Page 1 of 14

Paran dan Baka Bukanlah Mekah

Posted: Mon Nov 07, 2005 1:37 pm
by vivaldi
PARAN DAN BAKA BUKANLAH MEKAH

Teman-teman muslim senantiasa menyatakan bahwa Paran dan Baka adalah Mekah, sementara Kedar menubuatkan seorang nabi dari keturunan Kedar – Ismail yang berarti merujuk kepada nabi Muhammad SAW.
Apakah klaim tentang Paran dan Baka merujuk kepada kota Mekah itu benar?
Kita lihat dalam bahasan berikut.

A. PARAN
Menurut muslim :
Ulangan 33 : 2:
Maka katanya: "Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu."

Ayat ke-2 membicarakan tentang tiga tempat, yaitu Thursina, Seir dan Paran.
1. Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s. mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah,
2. Seir menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini menunjukkan dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim
3. Paran namanya adalah menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran itulah nama Mekkah yang aslinya dimana Ismail tinggal sesuai dengan Kej 21 : 21 : Maka tinggallah ia di padang gurun Paran dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.


Komentar :
Kita lihat dulu peta no. 1 dibawah ini yang mengindikasikan letak Paran, tempat Ismail tinggal diujung timur jazirah Sinai.
Dengan hipotesa bahwa Paran ada di sisi timur jazirah Sinai, kita akan melihat apakah hipotesa ini benar.

Image

Sumber : http://www.keyway.ca/gif/wildjour.gif


I. APAKAH PARAN DI JAZIRAH SINAI

Kita lihat pembahasan berikut ini :
PERTAMA :
Hagar adalah seorang Mesir.
Kej 16 : 1 - 3 :
16 : 1 : …….. Ia mempunyai hamba seorang perempuan, Hagar namanya.
16 : 3 : Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu


Kutipan kedua :
Sejarah Hidup Muhammad Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, Mei 2002, halaman 5

…. Hajar adalah seorang yang merdeka, dan dia adalah PUTRI FIR’AUN

Sebagai seorang Mesir, Hagar wanita muda yang memiliki anak yang masih kecil (Ismail), KEMANA IA AKAN PERGI JIKA IA DIUSIR oleh Ibrahim??
Secara naluri Hagar pasti akan mengambil rute PULANG ke MESIR, ketempat dimana DIA BERASAL. Jadi sangat masuk akal jika Paran ini adalah rute pulang dari Israel menuju ke Mesir.
Sangat tidak masuk akal jika Hagar justru mengambil rute Israel menuju ke YAMAN yang melalui Mekah.

KEDUA :
Ismail dan Hagar setelah diusir oleh Abraham menggembara di Bersheba dan menetap di Paran.
Kej 21 : 14, 21 : ….. pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersheba ……. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran ……

Dimana Bersheba.
Dapat dilihat dipeta no. 2 dibawah ini :

Image

Sumber : http://www.lonelyplanet.com/mapimages/m ... tories.gif

Terlihat dari Bersheba ke Paran yang diperbatasan jazirah Sinai tidaklah jauh, hanya sekitar 150 km.
Dan Bersheba – Paran adalah jelas RUTE MENUJU KE MESIR.
HAGAR BERENCANA HENDAK PULANG KE MESIR
, dan ini sangat naluriah dan masuk akal.
Bukannya menuju negeri antah berantah yang belum didiami seorangpun.

KETIGA :
Dikutip dari hadis yang mengisahkan Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail :
Sahih Bukhari, Volume 4, buku 55, nomer 583:
Dikisahkan oleh Ibn Abbas:
…... Abraham membawa Hagar dan anaknya Ismael yang masih menyusu ketempat dekat Kabah dibawah pohon dilokasi Zam Zam, …... Pada saat itu TIDAK ADA ORANG DI MEKAH, BEGITU PULA TIDAK ADA AIR. Jadi Abraham menyuruh mereka duduk ditempat itu dan meletakkan sebuah tas kulit berisi kurma dan AIR DALAM TAS KULIT dan kemudian pulang. …….………. Malaikat berkata bepada Hagar, “Jangan takut , karena disinilah rumah Allah akan dibangun oleh anak ini dan ayahnya, dan Allah tidak pernah mencampakkan umatNya. ………… Hagar HIDUP DISANA HINGGA BEBERAPA ORANG DARI SUKU JURHUM mendapatinya dan Ismail disana…………….. Ismail tumbuh besar dan belajar bahasa Arab dari mereka (suku Jurhum) ………


Hadis diatas menimbulkan beberapa persoalan :
1. Apa perlunya Ibrahim harus mengantar Hagar dan Ismail yang masih menyusu dari Israel ke Mekah yang jaraknya sekitar 1400 km. Perjalanan ini bisa memakan waktu 2 – 3 bulan
2. Mengapa Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail diMekah yang saat itu BELUM ADA PENDUDUKNYA. Meninggalkan seorang ibu muda dan bayinya yang masih menyusu ditempat yang masih kosong melompong. Apakah ini bukannya pembunuhan secara perlahan.
3. Mengapa Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail ditempat yang TIDAK ADA AIRNYA hanya dengan bekal air sebanyak 1 tas kulit saja? Apakah ini bukannya pembunuhan secara perlahan.

KEMPAT :
Keturunan Ismail tinggal di TIMUR MESIR ke arah ASYUR
Kej 25 : 18 : Mereka mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur

Lokasi Hawila tidak dapat ditentukan secara tepat oleh Arkeologi

Lokasi Syur.
Kel 15 : 22 : Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Teberau lalu mereka pergi ke padang gurun Syur

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel yang dikejar oleh penguasa Mesir menyeberangi laut Teberau untuk mencapai jazirah Sinai. Jadi Syur berada di jasirah Sinai.

Lokasi Asyur
Kej 2 : 14 : Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir disebelah timur Asyur …..

Jadi Asyur terletak disebelah barat sungai Tigris dan ini adalah wilayah Irak yang sekarang.

Lokasi sungai Tigris dapat dilihat di peta no. 3 berikut :

Image

Sumber : http://www.keyway.ca/gif/babylon.gif

Dan arah Mesir ke Irak ini adalah MELALUI JAZIRAH SINAI.

Dari uraian diatas jelas bahwa keturunan ISMAIL TINGGAL DIUJUNG TIMUR JAZIRAH SINAI dan tidak mungkin di sekitar Mekah, karena :
• Mekah tidak terletak di timur Mesir melainkan di selatan Mesir
• Mekah tidak terletak di jalur antara Mesir dan Irak, melainkan jalur Mesir dan Yaman.

KELIMA :
Kej 37 : 25 : ……. .. kafilah orang Ismail datang dari Gilead ……. ke Mesir”

Dimana Gilead?
2 Raja 10 : 33 : disebelah timur sungai Yordan dengan merebut seluruh tanah Gilead …..

Jadi Gilead adalah tanah disebelah timur sungai Yordan (daerah Yordania yang sekarang)
Lihat peta no 4 dibawah ini.

Image

Sumber : http://www.keyway.ca/gif/gilead.gif

Ayat diatas jelas bahwa kafilah Ismail mondar-mandir membawa barang dagangan dari timur sungai Yordan menuju Mesir.
Jika kita lihat peta no 3 diatas, jelas jalur ini akan melalui jazirah Sinai. Ini mengindikasikan bahwa orang Ismail tinggal di sekitar Sinai yang adalah tengah-tengah rute perjalanan dari Gilead dan Mesir.
Akan aneh jika suku Ismail tinggal di Mekah harus berjalan dulu ke utara sekitar 1200 km ke Gilead (timur sungai Yordan) kemudian berbalik ke barat menuju Mesir karena itu bukan rute yang melalui tempat tinggal mereka.

KEENAM :
Kutipan dari sumber sekuler :
The Encyclopedia of World History. 2001.
dapat diakses di : http://www.bartleby.com/67/127.html


THE KINGDOM OF QEDAR. The Qedarites were the most organized of the Northern Arabian tribes, and at its height in the 6th century, the organization controlled a large region from the Persian Gulf to the Sinai. Ashurbanipal allied himself with the King Yauta` (676–652), though he later helped depose him in favor of Abiyate (652–644). After this, nothing is known of Qedar until the 5th century, when an Aramaic inscription names Geshem and Qainu as kings. The “Geshem the Arab” mentioned in the Book of Nehemiah is possibly this person (Neh. 2:19, 6:1).

Kerajaan Kedar
Kaum Kedar adalah yang paling terorganisir diantara suku-suku ARAB DI UTARA, mencapai kejayaannya di abad 6 SM dengan mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI. Ashurbanipal mengadakan aliansi dengan raja Yauta (676 SM – 652 SM) sekalipun kemudian Ashurbanipal memecat Yauta dan menggantikan dengan Abiyate (652 SM – 644 SM). Setelah ini, tidak ada yang diketahui lagi tentang Kedar hingga abad ke 5 SM, ketika sebuah inskripsi Aramaic menyebutkan Geshem dan Qainu sebagai raja. “Geshem Orang Arab” dalam kitab Nehemia 2 : 19 kemungkinan adalah Geshem dalam inskripsi tersebut.


Jadi Kedar adalah suku yang tinggal di ARAB BAGIAN UTARA, jelas BUKAN DI MEKAH.

JAdi Kedar adalah suku yang mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI, jelas BUKAN BERKUASA DI MEKAH.

KETUJUH :
Kutipan dari sumber sekuler :
Encyclopedia Britannica edisi 2003,
topic Sinai Peninsula



After the decline of the Egyptian empire, Nabataeans from Petra controlled the trade routes of the Sinai for two centuries until they were defeated by the Romans in AD 106. The region then became part of the province of Arabia in the Roman Empire.

Setelah melemahnya kerajaan Mesir, kaum Nabayot (Nabit) dari Petra mengontrol rute perjalanan di Sinai selama 2 abad hingga saat mereka dikalahkan oleh kekaisaran Romawi di tahun 106 M. Daerah ini kemudian menjadi bagian dari propinsi Arab dari kekaisaran Romawi.


Nabit adalah anak sulung Ismail.
Kej 25 : 13 : ….. Nebayot anak sulung Ismail, selanjutnya Kedar ………

Petra ini adalah daerah disekitar perbatasan jazirah Sinai dengan wilayah Israel yang sekarang. Lihat peta no. 5 dibawah ini.

Image

Sumber : http://oi.uchicago.edu/OI/INFO/MAP/SITE ... 150dpi.gif

KEDELAPAN :
Anak Ismail yang ke 9 adalah Tema.
Kejadian 25 : 12 - 15 :
Inilah keturunan Ismail ......... Hadad, Tema, Yetur ...........


