Page 9 of 10

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 2:25 am
by infidel
Kalau dipikir-pikir, mengapa Islam tidak mengharamkan jual beli juga? :-k

Saya beli barang ke pabrik Rp 1 jt
Saya jual ke konsumen Rp 1,2 jt
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini tidak dosa menurut Islam....


Saya punya uang Rp 1 jt
Konsumen "membeli" uang tersebut pada saya sebesar 1,2 jt (Rp 1 jt + bunga Rp 200.000)
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini dosa menurut Islam....

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 8:19 am
by yahya832
Pembawa Pedang wrote:capek nulis tp tidak dikau baca...

sekali lagi dikau riba..kami syariah..riba untung dikau sendiri..syariah untung sama dirasa...

PP
Kalau RUGI???
Bank/institusi Syariah emangnya nggak akan sita agunan (collateral)??? tetep aja dalam hal merugi, sebanyak mungkin peminjam yang harus menanggung.
Sami mawon... cuman pake bahasa Arab ajah so jangan sok paling suci sendiri...

ingat-ingat: Yesus telah lebih dahulu memperingatkan islam dan muhammad

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 11:03 am
by Pembawa Pedang
Rasional wrote:...Kedengarannya bagus dan sederhana. Tetapi, tolong jelaskan apa atau bagaimana mekanisme yang memastikan(to ensure) atau memaksa(to enforce) kedua belah pihak akan berlaku jujur?
Kejujuran mmg puncak dari kesempurnaan manusia..jujur pada Tuhan..jujur pada lingkungan..jujur sesama manusia..dan jujur pada diri sendiri..

Dalam bisnis kejujuran adalah kunci dari keberhasilan / keuntungan dua belah pihak..apabila dikau merasa rekan bisnis dikau tidak jujur..segera tinggalkan..karena bikin dikau kiamat..

Dikau perlu check track record si Fulan, jenis usaha, berapa % bagi hasil, tanggal pengembalian, serta persyaratan dikau terhadap modal yang dikelola...dll..

semua itu bisa dikau tuangkan dalam bentuk tulisan..serta dimasukan sangsi dll seperlunya.

dikau pasti lebih tahu..agar modal dikau selamat...

Ketika semua sudah dikau anggap save...ternyata rekan tidak jujur dan modal dikau habis...apa boleh buat...resiko...hidup ini adalah resiko..resiko tidak bisa dihilangkan 100% yang bisa hanya di minimilisir..seperti cara diatas..

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 11:23 am
by Pembawa Pedang
infidel wrote:Saya beli barang ke pabrik Rp 1 jt
Saya jual ke konsumen Rp 1,2 jt
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini tak berdosa menurut Islam...
Jual beli dan riba itu beda..sementara menjual barang dengan 2 harga berbeda sah...misalnya dikau ( penjual ), jual ke A ( kawan dikau ) harga 1.1jt..dan dikau jual ke B ( orang lain ) 1.2jt..no problem..

si A atau B sebagai pembeli tidak ada keterikatan dengan dikau ( penjual )..dia bebas membeli atau tidak...kalau dia tak pintar nawar dia rugi beli kemahalan..sebaliknya jika dikau ngambil untung terlalu banyak pembeli lari...
Saya punya uang Rp 1 jt
Konsumen "membeli" uang tersebut pada saya sebesar 1,2 jt (Rp 1 jt + bunga Rp 200.000)
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini dosa menurut Islam....
Membeli barang sejenis dengan 2 harga adalah riba yang sesungguhnya..sebenarnya dikau bukan membeli 1jt dengan harga 1.2 jt..tetapi dikau masuk ranah pinjam meminjam...

Konsep MEMBELI sesungguhnya adalah MENUKAR barang TIDAK SEJENIS....

Kalau SEJENIS... ini yang bermasaalah...ada apa?..

Kenapa ditukar ? Masa emas 1 gram ditukar dengan 1.5 gram emas ?..pasti ada salah satu emas mutunya kurang..

Dikau jual dulu emas dikau...dapat duit silakan beli emas si Fulan...

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 11:27 am
by Pembawa Pedang
yahya wrote:Bank/institusi Syariah emangnya nggak akan sita agunan (collateral)??? tetep aja dalam hal merugi, sebanyak mungkin peminjam yang harus menanggung.
Oleh itu dikau akan tahu bahwa bank syariah tidak sembarangan menyalurkan kredit..agar terhidar dari rugi...

