Muslim, Quran & Calo ketuhanan

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
Post Reply
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Muslim, Quran & Calo ketuhanan

Post by Dreamsavior »

Dahulu saya kenal dengan seorang teman kantor yang beragama Islam.

Tidak jarang kami berdiskusi tentang masalah keyakinan dengannya.

Namun, setiap kali ia kehabisan kata untuk membenarkan keyakinan yang dipeluknya …. Diskusi selalu berakhir dengan kata penutup dari dia seperti ini :

“Bukan begitu, itu ada penjelasannya… pokoknya ada … Tapi saya tidak berani menjelaskannya, karena takut salah. Kalau ada waktu kamu bicara saja dengan ustad saya.”

Butuh waktu yang cukup lama bagi saya untuk menyadari bahwa jawaban tersebut ternyata stereotypikal. Itu seperti semacam template yang digunakan hampir setiap muslim yang saya jumpai ketika mereka sudah kehabisan argumen untuk membela agamanya.

Mungkin lebih tepatnya sama seperti pembukaan UUD 45 yang melekat di otak kita. Karena beberapa orang bahkan mengungkapkannya secara identik … kata-demi-kata.

Hal ini membuka mata saya akan suatu fenomena yang sedang terjadi dalam dunia keagamaan…. Yang salah satunya adalah Islam.


Calo Ketuhanan

Sebagai orang yang taat menjalankan ajaran agama Islam, muslim sangat menghormati AlQuran sebagai kitab suci mereka.

Mereka terutama bangga karena bahasa yang digunakan AlQuran.

Quran yang ditulis dalam bahasa Arab, dan dipertahankan untuk tidak dialih-bahasakan dengan beberapa alasan. Ada yang mengatakan untuk menjaga keasliannya, yang lainnya menganggap bahasa Arab adalah bahasa yang suci.

Yang menarik perhatian saya adalah: mereka dengan bangga menganggap bahwa sifat obstinate, brittleness, unadaptable, unaccommodating serta kekakuan AlQuran adalah mujizat! Mereka bahkan tidak segan-segan mendeklarasikan aspek ini sebagai fitur quran yang membuatnya lebih unggul daripada buku lainnya.

Terus terang…. menurutku … mereka salah ….

Setidaknya kalau mereka masih mengkategorikan AlQuran sebagai “buku” dan bukan megalithic artefact… mereka keliru.

Sebuah buku ditulis untuk dibaca isinya. Buku ditulis sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dari sang penulis kepada orang lain. Berbeda halnya dengan sebuah artefact megalithic yang dipelihara dan dianggap sakral karena rapuh dan ringkih. Artifak megalithik hanya menarik untuk dipandang namun sebagian besar orang tidak peduli dengan pesan apa yang disampaikan dari pembuat objek tersebut.

Dalam aspek ini, Harry Potter atau Narnia lebih sukses sebagai sebuah buku ketimbang Quran. Karena buku ini diterjemahkan dalam lebih banyak bahasa dan para pembacanya memahami isinya tanpa kesulitan yang berarti. Sebenarnya, saya bisa menyebutkan ratusan buku lainnya yang lebih sukses sebagai “alat untuk menyalurkan gagasan” dibandingkan AlQuran.

Sebagai sebuah artifak yang sulit dipahami isinya. AlQuran bukan sebuah kitab yang terbaik dalam menjaga kesejahteraan rohani pembacanya. AlQuran rentan terhadap exploitasi calo agama yang memanfaatkan pengikutnya demi kepentingan sendiri.

Seperti halnya praktek per-calo-an yang tidak sehat. Banyak korbannya termanipulasi karena ketidak-tahuan mereka atas informasi pasar. Dalam banyak kasus calo sengaja menyembunyikan fakta-fakta yang sepatutnya diketahui klien-nya guna meraup lebih banyak keuntungan. Dan inilah yang sedang terjadi dengan para pembaca Quran sebagai korban ditangan para calo ketuhanan … golongan ulama, imam, kyai, habib, ustad atau apapun namanya.