Diwilayah Arab Saudi sisi UTARA ada sebuah kota bernama Tayma/Teyma.
Lokasinya dapat dilihat dipeta berikut ini.

Image

Terlihat bahwa dari Teima ke Mekkah jaraknya masih sekitar 700 km.

KESEMBILAN :
Dikutip dari :
Muhammad Sang Nabi
Sebuah Biografi Kritis
Karen Armstrong
Risalah Gusti, Maret 2001, halaman 65


Pada masa Muhammad, Kabah secara resmi didedikasikan kepada tuhan HUBAL, tuhan yang dibawa ke Arab dari kerajaan Nebatean yang kini disebut Yordania

Nebatean adalah bangsa yang berasal dari Nebayot, yaitu anak pertama Ismail
Kej 25 : 13 :
Inilah nama anak-anak Ismail,disebutkan menurut urutan lahirnya : Nebayot, anak sulung Ismail, selanjutnya Kedar …….


Jadi keturunan Ismail dari Nebayot tinggal di wilayah Yordania yang sekarang.

Ini membuktikan bahwa dari 3 anak Ismail yaitu Nabit, Kedar dan Tema semuanya berdiam di sebelah UTARA Arab, sangat jauh dari Mekkah.

Keberadaan keturunan Ismail di Semenanjung Sinai membuktikan bahwa Paran berada di Sinai seperti penuturan Alkitab.

Dalam kesembilan poin diatas dengan memperhatikan point 5 (Kejadian 37 : 25) yang menyatakan bahwa suku Ismail melakukan perdagangan dari Gilead ke Mesir yang melalui Sinai. Peristiwa ini sejaman dengan Yakub yang berarti sekitar tahun 1900 SM.
Sementara abad ke 5 SM suku Kedar menguasai wilayah sekitar Sinai (poin 6) dan ditahun 106 M suku Ismail dari Nabit masih mendiami wilayah Sinai (poin 7).

Berarti dari masa sekitar 1900 SM hingga tahun 107 M wilayah Sinai didiami oleh keturunan Ismail.

Kesimpulannya PARAN ADA DI SISI TIMUR JAZIRAH SINAI BUKAN MEKAH sesuai dengan peta no. 1.


II. APAKAH PARAN ADALAH MEKAH

Kita perhatikan peta no. 6 dibawah ini yang memperlihatkan wilayah Timur Tengah.

Image

Sumber : http://www.sitesatlas.com/Maps/Maps/604r.gif

Berikut akan kita uji apakah tepat jika Paran adalah Mekah.

PERTAMA :
Kej 21 : 21 : Maka tinggallah ia di padang gurun Paran dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.

Jika Ismail tinggal di Mekah apa perlunya Hagar sang ibu harus pergi jauh-jauh ke Mesir untuk mencari istri bagi Ismail.
Bayangkan rute yang harus diambil dengan melalui jalur laut :
• Dari Mekah ke Jedah jarak sekitar 90 km
• Dari Jedah harus naik kapal menyeberang Laut Merah yang lebarnya sekitar 200 km, mendarat di sekitar Port Sudan
• Dari Port Sudan ke kota kuno Mesir, misalkan ke Thebe jaraknya sekitar 600 km

Perjalanan Hagar diatas bisa memakan waktu berbulan-bulan hanya untuk sekedar mendapatkan menantu. Tidak masuk akal.
Sebaliknya jika Paran ada di timur jazirah Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.

KEDUA :
Bilangan 13 : 1 - 3 :
‘Tuhan berfirman kepada Musa, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepada orang Israel …….. Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan’


Apakah nabi Musa menyuruh mengintai Kanaan dari Mekah yang jauhnya sekitar 1400 km dari Kanaan.
Tidak masuk akal.
Apakah ada ayatnya di qur’an yang menyebutkan nabi Musa dan umat Israel pergi ke Mekah?
Sebaliknya jika Paran ada di timur jazirah Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.

KETIGA :
1 Samuel 25 : 1 :
Dan matilah Samuel ; seluruh Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia dirumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.


Apa perlunya raja Daud pergi ke Mekah yang jauhnya sekitar 1400 km dari Rama? Tidak masuk akal.
Apakah ada ayatnya di qur’an yang menyebutkan nabi Daud pergi ke Mekah?
Sebaliknya jika Paran ada di timur jazirah Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.

Jadi kutipan 3 ayat diatas, bisa disimpulkan bahwa PARAN TIDAK MUNGKIN MEKAH KARENA JARAKNYA TERLALU JAUH.


B. BAKA

Menurut muslim :
Nama Makkah disebut dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Fath (48 : 24) :
Dan Dialah yang menahan tangan mereka dan (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka ditengah kota Mekah ……..

Nama lain Makkah adalah Bakka, tergantung dialek sukunya.
Hal ini disebut sekali dalam Surat Ali 'Imran (3): 96, yaitu:
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dlbangun (untuk tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."

Sungguh mengagumkan, kota Bakka ini disebut oleh Nabi Daud Alaihis-salam dalam Injil - Mazmur 84:7) :
"Apabila melintasi lembah Bakka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat."


Komentar :
Dikutip yang cukup lengkap :
Maz 84 : 7 – 8 :
Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; ………. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion


Sion adalah nama lain dari Yerusalem.
1 Raja 8 : 1 :
Pada waktu itu raja Salomo menyuruh semua para tua-tua Israel dan semua kepala suku … berkumpul di hadapannya di Yerusalem …. yaitu Sion.


Kita lihat dari konteks kalimatnya :
Penulis kitab Mazmur menggambarkan orang-orang Yahudi yang hendak berziarah ke Yerusalem dimana harus melalui lembah Baka. Tidak logis jika orang-orang Yahudi yang berdiam di tanah Israel dan wilayah sekitarnya saat hendak ke Yerusalem harus menuju Mekah dulu yang jaraknya sekitar 1400 km kemudian berbalik lagi ke Yerusalem.

Ada 2 pendapat tentang lokasi lembah Baka ini.

PERTAMA :
Yang berpendapat adalah Lembah Beka di Lebanon.
Lembah Beka disebut juga Biqa atau Beqaa berada di Lebanon.

Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica
Edisi 2003
Sub Topik : Al-Biqa


also spelled Bekaa, or Beqaa, classical Coele Syriabroad valley of central Lebanon,
juga disebut Bekka atau Beqaa …. Lembah di Lebanon tengah

The valley contains nearly half of Lebanon's arable land ……
Lembah ini adalah hampir setengah dari tanah Lebanon yang dapat ditanami …..


Perbatasan secara geografi :
Timur : kota Al Labwah
Selatan : kota Baalbek
Barat : kota Bahari
Utara : kota Al Hirmil

Lihat peta no. 7 dibawah ini.

Image

Sumber : http://www.the-lebanon.com/lebanon_coun ... n_sm02.gif

KEDUA :
Arti “baca” dalam bahasa Ibrani adalah “pohon param (balsam tree)”.

Kita bisa menemukan referensi dari Alkitab tentang lembah POHON PARAM ini.
2 Sam 5 : 22 – 23 :
“Ketika orang Filistin maju sekali lagi dan memencar di lembah Refaim, maka bertanyalah Daud kepada YAHWE dan Ia menjawab, “ ….. engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon param (balsam tree)


Lembah Refaim sendiri terletak sekitar 6 km sebelah barat daya Yerusalem. Berarti lembah Baka sendiri pasti terletak tidak jauh dari lembah Refaim.

Tampaknya Islam mengartikan hanya karena kesamaan bunyi dari 2 bahasa yang berbeda. Namun jika kita lihat struktur konsonan antara kedua kata ini maka jelaslah bahwa Bacca tidak mungkin Mekah.
Tulisan Ibrani kuno dan Arab kuno tidak memiliki simbol huruf hidup, semua kata ditulis dengan huruf mati.
Jadi :
BAKKA akan ditulis BKK dalam huruf Ibrani kuno
MEKKA akan ditulis MKK dalam huruf Arab kuno


C. MEKAH
Muslim mengklaim bahwa kota Mekah adalah pusat dari agama Islam dan pusat dari sejarah. Menurut mereka “tempat suci pertama yang diperuntukkan manusia adalah Mekah, tempat yang diberkati, petunjuk bagi umat manusia ." (Sura 3:96).

Menurut tradisi Islam, Adam menempatkan batu hitam didalam Kabah. Sementara menurut Qur’an (Sura 2:125-127) adalah Abraham dan Ismael yang membangun ulang Kabah beberapa tahun kemudian.
QS 2 : 127 :
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".


Jadi menurut Muslim, Mekah dipandang sebagai kota yang pertama dan paling penting didunia.

Namun bertentangan dengan pandangan Islam diatas, ternyata yang didapati justru :
• Tidak ada dokumentasi secuilpun yang menyatakan bahwa Abraham pernah pergi atau tinggal di Mekah.
• Tidak ada bukti arkeologis dan referensi secuilpun tentang kota Mekah sebelum era Islam.

Beberapa pembahasan diberikan dsibawah ini :
PERTAMA :
Dari penelitian yang dilakukan oleh Patricia Crone dan Michael Cook dalam buku Hagarism : The Making of The Islamic World, 1977, satu-satunya kemungkinan penyebutan Mekah dalam dokumen pra Islam adalah yang ditulis oleh sejarawan Ptolemy abad ke 2 M yang menyebutkan sebuah kota bernama “Makoraba”. Namun tidak ada kepastian dari dugaan ini karena nama Makoraba hanya disebut sepintas saja.

KEDUA :
Selain itu kemungkinan lain adalah dari laporan Strabo dalam buku :
Geography, buku XVI, bab iv,
halaman 1-4, 18-19, 21-26,

Buku ini bertarikh tahun 22 masehi. Namun laporan dari Strabo tidak menuliskan adanya kota Mekah, melainkan lebih merupakan gambaran tentang sisi pantai Hijaz dan sebuah kota bernama Negrani.

Berikut kutipannya :
Kemudian adalah pantai yang berbukit-bukit, dan setelah itu beberapa teluk dan kota yang dihuni oleh kaum nomaden, yang hidup dengan unta mereka.
Penguasa kota tersebut adalah Sabos. Gallus menghabiskan lima puluh hari melalui daerah ini, melalui jalanan, dan kemudian sampai dikota Negrani.


Namun lagi-lagi, tidak ada kepastian sama sekali tentang Negrani adalah Mekah.