Beda dengan riba..kredit jor joran..karena untung sudah didepan mata..tinggal tunggu waktu..

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 11:28 am
by duren
duren wrote:Kalau mengikuti cara si PP ..
Malah nasabahnya yang akan curang .. ngaku RUGI MULU demi nembak bunga
Rasionalis wrote: ...Itu yang dijuluki agency problem, yang biasanya terjadi dalam situasi asymmetry information. Hal yang sama membuat modal ventura (venture capital) yang dahulu sempat menggebu-gebu, belakangan hampir hilang tak berbekas.
............
...Kedengarannya bagus dan sederhana. Tetapi, tolong jelaskan apa atau bagaimana mekanisme yang memastikan(to ensure) atau memaksa(to enforce) kedua belah pihak akan berlaku jujur?
Muslim peraih nobel Muhammad Yunus , jelas tidak memilih syariah .
Dia memilih kredit mikro di Bangladesh dan jelas jelas tujuannya NYARIS TIDAK CARI UNTUNG ( namun bukan berarti tidak membuat pertumbuhan modal bank)

Bank SYARIAH MANA DIMUKA BUMI yang mampu merealisasikan misi mulia seperti itu ??
Namun dalam Islam dan dimata si PP :
TETAP AJA banknya si Yunus masuk dalam kategori HARAM JADAH bin TERKUTUK binti MAHA DILAKNAT AWLLOH cuma karena memakai KALKULASI riba .



Hal lain yang didustai si PP ..
Demi mencegah kerugian bila terjadi sita jaminan ... bank manapun diplanet ini ( termasuk syariah ) pasti meng_adjust taksasi nilai agunan kebawah harga pasar .

Dari sudut pandang agama => jelas jelas merupakan KETIDAK JUJURAN .

Lantas dimana pula moralitas agamanya .. lha dari awal bank syariah sudah mengadopsi rule yang menjauhi kejujuran . :-k



====
Kata orang Minang : Jauh KANTUIK dari PANGGANG :green:

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 11:46 am
by duren
Pembawa Pedang wrote:Oleh itu dikau akan tahu bahwa bank syariah tidak sembarangan menyalurkan kredit..agar terhidar dari rugi...
Sudah melanggar argument mu : Nolong yang kejepit tuk biaya anak sekolah
Pembawa Pedang wrote: Beda dengan riba..kredit jor joran..karena untung sudah didepan mata..tinggal tunggu waktu..

PP
Cuma siklus ..MALAH akan membuat akselerasi pertumbuhan pada sisi lain bangunan ekonomi


Mari kita merindukan krisis
SEBAB KRISISLAH yang membuat CPO Indonesia no satu di dunia :-"

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 1:19 pm
by suseno
suseno wrote:kamu bilang MEMIKIRKAN NASIB ORANG LAIN??
Kalau saya meminjami orang yang sedang kesusahan lalu memberi dia bunga baru itu namanya tidak memikirkan nasib orang lain. Tapi untuk kasus saya berbisnis dengan orang lain beda cerita coy...
Pembawa Pedang wrote:Pinjaman sosial tanpa bunga dan pinjam bisnis dengan bagi hasil, sehingga tak ada pihak teraniaya..

Islam bukan mengharamkan keuntungan..yang diharamkan adalah mau untung sendiri..bisnis Islam adalah konsep tolong menolong...

pinjaman bisnis dengan bunga, ini yang ngga benar..karena pelaku bisnis belum tentu untung, sementara pemilik modal sudah pasti untung karena % bunga sudah dipatok diawal transaksi...


Kasihan !..pengelola sudah tekor harus bayar bunga lagi...
Ya itulah resiko bisnis. Dan jangan kamu pikir si pemilik modal (kreditur) itu sudah pasti untung. Karena bisa saja bunga itu tidak dibayar bahkan si pengelola modal (debitur) malah lari. Dalam kasus kredit tanpa agunan si pemilik modal (kreditur) bisa kehilangan seluruh modalnya kalau si pengelola modal (debitur) lari atau ga bisa bayar.
Pembawa Pedang wrote:Sekali lagi saya katakan... jangan dikau berpersepsi bisnis Islam tidak boleh untung..salah besar dikau tuh..

dan aku tidak mengatakan bisnis riba pasti rugi...yang dipermasaalahkan adalah cara meraih untung / rugi itu..


