Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nafaurbach »

Pada suatu kesempatan saya berbincang-bincang dengan seorang klien, usianya sekitar 60-an. Entah dari mana mulanya akhirnya dia curhat tentang masalah agama, "Saya ini seorang muslim, semua keluarga saya juga muslim, tapi saya kok ngeri ya melihat muslim-muslim yang berjenggot itu... apalagi kalau mendengar kotbah-kotbah ulama mereka. Katanya Islam itu satu, tidak seperti kristen yang ada banyak gereja, tapi saya rasa Islam saya dan Islam mereka berbeda..."

Saya cuma manggut-manggut saja tanpa banyak komentar. Maklum ini masalah yang sangat sensitif dan mudah terjadi salah paham jika kurang berhati-hati dalam menyampaikannya. Satu hal yang menarik bagi saya adalah kenyataan bahwa fundamentalisme Islam tidak hanya menakutkan untuk pengikut agama lain tapi juga menakutkan bagi banyak orang Islam sendiri. Sebenarnya ini bukan hal yang baru, tapi apa yang diungkapkan klien saya tadi menambah konfirmasi bahwa apa yang saya yakini memang benar: Islam bukanlah rahmatan lil alamin (rahmat untuk semesta alam) sebagaimana yang selalu diklaim mereka. Dan ini bukan suatu keyakinan yang muncul dari prasangka emosional, di baliknya ada dasar pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Janji Tuhan Dan Bangsa Terpilih

Kepada Abraham untuk pertama kalinya Tuhan menetapkan sebuah bangsa menjadi saluran berkat-Nya bagi seluruh manusia: "Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." (Kej. 22:18). Ini adalah titik awal munculnya bangsa terpilih, bangsa yang akan menjadi saluran berkat bagi seluruh manusia.

Untuk menunjukkan bahwa bangsa terpilih ini bersifat khusus dan spesifik, bukan umum dan multi-interpretasi, Tuhan menyaringnya paling tidak sampai dua kali. Yang pertama ketika Tuhan dengan sangat tegas dan jelas menyatakan bahwa yang dimaksud keturunan Abraham adalah yang berasal dari Ishak, bukan Ismail (Kej.21:12). Yang kedua, ketika Ishak yang sudah terlanjur memberikan berkatnya kepada Yakub tidak bisa memberikan berkatnya lagi kepada Esau (Kej. 27:33). Maka sejak itu yang yang menjadi bangsa terpilih, penerus janji Tuhan kepada Abraham, adalah seluruh keturunan Yakub, bukan yang lain dan tidak pernah yang lain. Saya percaya ketetapan ini tidak akan berubah sampai akhir jaman karena Tuhan itu maha setia. Tak ada perbuatan iblis atau manusia yang sanggup membuat Tuhan mengingkari janjiNya sendiri.

Persoalan di atas menjadi sangat penting dan relevan untuk dipahami ketika manusia di hadapkan pada kenyataan pluraritas agama dimana semua agama menyatakan dirinya sebagai agama yang benar dan saluran berkat bagi semua manusia. Kenyataan yang sesungguhnya sama sekali tidak seperti itu.

Jika Tuhan memutuskan memilih banyak bangsa sebagai saluran berkat-Nya atau dengan kata lain Tuhan membenarkan banyak agama, maka sejak awal Ia tidak akan pernah menolak Ismail yang juga anak Abraham sebagai penerus keturunan Abraham dan Esau tentu juga akan mendapat berkat yang sama seperti Yakub. Tapi kita tahu bukan itu yang dinyatakan oleh Alkitab. Sejak awal Tuhan sudah menetapkan sebuah sarana yang khusus, spesifik, dan tidak tergantikan untuk menjadi saluran berkatNya bagi seluruh umat manusia. Sejak awal Tuhan sudah menetapkan satu agama saja sebagai jalan keselamatan manusia dan ketetapan ini tidak pernah akan berubah.

Sabda Tuhan Dan Berkat untuk Seluruh Bangsa

Lalu berkat seperti apakah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham untuk diberikan kepada semua manusia? Berkat yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah SabdaNya sendiri, yang akan menjadi sarana keselamatan bagi seluruh manusia. Berkat Tuhan inilah yang kemudian di sepanjang sejarah bangsa Israel dinyatakan dalam karya-karya tulis terinspirasikan, yang kemudian dikenal sebagai kitab-kitab Perjanjian Lama. Berkat Tuhan ini juga yang kemudian mencapai puncak kesempurnaannya dalam Yesus Kristus, Sang Sabda, seperti yang dinyatakan dalam kitab-kitab Perjanjian Baru. Inilah berkat terbesar yang dapat diberikan Tuhan kepada manusia seperti yang dijanjikanNya kepada Abraham: SabdaNya sendiri yang berpuncak pada Yesus Kristus.