Peranan para pemuka agama Islam cocok disebut sebagai calo/makelar dalam bidang interaksi manusia dengan tuhan, karena umat muslim sangat bergantung pada mereka! Umat muslim tidak bisa hidup normal tanpa mereka … Umat muslim membutuhkan mereka untuk menentukan mana yang haram mana yang halal. Mereka sangat bergantung pada fatwa yang diputuskan sekelompok ulama… hanya untuk menentukan bagi mereka mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan … suatu aspek yang sangat fundamental dalam agama…. dan Islam tidak membuat pengikutnya memahami aspek yang fundamental tersebut. Islam mencetak manusia-manusia yang sangat tergantung pada orang lain untuk menentukan bagi mereka apa yang baik dan buruk untuk dilakukan. Atau dengan kata lain, Islam mencetak orang-orang yang siap diperah oleh para calo ketuhanan...

Islam punya komitmen yang tinggi dalam misinya tersebut, dan ia memang berprestasi … terbukti bahwa Islam cukup sukses dalam memproduksi satu milyar “robot” yang siap menunggu instruksi.

Sebut saja kasus terorisme sebagai contoh dari betapa seriusnya akibat yang bisa ditimbulkan dari para calo ketuhanan yang tidak bertanggung jawab tersebut. Sebuah gagasan dari seorang pemimpin ulama yang menyatakan bahwa “pembantaian kafir adalah kehendak Tuhan” sudah cukup untuk berperan sebagai “tombol merah” dari bom manusia yang berujung tragedi.

Beberapa calo (red. ulama) akan menggerakkan opini publik untuk menyetujui gaya hidup atau pandangan mereka yang amoral dan menyimpang.

Image
Atau beberapa calo (red. perantara atau bisa disebut juga proxy) akan memilih bungkam terhadap beberapa pertanyaan kritis tentang moral lantaran karena mereka suka dengan gaya hidup tersebut, atau karena mereka sendiri dibuat bingung oleh Quran. Orang-orang yang tidak punya pilihan lain selain menggantungkan iman mereka terhadap perkataan para ulama karena mereka tisak bisa memahami isi Quran pada akhirnya akan dibuat kecewa.


Seperti calo yang mempermainkan harga pasar dan konsumennya. Calo ketuhanan mempermainkan umatnya untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Dan siapa yang seharusnya disalahkan atas hal ini? Sekali lagi sifat obstinate, brittleness, unadaptable, unaccommodating serta kekakuan AlQuran!

AlQuran yang sulit (red. Mustahil) dipahami isinya. Hal ini membuat kitab ini bebas diinterpretasikan atau ditafsirkan sesuai keinginan siapapun. Itu terbukti dengan banyaknya tafsir Quran yang beredar yang saling bertentangan satu sama lain. Dan saya yakin, tidak semua interpretasi sesuai dengan kehendak hakiki dari Sang Pencipta yang Sejati.

Dengan cara begitu … AlQuran gagal bukan hanya sebagai kitab suci, atau sebagai pedoman hidup yang luhur untuk manusia … AlQuran gagal secara menyedihkan dalam tahap yang paling fundamental … gagal sebagai sebuah buku.




Atau saya keliru ….?

Atau sebenarnya AlQuran selama ini sudah berjalan sangat sesuai dengan tujuannya.

Sebagai instrumen berdarah yang memungkinkan beberapa orang mengendalikan massa sesuai kehendak mereka?

Who knows…

Muslim, Quran & Calo ketuhanan
FFI Alternative
Faithfreedompedia
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: Muslim, Quran & Calo ketuhanan

Post by Dreamsavior »

Singkat kata ....
apa yang menjadi kebanggaan Muslim tentang bahasa dan "keaslian" Quran tidak lebih dari aktifitas menembak kaki sendiri.
Post Reply