PP
Kemarin teman seukuwahmu bilang kalau bank-bank besar seperti BRI, Bank Mandiri yang berbisnis riba itu udah pasti rugi. Sekarang kamu bilang kalau bisnis riba belum tentu rugi (bisa menguntungkan).

mana yang bener neh??

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 1:22 pm
by suseno
suseno wrote:
Yup sepertinya untuk soal riba & perbankan sudah cukup

Lanjut ke bidang Hukum & Hak Asasi Manusia.
Joe Andmie wrote: Kita ini kok distir p.p cs.
Bung Suseno, setuju usulan anda.
Apa kita dianggap amatiran.....
Tks.
Ayo bung Pemawa Pedang & Crescent Star lanjut ke topik selanjutnya: Hukum & Hak Asasi Manusia

Re: Syariah Islam

Posted: Sat Mar 31, 2012 2:04 pm
by JANGAN GITU AH
infidel wrote:Kalau dipikir-pikir, mengapa Islam tidak mengharamkan jual beli juga? :-k

Saya beli barang ke pabrik Rp 1 jt
Saya jual ke konsumen Rp 1,2 jt
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini tidak dosa menurut Islam....


Saya punya uang Rp 1 jt
Konsumen "membeli" uang tersebut pada saya sebesar 1,2 jt (Rp 1 jt + bunga Rp 200.000)
Konsumen akan membayarnya diakhir bulan

Ini dosa menurut Islam....
contoh yang ini juga sudah saya tanyakan pada PP pada awal page trit ini. Saya bandingkan dengan pedagang yang mendapat keuntungan berlipat ganda dari hasi jualan produknya. Di banding bunga Bank, jelas lebih kejam pedagang dibandingkan dengan Bank! Tetapi PP belagak pilon, gak berani jawab dengan tegas! :lol:

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 8:58 am
by Pembawa Pedang
duren wrote:Demi mencegah kerugian bila terjadi sita jaminan ... bank manapun diplanet ini ( termasuk syariah ) pasti meng_adjust taksasi nilai agunan kebawah harga pasar .
Ngga mesti begitu...sangat mungkin di awal transaksi harga barang jaminan masih tinggi..ketika dijual harganya murah..
jangan gitu ah wrote:Saya bandingkan dengan pedagang yang mendapat keuntungan berlipat ganda dari hasi jualan produknya. Di banding bunga Bank, jelas lebih kejam pedagang dibandingkan dengan Bank!
dagang tidak ada keterikatan..beli langsung pulang... beda dengan pinjam meninjam ala riba..bisa menderita seumur hidup akibat bunga kian mengelembung..

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 10:29 am
by BebasMungkin
Pembawa Pedang wrote: Oleh itu dikau akan tahu bahwa bank syariah tidak sembarangan menyalurkan kredit..agar terhidar dari rugi...

Beda dengan riba..kredit jor joran..karena untung sudah didepan mata..tinggal tunggu waktu..

PP
Apakah menurut anda TUJUAN dari Perbankan Syariah BEDA dengan Perbankan Konvensional ??


http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_%28keuangan%29

Sesuai dengan PRINSIP PERBANKAN, maka BANK Konvensional pada Umumnya akan Berusaha MENGHIMPUN DANA Masyarakat sebanyak-banyaknya, dalam Bentuk Simpanan,
dan Agar PERBANKAN dapat BerPeran sesuai Fungsinya dalam Perekonomian Suatu Negara, maka Bank tsb HARUS Cepat MENYALURKAN Dana tsb Melalui KREDIT atau Bentuk Lainnya sehingga Menggerakkan Sektor RIIL dan Meningkatkan PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam hal in Bank dapat disebut Bisnis Intermediasi/Perantara. Duit punya orang (Deposan) disalurkan ke orang lain (Debitur). Bank Hanya dapat selisihnya

Dengan PRINSIP2 tsb Maka :
1. Bank Konvensional Harus Berusaha MERANGSANG Masyarakat untuk MENYIMPAN DANANYA di Bank dengan Simpanan Giro, Tabungan dan Deposito, salah satu nya adalah dengan Memberikan Balas Jasa dengan BUNGA bagi Nasabah

2. Bank Konvensional Harus MEMPERMUDAH PENYALURAN KREDIT Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali, Hal ini Dikelola dengan Sistem Manajemen RESIKO

3. Bank Konvensional harus Mempermudah PELAKSANAAN KREDIT dengan TIDAK MERECOKI dan MENGGANGU Terlalu BANYAK Para Debitur