Saya ingin menggarisbawahi supaya kita tidak terjebak mengikuti pandangan sola-scriptura yang menyesatkan: Alkitab memang benar Sabda Tuhan tapi Sabda Tuhan bukanlah Alkitab. Yesus sendirilah yang menyatakan bahwa jika Sabda Tuhan harus ditulis seluruhnya dalam kitab-kitab suci, dunia tidak akan sanggup memuat semua kitab tersebut. Dengan mengikuti pandangan sola-scriptura maka konsekuensi logisnya manusia hanya menerima sebagian Sabda Tuhan saja, tidak pernah lengkap karena Alkitab bukanlah keseluruhan Sabda Tuhan.

Seluruh kepenuhan Sabda Tuhan hanya mungkin diterima manusia dengan menerima Yesus Sang Sabda itu sendiri. Hanya ada satu cara manusia dapat menerima Kristus seutuhnya, yaitu melalui Ekaristi. Tak ada sarana yang lain. Lalu dari manakah manusia memperoleh Ekaristi kalau bukan dari Gereja? Ini adalah bagian dari pemenuhan janji Tuhan kepada Abraham karena keturunan Abraham tidak lagi terbatas pada keturunan menurut daging, tapi keturunan menurut roh, dan Gereja adalah bangsa terpilih keturunan Abraham yang bersifat rohani.

Tanpa Gereja tidak ada Ekaristi, konsekuensi logisnya Sabda Tuhan tidak pernah tersampaikan kepada manusia dengan penuh, sekeras apapun dan sampai kapanpun manusia mengupayakannya. Tapi melalui Gereja maka seluruh manusia akan menerima berkat Tuhan yang utuh, yaitu Sabda Tuhan yang terungkap dalam kitab suci dan Sabda Tuhan yang hadir dalam Ekaristi. Melalui Gereja janji Tuhan kepada Abraham sepenuhnya akan tergenapi. Saya mengatakan 'akan' karena janji Tuhan kepada Abraham adalah 'semua bangsa di bumi' tanpa kecuali.

Kutuk Untuk Seluruh Bangsa

Sementara Tuhan berkarya melalui Gereja untuk memenuhi janji-Nya, iblis tidak pernah berhenti menghalangi dan terus-menerus berupaya menggantikan berkat yang menyelamatkan ini dengan kutuk yang mematikan. Ada banyak upaya yang dilakukan iblis, tapi yang dampaknya sangat fenomenal dan menurut saya menjadi salah satu mahakarya iblis terjadi sekitar 6 abad setelah Sang Sabda menjadi daging.

Pada abad ke 6 di tanah Arab hidup seorang pemuda yatim piatu bernama Muhamad. Ia diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Hidupnya yang keras dan dalam kemiskinan membuatnya terobsesi pada tiga hal ini: harta, wanita, dan tahta. Ia bemimpi menjadi kaya, banyak istri, dan menjadi penguasa. Menurut beberapa hadis Muhamad sering pergi bertapa menyendiri di gua Hira, mungkin dengan maksud untuk mewujudkan obsesinya.

Obsesinya yang pertama, menjadi kaya, mulai terwujud saat dia mengawini Khadijah, majikannya yang kaya. Tetapi karena Khadijah memiliki latar belakang kristen maka Muhamad terpaksa harus menerima kenyataan bahwa selama Khadijah masih hidup maka Muhamad tidak bisa memiliki istri lain. Muhamad yang cerdik tahu ini tidak akan lama karena Khadijah memang jauh lebih tua dari Muhamad. Dia akan bisa menikmati banyak istri, obsesinya yang kedua, nanti setelah istrinya yang pertama meninggal. Dan hal itu memang dilakukannya kemudian. Sebagian hadis mengatakan istrinya ada 9, sebagian lagi mengatakan 11, atau mungkin juga lebih.

Obsesinya yang ketiga mendapatkan jalan pemenuhannya ketika suatu saat ia mendapatkan penampakan sosok gaib yang mengaku sebagai 'Malaikat Jibril' (atau Gabriel). Dengan bantuan 'Malaikat Jibril' ini Muhamad melihat kesempatannya menjadi penguasa tanah Arab bisa terwujud. Selanjutnya Muhamad menyatakan dirinya sebagai rasul Allah dan nabi terakhir, yang mendapat wahyu dari Allah berupa Alquran untuk diwartakan kepada semua manusia. Dengan cara itu Muhamad mulai mendapatkan pengikut yang loyal.

Di Mekkah, Muhamad banyak mendapat tantangan dan sulit berkembang. Muhamad lalu pindah ke Medinah, dan di kota ini ia mendapatkan sambutan positif. Ide adanya seorang nabi muncul dari keturunan Ismail tentu sangat menarik bagi bangsa Arab di Madinah yang sebelumnya merasa inferior dari bangsa Yahudi di kota tersebut. Muhamad sebagai nabi keturunan Arab berhasil mengangkat harga diri orang-orang Arab dan pengikutnyapun menjadi semakin bertambah pesat.

