Muslim_Netral wrote:1.Emang, kalau Malaikat waktu itu memperkenalkan diri "Saya Jibril", lantas kamu akan percaya pada ajaran Muhammad? Tidak kan? jadi buat apa? Memperkenalkan diri atau tidak, tetep kafir keblinger takkan percaya, jadi percuma membahas itu.
oh tidak bisa…tidak bisa...harus tetap di bahas…! oknum yang ngajak Muhammad jadi nabi kan yang dia temui di Gua…? jadi wajar kalau sosok itu perlu di bahas di sini…siapakah dia…? Malaikatkah..?? ataukah Setan..??
2.Terus apakah perkenalan diri Jibril kepada Muhammad harus wajib tertulis dalam quran ataupun hadits? haruskah semua hal ditulis? tentu tidak kan?
IYa harus donk, masa nongol gitu aja gak ada acara kenalan, dari mana ente dapat tau orang yang menemui ente kalau ente gak mengenalnya…?? Lagian inikan ghoib bisa saja kan Setan berwujud “sesuatu” yang nongol…
tapi saya menemukan suatu hadits dengan analogi begini,
Saya punya teman, namanya Iwan, Iwan kemudian memperkenalkan temannya yang bernama Mina, Iwan bilang "MN, kenalkan ini Mina, teman saya", nah apakah kamu akan berfikir bahwa Iwan dan Mina belum pernah berkenalan? Tidak mungkin kan?
Itukan iwan yang sudah nyata-nyata kenal dengan Mina, tapi Waraqah pernah gak ketemu sama malaikat..? sehingga dia bisa tau yang menemui Muhammad itu adalah Malaikat..?? inikan namanya ilmu kira-kira…
bertemu aja gak pernah eh kok malah udah yakin "itu tuh benar-benar malaikat yang nemuin eloe, percaya deh..."
Shahih Bukhari 5733 :
Telah menceriterakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah menceriterakan kepadaku Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa Aisyah ra, istri Nabi SAW; Rasulullah SAW
bersabda; "Wahai 'Aisy, Ini adalah Jibril, ia menitipkan salam untukmu."
Lalu aku menjawab : "Wa'alaihissalam warahmatullah."
Aisyah berkata : "Dia (Jibril) melihat sesuatu yang tidak kami lihat.
Coba anda lihat dalam Hadis ini, Aisyah sama sekali tidak melihat sosok yang di katakana Muhammad sebagai Malaikat Jibril itu…
Hanya Muhammad yang bilang kalau Jibril nitip salam….
Aisyah berkata : "Dia (Jibril) melihat sesuatu yang tidak kami lihat.
“Tidak kami lihat” sudah membuktikan aisyah maupun manusia lainnya tidak pernah bertemu Malaikat yang di sebut JIbril itu…
Siapapun bisa ngaku kalau dia di temui Malaikat…Cuma pertanyaannya benarkah yang menemuinya adalah malaikat…?? Lihat dari prilaku si oknum tersebut baru bisa tarik kesimpulan bahwa dia benar adalah Malaikat atau bukan…
Memang betul Jibril tidak memperkenalkan diri sewaktu di Guha Hira, hingga Muhammad juga menjadi ragu dan ketakutan, justru di sinilah letak esensi kenabiannya, Muhammad tidak berencana dan mengidam-idamkan jadi Nabi, Muhammad terpilih untuk menjadi Nabi, kalau beliau memang sangat mendambakan menjadi Nabi,
tentu beliau tidak akan melakukan skenario seperti ini yang hanya akan membawa ejekan orang-orang, tapi begitulah adanya.
Itu bukanlah permasalah yang ingin saya angkat…yang saya tanyakan benarkah yang di temui Muhammad adalah Malaikat…?? Sedangkan terdapat banyak kejanggalan dari oknum yang dikatakan malaikat Jibril.
setan juga bisa menyamar loh jadi Malaikat Terang…! apa sih yang gak bisa setan lakukan kalau hanya menipu atau berdusta..? itukan memang spesialisnya setan…!
Sampai wahyu kedua turun juga Muhammad masih ketakutan dan mengigil dan memakai selimut :
"Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berikanlah peringatan!" Al-Mudatsir 1-2
Ayat berikut menghilangkan keraguan Muhammad :
Yunus : 94
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.
Itulah peranan Waraqah bin Naufal
Siapakah waraqah..?? Nabi kah ia…?? Sehingga semua keimanan tentang Taurat dan Injil musti dari perkataannya dan dijadikan sumber rujukan bagi para Ahli Kitab…! Apakah waraqah pada zaman Muhammad adalah Ketua atau kepala kaum Ahli Kitab (jahudi dan Nasrani)..?? apa kridibilitasnya dalam kasus ini…??
Sehingga muslim mengatakan rujukannya adalah dari Waraqah yang bukanlah siapa-siapa bagi kalangan Nasrani dan Jahudi.
Salam Damai