KETIGA :
Sementara dikutip dari buku :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal

BAGIAN KEDUA: MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY


….. Untuk mengetahui sejarah dibangunnya kota ini SUNGGUH SUKAR SEKALI. MUNGKIN sekali ia bertolak ke masa ribuan tahun yang lalu. ……. MUNGKIN sekali Ismail anak Ibrahim itu orang pertama yang menjadikannya sebagai tempat tinggal, …. Kalau Ismail adalah orang pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini sebelum itu GELAP SEKALI.


Jadi Haekal mengakui bahwa sejarah kota ini SANGAT SUKAR ditelusuri dan GELAP SEKALI .
Tentu saja, karena pada jaman Pra Islam, kota Mekah boleh dikata TIDAK DIKENAL.

KEEMPAT :
Sementara dari buku yang lain :
Sejarah Kota Mekah – Klasik dan Modern
Akbar Media Eka Sarana, Januari 2003
DR. Muhammad Ilyas Abdul Gani


Tidak satupun memberikan informasi tentang catatan arkeologis pra Islam yang dapat menguatkan klaim bahwa kota Mekah tersebut telah didirikan pada jaman Abraham (sekitar 2000 SM).

KELIMA :
Satu kesimpulan akhir yang cukup masuk akal adalah :
Dikutip dari :
Muhammad – Kisah Hidup Nabi Berdasar Sumber Klasik
Martin Lings
Serambi Ilmu Semesta, 2002, halaman 10


... Ada 2 pusat suci yang melingkupi Ibrahim : satu didaerahnya, dan satu lagi MUNGKIN BELUM DIKETAHUI, dan MUNGKIN KESANALAH Hajar dan Ismail dituntun, kesuatu lembah tandus di Arabia ....... Lembah itu bernama Bakah.

Jadi pengaitan Mekah dengan Bakah hanyalah sesuatu yang hanya bisa disimpulkan sebagai MUNGKIN. Karena memang TIDAK ADA BUKTI-BUKTI PRA ISLAM yang menguatkan hal tersebut.

Begitu juga, tidak ada bukti yang mengkaitkan Mekah sebagai TEMPAT PEMUJAAN YANG UTAMA DARI ERA IBRAHIM HINGGA MENJELANG ERA ISLAM.

Sekian

Posted: Thu Jun 29, 2006 10:39 am
by numplew.
Ternyata banyak thread yang nganggur.

Posted: Thu Jun 29, 2006 11:15 am
by curious
bagus nih. biar si dodor sibuk ngasah otak

Posted: Sun Feb 18, 2007 2:32 pm
by vivaldi
Tulisan ini mendapatkan tanggapan dari pihak muslim yang dapat diakses disini :
http://menganalisiskristen.blogspot.com ... dalah.html

Tanggapan tersebut cukup bagus dan karenanya akan saya tanggapi satu persatu.
Dalam literatur Islam, Nabi Ibrahim (Abraham) sangat mencintai nabi Ismail. Kecintaannya beliau, karena nabi Ismail adalah anak tunggalnya nabi Ibrahim. Karena kecintaan beliau yang berlebihan, maka Tuhan mengujinya untuk menyembelih anak tunggal (Ismail). Kelahiran nabi Ismail adalah hasil doa nabi Ibrahim kepada Allah, sedangkan kelahiran Nabi Ishak adalah karunia Allah setelah ia lulus ujian dalam menyembelih anak tunggal bernama Ismail (QS Ash Shaaffaat).
Jika mengacu kisah pengurbanan versi Islam, patut dipertanyakan karena Al-Qur’an tidak pernah menuliskan nama Ismail sebagai anak yang dikurbankan, yang dituliskan hanyalah seorang anak, anakku, anaknya dan anak itu. Kenapa Aulloh SWT tidak berani menuliskan nama Ismail dalam kisah pengurbanan tersebut?. Berikut kutipan QS 37 yang mengisahkan pengurbanan tersebut.

QS 37 :
100 Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101 Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar [1284].
102 Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103 Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104 Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105 sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu [1285] sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106 Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107 Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar [1286].
108 Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109 (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110 Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111 Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
112 Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
113 Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.


Kisah diatas jelas hanya menuliskan nama Ishak, jika kita lihat kisah diatas secara menyeluruh maka tafsiran yang paling masuk akal adalah Ishak telah rela dikurbankan, makanya dia diberi karunia menjadi nabi dan golongan orang saleh.
Terlihat bagaimana di ayat 112 penterjemah Al-Qur’an harus menambahkan kata (kelahiran).
Kenapa Aulloh SWT menjadi begitu pelupa sehingga tidak mencantumkan kata (kelahiran) dalam buku yang katanya ditulis sendiri oleh Aulloh SWT jika memang itu maksudnya!?.

Padahal koreksi yang tegas sangat dibutuhkan oleh Aulloh. Berikut dikutipkan tuduhan yang dituliskan oleh Ibn Kathir yang hidup 701 H – 774 H.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47682.html

This child was Isma`il, …….. Allah commanded Ibrahim to sacrifice his only son, and in another text it says his firstborn son. But here they falsely inserted the name of Ishaq. ….. They inserted the name of Ishaq because he is their ancestor, while Isma`il is the ancestor of the Arabs. They were jealous of them, so they added this idea and changed the meaning of the phrase "only son'' to mean `the only son who is with you,' ….. But this is a case of falsification and distortion, …

Anak tersebut adalah Ismail ….. Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengurbankan anak tunggalnya dan ditext lain disebutkan anak pertama. Namun disini mereka memalsukan dengan penyisipan nama Ishak….. Mereka menyisipkan nama Ishak karena dia adalah nenek moyang mereka, sementara Ismail adalah nenek moyang bangsa Arab. Mereka cemburu kepada bangsa Arab, sehingga mereka menambahkan kata tersebut dan merubah frasa anak tunggal menjadi anak tunggal yang ada bersamamu …… Namun ini adalah pemalsuan dan perubahan …..


Ibn Kathir yang hidup sekeitar 700 tahun setelah Muhammad SAW pun ternyata hanya berargumen tentang frasa “anak tunggal” dan menuduh adanya pemalsuan. Kalau ada pemalsuan maka ini adalah hal yang serius karena umat Israel sudah merubah kitab Allah. Menjadi pertanyaan yang sah, kenapa Aulloh SWT tidak mengoreksi “pemalsuan” ini dengan gamblang misalkan dengan menuliskan dalam Al-Qur'an sbb :

102 Maka tatkala Ismail sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai Ismail sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ismail menjawab: "…..
103 Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan Ismail atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
107 Dan Kami tebus Ismail dengan seekor sembelihan yang besar


Kenapa Aulloh menjadi pengecut untuk mengklarifikasi kitabNya sendiri yang katanya sudah dipalsukan???.

Sebaliknya jika mengacu kepada hadis Bukhari Volume 4, buku 55, nomer 583 yang menceritakan tentang perjalanan Ibrahim ke Mekkah ternyata malah tidak menceritakan sama sekali tentang peristiwa pengurbanan tersebut. Ini membuktikan bahwa hingga era Bukhari yang hidup sekitar 200 tahun setelah Muhammad SAW cerita pengurbanan Ismail sama sekali belum dikenal.

Pembahasan lebih lanjut tentang kisah pengurbanan yang jelas mematahkan klaim pengurbanan Ismail dapat diakses disini.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2962

Ibrahim membawa istri dan anaknya ke daerah tandus tak berpenghuni (Mekkah) karena perintah Allah.
Pemaparan Alkitab cukup jelas dan memang berbeda dengan pemaparan versi Islam. Menurut Alkitab, Abraham menyuruh Hagar dan Ismail pergi. Sementara menurut hadis Bukhari, Abraham sendiri yang mengantarkan Hagar dan Ismail hingga ke Mekkah yang jaraknya ribuan kilo meter dari Israel, yang belum berpenghuni dan kering kerontang tanpa adanya air dan ditinggal disana hanya dengan sekantong air. Namun sayangnya kisah versi Islam ini hanya muncul dalam hadis Bukhari yang hidup 194 – 256 H.
Tidak sekalipun kisah Ibrahiim membawa Hagar dan Ismail muncul dalam Al-Qur’an, bahkan nama Hagarpun tidak pernah muncul dalam Al-Qur’an. (mohon koreksi jika salah)
Ayat berikut yang sering ditafsirkan sebagai doa Abraham setelah dia meninggalkan Hagar dan Ismail di Mekah ternyata juga tidak menuliskan Mekah dan Baitullah kecuali dalam tanda kurung. Lagi-lagi, Aulloh SWT muncul sifat pengecut dan plin-plannya karena tidak berani menjelaskan secara gamblang.

QS 14 : 35 :
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
QS 14 : 37 :
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati


Ada 2 hal penting yang patut dibahas tentang QS 14 : 35 dan 36 tersebut, yaitu :
Pertama
Permohonan Abraham ini diucapkan saat dia sudah tua saat Ishak sudah lahir

QS 14 : 39 :
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do'a.


Dan saat tuanya Abraham tinggal di sekitar wilayah Hebron di Israel dan dikuburkan disana disamping istrinya.

Kejadian
23:2 Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.
23:3. Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan isterinya yang mati itu, lalu berkata kepada bani Het:
23:4 "Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu ….
23:19 Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan.

25:9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,
25:10 yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.


Hebron sendiri adalah wilayah didekat Yerusalem

Image


Jadi permohonan Abraham diusia tuanya yang diucapkan di sekitar wilayah Hebron di Israel sesuai pemaparan Al-Qur’an diatas seharusnya berbunyi sebagai berikut :

QS 14 : 35 :
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (wilayah Hebron - Israel), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.


Kata ganti ini di QS 14 : 35 jelas menunjukkan lokasi dimana Abraham tinggal yaitu di Hebron, bukannya di Mekah karena Abraham diusia tuanya tidak tinggal di Mekah, kota yang baru ada disekitar abad 1 atau 2 masehi atau sekitar 2000 tahun setelah era Abraham.

Bahasan lebih lanjut tentang kebohongan sejarah Mekah, Kabah dan Zamzam ada disini :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2961

Kedua :
Abraham juga memiliki keturunan dari Ketura yang oleh Abraham saat masih hidup disuruh pindah ke sebelah timur.

Kejadian
25 : 6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.


Salah satu keturunan yang menonjol adalah Midian.
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid II
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2001, halaman 81

…. Keturunan Abraham melalui Midian, anak gundiknya Ketura. Abraham menyuruh mereka pergi bersama semua anak kelahiran gundiknya itu kesebalah timur (Kej 25 : 6). Demikianlah orang Midian menempati daerah padang gurun di Transyordania, dan Moab turun kebawah sampai Edom…..

Patut dicatat juga bahwa Abraham juga mendirikan mezbah bagi YAHWE di Hebron.
Kejadian 13
18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.


