http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ad-t46762/
mengapa saya membuat thread baru :
1. Agar bro Muslim Rocker maupun muslim lainnya bisa menangkap esensi dari pembahasan yang saya utarakan supaya tidak terjadi kebingungan dengan pembahasan lain.
2. Agar topic yang saya angkat ini bisa juga di sharingkan ke pada netter lainnya (Saya tidak tau apakah hal ini sudah pernah di bahas atau belum..? kalau pun sudah di bahas, saya hanya ingin menyegarkannya kembali )
Saya akan memulai pembahasan dari kata kunci “METAFORA HAJARATUL ASWAD SEBAGAI TANGAN AOLLOH SWT”.
Mengapa saya selalu menekankan bahwa apabila Hajaratul aswad yang adalah materi di sematkan sebagai Tangan Aolloh swt maka hal itu malah membuat pilar-pilar islam (Sesuai Al-Quran dan hadist) mengenai “Aolloh yang tidak bisa di serupakan,dilukiskan/digambarkan” menjadi gugur,patah,hancur berkeping-keping,dan lebih parahnya lagi menjadikan muslim ber prilaku syirik yang adalah dosa besar dalam ajaran islam…!! Bukankah karena memetaforakan Hajratul Aswad sebagai tangan aolloh swt muslim secara nyata sudah MENYEKUTUKAN antara Hajaratul Aswad dan aolloh swt….? Menjadikan Hajaratul Aswad yang notabene adalah batu yang tidak memberikan manfaat (bertolak dari pengakuan Umar) menjadi batu yang punya kuasa sehingga dapat menyerap dosa manusia serta dapat menjadi saksi untuk membenarkan muslim yang memperlakukannya dengan baik di dunia ini.
Muslim mungkin merasa bahwa hal ini benar…mengapa..?? karena muslim mengikuti contoh tauladan Muhammad yang adalah sumber patokan dari keberimanan muslim…namun muslim tidak mampu melihat atau memahami pengertian dari “JANGAN MENYEKUTUKAN… AOLLOH TIDAK SERUPA DENGAN APAPUN JUGA” yang terdapat dalam quran…!! Sebab kalau prinsip dalam quran pun bisa Muhammad langgar, apakah mungkin islam dapat di jadikan pijakan sebagai kebenaran…?? Tentu semuanya dikembalikan kepada muslim itu sendiri…
Saya mulai saja dengan mengutip beberapa pernyataan saya dan juga pembelaan muslim dalam Thread yang sebelumnya agar lebih dimengerti para pembaca maupun netter lainnya yang mau berbagi pemikiran di thread ini…saya mulai saja dari postingan bro Walet yang mengambil dari pernyataan bro Hillman…
Postingan Bro Wallet :
Hajar Aswad adalah tangan Allah dibumi
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ah-t22934/
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... id-t35736/
oleh HILLMAN
السلام عليكم
Dengan berat hati saya harus mengatakan jika Al Qur'an adalah sekedar alat “pemanis bibir” ajaran syirik Islam dengan membajak كلمةالله - Kalimatullah yang haq.
Wajib tertanam di nalar dan kalbu kita bahwa hanya DIA-lah tujuan kita memanjatkan puji dan syukur. Ingatlah akan firman yang sangat jelas menyatakan ke-tauhid-an-NYA.
[QS 22:26] Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah : "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.
[QS 4:48] Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Ajaran Islam seolah-olah sangat mengutamakan ke-tauhid-an tetapi sangat disayangkan fakta-fakta perilaku umat yang mengimani ajaran ini menunjukan sebaliknya. Ke-syirik-an yang diberi topeng palsu ke-tauhid-an. Ke-tidaktahu-an umat akan topeng ini membuatnya masuk dalam perangkap ke-musyrik-an tanpa menyadarinya.
Saya dengan segala keterbatasan mencoba untuk memberikan fakta-fakta ke-syirik-an bertopeng ke-tauhid-an tersebut sejelas dan sesederhana mungkin. Berikut dibawah ini adalah beberapa sumber yang dapat pembaca pelajari dan teliti :
1. HAJAR ASWAD
Kedudukan dan makna Hajar Aswad bagi ajaran Islam dalam berbagai sumber tulisan dan hadits.
Sabda Rasulullah SAW, ““Hajar Aswad tangan Allah di bumi , “
Seperti halnya perkataan dari nabi SAW yang dicatat “Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah,”202
Namun, Ibnu Rajab mengaitkan bahwa Ibnu al Fa’us al Hanbali (d.521) akan berkata “ “Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah dalam kenyataan (haqiqatan), “
http://www.majalisna.com/w/hudmhussentl ... &CID=21836
Warawiy’an Rasullullah shallahu alaihi wasalam anhu qala : ( al’hajar yaminullah fi ardhi famin masihah masaha yad’ullah ) (10).
