Orang Hitam(Negro) muslim tidak akan masuk surga

Ttg surga, neraka, hari kiamat, bidadari, 72 perawan, houri.
Post Reply
Elizabeth
Posts: 22
Joined: Tue Jul 22, 2008 7:59 pm

Orang Hitam(Negro) muslim tidak akan masuk surga

Post by Elizabeth »

Bukhari:V4B52N137 "The Prophet said, 'Let the negro slave of Dinar perish. And if he is pierced with a thorn, let him not find anyone to take it out for him.... If he [the black slave] asks for anything it shall not be granted, and if he needs intercession [to get into paradise], his intercession will be denied.'"
User avatar
Horbo
Posts: 757
Joined: Wed Jun 25, 2008 4:02 pm

Post by Horbo »

ih kok rasis, nabi jahat
User avatar
Mautauaje
Posts: 36
Joined: Thu May 08, 2008 8:28 pm

Post by Mautauaje »

blom baca sejarah Bilal bin Rabah?

Bilal bin Rabah, salah seorang sahabat dekat Rasulullah. Seperti yang kita tahu, Bilal adalah seorang keturunan Afrika, Habasyah tepatnya. Kini Habasyah biasa kita sebut dengan Ethiopia. Seperti penampilan orang Afrika pada umumnya, hitam, tinggi dan besar, begitulah Bilal. Pada mulanya, ia adalah budak seorang bangsawan Makkah, Umayyah bin Khalaf. Meski Bilal adalah lelaki dengan kulit hitam pekat, namun hatinya, insya Allah bak kapas yang tak bernoda. Itulah sebabnya, ia sangat mudah menerima hidayah saat Rasulullah berdakwah. Meski ia sangat mudah menerima hidayah, ternyata ia menjadi salah seorang dari sekian banyak sahabat Rasulullah yang berjuang mempertahankan hidayahnya. Antara hidup dan mati, begitu kira-kira gambaran perjuangan Bilal bin Rabab.

Keislamannya, suatu hari diketahui oleh sang majikan. Sebagai ganjarannya, Bilal di siksa dengan berbagai cara. Sampai datang padanya Abu Bakar yang membebaskannya dengan sejumlah uang tebusan. Bisa dikata, di antara para sahabat, Bilal bin Rabah termasuk orang yang pilih tanding dalam mempertahankan agamanya. Zurr bin Hubaisy, suatu ketika berkata, orang yang pertama kali menampak-kan keislamannya adalah Rasulullah. Kemudian setelah beliau, ada Abu Bakar, Ammar bin Yasir dan keluarganya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad.

Selain Allah tentunya, Rasulullah dilindungi oleh paman beliau. Dan Abu Bakar dilindungi pula oleh sukunya. Dalam posisi sosial, orang paling lemah saat itu adalah Bilal. Ia seorang perantauan, budak belian pula, tak ada yang membela. Bilal, hidup sebatang kara. Tapi itu tidak membuatnya merasa lemah atau tak berdaya. Bilal telah mengangkat Allah sebagai penolong dan walin-ya, itu lebih cukup dari segalanya.

Derita yang ditanggung Bilal bukan alang kepalang. Umayyah bin Khalaf, sang majikan, tak berhenti hanya dengan menyiksa Bilal saja. Setelah puas hatinya menyiksa Bilal, Umayyah pun menyerahkan Bilal pada pemuda-pemuda kafir berandalan. Diarak berkeliling kota dengan berbagai siksaan sepanjang jalan. Tapi dengan tegarnya, Bilal mengucap, “Ahad, ahad,” puluhan kali dari bibirnya yang mengeluarkan darah.

Bilal bin Rabah, meski dalam strata sosial posisinya sangat lemah, tapi tidak di mata Allah. Ada satu riwayat yang membukti-kan betapa Allah memberikan kedudukan yang mulai di sisi-Nya. Suatu hari Rasulullah memanggil Bilal untuk menghadap. Rasulullah ingin mengetahui langsung, amal kebajikan apa yang menja-dikan Bilal mendahului berjalan masuk surga ketimbang Rasulullah.

“Wahai Bilal, aku mendengar gemerisik langkahmu di depanku di dalam surga. Setiap malam aku mendengar gemerisikmu.”

Dengan wajah tersipu tapi tak bisa menyembunyikan raut bahagianya, Bilal menjawab pertanyaan Rasulullah. “Ya Rasulullah, setiap kali aku berhadats, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.”

“Ya, dengan itu kamu mendahului aku,” kata Rasulullah membenarkan. Subhanallah, demikian tinggi derajat Bilal bin Rabah di sisi Allah. Meski demikian, hal itu tak menjadikan Bilal tinggi hati dan merasa lebih suci ketimbang yang lain. Dalam lubuk hati kecilnya, Bilal masih menganggap, bahwa ia adalah budak belian dari Habasya, Ethiopia. Tak kurang dan tak lebih.

Bilal bin Rabah, terakhir melaksanakan tugasnya sebagai muadzin saat Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah. Saat itu, Bilal sudah bermukim di Syiria dan Umar mengunjunginya. Saat itu, waktu shalat telah tiba dan Umar meminta Bilal untuk mengumandangkan adzan sebagai tanda panggilan shalat. Bilal pun naik ke atas menara dan bergemalah suaranya. Semua sahabat Rasulullah, yang ada di sana menangis tak terkecuali. Dan di antara mereka, tangis yang paling kencang dan keras adalah tangis Umar bin Khattab. Dan itu, menjadi adzan terakhir yang dikumandangan Bilal, hatinya tak kuasa menahan kenangan manis bersama manusia tercinta, nabi akhir zaman.
User avatar
moehnyetttz
Posts: 1206
Joined: Thu Apr 24, 2008 4:00 pm
Location: Diatas pohon pisang lagi browsing ffi (Sumpah, deh!).

Post by moehnyetttz »

Elizabeth wrote:Bukhari:V4B52N137 "The Prophet said, 'Let the negro slave of Dinar perish. And if he is pierced with a thorn, let him not find anyone to take it out for him.... If he [the black slave] asks for anything it shall not be granted, and if he needs intercession [to get into paradise], his intercession will be denied.'"

buat yg ga bisa bahasa Inggris, diterjemahkan sebisanya...

Bukhari:V4B52N137 "Nabi bersabda, 'Biarkanlah budak kulit hitam dari Dinar binasa. Dan jika ia ditusuk dengan sebuah duri, jangan biarkan dia mendapatkan siapapun untuk mencabut duri tersebut darinya.... Jika ia [budak kulit hitam] meminta apapun itu tidak akan dikabulkan baginya, dan jika ia memerlukan syafaat [untuk masuk kedalam Syurga], syafaatnya akan ditolak.'"
serraphim0n
Posts: 294
Joined: Fri Jul 25, 2008 6:28 pm

Post by serraphim0n »

moehnyetttz wrote:
buat yg ga bisa bahasa Inggris, diterjemahkan sebisanya...

Bukhari:V4B52N137 "Nabi bersabda, 'Biarkanlah budak kulit hitam dari Dinar binasa. Dan jika ia ditusuk dengan sebuah duri, jangan biarkan dia mendapatkan siapapun untuk mencabut duri tersebut darinya.... Jika ia [budak kulit hitam] meminta apapun itu tidak akan dikabulkan baginya, dan jika ia memerlukan syafaat [untuk masuk kedalam Syurga], syafaatnya akan ditolak.'"
untung Tuhan saya gak seperti itu :D
Post Reply