Kemudian dengan legitimasi 'wahyu Allah' yang turun melalui 'Malaikat Jibril', Muhamad dan gerombolannya melakukan perampokan-perampokan terhadap saudagar-saudagar kafir, penculikan-penculikan untuk mendapatkan uang tebusan dan juga peperangan-peperangan untuk untuk mendapatkan pajak jizya. Dengan cara ini pengikut agama baru Muhamad menjadi semakin besar. Akhirnya dengan bantuan 'Malaikat Jibril' dan perjuangan yang panjang Muhamad berhasil menuntaskan seluruh obsesinya: kaya-raya, banyak istri, dan menjadi penguasa sekaligus nabi. Muhamad berada di puncak dunia: ia menjadi nabi yang terakhir dan terbesar sepanjang sejarah serta telah mewartakan Sabda Tuhan yang terakhir untuk umat manusia melalui Alquran. Seluruh kenikmatan duniawi sudah berhasil diraihnya dan ganjaran kenikmatan di surga juga sedang menunggunya.

Benarkah demikian?

Banyak orang yang dengan mudah terpedaya pada klaim-klaim bombastis Islam seperti Muhamad nabi terakhir yang membawa Alquran sebagai Sabda Allah yang paling murni dan penutup. Mereka yang lemah imannya atau tidak menggunakan akal-budinya dengan baik akan mudah tertarik pada Islam. Saya harus mengakui dengan jujur bahwa saya sendiri pernah dalam posisi itu. Tapi dengan sedikit saja kita mau menggunakan akal-budi yang diberikan Tuhan, maka Islam akan tampak tidak lebih dari sebuah hoax dan scam. Tak ada kebenaran dan keselamatan sejati di dalamnya.

Muhamad mendapatkan legitimasinya sebagai nabi dari Alquran dan sebaliknya Alquran mendapatkan legitimasinya sebagai kitab suci pamungkas dari siapa lagi kalau bukan Muhamad. Bagi orang yang kritis pembenaran siklis semacam ini sudah cukup untuk menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres di dalamnya. Apalagi kalau kita menyadari bahwa dari Kitab Suci kita mengetahui Tuhan telah memilih sarana yang ekslusif dan tidak tergantikan untuk mewartakan SabdaNya, yaitu melalui keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Muhamad sama sekali tidak masuk kriteria itu, baik menurut daging maupun menurut roh. Dan Tuhan tidak pernah mengubah pendirianNya meskipun dalam sejarahnya bangsa Israel berkali-kali mengecewakanNya. Berdasarkan ini kenabian Muhamad tidak hanya meragukan tapi juga sama sekali tidak bisa diterima. Tapi sayang sekali banyak orang yang tidak menyadari ini dan tetap mau percaya bahwa Muhamad adalah rasul / nabi terakhir.

Muhamad tahu betul bahwa Alquran yang diwartakannya meskipun mengandung kisah-kisah nabi terdahulu yang ada di Alkitab, memiliki banyak perbedaan yang mendasar di dalamnya. Logikanya, jika isi Alquran sejalan dengan Alkitab maka seharusnya kita mengenal sebuah Alkitab baru yang terdiri dari tiga bagian: Perjanjian Lama - Perjanjian Baru - dan Perjanjian Yang Lebih Baru (Alquran). Tapi nyatanya kitab semacam ini tidak pernah ada karena isi Alquran memang tidak kompatibel dengan kitab-kitab suci sebelumnya. Sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah. Bandingkan hal ini dengan Perjanjian Baru yang sangat kompatibel dengan Perjanjian Lama sehingga keduanya bisa dijadikan sebagai satu kesatuan dalam Alkitab. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memang berasal dari sumber yang sama yaitu Tuhan sendiri, sebaliknya Alquran jelas berasal dari sumber yang berbeda.

Ketidaksesuaian isi Alquran dengan kitab suci sebelumnya tentu akan banyak memunculkan pertanyaan yang bisa melemahkan Islam. Untuk mencegah keraguan para pengikutnya Muhamad menggunakan cara yang gampang: fitnah. Cukup dengan mengatakan bahwa kitab-kitab suci sebelumnya sudah diselewengkan atau diubah-ubah maka masalah ketidaksesuaian isi Alquran dan kitab-kitab tersebut bisa diselesaikan. Lalu buktinya apa kalau kitab-kitab itu sudah diselewengkan? Tidak perlu bukti, Alquran sendiri yang mengatakannya!

Tapi mari kita bersikap kritis sedikit...

Kitab-kitab suci (PL) yang dinyatakan sudah diselewengkan adalah kitab-kitab suci yang sudah mengalami sejarah panjang, yaitu kitab-kitab yang ditulis dan dibaca oleh para nabi. Kitab apakah yang dibaca Daud dan Salomo kalau bukan Kitab Taurat yang ada di Perjanjian Lama? Kitab apakah yang dibaca oleh Yesus kalau bukan semua kitab-kitab Perjanjian Lama? Tidak ada catatan sedikitpun yang menyatakan bahwa Yesus meragukan kebenaran kitab-kitab suci tersebut atau menyatakan ada yang mengubah-ubah isinya. Sementara itu kitab Perjanjian Lama yang ada pada jaman Yesus dengan mudah bisa dibuktikan memiliki isi yang sama dengan kitab Perjanjian Lama yang ada sekarang. Berdasarkan ini bisa dipastikan bahwa setidaknya menurut Yesus semua kitab-kitab suci Perjanjian Lama adalah benar dan tidak ada penyelewengan atau pemalsuan di dalamnya.