= Diriwayatkan dari Rasulullah SAW, dan ia berkata: ( Hajar aswad adalah tangan kanan Allah dibumi, sungguh tanganNya yang memberikan pengampunan ) (10).
Waqala Rasullullah (shallahu alaihi ): (alhajar yaminullah fi ardhi yasafaha bihi abda'ha) (11).
= Dan sabda Rasulullah SAW: ( Hajar aswad adalah tangan kanan Allah di bumi, berjabat tangan dengan hamba-hamba-Nya) (11).
Waqala Rasullullah (shallahu alaihi ): (alhajar yaminullah fi ardhi famin masaha yad'ullah al hajar faqad bai'atullah in la yasyah) (12).
= Dan sabda Rasulullah SAW: ( Hajar aswad adalah tangan kanan Allah di bumi, sungguh di atas tangan-Nya sang Hajar aswad, berjanji setialah kepada Allah dan janganlah tidak mematuhi-Nya) (12).
http://www.ezsoftech.com/hajj/hajj11.asp
27. Mengelus-elus Hajar Aswad - Batu Hitam
Nabi Muhammad SAW nan agung berkata, "Lakukan Tawaf di Ka'bah dan gosokkan tanganmu di ujung Ka'bah di mana terdapat Hajr Aswad - Batu Hitam, karena INILAH TANGAN KANAN ALLAH di bumiNya yang digunakanNya untuk berjabatan tangan dengan ciptaanNya.
2. PRILAKU UMAT TERHADAP HAJAR ASWAD
Sabda-sabda yang mengatakan ”Hajar aswad adalah tangan Allah di bumi” membuat umat mencium Hajar Aswad sebagai tangan Allah, sebagaimana manusia mencium tangan manusia lain yang memiliki kedudukan lebih tinggi.
Di-sunnah-kan dalam kitab "Nubdzah min Asraril Hajj", bahwa saat mencium, dan sejajar Hajar Aswad, doa yang di panjatkan adalah untuk Allah swt semata.
Hajar Aswad mempunyai makna serupa dengan Allah swt, karena saat mencium Hajar Aswad dan berposisi sejajar dengan Hajar Aswad hanya nama Allah swt yang disebutkan.DOA SAAT MENCIUM HAJAR ASWAD
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
أَللَّهُمَّ أَمَانَتِي أَدَّيْتُهَا وَمِيْثَاقِي تَعَاهَدْتُهُ لِتَشْهَدَ لِي بِالْمُوَافَاةِ أَللَّهُمَّ تَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَعَلَى سُـنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَنْتُ بِاللهِ وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ وَاللاَّتَ وَالْعُزَّى وَعِبَادَةِ الشَّيْطَانِ وَعِبَادَةِ كُلِّ نِدٍّ يُدْعَى مِنْ دُوْنِ اللهِ. اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ بَسَطْتُ يَدِي وَفِيْمَا عِنْدَكَ عَظُمَتْ رَغْبَتِي فَاقْبَلْ سُبْحَتِي وَاغْفِـرْلِي وَارْحَمْنِي. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَمَوَاقِفِ الْحِزْيِ فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ.
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Allâhumma amânatî addaytuhâ, wamitsâqî ta’ahadtuhu litasyhadalî bilmuwâfâti. Allâhumma tashdîqan bikitâbika wa ’alâ sunnati nabiyyika shalawâtka ‘alayhi wa âlihi. Asyhadu allâilâha illallâhu wahdahu lâ syarîkalah, wa anna Muham-madan ‘abduhu warasûluh, amantu billâhi wa kafartu biljibti waththâghûti wallâta wal ’uzzâ wa `ibâdatisy syaythâni wa `ibâdati kulli niddin yud’â min dûnillâh.
Allâhumma ilayka basathtu yadî, wa fimâ ‘indaka ‘azhumat raghbatî, faqbal subhatî waghfirlî warhamnî. Allâhumma innî a’ûdzubika minal kufri walfaqri wa mawâqifil khizyi fiddun-yâ wal âkhirah.
= Dengan asma AllahYang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Ya Allah, telah kutunaikan amanatku dan kupenuhi janjiku agar Kau saksikan aku sebagai orang yang memenuhi janji. Ya Allah, aku membenarkan kitab-Mu dan sunnah Nabi-Mu (semoga shalawat-Mu tercurahkan padanya dan keluarganya). Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Mu dan rasul-Mu. Aku mempercayai Allah, dan mengingkari berhala dan thaghut, Lata dan ‘Uzza, dan mengingkari segala bentuk pengabdian kepada setan dan semua sesembahan selain Allah.
