CRESCENT-STAR wrote:
heeeeh bung yang membuat api, kok tak suka liat asap.
bung kan bertanya di depan, apa iya bank bisa RUGI melihat kasus Joe Andmie ... nah sekarang saya jawab dengan TUNTAS dan FAKTUAL bahwa SEMUA BANK KONVENSIONAL PUN di INdonesia SEBENARNYA NOMBOK BESAR, trilyunan ....
duren wrote:Hehehe nte dah ikutan pake ilmunya kapir Kwik Kian Gie
Buntung nte koar koarin
Sementara nilai asset nte selingkuhi
ada seorang pelukis mendapat untung dari menjual lukisannya. kalau Kanvas dan cat minyaknya di jual mau melukis pakai apa dia ?
kalau kanvas dan cat airnya digadaikan lalu tidak bisa bayar saat jatuh tempo, mau apa ??
wajar kalau asset sebesar apapun tidak bisa dianggap reserver. lagi pula siapa yg mau dan punya duit trilyunan ?? taruhlah nilai asset Bank Mandiri 400 trilyun, bgm menggunakannya untuk menutup hutang ? paling dibeli bank lain yg tidak collaps, kalau ada yg mau itu pun. dan kalau sudah dibeli ya bangkrut namanya.
CRESCENT-STAR wrote:sedangkan bank2 syariah sebagian besar bertahan dalam badai krisis. masih SEHAT. terbukti daya tahannya kuat. APALAGI KALO PEMERINTAH SERIUS MEMPRIORITASKAN BANK SYARIAH dibanding bank konvensional yang minta DISUAPI terus ...hutang ke negara tidak beres2, malah tambah membengkak, lama-kelamaan negara bisa bangkrut dengan perilaku bank2 spt ini.
Nte belum menjawab ini
Emanknya Mandiri syariah ga ikut menikmati rekapitulasi dari induknya ?
TIDAK.. karena itu RIBA. ini bank2 penerima OR
Bank penerima OR
Ada 3 kategori utama bank-bank peserta Program Rekapitalisasi Perbankan menerima Obligasi Rekap dilihat dari jenis serta kepemilikan bank tersebut, yaitu:
Bank Umum, diantaranya PT. Bank Lippo Tbk., PT. Bank Internasional Indonesia Tbk., PT. Bank Bali Tbk., PT. Bank Umum Koperasi Indonesia, PT. Bank Universal Tbk., PT. Bank Prima Express, PT. Bank Arta Media, PT. Bank Patriot, PT. Bank Central Asia, PT. Bank Danamon Indonesia Tbk., PT. Bank Tiara Asia Tbk., PT. Bank PDFCI Tbk. and PT. Bank Niaga Tbk;
Bank BUMN, diantaranya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., and PT. Bank Mandiri;
Bank Pembangunan Daerah, di antaranya BPD Daerah Istimewa Aceh, BPD Sumatera Utara, BPD Bengkulu, BPD Lampung, BPD Daerah Khusus Ibukota Jakarta, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Kalimantan Barat, BPD Sulawesi Utara, BPD Maluku, BPD Nusa Tenggara Barat and BPD Nusa Tenggara Timur.
http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi_rekapitalisasi
STOP PERAMPASAN UANG RAKYAT
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/84275
Pemerintah dipaksa menerima obligasi dari bank2 dan membayar bunganya dari APBN ratusan trilyun setiap tahun. coba kalau obligasinya tidak ada yg beli ? mau apa itu bank ? inikan SUBSIDI namanya. disuapin dengan bunga dari APBN (uang rakyat).