Kalau untuk yang ini, anda harus bertanya pada orangnya, jangan pada saya.
Waduhh lepas tangan nih,… wakili sy dong nalika –yg masih Muslim*-, Ibarat di dlm suatu pengadilan saya menuduh dan kamu sebagai tertuduh berhak melakukan Sanggahan/bantahan untuk mematahkan tuduhan saya,
Masa sy yg menuduh,… sy pula yg harus bersusah payah melakukan pembelaan. Ini tidak logis kawan.
....
Ingat setiap perkataan dan perbuatan seseorang selalu ada yg mendasarinya entah itu berupa motif maupun
subjektivitas pribadi –pemahaman yg diperoleh dr Dogma/doktrin agama*- yg nantinya akan ia pakai utk ‘Mengukur, Menilai dan akhirnya Memvonis’ pandangan hidup orang lain (dlm hal ini agama*).
Kamu harus Tahu baru bisa Memahami persepsi netral –sbg sudut pandang- dari Agama
A BELIEF is a lever that, once pulled, moves almost everything else in a person's life. Are you a scientist? A liberal? A racist?
These are merely species of belief in action. Your beliefs define your vision of the world;
they dictate your behavior; they determine your emotional responses to other human beings.
dan
Agama sebagai reperesentasi dari ‘DUNIA’ yang ingin dilihat dan diwujudkan. maka pertanyaannya,......
Dunia seperti apakah yg ingin dilihat dan dicapai oleh umat Muslim sesungguhnya ?!?!
Coba kamu bandingkan sendiri dgn ajaran agama lain,... tp syaratnya satu hrs bisa dan mau untuk ‘Melepas Kaca Mata lama’
demi mendapatkan pemahaman yg proporsional dan menyeluruh –holistik-
Sekali lagi saya merasakan ada Sesuatu yg ‘Jahat’ dlm agama ini,
silahkan lihat kemudian nilai dengan hati nuranimu.
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang benar melainkan Allah dan agar mereka beriman kepada apa yang kubawa. Bila mereka melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haknya. Adapun perhitungannya diserahkan kepada Allah.”
(Shahih, HR. Muslim, Kitabul Iman Bab Al-Amru bi Qitalin Nas Hatta.)
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (
Al-Hasyr: 7)
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ [النحل: 36]
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu".
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ [الشورى: 21]
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?
فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (البقرة:22)
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.
عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "قال الله: أنا أغنى الشركاء عن الشرك، ومن عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشِرْكه".
) رواه مسلم (
Artinya : Dari Abu Hurairoh rodhiyyallohu ‘anhu berkata saya mendengar Rasululloh sholallohu ‘alaihi was salam bersabda : “ Alloh berfirman : ‘Aku tidak butuh sekutu dari kemusyrikan , barangsiapa beramal sebuah amalan yang didalam menyekutukan Aku dengan selainKu maka Aku tinggalkan dia dan apa yang disekutukannya itu .”
( HR Imam Muslim )
"Sesungguhnya orang-orang yang mengira bahwa Islam bisa tegak tanpa tetesan darah yang tertumpah dan tubuh yang terkoyak, mereka itu orang-orang yang bingung dan tidak mengetahui hakikat dan tabi'at dien ini. Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu adalah jihad, kemuliaanmu ada pada jihad, dan eksistensimu terikat erat dengan jihad!!" (DR. Abdullah Azzam).
Ouchhh Shock Kabeh daku
Dan beberapa motif yg bs digunakan untuk ‘Memukul Agama Buddha n Hindu’
"Lonceng adalah nyanyian setan." (HR. Muslim)
Hadith Qudsi 19:5:
The Prophet said that Allah commanded him to destroy all the musical instruments, idols, crosses and all the trappings of ignorance.
bhs. Indonesia:
Sang Nabi berkata bahwa Allah memerintahkannya untuk menghancurkan segala instrumen musik, berhala2, salib2, dan semua hal2 jahiliyah.
Muhammad also said:
(1) “Allah Mighty and Majestic sent me as a guidance and mercy to believers and commanded me to do away with musical instruments, flutes, strings, crucifixes, and the affair of the pre-Islamic period of ignorance.”
bhs Indonesia:
Allah yang Maha Kuasa dan Agung mengirimku sebagai petunjuk dan pengampuan bagi Muslim dan memerintahku untuk menyingkirkan alat2 musik, suling, gitar, salib, dan semua yang berhubungan dengan masa jahiliyah sebelum Islam."
Jadi saya meyakini bahwa semua Nabi itu seorang Muslim, meskipun setelah mereka ajaran yang dibawanya mengalami pengorganisasian dan disebut dengan nama yang berbeda.
Utk yg satu ini tidak akan sy perpanjang lagi.....
Dan tidak ada bedanya dengan umat agama yang lain selama agama mereka memang berasal dari wahyu.
Maksudmu hanya utk Agama yg mempunyai Kitab Suci ?!?!,…. dan
Akan diadili oleh Hakim yg sama –nabi yg membawa risalahnya*- dan diukur melalui Kitab Sucinya msg”,…. yg nantinya akan digunakan sbg ‘INDIKATOR’ dlm menentukan Surga atw Neraka.
Sebagai gambaran,… Klik
tuhan-t35145/page20.html
DAN dr berbagai kutipan ayatmu itu kontradiksi dong dgn
Skenario Pertama sy “orang-orang sholeh yang kaku, mereka mengutip Alquran surat 3 ayat 85 :”
“ Dan Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”
Dengan dalil ayat tersebut, maka orang-orang sholeh yang kaku itu mengatakan bahwa yang berhak masuk surga hanyalah orang-orang Islam, selain Islam sesuai dengan ayat al-quran tersebut maka semuanya akan masuk neraka tanpa pandang bulu
dan Beberapa ayat yg sy Kutip
Ttg ‘Menyamakan Kafir dgn Binatang dan Org Cacat’
Kekerasan itu sudah jadi bagian dari sejarah agama dan tidak semuanya dimaksudkan untuk tujuan yang buruk
Buruk…. dan sangat buruk apabila dlm upayanya Menegakkan Agama harus Menyakiti Agama org lain. –lihat argument Sutta yg dibakar-
Coba kamu bandingkan dgn konsep Buddha yg menggenapi Hindu,….adakah kekerasan yg menimbulkan korban jiwa dan kerusakan” yg tidak perlu ?
(dlm konteks MenSahkan Konsep Ajaran agama tersebut*)
Nabi Muhammad hanya mengembalikan fungsi Ka'bah ke tujuannya semula.
Dalam arti yg Harifiah “Tunggal”/ ”Satu”, dan hanya menyisakan satu buah. Tapi tetap saja yang satu buah itu masih termasuk dlm kategori “Berhala”.
Dan berbicara tentang umat Budha, saya kira sejarah Asia cukup jadi bukti untuk itu. Bukankah bangsa Mongol juga beragama Budha ?
Nalika kamu membuat berbagai kesalahan tu quo que dalam postinganmu.
Andaikata kaum Mongol dan Kaum apapun berbuat hal yg sama,
Lantas apakah hal ini bisa membenarkan kebarbaran Islam dan semua hal yang dilakukan oleh saudara Muslimmu ?.
...
Tampaknya Kamu (dan Muslim lainnya*) pun berpikir bahwa saat ini Islam sedang bersaing dengan agama² lain dan jika umat agama lain berbuat jahat, maka ini dapat serta merta membenarkan kejahatan yang Muslim lakukan. ?!?!
Huu..hu What a shock
Refresh lihat postinganmu di sini Wed Nov 11, 2009 5:17 pm
Apapun yg diperbuat oleh bangsa Mongol (pd waktu itu*) yg kebetulan beragama Buddha,…
Bisa sy pastikan itu semua dilakukan tidak didasari oleh doktrin/ajaran yg ada di dalam agama mereka, bahkan Buddha pun sangat melarang pembunuhan Makhluk Hidup. Lihat ‘Pancasila Buddhis’ dan dengan pancasila itu mereka ‘hidup’ dlm lingkup ajaran Buddha
Dan bagi kaum Buddha yg melanggar ‘Pancasila’ itu,… mereka pun otomatis keluar dari ajaran Buddha.
Tapi MENGAKUI itu tidak sama dengan MENERIMA, sebab penerimaan itu berkaitan langsung dengan keimanan. Saya kira tidak akan ada seorang pun yang mau menerima agama yang campur aduk, sebab itu malah merusak eksistensi dan kemandirian masing-masing agama.
Dari segi ini, dikotomi agama langit dan agama bumi tidak ada masalah. Baru menjadi masalah ketika "truth claim" yang menyertai dikotomi ini.
Bahwa agama langit lebih tinggi kedudukannya dari agama bumi; karena agama-agama langit sepenuhnya merupakan bikinan Tuhan,
yang tentu saja lebih mulia, lebih benar, dari agama-agama bumi yang hanya buatan manusia dan bahwa oleh karenanya kebenaran dan keselamatan
hanya ada pada mereka. Sedangkan agama-agama lain di luar mereka adalah palsu dan sesat.
Pandangan "supremasis" ini membawa serta sikap "triumpalis", yaitu bahwa agama-agama yang memonopoli kebenaran Tuhan ini harus menjadikan setiap orang sebagai pengikutnya, menjadikan agamanya satu-satunya agama bagi seluruh umat manusia, dengan cara apapun.
Di masa lalu "cara apapun" itu berarti kekerasan, perang, penaklukan, penjarahan, pemerkosaan dan perbudakan atas nama agama.
Dan,…
Yg saya maksudkan disini lebih kepada menerima sebagai bagian dr KEBENARAN yg Sejati
(Sama” berasal dari Tuhan*), manusia pun pada suatu saat (umur tertentu*) bebas utk memilih Agama manapun yg sesuai dengan logika dan hati nuraninya masing-masing.Tanpa harus dibayang-bayangi oleh rasa takut.
dan sekali lagi konsep ini tidak diakui oleh Islam,
Islam bebas utk mendakwahkan agamanya dan “Senang” melihat adanya Muallaf yg datang.
Tapi Islam tidak berkenan melihat agama lain melakukan hal yg sama,
ingat konsekuensi bagi seorang murtadin.
Hadis Sahih Bukhari, volume 9, nomer 37
Dikisahkan oleh Abu Qilaba:
Suatu saat Umar bin Abdul Aziz duduk di kursi kebesarannya di halaman rumahnya sehingga orang2 bisa mengelilinginya … Dia berkata, “Demi Allah, rasul Allah tidak pernah membunuh siapapun kecuali orang itu melakukan tiga hal ini:
1. Orang yang membunuh orang lain secara tak adil, dibunuh (dalam Qisa)
2. Orang yang telah menikah melakukan hubungan seks ilegal (berzina)
3. Orang yang melawan Allah dan RasulNya dan meninggalkan Islam dan jadi murtad
Kan konsepnya bisa lebih sederhana,"Anda pada Jalan yang anda tempuh dan saya ada pada Jalan yang saya tempuh".
Saya sangat setuju dengan pemikiranmu,… silahkan Islam hidup dgn urusan ‘Dapurnya’ sendiri dan
jgn pula memaksakan nilai” agamanya kepada org lain di luar Golongannya. Niscaya semua situs Anti Islam akan tutup dengan sendirinya dan
Islam pun msh tetap eksis dan bahkan bs keluar sbg ‘Pemenang’ diatas semua agama.
Kenapa, kan anda dan saya sedang mengomentari postingan seorang kristen yang ikut nimbrung dalam diskusi kita.
Itu khan anda nalika, jgn bawa” sy dong
,...
Sy hanya mengomentari pertanyaan yg sesuai dgn judul trit ini dan Sy sama sekali tidak tertarik membahas agama Kristen disini –Karena bukan tempatnya-
Semua agama kenyataannya tetap bertahan dan eksis sampai sekarang. Tidak ada satu pun agama yang betul-betul lenyap dari muka bumi.
Memang tidak ada agama yg musnah (hal ini pun msh bs dikaji lg melalui literature sejarah*)
Tp peradaban yg musnah ada dan ingat Agama itu adalah bagian dr peradaban dan budaya.
Satu contoh kasus ‘Agama local Persia Zoroaster’
Lihat lagi argument di Post sy sebelumnya
Sejarah berulangkali mencatat kejadian demi kejadian dan Islam termasuk memiliki Track Record yg buruk.
Sebagian besar penyebaran Islam, tidak dapat dipungkiri didahului oleh penaklukan militer bangsa nomadic Arab.
Dalam 1 abad sejak kemunculannya, bangsa nomadic Arab telah menaklukkan daerah yang begitu luas dari Punjab,
Pakistan sampai dengan Andalusia Spanyol.
Hanya penaklukkan bangsa nomadic Mongol yang bisa mengunggulinya.
Namun penaklukkan bangsa Mongol murni bersifat sekuler, sedangkan penaklukkan bangsa Arab diikuti oleh proses islamisasi baik secara halus maupun kasar.
Agama diluar Islam selain Kristen dan Judaisme dilarang dan dimusnahkan.
Agama Zoroaster musnah dari bumi Persia, dan agama Budha lenyap dari Afghanistan.
Sungguhpun agama Kristen dan Judaisme tidak dimusnahkan tetapi kegiatan mereka dibatasi, dan sesekali mengalami penghambatan.
Mereka juga diperlukan sebagai dhimmi, warga negara kelas dua, sehingga tidak memungkinkan mereka berkembang secara wajar.
Sesudah ditaklukkan Arab di abad ke-7 M, sebagian besar penduduk Persia lambat laun memeluk agama Islam (dalam beberapa hal dengan kekerasan, walau pada prinsipnya kaum Muslimin punya sikap toleran kepada agama lain)
Agama Hindu, dan Budha hampir tidak pernah disebarkan dengan kekerasan.
Agama Hindu tersebar karena peradabannya yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang masih memeluk agama animis seperti misalnya Indonesia pada zaman Majapahit. Umumnya seorang raja yang tertarik pada agama tersebut, baru kemudian rakyatnya mengikuti.
Agama Budha juga mengikuti cara penyebaran serupa, tetapi ditambah dengan missionaris para rahibnya. Raja Asoka memeluk agama Budha. Tetapi rahib-rahib Budha menyebarkan agama tersebut ke China, dan Jepang. Belakangan agama Budha juga dianut oleh Srilanka, dan negara- negara Indochina. Selama proses konversi dari agama Hindu ke Budha di luar India (misalnya Srilanka), dan proses konversi dari Budha ke Hindu di India (setelah zaman Asoka) tidak pernah tercatat adanya penggunaan kekerasan. Sekalipun sekte-sekte dalam agama Hindu danBuddha jumlahnya cukup banyak, tetapi mereka jarang sekali saling menyerang.
Sekedar referensi,... saya persilahkan ke
post547317.html#p547317 untuk melihat curahan hati dan penilaian jujur dr umat Buddha yg ditujukan kpd Islam.
Bersamaaan dgn ini pula, sy mohon diri dari trit ini karena semua pemahaman dan keraguan dlm menerima Kebenaran Islam sudah sy ungkapkan
secara TEPAT dan JELAS –setidaknya menurut saya-
Salam,
Mr Kafiru