4. Bank Konvensional dapat berfungsi dengan EFEKTIF apabila dengan Cepat Menghimpun Dana Masyarkat dan CEPAT Pula Menyalurkannya melalui KREDIT, karna dengan ini akan juga Menggerakkan Sektor Riil dan Memacu Pertumbuhan Ekonomi



Sekarang Bagaimana dengan Ekonomi SYARIAH/Bank SYARIAH dengan Prinsip BAGI HASIL ??
http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah

dan Sesuai dengan yang anda Tulis Diatas maka :
1. Dengan Prinsip KeHatia-Hatian Perbankan Syariah, karena dlm PRINSIP BAGI HASIL BANK (Pemodal) yang SANGAT DIRUGIKAN, maka BANK SYARIAH TIDAK akan Berperan/Berfungsi Dengan BAIK untuk PERTUMBUHAN EKONOMI, terkecuali Bank2 ini Ber INOVASI, dengan SADAR MELANGGAR Prinsip2 Syariah
Beda dengan riba..kredit jor joran..karena untung sudah didepan mata..tinggal tunggu waktu..
2. Tulisan anda Diatas adalah Syariah mengharamkan Kredit CEPAT, Padahal Kredit Cepat adalah INSTRUMEN SANGAT PENTING Bagi Prinsip Bank, Terkecuali kalau MEMANG EKONOMI SYARIAH ini adalah Hanya EKONOMI TRADISIONAL

3. Dengan SISTEM BAGI HASIL, maka akan lebih diperlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung bagian laba, ini akan Membuat PENGELOLA Terganggu dan BAHKAN BISA GILA

4. Dengan SISTEM BAGI HASIL, bank Islam harus melakukan supervisi dan terkadang mengelola secara langsung operasional suatu proyek yang didanainya. maka yang Terjadi adalah Seperti diatas ini akan Membuat PENGELOLA Terganggu dan BAHKAN BISA GILA


Dari 4 Point diatas saja, Terlihat Bahwa Ekonomi Syariah/Bank Syariah AKAN BANYAK MELANGGAR PRINSIP2 BANK, Sehingga Peranan Ekonomi Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi akan Menjadi NOL BESAR dan Membuat PENGELOLA GILA... Terkecuali Bank2 tsb Berinovasi Melanggar Prinsip Syariah.....

Sebenarnya saya Masih Bingung dengan Prinsip Syariah ini BANK itu PENGELOLA atau PEMODAL...??

Atau anda Punya Pendapat Lain, Silahkan......

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 1:22 pm
by Pembawa Pedang
Bebas Mungkin wrote:Bank tsb HARUS Cepat MENYALURKAN Dana tsb Melalui KREDIT atau Bentuk Lainnya sehingga Menggerakkan Sektor RIIL dan Meningkatkan PERTUMBUHAN EKONOMI
Nyatanya tidak begitu...Bank konvensional juga menyimpan kembali uangnya ke BI...

Aku kasi contoh...Pemerintah menyalurkan dana ke daerah untuk APBD..oleh daerah uang dimasukkan ke kas Bank daerah...dengan bunga 3%...Bank daerah memasukkan kembali uang ke BI lewat SBI dengan bunga 9%..sehingga bank daerah kebagian bunga 6%...

artinya bank konvensional juga melanggar konsep..
Dari 4 Point diatas saja, Terlihat Bahwa Ekonomi Syariah/Bank Syariah AKAN BANYAK MELANGGAR PRINSIP2 BANK, Sehingga Peranan Ekonomi Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi akan Menjadi NOL BESAR dan Membuat PENGELOLA GILA...
Itu kata dikau..nyatanya bank konvensional berebut rebut bikin cabang syariah...kalau rugi buat apa?

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 1:37 pm
by BebasMungkin
Maaf Pak @PP Sebelum kita Ngomong Panjang2 nanti, saya mau menyamakan Presepsi dulu,
dalam Prinsip Syariah, Bank itu Pemodal atau Pengelola....??