Ya Allah, kepada-Mu kuulurkan tanganku, dan pada apa yang ada di sisi-Mu kuarahkan keinginanku yang besar. Ya Allah, terimalah tasbihku, ampuni aku dan sayangi daku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan dari segala perbuatan yang hina di dunia dan akhirat.
DOA SAAT SEJAJAR DENGAN HAJAR ASWAD
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَنْتُ بِاللهِ وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ وَاللاَّتَ وَالْعُزَّى وَبِعِبَادَةِ الشَّيْطَانِ وَبِعِبَادَةِ كُلِّ نِدٍّ يُدْعَى مِنْ دُوْنِ اللهِ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Asyhadu allâilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, wa anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasûluh, amantu billâhi, wa kafartu biljibti wath thâghûti wallâta wal ’uzzâ wa bi’ibâdatisy syaythâni wa bi’ibâdati kulli niddin yud’â min dûnillâh.
= Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Aku beriman kepada Allah, dan mengingkari berhala dan thaghut, Lata dan ‘Uzza, mengingkari segala bentuk pengabdian kepada setan dan seluruh sesembahan selain Allah.
Banyak hal yang menarik dalam ritual ajaran Islam yang berkaitan dengan Hajar Aswad ini, menurut pendapat saya, banyak sekali penyamaran-penyamaran makna kata menyangkut hal ini.
Kita coba teliti salah satu penyamaran makna kata-kata dalam ajaran Islam.
3. MAKNA KATA قبلة QIBLAH YANG DISAMARKAN.
Umat Islam yang menjalankan Rukun Islam menunaikan sholat lima waktu dalam sehari dengan menghadap qiblah adalah syarat sahnya shalat, dengan demikian tidak sah shalat tanpa menghadap qiblah.
Karena ke-tidak tahu-an umat memaknai kata قبلة – qiblah, sebagai arah menghadap dalam shalat.
Sesungguhnya kata قبلة – qiblah, memiliki makna CIUMAN. Berkaitan dengan sunnah Rasulullah mencium Hajar Aswad.
Dalam setiap shalat, umat dimaksudkan mencium tangan Allah di bumi, yaitu Hajar Aswad.
Berikut ini saya berikan fakta linguistic mengenai kata قبلة – qiblah.
http://www.babylon.com/definition/kiss/Arabic
http://dictionary.babylon.com/Kiss
Terjemahan : Memberi penghormatan dengan bibir, sebagai tanda sayang, takzim, tunduk, pengampunan dan lain-lain.
Ritual "CIUMAN" terhadap berhala ini merupakan ritual yang diwariskan dari ajaran syirik pagan Arab, sebagai tanda kepatuhan, tunduknya terhadap berhala yang mereka sembah. Dan ritual ini diabadikan dalam kewajiban menegakan rukun Islam yaitu bershalat menghadap "qiblah" dan ber "hajj".
Dapat anda baca disini : THE GREAT PILGRIMAGE OF ISLAM By Dr. Rafat Amari
http://religionresearchinstitute.org/Ha ... rimage.htm atau
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... in-t42134/
Sungguh tepat sekali kalimat NYA yang ditujukan untuk mereka yang menjalankan ke-musyrik-an dengan topeng ke-tauhid-an.
[QS 8:35] Sembahyang mereka di sekitar baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
Salam bagi orang yang berpaling dari ajaran syirik.
Tanggapan saya :
TRIMAKASIH buat om HILLMAN dan Bro WALET yg sudah mempostingkan hadist serta ayat quran yg merujuk pd siapakah sebenarnya Hajaratul Aswad..? kalau dilihat dr pernyataan muhammad memang menyatakan HA adalah salah satu bentuk eksistensi aolloh swt di dunia ini yakni "TANGAN AOLLOH SWT" pantasan muslim musti beristilam,ruku & sujud ke arah ka'abah sebab disanalah HA berada.
Jadi muslim sebenarnya kurang memperhatikan hal ini sehingga makna HA luput dr perhatian muslim.
Saran sj buat muslim, kalian sebenarnya tdk bisa lg menyangkal bhw HA adalah REPRESENTASI kehadiran aolloh di dunia ini yakni berupa batu hitam..! makanya muhammad menghancurkan jenis berhala lain yg ada di ka'abah sebab semua berhala itu bukan merupakan "bagian" dr aolloh serta menyisakan satu/tunggal/TAUHID Hajaratul Asawad sbagai "bagian" yg harus di keramatkan muslim sedunia.
Pantas hadist lain mengatakan "PERLAKUKANLAH HA DGN BAIK" sebab HA adalah reprensentasi aolloh swt di muka bumi..!
Salam Damai