Wah, bener-bener nyungsep neh....kompas wrote:Tuhan Abraham NGIBUL.....PLINTAT PLINTUT .....
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
Tuhan Abraham berjanji : Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak;
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Tuhan Abraham memberi perintah : "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran
pada ayat sebelumnya tuhan Abraham berjanji akan membuat Abraham beranak cucu yang sangat banyak, pada ayat lainnya anak Abraham yang tunggal itu diperintahkan untuk dijadikan korban bakaran.
PLINTAT PLINTUT .... TUT...TUT... KENTUT ....
Sudah baca belum?
Kej 22:1
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”
Ente ngerti ga definisi mencoba?
Kej 22:12
Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
Kira kira apa tujuan YHWH melakukan permintaan pengorbanan Ishak?
Yang pasti menurut kitab sebelah, yang dikorbankan tidak mungkin Ismael, karena 1. sudah jelas tertulis Ishak, dan 2. Kejadian pengorbanan ini terjadi setelah Ismael diusir....
Kej 22:14
Dan Abraham menamai tempat itu: “Tuhan menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.”
Yang jelas kejadian ini terjadi di atas gunung dan bukan di Mekah, karena posisi Mekah berada di lembah (dibuktikan dengan seringnya dulu Mekah kebanjiran) dan jauh dari Palestina.
Pastinya, tidak seperti Abraham, Ibrahim memiliki masalah:
1. Mengasumsikan mimpi sebagai perintah Allah.
2. Bukan bertanya kepada Allah, beliau justru merenungkannya dengan anaknya.
3. Anaknya sendiri kurang bijak dan terkesan grasa-grusu dengan langsung meng-iya-kan mimpi bapaknya, Ibrahim.
Salam,
nap.bon