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 1:41 pm
by duren
duren wrote:Demi mencegah kerugian bila terjadi sita jaminan ... bank manapun diplanet ini ( termasuk syariah ) pasti meng_adjust taksasi nilai agunan kebawah harga pasar .
Pembawa Pedang wrote:Ngga mesti begitu...sangat mungkin di awal transaksi harga barang jaminan masih tinggi..ketika dijual harganya murah..
Debat sama nte memang ga pernah mutu deh
Tentu saja nilai jualnya anjlok klo yang diagunkan terletak di Porong Sidoarjo

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 3:24 pm
by Pembawa Pedang
Bebas wrote:Maaf Pak @PP Sebelum kita Ngomong Panjang2 nanti, saya mau menyamakan Presepsi dulu,
dalam Prinsip Syariah, Bank itu Pemodal atau Pengelola....??
Awalnya bank itu pemodal...dan modal sendiri..

Belakangan karena kurang modal..ditarik modal pihak lain..kemudian dikelola oleh pihak lain...

bank sekarang tak lebih dari pada calo...meski tidak semua...dikau tahu rasio kecukupan modal perbankan indonesia kecil...bahkan tidak cukup...

bahkan ada bank tidak punya modal...modalnya hanya menyalurkan kredit pemerintah.dan pihak ketiga....krismon 98 terbukti itu..

kita mesti kembalikan prinsip asal perbankan..yaitu sebagai pemodal..

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Sun Apr 01, 2012 5:50 pm
by Rahalbin
@Pembawa Pacul

Ente ini ana liak cukup lumayan juga kalau membahas soal ekonomi. tapi kenapa kalau kembali ke ajaran itu sepertinya hilang semua daya pikir ente? Tanya kenapa?????????? [-X

Re: Syariah Islam

Posted: Mon Apr 02, 2012 9:01 am
by Pembawa Pedang
@Rahalbin,
Konsep ekonomi Islam adalah tolong menolong...apapun alasannya apapun jenisnya...tak boleh ada pihak teraniaya...

kalau konsep ini dikau pegang....mau bisnis besar / kecil...tak ada masaalah....tak ada niat untuk menipu......pasti berkah...

terapkan ini dalam bisnis....utang piutang..jual menjual..beli membeli..tukar menukar..gadai mengadai..dlll.

nah..teknisnya tergantung kondisi masing masing..yang penting konsep jangan ditinggal...

PP

Re: Syariah Islam

Posted: Mon Apr 02, 2012 11:49 am
by BebasMungkin
Bebas Mungkin wrote:Bank tsb HARUS Cepat MENYALURKAN Dana tsb Melalui KREDIT atau Bentuk Lainnya sehingga Menggerakkan Sektor RIIL dan Meningkatkan PERTUMBUHAN EKONOMI
Pembawa Pedang wrote: Nyatanya tidak begitu...Bank konvensional juga menyimpan kembali uangnya ke BI...

Aku kasi contoh...Pemerintah menyalurkan dana ke daerah untuk APBD..oleh daerah uang dimasukkan ke kas Bank daerah...dengan bunga 3%...Bank daerah memasukkan kembali uang ke BI lewat SBI dengan bunga 9%..sehingga bank daerah kebagian bunga 6%...

artinya bank konvensional juga melanggar konsep..
Pertanyaannya Menjadi, BENARKAH BANK Konvensional Melanggar KONSEP dalam Menyalurkan KREDIT, Dengan MENGENDAPKAN Uangnya ??

di FFI ini (maaf) kalau Muslim sdh berbicara Tanpa Data, tapi Ngalor Ngidul Muslim memang Jagonya......

Data saya dapat dari :
http://stockdata.indonesiafinancetoday. ... nload/BBRI
http://www.idx.co.id/Home/ListedCompani ... fault.aspx

Kita ambil Contoh Bank BRI, Berapakah Giro BRI pada BI pada Januari 2010 ??
Image

Uang Cash Bank BRI di BI Januari 2010 sebesar 12,89 Triliun

Berapakah KREDIT yang disalurkan BRI pada Januari 2010 ??
Image

KREDIT BRI Januari 2010 yang di salurkan Sebesar 205 Triliun

Bisa Kah anda (PP) ANALISA Perbandingannya antara Uang yg DISIMPAN di BI dengan KREDIT yg DISALURKAN....
Uang yg Disimpan di BI hanya 6% dari TOTAL KREDIT



Mungkin anda Berpikir, Tapi kan, BUNGA nya Banyak Kalau Uangnya DI ENDAPKAN/ DISIMPAN di BI ??