Jadi permohonan Abraham dalam QS 14 : 37 seharusnya ditafsirkan sebagai berikut :

QS 14 : 37 :
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku (dari gundikku yang bernama Ketura) di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman (padang gurun Transyordania) di dekat rumah Engkau (mezbah di Hebron) yang dihormati


Jika ayat diatas ditafsirkan sebagai Baitullah sesuai terjemahan Al-Qur’an maka menimbulkan ketidakcocokan sejarah.
QS 3 : 96 :
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia


Menurut Ibn Kathir :
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3 : 96 :
Dapat diakses di : http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799

[96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)”. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem)”. Aku berkata, “Berapa jangka waktu antara pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”


Menurut perhitungan :
Abraham dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM – 2000 SM
Raja Salomo (Sulaiman) yang membangun bait Allah di Yerusalem hidup seitar 1000 SM - 970 SM.
Jadi ada beda waktu 1000 tahun antara Ismail (yang membangun Kabah = Masjidil Haram) dengan raja Salomo (yang membangun Bait Allah di Yerusalem).
Jadi bagaimana bisa dikatakan beda waktu keduanya hanya 40 tahun?

Berlanjut .....

Posted: Sun Feb 18, 2007 4:15 pm
by vivaldi
Berikut diberikan terjemahan hadis Bukhari tentang perjalanan Abraham ke Mekah yang diterjemahkan oleh sdr Feodor Fathon disini :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=10173


SAHIH BUKHARI Volumn 004, Book 055, Hadith Number 583.
-----------------------------------------

Diriwayatkan Oleh Ibn Abbas: bahwa Wanita pertama yang menggunakan korset adalah ibunda Ishmael. Dia menggunakan korset untuk menyembunyikan kehamilannya dari Sarah. Ibrahim membawa Hajar dan putranya Ishmael selagi ismail sedang menyusui ibunya ke suatu tempat dekat Ka'Ba di bawah sebuah pohon pusat Zam-Zam, di tempat yang paling tinggi di mesjid itu. Waktu itu tidak ada seorang pun di Mecca, tidak pula air. Maka Ibrahim mendudukan mereka di sana dan menempatkan di dekat mereka tas kulit yang berisi biji-bijian, dan sebuah kantong air yang kecil yang berisi sedikit air, dan Ibrahim kemudian bermaksud pulang kembali ke rumahnya. Ibunda Ishmael mengikuti dia dan berkata, " Wahai Ibrahim ! Kamu hendak kemana, meninggalkan kami di lembah ini di mana tidak ada seorang pun menemani, serta tidak ada apa-apa untuk dinikmati?" Hajar mengulang-ngulang berkali-kali, tetapi Ibarhim tidak juga menengok ke belakang. Kemudian Hajar bertanya pada dia, " Apakah Allah telah memerintahkan kamu untuk melakukan ini ?" Ia berkata, " Ya." Hajar berkata, " kalo begitu Allah pasti tdk akan menyia-nyiakan kami berdua," dan Hajar kembali sedangkan Ibrahim meneruskan langkahnya, dan setelah sampai di Thaniya di mana Hajar dan Ismail tidak bisa melihat dia, ia menghadapi Ka'Ba, dan mengangkat kedua-dua tangannya, meminta pada Allah dgn do’a nya :

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau yang dihormati, ya Tuhan kami agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. ( 14.37)

Ibu Ishmael lalu menyusui Ishmael dan minum dari air (yang dia punya).

Ketika air di dalam Kantong air habis, dia menjadi haus dan anak nya juga menjadi haus. Dia mulai memperhatikan Ishmael yang meronta-ronta; lalu Hajar meninggalkan Ismael, karena dia tidak tahan melihat Ismail, dan menemukan bahwa gunung Safa adalah gunung yang paling dekat dengannya dan tempat dia berada. Lalu Hajar berdiri di atas gunung itu dan mulai memandangi lembah dengan seksama berharap dia mungkin dapat melihat seseorang, tetapi dia tidak bisa melihat sesiapapun. Kemudian dia turun dari Safa dan ketika dia mencapai lembah, dia menyingsingkan jubah nya dan berlari menuju lembah seperti seseorang kebingungan dan kesusahan, hingga dia menyeberang lembah dan mencapai gunung Marwa di mana dia berdiri dan mulai memandangi lembah, berharap melihat seseorang, tetapi dia tidak bisa melihat sesiapapun. Dia mengulangi hal demikian (lari antara Safa dan Marwa) tujuh kali." Nabi berkata, "Ini kemudian menjadi sumber dari tradisi berjalan orang-orang antara keduanya ( yaitu. Safa dan Marwa).
Ketika dia mencapai Marwa (untuk terakhir kalinya) dia mendengar sebuah suara dan dia menyuruh dirinya sendiri untuk diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Dia mendengar suara lagi dan berkata, ' O, (siapapun kamu)! Kamu sudah membuat aku mendengar suara mu; adakah kamu punya sesuatu (yang) dapat membantu aku?" Dan lihat! Hajar melihat malaikat di tempat Zam-Zam, menggali bumi dengan tumitnya (atau sayap nya), hingga air mengalir dari tempat itu. Hajar memulai untuk membuat semacam bendungan bak di sekitar air itu, menggunakan tangan nya dengan cara ini, dan mulai mengisi kantong airnya dengan air dengan tangan nya, dan air terus mengalir keluar setelah dia selesai menciduk sebagian dari air itu."
Nabi menambahkan, "semoga Allah menganugerahkan Sayang Nya atas ibunda Ishmael ! Telah dia biarkan Zam-Zam (mengalir tanpa berusaha untuk mengendalikannya) (atau tidak menciduk dari air itu) (untuk mengisi kantong air nya), Zam-Zam akan terus memancar di atas permukaan bumi." Nabi menambahkan lebih lanjut , " Kemudian Hajar meminum (air) dan menyusui anaknya. Malaikat berkata kepada nya, 'Janganlah takut disia-siakan, karena di sini akan menjadi Rumah Allah (Bait Allah) yang akan dibangun oleh anak laki-laki ini dan bapaknya, dan Allah tidak pernah menyia-nyiakan hamba Nya.' Baitullah (Kaba) pada waktu itu berada di suatu tempat yang tinggi seperti bukit kecil, dan ketika banjir datang, air mengalir ke segala penjuru. Dia tinggal dengan cara demikian hingga sebagian orang dari suku bangsa Jurhum atau suatu keluarga dari Jurhum melalui Hajar dan anaknya, ketika mereka (Jurhum) melewati jalan Kada'. Mereka berhenti di tempat yang lebih rendah yang masih daerah mekkah, di mana mereka melihat seekor burung yang terbang berputar-putar seperti kebiasaan burung bila berada di atas air dan tidak meninggalkannya. Mereka berkata, ' Burung itu pasti terbang menglilingi air, tapi kita tahu bahwa tidak ada air di lembah ini.' Mereka mengirim satu atau dua pesuruh yang menemukan sumber air, dan kembali untuk menginformasikan mereka mengenai keberadaan air tsb. Maka, maka mereka semua mendatanginya (ke arah air itu)." Nabi menambahkan, " Ibu Ishmael sedang duduk dekat air. Mereka bertanya kepadanya, ' Apakah kamu mengijinkan kami untuk menginap di rumah mu?" Dia menjawab, ' Ya, tetapi kamu tidak mempunyai hak untuk memiliki air.' Mereka menyetujui hal itu." Nabi mengatakan lebih lanjut , " Ibu Ishmael merasa senang dgn kondisi tersebut sebagaimana yang ia inginkan yaitu untuk mendapat pertemanan dgn orang-orang. Maka, mereka mantap untuk tinggal di sana, dan di kemudian mereka mengajak keluarga-keluarga mereka untuk datang dan menetap sehingga beberapa keluarga menjadi penduduk permanen di sana.

Ishmael tumbuh dewasa dan belajar Mengenai bahasa Arab dari mereka dan (kebaikan ismail) menyebabkan mereka mencintai dan menghormatinya. Kala ia tumbuh dewasa, dan ketika ia mencapai masa puber mereka menikahkannya dgn seorang perempuan dari antara mereka.

Setelah ibunda Ishmael wafat, Ibrahim datang setelah perkawinan Ishmael untuk menengok keluarga nya yang dulu ia tinggalkan, namun ia tidak menemukan Ishmael di sana. Ketika ia bertanya kepada isteri Ishmael, dia menjawab, 'Ia pergi mencari nafkah kami.' Kemudian Ibrahim bertanya padanya seputar kehidupan keluarga mereka dan kondisi mereka, dan dia menjawab, 'kami hidup dalam kesengsaraan; dan serba kesulitan serta kemiskinan,' keluhan kepadanya. Ia berkata, ' Kalo suami mu kembali, sampaikan salam ku kepadanya dan ceritakan kepada dia untuk merubah ambang pintu dari gerbang (rumah nya).' Ketika Ishmael datang, ia menampakan raut wajah tidak biasa, maka ia bertanya pada isteri nya, ' adakah seseorang mengunjungi kamu?' Dia menjawab, ' Ya, seorang tua yang mengatakan ini dan itu dan bertanya padaku ttg kamu dan aku memberitahukannya, dan ia bertanya mengenai kita ttg hidup, dan aku menceritakan kepadanya bahwa kita dalam kemiskinan dan kesukaran.' Atas hal itu Ishmael berkata, ' apakah ia menasehati kamu ttg sesuatu?' Dia menjawab, ' Ya, ia menceritakan kepadaku untuk menyampaikan salamnya kepada mu dan untuk menceritakan kepada kamu agar merubah ambang pintu dari gerbang mu.' Ishmael berkata, ' Ia adalah bapak ku, dan ia telah berpesan agar aku menceraikan kamu. Mengembalikan mu ke keluarga mu.' Maka, Ishmael menceraikan nya dan menikahi perempuan lain dari antara mereka (Jurhum).

