme. yakni malah menjauh dari Tuhan dan tdk berusaha "menyapa" Nya dalam bentuk2 yg kongkrit.
Tentunya jawaban ini sangat tidak memuaskan beberapa pihak dan orang-orang yang sudah terlanjur melekat pada pandangan tuhan sebagai pribadi atau makhluk yang agung, tinggi, dan super power, di mana menuntut setiap agama harus mempunyai konsep yang sama seperti itu.Dalam teori Buddhis, memang tidak dikenal adanya konsep tuhan dengan definisi sebagai pencipta dan pengatur alam semesta beserta segala isinya dengan watak atau sifat-sifat seperti manusia yang bisa marah, senang, benci, sayang, dsb, sehingga agama Buddha sering disebut atheis.
Definisi dan asal muasal kata ”tuhan”Yang mutlak (tuhan) dalam agama Buddha tidaklah dipandang sebagai sesuatu pribadi puggala adhitthana), yang kepadanya umat Buddha memanjatkan doa dan menggantungkan hidupnya.
Agama Buddha mengajarkan bahwa nasib, penderitaan dan keberuntungan manusia adalah hasil dari perbuatannya sendiri di masa lampau, sesuai dengan hukum kamma yang merupakan satu aspek Dhamma.
Lanjutan dari post yang diatas.saya mengimani personifikasi (takwil) tanpa mencemarkan kesucian Nya sbg sosok yang jauh dari sifat2 makhlukiyah..
Bagi umat Buddha, topik #1 sudah out, karena Sang Buddha sudah menegaskan bahwa "asal mula alam semesta tidak seharusnya dipikir-pikir." Ini bisa kita katakan secara tegas kepada umat agama lain, agar pembicaraan tentang "Tuhan" tidak bertele-tele di seputar topik #1 ini.Nah, di dalam wacana lintas-iman (lintas-agama), masalah "Tuhan" dibahas di seputar dua topik metafisikal khusus:
(1) Penciptaan alam semesta;
(2) Nasib & tujuan akhir manusia.
<>Harap diingat, pembicaraan tentang "Tuhan" secara lintas-agama bukanlah bermaksud untuk mencari-cari dan memaksakan satu konsep "Tuhan" yang bisa diterima oleh semua pihak--yang adalah mustahil.
Pembicaraan tentang "Tuhan" secara lintas-agama dimaksudkan untuk saling mengenal kepercayaan/iman masing-masing pihak, tanpa niat menyalahkan dan melecehkan satu sama lain- -ini yang sayang sekali sering dilakukan oleh semua pihak di internet--tidak terkecuali oleh umat Buddha sendiri--sesuatu yang mereka sendiri tidak berani melakukannya secara nyata dengan tetangganya yang berbeda agama.