kompas wrote:102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
dalam ayat 37.102 tidak ada perintah Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih Ismail.
angky wrote:Terimakasih atas pengakuan ente bahwa ALLAH tidak memberi perintah menyembelih ismail hanya MIMPI ibrahim belaka.
kompas wrote:
faktanya memang demikian, dalam ayat 37.102 ngga ada tertulis perintah Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih Ismail.
Lantas berdasarkan apa nabimu Ibrahim akan menyembeleh anaknya (yang ente katakan Ismail)?
kompas wrote:Ibrahim hanya bercerita kepada Ismail, bahwa Ibrahim bermimpi menyembelih Ismail, karena itu Ibrahim minta pendapat Ismail tentang mimpi itu.
Ismail berpendapat bahwa mimpi Ibrahim itu adalah perintah Allah, karena itu Ismail tidak ragu ragu, mempersilahkan Ibrahim untuk menyembelihnya.
angky wrote:Terimakasih juga untuk mengakui ismail ternyata penafsir mimpi yang beriman, sehingga layak digelari ISMAIL ANAK BERIMAN dan IBRAHIM Bapa Peragu!!!
kompas wrote:
Jika Ibrahim dengan jelas mengetahui bahwa mimpinya itu adalah perintah Allah, dan kemudian tidak melaksanakan perintah Allah itu, maka pantas Ibrabim tergolong bukan orang yang beriman.
Lantas dari mana ente tahu bahwa itu perintah Allah?
kompas wrote:
Dalam hal ini, ayat tsb tidak menjelaskan bahwa mimpi Ibrahim itu adalah perintah Allah.
Berarti, ente
berasumsi bahwa
mimpinya Ibrahim adalah perintah Allah.
kompas wrote:
Ibrahim juga manusia biasa, wajar kalo Ibrahim awalnya masih ragu, karena itulah Ibrahim minta pendapat Ismail.
Knapa Ibrahim, yang ente anggap ragu-ragu, justru bertanya pada Ismail, bukan kepada yang ente klaim pemberi perintah, Allah Swt.?
Bukankah ini adalah kesalahan yang amat fatal, ketika ente diberi perintah oleh atasan, ente justru minta penjelasan perintah atasan dari bawahan ente?
Justru karena beliau (Ibrahim) bertanya kepada Ismail dan bukan kepada Allah Swt., maka Ibrahim bukanlah orang yang beriman, karena lebih percaya kepada Ismail, dan bukan Allah Swt.
kompas wrote:
Pendapat Ismail yang tidak ragu ragu, dan mengatakan mimpi itu adalah perintah Allah, dan Ismail bersedia untuk disembelih, menjadikan Ibrahim tidak ragu untuk melaksanakan sesuai dengan mimpinya.
Bagaimana Ismail tidak ragu-ragu bahwa mimpi (Ibrahim) itu merupakan perintah Allah? Dalam hal ini, Ismail hanya sebelas-duabelas dari antara tidak ragu-ragu dan asal tubruk....
kompas wrote:
ISMAIL ANAK BERIMAN dan IBRAHIM BAPA BERIMAN..
Ente perlu pikirkan ulang dan matang matang....