Kemudian Abraham pergi jauh untuk beberapa waktu yang Allah kehendaki dan mengunjungi mereka lagi namun tidak menemukan Ishmael. Maka ia mendatangi isteri Ishmael dan bertanya sekitar Ishmael. Dia berkata, ' Ia pergi mencari nafkah kami.' Ibrahim bertanya padanya, ' Bagaimana kabar kalian ?' bertanya kepadanya sekitar makanan atau minuman bergizi dan hidup mereka. Dia menjawab, ' Kami cukup kaya dan makmur (berkecukupan).' Kemudian dia bersyukur pada Allah’ Abraham berkata, ' Makanan seperti apa yang kau makan?' Dia berkata. ' Daging.' Ia berkata, ' Apa yang kamu minum?' Dia berkata, ' Air." Ia berkata, " O Allah! Berkatilah air dan daging mereka." Nabi menambahkan, " Pada waktu itu mereka tidak mempunyai butir, dan jika mereka mempunyainya, ia akan meminta Allah untuk memberkatinya." Nabi menambahkan, " Jika seseorang hanya mempunyai dua hal ini sebagai makanan atau minuman bergizi nya, maka keadaan dan kesehatannya akan sangat buruk, kecuali jika ia hidup di Mecca." Nabi menambahkan," Kemudian Ibrahim berkata kepada isteri Ishmael, " Kalau suami mu datang, salamku untuknya dan ceritakan kepada dia bahwa ia harus memelihara kekokohan ambang pintu dari gerbang rumahnya.' Ketika Ishmael kembali, ia bertanya kepada isteri nya, ' Apakah ada seseorang menemui mu?' Dia menjawab, ' Ya, seorang bapak tua yang cakap datang padaku,' maka dia memuji-muji dia. ' Ia bertanya seputar kamu, dan aku memberi tahu dia, dan ia bertanya seputar mata pencarian kita dan aku menceritakan kepada dia bahwa kita dalam kondisi yang baik.' Ishmael bertanya pada istrinya, ' Apakah dia memberi mu nasihat?' Dia berkata, ' Ya, ia menceritakan kepada ku untuk menyampaikan salamnya kepada mu dan berpesan agar kamu memeelihara kekokohan ambang pintu dari gerbang rumahmu.' Ishmael berkata, ' Itu Adalah bapak ku, dan kamulah yang menjadi ambang pintu (gerbang rumah). Ia telah berpesan padaku untuk memelihara kamu dan aku.'

Kemudian Abraham pergi meninggalkan mereka dalam jangka waktu yang Allah kehendaki, dan menemui mereka setelah itu. Ia melihat Ishmael di bawah sebuah pohon dekat Zam-Zam, sedang mempertajam panah nya. Ketika ia melihat Abraham, ia bangkit menyambut dia (dan mereka menyambut satu sama lain sebagai bapak dengan anak dan anak dng bapanya). Abraham berkata, ' O Ishmael! Allah telah memberi ku sebuah perintah.' Ishmael berkata, ' Lakukan apa yang Tuhan mu telah perintahkan mu untuk dilakukan.' Abraham bertanya, ' Akankah kamu membantu aku?' Ishmael berkata, ' Aku akan membantu mu.' Abraham berkata, Allah telah perintahkan aku untuk membangun sebuah rumah di sini,' menunjuk suatu bukit kecil yang lebih tinggi dibanding daratan melingkupi itu." Nabi menambahkan, " Kemudian mereka membina dasar dari Bait (Ka'Ba). Ishmael membawa batu dan sedangkan Abraham membangun, dan ketika dinding menjadi tinggi, Ishmael membawa batu yang ditaruhnya untuk pijakan Ibrahim membawa batu ke bangunan yg tingggi. Selagi Ishmael memberikan Ibrahim batu, dan mereka berdua berkata, : ' O Tuhan kami! Terimalah layanan ini dari kami, sesungguhnya Engkau Maha mendengar dan Maha Mengatahui' Nabi menambahkan,

Dan , ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail : "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". ( 2.127)


Jadi jika mendasarkan dari hadis diatas, setelah ditinggalkan oleh Abraham, Ismael kemudian tumbuh besar dan belajar bahasa Arab kemudian dinikahkan. Baru setelah Hagar meniggal Abraham 2 kali ke Mekah namun tidak berhasil menjumpai Ismail. Ismail sendiri sempat cerai dan menikah lagi. Baru pada kunjungan ke 3 Abraham berhasil menjumpai Ismail.

Jadi tidak ada sama sekali kisah pengurbanan Ismail.

Posted: Mon Feb 19, 2007 9:26 pm
by vivaldi
Keimanan Ibrahim untuk membawa mereka ke Mekkah sama dengan keimanan beliau, ketika:
1. Tuhan memerintahkan Ibrahim untuk migrasi dari negeri kelahirannya ke tanah Kanaan (Kejadian 21:1). Nabi Ibrahim pun patuh.
2. Didekat Sikhem, Tuhan menjanjikan tanah Kanaan untuk keturunan Ibrahim, padahal Ibrahim di hari tuanya (usia 75+) itu tidak memiliki keturunan (Kejadian pasal 12).
3. Didekat Betel, lagi-lagi Ibrahim yang belum memiliki anak, dijanjikan oleh Tuhan yang berfirman kepadanya :"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga."
4. Di Syawe (Kejadian 14:17), Tuhan menjanjikan keturunan Ibrahim bagaikan bintang-bintang di langit. Padahal usia Ibrahim makin tua dan belum memiliki anak.(Kejadian 15:15)
5. Masih ditempat yang sama, selang beberapa jam, Tuhan menjanjikan tanah yang terbentang dari Sungai Mesir (Nil) hingga Sungai Efrat di Irak, hanya untuk keturunan nabi Ibrahim.(Kejadian 15:17-18)

Semua perintah dan janji Tuhan tersebut diatas diyakini dengan keimanan yang besar dipihak nabi Ibrahim yang diusia tuanya tidak mempunyai anak. Dengan keimanan yang besar pula yang membuat nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan nabi Ismail di Mekkah yang gersang.
Sayangnya perintah membawa Hagar dan Ismail ke Mekah tidak ada dalam Al-Qur'an. Hanya ada dalam hadis yang baru muncul sekitar 200 tahun setelah era Muhammad SAW.
Berikut kisah bagaimana Abraham membawa Hagar dan Ismail.

Sumber :
Sejarah Nabi Nabi Allah
Ahmad Bahjat
Penerbit Lentera, Jakarta, 2006, halaman 115

Pada suatu hari nabi Ibrahim bangun lalu beliau memerintahkan istrinya, Hajar, untuk membawa anaknya bersiap-siap untuk melalui perjalanan panjang . Setelah beberapa hari, dimulailah perjalanan nabi Ibrahim bersama istrinya Hajar beserta anak mereka, Ismail. Saati itu Ismail masih menyusu pada ibunya…..

Bahkan dalam hadispun ternyata tidak ada ceritanya bagaimana perintah Aulloh SWT disampaikan. Apakah melalui mimpi atau melalui media yang lainnya.
Dalam memandang Perjanjian Lama (dalam hal ini Taurat)[1] umat Muslim akan senantiasa hati-hati. Bagaimana mungkin Muslim dapat membenarkan segala kontradiksi yang ada dalam Perjanjian Lama dan menelan mentah-mentah sebagaimana yang dilakukan umat Kristen!
Sebagian besar “kontradiksi” sudah dijawab dengan baik oleh sdr. Qbiz di :
http://www.sarapanpagi.org/apologetik-t ... n-vc3.html

Pertanyaan yang sama juga bisa diajukan kepada muslim tentang bagaimana kualitas Al-Qur’an yang sangat rendah dan penuh kesalahan dalam contoh-contoh berikut ini :

Kesalahan fatal Embriologi yang ternyata hanya hasil contekan dan dengar-dengaran
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6661

Kebingunan tentang identitas Maria ibu Yesus dengan Miryam saudara perempuan Harun
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4643

Kebingungan tentang kisah Gideon dan Saul (Thalut)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=5091

Masuknya kisah legenda Seven Sleepers dalam Al-qur’an dan dianggap sebagai fakta sejarah
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6137

Masuknya kisah kaisar kafir lagi homo Alexander Agung, bahkan oleh muslim pernah dianggap sebagai nabi yaitu Zulkarnain.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4802

Carut marutnya penyusunan Al-Qur’an
viewtopic.php?t=3570

Carut marutnya klaim penghafalan Al-Qur’an
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2950

Pertanyaan yang sama adalah : bagaimana mungkin muslim menerima mentah-mentah Al-Qur’an?!
Dan inilah sikap kami sebagai muslim,
"Apabila ada Ahli Kitab berbicara kepadamu, maka janganlah kamu mendustakannya dan janganlah kamu membenarkannya. Tetapi katakanlah : "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (al-Qur'an), dan kami beriman kepada apa yang diturunkan sebelum kami (Taurat, Zabur, Injil). Apabila yang dikatakan itu hak (benar), janganlah kamu mendustakannya. Tetapi apabila (yang dikatakan) itu batil, maka janganlah kamu membenarkannya." (HR Abu Daud, Turmudzi, Muslim)
Dan inilah sikap yang harus dilakukan oleh Muhammad SAW menurut Al-Qur’an yang jelas lebih tinggi tingkatnya dibandingkan hadis.

QS 32 : 23 :
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerima (Al Qur’an) itu dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi bani Israel.


Perbandingan terjemahan Inggris dari Yusuf Ali :
QS 32 : 23 :
We did indeed aforetime give the Book to Moses: be not then in doubt of its reaching (thee): and We made it a guide to the Children of Israel.


Jelas tidak ada kata Al-Qur’an disitu.
Ayat diatas memang menyulitkan muslim karena Muhammad SAW diinstruksikan harus menerima Alkitab (Taurat) dengan segenap hati.
Namun muslim tidak bisa menerima kenyataan ini. Dan oleh DEPAG terjemahan sengaja DIPLESETKAN dengan penambahan kata dalam kurung (AL-QUR’AN) agar pembaca merasa ayat ini ditujukan kepada Islam, padahal sungguh ayat ini hanya berbicara tentang AL KITAB SAJA (Taurat)

Atau yang berikut ini :

QS 10 : 94 :
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam KERAGU-RAGUAN tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada ORANG-ORANG YANG MEMBACA KITAB SEBELUM KAMU. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.