Lalu siapakah yang lebih bisa dipercaya: Yesus yang hidup dalam tradisi Yahudi atau Muhamad yang mengaku nabi? Jawabannya tentu sudah jelas. Dengan demikian tuduhan kitab-kitab Perjanjian Lama sudah diselewengkan sama sekali tidak bisa diterima dan harus dinyatakan sebagai fitnah dan kebohongan publik. Lalu bagaimana dengan Perjanjian Baru? Tidak perlu dibahas lebih lanjut. Di dalam pengadilan kalau seorang saksi sudah terbukti berdusta pada satu hal maka pernyataan lainnya sudah tidak bisa dipercaya lagi. Seharusnya kenyataan ini sudah menjadi cukup alasan bagi manusia untuk sesegera mungkin memusnahkan semua salinan Alquran yang ada di muka bumi. Caranya bermacam-macam, bisa dibakar atau bisa juga didaur ulang.

Bisa dipahami Muhamad melakukan fitnah ini demi mempertahankan kedudukannya sebagai nabi. Tapi tanpa disadarinya dengan itu Muhamad tengah menabur benih malapetaka terbesar bagi umat manusia!

Berkat untuk seluruh manusia yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham, yaitu SabdaNya, yang dinyatakan melalui para nabi selama berabad-abad, yang dipercaya, dijaga dan dipertahankan kebenarannya dengan darah dan nyawa oleh banyak nabi, martir, dan bahkan oleh Kristus sendiri, tiba-tiba demi obsesi duniawi seorang Muhamad dinyatakan sebagai kebohongan! Ini adalah bencana dan tragedi kemanusiaan yang mengerikan: melalui Islam dan Alquran, Muhamad secara efektif telah membuat begitu banyak umat manusia menolak dan merendahkan Sabda Tuhan yang sebenarnya. Dengan menjadi Islam seseorang tidak hanya menolak untuk percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan, tapi bahkan juga menolak untuk percaya seluruh isi Kitab Suci yang telah dibaca dan dipercaya banyak nabi. Martin Luther memang bersalah karena membuat banyak orang tidak lagi menerima Ekaristi, tapi setidaknya Sabda Tuhan lainnya, yaitu yang ada di Alkitab tetap dipercaya dan diterima pengikutnya. Sedangkan apa yang dilakukan Muhamad jauh lebih mengerikan dari itu, seluruh Sabda Tuhan dari A sampai Z ditolak dan tidak lagi dibaca oleh pengikutnya!

Bisakah anda bayangkan kemarahan seperti apa yang ada pada Tuhan ketika SabdaNya dinyatakan sebagai kebohongan sementara kebohongan justru dinyatakan sebagai SabdaNya? Bayangkan berapa miliar jiwa manusia sepanjang sejarah yang telah menolak percaya Alkitab karena mereka lebih percaya kepada Alquran?

Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. (Ul. 18:20)

Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. (Gal. 1:9)


Dengan menyatakan Alquran sebagai Sabda Tuhan, padahal bukan, Muhamad sudah mendatangkan kutuk dan kematian bagi dirinya sendiri. Kematian yang bukan sekedar kematian badan (karena semua orang juga akan mati) tetapi kematian jiwa yang kekal. Lalu dengan menyatakan Alkitab sebagai kitab suci yang sudah diselewengkan, Muhamad telah menambah hukumannya lebih jauh lagi karena telah menyesatkan banyak jiwa yang dengan sadar menolak untuk membaca Alkitab. Oleh karena itu seperti Dante Alighieri dalam La Divina Comedia, saya juga percaya Muhamad saat ini tidak berada di surga impiannya bersama para bidadari melainkan sedang terpuruk di neraka meratapi kebodohannya.

Jika kita percaya berkat Tuhan yang terbesar bagi umat manusia adalah Sabda Tuhan yang terungkap dalam Kitab Suci dan tergenapi seluruhnya dalam Yesus Kristus, maka sebaliknya Islam dengan Alquran sebagai kitab sucinya, yang membuat begitu banyak manusia secara total menolak seluruh Sabda Tuhan, tidak lain adalah kutuk yang terbesar bagi seluruh umat manusia. Islam dan Alquran tidak lain adalah mahakarya Iblis, dan Muhamad tidak lebih adalah seorang rasul iblis.

Saya tidak menulis ini dengan perasaan bangga, sebaliknya dengan kesedihan dan kemarahan yang mendalam membayangkan lebih dari satu milyar orang di dunia saat ini dengan penuh iman percaya Muhamad sebagai rasul Allah dan berharap bisa mengikutinya di surga sementara Muhamad sendiri tidak pernah berada di sana melainkan sedang menanti para pengikutnya di neraka. Terlebih lagi karena diantara mereka yang disesatkan Muhamad adalah saudara-saudara, teman-teman, dan tetangga kita yang terdekat yang kita temui sehari-hari sementara kita tidak berani atau tidak tahu bagaimana caranya menyelamatkan mereka dari jalan yang mengarahkan kepada kematian kekal. Cobalah tanyakan pada pastor bagaimana kalau kita mewartakan Injil kepada teman-teman dan saudara-saudara yang muslim, saya yakin 99% dia akan mencarikan alternatif kegiatan lain yang lebih aman untuk menyalurkan semangat evangelisasi ini.

Tapi bagaimanapun saya percaya janji Tuhan kepada Abraham, yaitu semua bangsa akan mendapat berkat, pada waktunya akan tergenapi. Berkat Tuhan pasti akan menang atas kutuk iblis. Tapi sekarang pemenuhan janji itu harus diakui memang masih jauh, perjalanan masih panjang dan pekerjaanpun belum selesai.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by Kibou »

Yesus sendirilah yang menyatakan bahwa jika Sabda Tuhan harus ditulis seluruhnya dalam kitab-kitab suci, dunia tidak akan sanggup memuat semua kitab tersebut.
Setahu saya, bukan Yesus yang mengatakan ini, melainkan sang penulis dari injil Yohanes.
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nafaurbach »

Kibou wrote:
Setahu saya, bukan Yesus yang mengatakan ini, melainkan sang penulis dari injil Yohanes.
Whatever my friend.. whatever... :)
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nafaurbach »

Pro Moderator....

Mod, saya mau ikutan ruang debat terbatas, tapi link-nya tidak jalan.
Bisa tolong didaftarkan?
isaku
Posts: 184
Joined: Mon Jun 18, 2012 3:37 pm

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by isaku »

Kibou wrote:
Setahu saya, bukan Yesus yang mengatakan ini, melainkan sang penulis dari injil Yohanes.
kibou aja ngarti
Tidak ada catatan sedikitpun yang menyatakan bahwa Yesus meragukan kebenaran kitab-kitab suci tersebut atau menyatakan ada yang mengubah-ubah isinya.
betul bu'.. tidak ada catatan sedikitpun.... tidak ada catatan sedikitpun yesus menyatakan kitab sebelumnya g diganti2.
Sementara itu kitab Perjanjian Lama yang ada pada jaman Yesus dengan mudah bisa dibuktikan memiliki isi yang sama dengan kitab Perjanjian Lama yang ada sekarang.
caranya gmana bu',.. hebat banget bu'..
Berdasarkan ini bisa dipastikan bahwa setidaknya menurut Yesus semua kitab-kitab suci Perjanjian Lama adalah benar dan tidak ada penyelewengan atau pemalsuan di dalamnya.
nanya ama siapa bu'.. yesus? pasti lagi pengakuan dosa ya... itu bukan yesus bu'.. hati2 lo.. itu pendeta... coba deh buka lacinya.
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nafaurbach »

isaku wrote: betul bu'.. tidak ada catatan sedikitpun.... tidak ada catatan sedikitpun yesus menyatakan kitab sebelumnya g diganti2..
Jika tidak ada pernyataan apa-apa, maka asumsinya kitab-kitab tersebut sudah benar sebagaimana mestinya.

Ini membuktikan dengan amat sangat telak bahwa Muhamad tidak lebih dari seorang pemfitnah.
User avatar
nafaurbach
Posts: 105
Joined: Sat Oct 07, 2006 8:07 pm
Location: Inside Kabah

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nafaurbach »

Muhamad sekarang ada di neraka, lihat videonya disini:

http://www.youtube.com/watch?v=OKvrOV0bL_E

Ayo segera tobat.....
isaku
Posts: 184
Joined: Mon Jun 18, 2012 3:37 pm

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by isaku »

Jika tidak ada pernyataan apa-apa, maka asumsinya kitab-kitab tersebut sudah benar sebagaimana mestinya.
o.. asumsi,.. ati2 lo bu' jangan sampe salah asumsi.. untung g lagi sidang sarjana .. bisa brabe dah..
Ayo segera tobat.....
ayo... sama2.. trima kasih sudah diingatkan, emang saya banyak dosa, banyak waktu diisi sia2 contohnya ngisi FFI..

btw videonya yg ngrekam sapa bu'.. yesus?
yesus kasian amat ya bu' ya... udah dikejar2, ditelanjangin, dijemur, disalib... ih klakuan...
tapi bukannya 'bangsa terpilih' yang nyalib yesus bu'.. pigimane sih bu'.. kaga ngarti nih... mohon penjelasan
User avatar
omega phoenix
Posts: 1689
Joined: Sun Aug 21, 2011 6:39 pm

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by omega phoenix »

aduh2 ne slimer satu...kualitasnya jauh dibawah ustad2 FFI lainnya neh :lol:

Keluar deh ucapan khas Slimer tergoncang :lol:
isaku
Posts: 184
Joined: Mon Jun 18, 2012 3:37 pm

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by isaku »

aduh2 ne slimer satu...kualitasnya jauh dibawah ustad2 FFI lainnya neh
iye bang... emang ilmu gua cetek, bukan ustadz lagi... di FFI satu2nya ilmu yg gua dapat baru dari fayhem doang.. :green: naruto
lha ini lagi nanya ame bu nafa.. blom djawab
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nap.bon »