Kita Lihat Tabel BRI Laporan Tahunan 2010, antara Pendapatan BUNGA AKTIVA lain dengan BUNGA dari KREDIT :
Image

Bisa anda Lihat dari TOTAL 44,6 Triliun Pendapatan BUNGA, HAMPIR 39,5 Triliun BUNGA dari KREDIT, sisanya HANYA 10% saja dari Pendapatan Bunga Lainnya

dari sini bisa di Simpulkan Bahwa Konsep Penyaluran KREDIT CEPAT dan KONSEP KREDIT untuk Pertumbuhan Ekonomi sudah di TERAPKAN dengan baik oleh BANK BRI dengan TIDAK Mengendapkan Uangnya...


Benarkah Begitu, Kok saya (PP) masih Belum Percaya ??

Kalau Begitu Kita PERBANDINGKAN lagi Total ASET dengan PENYALURAN KREDIT, Jumlah Aset BRI 2010 :
Image

TOTAL ASET BRI Januari 2010 sebesar 317 Triliun
Diatas sudah di Lihat KREDIT yang di berikan BRI Januari 2010 adalah sebesar 205 Triliun

Jadi dari TOTAL ASET BRI Yang DISALURKAN untuk KREDIT BUNGA adalah 65%

BISAKAH anda Lihat Betapa KONSEP PENYALURAN KREDIT ini sdh BENAR2 di Laksanakan oleh BRI.....



Yang Menjadi Pertanyaan lagi adalah Berapakah Kontribusi Unit SYARIAH terhadap Pendapatan BRI
Image

Karena Masuk dalam Neraca yang sama maka akan di Perbandingkan DENGAN Total Aset BRI
TOTAL ASET BRI Januari 2010 sebesar 317 Triliun
TOTAL Pembiayaan SYARIAH sebesar HANYA 2,5 Triliun

Jadi dari TOTAL ASET BRI Yang DISALURKAN untuk PEMBIAYAAN SYARIAH adalah Tidak Sampai 1%


Sebenarnya KESIMPULAN dari data2 diatas CUKUP MUDAH, yaitu :

1. KONSEP PENYALURAN KREDIT untuk PERTUMBUHAN EKONOMI sdh di laksanakan secara Maksimal dalam Unit KONVENSIONAL BANK BRI
2. KONSEP KREDIT BUNGA terlihat lebih SUPERIOR untuk Konsep KREDIT SYARIAH bagi Pertumbuhan Ekonomi
3. KONSEP SYARIAH (Maaf) Ketinggalan JAUUUUH atau masih PERLU banyak BERINOVASI, TENTUNYA kalau mau SUPERIOR dengan MELANGGAR KONSEP SYARIAH


Bebas Mungkin wrote: Dari 4 Point diatas saja, Terlihat Bahwa Ekonomi Syariah/Bank Syariah AKAN BANYAK MELANGGAR PRINSIP2 BANK, Sehingga Peranan Ekonomi Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi akan Menjadi NOL BESAR dan Membuat PENGELOLA GILA...
Pembawa Pedang wrote: Itu kata dikau..nyatanya bank konvensional berebut rebut bikin cabang syariah...kalau rugi buat apa?

PP
He He He (Maaf) pak PP anda men QUOTE memotong Pernyataan saya, ini saya tambah lagi, saya besari :

Terkecuali Bank2 tsb Berinovasi Melanggar Prinsip Syariah..... dengan melakukan KONSEP SYARIAH MURNI, saya yakin Bank2 Syariah akan Berjalan seperti KEONG dan Banyak di Tinggal NASABAHNYA..... <=== Tidak Berguna Untuk Pertumbuhan Ekonomi


Awalnya bank itu pemodal...dan modal sendiri..

Belakangan karena kurang modal..ditarik modal pihak lain..kemudian dikelola oleh pihak lain...

bank sekarang tak lebih dari pada calo...meski tidak semua...dikau tahu rasio kecukupan modal perbankan indonesia kecil...bahkan tidak cukup...

bahkan ada bank tidak punya modal...modalnya hanya menyalurkan kredit pemerintah.dan pihak ketiga....krismon 98 terbukti itu..

kita mesti kembalikan prinsip asal perbankan..yaitu sebagai pemodal..

PP
Untuk Komentar Pak PP Bank Syariah PEMODAL atau PEMILIK, saya yakin akan MEMBUAT GILA, kalau membaca link ini, kalau Bank syariah Bisa Jadi PENGELOLA, PEMODAL dan BROKER sekaligus.....
http://asysyariah.com/karakteristik-bank-syariah.html