Muhammad SAW diminta untuk berkonsultasi dengan ahli kitab (Yahudi dan Kristen) jika merasa ragu-ragu tentang wahyu yang diterimanya. Ahli kitab jelas akan mengacu dari kitab Taurat dan kitab Injilnya saat ditanya oleh nabi Muhammad SAW.
Sebelum membahas kisah nabi Ismail, kita akan membahas terlebih dahulu kisah hidup nabi Ibrahim. Karena al-Qur'an tidak menyebut di daerah mana nabi Ibrahim dilahirkan, maka kita akan meneliti Perjanjian Lama. Menurut Perjanjian Lama, Nabi Ibrahim dilahirkan di Ur-Kasdim (Irak Selatan),
Yah itulah bukti kalau Alkitab jauh lebih komprehensif dibandingkan Al-Qur’an. Makanya Muhammad SAW disuruh menerima Alkitab tanpa ragu-ragu dan disuruh bertanya ke ahli kitab kalau lagi bingung.
"Lalu Terah membawa Abram (Ibrahim), anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai (Sarah), menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.” (Kejadian 11:31)

Kejadian 11:31 ini sangat aneh, karena migrasi Ibrahim dari Ur-Kasdim (Irak Selatan) menuju Kanaan (Palestina) sebenarnya akan lebih pendek jarak tempuh perjalanan jika Ibrahim langsung saja berjalan kearah barat menuju Kanaan (Palestina). Namun anehnya Ibrahim sebelum ke Kanaan (Palestina), justru dia transit ke Haran. Haran letaknya di Utara (Turki bagian tenggara -Armenia kuno-Utara Syam). Jelas dari sudut logika saja, sulit dimengerti mengapa dan untuk apa Ibrahim transit di Haran yang jelas-jelas menambah waktu dan jarak tempuh menuju Kanaan (Palestina) yang sebenarnya akan lebih pendek jika Ibrahim langsung berangkat kearah barat dan bukan transit ke utara terlebih dahulu.
Muslim memberikan peta berikut tentang lokasi Haran.
Image

Namun menurut sumber sekuler, lokasi Haran tidaklah terlalu keutara seperti yang diinformasikan diatas.
Image

Jalur dari Ur Kasdim ke Haran adalah satu jalur menyusur sungai Tirgis dan Efrat dan itu adalah jalur yang logis karena dengan menyusur sungai maka suplai air untuk kebutuhan hidup akan terus tersedia.
Haran sendiri adalah kota kuno yang merupakan titik persimpangan jalur perdagangan dari Damaskus ke Mesopotamia kuno

Sumber :
Wikipedia Encyclopedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Harran

Historical Harran is very, very ancient too. This was a centre of Mesopotamian culture which in its prime controlled the point where the road from Damascus joins the highway between Nineveh and Carchemish. This location gave Harran strategic value from an early date.

Sejarah Harran adalah sangat, sangat tua. Tempat ini adalah pusat dari kebudayaan Mesopotamia dimana pada saat terpentingnya mengontrol lokasi pertemuan jalan dari Damaskus dengan jalan antara Niniwe dan Karkhemis. Lokasi Haran memberikan nilai strategis dari masa awalnya


Jadi jalur yang diambil oleh Terah dengan melalui Haran adalah jalur yang logis karena itulah jalur perdagangan yang menghubungkan Mesopotamia dengan Damascus atau wilayah Timur Tengah.


berlanjut ...

Posted: Sun Feb 25, 2007 7:26 pm
by vivaldi
Sehingga sangat beralasan bagi sebagian umat Muslim bahwa kelahiran Ibrahim sebenarnya bukanlah di Ur-Kasdim (Irak). Kemudian perhatikan bagaimana Perjanjian Lama Kitab Kejadian (pasal 11 dan pasal 12) bercerita lagi kepada kita,
"Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran." (Kejadian 11:31-32)[2]

"Tuhan berfirman kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu …… Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.” (Kejadian 12:1-5)

Perhatikan dengan teliti bagaimana Taurat (Kejadian 11:31-32 dan Kejadian 12:1-5) mengisyaratkan kota Haran lah yang berstatus sebagai "negerimu, sanak saudaramu, dan rumah bapakmu". Jadi menurut Kejadian pasal 11 dan pasal 12 Haran adalah negerinya Ibrahim.
Alkitab jelas menyatakan bahwa Abraham berasal dari Ur Kasdim, kemudian menetap di Haran dan kemudian pindah ke Kanaan.

Kejadian 11 : 31
Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.


Bahwa Haran disebut sebagai negerimu adalah logis saja karena disitulah Abraham dengan bapanya dan saudara-saudaranya tinggal setelah pindah dari Ur Kasdim.

Dimasa hidup Abraham belum ada dokumen seperti KTP, SBKRI atau Pasport yang melegalkan status hukum kewarganegaraan seseorang. Pola hidup berpindah-pindah masih umum dilakukan oleh orang-orang pada jaman tersebut. Belum pula ada tapal batas dan peraturan imigrasi yang ketat seperti sekarang ini.

Sebaliknya Islamlah yang bingung dengan asal usul Abraham ini.
Sumber :
Sejarah Nabi Nabi Allah
Ahmad Bahjat
Penerbit Lentera, Jakarta, 2006, halaman 113

Nabi Ibrahim keluar meninggalkan negerinya dan memulai petualangannya dalam hijrah. Nabi Ibrahim pergi ke kota yang bernama aur dan ke kota yang bernama Haran, kemudian beliau pergi ke Palestina ...

Jadi kalau menurut Islam, dimana sebetulnya negeri Abraham itu?
Yang jelas bukan Ur dan bukan Haran.
Terus negeri apa??
Mungkin negeri di awan atau negeri antah berantah??? :(
Selanjutnya dikisahkan setelah nabi Ibrahim meninggalkan Haran dan mendiami Kanaan sebagai orang asing, Taurat mengatakan:
"Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu demi Tuhan, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku. " (Kejadian 24:1-4)

Lalu dimanakah negeri Ibrahim yang harus dituju si hamba (pelayan) untuk mendapatkan seorang istri untuk nabi Ishak? Inilah yang dinarasikan Taurat lebih lanjut :
"Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor." (Kejadian 24:10)

Nahor adalah kakeknya Ibrahim. Disini (Kejadian 24:10), jelaslah bahwa Aram-Mesopotamia (Nahor) adalah negerinya Ibrahim.
Tampaknya muslim tidak menyadari bahwa ada 2 Nahor, yaitu Nahor sang kakek Abraham dan Nahor saudara laki-laki Abraham

Kejadian 11
24 Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
25 Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
26 Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.


Nahor sudara Abraham sangat mungkin juga ikut pindah ke Haran sekalipun mungkin tidak pada waktu yang bersamaan dengan Terah, Abraham, Sarai dan Lot.
Kejadian 11 : 31
Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.


Pendapat bahwa Nahor kemudian juga ikut pindah ke Haran dapat disimpulkan dari ayat berikut.
Kejadian 12 : 1 :
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;


Jadi sangat mungkin bahwa sebelum Abraham pergi ke Kanaan, Nahor telah menetap di Haran sehingga disebutkan “pergilah … dari sanak saudaramu”. Jadi sipelayan yang diutus bukanlah pergi ke Ur Kasdim tempat dimana Nahor sang kakek meninggal, melainkan ke wilayah sekitar Haran dimana Nahor sang laki-laki Abraham tinggal.

Penyebutan Aram Mesopotamia adalah berdasarkan terjemahan dari KJV. Jika kita lihat dari teks aslinya dalam bahasa Ibrani berbunyi :
Kejadian 24 : 10
Wayiqach ha`ebed `sarah gmaliym migmaley 'donaywwayelek wkal- Tuwb 'donayw byadow wayaqam wayelek 'el-'Aram-Nahrayim 'el- `iyr Nachowr.


Dimanakah Aram Nahrayim itu.
Sumber :
Ensiklopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Aram-Naharaim

Aram-Naharaim or "Aram of Two Rivers," is a region that is mentioned five times in the Hebrew Bible. It is commonly identified with Nahrima mentioned in three tablets of the Amarna correspondence. It was the land in which the city of Haran lay.

Aram Naharaim atau “Aram Dua Sungai” adalah daerah yang disebutkan 5
kali dalam Alkitab Ibrani. Umumnya diidentifikasikan dengan Nahrima yang disebutkan dalam 3 tablet korespondensi Amarna. Inilah daerah dimana kota Haran berada.


Selain itu dari dokumen kuno ternyata dikenal kota yang bernama Nahur didekat Haran
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta, 2001
Jilid 2, halaman 117

Suatu tempat bernama Nahur disekitar Haran telah disebut dalam lembaran-lembaran Mari (abad 18 SM)

Jadi jelas sekali, sang pelayan diutus ke Aram Naharaim, pergi ke kota Nahur yang lokasinya disekitar Haran.

Tidak ada yang salah dengan penuturan Alkitab diatas.

:)

Posted: Sun Feb 25, 2007 8:04 pm
by luv_nice
Penjelasan-penjelasan historis seperti ini jarang dibaca atau dijelaskan kepada umat muslim. Padahal dengan penjelasan semacam ini makin nampak kacaunya penuturan Quran tentang Ibrahim dan keturunannya. Dengan nampaknya kekacauan tiu makin nampak pula kekacauan Quran secara keseluruhan krn Quran mendasarkan ajarannya pada kisah seputar Ibrahim.

Posted: Fri Mar 09, 2007 10:37 pm
by vivaldi
Setelah menyatakan bahwa Aram-Mesopotamia (Nahor) - bukan Haran - adalah negerinya Ibrahim, Taurat lagi-lagi blunder dengan masalah lokasi negerinya Ibrahim. Dikisahkan bahwa nabi Ishak bersikeras menyucikan darah (keturunan) Ibrani dan tidak bercampur dengan darah (keturunan) lain. Oleh karena itu nabi Ishak:
"...memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan. Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara ibumu...... dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,..... Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran." (Kejadian 28:1,2,7,10)

Satu catatan penting yang harus dibeberkan disini bahwa Aram-Mesopotamia (Nahor) dan Padan-Aram (Haran) adalah dua lokasi berbeda yang terletak di Utara Syam (Tenggara Turki), meskipun antara Haran dan Nahor letaknya tidak terlampau jauh.
Dimanakah Padan Aram itu
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Padan-aram
Padan-aram, Paddan-aram, Padan, or Paddan, in the Hebrew Bible, refers to the plain or field of Aram-Naharaim, or the plain of the highlands, that part of Aram that lay in the Euphrates River valley.

… mengacu ke wilayah dataran rata atau tanah lapang di Aram Naharaim …..