Kibou wrote:
Setahu saya, bukan Yesus yang mengatakan ini, melainkan sang penulis dari injil Yohanes.
isaku wrote: kibou aja ngarti
Terserah sampean saja lah...lebih baik ada 4 saksi, dari pada cuma satu saksi...kesaksian 4 orang diragukan demi kesaksian 1 orang...ya itulah muslim....
Tidak ada catatan sedikitpun yang menyatakan bahwa Yesus meragukan kebenaran kitab-kitab suci tersebut atau menyatakan ada yang mengubah-ubah isinya.
isaku wrote: betul bu'.. tidak ada catatan sedikitpun.... tidak ada catatan sedikitpun yesus menyatakan kitab sebelumnya g diganti2.
...dan bukan berarti benar bahwa kitab yang sebelumnya diganti-ganti toh?

Tentu klo memang sudah dirubah-rubah, atau ada yang mengubah-ngubah ya si Yesus ga mau ngajarin lah...macem Isa aja...Isa ga ada protes tu klo misalnya Yahudi sudah ngubah-ngubah Kitab? Yang protes kan Muhammad.

Emangnya macam muslim yang cuma di luarnya saja beribadah, tapi dalamnya busuk?

Buktikan klo Alkitab sudah dirubah di sana-sini (klo dipaksa muslim), plus jangan pake al-quran karena sesama kitab belum pasti kebenarannya (ane juga bisa maksa tha?)! Biasa banget muslim maen asal tuduh tanpa bukti, itu namanya fitnah, yang kata nabi ente lebih kejam dari pembunuhan....

Sementara itu kitab Perjanjian Lama yang ada pada jaman Yesus dengan mudah bisa dibuktikan memiliki isi yang sama dengan kitab Perjanjian Lama yang ada sekarang.
isaku wrote: caranya gmana bu',.. hebat banget bu'..
Tentu saja dengan membandingkan PL yang sekarang dengan Tanakhnya Yahudi dan Gulungan-gulungan kitab (dead sea scroll).
Berdasarkan ini bisa dipastikan bahwa setidaknya menurut Yesus semua kitab-kitab suci Perjanjian Lama adalah benar dan tidak ada penyelewengan atau pemalsuan di dalamnya.
isaku wrote: nanya ama siapa bu'.. yesus? pasti lagi pengakuan dosa ya... itu bukan yesus bu'.. hati2 lo.. itu pendeta... coba deh buka lacinya.
Klo ada penyelewengan dan pemalsuan tentu sudah terjadi pemberontakan besar-besaran dan pemurtadan besar-besaran....

Maka dari itu ente berpikir dulu...jawablah mengapa muslim menerima kesaksian satu orang (yaitu Muhammad) dan menolak kesaksian empat orang (para penulis Injil)?
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by Captain Pancasila »

fayhem wrote:Muslim selalu melewatkan bagian bangkit dari kematianNya dan naik ke surga,
kristen selalu melewatkan, bagaimana setelah sampai di surga, si Anak duduk di sebelah kanan Babe! :lol:
nap.bon wrote:Terserah sampean saja lah...lebih baik ada 4 saksi, dari pada cuma satu saksi...kesaksian 4 orang diragukan demi kesaksian 1 orang...ya itulah muslim....
4 saksi dibawah pengaruh kekuasaan pemerintah pagan? :stun:
nap.bon wrote:Maka dari itu ente berpikir dulu...jawablah mengapa muslim menerima kesaksian satu orang (yaitu Muhammad) dan menolak kesaksian empat orang (para penulis Injil)?
bentar2 =; , memangnya yang namanya dijadikan nama Injil itu, benar2 yang menulis Injil? :stun:

pertanyaan yang wajar, mengingat :
http://www.straightdope.com/columns/rea ... ble-part-4
http://www.huffingtonpost.com/bart-d-eh ... 40301.html
:goodman:
User avatar
Captain Pancasila
Posts: 3505
Joined: Wed Jun 01, 2011 1:58 pm
Location: Bekas Benua Atlantis

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by Captain Pancasila »

fayhem wrote:emangnya kenapa ?
kenapa baliknya musti ke sebelahnya Babe, bukannya ke Babenya langsung? bukankah si Anak = Babe? :stun:
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by nap.bon »

