Semua agama bersikap dengan cara yang sama tentang keimanan dan kekafiran. Jika tidak seperti itu, pastilah itu bukan agama, sebab ajaran agama itu selalu mencakup janji dengan ancaman. Ini adalah bentuk luar dari sebuah ajaran yang pada dasarnya disediakan untuk seluruh tingkatan manusia. Dan agama selalu menjadikan tingkatan orang awam sebagai tolak ukurnya.Kafiru euy wrote: Pantaskah penilaian dr ayat ini ditujukan kepada mereka (umat sblm risallah monotheistik dtg*)
Diskriminasi non-Muslim
Allah mendiskriminasi antara Muslim dan non Muslim. (Allah mengatakan bahwa kaum beriman dan kafir tidak pernah sederajad—(ibn Kathir - penafsir Quran)…45:21
21. Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (QS. 45:21)
Kafir layaknya org cacat
Kafir buta; mereka tidak dapat sederajad dgn mereka yg mengikuti Islam, jalan lurus…67:22
22. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (QS. 67:22)
Kafir adalah budeq, tuli dan buta (lihat juga 6:39, 2:171, 7:179, 8:23, 24:40, 22:46, 46:26, 43:36 37) …2:18
Allah tidak dapat memperlakukan Muslim sama dgn kafir …68:35
35. Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? (QS 68:35)
Menyamakan Kafir spt binatang
Allah menyebut non-Muslim dlm 8:55 sbg mahluk yang seburuk2nya (mahluk yg teramat buruk) di mata Allah.
In verse 7:176 Allah says those who reject faith are like panting dogs; preaching to them is a waste of time.
In verse 7:177 Allah says: Those who reject the Qur’an, wrong themselves; they are evil. According to ibn-e- Abbas (an Interpreter of Koran ), their example is that of a dog.After killing unbelievers, their corpses are to be fed to dogs.
Verse 5:60 in which Allah says that He transformed some unbelievers(non-Muslims) into monkeys and pigs.
Verse 19:86 Even on the resurrection day the unbelievers will be driven to hell like thirsty cattle hastened to water.
Hukuman ketika di akhirat
Albaqarah ayat 24
"Innakum wa maa ta'buduuna min duunillaahi hashobu jahannam"
"Kalian dan sembahan kalian akan menjadi bahan bakar neraka".
Surah Al-Anbiya ayat 98
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
jadi jika anda ingin memahami semua ayat tersebut dan apa sebetulnya tujuannya, anda harus naik sedikit ke tingkatan orang-orang yang berilmu.
Saya tahu apa yang anda maksudkan karena saya juga pernah mengalaminya. Sebab pada dasarnya 'agama' yang kita kenal itu merupakan bentuk pengorganisasian yang ruang hidupnya memiliki logikanya sendiri.Mmg itu yg selalu sy lakukan dlm meng-explore segala hal.
dan satu hal yg akhirnya sy sadari bahwa ada beberapa dimensi yg tidak bisa dipakai
untuk menilai kemudian menggunakannya utk mendapatkan pemahaman yg holistik,... dlm hal ini menilai dgn pendekatan Kitab Suci (Apapun namanya*)
Ada semacam “missing line” dlm konteks pengenalan dan perkembangan konsep “Agama”.
Saya sendiri menemukan apa yang saya cari dari warisan kaum sufi, kenapa anda tidak mencoba mencarinya ke sana sekali-kali. Anda bisa belajar dari karya Jalaluddin Rumi, atau dari Sayyid Idries Shah.
Masalahnya mungkin sederhana, meskipun segala sesuatunya sudah disempurnakan sejak awal, kita sebagai manusia tetap harus mulai segalanya dari nol, sebab hanya apa yang kita ketahui dan kita lakukanlah yang betul-betul bisa menjadi milik kita.Diceritakan Abdullah ibn Amr ibn al-As: Kudengar rasul berkata: 'Allah mentakdirkan kualitas dari ciptaannya 50.000 tahun sebelum dia menciptakan langit dan bumi
Bukankah maksud dlm hadist itu sdh jelas bahwa
Allah sebelum menciptakan langit dan bumi sudah menuliskan cerita/skenario untuk makhluk ciptaanNya kelak. Bertolak dr poin itu,... pertanyaan yg wajar adlh....
Kenapa harus ada konsep genap-menggenapi dlm suatu Agama dan
seperti yg anda lihat..... masing” meng-klaim bahwa Agamanya yg paling benar dan
merasa plg tahu ttg maksud Tuhan lantas ia pun bertindak mewakili Tuhan itu sendiri.
Dan hal ini semakin menguatkan persepsi sy soal Agama.
Bagi saya , sadar atau tidak, mau ataupun tidak, semua manusia dalam perjalanan PULANG terlepas apapun agama ataupun kepercayaannya.. Semua sedang belajar di sekolah kehidupan..
Misalnya pernyataan ,"Islam adalah agama yang sempurna." Nah pertanyaannya adalah,"seberapa banyak pengetahuan kita tentang ajaran islam".
Itu tidak ada bedanya dengan pernyataan ,"Laut itu luas". Tapi jelas pengetahuan seorang pelaut tidak sama dengan orang yang cuma bermain di pantai, dan tidak bakal sama dengan pengatahuan para penyelam laut dalam.