Jadi Padan Aram juga adalah wilayah di Aram Naharaim.
Namun kedua kota tersebut sangat jauh dari Ur-Kasdim (Irak Selatan).
Lalu apa maksud Perjanjian Lama (Taurat) memberikan keterangan tiga lokasi yang kontradiksi satu sama lain ini? Jadi dimanakah negerinya Ibrahim itu, apakah Aram-Mesopotamia (Nahor), Padan-Aram (Haran) ataukah di Ur-Kasdim (Selatan Irak) ?
Tidak ada yang salah dalam penyebutkan nama wilayah dalam kitab Kejadian.
Kota Haran ada di wilayah Aram Naharaim
Padan Aram ada di wilayah Aram Naharaim.
Kota Nahur juga berada disekitar Haran di wilayah Aram Naharaim


Bahwa muslim mengkontradiksikan Haran dengan Ur Kasdim adalah kesalahan dari pemahaman muslim sendiri yang berpendapat bahwa Nahor haruslah sang kakek Abraham. Padahal Nahor yang dimaksud adalah saudara Abraham.
SANGAT KONTRADIKSI. Sangat nyata blunder yang dilakukan oleh Perjanjian Lama (khususnya Taurat). Dan ini berdampak pada keseriusan Taurat dalam mencatat nama-nama lokasi sejarah secara tepat dan akurat!
Tidak ada kontradiksi, yang ada adalah kesalahan pemahaman muslim sendiri.
Jika muslim bisa mengkritik Alkitab, bagaimana mereka akan memandang kisah-kisah dalam Al-Qur'an yang berikut ini :
• kisah Zulkarnain dalam Al-Qur’an, sama sekali tidak ada catatan nama lokasi sejarah secara tepat dan akurat.
• kisah Idris dalam Al-Qur’an, sama sekali tidak ada catatan nama lokasi sejarah secara tepat dan akurat.
• kisah Zulkifli dalam Al-Qur’an, sama sekali tidak ada catatan nama lokasi sejarah secara tepat dan akurat.

Jelas bahwa kualitas Al-Qur’an dari segi pencatatan sejarah sangatlah rendah dan jauh dibawah standard minimum sekalipun.


berlanjut

Posted: Fri Mar 09, 2007 10:54 pm
by Phoenix
hahaha..jadi inget betapa ngototnya si alley tentang messias dari arab!!! :D

Posted: Fri Mar 09, 2007 11:15 pm
by Eneng Kusnadi
Enggak bisa ngasih argumen lagi si alley morang maring :lol: :lol: :lol:

Posted: Mon Mar 12, 2007 9:22 am
by irresistible_charge
.....

Posted: Mon Mar 12, 2007 9:29 am
by irresistible_charge
_ _ _ _ _ _

Posted: Fri Mar 16, 2007 9:18 pm
by vivaldi
irr-charge
Kesimpulannya :
Hampir semuanya argumentasi pokok anda berdasarkan agama Yahudi-Islam-Kristen yaitu ttg Paran telah dibantah

Baca
http://menganalisiskristen.blogspot.com ... arabia-dan -mekkah-adalah.html
Sudah saya sudah tuliskan diawal komentar saya sbb :

Tulisan ini mendapatkan tanggapan dari pihak muslim yang dapat diakses disini :
http://menganalisiskristen.blogspot.com ... arabia-dan -mekkah-adalah.html

Tanggapan tersebut cukup bagus dan karenanya akan saya tanggapi satu persatu.

Posted: Fri Mar 16, 2007 10:07 pm
by vivaldi
Berdasarkan Perjanjian Lama (Taurat), Tuhan memberkati Ismail dengan keturunan yang sangat banyak dimana 12 raja akan terlahir dari keturunan Ismail bin Ibrahim.
"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi sebuah bangsa yang besar." (Kejadian 17:20)

Ismail telah wafat dan menurut Taurat pula, keturunan Ismail akan sangat banyak, ratusan tahun kemudian (kurang lebih 500 tahun) tibalah saatnya zaman kenabian Musa (kisah eksodus nabi Musa dari tanah Mesir), seperti diceritakan dalam Perjanjian Lama,
"Jadi Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Merah lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara." (Keluaran 15:22-23)
Pertama-tama asumsikan dahulu bahwa keturunan Ismail berada di Semenanjung Sinai sesuai keyakinan Kristen. Namun asumsi ini menjadi sangat tidak logis dengan cerita yang dipaparkan Keluaran 15:22-23 bahwa tidak diceritakan sama sekali pertemuan antara Bani Ismail dengan bani Israel di Semenanjung Sinai, bahkan Keluaran 15:22-23 justru mengisahkan kesulitan yang dihadapi nabi Musa dan Bani Israel untuk menemukan air di Semenanjung Sinai (Syur). Akhirnya kami menyimpulkan bahwa asumsi Kristen bahwa keturunan Ismail berada di Semenanjung Sinai adalah TIDAK BENAR!
Berikut diberikan rute yang ditempuh oleh Musa.
Image

Keluaran 15 : 22 – 23 yang dikutip oleh muslim diatas adalah bagian dari perjalanan sebelum mencapai gunung Sinai.

Keluaran 16 : 1
Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.


Dari gambar diatas, garis merah adalah perkiraan rute yang ditempuh oleh Musa. Jadi bisa saja tidak bertemu dengan orang-orang Ismail yang mendiami gurun Paran.

Memang tidak diceritakan adanya pertemuan dengan orang Ismael, namun ini tidak otomatis berarti bahwa Musa tidak bertemu dengan orang Ismael.
Dalam Alkitab dikisahkan pertemuan Musa dengan beberapa bangsa dalam konteks bangsa-bangsa berperang atau menolak orang Israel melewati daerah mereka.

Keluaran 17:8. Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.

Bilangan 20:20 Tetapi jawab mereka: "Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom menghadapi mereka dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang kuat.

Bilangan 21:23 Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas berperanglah ia melawan orang Israel.

Bilangan 21:33 Kemudian berpalinglah mereka dan maju ke arah Basan. Lalu Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke Edrei menjumpai mereka untuk berperang.


Mungkin saja orang Ismael tidak mengambil sikap bermusuhan dengan Israel sehingga perjalanan Israel melalui perbatasan Paran tidak mendapat tentangan sehingga tidak dicatat dalam Taurat.

Yang jelas, peninggalan arkeologis memperkuat argumen bahwa keturunan Ismail tinggal disekitar Sinai.

Kutipan dari sumber sekuler :
The Encyclopedia of World History. 2001.
dapat diakses di : http://www.bartleby.com/67/127.html


THE KINGDOM OF QEDAR. The Qedarites were the most organized of the Northern Arabian tribes, and at its height in the 6th century, the organization controlled a large region from the Persian Gulf to the Sinai. Ashurbanipal allied himself with the King Yauta` (676–652), though he later helped depose him in favor of Abiyate (652–644). After this, nothing is known of Qedar until the 5th century, when an Aramaic inscription names Geshem and Qainu as kings. The “Geshem the Arab” mentioned in the Book of Nehemiah is possibly this person (Neh. 2:19, 6:1).

Kerajaan Kedar
Kaum Kedar adalah yang paling terorganisir diantara suku-suku ARAB DI UTARA, mencapai kejayaannya di abad 6 SM dengan mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI. Ashurbanipal mengadakan aliansi dengan raja Yauta (676 SM – 652 SM) sekalipun kemudian Ashurbanipal memecat Yauta dan menggantikan dengan Abiyate (652 SM – 644 SM). Setelah ini, tidak ada yang diketahui lagi tentang Kedar hingga abad ke 5 SM, ketika sebuah inskripsi Aramaic menyebutkan Geshem dan Qainu sebagai raja. “Geshem Orang Arab” dalam kitab Nehemia 2 : 19 kemungkinan adalah Geshem dalam inskripsi tersebut.


Jadi Kedar yang adalah anak Ismail adalah suku yang mengontrol wilayah dari TELUK PERSIA HINGGA SINAI, jelas BUKAN BERKUASA DI MEKAH.

Kutipan dari sumber sekuler :
Encyclopedia Britannica edisi 2003,
topic Sinai Peninsula


terjemahan bebas :
Setelah melemahnya kerajaan Mesir, kaum Nabayot (Nabit) dari Petra mengontrol rute perjalanan di Sinai selama 2 abad hingga saat mereka dikalahkan oleh kekaisaran Romawi di tahun 106 M. Daerah ini kemudian menjadi bagian dari propinsi Arab dari kekaisaran Romawi.

Nabit dan Kedar adalah anak Ismail.
Kej 25 : 13 : ….. Nebayot anak sulung Ismail, selanjutnya Kedar ………

Petra ini adalah daerah disekitar perbatasan jazirah Sinai dengan wilayah Israel yang sekarang.

Image
"Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Negeb." (Kejadian 12:9)

"Maka pergilah Abram dari Mesir ke Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia." (kejadian 13:1)

"Lalu Abraham berangkat dari situ ke Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing." (Kejadian 20:1)


Note :
Negeb (diucapkan : Neh'-gheb) artinya adalah :
1. Selatan. Yakni arah mata angin Selatan.
2. Gurun Negeb. Yakni Gurun yang sekarang terletak di Israel bagian Selatan.


Makna yang dipercayai oleh muslim adalah Negeb dalam arti "Selatan". Negeb dalam arti "Selatan" inilah yang digunakan oleh naskah orisinil Bible King James Version (KJV) yang terbit di abad ke-16 Masehi.
"And Abram journeyed, going on still toward the south." (Kejadian 12:9 -KJV)
"And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south." (Kejadian 13:1 -KJV)
"And Abraham journeyed from thence toward the south country, and dwelled between Kadesh and Shur, and sojourned in Gerar." (Kejadian 20:1 - KJV)

....
Tampak klaim Islam memperoleh justifikasi bahwa nabi Ibrahim pernah pergi jauh ke Selatan yakni Arabia (Mekkah).
Kejadian 20 : 1 :
Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.


Ayat Kejadian 20 : 1 sudah menjelaskan sendiri bahwa yang dimaksud south country itu adalah daerah yang antara lain meliputi wilayah antara Kadesh dan Syur.

Lokasi Kadesh dapat dilihat pada peta yang menggambarkan rute yang ditempuh Musa.

Dijelaskan pula bahwa Abraham tinggal sebagai orang asing di Gerar.
Dimanakah Gerar tersebut.
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta, 2001

Jilid 1, halaman 331
Nama kota purba di selatan Gaza ….. oleh D Alon diusulkanlah Tel Abu Hureirah, sebidang gundukan tanah kirakira 18 km ditenggara Gaza

Alkitab juga mencatat kota Gerar adalah didekat Gaza.
Kejadian 10 : 19
Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa.


Lokasi Gerar diinformasikan berikut ini.
Image

Sementara lokasi the south atau Negeb atau gurun Negev adalah sesuai yang berikut ini.

Image

Sekarang kita coba rekonstruksikan apa perjalanan Abraham.
Sebelum kisah dalam Kej 20, YHWH memusnahkan Sodom dan Gomora yang ada di lembah Yordan.
Kejadian 19 : 29 :
Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.


Dari situ kemudian Abraham berjalan ke gurun Negev (south), mengambil rute ke utara untuk kemudian menetap di Gerar

Jika mengikuti penuturan Alkitab semuanya masuk akal.

Kalau mengikuti logika muslim, Abraham berangkat dari sekitar lembah Yordan, menuju ke selatan ke Mekah kota yang belum ada dijaman Abraham yang jauhnya ribuan kilometer, kembali lagi ke utara, melewati lagi wilayah Yordan dan menetap di Gerar sekitar Gaza yang jaraknya ribuan kilometer dari Mekah.