Captain Pancasila wrote: kristen selalu melewatkan, bagaimana setelah sampai di surga, si Anak duduk di sebelah kanan Babe! :lol:
Dan terserah sampean, Islam selalu melewatkan bahwa Al-Quran cuma dari mulutnya Muhammad....
nap.bon wrote:Terserah sampean saja lah...lebih baik ada 4 saksi, dari pada cuma satu saksi...kesaksian 4 orang diragukan demi kesaksian 1 orang...ya itulah muslim....
Captain Pancasila wrote: 4 saksi dibawah pengaruh kekuasaan pemerintah pagan? :stun:
...dan satu saksi dari gua hira yang menyembah pagan dewa bulan dan batu hitamnya yang terkenal itu???
nap.bon wrote:Maka dari itu ente berpikir dulu...jawablah mengapa muslim menerima kesaksian satu orang (yaitu Muhammad) dan menolak kesaksian empat orang (para penulis Injil)?
Captain Pancasila wrote: bentar2 =; , memangnya yang namanya dijadikan nama Injil itu, benar2 yang menulis Injil? :stun:

pertanyaan yang wajar, mengingat :
http://www.straightdope.com/columns/rea ... ble-part-4
http://www.huffingtonpost.com/bart-d-eh ... 40301.html
:goodman:
Tidak menghapus bahwa muslim hanya menerima kesaksian Muhammad, iya kan? (yang notabene cuma satu orang dari gua hira dan komunitas penyembah dewa bulan?)

Link-link itu cuma sekadar teori, bukti Injil Q belum ada....
isaku
Posts: 184
Joined: Mon Jun 18, 2012 3:37 pm

Re: Berkat Dan Kutuk Terbesar Sepanjang Sejarah

Post by isaku »

@napbon
Buktikan klo Alkitab sudah dirubah di sana-sini (klo dipaksa muslim), plus jangan pake al-quran karena sesama kitab belum pasti kebenarannya (ane juga bisa maksa tha?)! Biasa banget muslim maen asal tuduh tanpa bukti, itu namanya fitnah, yang kata nabi ente lebih kejam dari pembunuhan....
Klo ada penyelewengan dan pemalsuan tentu sudah terjadi pemberontakan besar-besaran dan pemurtadan besar-besaran....
ya deh mas.. saya coba nih.. kita liat sejarah aja dulu... ntar isinya belakangan
Alkitab
Kitab Suci/Holy Bible dalam agama kristen terbagi dalam dua bagian, yaitu: Old Testament (Perjanjian Lama) dan New Testament (Perjanjian Baru). Literatur kristen dalam bahasa Indonesia menyebut salinan kitab suci ini dengan “Alkitab”.

Biblia, yang merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, disebut oleh pemeluk kristen sebagai Perjanjian Lama dan merupakan bagian dari kitab suci agama kristen. Sedangkan Biblia tersebut terbagi atas tiga bagian, yakni: Torah dan Nebiim dan Kethubiim.

Kitab suci agama Yahudi itu disebut juga "Perjanjian“. Inti isinya termaktub dalam Sepuluh Perintah (Ten Commadments) seperti termuat dalam Keluaran (20: 1-12) dan dalam Ulangan (5:1-21), yang merupakan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil.

Sepuluh Perintah itu termuat dalam dua buah Luh, yang dibawa turun oleh Nabi Musa dari puncak sebuah bukit batu di semenanjung Sinai, yang pada puncak yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari Allah Maha Kuasa (Yahuwa)

Di dalam hubungan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil itu, Kitab Suci Al-Qur’an dari agama Islam menyebut „Perjanjian“ tersebut dalam berbagai Surah dengan al-Mitsaq , (Baqarah, 27; Ra’ad, 27; Nisak, 153; Maidah, 15; Baqarah, 63, 84,93; dan berbagai Surah lainnya), yang bermakna: Perjanjian.

Karena pihak kristen berpendirian bahwa ketetapan yang diberikan Allah Maha Kuasa kepada Jesus (Isa Al-Masih) itu pun merupakan perjanjian, maka lahir dua istilah dalam dunia kristen, yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru (New Testament)
Perjanjian Baru merupakan kitab suci yang paling azasi dalam agama kristen sekalipun dunia kristen itu mengakui kitab suci agama Yahudi merupakan bagian dari kitab sucinya juga.

Perjanjian Baru itu terbagi atas empat bagian:

1. Gospels (himpunan Injil) terdiri atas empat Injil

•Injil Matius, karya Matius.
•Injil Markus, karya Markus.
•Injil Lukas, karya Lukas.
•Injil Yahya, karya Yahya.

2. Acts of Apostles (Kisah Rasul-Rasul) terdiri atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Lukas.

3. Epistles (himpunan Surat) terdiri dari 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama. Tesalonika Kedua, Timotius Pertama, Timosius Kedua, Titus, Pilemon, Ibrani, 1 buah Surat Yakub (James), 2 buah Surat Peterus, 3 buah Surat Yahya, 1 buah Surat Yahuda.

4. Apocalypse (Wahyu) terdiri’ atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Yahya.

•Injil Matius
93 halaman
•Injil Markus
60 halaman
•Injil Lukas
97 halaman
•Injil Yahya
74 halaman
•Kisah Rasul-Rasul
90 halaman
•Surat Paulus
216 halaman
•Surat-Surat Lain
43 halaman
•Kitab Wahyu
45 halaman
JUMLAH 718 halaman

Perbandingan luas isi dari keempat bagian Injil itu, dengan meminjam Kitab Perjanjian Baru cetakan 1955 yang diterbitkan Gedung Alkitab di Jakarta, tercatat sebagai berikut:

Melihat perbandingan luas isi di atas dapat disimpulkan bahwa himpunan Surat-Surat Paulus itu merupakan bagian yang sangat dominan di dalam Perjanjian Baru. Hal, ini tentu saja, mengundang tanya; siapakah sesuangguhnya Paulus itu?

Synoptic Gospels
Keempat Injil di atas itu adalah tulisan empat tokoh mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Jesus, semenjak lahir sampai menjalankan missinya dalam wilayah Galelia (Palestina Utara) dan terakhir dalam wilayah Judea (Palestina Selatan).

Tiga Injil yang pertama (Matius, Markus, Lukas) itu disebut dengan Synoptic Gospels, yakni Injil-Injil yang hampir bersamaan isinya.

Sekalipun dijumpai perbedaan-perbedaan kecil di sana sini mengenai urutan Silsilah, urutan Kejadian, ragam Peristiwa, akan tetapi dalam rangka keseluruhannya hampir bersamaan.

Kalangan Sarjana-sarjana-Bible (Biblical Scholars), yang melakukan penelitian secara intensif terhadap satu persatu Injil itu, menyimpulkan bahwa masing-masing penulis Injil sama-sama memungut dari suatu Sumber Asal, akan tetapi Sumber-Asal (Q) itu sudah tidak dijumpai kini dan tidak dikenal sama sekali.

Sebaliknya Injil Yahya mempunyai cara sendiri di dalam mengisahkan kehidupan beserta missi dari Jesus itu. Baikpun urutan Kejadian maupun ragam peristiwa agak jauh berbeda dengan 3 Injil yang disebut Synoptic Gospels itu.

Perbedaan lainnya bahwa 3 lnjil yang pertama itu bercerita dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami, akan tetapi Injil Yahya telah dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan filosofis.

Perbedaan lainnya yang sangat tajam sekali ialah mengenai lama missi yang dijalankan Jesus dalam wilayah Galelia dan wilayah Judea itu. 3 Injil pertama bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa satu kali Perayaan Paskah, lalu tertangkap pada masa perayaan Paskah itu di Jerusalem. Jadi, Jesus menjalankan missinya dalam tempo lebih kurang satu tahun saja.

Tetapi Injil Yahya bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa tiga kali Perayaan Paskah, dan terakhir ditangkap dalam Perayaan Paskah di Jerusalem. Jadi menurut Yahya, Jesus Kristus menjalankan missinya dalam tempo 3 tahun, bukan satu tahun seperti keterangan ketiga Injil yang tergolong Synoptic Gospels itu.

Keempat Injil itu disusun penulisnya di dalam bahasa Grika kuno (Yunani). Sedangkan Jesus Kristus lahir dan hidup dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang dewasa itu berada di bawah kekuasaan imperium Roma, dan menjalankan missinya dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu, yang dewasa itu cuma mengenal dan mempergunakan bahasa Arainik yaitu suatu dialek dari bahasa Ibrani (Yahudi).

Nazarenes dan Christians
Pengikut Jesus yang pertama sekali terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan) disebut dengan Early Christians, yakni Orang kristen yang pertama sekali.

Pada masa hidup Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen (Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh pihak-pihak yang menantang Jesus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia.

Oleh sebab itulah para mukmin pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu Barnabas dan Paulus menjalankan missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium Roma untuk wilayah belahan Timur.

Disebabkan Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (AI-masih) maka orang sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians). Dari situlah lahir sebutan Orang kristen di dalam bahasa Indonesia.

Jesus wafat, menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman 13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J. Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV.

Sedangkan peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield, sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi Iebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen).

Early Christians & Gentile Christians
Pada akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu (Kisah Rasul-Rasul, 15 :39), dan juga Peteros dengan Paulus pada kota-besar Antiokia itu ia, 2: 11-21 ). Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul, akan tetapi hal itu akan dicoba dijelaskan dalam uraian berikut.

Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grika) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grika dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing).

Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu.

Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.

Sewaktu Panglima Titus pada tahun 70 masehi berhasil merebut dan menguasai benteng pertahanan terakhir dari pihak Yahudi, yaitu Kota Suci Jerusalem, maka berlangsung pembunuhan massal lagi. Panglima Titus bertindak menghancurkan Bait Allah di atas bukit Zion, yakni Bait Allah yang terkenal megah dan agung itu, yang pada masa dulu bermula dibangun oleh Nabi Sulaiman dan dikenal dengan Kuil Sulaiman (Solomon’s Temple).

Panglima Titus mengumumkan wilayah Jerusalem dan sekitarnya dikuasai kini oleh pihak imperium Roma dan wilayah tersebut diberi nama dengan Aeliae Capitolae. Semenjak tahun 70 masehi itu setiap orang Yahudi tidak di izinkan memasuki wilayah Aelice Capitolae itu.

Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat meliputkan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini.

Karena kelompok yang pertama-tama dapat dikatakan telah musnah pada masa pemberontakan itu maka berkembanglah kelompok pengikut yang baru, dibawah ajaran Paulus, yaitu Gentile Christians (Orang Kristen Asing).
Post Reply