Heran juga, masa sih aulloh SWT membuat nabi pilihannya linglung sampai berjalan ribuan kilometer keselatan hanya untuk kemudian balik lagi ke utara. :?:
Sama linglungnya saat lupa mencantumkan nama Ismail sebagai anak yang - menurut gosip ala muslim - dikurbankan oleh Ibrahim. :oops:

berlanjut

Posted: Fri Mar 16, 2007 10:10 pm
by vivaldi
Ketika Taurat (Kejadian 13:1) menjelaskan bahwa Ibrahim keluar dari Mesir menuju ke Selatan, maka dengan secepat kilat (hanya dengan pemisah satu ayat saja) Taurat terus melanjutkan ceritanya:

“Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai.” (Kejadian 13:3),

Disini (Kejadian 13:1-3) tampak jurang yang sangat besar ditengah-tengah narasi riwayat! Taurat secepat kilat menyatakan nabi Ibrahim (Abraham) telah kembali dari Selatan tanpa memberikan informasi kepada kita: mengapa ia keluar dari Mesir dan langsung menuju Selatan
Wilayah Negev (selatan) ini adalah wilayah yang menghubungkan Mesir dengan Israel. Jadi sangat logis kalau Abraham melewati wilayah Negev.

berlanjut

Posted: Fri Mar 16, 2007 11:24 pm
by alley_shatree
Mengingat nabi yang belum muncul itu tidak berasal dari orang Israel nyaris selama 20 abad sejak Yesus Kristus, dan jika Muhammad hanya satu-satunya kandidat yang layak menjadi nabi yang akan datang yang berasal dari "saudara-saudara seagama" orang-orang Israel, pertanyaannya menjadi, apakah, jika ada bukti guna mencermati bahwa seorang nabi akan diangkat antara orang-orang Arab. Bukti ini dapat ditemukan dalam seperti diilustrasikan berikut ini.

Tuhan datang dari Teman, Dia Yang Suci dari Gunung Paran. Selah. Kejayaannya mencakup langit, dan bumi dipenuhi doa-doa-nya (Habakkuk 3; 3)

"Dia Yang Suci" datang "dari Gunung Paran." Apakah Paran? Menurut Kejadian 21: 21, Paran adalah rumah Nabi Ismail, yang tinggal dalam "alam liar Paran." Jika demikian, andai Paran merupakan rumah Nabi Ismail, di manakah Paran? Sementara Paran kerap disamakan dengan Semenanjung Sinai dalam banyak peta Injil, Bilangan 10: 12 jelas-jelas membedakan "rimba Sinai" dan rimba Paran, dengan menyatakan bahwa orang-orang Israel secara bertahap berpindah dari alam liar Sinai ke alam liar Paran. Ringkasnya, alam liar Paran mencakup sebuah wilayah yang meluas mulai dari timur laut Arab dan seterusnya termasuk Mekah, dan Gunung Paran dapat ditunjukkan berlokasi di Pe-gunungan Siraat yang mengelilingi Mekah. "Dia yang Suci" datang dari "Gunung Paran," yaitu di sekitar Mekah, dan Nabi Muhammad lahir di Mekah.
Apakah nabi yang akan datang merupakan seorang nabi yang berasal dari "saudara-saudara seagama" orang Israel, yaitu dari orang-orang Arab? Orang Yahudi abad keenam meyakini seorang nabi yang akan datang bakal lahir di Paran di Arab, sebuah keyakinan yang sejalan dengan surat yang sebelumnya dikutip dari Habakkuk 3: 3. Maka, banyak di antara orang-orang Yahudi tersebut yang berimigrasi ke Yathrib (Yatsrib) yang belakangan dikenal sebagai Madinah. Mereka mulai menjadi induk bagi komunitas Yahudi yang berkembang. Lebih spesifik lagi, berdasarkan beragam surat Perjanjian Lama, banyak di antara orang-orang Yahudi tersebut yang meyakini bahwa nabi yang akan datang ini akan terlahir di antara orang-orang Arab, yaitu para pengendara unta, merupakan seorang Arab keturunan Kedar, yang akan mengumpulkan suku-suku Kedar untuk menyembah monoteistik, akan memuliakan "rumah kemenangan" (yaitu Ka'bah di Mekah), dan akan menyanyikan "sebuah lagu baru" pewahyuan.

Nabi Hizkiya-El (Yehezkiel) mengisyaratkan, "Maka semua pohon di ladang akan mengetahui bahwa aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, yang mengatakan dan akan membuatnya."
Isyarat dalam Yehezkiel itu sangatlah jelas. ada pohon yang direndahkan, padahal sebelumnya ditinggikan, dan ada pohon yang ditinggikan padahal sebelumnya direndahkan (terbuang). Pohon yang pertama adalah putera-putera Israel, sedangkan pohon-pohon yang terakhir adalah putera-putera Ismail. Pohon-pohon kering yang dihijaukan itu tamsil (kinayah) bagi adanya kekuasaan negara yang diperintah dengan hukum Allah oleh mereka yang tadinya direndahkan. Tamsil itu juga diisyaratkan dalam AI-Qur'an,
"Perumpamaan mereka (Muhammad dan umatnya) dalam Taurat dan perumpamaan mereka dalam Injil ialah seperti tanaman yang mengeluarkan cabang dan ranting. Lalu tanaman itu menjadi kuat oleh cabang dan ranting itu, kemudian menjadi keras lalu tegak di atas pokoknya. Tanaman itu mengagumkan para penanamnya, karena Allah hendak membuat jengkel orang-orang kafir. "(QS- AI-Fath: 29).

Posted: Sun Mar 18, 2007 1:56 pm
by vivaldi
Bahwa yang dimaksud "Selatan" adalah Arabia (Mekkah) adalah karena beberapa faktor berikut ini :
1. "Maka pergilah Abram dari Mesir ke Selatan dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia." (kejadian 13:1)
Mekkah letaknya di Selatan Mesir. Sehingga kesimpulannya nabi Ibrahim pergi ke Mekkah. Dalil ini sekaligus membantah klaim Kristen bahwa nabi Ibrahim tidak pernah pergi ke Selatan Mesir, yakni Mekkah.
Selatan tidak berarti Mekah.

Perjalanan diatas adalah perjalanan Abraham saat meninggalkan Mesir sebagaimana diindikasikan pada ayat sebelum Kejadian 13 : 1

Kejadian 12 : 20 :
Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.


Wilayah Gurun Negev ini adalah wilayah yang akan dilewati oleh Abraham saat hendak kembali ke Israel.
Lagipula buat apa Abraham yang hendak kembali ke Israel dari Mesir harus membelok ke selatan hingga ribuan kilometer untuk ke Mekah, sementara kota Mekah sendiri belum ada saat itu.

Baca :
KEBOHONGAN SEJARAH MEKAH, KABAH DAN ZAMZAM
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2961
2. “Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai.” (Kejadian 13:3),

Kalimat "dari tempat persinggahan ke tempat persinggahanl" menandakan bahwa perjalanan pulangnya nabi Ibrahim dari Selatan menuju dekat Betel memerlukan banyak tempat persinggahan. Dan ini menandakan Selatan yang dimaksud adalah negeri yang jauh, yakni Mekkah.
Betel letaknya diutara Yerusalem.
Image

Jadi kalau dari wilayah selatan (Negeb) menuju ke Betel, Abraham akan melalui setidaknya beberapa persinggahan yaitu Bersheba, Hebron, Yerusalem, Yerikho dan Ai
3. Jadi perjalanan nabi Ibrahim dari dekat Betel pergi ke Mesir, dari Mesir ia pergi ke Selatan. Dan Selatan tak lain adalah Mekkah di Arabia. Kemudian nabi Ibrahim dari Selatan (Mekkah) kembali ke Utara yakni dekat Betel (tempat mula-mula kemahnya berdiri).
Jadi menurut muslim rute yang ditempuh Abraham saat hendak pulang dari Mesir ke Betel adalah :
Mesir - Mekah - Betel.

Berikut diberikan peta Timur Tengah.
Image

Bayangkanlah :
Abraham dari Mesir hendak kembali ke Betel yang ada diutara Yerusalem, harus memutar dulu ke Mekah – kota yang bahkan belum ada dijaman Abraham - yang jaraknya ribuan kilometer, untuk kemudian balik lagi ke utara.

Lucunya saat memberikan komentar rute perjalanan Abrahan dari Ur - Haran - Israel muslim menuliskan sbb :
Namun anehnya Ibrahim sebelum ke Kanaan (Palestina), justru dia transit ke Haran. Haran letaknya di Utara (Turki bagian tenggara -Armenia kuno-Utara Syam). Jelas dari sudut logika saja, sulit dimengerti mengapa dan untuk apa Ibrahim transit di Haran yang jelas-jelas menambah waktu dan jarak tempuh menuju Kanaan (Palestina) yang sebenarnya akan lebih pendek jika Ibrahim langsung berangkat kearah barat dan bukan transit ke utara terlebih dahulu.
Jika kita aplikasikan logika muslim diatas, terlihat betapa sangat tidak logis perjalanan Abraham dari Mesir menuju ke Betel harus melalui Mekah.

berlanjut

Posted: Sun Mar 18, 2007 2:58 pm
by moslem
Bakah adalah nama kuno Mekah....


Adapun gambar-2yg anda sajakikan adalah untuk kepentingan yg mbuat gambar (sebagaimana beberapa arti dalam kamus Bibel yg tidak mencerminkan isi sesungguhnya, saya ada bukti) ....., saya terus terang 20% meragukan keobyektifan dan keakuratan gambar, ada yg seharusnya ditulis tapi nggak ditulis...

Posted: Sun Mar 18, 2007 4:47 pm
by Eneng Kusnadi
moslem wrote:Bakah adalah nama kuno Mekah....


Adapun gambar-2yg anda sajakikan adalah untuk kepentingan yg mbuat gambar (sebagaimana beberapa arti dalam kamus Bibel yg tidak mencerminkan isi sesungguhnya, saya ada bukti) ....., saya terus terang 20% meragukan keobyektifan dan keakuratan gambar, ada yg seharusnya ditulis tapi nggak ditulis...
Analogi berpikir muslim banget, betawi = batavia = jayakarta = jakarta.
Tunjukan saja pada sdr. vivaldi mana yang kurang akurat mana yang ditutup-tutupi menurut kamu, kalau kamu enggak tahu jangan ngarang , diem aja baca kayak gw yang lagi nungguin seluruh postingan vivaldi untuk dikoleksi! :evil: :evil: :evil: